*e-mail: endang.christine@yahoo.com
Abstract
Clitoria ternatea L. is one of the medicinal plants that has been widely known its use by Indonesians.
Clitoria ternatea belongs to Fabaceae family. This plant is known as Kembang Telang. Commonly
used for ornaments, the roots, leaves, seeds and flowers of Clitoria ternatea are used for food
purposes and traditional medicine. Kembang Telang has several pharmacological potentials, which
are anti-microbial, antioxidant, anti-depressant, anthelmintic, anti-cancer and anti-diabetic. The
writing of this article collects information on the use of ethnobotanical Clitoria ternatea plants and
the results of their test content. It is hoped that this information would become information to
determine the other potential of Clitoria ternatea as a source of both traditional and modern
medicines.
PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai salah satu meningkatkan nilai estetika rumah tapi juga
negara yang memiliki keanekaragaman pemenuhan kebutuhan tanaman obat. Salah
hayati terbesar dunia. Terdapat 90.000 jenis satu tumbuhan yang dapat dibudidayakan
tumbuhan yang tumbuh di Indonesia sebagai tanaman hias dan tanaman obat
(Fitmawati et al. 2016). Keanekaragaman sekaligus adalah kembang telang (Clitoria
hayati tersebut tentunya dimanfaatakan ternatea). Saat ini peminatan masyarakat
masyarakat Indonesia untuk berbagai urban terhadap kembang telang meningkat.
macam tujuan misalnya untuk pemenuhan Hal tersebut dapat dilihat semakin
pangan, tanaman obat, adat, ornament dan meningkatnya peminatan masyarakat untuk
teknologi lokal. Tumbuhan yang membeli tanaman kembang telang di
dimanfaatkan tersebar secara liar dan sudah pembibitan komersil. Bunganya yang
dibudidayakan baik di lahan pertanian atau menarik dan manfaatnya untuk pengobatan
pekarangan rumah. tradisional menyebabkan tanaman ini
Pemanfaatan taman atau pekarangan diminati oleh masyarakat. Beberapa
rumah tidak hanya berfungsi untuk dokumen etnobotani mencatat pemanfaatan
111
Endang Christine Purba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
112
Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
(2009) menyatakan bahwa Fabaceae toleran terhadap lingkungan yang kritis dan
memiliki spesies tumbuhan obat hutan hama penyakit. Karakter yang disebutkan
tropika terbanyak di Indonesia yaitu sebelumnya menjadikan kembang telang
berjumlah 110 spesies. Selain itu, Fabaceae mudah dijumpai di berbagai tempat di luar
banyak dimanfaatkan sebagai sumber daerah asalnya. Kembang telang sering
makanan karena mengandung karbohidrat, disebut sebagai butterfly pea atau blue pea
protein, lemak, vitamin dan unsur mikro (Inggris), conchitas (Spanyol), cunha
(Gulewicz et al. 2014). (Brasil), kajroti (India), bunga telang
Clitoria ternatea merupakan salah (Malaysia), celeng (Bali), bunga biru atau
satu dari 60 spesies Clitoria yang tersebar bunga kelentit (Sumatra), bunga talang atau
di dunia (Kosai et al. 2015). Kembang bunga temen raleng (Sulawesi), bisi
telang dapat tumbuh pada tempat dengan (Maluku) dan menteleng atau kembang
curah hujan tinggi sampai kering dan teleng (Jawa) (Gambar 1a) (Dalimartha
mampu memperbaiki nitrogen sehingga 2008; Kosai et al. 2015; Sutara 2016).
a b
Gambar 1. Perawakan Clitoria ternatea (a); Bunga biru keunguan Clitoria ternatea (b)
113
Endang Christine Purba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
Biji
Polon
a b
Gambar 2. Daun Clitoria ternatea (a); Polong dan biji Clitoria ternatea (b)
Clitoria ternatea merupakan 2. Bioaktivitas
tumbuhan berhabitus herba dan perennial Bagian dari kembang telang yang
yang memiliki tipe batang herbaceous yang biasanya digunakan sebagai obat adalah
berbentuk bulat pada permukaannya daun, biji, kulit kayu, buah, kecambah,
terdapat rambut-rambut kecil (Putri & batang (Alok et al. 2015), bunga (Singh et
Dharmono 2018). Perakaran terdiri dari al. 2017) dan akar (Adelina 2013; Tabeo et
akar tunggang dengan beberapa cabang dan al. 2019). Adapun kandungan fitokimia
banyak akar lateral. Memiliki akar bunga telang yaitu tannin, flobatanin,
horizontal tebal, yang dapat tumbuh hingga saponin, triterpenoid, karbohidrat,
lebih dari 2 m. Bunga berwarna biru tua ke fenolmfavanoid, flavanol glikosida, protein,
biru, ungu muda atau kadang-kadang putih, alkaloid, antrakuinon, antisianin, stigmasit
dengan pusat oranye, pediselata sangat 4-ena-3, 6 dion, minyak volatile dan
pendek dan panjang 4-5 cm (Gambar 1b). steroid. Biji bunga telang mengandung
Daunnya menyirip, tangkai daun panjang 2- asam sinamat, finotin dan beta sitosterol
2,5 cm; panjang 4 mm dan linier (Gambar (Budiasih 2017). Mahkota bunga telang
2a). Buah berbentuk polong dan bertangkai mengandung flavonoid, antosianin, flavanol
pendek yang berukuran panjang 6-12 cm, glikosida, kaempferol glikosida, quersetin
lebar 0,7-1,2 mm dan berisi sampai 10 biji. glikosida dan mirisetin glikosida (Kazuma
Biji berwarna kekuningan atau kehitaman et al. 2003, Kazuma et al. 2003). Dari hasil
dan berbentuk oval, panjang 4,5-7,0 mm berbagai penelitian Clitoria ternatea
dan lebar 3-4 mm (Gambar 2b) (Kosai et al. memiliki pengaruh pharmakologis
2015). (pharmacological effects) sebagai
antimikroba, antiparasit, anti inflamasi,
antikanker, antioksidan, antidepresan,
114
Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
115
Endang Christine Purba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
kandungan antioksidan. Hal tersebut terlihat sering terjadi adalah Ascaris lumbricoides
adanya penurunan kadara DPPH pada (De Silva et al. 2003). Infeksi cacing di
penyerapan 517 nm. Indonesia sangat tinggi yaitu berkisar antara
2.3 Antidepresan 45% - 80% (Departemen Kesehatan
Depresi merupakan penyakit mental Republik Indonesia 2008). Zat antelmintik
yang memengaruhi perasaan, kesehatan pada tumbuhan yaitu tannin, fenol, alkaloid,
fisik dan perilaku (Adelina 2013). Penyakit dan saponin (Ali et al. 2011 dan Tiwari et al.
ini dapat menganggu kesehatan biologis 2011). Clitoria ternatea adalah salah satu
dan emosional seseorang. Menurut 30% tumbuhan yang memiliki potensi obat
pasien depresi tidak memberikan respon antelmintik dengan menguji daun Kembang
terhadap terapi obat dan 70% pasien gagal Telang menggunakan etanol dan air dosis
mencapai kesembuhan total (Kulkarni et al. 100 mg / ml (Salhan et al. 2011). Lebih
2009). Akar Clitoria ternatea bisa lanjut lagi, hasil penelitian Nirmal et al.
digunakan sebagai antidepresan karena (2008) menyatakan bahwa akar C.ternatea
mengandung saponin, alkaloid, flavonoid, memiliki kandungan antelmintik tertinggi
asam lemak, delfinidin 3,3’,5’ triglukosida, karena waktu yang dibutuhkan untuk
fenol dan betasitosterol (Adelina 2013). mematikan cacing sangat singkat.
Walupun belum diketahui jenis senyawa Kandungan tertinggi pada akar diikuti oleh
yang berperan sebagai antidepresan, bagian batang, daun dan bunga pada
setidaknya Clitoria ternatea terbukti dapat Kembang Telang.
meningkatkan jumlah asetikolin dan 2.5 Anti kanker
aktivitas asetilkolinesterase pada otak (Rai Kanker merupakan masalah kesehatan
et al. 2002; Taranalli & Cheeramkuzhy masyarakat utama di seluruh dunia. Saat ini
2000). diharapkan penemuan senyawa anti kanker
2.4 Antelmintik dapat mematikan sel kanker dan memiliki
Antelmintik merupakan obat yang efek samping yang sangat kecil pada sel
bekerja secara lokal untuk mengeluarkan normal yang berdampak. Anti kanker
cacing dari saluran gastrointestinal maupun sebaiknya memiliki kemampuan untuk
secara sistemik membasmi cacing dewasa menghambat proliferasi, menginduksi
serta perkembangannya yang dapat apoptosis, menekan angiogenesis,
menyerang organ dan jaringan (Tracy & menghambat invesivitas, menghambat
Webster 2008). Infeksi cacing yang paling metastasis, dan memperkuat kemoterapi
116
Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
(Al-Snafi 1999; Al-Snafi et al 2011; Al- dan meningkatkan diferensiasi sel kanker
Snafi 2014; Al-Snafi 2015; Al-Snafi et al yang dapat menghasilkan konversi sel
2015; Al-Snafi 2016, Al-Snafi 2016). normal (Vucenik et al. 1993; Vucenik et al.
Bunga telang berpotensi sebagai anti kanker 1995 & Tantivejkul et al. 2003).
karena memiliki flavonoid dengan 2.6 Anti diabetes
kandungan kaempferol yang memiliki Diabetes mellitus adalah sindrom
potensi tersebut (Jacob & Latha 2012). yang ditandai dengan hiperglikemia kronis
Pengujian aktivitas antikanker Clitoria dan gangguan metabolisme karbohidrat,
ternatea dilakukan dengan metode lemak, dan protein yang berhubungan
Limfoma Dalton (DLA) pada tikus. Ekstrak dengan defisiensi absolut atau relatif dalam
metanol diberikan dengan dosis 100 dan sekresi insulin atau kerja insulin (Jayakar &
200 mg/kg berat badan selama 14 hari Suresh, 2003). Diperkirakan penderita
berturut-turut. Pengujian membuktikan diabetes akan terus meningkat. Tahun 2030
terjadi penurunan volume tumor. Selain itu di Indonesia diperkirakan terdapat 12 juta
juga terjadi peningkatan jumlah sel yang penyandang diabetes di daerah urban dan
tidak dapat hidup dan waktu bertahan hidup 8,1 juta di daerah rural (Perkumpulan
rata-rata, sehingga meningkatkan masa Endokrinologi Indonesia 2011). Pengujian
hidup tikus (Jacob & Latha 2012). aktivitas antidiabetik pada bunga Clitoria
Penelitian Neda et al. (2013) ternatea dilakukan kepada tikus diabetes
mengungkap bahwa bunga Clitoria ternatea dan terbukti bahwa secara signifikan dapat
mengandung senyawa anti proliferasi yang menurunkan kadar glukosa serum dan
dapat menghambat perkembangbiakan sel meningkatkan berat badan tikus tersebut
kanker. Pengujian efek sitotoksik yang (Rajamanickam et al. 2105). Selain itu
dilakukan pada pada sel normal dan sel ekstrak daun bunga telang (Clitoria
kanker membuktikan bahwa ekstrak bunga ternatea) dapat menjadi solusi pengobatan
Kembang Telang mengandung pentanal dan herbal bagi penderita diabetes. Ekstrak daun
inositol. Diperkirakan kedua zat ini dapat ini dapat menurunkan kadar gula darah dan
menghambat sel kanker. Inositol dan bentuk meningkatkan kadar insulin pada tubuh
kombinasi inositol lainnya, misalnya manusia. Hasil penelitian menunjukkan
inositol hexaphosphate (IP6) dapat bahwa ekstrak daun dan bunga C. ternatea
meningkatkan aktivitas antikanker dengan memiliki efek hipoglikemik pada tikus
mengurangi perkembangbiakan sel kanker diabetes yang diinduksi aloksan. Ekstrak
117
Endang Christine Purba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
tersebut sangat efektif dalam mengelola (2011). Study the anticancer activity of
komplikasi yang terkait dengan diabetes plant phenolic compounds. Iraqi
mellitus, seperti hiperkolesterolemia, Journal of Cancer & Medical
hipertrigliseridemia dan gangguan fungsi Genetics,4(2), 66-71.
ginjal. Oleh karena itu, ekstrak daun dan Al-Snafi, Ali Esmail. (2015). Therapeutic
bunga C. ternatea menunjukkan bahwa properties of medicinal plants: a
tumbuhan ini dapat digunakan untuk terapi review of plants with anticancer
terhadap komplikasi diabetes yang activity (part 1). International Journal
disebutkan di atas (Daisy et al. 2009). of Pharmacy,5(3), 104-124.
Al-Snafi, Ali Esmail. (2016). Medicinal
KESIMPULAN plants with anticancer effects (part 2)-
Pemanfaatan Clitoria ternatea atau plant based review. Scholars
Kembang Telang tidak hanya sebagai Academic Journal Pharmacy,5(5), 175-
tanaman hias tapi juga sebagai sumber 193.
pangan dan obat tradisional. Pemanfaatan Al-Snafi, Ali Esmail. 1999. The Methods
tersebut sangat berguna untuk peningkatan followed by Arabic physicians for
kesehatan manusia saat ini karena Clitoria treatment of cancer 4th Arabic conf . of
ternatea L. memiliki beberapa potensi Medicinal plants. Yemen: Thamar
farmakologis sebagai anti mikroba, Univ.
antioksidan, anti depresan, antelmintik, anti Al-Snafi, Ali Esmail. (2016). Clinically
kanker dan anti diabetes. Sebagian besar tested medicinal plant: A review (Part
perlu adanya penelitian lanjutan untuk 1). SMU Medical Journal,3(1), 99-128.
mengungkap potensi lain Kembang Telang Al-Snafi, Ali Esmail. (2014). Anticancer
sebagai tumbuhan obat di Indonesia. effects of cimetidine. World J Pharm
Sci,2(4), 397-403.
DAFTAR PUSTAKA Al-Snafi A.E, Nahi Y. Yaseen, Moslim
Adelina, Rosa. (2013). Kajian tanaman obat Mohsin Al Shatry. (2015). Anticancer
Indonesia yang berpotensi sebagai effects of sodium valproate.
antidepresan. Jurnal Kefarmasian International Journal of Pharm Tech
Indonesia,3(1), 9-18. Research,7(2), 291-297.
Al-Snafi AE, Raad M. Hanaon, Nahi Y. Al-Snafi, Ali Esmail. (2016).
Yaseen, Wathq S. Abdul alhussain. Pharmacological importance of
118
Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
119
Endang Christine Purba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
120
Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
121
Endang Christine Purba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
Pujiastuti, E & Rahma Sani Saputri. (2019). Mayur Gautam. (2011). Comparative
Pengarauh metode pengeringan Anthelmintic Activity of Aqueous and
terhadap aktivitas antioksidan ekstrak Ethanolic Leaf Extracts of Clitoria
etanol buah parijoto (Medinilla Ternatea. International Journal of
speciose Blume). Cendekia Journal Drug Development and Research,3,
of Pharmacy STIKES Cendekia 62-69.
Utama Kudus, 3(1): 44-64. Shahid M, A. Shahid & M. Anis. (2009).
Putri, Dyan M.S. (2019). Konservasi Antibacterial potential of the extracts
tumbuhan obat di Kebun Raya Bali. derived from leaves of medicinal
Bulletin Udayana Mengabdi,18(3), plants Pterocarpus marsupium Roxb,
139-146. Clitoria ternatea and Sanseveiria
Rai K.S., K.D. Murthy, K.S. Karanth, K. cylindrica Bojer ex Hook. Oriental
Nalini, M.S. Rao & K.K. Srinivasan. Pharmacy and Experimental Medicine,
(2002). Clitoria ternatea Root Extract 9(2), 174-181.
Enhances Acetylcholine Content in Sharmila, G., V.S. Nikitha, S. S. Ilaiyarasi ,
Rat Hippocampus. Fitoterapia,73(7- K. Dhivyaa, V. Rajasekar, N.Manoj
8): 685-689. Kumar, K. Muthukumaran & C.
Rajamanickam M, Prabakaran Kalaivanan Muthukumaran. (2016). Ultrasound
& Ilayaraja Sivagnanam. (2015). assisted extraction of total phenolics
Evaluation of Anti-oxidant and Anti- from Cassia auriculata leaves and
diabetic Activity of Flower Extract of evaluation of its antioxidant activities.
Clitoria ternatea L. Journal of Industrial Crops and Products,84: 13-
Applied Pharmaceutical Science,5(8), 21.
131-138. Sutara, P.K. 2016. Jenis tumbuhan dan
Rokhman, Fatkur. 2007. Aktivitas penggunaannya pada upacara
antibakteri filtrat bunga teleng Oemukur di Desa Beng, Gianyar-Bali.
(Clitoria ternatea L.) terhadap bakteri Diakses dari
penyebab konjungtivitis. Skripsi S1. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file
Program Studi Biokimia, FMIPA IPB, _penelitian_1_dir/314ce4af94d390e94
Bogor. c9a4f6f410f2f4e.pdf
Salhan M, Bimlesh Kumar, Prashant Tiwari, Swamy, V.R., Neethu Varghese dan Ancy
Pardeep Sharma, Harleen Kaur & Simon. (2011). An investigation on
122
Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
123
Endang Christine Purba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
124