Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu

MAKALAH
HIMPUNAN BILANGAN SEMESTA
(HIMPUNAN BILANGAN NYATA DAN HIMPUNAN
BILANGAN IMAJINER)

OLEH

Nama : Muh. Hasan Ridho

Nim : 44220022

Kelas : TPE 1A

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020
“HIMPUNAN BILANGAN NYATA DAN HIMPUNAN BILANGAN
IMAJINER”

1.1 Himpunan Bilangan


Himpunan adalah suatu kumpulan dari sejumlah obyek. Sedangkan obyek

yang ada didalamnya disebut anggota/elemen/unsur. Benda-benda yang berada di

sekitar kita dapat dikelompokkan menurut sifat-sifat tertentu. Benda-benda yang

dimaksud di sini dapat berupa bilangan, huruf, nama orang, nama kota dan

sebagainya.

Himpunan bilangan adalah kumpulan bilangan yang terdefinisi dengan jelas.

Adapun jenis-jenis bilangan yaitu bilangan asli (N), bilangan cacah (C), bilangan

bulat (B), bilangan rasional (Q), bilangan irrasional (I). Bilangan-bilangan

tersebut apabila dikumpulkan dalam tiap jenisnya akan membentuk suatu

himpunan. Dalam bab ini akan ditata ulang bberapa konsep bilangan yang telah

diketahui pada studi sebelumnya (Surahma, 2014).

1.1.1 Himpunan Bilangan Nyata

Menurut (Rizaldy, 2016), bilangan real dapat disebut sebagai bilangan

nyata. Dikatakan sebagai bilangan yang nyata (real) karena suatu bilangan

tersebut dapat digunakan dalam operasi bilangan seperti yang dilakukan biasanya.

Bilangan real dilambangkan dengan simbol R. Menurut (Hafnani dan zuhra,

2014), Salah satu sifat penting dari bilangan real adalah bilangan ini dapat

direpresentasikan titik-titik yang dapat disusun menjadi sebuah garis lurus. Secara

umum, himpunan bilangan real dibagi menjadi dua himpunan bilangan yaitu

himpunan bilangan rasional (dinotasikan dengan Q) dan himpunan bilangan

irasional (dinotasikan dengan huruf Q').


1.1.1.1 Pengelompokkan Bilangan Nyata (real)

Bilangan real (R)

Rasional (Q) Irasional (I)

Bilangan Bilangan Bilangan Bilangan


Bulat (Z) Pecahan Desimal Desimal
Berulang Terbatas

Bulat Bilangan
Negatif Cacah (W)

Nol Bilangan
Asli (N)

1. Himpunan Bilangan rasional

Menurut Rizaldy (2016), Himpunan bilangan rasional adalah himpunan

bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk p/q , dengan p, q E B dan q ≠ 0.

Bilangan p disebut pembilang dan q disebut penyebut. Himpunan bilangan

rasional dilambangkan dengan huruf Q. Himpunan dari bilangan rasional

dinyatakan sebagai berikut:

Setiap bilangan rasional dapat dituliskan sebagai suatu desimal

berulang, dan setiap desimal yang berulang menyatakan suatu bilangan

rasional.
Contoh:

a. Bilangan Bulat

Menurut Rizaldy (2016), Himpunan bilangan bulat adalah gabungan

antara himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan bulat negatif.

Bilangan ini dilambangkan dengan huruf B dan anggota himpunan dari

bilangan bulat dinyatakan sebagai berikut:

B = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, ...}.

Menurut rizaldy (2016), Himpunan bilangan cacah adalah

Gabungan antara himpunan bilangan asli dan himpunan bilangan 0.

Himpunan bilangan ini dilambangkan dengan huruf C dan anggota

himpunan dari bilangan cacah dinyatakan sebagai berikut:

C = {0, 1, 2, 3, 4,...}.

Menurut rizaldy (2016), Himpunan bilangan asli didefinisikan

sebagai himpunan bilangan yang diawali dengan angka 1 dan bertambah

satu-satu. Himpunan bilangan ini dilambangkan dengan huruf A dan

anggota himpunan dari bilangan asli dinyatakan sebagai berikut.

A = {1, 2, 3, 4, ...}.

Contoh bilangan Bulat

Contoh 1.

18 :2 = 9, karena 2 . 9 =18
Contoh 2.

5 -7 = -2, sebab 5= 7 + (-2)

Contoh 3.

Carilah [(-4.2)] + (4.2) dengan menggunakan sifat-sifat bilangan bulat.

Jawab: [(-4).2] + (4.2) = [(-4) + 4].2

= 0.2

=0

Jadi (-4).2 adalah invers penjumlahan dan 4.2 Karena invers penjumlahan

tunggal, maka (-4).2 = -(4.2).

Contoh 4.

Jumlahkan (-2) + 5

Penjumlahan bilangan bulat bersifat komutatif, oleh karena itu(-2) + 5 =

5 + (-2).Tetapi apakah kesamaan itu konsisten dengan sifat-sifat

penjumlahanbilangan bulat?

(-2) + 5 = (-2) + (2 + 3) 5

= [(-2) + 2] + 3

=0+3

=3

Jadi, (-2) + 5 = 5 + (-2) = 3


b. Bilangan pecahan

Menurut (Nuryanto, 2020), Bilangan pecahan adalah hasil bagi

antara dua bilangan yang hasilnya desimal terbatas, pecahan ataupun

desimal berulang.

Bilangan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut. Ditulis

sebagai berikut :

𝑎
;b≠0 a = pembilang
𝑏

b = penyebut

3 4
,
5 8

Contoh Bilangan Pecahan:

- 1/8 = 1/8 x 125/125=125/1000= 0,125

- 1/16= 1/16 x 625/625= 625/10000= 0.0625

- 1/20=1/20 x 5/5=5/100=0,05

c. Bilangan Desimal Berulang dan desimal terbatas

Desimal bilangan rasional adalah berakhir atau berulang dengan

pola yang sama.

contohnya : 3/8 = 0.375, atau 0.3750000000....

13/11 =1.1818181818...

Setiap bilangan rasional dapat ditulis sebagai desimal berulang dan

sebaliknya.

contoh : x = 0.136136136....

y = 0.271271271.....
Contoh bilangan desimal berulang dan desimal terbatas:

1
 0,5 =
2

3
 = 0,75
4

1
 = 0,33333...
3

2. Himpunan bilangan irasional

Himpunan bilangan irasional adalah himpunan bilangan yang tidak

dapat dinyatakan dalam bentuk p/q dengan p, q E B dan q ≠ 0. Contoh

bilangan irasional adalah bilangan desimal yang tidak berulang (tidak

berpola), misalnya: 2, π, e, log 2. Himpunan bilangan ini dilambangkan

dengan huruf I (Rizaldy, 2016).

Contoh bilangan irasional adalah bilangan √2 yang hasilnya adalah

1,414213562... dan bilangan desimalnya akan terus berjalan. Bilangan √3 e

dan 𝜋 adalah contoh lain dari bilangan irasional. Contoh lain bilangan

irasional adalah 2,3,5,, log 2, log 3 (Hafnani dan Zuhra, 2014).

1.1.1.2 Sifat-sifat bilangan real

Menurut (Timdos, 2012), Sifat-sifat bilangan real dibagi menjadi:

sifat-sifat aljabar, sifat-sifat urutan, sifat-sifat kelengkapan.

1. Sifat-sifat Aljabar

Sifat–sifat aljabar menyatakan bahwa 2 bilangan real dapat ditambahkan,

dikurangkan,dikalikan, dibagi (kecuali dengan 0) untuk memperoleh bilangan

real yang baru.


Contoh :

2 + 5⅛ = 7⅛

5-0,4 = 4,6

4 x ¾= 3

3:4=¾

2. Sifat-sifat Lapangan (field): 

- Hukum Komutatif : x+y = y+x ; xy=yx

- Hukum Assosiatif : x+(y+z) = (x+y)+z, x(yz)=(xy)z

- Hukum Distributif : x(y+z) = xy+xz

- Elemen-elemen identitas : x + 0 = x ; x · 1= x

- Balikan (Invers) :x+(-x) = 0 ; x· x-1= 1

3. Sifat-sifat Urutan

Sifat-sifat Urutan Bilangan Real Bilangan real adisebut bilangan positif, jika a

nilainya lebih dari 0, ditulis a > 0.

Contoh: 5 adalah bilangan positif, karena 5 > 0 Bilangan real akurang dari b,

ditulis a < b, jika b – a positif

Contoh: 2 < 5 karena 5–2 = 3 > 0

Untuk setiap bilangan real a, b, c berlaku sifat-sifat sebagai berikut

- Trikotomi :x < y atau x = y atau x > y

- Ketransitifan : Jika x < y dan y < z maka x < z

- Penambahan : x < y jika dan hanya jika x + z < y + z

- Perkalian : Bila z positif, x < y jhj xz < yz

- Bila z negatif, x < y jhj xz > yz

4. Sifat-sifat kelengkapan
Sifat klengkapan dari himpunan bilangan real secara garis besar menyatakan

bahwa terdapat cukup banyak bilangan-bilangan real untuk mengisi garis

bilangan real secara lengkap sehingga tidak ada setitikpun celah diantaranya.

1.1.1.3 Contoh Himpunan Bilangan Real

a. Hitunglah nilai dari 10 × 3 ∶ 5 + 6 × 4 ∶ 2 − 7 × 2 ∶ 1 = ⋯

Jawab:

10 × 3 ∶ 5 + 6 × 4 ∶ 2 − 7 × 2 ∶ 1 = (10 × 3): 5 + (6 × 4): 2 − (7 × 2): 1

= 30: 5 + 24: 2 − 14: 1

= (30: 5) + (24: 2) − (14: 1)

= 6 + 12 − 14 = 18 − 14 = 4.

b. Hitunglah nilai dari 6: 3 + 7 × 5 − 3: (2 + 1) = ⋯

Jawab:

6: 3 + 7 × 5 − 3: (2 + 1) = 6: 3 + 7 × 5 − 3: 3

= (6: 3) + (7 × 5) − (3: 3)

= 2 + 35 − 1

= 36

c.
1.1.2 Himpunan Bilangan Imajiner

Menurut (Nuryanto, 2020), Bilangan imajiner adalah bilangan yang berupa

akar pangkat dari suatu bilangan negatif. Sedangkan bilangan khayal yang

mengandung kedua sifat sekaligus (±) disebut bilangan kompleks.

Contoh : √(-6) ; √(-9) ; √(-12) ; √(-16) dst.

 Bilangan imajiner :

√(-9) = [√(-1)] √(9) = [√(-1)] 3

√(-5) = [√(-1)] √(5) = [√(-1)] 2.2361

Bila √(-1) = i atau √(-1) = j

Maka, √(-9) = i3 atau √(-9) = j3

i atau j disebut operator

Sehingga i2 = [√(-1)].[√(-1)] = -1

i3 = (i2). I = [√(-1)]2 . i = -i

i4 = (i2)2 = (-1)2 = 1

i5 = (i4) . i =i

Contoh bilangan Imajiner: √−5 , √−13 , √−7

Definisi 1 : 𝑖 = √−1 𝑑𝑎𝑛 𝑖2 = -1

Jadi √−5 dapat ditulis √−1*√5=𝑖√5


DAFTAR PUSTAKA

Hafnani, Zuhra, R. 2014. Riview Of Irrational Numbers. Jurnal natural.


Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh

Indarti dina. 2012. Sistem Bilangan Real. Universitas Gunadarma: Depok

Nuryanto. 2020. Matematika Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Gunadarma:


Depok.

Rizaldi, F. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika
Materi Operasi pada Bilangan Riil Kelas X di SPMA H. MOENADI.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang: Semarang.

Surahma. 2014. Himpunan Bilangan. surahma-amma.blogspot.com

Tim dosen. 2012. matematika dasar. Bahan ajar perkuliahan. Universitas negeri
semarang: semarang.

Utomo, AR. 2013. Sistem Bilangan Kompleks. Universitas Indonesia: Jakarta.


http://sigitkus.lecture.ub.ac.id/files/2013/07/matlan_01_sistem-
bilangan-kompleks_2.pdf)

Anda mungkin juga menyukai