Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MENGONSTRUKSI TES PILIHAN GANDA

Oleh Kelompok 6 :

1. Rian Asih Findilia (2017-59-012)


2. Ria Claud

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAPUA

MANOKWARI

2019
Daftar Isi
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
1. Tujuan .................................................................................................................... 3
2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
BAB II................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4
2.1 Pengertian teknik Evaluasi Tes ................................................................................. 4
a. Item Tes Pilihan Ganda (ITPG) ................................................................................ 7
b. Item Tes Betul-Salah (ITBS) .................................................................................. 10
c. Item Tes Menjodohkan (ITM)................................................................................ 13
d. Item Tes Pilihan Ganda (ITPG) ............................................................................ 14
BAB III ............................................................................................................................. 19
PENUTUP ........................................................................................................................ 19
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 19
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 20
BAB I

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan jaman, pendidikan ditunutut untuk dapat


mencetak insan yang bermartabat dan berkualitas, agar dapat meningaktkan taraf
hidup bangsa. Berbagai perubahan telah dilakukan dalam dunia pendidikan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan tuntutan jaman. Untuk mengetahui apakah
pendidikan yang telah dilaksana sudah dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas, maka perlu diadakanya suatu evaluasi dalam pendidikan.

Seperti yang tertuang dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 57 ayat 2,


evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan pada
jalur formal dan non formal untuk semua jenjang satuan dan jenis pendidikan.
Sebagai seorang guru dalam mendidik peserta didiknya, pasti tidak lepas dengan
proses proses evaluasi. Evaluasi yang dilakukan bukan hanya bertujuan mengetahi
sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru,
tapi juga untuk mengetahui sajauh mana siswa memahani pengetahuan yang telah
diperoleh selama masa pembelajaran, selain itu evaluasi juga dapat menilai sejauh
mana sistem pembelajaran yang telah ada mencapai keberhasilan sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai.

1. Tujuan
Untuk mengonstruksi Tes Pilihan Ganda

2. Rumusan Masalah
1. Apa saja kelebihan item tes pilihan ganda ?
2. Bagaimana menggunakan Item tes betul-salah ( ITBS)?
3. Apa saja Kelebihan dan Kelemahan Item tes betul-salah ( ITBS) ?
4. Bagaimana cara menggunakan Item Menjodohkan (ITM) ?
5. Apa itu Item tes pilihan Ganda (ITPG) ?
6. Apa saja Kelebihan item tes pilihan ganda ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian teknik Evaluasi Tes

Selama melakukan pembelajaran seorang guru harus mengetahui apakan


proses pembelajaran yang telah dilakukan sudah mencapi tujuan diadakannya
pembelajaran atau belum. Dalam kondisi ini seorang guru memerlukan
diadakannya evaluasi hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Untuk
melaksanakan evaluasi pembelajaran seorang guru biasanya menggunakan teknik
evaluasi. Teknik yang paling sering dilakukan dalam kelas adalah teknik evaluasi
tes.

Selain itu evaluasi dengan menggunakan teknik tes juga bertujuan untuk
mengetahui:

a. Tingkat kemampuan awal siswa

b. Hasil belajar siswa

c. Perkembangan prestasi siswa

d. Keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

Teknik evalusi dengan menggunakan tes yaitu tes yang di dalamnya


terdapat satu set atau lebih item pertanyaan atau pernyataan yang relevan dengan
tujuan tes yang digunakan oleh evaluator. Dilihat dari aspek perannya, teknik tes
dapat dibedakan menjadi bebarapa yaitu, tes diagnostik, formatif, tes pencapaian
dan tes penempatan. Sedangkan untuk bentuknya dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu tes tertulis dan tes lisan.

2. Jenis – jenis Teknik Tes

A. Tes Tertulis

Tes tertulis adalah sekumpulan item pertanyaan dan atau pernyataan yang
direncanakan guru secara sistematis guna memperoleh informasi tentang siswa.
Tes ini tidak dapat digunakan secara afektif untuk mengevaluasi ketrampilan
psikomotorik siswa. Namum dapat digunakan untuk mengevaluasi prinsip-prinsip
yang menyertai ketrampian termasuk ketrampilan kognitif dan psikomotorik. Ada
dua macam bentuk tes tertulis yaitu tes objektif dan subjektif.
1. Item Tes Objektif

Item tes dikatakan objektif karena para siswa tidak dituntut merangkai
jawaban yang atas dasar informasi yang dimilikinya. Pada umumnya jawaban
sudah tersedia atau sudah diarahkan dan lebih bersifat pasti. Secara garis besar tes
objektif dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu tes objektif jenis pilihan
(selection type) dan tes objektif jenis isian (supply type).

a. Tes Objektif Jenis Pilihan (Selection Type)

Pada prinsipnya ada beberapa jenis tes objektif bentuk pilihan, dari yang
paling sederhana jawaban dua alternatif betul-salah, item tes menjodohkan sampai
item pilihan ganda yang dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar kompleks.

Ada beberapa bagian dalam tes objektif pilihan yaitu bagian pokok
persoalan dan bagian jawaban. Bagian pertama disebut dengan pokok persoalan
(stem of item), yaitu bagian inti dari kalimat yang berisi problematikan hasli
belajar dan hendak ditanyakan kepada siswa. Pokok persoalan pada soal jenis tes
ini dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu pertanyaan langsung dan pernyataan
tidak lengkap. Pokok persoalan dikatakan bentuk pertanyaan lagsung, apabila
bentuk kalimat yang digunakan adalah bentuk kalimat tanya.

Contoh item tes objektif dengan pertanyaan langsung:

Kota manakan yang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah?

a. Semarang

b. Bandung

c. Surabaya

d. Ambarawa

Pokok persoalan dikatakan menggunakan pernyataan tidak lengkap apabila


evaluator mengkonstruksikan kalimat dalam bentuk pernyataan belum lengkap,
yang menuntu siswa untuk melengkapi kalimat tersebut dengan pilihan jawabaan
yang paling benar.

Contoh item tes objektif dengan pernyataan tidak lengkap:

Ibukota provinsi Jawa Tengah adalah....

e. Semarang
f. Bandung

g. Surabaya

h. Ambarawa

Penggunaan bentuk pokok persoalan pertanyaan langsung memiliki


beberapa kelebihan, diataranya soal lebih alami, mudah dipahami dan lebih
mudah menggambarkan permasalahan. Sedangkan kelabihan pokok persoalan
bentuk pernyataan tidak lengkap memiliki kelebihan lebih sedikit memerlukan
ruang soal.

Bagian kedua yaitu bagian jawaban. Pada bagian ini biasanya direncanakan
dengan sistematis dan cermat oleh evaluator, yakni mengandung satu jawaban
benar dan sisanya jawaban salah. Jawaban salah tersebut sesuai dengan fungsinya
dibuat untuk membingungkan siswa yang tidak belajar dengan baik. Beberapa
jawaban yang salah sering disebut dengan jawaban penjebak (disracters), jawaban
alternatif atau jawaban opotional yang berfungsi memindahkan perhatian siswa
dalam memilih jawaban yang benar.

Tidak semua materi pembelajaran dapat dievaluasi dengan bentuk tes pilihan,
apalagi untuk mengungkap pengatahuan siswa khususnya pada tingakat yang
lebih tinggi. Item tes ini lebih tepat digunakan jika dalam persoalan tesebut hanya
ada satu jawaban benar. Begitu pula sebalinya, item pilihan menjadi tidak efektif,
yang pertama apabila seorang guru menemukan situasi pengetahuan yang hendak
diungkap memiliki dua kebenaran atau lebih. Yang kedua, variasi jawaban yang
benar dapat disebabkan adanya cara padang terhadap persoalan yang diberikan
evaluator.

Kelebihan tes pilihan diantaranya adalah:

1. Bersifat objektif

2. Cakupan materi yang pembelajaran lebih luas

3. Mendeteksi kemampuan siswa apakah sudah menguasai materi


pembelajaran yang telah diperoleh.

Untuk dapat memaksimaksimalkan kelebihan item tes pilihan seorang evaluator


harus memperhatikan aturan yang diperlukan dalam mengkonstruksi tes objektif
pilihan. Greene (1952) membuat beberapa fase yang harus diperhatikan dalam
membuat soal pilihan diantaranya:
1. Sebaiknya tidak dalam bentuk kalimat yang kompleks agar tidak
menyulitkan siswa

2. Apabila mungkin gunakan pernyataan tidak lengkap

3. Posisikan jawaban benar dalam jawaban laternatif yang berbeda-beda.

4. Hindari item pertanyaan yang bisa dijawab benar atau salah

a. Item Tes Pilihan Ganda (ITPG)


Item tes pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang paling banyak digunakan
oleh guru. Tes ini dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat domain
yang bervariasi. Tes ini memiliki persayaratan sebagai tes yang baik, dilihat dari
segi objektivitas, reliabilitas dan daya pembeda.

Item tes pilihan ganda dapat mengukut kemampuan siswa tentang pengetahuan
fakta sederhana, aplikasi, batasan dan asas. Item ini digunakan untuk
mengevaluasi aplikasi pengetahuan hasil belajar yang telah diberikan kepada
siswa selama satu semester atau kuartal. Itam ini juga digunakan untuk mengukur
batasan atau definisi yang sudah jelas.

Kelebihan tes pilihan ganda diantaranya yaitu:

1. Tes pilihan ganda memiliki karekteristik yang baik untuk suatu alat
pengukuran hasil bejara siswa.

2. Iten tes pilihan ganda yang dikonstruksi dengan intensif dapat mencakup
hampir seluruh bahan pembelajarna yang diberikan oleh guru di kelas.

3. Item tes pilihan ganda tepat untuk mengukur penguasaan informasi para
siswa.

4. Item tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan itntelektual atau


kognitif, afaktif dan psikomotorik siswa.

5. Dengan menggunakan kunci jawaban yang sudah disiapkan secara terpisah,


jawaban siswa dapat dikoreksi dengan lebih mudah.

6. Hasil jawaban siswa yang diperoleh dari tes pilihan ganda dapat dikoreksi
bersama.

7. Item tes pilihan ganda yang sudah dibuat terpisah antara lembar soal dan
lembar jawaban, dapat dipakai berulang-ulang.

Kelemahan item tes pilihan ganda


1. Konstruksi item tes pilihan lebih sulit serta membutuhkan waktu yang lebih
lama jika dibandingkan dengan bentuk penyusunan item tes bentuk objektif
lainnya.

2. Tidak semua guru senang menggunakan tes pilihan ganda untuk mengukur
hasil pembelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu.

3. Item tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam
mengorganisasi materi hasil pembelajaran.

4. Item tes pilihan ganda memberi peluang pada siswa untuk menerka
jawaban.

Mengkonstruksi item tes pilihan ganda

1. Pokok persoalan (stem of item) sebaiknya mengandung permasalahan yang


dinyatakan dalam satu paragraf atau dalam bentuk pertanyaan.

2. Item tes pilihan ganda dengam empat jawaban, banyak digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa.

3. Jawaban benar dalam satu tes direkomendasikan untuk diatur secara


random pada semua item.

4. Kata-kata yang tidak relevan sebaiknya dihilangkan dari stem, agar ruang
untuk pertanyaan atau pernyataan pada setiap item menjadi lebih jelas.

5. Hindari memberi kata-kata pada item yang mengandung petunjuk (clues)


yang mengarah pada jawaban benar, baik yang tersirat maupun tersurat.

6. Penataan jawaban sebaiknya diatur dengan posisi dalam bentuk kolom,


biasanya lebih mudah dilihat siswa.

7. Kalimat pada setiap stem sebaiknya menggunakan kalimat positif, kecuali


guru sangat perlu menggunakan kalimat negatif.

Jelek:

Elemen yang manakah yang masuk dalam stastistika inferensial?

a. Mean c. Mode

b. Median d. Hipotesis
Lebih baik:

Elemen manakah yang menjadi karakteristik dalam stastistika inferensial?

a. Mean c. Mode

b. Median d. Hipotesis

8. Semua pilihan jawaban sebaiknya direncanakan memiliki pajang dan


jumlah kata yang sama dan tidak mengandung petunjuk jawaban benar.

Jelek:

Apa tujuan utama didirikannya organisasi persatuan bangsa-bangsa?

a. Memelihara perdamaian manusia di dunia

b. Memberikan kontrol militer

c. Membangun hukum iternasional

d. Membentuk pemerintahan baru

Lebih baik:

Apa tujuan utama didirikannya organisasi persatuan bangsa-bangsa?

a. Memelihara perdamaian antarbangsa di dunia

b. Mermberikan kontrol militer bangda yang baru merdeka

c. Menyediakan sistem baru hukum internasional

d. Memelihara pemerintahan baru yang demokratis

9. Jangan menggunakan item tes pilihan ganda ketika ada jenis tes lain yang
lebih tepat.

Menurut Slameto (2001) penilaian item tes pilihan ganda pada umumnya dapat
dibedakan menjadi dia macam yaitu:
a. Penilaian dengan memperhitungkan jawaban yang salah. Pada cara ini
sebagai guru mempertimbangkan jawaban salah diperhitungkan dan digunakan
sebagai denda untuk menguraing jawaban yang benar. Penilaian model pertama
ini mengikuti format seperti berikut:

Dimana:

N = nilai

B = benar

S = salah

n = banyaknya pilihan

Konsekuensi dari adanya denda ini siswa menajadi lebih berhati-hati dalam
memberikan jawaban soal.

b. Penilaian dengan tidak memperhitungkan jawaban salah. Dengan kata lain,


jawaban salah tidak memperngaruhi nilai pada jawaban benar. Nilai akhir dari
item tes pilihan ganda sama dengan jawaban benar.

N=B

Dimana:

N = nilai

B = benar

Dari dua tipe penilaian di atas jika tidak ada tujuan khusus dibalik proses ujian,
tipe kedua adalah tipe yang dianjurkan bagi guru kelas. Dalam hal ini tantangan
yang terpenting adalah menyusun item pilihan ganda secara cermat dengan
memperhitungkan distracter lebih baik dari pada menghukum siswa dengan
menerapkan sistem denda pada jawaban yang salah.

b. Item Tes Betul-Salah (ITBS)


Item tes betul salah/alternate response dibedakan menjadi dua bentuk yaitu, item
tes bentuk reguler/tidak modifikasi dan item tes bentuk modifikasi. Item tes
reguler banyak digunakan para guru kerena item tes ini dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar sebagai teknik untuk mengawali dimulainya suatu
diskusi. Jika dicermati secara intensif, item ini akan membawa siswa berfikir kritis
dan mengarah pada pembejaran problem solving.
Ada beberapa aturan dalam membuat item tes betul salah diantaranya:

1. Pernyataan item tes betul salah sebaiknya dibangun secara cermat,


sehingga siswa tidak secara jelas dapat menerka item tes tersebut.

2. Dalam mengkonstruksi item betul salah direncanakan agar semua item ada
dan terjawab.

3. Pokok persoalan sebaiknya berisi situasi spesifik yang terdiri atas materi
yang diperukan untuk menjawab benar.

4. Pernyataan disusun secara jelas dan tetap berfokus pada ide pokok yang
ingin ditunjukkan oleh siswa.

5. Hindari kalimat panjang dan kompleks dengan kata-kata yang mempunyai


arti ganda.

Contoh:

Jelek : B-S Tidak ada langkah dalam proses penelitian eksperimen tidak
perlu.

Baik : B-S Semua langkah dalam proses penelitian perlu

6. Hindari dua ide dalam satu pernyataan, kecuali sebab akibat yang hendak
diukur dalam tes.

7. Dalam satu tes, jumlah jawaban betul hendaknya diencanakan sama dengan
jumlah jawaban salah.

8. Dalam penyusunan item tes betul salah para guru hendanya menulis huruf
(B-S) pada setiap permulaan item atau persoalan.

9. Para guru dianjurkan dalam membuat item tes betul-salah khususnya


bentuk reguler.

10. Pernyataan pada setiap item sebaiknya tidak diambil dari kata-kata yang
perdapat dari buku (text books) langsung.

Kelebihan iten tes betul salah diantaranya sebagai berikut:

1. Item tes betul salah memiliki karakteristik yang menguntungkan, yaitu


mudah dan cepat dalam menilai.
2. Untuk item tes betul salah yang dikonstruksi secara cermat, membawa
implikasi kepada peserta didik, yaitu waktu mengerjakan soal lebih cepat
diselesaikan.

3. Seperti bentuk tes objektif lainnya, item tes betul salah hasil akhir penilaian
dapat menjadi objektif.

4. Dibandingan dengan bentuk tes objektif lainnya, pekerjaan penyusunan


soal yang digunakan dalam tes ini relatif lebih mudah.

5. Tergantung pada tujuan evaluasi, item tes betul salah dapat mencakup
materi bahan pembelajaran yang luas.

6. Tes yang direncanakan dengan menggunakan daftar jawaban terpisah dapat


digunakan secara berulang-ulang.

Kelemahan item tes betul salah diantaranya yaitu:

1. Membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan membuat tes


esai.

2. Penggunaan petanyaan laternatif memungkinkan siswa mengira-ngira


jawabannya.

3. Tanpa memperhatikan teori ITBS seperti yang disebutkan di atas, sulit bagi
guru menyusun pernyataan soal dengan baik.

4. Memiliki daya pembeda yang rendah

5. Memiliki reliabilitas yang rendah

6. Hanya untuk mengungkap ingatan siswa saja

7. Jika kontruksi item tes tidak dibuat dengan cermat akan membingungkan
para siswa.

8. Banyak persoalan dalam meteri pembelajaran yang diberikan kepada siswa,


kurang tepat jika hanya dinyatakan dengan dua pernyataan.

1. Kelebihan dan kelemahan Tipe Benar – Salah

Setelah kita mengetahui pengertian dan karateristik tipe benar salah, maka perlu
juga kita mengetahui kelebihan dan kelemahannya, karena setiap tipe tes tentu
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing - masing. Menurut Azwar (2010)
dan Masidjo (1995) kelebihan dan kekurangan tes tipe benar salah adalah sebagai
berikut :
a. Kelebihan tipe Benar-Salah antara lain :

1. Dapat mewakili pokok bahasan atau materi pelajaran yang lebih luas.

2. Mudah dalam penyusunannya karena hanya diperlukan satu pertanyaan.

3. Dapat digunakan berkali-kali.

4. Dapat dilihat secara cepat dan objektif.

5. Petunjuk cara mengerjakannya mudah dimengerti.

6. Mudah dalam memeriksa dan memberi skor karena hanya ada dua
alternatif jawaban maka dapat diberi skor 1 (satu) untuk yang menjawab dengan
benar dan 0 (nol) untuk yang menjawab dengan salah.

7. Merupakan instrumen yang baik untuk mengukur fakta dan hasil belajar
langsung, terutama yang berkaitan dengan ingatan.

b. Kekurangan tipe Benar-Salah antara lain :

1. Hanya dapat mengungkap daya ingatan dan pengenalan kembali.

2. Sering membingungkan.

3. Ada masalah atau bahan yang tidak selalu dapat dinyatakan hanya dengan
alternatif benar atau salah atau pilihan ganda.

4. Mendorong peserta tes untuk menebak atau menerka jawaban walaupun


mereka tidak mengetahui jawaban yang benar.

c. Item Tes Menjodohkan (ITM)


Item tes menjodohkan atau matching test item. Item tes ini terdiri dari dua kolom
yang sejajar, kolom pertama berisi pernyataan (stimulus atau premis) dan kolom
kedua berisi kata (respons). Item tes menjodohkan jika disusun secara tepat
mampu mengukur pengetehuan batasan atau terminologi, definisi maupun asas
pengetahuan. Item tes mejodohkan juga dapat mencakup tingkat pengetahaun
yang sama dengan jawaban bebas maupun item tes melengkapi.

Beberapa aturan dalam membuat item tes menjodohkan dianatanya ialah:


1. Perlu adanya petunjuk yang jelas tenteng bagaimana menjawab tes
menjodohkan.

2. Pada setiap kolom sebaiknya diberi label untuk lebih menjelaskan petunjuk.

3. Item-item dalam tes sebaiknya homogen

4. Sebaiknya antara premis dan respons tidak sama jumlahnya.

5. Untuk setiap jumlah item menjodohkan sebaiknya antara 4-8 item.

6. Huruf besar atau angaka (arab) sebaiknya digunakan untuk memberikan


label item-item pada daftar jawaban.

7. Item-item dalam daftar respons sebaiknya dibuat ebih pendek dibandingkan


dengan daftar stimulus atau premis.

8. Kolom dan daftar respons sebaiknya diletakkan di sisi sebelah kanan.

9. Semua item untuk satu set tes menjodohkan sebaiknya ditempatkan pada
satu halaman.

d. Item Tes Pilihan Ganda (ITPG)


Item tes pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang paling banyak digunakan
oleh guru. Tes ini dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat domain
yang bervariasi. Tes ini memiliki persayaratan sebagai tes yang baik, dilihat dari
segi objektivitas, reliabilitas dan daya pembeda.

Item tes pilihan ganda dapat mengukut kemampuan siswa tentang pengetahuan
fakta sederhana, aplikasi, batasan dan asas. Item ini digunakan untuk
mengevaluasi aplikasi pengetahuan hasil belajar yang telah diberikan kepada
siswa selama satu semester atau kuartal. Itam ini juga digunakan untuk mengukur
batasan atau definisi yang sudah jelas.

Kelebihan tes pilihan ganda diantaranya yaitu:

1. Tes pilihan ganda memiliki karekteristik yang baik untuk suatu alat
pengukuran hasil bejara siswa.

2. Iten tes pilihan ganda yang dikonstruksi dengan intensif dapat mencakup
hampir seluruh bahan pembelajarna yang diberikan oleh guru di kelas.

3. Item tes pilihan ganda tepat untuk mengukur penguasaan informasi para
siswa.
4. Item tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan itntelektual atau
kognitif, afaktif dan psikomotorik siswa.

5. Dengan menggunakan kunci jawaban yang sudah disiapkan secara terpisah,


jawaban siswa dapat dikoreksi dengan lebih mudah.

6. Hasil jawaban siswa yang diperoleh dari tes pilihan ganda dapat dikoreksi
bersama.

7. Item tes pilihan ganda yang sudah dibuat terpisah antara lembar soal dan
lembar jawaban, dapat dipakai berulang-ulang.

Kelemahan item tes pilihan ganda

1. Konstruksi item tes pilihan lebih sulit serta membutuhkan waktu yang lebih
lama jika dibandingkan dengan bentuk penyusunan item tes bentuk objektif
lainnya.

2. Tidak semua guru senang menggunakan tes pilihan ganda untuk mengukur
hasil pembelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu.

3. Item tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam
mengorganisasi materi hasil pembelajaran.

4. Item tes pilihan ganda memberi peluang pada siswa untuk menerka
jawaban.

Mengkonstruksi item tes pilihan ganda

1. Pokok persoalan (stem of item) sebaiknya mengandung permasalahan yang


dinyatakan dalam satu paragraf atau dalam bentuk pertanyaan.

2. Item tes pilihan ganda dengam empat jawaban, banyak digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa.

3. Jawaban benar dalam satu tes direkomendasikan untuk diatur secara


random pada semua item.

4. Kata-kata yang tidak relevan sebaiknya dihilangkan dari stem, agar ruang
untuk pertanyaan atau pernyataan pada setiap item menjadi lebih jelas.

5. Hindari memberi kata-kata pada item yang mengandung petunjuk (clues)


yang mengarah pada jawaban benar, baik yang tersirat maupun tersurat.

6. Penataan jawaban sebaiknya diatur dengan posisi dalam bentuk kolom,


biasanya lebih mudah dilihat siswa.
7. Kalimat pada setiap stem sebaiknya menggunakan kalimat positif, kecuali
guru sangat perlu menggunakan kalimat negatif.

Jelek:

Elemen yang manakah yang masuk dalam stastistika inferensial?

a. Mean c. Mode

b. Median d. Hipotesis

Lebih baik:

Elemen manakah yang menjadi karakteristik dalam stastistika inferensial?

a. Mean c. Mode

b. Median d. Hipotesis

8. Semua pilihan jawaban sebaiknya direncanakan memiliki pajang dan


jumlah kata yang sama dan tidak mengandung petunjuk jawaban benar.

Jelek:

Apa tujuan utama didirikannya organisasi persatuan bangsa-bangsa?

a. Memelihara perdamaian manusia di dunia

b. Memberikan kontrol militer

c. Membangun hukum iternasional

d. Membentuk pemerintahan baru

Lebih baik:

Apa tujuan utama didirikannya organisasi persatuan bangsa-bangsa?

a. Memelihara perdamaian antarbangsa di dunia

b. Mermberikan kontrol militer bangda yang baru merdeka


c. Menyediakan sistem baru hukum internasional

d. Memelihara pemerintahan baru yang demokratis

9. Jangan menggunakan item tes pilihan ganda ketika ada jenis tes lain yang
lebih tepat.

Menurut Slameto (2001) penilaian item tes pilihan ganda pada umumnya dapat
dibedakan menjadi dia macam yaitu:

a. Penilaian dengan memperhitungkan jawaban yang salah. Pada cara ini


sebagai guru mempertimbangkan jawaban salah diperhitungkan dan digunakan
sebagai denda untuk menguraing jawaban yang benar. Penilaian model pertama
ini mengikuti format seperti berikut:

Dimana:

N = nilai

B = benar

S = salah

n = banyaknya pilihan

Konsekuensi dari adanya denda ini siswa menajadi lebih berhati-hati dalam
memberikan jawaban soal.

b. Penilaian dengan tidak memperhitungkan jawaban salah. Dengan kata lain,


jawaban salah tidak memperngaruhi nilai pada jawaban benar. Nilai akhir dari
item tes pilihan ganda sama dengan jawaban benar.

N=B

Dimana:

N = nilai

B = benar
Dari dua tipe penilaian di atas jika tidak ada tujuan khusus dibalik proses
ujian, tipe kedua adalah tipe yang dianjurkan bagi guru kelas. Dalam hal ini
tantangan yang terpenting adalah menyusun item pilihan ganda secara cermat
dengan memperhitungkan distracter lebih baik dari pada menghukum siswa
dengan menerapkan sistem denda pada jawaban yang salah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Kesimpulan

· Teknik evalusi dengan menggunakan tes yaitu tes yang di dalamnya terdapat
satu set atau lebih item pertanyaan atau pernyataan yang relevan dengan tujuan tes
yang digunakan oleh evaluator.

· Jenis – jenis Teknik Tes

a. Tes tertulis adalah sekumpulan item pertanyaan dan atau pernyataan yang
direncanakan guru secara sistematis guna memperoleh informasi tentang siswa.

· Beberapa jenis item tes tertulis:

1. Item Tes Objektif

a) Tes Objektif Jenis Pilihan (Selection Type)

ü Item Tes Betul-Salah (ITBS)

ü Item Tes Menjodohkan (ITM)

ü Item Tes Pilihan Ganda (ITPG)


Daftar Pustaka

http://rennyse.blogspot.com/2013/09/teknik-tes-dan-nontes.html

http://mujahidinalbanjari.wordpress.com/2012/12/04/makalah-teknik-tes/

http://www.tuanguru.com/2012/01/teknik-tes-dan-non-tes-dalam-evaluasi.html

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Nana Sudjana. 1989. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosda

Anda mungkin juga menyukai