Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum war wab

Mukodimah…..

Hadrotul  Muhtaromun….para alim ulama’ yang kami toati,


Segenap Pengurus Takmir masjid Jamik Baiturrahman yang kami hormati,
Hadirin Kaum muslimin yang berbahagia,

Puji syukur Alhamdulillah, marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas
limpahan rahmat taufiq, hidayah serta inayah-Nya, kita masih dapat bertemu dan
berkumpul di masjid jamik Baiturrahman ini untuk bersama-sama memperingati hari
lahirnya junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw,
Sholawat maas salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Agung
Muhammad Saw, yang telah membimbing umat manusia dari zaman jahilayah
menuju jaman islamiyah, dan semoga pertemuan kita pagi hari ini, menjadi lantaran
bagi kita semua untuk mendapatkan yafaat dari junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw, serta menjadi lantaran pertemuan kita di akhirat nanti dalam
Syurganya Allah Swt, Amiin.

Hadirin yang berbahagia,

Peringatan Maulid Nabi pagi ini berbeda dengan peringatan peringatan mauled nabi
yang telah kita lakukan tahun demi tahun kemarin, situasi dan kondisi memaksa kita
untuk memperingati mauled nabi tahun ini dengan penuh kesederhanaan dan
keprihatinan, mudah-mudahan pandemic corona yang sampai saat ini masih terus
menghantui segera di angkat oleh Allah swt dari bumi ini, amiin,

Hadirin yang berbahagia,


Seperti apa yang disampaikan olek hadrotus syek Kh. H

Kisah Nabi Muhammad SAW dan peristiwa besar menjelang kelahirannya. Nabi


Muhammad Shallallahu ' Alaihi wa Sallam lahir di Kampung Bani Hasyim, Makkah
pada Senin 12 Rabiul Awal bertepatan dengan tahun Gajah atau 23 April 571
Masehi. Setiap tanggal 12 Rabiul Awal diperingati sebagai Maulid Nabi.
Ada juga sebagian pendapat yang menyebut Nabi Muhammad SAW lahir pada
Senin, 9 Rabiul Awal atau 20 Arpil 571 Masehi. Namun para ulama sepakat tanggal
12 Rabiul Awal sebagai tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Beliau lahir dua bulan setelah pasukan Gajah menyerang Kota Makkah. Dikutip dari
Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali Al-Hasani An-Nadwi, sejumlah sejarawan
dan pakar hadits menyebut adanya peristiwa-peristiwa besar yang muncul di
Makkah menjelang kelahiran Rasulullah.

"Peristiwa-peristiwa di luar daya nalar manusia, yang mengarah pada dimulainya era
baru bagi alam dan kehidupan manusia," tulis Abdul Hasan dalam Sirah Nabawiyah
yang dikutip detikcom.

Di antara peristiwa tersebut adalah singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan yang
bergoyang-goyang hingga menimbulkan bunyi. Tak hanya singgasana, 14 balkon
Istana Raja Kisra juga runtuh.

Peristiwa berikutnya yang diyakini sebagai pertanda jelang kelahiran Nabi


Muhammad SAW adalah padamnya api sesembahan kaum Majusi atau zoroaster, di
kuil pemujaan di Persia (kini Iran). Padahal api ini diyakini sudah menyala seribu
tahun lebih dan tak pernah padam sekalipun. Masyarakat Majusi berusaha untuk
menghidupkan kembali api tersebut untuk disembah, namun upaya mereka gagal.

Ada juga pertanda di tempat lain menjelang Maulid Nabi, yakni surutnya Danau 'A'
yang dikultuskan oleh orang-orang Persia. Tasik Sava atau Semenanjung yang
dianggap suci oleh rakyat Persia juga tenggelam.

Di Makkah, peristiwa menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW ditandai dengan


kehancuran pasukan Gajah yang dipimpin Raja Abrahah. Waktu itu, Abrahah adalah
seorang Raja di Abysinia kini Yaman.

Abrahah merasa iri sebab perekonomian Makkah dengan adanya Kakbah lebih maju
dari pada Yaman yang punya kuil untuk sesembahan juga. Banyak orang berziarah
ke Kakbah sehingga mendongkrak perekomian Makkah. Sebaliknya sedikit orang
pergi ke kuil di Abtyinia.

Abrahah pun menyerang Makkah dengan menggunakan pasukan gajah. Peristiwa


penyerangan ini diabadikan dalam Al Quran surah Al-Fil. Disebutkan bahwa saat
masuk Kota Makkah, pasukan gajah dihujani batu oleh sekelompok burung ababil.
Pasukan gajah pimpinan Abrahah kocar-kacir dan Kakbah serta Kota Makkah
selamat. Tak lama setelah pasukan gajah gagal menyerang Kakbah, Rasulullah
SAW lahir.

Muhammad SAW lahir dari pasangan Abdullah dan Aminah. Abdullah adalah putra
dari Abdul Mutholib pemimpin suku Quraisy. Sementara Aminah merupakan putra
dari Wahb pemimpin Bani Zuhrah.

Menjadi kebiasaan warga Makkah ketika itu yakni berdagang ke Syam. Abdullah pun
pergi ke Syam bersama rombongan pedagang Makkah. Mereka tak hanya ke Syam,
tapi juga singgah di beberapa kota lain sehingga perjalanan memakan waktu yang
lama.
Saat hendak pulang ke Makkah, Abdullah kecapekan dan jatuh sakit. Dia singgah di
tempat saudara-saudaranya dari garis ibu di Kota Yatsrib,-kini Madinah. Abdullah
wafat di Madinah. Saat Abdullah wafat, itu Aminah tengah mengandung Nabi
Muhammad SAW. Usia kandungan Aminah baru berusia 3 bulan.

Anda mungkin juga menyukai