BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gaya Kepemimpinan
organisasi. Hal ini dikarenakan bahwa tanpa ada kepemimpinan yang baik,
maka akan sulit mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Jika
berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses
1
Regina Aditya Reza, Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Sinar Sentosa Perkasa Banjarnegara, (Jurnal Ekonomi Riset, Vol.3, No.3, mEI
2017, ISSN: 2474-0655,), Hal. 12.
2
orang lain. Dalam hal ini, terdapat dua kategori gaya kepemimpinan yang
didasarkan atas otoritas posisi dan penggunaan otoritas. Dengan kata lain,
2
Biatna Tampubolon, “Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor EtosKerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Organisasi yang Telah Menerapkan” ISNI 19-9001-2001”, dalam Jurnal
Standarisasi, No. 9, Hal. 107.
3
Gary Yukl, Kepemimpinan dalam Organisasi, Alih Bahasa: Budi Supriyanto (Jakarta:Indeks,
2009) Hal. 4.
4
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008), Hal. 303.
3
perusahaan.
pada satu sisi, dan perilaku pemimpin yang sangat demokratis pada sisi
pembuatan keputusan.
5
Ibid., Hal. 304
6
Ibid., Hal. 304-306
5
penggunaannya.
dalam tiga kontak bagian. Empat persegi empat dalam kotak yang
1) Eksekutif
7
Ibid., Hal. 310.
8
Ibid., Hal. 311-312.
7
manajemennya.
individu.
4) Birokrat
mempengaruhinya.
b) Missionari
c) Oktokrat
segera selesai.
produktif.11
3. Fungsi Kepemimpinan
11
Ibid., Hal. 314-316.
12
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, edisi kedua, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), Hal. 53.
13
kepemimpinan13:
a. Fungsi Intruksi
b. Fungsi Konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam
c. Fungsi Partisipasi
d. Fungsi Delegasi
e. Fungsi Pengendalian
yaitu:14
dalam kelompok.
bawahannya.
14
Sentot Imam Wahjono, Manajemen Sumberdaya Manusia, (Salemba Empat, 2008), Hal. 172.
16
kepemimpinan tertentu.
kepemimpinan.
seorang pemimpin.
17
Hani Handoko, Manajemen,...Hal. 296.
18
Hani Handoko, Manajemen,...Hal. 297.
19
daya pikir.
manusiawi.
20
temperamen.
19
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal.
34
21
B. Kepuasan Kerja
kepuasan kerja itu antara lain, pekerjaan yang menantang, imbalan yang
20
I Gede Sudha Cahyana dan I Ketut Jati, “Pengaruh Budaya Organisasi, Stres Kerja dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai” ISSN: 2302-8556, dalam Jurnal Akuntansi, Vol. 18, No.
2, Februari2017, Hal. 1321.
21
Husain Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, (Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2005) Hal. 36.
22
pantas, kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang mendukung, dan
digunakan job Descriptive Index (JDI) yang menurut Luthans (1995) ada
lima, yaitu23; (a) pembayaran seperti gaji dan upah, (b) ekerjaan itu
atasan atas hasil pekerjaannya, situasi kerja yang tidak monoton, dan
22
M. Suyanto, Revolusi Organisasi dengan Memberdayakan Kecerdasan Spiritual,
(Yogyakarta: CV. Andi Ofset, 2006), Hal. 39
23
Husein Umar, Business an Introdaction, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), Hal.
85.
24
Hessel S. Nogi Tangkilisan, Manajemen Publik, (Jakarta: PT. Grasindo, 2007), Hal. 164.
25
Sondag P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012),
Hal. 295.
23
sesuai.
antara lain:
kemampuan kerjanya.
26
Ibid., Hal. 296.
25
besar sehingga jati diri dan identitasnya menjadi kabur, karena hanya
pekerjaannya.
a. Pay Satisfaction
27
Sondag P. Siagian, “Manajemen Sumber Daya Manusia”..., Hal.298
28
Wibowo, “Perilaku Dalam Organisasi”, (Jakarta, Rajawali Pers. 2015), Hal. 132.
26
kemewahan.
b. Promotiont Satisfaction
c. Supervision Satisfaction
jarak.
d. Coweker Satisfaction
e. Altruim
tidak nyaman.
g. Status
prestasinya dihargai.
h. Environment
di tempat pekerjaan.
kepuasan kerja.
b. Promosi.
c. Pengawasan.
d. Rekan kerja.
individu.
e. Kondisi Kerja.
29
dengan efek kelompok kerja. Jika segalanya berjalan baik, tidak ada
C. Penempatan Kerja
masih tetap atau tidak ditempatkan pada suatu posisi atau jabatan tertentu
aktif bekerja, yang dapat meliputi promosi, mutasi dan demosi. Menurut
tersebut adalah sebagai berikut: (1) Faktor prestasi akademis; (2) Faktor
Pengalaman; (3) Faktor Kesehatan Fisik dan Mental; (4) Faktor Status
30
Ahrul Tsani F, ”Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja
Pegawai Sekretariat Jenderal Kementerian Luar Negeri”..., Hal.16
30
pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas atau jabatan
baru atau jabatan yang berbeda. Penugasan ini dapat berupa penugasan
pertama untuk pegawai baru direkrut, tetapi dapat juga melalui promosi,
kerja.33
31
Veithzal Rivai Zainal dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori
ke Praktik, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2015), Hal. 155.
32
Suwatno, “Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis”,
(Bandung:Alfabeta,2013), Hal. 97.
33
Hariandja, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, (Jakarta: PT. Grafindo, 2002), cet. ke-3,
Hal. 45.
31
pekerjaan dan jabatan yang ada pada organisasi. Peran karyawan sangat
guna. Dengan pelaksanaan seleksi yang baik, karyawan yang diterima atau
tepat.34
34
Hasibuan, S.P. Melayu, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2003), cet. ke-6 , hal. 27.
32
sumber daya manusia atau memanfaatkan tenaga kerja secara lebh efektif
dan efisien, yang dapat disebabkan oleh tantangan yang dihadapi oleh
seorang pegawai atau calon karyawan dengan tujuan antara lain agar
35
Ibid., Hal. 124.
36
Bahrian, “Studi Tentang Prinsip-prinsip Penempatan Pegawai pada Kantor Kelurahan Air
Putih Samarinda Ulu, dalam Jurnal Administrasi Negara,Vol.5, No. 3, 2014, Hal. 1773 – 1786.
33
pada posisi yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut37; (a) kemampuan,
Penempatan tenaga kerja pada posisi yang tepat bukan saja menjadi
seleksi. Penempatan ini harus didasarkan pada job description dan job
tepat pada tempat yang tepat dan penempatan orang yang tepat pada
tepat, gairah kerja, mental kerja, dan prestasi kerja akan mencapai hasil
37
Sastrohadiwiryo Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2003), cet. ke-2, Hal. 133.
34
yang optimal dari setiap karyawan selain moral kerja, kreativitas, serta
adalah “the right man on the right job”. Hal ini dimaksudkan agar
kerja dapat mencapai hasil yang memuaskan. Penempatan yang tepat akan
terhadap pekerjaan.39
Kerja
para tenaga kerja yang akan ditempatkan dalam suatu tugas dan pekerjaan
38
Sastrohadiwiryo Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2003), cet. ke-1, Hal. 165.
39
Ibid., Hal. 165.
35
mendapat pertimbangan.40
40
Husnan Suad, “Manajemen Personalia”, (Yogyakarta: PT. Grafindo, 2000), cet. ke-2, Hal.
70.
36
untuk menempatkan tenaga kerja yang tepat pada posisi yang tepat
b. Pengalaman
41
Hasibuan, S.P.H. Melayu, “Manajemen Sumbe…, Hal. 33.
37
makin rendah.42
42
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet.
ke-3, Hal. 72.
43
Sutrisno Edi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet. ke-3,
Hal. 3.
38
kondisi fisik namun sepintas lalu kondisi fisik tenaga kerja yang
mendapatkan kerugian.45
d. Status Perkawinan
45
Sony Sumarsono, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2005), cet. ke-3, Hal. 74.
40
e. Usia
tua.46
Penempatan tenaga kerja pada posisi yang tepat bukan saja menjadi
seleksi. Penempatan ini harus didasarkan pada job description dan job
46
Ibid., Hal. 56.
41
tepat pada tempat yang tepat dan penempatan orang yang tepat pada
tepat, gairah kerja, mental kerja, dan prestasi kerja akan mencapai hasil
yang optimal dari setiap karyawan selain moral kerja, kreativitas, serta
adalah “the right man on the right job”. Hal ini dimaksudkan agar
kerja dapat mencapai hasil yang memuaskan. Penempatan yang tepat akan
terhadap pekerjaan48.
47
Sastrohadiwiryo Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2003), cet. ke-1, hal. 165
48
Ibid., Hal. 165.
42
baik melalui promosi karyawan yang sudah ada atau yang baru sama
sekali. Hal ini karena adanya pengaruh ekspansi bisnis yang mampu
luar negeri.
b. Reorganisasi
49
Mangkuprawira, Manajemen Sumber..., hal. 167.
43
d. Atrisi
pegawai (rasionalisasi).
yang tepat dengan tempat yang tepat dan penempatan orang yang tepat
dan efisien.
b. Pengalaman
50
instrAyu Oktaria, Hubungan Penempatan Pegawai Dengan Kinerja Pegawai Di Kantor
Dinas Social Provinsi Sumatera Barat, Jurnal Administrasi Pendidikan, Jurnal Tidak Diterbitkan, Vol.
1, No. 1, Oktober 2013, hal. 28
45
d. Usia
D. Promosi Jabatan
yang lebih tinggi serta diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang
yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya. Dan pada
sesuatu yang paling menarik dibandingkan dengan kompensasi lain hal ini
karyawan, dari satu jabatan atau tempaat kepada jabatan atau tempat yang
51
Ayu Oktaria, Hubungan Penempatan Pegawai Dengan Kinerja…, hal. 29.
52
Syamir, “Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan Pada
PT. Bosowa Propertindo”, ISSN: 2477-0655, dalam Jurnal Ekonomi Vol. 3, No. 4, 2017 Hal. 130-
131.
46
lebih tinggi serta diikuti oleh tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang
lebih tinggi dari jabatan yang di duduki sebelumnya. Dan pada umumnya
promosi yang diikuti dengan peningkatan income serta fasilitas yang lain.
karena promosi bersifat permanen dan berlaku untuk jangka waktu yang
lain sesuai dengan tugas baru tersebut. Kenaikan memang tidak harus atau
53
Siagian P. Sondang, Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2009) Hal. 169.
47
a. Kejujuran
kepentingan pribadinya.
b. Disiplin
optimal.
c. Prestasi Kerja
d. Kerja Sama
perusahaan.
e. Kecakapan
54
Ibid., Hal. 131.
48
dengan baik.
f. Loyalitas
g. Kepemimpinan
semakin
55
Malayu Hasibuan, “Manajemen Sumberdaya Manusia”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002) Hal.
113.
49
promosi kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat
berantai.
optimal perusahaan.
karyawan lainnya.
lainnya.
percobaannya.
56
Sjafri T. B. Mangkuprawira, “Manajemen SDM Strategik”, (Jakarta: PT. Ghalia Indinesia,
2004), Hal. 196.
51
a. Kepercayaan
b. Keadilan
57
Abdurrahmat Fathoni, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, (Jakarta: PT. RINEKA CIPTA,
2006), Hal. 118-119.
52
c. Formasi
a. Pengalaman
b. Kecakapan
58
Abdurrahmat Fathoni, “Manajemen Sumber Daya Manusia”,...Hal. 119-120.
53
dipertanggungjawabkan.
E. Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi
melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu faktor yang
kebutuhan serta keinginan orang tersebut.60 dengan bertolak dari arti kata
motivasi diatas. Motivasi kerja tidak lain dari sesuatu yang menimbulkan
dorongan atau semangat kerja. Dengan pendek kata, motivasi kerja adalah
memilih tujuan, dan cara dimana orang lain mencoba untuk mengubah
perilaku mereka. Tiga komponen motivasi adalah; (a) arah, apa yang
orang coba lakukan (b) upaya, seberapa keras seseorang mencoba dan (c)
60
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: karisma putra utama, 2009), Hal.
109.
61
M. Manullang, Management Personalia…, Hal. 147
55
mempunyai bawahan.
62
Donni Junni Priansa,”Perencanaan dan Pengembangan MSDM” (Bandung,Alfabeta,2014),
Hal. 200.
56
timbul dari dalam diri orang yang mendorong untuk berbuat sesuatu.
adalah:64
63
George R.Terry, Prinsip-prinsip Manajemen. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), Hal.130
64
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia…,Hal 114-115.
57
seorang karyawan yang melakukan kerja giat, dalam hal ini tidak
pada suatu ketika menginginkan gaji yang tinggi, pada waktu yang
berkerja pada satu mesin yang sama dan pada ruang yang sama
tujuan organisasi.
dibedakan atas faktor intern dan ekstern yang berasal dari karyawan.
a. Faktor Intern
65
Ibid, Hal 115-116.
59
orang mau mengerjakan apa saja, apakah pekerjaan itu baik atau
(c) pimpinan yang adil dan bijaksana dan (d) perusahaan tempat
b. Faktor ekstern
pekerjaan. Mereka bekerja bukanya untuk hari ini saja, tapi merka
saja, tidak sering kali pindah. Hal ini akan dapat terwujud bila
diri.
suatu perusahaan.
dan prosedur kerja ini depat kita sebut denga peraturan yang
sebagainya.66
motivasi.
Maslow.67
67
J.Winardi, Motivasi & Permotivasian dalam Manajemen. (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2002), Hal. 11-13.
64
Gambar 2.1
Keterangan :
1) Kebutuhan fisiologikan
paling dasar yang diperkenalkan oleh Maslow. Kebutuhan paling dasar ini
kebutuhannya tadi.
keamanan diri dan harta bendanya. Upaya yang dapat dilakukan oleh
melalui:
dan sebgainya.
tinggi.
orang.69
dengan atasan maupun dengan rekan kerja yang baik, agar tercipta
69
J.Winardi, Motivasi & Permotivasian dalam Manajemen.., hal. 15-17
70
Ichlapio Fitrianto dan Hasmin Tamsah, Pengaruh Motivasi, Disiplin dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT Bumi Rama Nusantara, dalam Jurnal Mirai Management, ISSN:
2597-4084.
70
b. Lingkungan Kerja
F. Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja
71
Hadari Nawawi, Evaluasi dan manajemen Kinerja di Lingkungan perusahaan dan
Industri,(Yogyakarta, Penerbit: Gadjah Madu University Press), hal. 62
72
pengertiannya telah diuraikan diatas perlu atau harus dinilai dan hasilnya
tugas pokoknya72.
mendapatkan orang yang terbaik untuk jabatan atau akan berusaha mengisi
dalam Sugiono yang dikutip oleh Indriasari, et. all., menjelaskan bahwa
72
Ibid., Hal. 67.
73
Moekijat, Manajemen Sumber Daya Manusia. (Bandung, Penerbit : CV. Mandar Maju,
2010) hal. 55
74
Nia Indriasari, et. all., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Pada Bidang
Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu, Jurnal Ekombis
Review, Jurnal Tidak Diterbitkan, hal. 142-143
73
dapat dilihat dari segi ketelitian dan kerapihan kerja, keterampilan dan
kecakapan.
pendidikan atau keahlian dalam suatu pekerjaan. Hal ini ditinjau dari
organisasi.
baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi.Hal ini ditinjau dari ide-
7. Indikator Kinerja
a. Jumlah pekerjaan
b. Kualitas Pekerjaan
75
Bangun, W. Manajemen sumber daya manusia. (Jakarta: Erlangga. 2012) hlm 233
76
c. Ketepatan Waktu
pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesai tepat waktu akan
d. Kehadiran
delapan jam sehari untuk lima hari kerja seminggu. Kinerja karyawan
1. Pengertian Koperasi
bahasa inggris yang berarti kerjasama, dan menurut istilah yang dimaksud
koperasi adalah suatu kumpulan yang dibentuk oleh para anggota peserta
77
bersama.76
guna menghasilkan barang dan jasa. Dengan dua peran tersebut (gerakan
76
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Raja Grapindo Persada,2002), Hal. 289.
77
Sudarsono, Koperasi Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), Cet
ke-2, hal.1.
78
bahwa:
2. Koperasi Syariah
kesatuan. Dengan suatu kesatuan ini, maka akan tercipta suatu kekuatan
dua orang atau lebih, yang satu pihak menyediakan modal usaha, sedang
yang pihak lain melakukan usahanya atas dasar profit sharing (membagi
78
Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia, (Jakarta:
Erlangga, 2017), hal. 65-66.
79
Andjar Pachta, Hukum Koperasi Indonesia Pemahaman,Rregulasi, Pendidikan, dan Modal
Usaha, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet ke-2, hal.15.
79
dirumuskan oleh para fuqha satu pihak pemilik modal dari pihak lainnya
berasal dari anggota pemegang saham dan usaha koperasi dikelola oleh
mengurus koperasi, maka dia juga berhak untuk diberi gaji seperti
karyawan lainnya.
“Usaha koperasi syariah meliputi semua kegiatan usaha yang halal, baik
Modal awal bersumber dari dana usaha. Dana ini bisa kita dapat dari
anggota, koperasi lain, bank, sumber lain yang sah. Dan sedangkan dana
80
untuk mengetahui sejarah koperasi syariah tidak bisa lepas dari sejarah
koperasi konvensional.
3. Tujuan Koperasi
masyarakat yang maju, adil dan makmur yang berlandaskan pancasila dan
UUD 1945”80.
80
Sutantya, Hukum Koperasi Indonesia,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 39.
81
berkeadilan81.
tujuan yang ingin dicapai oleh koperasi adalah tujuan ekonomi atau
itu unsur social tersebut dapat pula ditentukan dalam cara kerja koperasi
81
Anggota IKAPI, Undang-Undang Perkoperasian (Bandung: Fokusmedia, 2013), hal.5.
82
Hendrojogi, Asas-asas, Teori dan Praktik, Hal. 25.
82
a. Koperasi Konsumsi
anggotanya.
keperluan anggota.
ongkos (atau bunga) yang ringan. Itulah sebabnya koperasi ini disebut
yang perlu dibantu. Oleh karena itulah koperasi kredit lebih tepat
c. Koperasi Produksi
d. Koperasi Jasa
yang murah.
kepada anggota.
1945.
menguatkan (takaful).
8. Asas-asas Koperasi
Menurut Rochdale ada delapan buah asas yang ada dalam koperasi84 :
pembeliannya.
84
Hendrojogi, Asas-asas, Teori dan Praktik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), Edisi 5,
Cet.
10, hal.31
88
membedakan BMTdari entitas bisnis yang lain, baik yang syariah maupun
konvensional.
maksudnya adalah harta. Jadi baitul maal adalah rumah dana, baitul
85
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul..., hal. 125 – 126.
89
b. Baitul Tamwil secara harfiah bait adalah rumah dan at- tamwil adalah
ditumbuhkan atas prakarsa dan modal awal dari tokoh – tokoh masyarakat
BMT (baitul maal wat tamwil) atau pendanaan balai usaha mandiri
86
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (
Bandung : Penerbit Alfabeta, 2014 ), hal. 23.
87
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul..., hal. 126.
88
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis..., hal. 23
90
prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil,
usahanya.
89
Fitri Nurhatati dan Ika Saniyati Rahmaniyah, Koperasi Syariah, (Surakarta ; PT Era
Adicitra Intermedia, 2012), hal.49
91
mencapai sukses di dunia dan akhirat juga keterpaduan antara sisi maal
hasil, sistem balas jasa, sistem profit, akad bersyarikat, dan produk
Prinsip Bagi Hasil, prinsip ini maksudnya ada pembagian hasil dari
Sistem Balas Jasa, sistem ini merupakan suatu tata cara jual beli
yang diberi kuasa melakukan pembeli barang atas nama BMT, dan
dibagi kepada penyedia dana. Sistem balas jasa yang dipakai antara
ba’bitsaman ajil.
untuk dana – dana sosial seperti zakat, infaq, sedekah, wakaf, hibah.
produktif.
92
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis..., Hal. 24
94
berikut93 :
peredaran uang.
yang kurang lebih sama dengan bank akan tetapi BMT tidak mempunyai
fungsi seperti bank pada poin (c), karena BMT ruang lingkupnya kecil.
belah pihak yang terpisah, tanpa saling mengenal satu sama lain.94
93
Ketut Rindjin, Pengantar Perbankan Dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, ( Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama, 2000 ), hal 14
94
I Ketut Rindjin, Pengantar Perbankan Dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, …Hal. 15.
95
masyarakat
tersebut. Analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan analisis
dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini berarti apabila karyawan motivasi nya
kepuasan kerja, yang mana pada penelitian yang dilakukan oleh Kusjainah
yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner,
95
Kusjainah dan Inon Listyorini, “Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Karyawan:Model Pengujian dengan Variabel Mediasi)…, Hal. 19.
97
96
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja .
Perbedaan pada penelitian ini terletak pada alat uji statistic, yang mana pada
data dan analisis data. Persamaan pada penelitian ini dengan penelitian saya
Luh Sari Widhiyani dengan tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh
Penelitian ini dilakukan pada seluruh karyawan yang berjumlah 350 dan
survei dan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear
96
Astria Khairizah, Irwan Noor dan Agung Suprapto, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan
terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan di Perpustakaan Universitas Brawijaya Malang),
dalam Jurnal Administrasi Publik Vol. 3, No. 7, Hal. 1268-1272.
98
dilakukan oleh Ni Luh Komang Sri Noviani dan Ni Luh Sari Widhiyani
terletak pada salah satu variabel independen yang digunakan. Pada penelitian
variabel pelatihan sedangkan pada penelitian saya tidak, namun sama – sama
penelitian Ni Luh Komang Sri Noviani dan Ni Luh Sari Widhiyani dengan
variabel dependen.
110 orang yang dipilih secara acak dari kerangka sampling berjumlah 152.
97
Ni Luh Komang Sri W. dan Ni Luh Sari W, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional,
Motivasi dan Pelatihan Pada Kinerja Karyawan di Koperasi Pasar Srinadi Klungkung”…, Hal. 2212-
2241.
99
paket PLS Smart. Temuan ini memiliki implikasi bahwa kompensasi finansial
yang terletak pada penelitian saya dengan penelitian yang dilakukan oleh
Slamet Riyadi terletak pada alat uji analisis data. penelitian yang dilakukan
dengan paket PLS Smart. Selain itu pada penelitian ini variabel motivasi kerja
dihitung untuk 170 orang. Sebuah kuesioner dibagikan kepada populasi ini,
98
Slamet Riyadi, “Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur”…, Hal. 45-50.
100
respons 88,82%. Prosedur analisis data adalah analisis jalur yang difasilitasi
variabel motivasi kerja sebagai variabel intervening. Selain itu pada beberapa
Objek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Garuda Metalindo, sampel
99
Muslichah, “The Effect of Transformational Leadership Style on Job Satisfaction with Trust-
In-Leader as Intervening Variable”…, Hal. 61-70.
101
dalam tabel frekuensi dan persentase dari hasil penyebaran angket dengan
yang berarti terdapat pengaruh sebesar 0,397 antara variabel promosi jabatan
terhadap variabel kinerja. Dan rxy sebesar 0,335 yang berarti terdapat
karyawan (Y) sebesar 11,22% dan sisanya sebesar 88,78% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti. Dan hasil uji hipotesis diperoleh thitung (2,204)
> ttabel (1,900) pada taraf 5%, hal ini menunjukan bahwa promosi jabatan
dependen.
100
Suharni Rahayu, Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Garuda
Metalindo…, Hal. 59-75.
102
Promosi jabatan dan mutasi terhadap kinerja pegawai kuat. Promosi Jabatan
dan mutasi merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam pengembangan
pegawai karena dengan adanya promosi jabatan dan mutasi dapat memberi
regresi.
Penelitian yang dilakukan oleh I Gede Sudha Cahyana dan I Ketut Jati
yang bertujuan untuk meneliti pengaruh budaya organisasi, stress kerja dan
101
Navrathin Datu Sabar, Adolfina dan Lucky O.H. Dotulong, “Pengaruh Promosi Jabatan
dan Mutasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Utara)…, Hal. 404-413.
103
kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama di Denpasar Timur tahun 2016. Jumlah sampel yang
dalam penelitian ini ditentukan dengan metode single random sampling. Data
Cahyana dan I Ketut Jati terletak pada beberapa variabel dependent yang
Selain itu variabel 1 dan 2 juga berbeda penelitian I Gede Sudha Cahyana dan
I Ketut Jati menggunakan budaya organisasi dan stress kerja sedangkan pada
dependen.
102
I Gede Sudha Cahyana dan I Ketut Jati, “Pengaruh Budaya Organisasi, Stres Kerja dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”..., Hal. 1321.
104
ditunjukkan oleh hasil penilaian LAKIP hanya memenuhi kriteria CC. Hal ini
adalah desain kausal yang bertujuan untuk mengukur seberapa kuat adalah
pada penelitian saya tidak. Selain itu variabel motivasi pada penelitian Ahrul
Tsani terletak pada variabel kinerja karyawan yang sama – sama sebagai
variabel dependen.
sampel dalam penelitian ini yang dilakukan oleh Accidental Sampling adalah
teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan setiap saat hingga jumlah
dengan penelitian saya terletak pada beberapa variabel independen yang mana
103
Fuad Ramadhan, “Analisis Pengaruh Pelatihan dan Promosi Jabatan terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada PT Semen Tonasa Kab. Pangkep”..., Hal. 77.
106
A. Kerangka Konseptual
Karyawan (Y) melalui Motivasi Kerja (X5) yang dilakukan pada BMT Binaan
PINBUK Tulungagung.
Gambar 2.2
Penempatan Karyawan
(X3) Kinerja Karyawan (Y)
dkk110, I Gedhe Suda Cahyana dan I Ketut Jati111 Vip Paramarta dan Tendi
104
Muslichah, “The Effect of Transformational Leadership Style on Job Satisfaction with
Trust-In-Leader as Intervening Variable”, P-ISSN: 2580-9431 E-ISSN: 2581-2025 dalam Jurnal of
innovation in bussines and economics, Vol. 02, No. 2, Desember 2018, Hal. 61-70.
105
Slamet Riyadi, “Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur”, ISSN: 1411-1438 dalam
jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, 2011, Hal. 45-50.
106
Biatna Tampubolon, “Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor EtosKerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Organisasi yang Telah Menerapkan” ISNI 19-9001-2001”, dalam Jurnal
Standarisasi, No. 9, Hal. 107.
107
Ni Luh Komang Sri W. dan Ni Luh Sari W, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional,
Motivasi dan Pelatihan Pada Kinerja Karyawan di Koperasi Pasar Srinadi Klungkung” ISSN: 2302-
8556, dalam jurnal Akuntansi, Vol. 25, No. 3, Desember 2018, Hal. 2212-2241.
108
Gary Yukl, Kepemimpinan dalam Organisasi, Alih Bahasa: Budi Supriyanto
(Jakarta:Indeks, 2009) Hal. 4.
109 109
Muslichah, “The Effect of Transformational Leadership Style on Job Satisfaction with
Trust-In-Leader as Intervening Variable”…, Hal. 61-70.
110
Riane Johnly Pio, Umar Nimram, Taher Alhabsji dan Djamhur Hamid, Pengaruh
Kepemimpinan Spriritual Terhadap Perilaku Etis, Kualitas Hidup Kerja, Kepuasan Kerja, Komitmen
Organisasi dan Kinerja Karyawan (Influence Of Spiritual Leadership on Ethical Behavior, Quality of
Work Life, Job Satisfaction, Organizational Commitment and Employee Perfomance), ISS: 1907-0853,
dalam Jurnal Manajemen Vol. 10, No. 1, 2015, Hal. 22-60.
111
I Gede Sudha Cahyana dan I Ketut Jati, “Pengaruh Budaya Organisasi, Stres Kerja dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai” …, Hal. 1321.
112
Vip Paramarta dan Tendi Haruman, Kepuasan Kerja: Konsep, Teori, Pendekatan, dan Skala
Pengukuran, dalam Jurnal Bisnis Manajemen dan Ekonomi, Vol. 6, No. 3, Februari 2005, Hal. 487-
502.
113
Husain Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi…, Hal. 36
108
regresi. Penelitian ini didukung oleh penelitian dari Ahrul Tsani 114 dan
Rahayu118 dan Navrathin Datu Sabar dkk119 yang didukung oleh teori
Mangkuprawira120.
114
Ahrul Tsani F, ”Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja
Pegawai Sekretariat Jenderal Kementerian Luar Negeri”..., Hal.16.
115
Nashar, Pengaruh Kebijakan Penempatan Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, ISSN: 1907-7211, dalam Jurnal Penelitian
Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam, Vo. 11, No. 2, Desember 2014, Hal. 446 – 462.
116
Hasibuan, S.P. Melayu, “Manajemen Sumber Daya Manusia”…, Hal. 27 dan 124.
117
Fuad Ramadhan, “Analisis Pengaruh Pelatihan dan Promosi Jabatan terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada PT Semen Tonasa Kab. Pangkep”..., Hal. 77
118
Suharni Rahayu, Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Garuda
Metalindo, ISSN: 2339-0689, dalam Jurnal Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan Vol. 5,
No. 1, Oktober 2017, Hal. 59-75.
119
Navrathin Datu Sabar, Adolfina dan Lucky O.H. Dotulong, “Pengaruh Promosi Jabatan
dan Mutasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Utara), ISSN 2303-1174, dalam Jurnal Riset Ekonomi
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol. 5, No. 2, Juni 2017, Hal. 404-413.
120
Sjafri T. B. Mangkuprawira, “Manajemen SDM Strategik”…,Hal. 196.
121
Slamet Riyadi, “Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur”…, Hal. 45-50.
109
Ernanto dkk122, Ni Luh Komang Sri Noviani dan Ni Luh Sari W123 yang
122
Bambang Ernanto, Lukman M. Baga dan Euis Sunarti, “Pengaruh Penerapan Budaya
Perusahaan TerhadapMotivasi Kerja dan Kinerja Karyawan di PT. Rekayasa Industri”, ISSN: 2460-
7819, dalam Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manjemen Vol. 1, No. 1, Agustus 2015, Hal. 1-11.
123
Ni Luh Komang Sri W. dan Ni Luh Sari W, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional,
Motivasi dan Pelatihan Pada Kinerja Karyawan di Koperasi Pasar Srinadi Klungkung”…, Hal. 2212-
2241.
124
Donni Junni Priansa,”Perencanaan dan Pengembangan MSDM”…, Hal. 200.
125
Gary Yukl, Kepemimpinan dalam Organisasi…, Hal. 4.
126
Husain Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi…, Hal. 36.
127
Hasibuan, S.P. Melayu, “Manajemen Sumber Daya Manusia”…, Hal. 27 dan 124.
128
Sjafri T. B. Mangkuprawira, “Manajemen SDM Strategik”…,Hal. 196