Edit - Proposal Jorfull Learning
Edit - Proposal Jorfull Learning
Nama Peneliti :
1. Jessica Nurzabrina
2. Wahda Rohima
Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas semua
anugrah yang sangat besar kepada kami, sehingga penyusunan dan penulisan
Proposal penelitian lomba Madrasah Young Reseacher Super Camp (MYRES)
dengan judul “Joyfull Learning Pada Era Pandemi Covid-19 di MTsN Kota Madiun”
telah terselesaikan dengan baik.
Penyususnan proposal penelitian ini merupakan upaya untuk membuktikan
bahwa keanekaragaman metode, cara, dan strategi pembelajaran di MTsN Kota
Madiun dilakukan dengan tujuan membuat pelaksanaan pembelajaran Daring di era
pandemi Covid-19 berjalan dengan enjoy bagi siswa, guru dan wali murid.
Demi kesempurnaan penyusunan proposal penelitian ini, kami mengharap
masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Ucapkan terima kasih kami
sampaikan kepada berbagai pihak atas bantuan dan dukungannya. Kami juga
mengucapan terima kasih kepada tim penyusun, teman dan guru pempimbing yang
telah bekerja keras dalam menyelesaikan proposal laporan penelitian ini.
Besar harapan kami, semoga penulisan proposal penelitian ini menjadi
pedoman bagi semua pihak baik siswa, guru, orang tua, maupun Madrasah dalam
upaya meningkatkan mutu penulisan selanjutnya, tekait laporan penelitian yang
dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Madiun juga harus mampu mewujudkan lulusan yang memiliki wawasan dan
kemampuan keagamaan yang menjadi ciri khasnya madrasah.
B. Batasan Masalah
Kondisi pandemi covid-19 saat ini menimbulkan banyak masalah. Tak
terkecuali di dunia pendidikan. Termasuk yang terjadi di MTsN Kota Madiun.
Yang merupakan satu satunya Madrasah setingkat SLTP yang ada dikota Madiun
dengan jumlah siswa yang luar biasa besar, yaitu 1500.000 siswa pada tahun
ajaran baru 2020/2021. Tentu tidak mudah mengelola masalah KBM yang harus
dilakukan melalu daring. Banyak cara, metode dan model pembelajaran yang
dilakukan agar pembelajaran tetap enjoy ditengah pandemi covid-19. Baik bagi
siswa, guru maupun orang tua siswa.
C. Rumusan Masalah
Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah joyfull learning pada era
pandemi covid-19 di MTsN kota Madiun. Adapun pertanyaan penelitian dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Konsep dan implementasi joyfull learning pada era pandemi
covid-19 di MTsN kota Madiun ?
2. Bagaimana implikasi joyfull learning pada era pandemi covid-19 di MTsN
kota Madiun ?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan konsep dan implementasi konsep joyfull learning pada era
pandemi covid-19 di MTsN kota Madiun
2. Mendeskripsikan implikasi konsep joyfull learning pada era pandemi covid-
19 di MTsN kota Madiun.
4
E. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis :
Penelitian berguna sebagai pengembangan konsep pembelajaran yang
kreatif, efektif, dan menyenangkan pada era pandemi di MTsN kota Madiun
2. Kegunaan Praktis :
Penelitian ini dapat memberikan alternatif strategi pembelajaran
kreatif, efektif, dan menyenangkan pada era pandemi covid-19.
F. Definisi Istilah
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, berikut peneliti
memberikan penegasan makna istilah :
1. Joyfull Learning diartikan sebagai pembelajaran yang menyenangkan dengan
menggunakan berbagai strategi, metode dan media yang bervariasi
2. Era Pandemi dapat dijelaskan sebagai sebuah era atau masa, dimana terdapat
penyakit yang menyebar secara global meliputi area geografis yang luas
3. Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute
respiratory syndrome yang menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan
manusia mulai dari gejala ringan yang menyerupai flu hingga infeksi paru
paru.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Pustaka ini membahas teori dan konsep-konsep yang akan dijadikan
landasan penelitian ini. Adapun teori dan konsep-konsep itu meliputi (a) Joyfull
learning (b) Era Pandemi, (c) Covid-19, (d) MTsN Kota Madiun.
A. Konsep Joyfull learning
Pada era pandemi covid-19 ini, pembelajaran dipaksa untuk dilakukan
berbasis dalam jaringan (Daring). Satu sisi kesiapan melaksanakan pembelajaran
berbasis daring ini, baik dari para pendidik, siswa maupun orang tua masih
sangat kurang. Hal ini dapat menimbulkan tekanan psikis terendiri terutama pada
diri siswa yang selanjutnya dapat menimbulkan efektivitas pembelajaran
dipertanyakan.
Menghadapi kenyataan tersebut, pembelajaran harus diupayakan berjalan
dengan menyenangkan atau dapat disebut dengan istilan Joyfull Learning. Joyful
Learning merupakan metode pembelajaran yang melibatkan rasa senang,
bahagia, dan nyaman dari pihak-pihak yang sedang berada dalam proses belajar
mengajar. Di sini terdapat keterikatan cinta dan kasih sayang antara guru dan
peserta didik maupun antar peserta didik. Keterikatan hati di dalam proses belajar
mengajar akan membuat masing-masing pihak berusaha memberikan yang
terbaik untuk menyenangkan pihak lain. Guru dengan semangat menggebu-gebu
akan berusaha optimal memimpin kelas dengan cara yang paling menarik,
sedangkan peserta yang antusias akan berlomba-lomba ikut aktif ambil bagian
dalam setiap kegiatan. Dengan demikian, Joyful Learning menjadi sarana yang
membuat guru maupun peserta didik menjadi betah menjalani sesi demi sesi
pelajaran sehingga hasilnya akan maksimal.
Joyful learning sebenarnya merupakan strategi, konsep, dan praktik
pembelajaran yang merupakan sinergi dari pembelajaran bermakna,
pembelajaran kontekstual, teori konstruktivisme, pembelajaran aktif (active
learning), dan psikologi perkembangan anak. Dengan demikian walaupun
esensinya sama, bahkan metodologi pembelajaran yang dipilih juga sama, tetap
ada spesifikasi yang berbeda terkait dengan penekanan konseptualnya yang
5
6
relevan dengan perkembangan moral dan kejiwaan anak. Anak akan bersemangat
dan gembira dalam belajar karena mereka tahu apa makna dan gunanya belajar.
Belajar yang sesuai dengan minat dan hobinya (meaningful learning) karena
mereka dapat memadukan konsep pembelajaran yang sedang dipelajarinya
dengan kehidupan sehari-hari, bahkan dengan berbagai topik yang sedang “in”
berkembang di masyarakat.
. Asal mula kata sekolah berasal dari bahasa latin yakni kata skhole,
scola, scolae atau schola, kata itu secara harfiah berarti “waktu luang” atau
“waktu senggang”. Kata skhole, scola, scolae dan schola digunakan untuk
menyebut sebuah kegiatan yang dilakukan oleh orang Yunani Kuno untuk
mengisi waktu luangnya. Sejarah menunjukkan bahwa anak-anak pada zaman
Yunani Kuno telah menganggap sekolah sebagai suatu kegiatan yang
mengasyikkan dan menyenangkan karena mereka dapat mempelajari berbagai hal
yang ingin mereka ketahui diwaktu senggang. Anak-anak Zaman Yunani Kuno
Menggunakan waktu senggangnya untuk mengunjungi suatu tempat atau
seseorang pandai tertentu untuk mempertanyakan dan mempelajari hal-ikhwal
yang mereka rasakan memang perlu dan butuh untuk mereka ketahui. Semua asal
kata sekolah ini mempunyai arti yang sama yaitu ”waktu luang yang digunakan
secara khusus untuk belajar”.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa Joyful Learning merupakan
metode pembelajaran yang melibatkan rasa senang, bahagia, dan nyaman dari
pihak-pihak yang sedang berada dalam proses belajar mengajar. Di sini terdapat
keterikatan cinta dan kasih sayang antara guru dan peserta didik maupun antar
peserta didik. Tak ubahnya seperti ikatan cinta antara sepasang kekasih,
keterikatan hati di dalam proses belajar mengajar akan membuat masing-masing
pihak berusaha memberikan yang terbaik untuk menyenangkan pihak lain. Guru
dengan semangat menggebu-gebu akan berusaha optimal memimpin kelas
dengan cara yang paling menarik, sedangkan peserta dengan antusias akan
berlomba-lomba ikut aktif ambil bagian dalam setiap kegiatan. Dengan demikian,
Joyful Learning menjadi sarana yang membuat guru maupun peserta didik
menjadi betah menjalani sesi demi sesi pelajaran sehingga hasilnya akan
maksimal.
7
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini, data dibedakan menjadi dua macam, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui bentuk verbal, kata-
kata, ucapan lisan atau perilaku yang diperoleh dari para informan baik siswa,
guru dan wali murid MTsN kota Madiun. Sedangkan data sekunder berupa
dokumen, photo dan benda-benda yang dapat digunakan sebagai pelengkap data
primer. Bentuk data sekunder dapat berupa tulisan-tulisan atau gambar yang
berhubungan dengan fokus penelitian.
9
10
Lebih lanjut, data-data yang akan ditemukan dalam penelitian ini adalah
data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian yakni Joyfull learning pada era
pandemi di MTsN Kota Madiun.
Adapun Sumber data utama dalam penelitian ini adalah :
1. Kepala Madrasah
2. Pendidik , yakni Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Sarpras dan guru
3. Tenaga kependidikan, yakni kepala tata usaha, pengadministrasi dan tenaga
kebersihan dan kemanan
4. Para siswa
5. Orang tua / wali murid / komite madrasah di MTsN Kota Madiun.
Adapun yang menjadi pertimbangan peneliti untuk menjadikan sumber
data di atas sebagai sumber data utama adalah :
- Mereka sebagai pelaku langsung atas seluruh kegiatan yang ada di MTsN
Kota Madiun
- Mereka mengetahu secara langsung atas persoalan-persoalan yang akan
diteliti
- Mereka lebih menguasai atas informasi-informasi yang akurat berkenaan
fokus penelitian
Selanjutnya dalam memilih informan yang diperlukan, peneliti
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling dimaksud
dengan mengadakan cross ceck terhadap berbagai informan yang berbeda agar
diperoleh datayang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
11