Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jumat: Tujuh Golongan yang Mendapatkan Naungan Allah pada

Hari Kiamat

Para jama’ah shalat jumat rahimani wa rahimakumullah …

Ada hadits yang patut direnungkan pada kesempatan Jumat kali ini yaitu mengenai mereka
yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Yang dimaksudkan naungan di sini adalah naungan ‘Arsy Allah sebagaimana dikuatkan
riwayatnya oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (2: 144).

Hadits lengkapnya berbunyi sebagai berikut.

ُ‫س ْب َﻌﺔٌ يُظِ ﻠﱡ ُه ُم ﷲُ ﻓِ ْي ظِ ِﻠّ ِه يَ ْو َم َﻻ ظِ ﱠل ِإ ﱠﻻ ظِ ﻠﱡه‬


َ : ‫سﻠﱠ َم قَا َل‬ َ ُ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲ‬
َ ‫ﻋﻠَ ْي ِه َو‬ َ ‫ي‬ َ ُ‫ﻋ ْنه‬
ِّ ‫ﻋ ِﻦ النﱠ ِب‬ َ ُ‫ي ﷲ‬ ِ ‫ﻋ ْﻦ أَ ِب ْي ه َُري َْرةَ َر‬
َ ‫ض‬ َ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam
naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

(1) Pertama, pemimpin yang adil.

Pemimpin ini bersikap adil. Dalam hal amanat ia benar-benar mengembannya dengan baik,
tidak melampaui batas dan tidak meremehkan. Keadilannya tidak beralih pada harta dan tidak
beralih pada kesenangan dunia. Itulah pemimpin yang akan mendapatkan naungan Allah pada
hari kiamat.

(2) Kedua adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan pada Allah.

Kenapa disebut pemuda? Karena pemuda asalnya nafsunya begitu tinggi pada dunia dan
kebanyakan itu lalai dari akhirat. Kalau ada pemuda yang rajin berjamaah di masjid, rajin
menghadiri shalat fajar, akhlaknya pun bagus pada bapak-ibunya, dialah pemuda yang jadi
harapan akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

(3) Ketiga adalah ada orang yang hatinya selalu terkait dengan masjid.

Yang dimaksud di sini adalah laki-laki. Karena wanita utama mengerjakannya shalat di
rumah. Sedangkan laki-laki, tempat shalatnya itu di masjid.

Laki-laki yang hatinya terkait dengan masjid adalah yang biasa menunggu shalat setelah
shalat, misalnya ia menunggu waktu antara Maghrib dan Isya dengan berada dalam majelis
ilmu dengan mendengar kajian Quran atau hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bisa juga pengertian orang yang hatinya terkait dengan masjid adalah mereka yang selalu
mengingat shalat berjamaah walau dalam keadaan super sibuk. Sopir kendaraan ketika
mendengar suara azan segera memarkirkan kendaraannya untuk mengerjakan shalat. Petani
di sawah bergegas ke masjid ketika berkumandang hayya ‘alash sholah, hayya ‘alash sholah.
Contoh-contoh seperti ini itulah mereka yang hatinya selalu terkait masjid.

(4) Keempat adalah dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul
karena-Nya dan berpisah karena-Nya.

Yang dimaksud adalah mereka yang berteman karena Allah. Sehingga teman yang dipilih
adalah karena tertarik pada keshalihan, bukan tertarik pada dunia dan harta. Pertemanan
tersebut dibangun di atas iman sampai maut menjemput.

(5) Kelima, ada seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai
kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’

Ada wanita yang kaya raya, terhormat dan begitu cantik. Ia menggoda dan mengajak laki-laki
untuk berzina. Namun karena takut pada Allah, laki-laki tersebut tidak melakukannya.

Hadits ini mengisyaratkan tentang kisah Nabi Yusuf ‘alaihis salam dengan permaisuri Raja
Mesir yang menggodanya. Kalau tidak dengan pertolongan dan perlindungan Allah tentu
Nabi Yusuf bisa saja terjerumus dalam zina.
Maka kita bisa selamat dari maksiat hanya dengan pertolongan Allah. Ingatlah kalimat “Laa
hawla wa laa quwwata illa billah”. Apa maksud kalimat tersebut?

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan dari
Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”

Ini lima golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Demikian khutbah pertama ini.

(Fastabikul khoirot, akulu kouli haza, astaghfirullah, innahu huwal gofururrohim)

Khutbah Kedua

َ‫س ِﻠيْﻦ‬
َ ‫المر‬ْ ‫اء َو‬ ِ ‫ﻋﻠَﻰ أ َ ْش َر‬
ِ َ‫اف اﻷ َ ْنبِي‬ َ ‫سﻼَ ُم‬ ‫صﻼَة ُ َوال ﱠ‬
‫الميْﻦَ َوال ﱠ‬
ِ َ‫ب الﻌ‬
ِ ّ ‫ال َح ْمدُ ِ َر‬
َ‫ﺻ ْح ِب ِه أ َ ْج َم ِﻌيْﻦ‬َ ‫ﻋﻠَﻰ آ ِل ِه َو‬َ ‫نَ ِب ِيّنَا ُﻣ َح ﱠم ٍد َو‬
Amma ba’du

Ma’asyirol muslimin jama’ah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah …

Golongan keenam yang nantinya akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat adalah

(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga
tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya.

Maksudnya, sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi.
Lihatlah ibarat yang dinyatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tangan kanan yang
berinfak lantas tangan kiri tidak mengetahuinya. Ini menunjukkan bahwa yang paling dekat
saja tidak mengetahui kalau ia bersedekah.
Namun boleh saja seseorang bersedekah terang-terangan untuk memberikan contoh pada
orang lain.

Innama a’malu bin niat ( sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung dengan niatnya)

Lalu golongan ketujuh yang akan mendapatkan naungan Allah adalah,

(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air
matanya.

Maksudnya adalah orang yang rajin berdzikir pada Allah dengan benar-benar menghayati,
hingga terkadang air matanya menetes ketika menyendiri,, karena takutnya pada Allah.

Dikatakan ia berdzikir seorang diri (ketika sepi) menunjukkan bahwa dzikir yang utama itu
disembunyikan, karena lebih akan terjaga dari riya’.

== Semoga Allah menggolongkan kita masuk dalam tujuh golongan di atas
yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. ==

Di akhir khutbah ini, kami ingatkan untuk bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Siapa yang bershalawat pada beliau sekali, akan dibalas sepuluh kali.

‫س ِﻠّ ُموا‬ َ ‫ﺻﻠﱡوا‬


َ ‫ﻋﻠَ ْي ِه َو‬ َ ‫ي ِ َيا أَيﱡ َها الﱠذِيﻦَ آ َﻣنُوا‬ َ َ‫صﻠﱡون‬
ّ ‫ﻋﻠَﻰ النﱠ ِب‬ َ ُ‫ِإ ﱠن ﱠ َ َو َﻣ َﻼئِ َكتَهُ ي‬
ً ‫ت َ ْس ِﻠيما‬

Anda mungkin juga menyukai