Pengoperasian PLTD Kecil
Pengoperasian PLTD Kecil
PENGOPERASIAN PLTD
1. Ruang Lingkup
Untuk memperlancar tugas para operator, setiap jenis / tipe SPD perlu
dibuatkan prosedur operasinya (Standing Operation Procedure / SOP). Dalam
hal ini dibuatkan petunjuk secara umum dari ringkas berupa prinsip kerja yang
seharusnya dilakukan :
- Persiapan untuk mengasut
- Cara-cara start
- Cara-cara paralel
- Pembebanan mesin dan
- Cara-cara menghentikan / mematikan mesin.
2. Tujuan
Melaksanakan prosedure operasi yang benar, sehingga dapat berjalan aman dan
andal. Menghindari kesalahan operasi yang akan mengakibatkan kerusakan
fatal.
2
3. Istilah/Definisi
4. Prosedur Pengoperasian
Bila ternyata ada kebocoran air di ruang bakar, maka air tersebut
akan keluar melalui kran indikator.
Hal ini sekaligus untuk melumasi bantalan-bantalan secara merata
dan meyakinkan bahwa poros engkol sudah bebas.
12. Setelah yakin tidak ada kebocoran air kedalam ruang bakar, putaran
dihentikan dan tutup kembali kran indikator dengan rapat-rapat.
13. Bebaskan fly wheel dari alat pemutar (turning gear).
3
14. Matikan alat pelumas (heater) pada generator untuk mesin baru atau
mesin yang sudah lama tidak dioperasikan karena overhual dan lain
sebagainya, selain hal-hal tersebut diatas, maka perlu juga diperiksa.
a. Semua baut-baut utama.
b. Defleksi poros engkol.
c. Clearance pada katup-katup isap dan katup-katup buang.
d. Saringan udara/pelumas/bahan bakar.
e. Tahanan Isolasi Generator.
2. Syarat-syarat paralel
Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk memparalelkan satu SPD
dengan SPD lainnya adalah :
a. Tegangan generator harus sama dengan tegangan busbar.
b. Frekwensi generator harus sama dengan frekwensi busbar (50 Hz).
c. Jumlah dan urutan phasa generator harus sama dengan urutan phasa
busbar.
j. Bila OCB sudah masuk berarti mesin sudah dalam keadaan paralel
dan siap untuk dibebani.
Jadi sebelum beban dilepas, kita harus yakin ada unit lain yang siap
untuk mengambil alih beban SPD tersebut.
Ada dua kemungkinan mesin yang akan mengambil alih beban yang akan
dilepas :
1. SPD yang sudah beroperasi sejak semula
2. SPD yang baru dioperasikan dari SPD stand by.
Bila kejadiannya seperti pada butir 1), maka untuk melepaskan beban
tidak perlu waktu yang terlalu lama. Tetapi bila kejadiannya seperti pada
butir 2) tentu akan memakan waktu lebih lama dibanding butir 1 hingga
SPD penggantinya sampai siap untuk dibebani (seperti start normal).
Dengan sangat beraneka ragamnya mesin diesel yang berada di lapangan, tidak
mungkin meliputi secara menyeluruh untuk menduga segala kemungkinan
penyebab gangguan dan cara mengatasinya. Tujuan dari bahasan di bawah ini
adalah untuk menunjukkan hubungan umum perbagai gejala yang timbul
dalam pengoperasian, penyebab dan cara mengatasinya.
Kalau operator PLTD mendapatkan gambaran umum dari apa yang terjadi, ia
harus mampu untuk menemukan dalam bahasan ini tempat yang sesuai dalam
mesinnya dan dengan bantuan petunjuk yang diberikan pabrik mesin untuk
memperbaiki / mengatasi (shoot) gangguan mesin tanpa banyak kesulitan.
Jenis gangguan (trouble) untuk pengoperasian secara garis diklasifikasikan ke
dalam dua kelompok sebagai berikut :
yang baru.
(4) Katup didalam pompa bahan bakar Bersihkan.
antara pompa dan saringan.
(5) Udara di dalam pompa bahan.
a. Kebocoran pada pipa bahan bakar Perbaiki kemudian buang udara
antara pompa dan saringan. dari dalam bahan bakar.
b. Baut pembuangan udara pada Kokohkan.
pompa penyemprotan bahan bakar
kendor.
5.10. Mesin Dapat Distart Tetapi Tekanan Minyak Pelumas Tidak Naik
(………………………….) (……………………….)
21
Kondisi
No Kegiatan Parameter Operasi Keterangan
Normal Tidak
1. Pastikan Mesin Siap Untuk Sesuai Check List Start Mesin
O O
Dibebani
2. Putar Selektor Switch a. Cek proteksi generator O O
Bahwa Mesin siap Sinkron/ b. Cek proteksi trafo 20 kV O O
Dibebani c. Cek tegangan generator O O
d. Cek tegangan trafo 20 kV O O
e. Cek tegangan exiter O O
f. Cek arus exiter O O
g. Cek frekuensi generator O O
3. Masukkan Tegangan Exitasi a. Cek tegangan generator O O
Generator b. Cek tegangan trafo 20 kV O O
c. Cek tegangan exiter O O
d. Cek arus exiter O O
e. Cek frekuensi generator O O
4. Hidupkan Sinkroniser a. Cek tegangan trafo 20 kV O O
Dengan Memutar Switch b. Cek tegangan sistem O O
Sinkron ke Arah On c. Cek frekuensi generator O O
d. Cek frekuensi sistem O O
5. Samakan Tegangan Trafo a. Cek Tegangan trafo 20 kV O O
Dengan Tegangan Sistem b. Cek tegangan sistem O O
Dan Frekuensi Generator c. Cek frekuensi sistem O O
Dengan Sistem d. Cek frekuensi generator O O
e. Cek putaran sinkronizer O O
6. Generator Akan Sinkron Secara Otomatis atau
Atur Secara Perlahan Tegangan dan Frekuensi O O
Generator Sampai Sama Dengan Sistem dan Lakukan
Sinkronisasi Dengan Sistem Secara Teliti dan Aman !!!
7. Atur Beban Mesin Sampai a. Cek tegangan generator O O
25% Secara Bertahap b. Cek arus generator O O
c. Cek cos Q generator O O
d. Cek suhu winding O O
e. Cek kondisi mesin O O
8. Naikkan Beban Mesin Secara a. Cek tegangan generator O O
b. Cek arus generator O O
c. Cek cos Q generator O O
d. Cek suhu winding O O
e. Cek frekuensi generator O O
f. Cek kondisi mesin O O
9. Kendalikan Beban Mesin a. Cek tegangan generator O O
Sesuai Daya Mampu/Order b. Cek arus generator O O
UPB c. Cek cos Q generator O O
d. Cek suhu winding O O
e. Cek frekuensi generator O O
f. Cek kondisi mesin O O
Kepala Regu, Operator,
(………………………….) (……………………….)
Merk : …………………… Tgl : …………..
CHECK LIST
Type : …………………… Jam : …………..
LAYAK OPERASI MESIN
PLTD : …………………… JSB : …………..
23
Kondisi
No Kegiatan Parameter Operasi Keterangan
Normal Tidak
1. Cek Level Minyak Peluas a. Tangki Harian O O
b. Sump Tank O O
c. Cylinder LO Tank O O
d. Turbochanger sisi kanan O O
e. Turoochanger sisi kiri O O
f. Impuls pump O O
g. Pedestal/out put bearing O O
h. Transformer O O
2. Cek Kondisi Minyak Pelumas a. Tangki Harian O O
b. Sump Tank O O
c. Cylinder LO Tank O O
d. Turbochanger sisi kanan O O
e. Turoochanger sisi kiri O O
f. Impuls pump O O
g. Pedestal/out put bearing O O
3. Cek Level Air Pendingin a. Tangki Harian O O
b. JWC Tank O O
c. IWC Tank O O
d. Cooling Tower O O
4. Cek Kondisi Air Pendingin a. Tangki Harian O O
b. JWC Tank O O
c. IWC Tank O O
d. Cooling Tower O O
5. Cek Level Bahan Bakar a. Storage Tank O O
b. Tangki Harian O O
6. Cek Posisi Semua Kr/IV/ a. Sistem udara proteksi O O
Stop Valve b. Sistem udara start O O
c. Sistem pelumasan mesin O O
d. Sistem air pendingin O O
e. Sistem bahan bakar O O
f. Sistem udara intake O O
7. Cek Posisi handle a. Start emergency O O
b. Stop emergency O O
c. Turning gear O O
d. Filter minyak pelumas O O
e. Filter bahan bakar O O
8. Cek Kebersihan Filter a. Minyak pelumas O O
b. Bahan Bakar O O
c. Air Intake O O
d. Generator O O
BERSAMBUNG HLM
(………………………….) (……………………….)
25
DAFTAR ISI
1. RUANG LINGKUP..................................................................................... 1
2. TUJUAN...................................................................................................... 1
3. ISTILAH/DEFINISI.................................................................................... 2
4. PROSEDUR PENGOPERASIAN............................................................... 2