Anda di halaman 1dari 7

SOAL 1 A

Sebagai seorang kontraktor anda harus merencanakan sebuah system transportasi vertikal
untuk bangunan berikut ini:
Bangunan hotel berbintang empat.
- 18 lantai
- Luas lantai tipikal 2100 m2/lantai
- Tinggi antar lantai 4 meter
- Luas lantai netto per orang 5 m2/orang
Dengan asumsi bahwa tidak ada lift express pada bangunan tersebut, dan bila luas core
bangunan tersebut 10% luas lantai tipikal, hitung dan gambarkan:
1. Kapasitas dan jumlah lift
2. Penataan/layout lift pada core dengan skala yang SESUAI dan PROPORSIONAL
3. Tangga darurat (gunakan acuan KepMenPU no. 10 dan 11 tahun 2000)
4. Posisi KM/WC dan shaft utilitas/plambing/perpipaan (jenis dan jumlah alat saniter
bebas!)
5. Lampirkan merk/type/spesifikasi lift (max. 2 lembar) sesuai perhitungan anda (setidaknya
sesuai kapasitasnya!)
PENYELESAIAN:
Luas core = 0,1 x 2100 = 210 m2
1. Kapasitas lift
𝑎 .𝑛 . 𝑤 . 𝑝
m = ; w = 35 detik; p = 4% (w dan p lihat tabel)
300 .𝑎′
2100 . 18 . 35 . 0,04
=
300 .5
= 35 kg/orang
Jumlah lift
𝑇 𝑇
w= N= ; cari T dulu
𝑁 𝑤
(2ℎ+4𝑠)(𝑛−1)+ 𝑠 (3𝑚+4)
T =
𝑠
(2.4+4.2)(18−1)+ 2 (3.35+4)
=
2
= 245,86 detik
𝑇 245,86
N= = = 7,024 ≈ 8 lift
𝑤 35
Jadi kapasitas lift = 35 orang dan jumlah lift = 8 lift
2. Layout lift
3. Tangga darurat
4. Posisi KM/WC dan shaft utilitas/plambing/perpipaan

35 m

14 m
15 m

60 m

Gambar Perencanaan lift, kamar mandi, shaf, tangga darurat


Keterangan : A = Lift
B = Kamar mandi
C = Tangga darurat
D = Shaf, dan perkabelan
5. Lampiran merk, type, dan spesifikasi
Menggunakan lift merk KONE, spesifikasi :
 Tipe : KONE S MONOSPACE
 Kecepatan : 3 m/s
 Jarak tempuh maks : 150 m
 Maksimal orang : 36 orang
 Maks lift dalam satu grup :6
SOAL 2 A
Ruang AVA Lt.4 Gd. D9 Teknik Sipil Universitas Negeri Malang akan dirubah fungsinya
menjadi PERPUSTAKAAN/RUANG BACA JURUSAN TEKNIK SIPIL. (p=12m, l=8m,
t=4m)
Anda diminta untuk merancang dan menghitung kebutuhan lampu (luminer) untuk
ruang tersebut.
Hal-hal teknis yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Ukuran panjang-lebar-tinggi ruang sesuai dengan keterangan.
- Lampu/luminer direncanakan menggantung 1,5 m dari lantai
- Tinggi meja baca perpustakaan ini berada 0,8 m dari lantai
- Jenis lampu, bentuk armatur, dan besaran lumen bebas (sesuai katalog)
- Pilihan warna dinding/lantai/plafon bebas, dengan angka bilangan pantul yang sesuai
dengan gambar dibawah ini
- Karena ruangan baru, semua nilai faktor LLF dianggap 1

Dengan menyebutkan nilai angka lux (E), ukuran ruang, jenis warna/finishing yang dipilih, dan
MERK/SPESIFIKASI lampu/luminer yang dipasang
a. Hitung jumlah titik armature yang diperlukan
b. Gambarkan rencana DENAH dan POTONGAN yang menunjukkan perletakan titik-titik
armature tersebut pada ruangan
PENYELESAIAN:
Diketahui :
- Fungsi untuk ruang baca E = 300 (Lux)
- Dimensi ruang gambar p = 12 m, l = 8 m,t = 4 m
- Lampu menggantung 1,5 m dari lantai (HR +HF)
- Tinggi meja baca 0,8 m (HF)
- Jenis Lampu : Lampu TL Master TLS HE Super 80 35W/827 SLV
- Warna lampu : Daylight Glow
- Merk : Philips
- Tipe armature : G5
- Besaran lumen bebas : 3300
- Warna dinding (bilangan pantul) = 60%
- HC = 1,5
- HR = t - HC - HF
= 4 – 1,5 – 0,8
= 1,7
Jawab :
𝐸. 𝜌
L=
𝜋
300 . 0,5
=
3,14

= 47,7707 lm
Luas ruangan = 12 x 8 = 96 m2
ρc = 50 = 0,5
Mencari CCR, RCR dan FCR
𝑝+𝑙
CCR = 5 x HC 𝑝𝑥𝑙
12+8
= 5 x 1,5 12 𝑥 8

= 1,5625
𝑝+𝑙
RCR = 5 x HR 𝑝𝑥𝑙

12 + 8
= 5 x 1,7
12 𝑥 8
= 1,7708
𝑝+𝑙
FCR = 5 x HF
𝑝𝑥𝑙
12+8
= 5 x 0,8 12 𝑥 8

= 0,8333
Menentukan PCC
PCC untuk HC = 70% dan CCR = 1,5625 didapatkan dengan interpolasi
PCC = 60,62%
Menentukan Cu
Cu = 50, LLF = 1
𝐸 .𝐴
N =
𝐿 .𝐶𝑢 .𝐿𝐿𝐹
300 . 96
=
47,7707 . 50 . 1
= 12,057 = 13 buah

8.00m

12.00m

Gambar Tampak Denah Rencana Lampu

4.00m

8.00m

Gambar Potongan Rencana Denah Lampu

SOAL 3 A
Konsep Green Building menurut Green Building Council Indonesia (GBCI) terdiri atas enam
kriteria sebagai berikut:
1. Appropriate Site Development (ASD) – Pemilihan dan Pengelolaan Lahan/Site yang baik
2. Energy Efficiency and Conservation (EEC) – Penghematan dan konservasi energi
3. Water Conservation (WAC) – Penghematan dalam pengelolaan air
4. Material Resource and Recycle (MRC) – Pemanfaatan dan daur ulang bahan/material
5. Indoor Health and Comfort (IHC) – Kenyamanan dan kesehatan ruang dalam
6. Building Environment Management (BEM) – Pengelolaan lingkungan bangunan
Carilah contoh kasus untuk masing-masing komponen tersebut dalam uraian miniminal 1
paragraf dan 2 gambar/foto.
PENYELESAIAN:
Kasus 1: Kasus Pada Gedung E Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Untuk pemilihan dan pengelolaan lahan dari gedung E Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya ada kriteria yang telah memenuhi persyaratan dari GBCI. Kriteria yang tercapai
adalah di tepat guna lahan untuk area dasar hijau. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif
kuantitatif untuk mengetahui hasil pengukuran kriteria bangunan hijau berdasarkan GREENSHIP
NB. Objek gedung E dipilih karena kondisi gedung baru dan aktif digunakan, gedung tinggi
sehingga penggunaan energi listrik dan air yang cukup besar. Hasil penelitian menunjukkan
gedung E telah memenuhi kriteria penerapkan konsep bangunan hijau dengan peringkat
perunggu (Bronze).

Gambar Lokasi Disekitar Gedung E FIA Gambar Penampakan Gedung E FIA UB


UB Ditanami Pohon

Kasus 2: Kasus Konservasi Energi Pada Gedung Perkantoran Dan Komplek Perumahan TI
Kebutuhan energi yang tinggi menuntut manajemen di gedung perkantoran dan kompleks
perumahan TI melakukan efisiensi dalam penggunaannya. TI memiliki beberapa gedung
perkantoran yang terpisah, dengan luas total lahan perkantoran sekitar 8 ha dan luas lantai
bangunan perkantoran kurang lebih dari 34.242 m2 dan untuk kompleks perumahan kurang
lebih 42.385 m2. Sumber utama pemakaian listrik berasal dari PLN dan Power Diesel Engine
Generator (DEG) GU dan GB.

Gambar Pengukuran Pencahayan Gambar Kontrol Energi


Kasus 3: Kasus Penghematan Air Di Gedung Kantor BPPT
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai Lembaga Pemerintah Non
Kementerian telah berusaha melaksanakan Inpres tersebut dengan melakukan beberapa
upaya untuk menghemat air. Faktor yang paling penting dari upaya tersebut adalah
komitmen dari top manajemen untuk mendukung secara penuh pada gerakan penghematan air.
Melalui gerakan ini, BPPT telah melakukan penurunan pemakaian air (38,13%) yang
signifikan dan telah memperoleh pengakuan sebagai gedung yang hemat energi dan air dalam
lomba Penghargaan Efisensi Energi Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral.

Gambar Instalasi Pengolahan Air Limbah BPPT Gambar Unit Pemanenan Air Hujan

Anda mungkin juga menyukai