Anda di halaman 1dari 37

= 19E 7

STANtrIAFI sPLN 79
D i reksiPLN
Lampi ranS uratK eputusan
PERUSAHAANUMUM LISTBIK NEGARA N o. 066/D l R /87,tanggal4 Jul i 1987

Standan opeFasi
Pusat Listl.ik Tenaga Eliesel

D E P A R T E i l E N P E R T A M B A N G A ND A N E N E R G I

PERUSAHAANUMUM LISTRIKNEGARA
JALAN TRUNo.JOYOBLOK TI I/135 KEBAYORANBARU JAKARTA
SPLN 79:1987

STANDAR OPERASI

PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEL

: Disusun oleh:
t . KELOMPOK PEMBAKUAN BIDANG PEMBANGKITAN
Dengan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum
Listrik Negara No:I24lDlRl85 tanggal 23 Agustus 1985
KELOMPOK KERJA STANDARDISASI PLTD
Dengan Surat Keputusan Kepala Pusat Penyelidikan
Masalah Kelistrikan No.:O26|LMK|S6 tanggal l8 Okto-
ber 1986.

Diterbitkan oleh:
DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI
PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA
Jln. Trunojoyo Blok M lll35 Kebayoran Baru
Jakarta
t987

I lkipltd
SPLN 79=19E7

Susunan Anggota Kelompok Pembakuan Bidang Pembangkitan


Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara
No.: 124|DIR/85 tanggal 23 Agustus 1985
l. Kepala Dinas Pembakuan, P u s a t P e n y e l i d i k a n M a s a l a h K e l i s t r i k a n
(ex-offjcio) x) Ketua
merangkap Anggota Tetap
2. Ir.Soenarjo Sastrosewojo Sebagai Ketua Harian
merangkap Anggota Tetap
3. Ir.Hoedojo Sebagai Sekretaris
merangkap Anggota Tetap
4. Ir.Achmad Sudjana Sebagai Wakil Sekretaris
merangkap Anggota Tetap
5. Ir.M.Samhir Sasmitaatmadja Sebagai Anggota Tetap
6. Ir.Bambang lrawan Sapardi Sebagai Anggota Tetap
7. Ir.Ardi Yogi Sebagai Anggota Tetap
8. Ir.Sudjanadi Sebagai Anggota Tetap
9. Ir.Sudadijo Sebagai Anggota Tetap
10. Iskandar Kasim BEE Sebagai Anggota Tetap
I l. Ir.J.Soekarto Sebagai Anggota Tetap
12. Istigno M.Sc Sebagai Anggota Tetap
13. Ir.Wardhani Sebagai Anggota Tetap

Surat Keputusan tersebut diperbaharui dengan:


S u r a t K e p u t u s a n D i r e k s i P e r u s a h a a nU m u m L i s t r i k N e g a r a
N o . : 0 8 7 / D I R/ 8 6 t a n g g a l 1 9 N o v e m b e r I 9 8 6
l. Kepala Dinas Pembakuan, Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan
(ex-of f icio) *) Ketua
merangkap Anggota Tetap
2. Ir.Soenarjo Sastrosewojo Sebagai Ketua Harian
merangkap Anggota Tetap
3. Ir.Hoedojo Sebagai Sekretaris
merangkap Anggota Tetap
4. Ir.Achmad Sudjana Sebagai Wakil Sekretaris
merangkap Anggota Tetap
5. Ir.M.Samhir Sasmitaatmadja Sebagai Anggota Tetap
6. Ir.Ardi Yogi Sebagai Anggota Tetap
7. Ir.Sudjanadi Sebagai Anggota Tetap
8. Ir.Sudadijo Sebagai Anggota Tetap
9. Ir.Setia Purba Sebagai Anggota Tetap
10. Ir.J.Soekarto Sebagai Anggota Tetap
I l. Istigno M.Sc Sebagai Anggota Tetap
12. Ir.Wardhani Sebagai Anggota Tetap

*) Ir.Mahmud Junus

- lll -

I I kiipltd
F SPLN 79zl9E7

S u s u n a nA n g g o t a K e l o m p o k K e r j a S t a n d a r d i s a s iP L T D
Surat Keputusan Kepala Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan
No.: 026lLMK136 tanggal l8 Oktober l9g6

l. Ir.M.Samhir Sasmitaatmadja Ketua


merangkap Anggota
2. Ir.Kartawan Muchtar Sekretaris
merangkap Anggota
3. Ir.Arsi Sigitprawiro Anggota
4. Ir.Yogi Sirod Gaos Anggota
5. Ir.Margo Santoso Anggota
6. Ir.H. Mudianta P.S. Anggota
7. [r. Deden Sjarif H. Anggota
8. Wirawan BE Anggota
9 . I r . H o e d oj o Anggota
10. Ir.lshak Sastranegara Anggota

- l v -

I I kiiipltd

i
L
SPLN 79tl9t7

Daftar Isi
H a l am a n :

Pasal Satu - Ruang Lingkup dan Tujuan


t . Ruang L i n gk up . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o. . . . . . o. . . . . . . o. . . . . . . . . . . . . . . . . o. . . . . . . . . . .
2 . Tujuan

Pasal Dua - Pola Operasi dan Manajemen Operasi


3 . Persiapan personil, komisioning dan operasi komersial I
4 . Prosedur operasi PLTD l
5 . Pengaturan operator PLTD 2
6 . P e n g a d a a nd a n p e m a k a i a n b a h a n b a k a r . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o . . . . o . . . o . . . . . . . . . . . . 3
7. P e n g a d a a nd a n p e m a k a i a n m i n y a k p e l u m a s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o . . . o 4
8 . P e n g a d a a nd a n p e m a k a i a n a i r p e n d i n g i n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . r . . . . . . . , . . . . . . . 5
g. P g m e l i h a r a a nd a n p e m e r i k s a a n t a h u n a n o . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . o . . . 8
1 0 . Desain peralatan 9
l l . Pengadaan suku-cadang..................o...........o.....e........................... 9

Pasal Tiga - Unjuk Kerja


12. Tolok ukur pengoperasianPLTD 9
1 3 . F a k t o r p r o d u k t i f i t a s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9. . . . .
14. Faktor ketersediaan 9
15. Faktor kapasitas a a a a a a a a a a a a a a a a o a a a a a a a a o a a a a a a a o a a a a a a l o a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a o a a a a a a
t0
15. Tingkat efisiensi l0

Pasal Empat - Program Latihan


1 7 . Pengertian ll
1 8 . Sebutan jabatan t2
1 9 . Program Latihan a a a a a a o a a a a o o a a a a a a a a a a a a a a a a a a o a a a a a a a a a a a a a a a a a a a o a a a a a a a a a a a o a a a a a a a a a
l7_
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran Al - Eselonisasi Rentang Kepangkatan dan Organigram
Sebutan Jabatan pada PLTD yang berada di bawah
PLN Wilayah Pola III t3
A2 - Contoh Struktur Organisasi PI-TD Sedang dan
PLTD Besar ........... l4
A3 - Contoh Strukttrr Organisasi PLTD Kecil ..........o....... t5
A4 - Contoh Struktur Organisasi PLTD Bakal ..o..o..........o. l6
Lampiran B - Macam-macam sebutan jabatan, Persyaratan dan
jenjang karir t 7- 1 9
Lampiran C - Ruang lingkup dan ketrampilan/pengetahuan
ma.sing-masingsebutan jabatan 20-22
Lampiran D Uraian tugas, kemampuan dan k l a s i f i k a s i . . . . r . . . . . . . . . . . . 23-32
Lampiran E Jumlah personil PLTD 3j

l2dipltd
SPLN 79=1987

STANDAR OPERASI PLTD

Pasal Satu
Ruang Lingkup dan Tujuan
l. Ruang Lingkup
S t a n d a r i n i d i m a k s u d k a n s e b a g a i p e d o m a n D e n g o p e r a s i a nP L T D a g a r d i c a p a i u n i u k
kerja yang optimum. Standar ini berlaku untuk PLTD Bakal, PLTD Kecil, PLTD
S e d a n gd a n P L T D B e s a r ( L i h a t S P L N 4 7 - I : 1 9 8 1 d a n S P L N 4 7 - 2 z I 9 S 2 ) .

2. Tujuan
Memberikan pedoman yang terarah dan seragam dalam mengoperasikan PLTD,
membuat rencana kerja dan anggaran operasi, mengadakan evaluasi unjuk kerja
serta memberi masukan untuk perencanaan investasi.

Pasal Dua
Pola Operasi dan Manajemen Operasi

3. Persiapan personil, komisioning dan operasi komersial


3.1 Personil operasi & pemeliharaan PLTD perlu dipersiaokan dan diikutsertakan
dalam latihan/pendidikan yang diadakan baik di pabrik (factorv training)
maupun di lokasi (site training) dalam m a s a p e mb a n g u n a n S P D y a n g
bersangkutan.
3.2 Komisionins dilaksanakan sesuai dengan SPLN 2421980 dan SPLN 25:1980
dengan uji siapguna(acceptance test) seoerti diatur dalam SPLN 47-5:1985.
3^3 Operasi komersial dimulai sejak penyerahan PLTD/SPD dari kontraktor
kepada PLN yang dinyatakan dengan Berita Acara (Taking Over
Certificate-TOC) dengan masa garansi 12 bulan dihitung dari pengeluaran
TOC.
3.4 Segera setelah TOC ditandatangani, PLN Proyek menyerahkan PLTD yang
dibangun kepada PLN Wilayah dengan suatu Serah Terima Fisik Teknik (STFT)
diikuti dengan Serah Terima Administrasi Finansial (STAF). Dalam pelaksanaan
serah-terima tersebut harus dilengkapi dengan seluruh
dokumen/keterangan/manual/buku petunjuk operasi dan pemetiharaan secara
lengkap dari SPD yang bersangkutan termasuk gambar final (as built drawinq)
dan gambar perakitan (shop drawing).

4. Prosedur operasi
4.1 PLTD dioperasikan oleh operator yang telah dididik dan dilatih dengan
kualifikasi seperti disebut pada Ayat 5.

- t
lOpltdl I
i
,,
i

II
I
I
I
SPLN 7921987

Pengoperasian PLTD harus sesuai pedoman dan petunjuk operasinya. Sebelum


penSoperasian SPD perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, misalnya
pemeriksaan terhadap keadaan/jumlah minyak pelumas, air pendingin, bahan
bakar dan lain-lain.
4.2 PLTD dioperasikan sedapat mungkin pada pembebanan yang paling optimum
dan ekonomis. Jika PLTD mempunyai lebih dari satu SPD dan tidak semua
SPD dioperasikan (daya terpasang lebih besar dari beban), perlu diatur agar
penSoperasian SPD dipilih yang paling ekonomis dan sesuai dengan beban,
tetapi dengan mempertimbangkan jam operasi masing-masing SPD, agar jadwal
pemeliharaan SPD yang bersangkutan ditepati.
Pengoperasian SPD pada beban yang lebih rendah dari 30% kapasitas SPD
harus dihindari, untuk mencegah kerusakan yang tidak perlu pada SPD yang
bersangkutan.

5. Pengaturan operator pLTD

5.1 Petugas yanB menangani pengoperasian dan pemeliharaan PLTD sedikitnya


adalah lulusan STM atau sederajat yang telah mengikuti training/pendidikan
yang diadakan sewaktu masa pembangunan PLTD maupun yang diselenggarakan
oleh PUSDIKLAT.
5.2 Jumlah dan klasifikasi petugas disesuaikan dengan klasifikasi PLTD, yaittr
PLTD Bakal, PLTD Kecil, PLTD Sedang dan PLTD Besar, sesuai SPLN
47 -l: l98l dan 47 -221982.
5.3 Operator yanB sedang bertugas harus mengetahui kondisi operasi semua
peralatan dan menjaga agar catatan operasi (log-book) selalu mernuat
informasi yang mutakhir.
Catatan operasi sedikitnya memuat :
l. Jumlah dan nama operator yang bertugas
2. Prosedur operasi yang baru (Uita ada) dan menyebutkan pemberi instruksi
3. Laporan pergantian dinas (pergantian shift) yang lengkao
4. Kondisi peralatan yang tidak normal, jam terjadinya dan tindakan
mengatasinya.
5* Status peralatan yang sedang dalam perbaikan/pemeliharaan.
Operator harus yakin bahwa sistem-pengaman dapat berfungsi dengan baik, di
antaranya:
l. Pengaman tekanan dan temperatur lebih (minyak pelumas, air pendingirr)
2. Pengaman kecepatan lebih

lOpltd2 - 2 -
SPLN 7921987

3 . Pengaman generator
It
? . Tanda peringatan (alarm, lampu).

6. Pengadaan dan pemakaian bahan bakar


6.1 Pengadaan bahan bakar dilaksanakan dengan suatu kontrak pengadaan, yang
mengatur secara jelas jumlah dan kualitas bahan bakar serta prosedur
penyerahannya.
Prosedur pengadaan bahan bakar diatur sesuai ketentuan yang berlaku.
6.2 Alat ukur yang dipakai dalam perhitungan penyerahan bahan bakar ditera oleh
badan yang berwenang atau oleh badan yang disetujui bersama antara PLN dan
Kontraktor bahan bakar.
6.3 Pengukuran pemakaian bahan bakar untuk masing-masing SPD dilakukan
dengan menSSunakan meter aliran (flowmeter) yang perlu diperiksa ketelitian-
nya/dikalibrasi pada setiap jangka waktu tertentu.
6.4 Pemakaian bahan bakar spesifik mencerminkan t i n g k a t e f i s i e n s i S P D y a n g
bersangkutan.
Sebagai pedoman dapat digunakan Tabel [.
Jika pemakaian bahan bakar spesifik SPD sudah j a u h m e l e b i h i n i l a i - n i l a i p a d a
Tabel I tersebut, perlu diambil langkah-langkah untuk mengatasi pemakaian
bahan bakar yang berlebihan.

Tabel I: Pemakaian Bahan Bakar Spesifik Satuan Pembangkit Diesel (SPD)

Pemakaian Bahan Bakar Spesifik


No. Kelas SPD
Beban 1007" Beban 7 5"/" Beban 50"/"
erlkWh erlkwl^, erlkwlr

I PLTD Bakal
Kelas 100 kW 230 - 260 230 - 280 240 - 300

2 PLTD Kecil
Kelas 250 kW 230 - 250 230- 260 240- 290
500 kw 220 - 240 220- 250 230- 260
7 5 0k w 2t0 - 230 2r0 - 240 2 2 0- 250
I 0 0 0k w 200 - 220 200 - 230 2 1 0- 240

3 PLTD Sedang
2 5 0 0k w t95 - 2r5 1 9 5- 210 200- 224
4 0 0 0k w 1 9 5- 2r0 t95 - 205 2 0 0- 215
6 0 0 0k w 190 - 205 t90 - 200 t95 - 2t0
8 0 0 0k w t90 - 205 t90 - 200 t95 - 2t0
4 PLTD Besar
K e l a s 1 2 . 0 0 0k W r85 - 200 1 8 0- 2 0 0 1 9 0- 2 I A

l O p l t d 3a - 3 -
r'- SPLN 79zl9t7

Catatan: l) Berat jenis bahan bakar HSD 01844dengan nila.i kalor bawah (LCV)
10.030 kCal/kg. Khust.ls untuk PLTD Besar bahan bakar yang
digunakan adalah MFO dengan berat jenis 0,950 dengan nilai kalor
1 0 . 0 0 0k C a l / k g .
2) Pemakaian bahan bakar spesifik dipengaruhi juga oleh rrmur mesin
tetapi harus diusahakan aBar pemakaian bahan bakar spesifik pada
saat mesin baru mengalami perbaikan besar (lvt.O:Major Overhaul)
kembali ke nilai garansinya semula.

5.5. Secara berkala perlu dilakukan analisa contoh bahan bakar untuk mengetahui
kandungan unsur-unsur yang mungkin akan menyebabkan gangguan/kerusakan
S P D s e p e r t i a i r , e n d a p a n - e n d a p a n ,s u l f u r d a n l a i n - l a i n . J i k a S P D d i l e n g k a p i
dengan pemurni bahan baka,r (purifier) maka pemurni bahan bakar tersebut
harus dioperasikan. Peralatan pembersih/pemurni bahan bakar seperti strainer,
f ilter, purif ier dan heater (khusus untuk bahan bakar MFO) harus
dirawat/dipelihara sesuai petunjuk (manual) agar tetap dalam keadaan baik.

7. Pengadaan dan pemakaian minyak pelumas


7.1. Pengadaan minyak pelumas dilaksanakan dengan kontrak pengadaan atau
dengan prosedur pembelian biasa sesuai ketentuan yang berlaku di PLN, yang
dapat menjamin kelancaran pengiriman, jum lah dan kualitas minyak pelumas
serta prosedur penyerahan.
7.2. Dalam pengadaan minyak pelumas yang dilaksanakan dengan prosedur
pembelian biasa, perlu ditunjuk pihak yang bertanggungjawab mengenai
jumlah dan kualitas minyak pelumas yang diterima. PLN.
7.3. Alat ukur yang dipakai dalam perhitungan penyerahan minyak pelumas ditera
oleh badan yang berwenang atau oleh badan yang disetujui bersama antara
PLN dan Kontraktor minyak pelumas. Jika penyerahan minyak pelumas
dilakukan dengan menggunakan tempat (drum) dengan ukuran tertentu sebelum
tutup dibuka, perlu diperiksa terlebih dahr,rlusegel pengamannya.
7.4. Pada setiap periode waktu tertentu perlu dilakukan pemeriksaan tertentu
kualitas minyak pelumas yang digunakan. Pengukuran pemakaian minyak
pelumas juga perlu dilakukan, di samping untuk mengetahui tingkat pemakaian
minyak pelumas jr-rga untuk mengetahui kebocoran-kebocoran/kerusakan pada
SPD, khususnya pada sistem minyak pelumas.

7 . 5 . P e m a k a i a n m i n y a k p e l u m a s d i n y a t a k a n d a l a m l i t e r / j a m a t a t r d a l a m fi t e r / k W h
jika SPD dioperasikan pada beban yang sangat bervariasi. Pengukuran
sebaiknya dilakukan secara konsisten dalam selang waktu tetap. Pada setiap
saat pengukuran pemakaian minyak pelumas perlu dicatat penunjukan meter
kWh dan jam operasi"

- 4 -
t 0pltd4

L---
SPLN 79zl9t7

7.6 Pemakaian minyak pelumas yang berlebihan merupakan pemborosan dan


merupakan indikasi adanya kerusakan pada mesin. Sebagai pedoman dapat
dipakai nilai garansi pemakaian minyak pelumas seperti terlihat pada Tabel II.

Tabel II: Pemakaian Minyak Pelumas Satuan Pembangkit Diesel (SPD)

Pemakaian Minyak Pelumas


No. Kelas SPD (Pada beban 100%)
I /jam

I PLTD Bakal
Kelas 100 kW 0'l 012

2 PLTD Kecil
Kelas 250 kW 0,i -- 0,7
500 kw 0 r 5- - 1,0
750 kw I -- 1,5
1 0 0 0k w 1,5-- 2,5

3 PLTD Sedang
Kelas 2500 kW 2r5 -- 4,5
4 0 0 0k w 6 ll
6000kw 6 12,5
8000kw 7 --20

4 PLTD Besar
K e l a s1 2 . 0 0 0k W 25

8. Pengadaan dan pemakaian air pendingin

8.1 Air sebagai pendingin mesin digunakan untuk pendinginan sitinder (jacket
water sistem), pendinginan udara masuk mesin (intercooling system) maupun
pendinginan minyak pelumas sesuai dengan sirkit sistem pendinginan SPD yang
bersangkutan.

8.2 Sistem pendingina.nmesin diesel dapat dikelompokkan sebagai berikut:


l. Sistem pendinginan langsung (direct cooling system), terdiri dari dua sirkit.
Sirkit primer menggunakan air bersih yang disirkulasi ulang tertutup (closed
recirculating) berfungsi mendinginkan silinder mesin dan udara masuk mesin
(intercooling).
Sirkit sekunder menggunakan air baku (raw water) berfrrngsi menyerap
panas dari penukar kalor air pendingin silinder, penukar kalor air pendingin
udara dan penukar kalor minyak pelumas.
2. Sistem menara pendinginan (cooling tower)/kolam pendinginan (cooling
pond), terdiri dari dua sirkit.

- 5 -
I lpltd5

i
'r
I
I
SPLN 79zl9t7

Sirkit primer menggunakan air bersih yang disirkulasi ulang tertutup (closed
f
resirculating) berfungsi mendinginkan silinder mesin dan udara masuk
mesin. Sirkit sekunder menggunakan air bersih atau ain baku (dengan
kualitas lebih baik dari air baku pada sistem pendinginan langsung),
berfungsi menyerap panas dari penukar kalor air pendingin silinder, penukar
kalor air pendingin udara dan penukar kalor minyak pelumas.
Air sekunder ini disirkulasi ulang terbuka (open recirculating) dengan
pengeluaran kalor dilakukan dengan ca.ra penguapan pada menara
pendinginan atau kolam pendinginan.
3. Sistem radiator, mempunyai sirkit tunggal. Sirkit air tunggal ini
menggunakan air bersih yang disirkulasi ulang tertutup (closed recirculation)
berfungsi mendinginkan silinder mesin dan udara masuk rnesirr. Pengeluaran
panas dari air pendingin dilakukan pada radiator (panas dil<eluarkan l<e
udara bebas).

8.3. Kebutuhan airtambahan (make-up) waten untul< rnasing-masing sistem pen-


dinginan berbeda untuk sirkit primer (pada sistem pendinginan langsung dan
sistem pendinginan menara/kolam pendingin) dan sirkit tunggal radiator
kebutuhan air tambahan relatif kecil. Karena air disirkulasi ulang tertutup
maka penguapan yang terjadi relatif sedikit.
Kebutuhan air tambahan untuk sirkit sekunder pada sistem pendinginan
manara/l<olam pendinginan relatif besar, karena penguapan yang terjadi pada
menara/kolam pendinginan banyak (air disirkulasi ulang terbuka). Khususnya
pada kolam pendinginan, air yang hilang sebagai uap akan lebih besar, karena
sebagian uap yang terjadi tidak terkondensasi pada kolam (hilang l<e udara
bebas).
Pada sirkit sekunder sistem pendinginan langsung di mana tidak dilal<ukan
sirkulasi, diperlukan aliran air baku secara kontinu yang jumlahnya relatif
besar. Sebagai pedoman dapat digunakan nilai-nilai air tambahan/ium lah
aliran air seperti pada Tabel III.

Tabel III: K.ebutuhan Air untuk Sistem Pendinginan Mesin

Sirl<it Sekunder
Sirkit Primer
Kolam I Pendinginan
dan Radiator
Pendineinan Pendinqinan r Lanqsung
Relatif kecil, tambah - 1,25 m3lMWh > 2,00 m3l[,{Vvtr 5C-7Am3lM whr
an air hanya drperlu - sebagai air sebagai air sebagaialiran
kan untuk mengganti tambahan tambahan kontinu
kehilangan akibat (* 3o/odari ( + 5"A dari
kebocoran dan sedikit lJju aliran laju aliran
penguaparr sirkulasi). sirkulasi).

- 6 -
I I pltd6

\_
SPLN 79:1987

8 . 4 Kualitas air pendingin harus memenuhi syarat dan sebelum digunakan perlu
dilakukan pengujian/analisa contoh air pendingin. Kualitas air akan
mempengaruhi efektivitas sistem pendinginan, karena jika air yang digunakan
tidak memenuhi syarat akan menyebabkan kerusakan (akibat korosi) maupun
penyumbatan (akibat endapan) pada penukar kalor dan pipa-pipa. Korosi dapat
terjadi akibat beberapa faktor, yang dapat dogolongkanmenjadi 2 kategori.
Kategori pertama adalah f aktor-f aktor intern dari logam yang digunakan,
antara lain sifat kimiawi dan struktur logam.
Kategori kedua adalah f aktor-f aktor ekstern yang bersangkutan dengan
lingkungan, dalam hal ini karakteristik air, suhu dan laju aliran air.
Endapan (deposit) yang terjadi juga dipengaruhi oleh karakteristik air, suhu
dan laju perpindahan panas. Yang dimaksud dengan karakteristik air adalah
sifat air yaitu nilai pH dan kandungan unsur tertentu seperti kalsium'
sulfat,magnesium, silika dan zat padat larut serta alkaliniti.
Untuk menentukan air yang tersedia dapat digunakan untuk sistem pendinginan
mesin, perlu dianalisa nilai pH, Indeks Langelier-nya (Saturation Index) dan
Indeks Ryzner-nya (Stanitity Index). Indeks Langelier dan Indeks Ryzner
dipengaruhi oleh pH air, kandungan kalsium, alkalin total, zat padat larut dan
suhu.
Sebagai pedoman dapat digunakan nilai-nilai pH, Indeks Langelier dan Indeks
Ryzner seperti pada Tabel IV.

Tabel IV: Nilai-nilai pH, Indeks Langelier dan Indeks Ryzner


Sistem Sirki t Primer Sirkit Sekunder
P en d i n g i n a n d a n R a d i a t o r
(Closed Re- Menara/l(o1am Pendinginan
Ura ian circulating) Pendinginan Langsung
(Open Recir- (Once through)
culating)

Nilai pH 7,0 9,0 6,0 9,5 6,5 9,5

fndeks Langelier 0 1,0 0 1,0 0 1,0


( pH pHs)

fndeks Ryzner 7rO o 7,5 o 7,5


(2pHs pl{)

- 7 -
l lpltdT

if
F SPLN 79tl9t7

Catatan: l) pHs = (pK2'- pks') + pCa + pAlk


pHs = pH air dengan kandungan kalsium dan alkaliniti dalam
keadaan seimbang dengan kalsium karbonat (CaC03).
K2 = Konstanta kedua disosiasi CaC03
Ks = Konstanta perkalian kemampuan larut CaC03
pCa = Kandungan kalsium
pAlk= Kandungan alkalin
Z) lit<a pH lebih kecil dari nilai dalam tabel kemungkinan terjadinya
korosi akan lebih besar.
3) Jita Indeks Langelier lebih besar dari nilai dalam tabel (negatif)
kemungkinan terjadinya endapan akan lebih besar.
+) lit<a Indeks Ryzner lebih kecil dari nilai dalam tabel kemungkinan
terjadinya endapan akan lebih besar. Jika indeks Ryzner lebih
besar dari nilai dalam tabel kemungkinan terjadinya korosi akan
lebih besar.

9. Pemeliharaan dan pemeriksaan tahunan

9.1. Kegiatan pemeliharaan meliputi perawatan, pemeriksaan dan perbaikan yang


dilaksanakan oleh personil pemeliharaan yang telah dididik dan dilatih sesuai
bidang keahliannya.

9.2. Pemeliharaan PLTD terdiri dari:


- Pemeliharaan periodik terencana dilaksanakan sesuai petunjuk fabrikan (mi-
s a l n y a 6 0 0 0 j a m , 1 2 . 0 0 0j a m d a n 1 8 . 0 0 0j a m ) .
- Pemeliharaan korektif
- Pemeliharaan darurat tidak terencana berupa perbaikan atau penggantian
peralatan sebagai akibat dari kerusakan.

9.3. Pelaksanaan pemeliharaan PLTD dan personil/pengawas pemeliharaan diatur


sesuai ketentuan yang berlaku.

9.4. Pemeriksaan tahunan adalah memberhentikan SPD selama waktu tertentu


setiap tahun operasi untuk keperluan di antaranya:
(a) Pemeriksaan dan pemeliharaan rutin
(b) Kalibrasi ulang peralatan kontrol, ukur dan pengaman
(c) Mendapatkan data tingkat keausan, kerusakan, korosi, kotoran & penurunan
kemampuan, serta perencanaan kebutuhan suku-cadang.

9.5. Pemeriksaan tahunan terdiri dari pemeriksaan kecil (top overhaul),


pemeriksaan sedang (semi overhaul) dan pemeriksaan besar (mayor overhaul)
dengan selang waktu tertentu.

- 8 -

I tpltd8

L,_
SPLN 792L987

10. Desain peralatan

10.1. Desain peralatan merupakan salah satu faktor yang menentukanuniuk keria
PLTD.

lO.Z. Agar diperoleh unjuk kerja PLTD yang optimum, maka perlu dipilih desain
SPD dan peralatannya yang tepat dengan memperhatikan keandalan yang
tinggi, mudah dioperasikan dan dipelihara, kelengkaPansistem proteksi dan
kesesuaiankapasitas terhadap beban.
Di samping ituuntuk mengurangi jam keluar (outage) dapat didesain
peralatan cadangan siap operasi (stand-by equipment) sepanjang masih
ekonomis ditinjau dari segi biaya.

I l. Pengadaansuku-cadang

l l.l. pengadaan suku-cadang standar sampai dengan 6000 jam (satu tahun)
pertama dicakup dalam kontrak pengadaanSPD yang bersangkutan.

1L.2.pengadaansuku-cadang setelah 6000 iam (satu tahun) diatur sesuai


ketentuan yang berlaku.

Pasal Tiga
Uniuk Keria

12. Tolok ukur PensoPerasianPLTD


Untuk mengukur pengoperasian PLTD yang optimal perlu dilakukan
pengamatan/pengujianterhadap beberapa faktor pengusahaan.Faktor pengusahaan
PLTD yang penting adalah f aktor produktivitas, f aktor ketersediaan, f aktor
kapasitas dan tingkat efisiensi.

13. Faktor produktivitas


Faktor produktivitas adalah perbandinganantara energi nyata yang dibangkitkan
SpD selama jam pelayanan terhadap energi yang seharusnyadapat dibangkitkan
apabila SpD dioperasikansesuaikapasitasnyaselama jam pelayanantersebut.
Formulasinya adalah:

Faktor produktivitas -= Jumlafr MWh bruto dibangkitkan * 100%


anan

14. Faktor ketersediaan


jam ketersediaanoperasi
Faktor ketersediaanadalah perbandinganantara jumlah
(operating availability) terhadap jumlah iam selama setahun$zeo jam)'
FormulasinYaadalah :

- 9 -

l lpltd9

i "i
llfl
SPLN 79zl9t7

Jumlah jam ketersediaan


Faktor ketersediaan x t00%
8760 jam

I 15. Faktor kapasitas


Faktor kapasitas adalah perbandingan antara jum lah energi bruto yang
dibangkitkan selama jam pelayanan terhadap jumlah energi bruto yang seharusnya
dapat dibangkitkan bila SPD dioperasikan sesuai kapasitasnya selama setahun
(szeojam).
Formulasinya adalah a

Faktor kapasitas = Jumlah MWh bruto dibanekitkan * 1


,A
00%

Sebagai gambaran dapat diambil suatu contoh PLTD yang dapat dioperasikan
selama 6000 jam setahun dengan pola pembebanan sebagai berikut:
- beban 100% selarna 3000 jam
- beban 7 5% selama 2000 jam
- beban 50% selama 1000 jam
Untuk Pengoperasian PLTD seperti itu, akan diperoleh faktor produktivitas
sebesar 83,3%, faktor ketersediaan sebesar 6815% dan faktor kapasitas sebesar
57%.

16. Tingkat efisiensi


Faktor penting yang mempengaruhi efisiensi pengoperasian SPD adalah pemakaian
bahan bakar dan pemakaian minyak pelumas. Dari kedua faktor penting tersebut
pemakaian bahan bakar merupakan unsur dominan karena ni lainya (harga dan
jumlah) per satuan energi (tWfr) yang dibangkitkan lebih besar dibandingkan
dengan pemakaian minyak pelumas.
15.1. Pemakaian bahan bakar spesifik dapat dihitung dengan formulasi:

cE^t -= Jumlah bahan bakar terpakai


Jr\-l
n

atau
>ru2 =
e],i:F.

SFC I adalah pemakaian bahan bakar spesifik yang didasarkan pada ium lah
energi yang dibangkitkan oleh generator sebelum dikurangi pemakaian
sendiri (untuk peralatan bantu, penerangan dll.). Nilai-nilai pada Tabel I
dapat dipakai sebagai pedoman nilai SFCI.
Sedangkan SFC2 adalah pemakaian bahan bakar spesif ik yang didasarkan
pada energi netto yang terjual ( = energi yang dihasilkan generator dikura.ngi
energi untuk pemakaian sendiri). SFC2 selalu lebih besar dibandingkan
dengan SFC I . Semakin besar energi untuk pemakaian sendiri akan semakin
besar nilai SFC2, sehingga dapat dikatakan ef isiensi PLTD akan semakin
rendah.

l0-

--
SPLN 79:1987

16.2, Pemakaian minyak pelumas dapat dihitung dengan formulasi:


a) Jika variasi beban tidak besar:
Pemakaian rninyak pelurnas =
Jumlah pelumas terpakai ( = tambahan + pengEantian)
Jam operasi
b) Jit<a variasi beban cukup besar:
Pemakaian minyak pelumas =
Jumlah pelumas terPakai G tambahan + peng8antian)
Jumlah MWh yang dibangkitkan
Semakin besar pemakaian minyak pelumas, maka SPD yang bersangkutan
dinilai semakin tidak efisien. Sebagai pedoman dapat dilihat nilai pemakaian
minyak pelumas pada Tabel II.

Catatan: l. Tingkat ef isiensi SPD sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh


pemakaian bahan bakar dan pemakaian minyak pelumas saja,
tetapi juga oleh faktor lain seperti pengaturan beban (harus
dipilih paling optimal), biaya pemeliharaan (harga suku-cadang
dan ongkos l<erja) serta pengaturan personil operasi dan
p e m e l i h a r a a n ( j u m l a h p e r s o n i l d a n k e m a m p u a n n y a ) .T e t a p i k a r e n a
faktor-faktor tersebut sulit ditentukan, maka sebagai pedoman
untuk menentr:kan tingkat efisiensi cukup diperhatikan pemakaian
bahan bakar dan pemakaian minyak pelumas.
2. Dalam ha I perbedaan pemakaian bahan bakar tidak terlalu besar
sedangkan perbedaan pemakaian minyak pelumas cukup besar,
untuk menentukan pilihan SPD yang lebih efisien dapat digunakan
rumus sbb.:
-@
-'
BBMP =
E
BBMP = Ekuivalen pemakaian bahan bakar dan pemakaian minyak
pelumas per kWh (l/kWh), untuk kurun waktu tertentu.
Gbb = Jumlah pemakaian bahan bakar (l)
R = Perbandingan harga bahan bakar dan minyak pelumas
(Rp.ll. bakar dibagi Rp./l minyak pelumas).
Gpt = Jumlah tambahan minyak pelumas (l)
Gpp = Jumlah penggatian minyak pelumas, iika ada (l)
E = Energi yang dibangkitkan (kwh).

Pasal Empat
Program Latihan
17. Pengertian
L7.I. Pendidikan dan latihan adalah usaha yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ketrampilan petugas agar mampu memikul tugas dan
tanggungjawab yang akan diberikan kepadanya.
L7.2. Seseorang diberi tugas dan tanggungjawab setelah mendapatkan pendidikan
dan latihan terlebih dahulu dalam sua.tu program latihan yang materinya
disusun sesuai dengan tugas yang akan diberikan kepadanya.

11
I lpltdl I
SPLN 79t1987

17.3. Sebutan jabatan (job tittle) yang ada di dalam formasi dari struktur
organisasi PLTD, harus mencakup kebutuhan untuk melaksanakan tugas-tugas
pengoperasian dan pemeliharaan.
17.4. Sebutan jabatan tersebut adalah merupakan jen jang karier yang jelas dan
terarah bagi petugas pelaksana yang menangani penqoperasian dan
pemeliharaan PLTD.

18. Sebutan jabatan


18.I . Sebutan iabatan adalah unsur formasi pegawai paling mendasar (elementer)
di dalam organisasi PLTD. Jenjang dan rentang-kepangkatannya disesuaikan
dengan peningkatan kapasitas (kelas) pl-fn. Organisasi PLTD disusun
berdasarkan pertimbangan bahwa setiap PLTD harus mempunyai manaier
operasi dan manajer pemeliharaan yang tingkatnya disesuaikan dengan kelas
PLTD yang bersangkutan.
18.2. Untuk penyusunan Struktur Organisasi PLTD dapat digunakan contoh
organigramr rentang-kepangkatan dan eselonisasi seperti pada Lampirah A,
sebagai referensi *).
18.3. Macam-macam sebutan jabatan yang minimal diperlukan bagi petugas
operasi dan pemeliharaan PLTD termasuk persvaratan fabatan dan jenjang
karirnya dapat dilihat pada Lampiran B. Sedangkan ruang-lingkup tugas dan
pengetahuan/ketrampilan yang harus dikuasai oleh personil PLTD untuk
masing-masing sebutan jabatan dapat dilihat pada Lampiran C.
18.4. Larnpiran D adalah contoh uraian jabatan untuk masing-masing sebutan
iabatan yang dsusun berdasarkan Lampiran A, Lampiran B dan Lampiran C.
18.5. Jumlah petugas untuk masing-masing sebutan jabatan disesuaikan dengan
beban tugas yang tergantung pada kelas PLTD, jum lah unit dan tingkat
kecanggihan teknologinya. Sebagai referensi dapat digunakan Lampiran E.

19. Program latihan


19.1. Materi program latihan disusun berdasarkan tujuan untuk mendapatkan
tingkat kemampuan yang baku bagi setiap sebutan iabatan. Dengan tingkat
kemampuan yang baku tersebut, maka pemegang sebutan jabatan akan dapat
menangani PLTD sesuai kelasnya dengan melalui masa pengakraban
(familiarization) terhadap peralatan dan petunjuk operasi (instruction
manual)-nya.
19.2. Kepada petugas yang telah menyelesaikan program latihan dan mendapat
sertifikat lulus, diberikan hal sebutan jabatan yang sesuai.

Catatan: *) Lampiran A, B, C, D dan E hanya sebagai inf ormasi dan bukan


merupakan bagian dari standar, namun berfungsi sebagai saran. Hal ini
dimaksudkan agar Standar Operasi PLTD ini memberikan gambaran yang
lengkap.

12-
I lpltdl2

\
L.
SPLN 7921987

Lampiran A3

CONTOH STRUKTUR ORGANISASIPLTD KECIL

Ka. PLTD

K a , I l eg u
Ka. Regu Jaga
I)etneliharaan

Oneratot'
l'1on tir
tlesin I L i st r i k
0 p e ra t e t '

0perato.r Flontir
l'lesirrI I Listrik
II

Catatan : C o n t o h i n i h a n y a m e n g a r n b a r k a nb i d a n g t e k n i k ,
belurn termasuk brdanq admrnistrasi .

1 5-

A
SPLN 79zl9t7

Lampiran A4

C O N T O H S T R U K T U R O R G A N I S A S IP L T D B A K A L

Ka. PI,TD

0perator l'les:rr
I

O p e r at o r l { o nt i r
l ' l e si n I I Listrik
I I

Catatan : Contoh i n i h a n y a m e n g a m b a r k a nb i d a n g t e k n i k ,
be 1un t e r m a s u k b i d a n g a d m i n i s t r a s i .

-t6-

\
SPLN 79zl9t7

Lampiran B
MACAM-MACAM SEBUTAN JABATAN, PERSYARATAN DAN JENJANG KARIR

Bl: Fungsi Operasi

Lat i han
Sebutan Jabatan PLTD Pendidikan Masa Keria (Train ing)

Sedang G STM 11 - 17 thn Teknis &


Kepala Operator Besar Manaj emen

Kecil STM 9 - t 4 t h n Teknis &


Manajenen

Sedang G 6 11 thn Teknis


STM
Operator l.{esin I Besar
Operator Panel
Kecil STM 5 9 t h n Teknis II

Bakal *) STM 3 : 7 t h n Teknis i

Pre Job
Sedang G 1 - 6 t h n
STM Training
Besar

Operator l'{esin II Pre Job


Kecil STM 1 - 5 t h n
Traini.ns
Bakal STM 0 3 t h n

SLP 3 -5 thn

") N{erangkap sebagai Kepala Operator

B 2 : F u n q s i P e m e l i h a r a a nM e s i n

Lat ih an
Sebutan Jabatan PLTD Pendidikan l " l asa K erj a (Train in g)

Sedang & Teknis G


STM 11 - 17 thn N4ana
Besar i enen
Kepala Regu
Kecil STM 9 - I 4 t h n Teknis E
l''lanaj enen

Sedang & STI'{ 6 - 11 thn Teknis


Besar
Mekanik I
K e c i1 STIvI 5 - 9 t h n Teknis

Besar Trarn in g
rqekanik I I
Mekanik Bengkel KeciI STM 1 - 5 t h n Pr-e Job Tr:ain i n g

Bakal STIt'l 0 - 3 t h n

SLP 3 - 5thn

17-
83: Fungsi Pemeliharaan Listrik

Sebutan Jabatan PLTD Pendidikan I.at i h an


l'lasa Keri a
(Training)

Kepala Regu Sedang & Teknis 6


Besar
STTvI 11 - 17 thn
Manajemen
Sedang 6
Besar
ST}.,I 6 - 1 1 t h n T e k n is
vlontir Listrik I
K e c iI STM 5 - 9 t h n Tekni"s

Sedang &
Besar
STN,I 1 - 6 t h n Fle Job
Trai n ing

t{ontir Listrik II Kecil STI.4 1 - 5 t h n Pre Job


Training
Bakal STM 0 - 3 t h n

SLP 3 - Sthn

84 : Skema Jenjang Karir F r r n g s iO p e r a s i

PLTD BAKAL PLTDKECIL PLTD SEDANGE BESAR

Teknis +
Kepala Mana' iemen Kepala Regu
Operator Jaga

Teknis + Teknis +
l'{ana-jernen j emen
It'lana
Teknis
Operator I Operator I 0perator I

Teknis Teknis T e k n is

Operator II Operator Ii Operator i i

Pre Job Pre Job


Tra"i ni no Taein-inr
-----o

1 8-
SPLN 79zL9tT

8 5 : Skema Jenjang Karir Fungsi Pemeliharaan Mesin

PLTDKECIL PLTD SEDANG/BESAR


Teknis +
l'lana'iemen
Kepala Regu Kepala Regu

Teknis + Teknis +
Manajemen Manajemen

Mekanik I l'{ekanik I
PLTD BAKAL
Teknis Tekni s

l"tekanik I I Itlekanik I I I4ekanik I I

Pre Job Training Pre Job Training

8 6 ' S k e m a J e n j a n g K a r i r F u n g s i P e m e l i h a r a a nL i s t r i k

PLTD SEDANG/BESAR

Kepal a P.egu
PLTD KECIL
Teknis +
Teknis- + Irtanai enen
Ilanaj emen
Montir Montir
Listrik Listrik

PLTD BAKAL Teknis Teknis


Teknis
I{ontir Montir rr rr
Montir TT II
-^ Listrik
Listrik Listrik

Pre Job Training o'" Job Training


I

-19-
SPLN 79zl9t7

Lampiran C

RUANG LINGKUP DAN KETRAMPILAN/PENGETAHTJAN


M A S I N G - M A S I N GS E B U T A N J A B A T A N

C l : R u a n g L i n g k u p & K e t r a m p i l a n / P e n g e t a h u a nF u n e s i O p e r a s i

Sebutan Jabatan Ruang Lingkup 1) K et r a m pt I a n/ P e n g et a h u a n 2 )

Kepala Regu Jaga A+B+C I+II+III+IV

Operator Mesin I B I+II


Operator Panel C IlI
Operator Mesin II A I

1) Ruang Lingkup : A : Tangki b a h a n b a k a r , p e m a d a mk e b a k a r a n


Tangki p e l u m a s , T a n g k i A i r

Pompa t r a n s f e r bahan bakar


Pompa p e l u m a s , p o m p a a i r

B : Radiator/cooling tower
Cooler
Mesin diesel & accessories
P o m p as i r k u l a s i bahan bakar, pelumas, air pendingin
Kompresor, Purifier, P e n g a m a n ( P r o t e k s.i )

C : Panel Kontrol
S w it c h g e a r s
Step Up Transformer
DC/Battery Panel

2 ) K e trampi lan/ Pengetahuan :


I -Prinsip kerja pompa-pompa
- Menjalankan/l'lenghentikan pompa/motor listrik
Mengamati meter-meter/pengukuran
II - Prosedur start/st.op mesin di esel
Prinsip kerja sistem proteksi mesin

III Diagram listrik tunggal


Prinsip kerja sistem proteksi listrik
Paralel operation

IV M a n a j e m e n/ S u p e f i s i
Analisa

-20-
_ sPI-lt_Ddzv

C 2 z R u a r r gL i n g k u p & K e t r a m p i l a n / P e n g e l a h t r a n
Fungsi Pemeliharaan Mesin

Sebutan Jabatan Ruang Lingkup 1) KetrampilanlPengetahuan 2)

Kepala Regu A+B+C+D+E I+II+III+IV


Mekanik Mesin I B I + II
I;
Mekanik Mesin II A I I

Mekanik Bengkel C I I

I
Petugas Laboratorium D III

1) Ruang Lingkup A G e d u n gS e n t r a l
Tangki Bahan Bakar, pelumas, air

Pipa-pipa, Filter, Katup

B Radiator, Cooling Tower, Cooler


Purifier, Ponpa-pompa.Kompresor

C Tools. & Instrument


lr{esin bubut, 1as dan lain-lain

D Analisa air, bahan bakar, minyak pelurnas

E : Mesin diesel G accessories


Turbocharger, Governor
Sistem proteksi mekanis

2) Ket rarnpi 1an/Pengetahuan

I : Bongkar/Pasang
Membaca gambar
Memb
ers ihkan/menggant i

II l'{emperbaiki kerusakan
Pengujian & pengukuran
Pengukuran defleksi & alignment

III Analisa kimia air, bahan bakar, pelumas


IV Perencanaan
Supervi s i /Pe I ak s anaan
Anal isa
Detail mesin & trouble shooting

-2t-
SPLN 79:1987 *

C3 : Ruang Lingkup & Ketrarnpilan/Pengetahuan


F u n g s i P e n r e l i l " l a r a a nL i s t r i k

Sebutan Jabatan Ruang Lingkup 1) Ketrampilan/Pengetahuan2)

Kepala Regu A+B+C I+II+III


l"lontir Lis trik I B Ii
l,{ontir Listrik II A i

1) Ruang Lingkup : A : Kabel-kabel


Transforrnator Pemakaian sendiri
Penerangan

B: PanelKontrol
Tr:ansformator penaik
P e r a l a t a n h u b ' . r n gb a g i

C : Relay 6 Sistem Proteksi


G e n e r at o r

2) Ketranpilan/Pengetairuan :
I :Bongkar/ Pasang
M e m b a c ag a m b a r 1 i s t r i k tr-rngqal
Membersihkan

II : Memperbaiki kerusakan
P e n g e t a h u a nd a s a r / p r i n s i p k e r j a p e r a l a t a n l i s t r i k

III: Perencanaan
Supervisi
Analisa
Detail peralatan listrik (gener:ator dan lain- lain) dan
trouble shorting

-22-
SPLN 9zl9t7

Lampiran D

URAIAN TUGAS, KEMAMPUAN DAN KLASIFIKASI

OPMAIOR MESIN TT

1. Uraian Tuqas

1 .1 Hr:br:ngan Kerla
Atasan langsung : Operator plesin f

1 .2 Tr:gas :
1 .2.1 l,lengoperasikan/nrengawasi peralatan :
a) TanEki bahan bakar
b) Psnpa transfer bahan bakar
c ) Tangki rninyak pelurnas
d) Pcxnpa transfer minyak pe},unas
e ) Tangki/nienara air
f ) Ponpa air
g ) Pernadam kebaliaran

1 .2.2 t'lenbimbing/reratih calon operator rr (rnagang)

2. Kernarpuan dan Klasifikasi


2.1 Pengetahuan Dasar : Lulus ST'l l'Iesin/tistrik

2.2 Kenrarnpr:anhsar/pengalaman :
Telah berpengaraman sebagai calon @rator rr(;iaEang)
selarang-icr:rangnya 1 tahun ( Fre Job Ttaining ).

2.3 Pengetahr:an/ketrampilan khusus :


a ) l'lenahrani prinsip kerj a porpa-porpa
b) i.iengerti cara mengarnati meter/pengukuran.

2.4 Perdidiican dan latihan :


Lrilus pendidikan oan latihan dasar-dasar pengoperasian-
/peraqoatan peralatan yang tercantum pada butir- 1 .2.1 a )
s/d g).

OPIRATOR MESIN I

1 . Uraian T\:qas

1. 1 itubungan Kerj a
Atasan langsr:ng : Kepala Regu Jaga
\wafan
langsr:ng : (@rator l.bsin II

1 .2 T\:gas :
1 .2.1 i''bngoperasiiian/no*nga'nrasi peralatan :
a ) t'lesin Diese1 & Asesori
b) Padiator/Cooting Tower
c) Perqrkar P"alor (heat ex,changer)
d ) Psnpa sirkufasi air pendingin
e ) Pcnrpa sirlrulasi rninyak pelunns

-23-

)
.-
,t-
SPLN 79zl9t7

f ) trsnpa sirkulasi ilahan bakar


g) Konpresor
h) Parrurni (purif ier ) ilahan bakar
j- ) Pemurni minrrak peluinas
j ) Siste'n p"ngutr"n (proteksi ) & Kontrol mekanis

1.2.2 lb,rbimbing/melatih calon Operator l,lesin I (Operator rnesin II)

2. Kenarnpuan dan Klasif ikasi


2.1 Pengetahuan Dasar : Lulus STl'1Mesin/L,j-strik

2'2 ^*[:ffi
T#l;:lm=eirusar o-r:eraror
r"iesinrr se]a:ranE-
Krrang-nya :
6 tahun (untuk PLTD Seoang/Besar)
5 tahun (untuk PLTD Kecil_ )
I tahun (untuk PLTD Bakal)

2.3 Pengetahuan/ketrampilan khusus :


a) i4ernalnmi prosadur start/stop mesin diesel oan
peralatan bantu
b) Ilemahami prinsip ker:a mesin ciiesel & asesori
dan peralatan bantu
c) rvlenErhamiprinsip keqa sistern proteksi.

2.4 Pendidikan dan latihan :


Lulus pendidikan oan latihan Casar-dasar p3ngo*
perasian peralatan )'ang tercantr:nn pada butir
1.2.1a) s/o i ).

OPERATORPAI{EL

1 . Uraian I\-rcns

1.'i' Hubungan Kerja


Atasan langsr:ng : Kepala Operator

1.2 T\:Eas :
1 .2.1 i"iengcperasikan/menga-wasi peralatan :
a) Panel Kontrol
b) Panel hubung bagi (svritchgears )
c ) Step-up Tlansforrner
d) DC Source/eattery panel

1 .2.2 i.brnbinbing/melatih calcn operator paner (rnagang)

2. Kerranrpr"rarrdan Kiasifii<asi
2.1 Pengetanuan Dasar : Lulus SII'1 Listrik

2,2 Karampuan Dasar/pengalafiEn :


Telah berpengalaman sebagai calon @rator Panel ( nagang )

-24-
sei"urang-k*ilffiLt,
ur,a* PLTDSedang/Besar
)
5 tahr.:rr (untuk PLTD Kecil)

2'3 PenEetahuan/ketrnffi*:r*iffi;*
diasramrisrrik rr:nssal
b) I'ierahami prinsip kerja sistem proteksi
Iistrik
c ) I'lernahani proseCur opersi paralel. I;
:
2.4 Pendidij"an dan latihan : I

Lulus pendiCikan dan latihan dasar-dasar pengo- I


perasian peralatan yang tercantr-r.n paca butir
1.2.1 a) s/o i).

KEPALA OPERATOR

1 . Uraian Tuqas
'l
.1 Hubungan Kerl a
Atasan langsung i(e;:ala Seksi Operasi (untuk PLID Sedang Can
PLTD tsesar).
Kepala PLTD (kJrusus untuk PLT) Kecil)
tsai,,ainn lanEsung : Operator l'lesin I dan Operator Panel

1 .2 Turgas :
1 .2.1 Bertanggung jav;ab atas pengoperasian SPD/PLTD yanE nrenjaci
weh'enangnya

1 .2.2 lie-nbj-iilcing/melatih operatcr Dahehannya

2. Kenralnpuan dan Klasifikasi


: lulus STI'1t'lesin/r,istriX

2.2 Ketampuan oasar/Pengalaman :


a) Untuk Kepala Operator PLTD Seaang/Besar :
Berpengalanran sebagai Operator Nbsin I atau
O1=rator Panel ( PLTD Seaang/Besar ) sekurang-
kurangnrya 11 tahr:n atau berpengalaman sebagai
Kepala ReTu Jaga PLID Kecil selrurang-
kurangnya 2 tahun.

b) Untuk Kepala Operator PLTD l-ecil :


tserpenEala,ran sebagai Cperator !'Iesin I atau
Operator Panel (PLTD Kecil ) se)-'tranq-
h:ran,;::y'a 9 r=h':n.

2.3 Pengcca-ruan/ke'"rampilan i'Jrusus :


a ) i'ienguasai irasalah j einen can rnampubertin-
T"t-
oay, sefiaga:. supel:\i:-sor .
b) i.ienEuasai dan mema]laiili serta malrpu inengana-
]isa setiap gangguan oan kerusakan pada :er-
alatan PLTD .

- 2 5 -

-
SPLN 79:1987

2.4 Pendidikan dan latii,an :


Lulus penCidikan dan latih,an oal-arn :
a ) Pengoperasian PLTD lengi<ap clengan peralatan
i:antr:nya
b) Sui:en'isi can nmaje,nen
c ) lirnlisa gangguan dan kerusa-te.n sr-.:ta cera
inengalasi-nya ( trouble shooting)
d) Efisiensi oan opti-,-nasi PLTD.

MH<ANIK I{ESIN II

1 . Uraian T\rqas
1 . 1 Flubungan kerl a
Atasan Langsureg : iviekanik l4esin I

1 .2 T\rgas
1.2.1 ilelakul.,an pekedaan pefi€tiharaan peralatan PLTD secara
mtin yaitu :
a) GedunE sentral,
b) Tangki bahan bakarr
c ) Tangki rninyak pelunas,
d) Tangki air,
e) Sistern pemipaan termasuk katup,
f ) Filter- ftLter /saringan.

1 .2.2 t'blakukan peke4 aan perbailian dan penggantian 1=ralatan


1.2.1 a) sampai dengan f) jika peralatan tersebut
mengalami kerusakan.

1.2.3 i"lembinbing/melatih calon l"rekanik l/resin II

2. Kernanror:andan l0asifikasi
2.1 Pengetahi:an Dasar : Lulus S13i ivlesin.

2.2 Kemarrpr:an nasar/Pengalaman :


Telah berpengalarnan sebagai calon i'lekanik i'bsin II sekurang-
kuranEnya 1 tahr:n (Pre Job Tfaining)

2.3 Pengetahr-ran/xeterampilan }ihusus :


a) Nienahami/nrengerti gambar keqa (shop drawing) peralatan,
b) Mengerti prosedr:r dan trampil dalam pelaksanaan bonEkar
pasang peralat:.n,
c) l&enqerti prosedr:r dan trampil dalam mernbersihkan dan
mengganti peralatan.

2.4 Perdidikan dan latihan :


Lr.r1us penCidikan dan latihan dasar-dasar penEoperasian/
perawatan peralatan yang tercantum pada butir 1.2.1 a) sampai
dengan f).

-26-
M

MEKANIK MESIN I

1 . Ur:aian Tr.rcas
1.1 HubunganKer3a
Atasan langsung Kepala Regru Pernelilnraan.
Bai^raltanIangsung Ivlekan-ik ltlesin II

1 .2 Ttrgas
1.2.1 I'lelaksana]<an peke4aan perneliharaan peralatan PL]D
secara mtin yaitu :
a ) Radiator/t"tenara Perdingin'
bI hnrr}car lblor,
e ) p e m u r n l( p u r i f i e r ) b a h a nb a k a r d a n P e m u r n i( o u r i f l e r )
m l n y a kP e l u m a s ,
d ) P o m p a - p o mbpaah a nb a k a r , a l r p e n d i n g i n , f i j . n y a kp e l l t m a s ,
e) Kompresor.

1.2.2 t'lelalcsanakan pekerjaan perbaikan dan pengganttarr


peralatan 1.2.1 a) sampai dengan e) jika peralatan
tersehrt mengalami kerrrsakalr.

1.2.3 l4enbimbing/nelatih tlekanik Mesin I

2. IGnranpuan dan l0asifikasi


2.1 Pengetahuan Dasar : Lulus STi4 lvlesin.

2.2 Kernampr:annasar/Pengalarran :
Telah nerpengalarnan sebagai calon }lekanik Mesin II sekurang-
lcr-rrangrnya: 6 tahr:n (r:ntr:k PLTD Sedang/eesar)
5 tahr:n (r:ntuk PLTD Kecil)

2.3 PengetaLn:an/xeterampilan khusus :


a) irlengetahui dan meraahanr-iserta berpengala'nan dalam rernper-
baiki kenrsalcan,
b) Mengerti prosedr:r penguj ian dan pengiuk'u::ant
c ) Mengerti dan dapat nrelaksanakarr pengukuran def leksi dan
alignment.

2.4 Pendidil<an dan latihan :


Lulus perdidikan dan latilnn dasar-dasar peneliharaan
peralatan yang tercantr:n pada hrtir 1.2.1 a) sampai dengan e).

KEPAI,A REq] PEI4ff,IHARAAI{ MESIN

l, Uraian f\rgas

1.1 Hr:br-:ngankerja,
Ata.sa.nlangsune I(eoala Seksi Femelil"raraan {trntul"lPI-TD Sedang lt
besar) KePala PLTD (tlrttrk PLTD Kecil)

Bat^nhan langsung IrtsJcanjk lvlesin I

-27 -
SPLN 7921987

L,2 I\:gas :'


L.z,L Bertanggrung japab atas peneliharaan bagiarr Irbkanis dari SPD/
PLID yang renjadi \,'ve\^renangnyar !

I,2,2 Melaksanakan pekerjaan peneliharaan secara langsr-lrg untuk per-


alatan utarna PLTD yaitu :
a) Irbsin Diesel
b) nrrdcodlarger
c) Gcnrcrnor
d) Sistem pr:oteksi rekanis

L,2.3 l,bngar^r-asi penreliharaan peralatan lain yang d:ilaksanakan oleh


Mekanik l.bsin I dan }bkanik Itbsin II

L"2,4 Irblaksanakan pekerjaan dan penggantian peralatan


rytb-ikan
utama PLTD selnrti disebut pada butir L,2,2 dan nengarvasi
perbaikan/penggantian peralatan ]rang dilakul<an oleh l'bkanik
l4esin I dan }4ekan-ik l,Esin II, iika peralat:n tersebut neng-
a1anul kerrrsakan,

L.2,5 l4embimbing/nelatjh l,lel<anik lEsi-:r I,

2, Kernaq>uan dan l0asifjkasi

2,L Pengetahuan Dasar : Lrrh-ls STM Ivbsin

2,2 Kemarrpr:an Dasar/Pengalaman :

a) Llntuk Kelnla Regu Peneliharaan ltbsin PLTD SedargTBesar :


Berpengalaman sebagai- Irhlcanjk lvbsin I pada PLTD SedangTBesar
sekr:rangnya tl tahr-lr atau beryengalaman sebagai Kepala Regu/
Peneliharaan lbs jn PLTD Kecil sekurangnya 2 tahun.

b) Llnttrk Kepala Regu Pemeliharaan lvbsin PLTD Kecil :


Berpengalaman sebagai Mek.irrik lr{esin I PLTD Kecil sekr:rang'nya
9 tahun.

2,3 Pendidikan dan latihan :


Lulus pendidikan dan latihan dalam :
a), Perencanaandan pelaksanaan program pemeliharaan PLTD
b), Supervisi dan manajemen
c ) . A n a l j - s a g a n g g u a n / k e r u s a k a nd a n c a r a m e n g a t a s i n r , ' a
(trouble shooting).

-2E-
SPLN 79zl9E7

ISITIR LISTRIKI I

'l
, Uraian Tugas

' l aKerja
1. 1 Ffuburgan ngsung
Atasan : MontirListrik I

1.2 Tugas
1.2.1 Melakukanperkerjaanpernel
i haraanperalatan PLTDsecararut'in
yaitu :

a) sistem penerangan PLTD (lighting system)


b ) K a b e t t e g a n g a n r e n d a h ( . 2 2 O / 1 8 r\'/ )

:l T:::1,:H:?::'oHH::::
!::3?,^Y l)..,,ormer)
iil,i?;Sl
1. 2 . 2 l ' l eI ak u k a n p e k e r ja a n p e r b ai k a n d a n p e n g g a n tai n p e r aI a t a n 1 . 2 . 1
d e n s a n d ) j i k a p e r aI a t a n t e r s e b u t m e n s a I ami
i];:i:t

1 . 2 . 3 M e m b i m b i n g / m e l a ct iahl o n M o n t i r L i s t r i k I I .

2 . K e m a m p u adna n K l a s i f i k a s i

2.1 Pengetahuan
Dasar : Lulus STM Listrik

2.2 Kemampuan Dasar/Penga'laman :


Tel ah berpengalamansebaga'icalon Montir Li stri k II.
S e k u r a n g - k u r a n g n y1a t a h u n ( P r e J o b T r a i n i n g ) .

2 . 3 P e n g e t a h u a n / k e t r a m p i l aknh u s u s :
a ) M e m a h a m i / m e n g eg r tai m b a rl i s t r i k t u n g g a l
b ) M e n g e r t i p r o s e d u r d a n t r a m p i l d a l a m p e l a k s a n a a nb o n g k a rp a s a n g
p e r aI a t a n .
c) Mengerti prosedur dan trampil dalam membersihkan dan mengganti
p e r a la t a n .

2 . 4 P e n d ' i d i k a nd a n l a t i h a n :
L u l u s p e n d i d i k a n d a n l a t i h a n d a s a r - d a s a r p e r a w a t a np e r a l a t a n p a d a
butir 1.2.1 a) s/a d).

-29-
SPLN 79zl9t7

T{ONTIRLISTRIK I

1 . U r a i a nT u g a s

1.I lhhrqan Kerja


AtasanLangsung Listrik
: KepalaReguPemeliharaan
BawahanLangsung:Montir Listrik II

1.2 Tugos
1 . 2 . 1 M e la k s a n a k a np e k e r j a a n p e m eilh a r a a np e r a l a t a ns e c a r ar u t i n
yaitu :
'a)
Panel-Panel Kontrol
b) Panel/Peralatanhubungbag'i (switchgears)
c) TransformatorSte5uP

1'2'2 I j;5ili':i',",10:'
3* fff"i.':::f,T'l::T.iii;l
5' i:'#:i'
kerusakan.
T:'
ati h fvlontriLi stri k I I
1.2.3 Membimb'in9/mel

2. Kemampuandan Klasifikasi

Dasar: Lulus STl4Listrik


2.1 Pengetahuan

2.2 Kemampuan :
Dasar/Pengalaman
:
sebagail{ontir Listrik II sekurang-kurangnya
Telah berpengalaman
6 tahun (untuk PLTDSedang/Besar)
5 tahun (untuk PLTDKecil)

2.3 Pengetahuan/Ketrampi'lan khusus:


a) Mengetahui dan memahami serta berpengal ki
amandal ammernperbai
kerusakan,
b) Mengerti prosedurpenguj'iankalibrasi meter-rneter,
c) Mengert'ipri nsi p kerja pera'latanI i stri k-

2.4 Pendidikan d a n l a t ' i h a n:


L u l u s p e n d ' i d i k adna n l a t i h a n d a s a r - d a s apr e m e l i h a r a apne r a l a t a ny a n g
t e r e a n t r t mp a d a b t t t i r 1 . 2 . 1 a ) s a m p a i d e n g a n e ) .

-30-
SPLN 79zl9t7

KEPAI-ARTGUPBIIELII{ARMIILISTRIK

1 . U r a i a nT u g a s

kerja
1.I I'hrbungan
AtasanLangsung P L T DS e d a n &
K e p a l aS e k s i P e m ei lh a r a a n( P L T O g
b e sar), K epal a P LTD(untuk P LTDK eel .l).

Langsung: ltlontir Li stri k I


Bawahan

1.2 Tugns :
' i h a r a a nb a gi a n L i s t r i k d a r i
1 . 2 , 1B e r t a n g g u n gj a w a b a t a s p e m Ie
yang menJadiwewenangnya.
SPD/PLTD

1. 2 . 2 M e l a k s a n a k apne k e r j a a np e m eilh a r a a ns e c a r al a n g s u n gu n t u k
pera'latan LLstrlk PLTDYa'itu :
a) Generator
b) SistemPengaman/proteksi listrik
c ) S i s t e mK o n t r o l
oleh
psneliharaan peralatan lain yang d'ilaksanakan
1 . 2 . 3Mengawas'i
Mont'irL'istri k I dan Montir Li strik I I.

1.2,4 Melaksanakan p e k e r j a a n p e r b a i k a nd a n p e n g g a n t i apne r a l a t a n


Li stri k P L T Ds e p e r t ' i d i s e b u t p a d ab u t i r 1 . 2 . 2d a n m e n g a w a s i
p e r b a ik a n / p e n g g a n tai n p e r aI a t a n y a n gd i I a k u k a no l e h M o n t i r
L . i s t r i k I d a n M o n t i r L i s t r i k I I , j i k a p e r a l a t a nt e r s e b u t
nrenga'l ami kerusakan.

1 . 2 . 5 M e m b i m b i n g / m e l aMt iohn t i r L ' i s t r i k .

? , K e m a r p u ad na n K l a s i f i k a s i

Dasar : Lulus STl4Listrik


?.1 Pengetahuan
:
Dasar/Pengalaman
2.2 Kemampuan

a) Untuk KepalaReguPemeliharaan Listrik PLTDSedqng/-Be-sal :


B e r p e n g a ' l a msa- e
nb a g a iM o n t r
i L i s t r i k I p a d a P L T DS e d ang/Besar
seku.a-ngny. 1 1 t a i u n a t a u b e r p e n g I
a a m a ns e b a g a iK e p a1 a R e g u
Pernelihaiaan Listrik PLTDKecil sekurangnya2 tahun.

b) Untuk KepalaReguPemellharaenListrik PLTDKec'il :


Berpenga1amanslbagu'i Montir Li stri k I PLTDKec'iI sekurangnya
9
tahun.

-rl
SPLN 7921987

2 . 3 P e n d i d i k a nd a n l a t i h a n :
L u l u s p e n d i d i k a nd a n l a t i h a n d a l a m :

nan pe'laksanaan
a) Perencanaad p r o g r a mp e m e l i h a r a a nP L I D

b) Supervisi dan manajemen

c ) A n a l i s a g a n g g u a n f k e r u s a k a dn a n c a r a m e n g a t , a s i n y (at r o u b l e
shooti ng)

I
I

-32-
- SPLN 7q:l 9t7

Lampiran E

JUMI,AH PEESCDIIL PL1D

Jtlnlah Personil

Sebutan Jabatan Kete'ranqan

Flrrgsi Operasi (untul< tiap shift)

I. Kepala Operator orang 1 1 I

2: @rator l&sin f Orang/urit L/3 L/3 L/3 L/3 llinirnal- I org

3, Operator Panel Orarr-g/urit L/3 L/2 L/2 l{ininal I org.

4. @rator l"bsjn II Cranglunit L/3 L/2 L/L L/L

Rrngsi PenEliharaan lvbsin (r:ntuk setiap PLTD)

Kepa1a Regu Pene-


liharaan }&sin orang I I I

2, l'tsJ<anik lvbsin I Orang/urit 1 / 1 L/1 ri1 ltin. orang

lbkanik lbsin II Orang/unit r/3 L/2 r/r r/ i lrfu. orang

4. l,bkanik Berrgkel orang I I 2

F\ngsi PenEliharaan Listrik (r:ntuk setiap PLID

l. Kepala kg: Pere-


Uharaan Listrik orang I

It{onLir Listrik f frang/unit L/6 Ii.n.

l{cntir Listrik II Oranglurit L/6 L/6 l'tir.

-13-

Anda mungkin juga menyukai