Anda di halaman 1dari 6

“PERKEMBANGAN SEDERHANA MENUJU GENERASI

BANGUNAN PINTAR DI MASA DULU DAN SEKARANG”

DISUSUN OLEH:

NAMA : RAHMAT RAMADHAN

NIM : 180160112

MATA KULIAH : SISTEM BANGUNAN PINTAR

DOSEN : MIRZAL YACUB, ST., M.Sc

PROGRAM JURUSAN ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
A. Pengertian Arsitektur Bangunan Pintar

Arsitektur merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang perancangan bangunan

atau Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,

arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari

level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke

level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk

kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Bangunan pintar (smart building) adalah sebuah sistem dengan bantuan teknologi yang

diaplikasikan dan digunakan dalam bangunan yang akan memberikan segala kenyamanan,

keselamatan, keamanan, dan penghematan energi yang berlangsung secara otomatis dan

terprogram melalui suatu sistem pada bangunan.

Jadi, Sistem bangunan Pintar adalah sebuah sistem berbantuan komputer yang akan

memberikan segala kenyamanan, keselamatan, keamanan dan penghematan energi, yang

berlangsung secara otomatis dan terprogram melalui komputer, pada gedung atau rumah

tinggal. Dapat digunakan untuk menggendalikan hampir semua perlengkapan dan peralatan

dirumah, mulai dari pengaturan tata lampu hingga ke berbagai alat-alat rumah tangga, yang

perintahnya dapat dilakukan dengan menggunakan suara, sinar merah infra, atau melalui

kendali jarak jauh (remote).

Konsep bangunan pintar (smart building) telah di perkenalkan di Amerika Serikat pada

awal tahun 1980-an. Namun sebenarnya sebelum masa tersebut, Sistem bangunan pintar

memang telah ada dan telah diterapkan pada perumahan dimasa purba kala, walaupun hanya

terdapat skala kecil yang diterapkan pada zaman tersebut seperti penggunan gua sebagai tempat
tinggal yang memanfaatkan dinding gua yang berbatu sebagai pendinginan alami dan juga

digunakan sebagai tempat menyimpanan makanan.

B. Perjalanan Perkembangan Sistem Bangunan Pintar Dari Masa Dulu Hingga

Era Sekarang

1. Zaman Purba atau Pre Modern

Pada zaman purbakala, manusia hanya mengetahui bagaimana cara bertahan hidup di

alam liar dan mampu membuat tempat tinggal yang nyaman, nah tempat tinggal yang dimaksud

adalah tempat yang dapat digunakan untuk berteduh. Tempat berteduh tersebut biasanya

manusia purbakala menggunakan goa sebagai tempat berlindung dari ancaman hewan liar

maupun cuaca alam. Disini dapat dipahami bahwa goa berbentuk lobang yang ada di tanah atau

di bebatuan yang terbentuk secara alamiah.

Nah dizaman ini terdapat zaman dimana manusia purba mulai hidup menetap dan tidak

nomaden lagi (hidup berpindah-pindah) sehingga seiring berjalannya waktu, pola pikir

manusia pada jaman dulu sudah mulai mengenal sedikit demi sedikit mengenai perubahan

bentukan tempat tinggal mereka.

Nah sejak saat itu, manusia sudah mulai mengenal model bentuk rumah atau tempat

tinggalnya sesuai budaya masyarakat setempat, yang dulunya masih menggunakan bahan

material yang disuaikan menurut tempat alam sekitar atau sesuai dengan keadaan

lingkungannya. Misalnya seperti tempat atau area disekitar pantai menggunakan bahan

material rumah atau tempat tinggal dengan menggunakan pohon kelapa, atau jika berada

dihutan memakai bahan material kayu atau bambu, dan lain sebagainya. Pola-pola pikir

tersebut sedikit demi sedikit mulai berkembang dalam mengembangkan berbagai ide seperti

rumah tradisional hingga berbentuk modern pada masa sekarang.


2. Rumah Tradisional

Konsep bangunan pintar (smart building) telah di perkenalkan di Amerika Serikat pada

awal tahun 1980-an. Pendekatan desain ini lebih memikirkan tentang masa mendatang.

Menerapkan paduan harmonis antara otomatisasi dan komunikasi dengan perancangan

lingkungan agar tercipta bangunan yang benar – benar baik. Selain seluruh komponen gedung

dirancang agar fleksibel dan terpadu, sistemnya pun diatur agar benar – benar ekonomis dan

fleksibel.

Pada rumah tradisional, rumah hanyalah sebagai tempat orang-orang beristirahat

dengan nyaman dan bersifat pribadi sehingga desain rumah mengikuti dari tradisi tradisional

sesuai dengan budaya masyarakat setempat. Sistem bangunan pintar pada rumah-rumah

tradisional ini ada banyak yang terdapat pada sekitar rumah seperti memanfaatkan rumah

panggung untuk kebutuhan penyimpanan kayu bakar atau lain sebagainya, kemudian

memanfaatkan lantai kayu sebagai tambahan ventilasi atau sirkulasi udara sehingga membuat

suhu yang ada didalam rumah terasa lebih dingin dan nyaman, dan lain-lain sebagainya.

Untuk desainnya sendiripun rumah dulu cenderung mempunyai atap yang segitiga yang

membumbung tinggi, mempunyai halaman yang luas, dengan plafon yang tak terlalu tinggi,

dan hanya mempunyai satu lantai. Untuk teknologinya juga masih mengaplikasikan teknologi

primitif karena jaman dulu tak atau belum mengetahui besi dan kaca. Oleh karena itu bangunan

masih banyak yang mengaplikasikan kayu dan daun, semua belum ada seperti genteng beton

apa lagi dengan dak beton.

Hal-hal demikian merupakan sistem bangunan pintar dalam skala kecil yang telah ada

dan telah diterapkan sejak dulu sehingga lama-kelamaan, seiring berjalannya waktu semakin

banyak pula perkembangan mengenai tentang bangunan pintar yang diterapkan pada

perumahan tradisional hingga bangunan-bangunan modern (zaman sekarang).


3. Penerapan Bangunan Pintar di Zaman Modern

Di era modern ini, perkembangan pola pikir manusia telah berkembang jauh lebih baik

dibandingkan dengan pada masa zaman dulu. Di zaman modern ini manusia telah bergantung

paada kecanggihan teknologi yang mampu dijadikan sebagai penunjang kenyamanan oleh

manusia yang hidup di zaman sekarang. Zaman modern ini semua desain dan hampir semua

desain arsitektur kini mengaplikasikan konsep bangunan atau desain arsitektur modern. Semua

itu bisa kita lihat sendiri dari segi teknologi dan material-material bahan yang ada seperti besi,

kaca, paku, semen dan lainnya.

Bentukan bangunan sudah terlihat lebih bagus dibandingkan dengan zaman dulu karena

zaman modern ini bentukan bangunannya sudah lebih kompleks. Kecuali dari bahan-bahan dan

material-materialnya kita juga bisa mengamati dari wujud gaya rumah itu sendiri dari ada yang

minimalis, elegan, tropis dan masih banyak lagi konsep-konsep desain di masa kini ini. Untuk

pengerjaanya pun kini juga telah banyak yang mengaplikasikan alat-alat berat seperti

Bulldozer, Excavator, Clamp Shell, Dragline, Truck Mixer, Dump Truck dan lain sebagainya.

Akan tetapi, di masa kini banyak juga arsitek-arsitek yang mengaplikasikan konsep

tradisional, melainkan konsep tersebut di kolaborasikan dengan desain modern dan

mewujudkan mahakarya yang manekjubkan.

Konsep bangunan pintar telah banyak dipakai oleh semua orang sehingga dapat

memaksimalkan kenyamanan baik didalam rumah, perkantoran dan lain sebagainya. Sebagai

contoh seperti bangunan yang memiliki alarm kebakaran jika smoke detector mendeteksi asap

yang biasanya banyak digunakan pada perkantoran, hotel, dan lain sebagainya.
C. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Pada Bangunan Pintar Di Masa Dulu

Dan Sekarang

Seperti yang telah diuraikan di awal pembahasan, perubahan sistem sederhana pada

bangunan menuju generasi bangunan pintar itu dilandasi oleh beberapa faktor sehingga adanya

perubahan dari zaman dulu hingga sekarang. Nah, faktor-faktor tersebut dipengaruhi oleh :

1. Faktor alam

Pada era pre modern, alam berperan penting dalam perubahan sistem sederhana

menju sistem yang kompleks atau pintar. Contohnya seperti tempat tinggal

didaerah pesisir pasti material rumahnya dikondisikan dengan keadaan alam

yang ada disekitar pesisir. Nah begitu juga di zaman sekarang, akan tetapi

pengembangannya lebih kompleks lagi.

2. Faktor kebudayaan dan keprecayaan

Budaya masyarakat zaman dulu mengikuti nenek moyang mereka yang terdapat

berbagai macam budaya. Budaya-budaya tersebut dapat mempengaruhi pola

perubahan pada bangunan pintar. Contohnya seperti rumah tradisional yang

bentukannya memiliki makna tersendiri yang berkaitan dengan budaya

masyarakat setempat dan begitu juga dengan kepercayaan masa dulu.

3. Faktor kebutuhan

Zaman dulu, pola pikir manusia semakin luas yang mengakibatkan adanya

perkembangan pada rumah-rumah pada masa itu. sehingga makin banyaknya

kebutuhan maka semakain banyak juga perubahan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai