Anda di halaman 1dari 4

RESUME KAJIAN DHUHA 7

Penceramah : Ust. Drs. H. Samsul Bahri. M.A.

Tanggal : Sabtu, 30 Oktober 2021

Nama : Azizah Kamilia Fitri


NPM : 2110070140008
Program Studi : D3 Radiologi

JUDUL : Lanjutan Fasilitas Pada hari Kiamat


Karena posisi matahari sangat dekat dengan kepala kita di hari kiamat, semua orang
berusaha untuk mencari naungan. Kriteria orang yang mendapat naungan tersebut
ada tujuh golongan (1) imam yang adil, (2) pemuda dan pemudi yang rindu
beribadah dengan Tuhannya, (3) laki kaki dan perempuan yang tergantung hatinya
ke masjid (telah disampaikan pada bagian I) (4) laki laki yang bertemu, mencintai
dan berpisah karena Allah, (5) laki laki diajak oleh wanita berbuat maksiat takut
karena Allah. Pasca kehidupan dunia, akan memasuki kehidupan di alam kubur bakda
kematian dan selanjutnya kehidupan di negeri akhirat setelah hari kiamat. Dan jalan-
jalan kebahagiaan akan menyertai manusia dalam tiga fase kehidupan tersebut (dunia,
alam kubur,& hari akhir)

(1) imam yang adil,


‫َو َش اٌّب َنَش َأ ِبِعَباَد ِة ِهللا‬
(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,
‫َو َر ُجٌل َقْلُبُه ُمَع َّلٌق ِفي اْلـَم َس اِج ِد‬
(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,
‫َو َر ُج اَل ِن َتَح اَّبا ِفي ِهللا ِاْج َتَم َع ا َع َلْيِه َو َتَفَّر َقا َع َلْيِه‬
(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya
dan berpisah karena-Nya,
‫ ِإِّنْي َأَخ اُف َهللا‬: ‫ َفَقاَل‬، ‫َو َر ُجٌل َدَع ْتُه اْمَر َأٌة َذ اُت َم ْنِص ٍب َو َج َم اٍل‬
(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai
kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’
‫َو َر ُجٌل َتَص َّد َق ِبَص َد َقٍة َفَأْخ َفاَها َح َّتى اَل َتْع َلَم ِش َم اُلُه َم ا ُتْنِفُق َيِم ْيُنُه‬
(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya
sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta
‫َو َر ُجٌل َذ َك َر َهللا َخ اِلًيا َفَفاَض ْت َعْيَناُه‬
(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air
matanya.” (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031)
Pertama yang akan mendapatkan naungan Allah adalah pemimpin yang adil.
Pemimpin ini bersikap adil. Dalam hal amanat ia benar-benar mengembannya dengan
baik, tidak melampaui batas dan tidak meremehkan. Keadilannya tidak beralih pada
harta dan tidak beralih pada kesenangan dunia. Itulah pemimpin yang akan
mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
Kedua adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan pada Allah.
Kenapa disebut pemuda? Karena pemuda asalnya nafsunya begitu tinggi pada dunia
dan kebanyakan itu lalai dari akhirat. Kalau ada pemuda yang rajin berjamaah di
masjid, rajin menghadiri shalat fajar, akhlaknya pun bagus pada bapak-ibunya, dialah
pemuda yang jadi harapan akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
Pemuda seperti itu sangat jarang kita temui saat ini karena kebanyakan pemuda itu
lalai, di antara mereka lebih suka bersenang-senang dan berfoya-foya. Ada
kesempatan untuk bermain game, atau ngebut-ngebutan di sore hari, atau bermain
band, waktu mereka habis untuk hal-hal sia-sia semacam itu, bahkan maksiat pun ada
yang dijadikan hobi. Untuk saat ini jarang sekali kita lihat pemuda yang mau sadar
untuk ke masjid kecuali yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Maka pantas saja, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasukkan pemuda yang rajin
ibadah dalam golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
Ketiga adalah ada orang yang hatinya selalu terkait dengan masjid.
Yang dimaksud di sini adalah laki-laki. Karena wanita lebih layak tempatnya di
rumah. Sampai pun untuk shalat lima waktu, wanita lebih utama mengerjakannya di
rumah dan pahalanya lebih besar. Sedangkan laki-laki, tempat shalatnya itu di masjid.
Laki-laki yang hatinya terkait dengan masjid adalah yang biasa menunggu shalat
setelah shalat, misalnya ia menunggu waktu antara Maghrib dan Isya dengan berada
dalam majelis ilmu dengan mendengar kajian Quran atau hadits Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Bisa juga pengertian orang yang hatinya terkait dengan masjid adalah mereka yang
selalu mengingat shalat berjamaah walau dalam keadaan super sibuk. Sopir kendaraan
ketika mendengar suara azan segera memarkirkan kendaraannya untuk mengerjakan
shalat. Pegawai kantoran bergegas ke masjid ketika berkumandang hayya ‘alash
sholah, hayya ‘alash sholah. Contoh-contoh seperti ini itulah mereka yang hatinya
selalu terkait masjid.
Keempat adalah dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya
berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya.
Yang dimaksud adalah mereka yang berteman karena Allah. Sehingga teman yang
dipilih adalah karena tertarik pada keshalihan, bukan tertarik pada dunia dan harta.
Pertemanan tersebut dibangun di atas iman sampai maut menjemput.
Kelima, ada seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang
mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut
kepada Allâh.’
Ada wanita yang kaya raya, terhormat dan begitu cantik. Ia menggoda dan mengajak
laki-laki untuk berzina. Namun karena takut pada Allah, laki-laki tersebut tidak
melakukannya.
Hadits ini mengisyaratkan tentang kisah Nabi Yusuf ‘alaihis salam dengan permaisuri
Raja Mesir yang menggodanya. Kalau tidak dengan pertolongan dan perlindungan
Allah tentu Nabi Yusuf bisa saja terjerumus dalam zina.
Maka kita bisa selamat dari maksiat hanya dengan pertolongan Allah. Ingatlah
kalimat “Laa hawla wa laa quwwata illa billah”. Apa maksud kalimat tersebut?
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,
‫ َو َال ُقَّو َة َع َلى َطاَع ِتِه ِإَّال ِبَم ُعْو َنِتِه‬،‫َال َح ْو َل َع ْن َم ْع ِصَيِة ِهللا ِإَّال ِبِع ْص َم ِتِه‬
“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan
dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan
pertolongan Allah.”
keenam yang nantinya akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat adalah
‫َو َر ُجٌل َتَص َّد َق ِبَص َد َقٍة َفَأْخ َفاَها َح َّتى اَل َتْع َلَم ِش َم اُلُه َم ا ُتْنِفُق َيِم ْيُنُه‬
seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya
sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya.
Maksudnya, sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan sembunyi-
sembunyi. Lihatlah ibarat yang dinyatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
tangan kanan yang berinfak lantas tangan kiri tidak mengetahuinya. Ini menunjukkan
bahwa yang paling dekat saja tidak mengetahui kalau ia bersedekah.
Namun boleh saja seseorang bersedekah terang-terangan untuk memberikan contoh
pada orang lain. Juga sedekah boleh dilakukan terang-terangan jika yang dimaksud
adalah sedekah wajib (seperti zakat dan nafkah keluarga).
ketujuh yang akan mendapatkan naungan Allah adalah,
‫َو َر ُجٌل َذ َك َر َهللا َخ اِلًيا َفَفاَض ْت َعْيَناُه‬
seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan
air matanya.
Maksudnya adalah orang yang rajin berdzikir pada Allah dengan benar-benar
menghayati, hingga terkadang air matanya menetes ketika menyendiri karena
takutnya pada Allah.
Dikatakan ia berdzikir seorang diri (ketika sepi) menunjukkan bahwa dzikir yang
utama itu disembunyikan, karena lebih akan terjaga dari riya’.

BUKTI SCREENSHOOT

Anda mungkin juga menyukai