Anda di halaman 1dari 9

Satuan Acara Penyuluhan

(SAP)

Keluarga Berencana (KB), Kesehatan Reproduksi (KESPRO) dan Covid – 19

Pokok Bahasan : Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi


(KESPRO) dengan Meminimalkan Resiko Tertular Covid – 19

Hari/Tanggal : Rabu/13 Januari 2020

Jam : 13.00 wib

Sasaran : Ibu dengan akseptor KB, Remaja yang belum menikah (menjelang
pernikahan) dan Masyarakat

Tempat : Rumah Ketua RT 01/RW 09 Kp. Balubur Ds. Hegarsari

1. Tujuan Intruksial Umum (TIU)


Setelah mendapat penjelasan tentang materi penyuluhan selama kurang lebih 7 menit
diharapkan peserta penyuluhan dapat mengerti dan memahami materi yang disampaikan.

2. Tujuan Intruksial Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penjelasan materi, peserta penyuluhan diharapakan :
a) Mengerti tentang pengertian dan jenis – jenis KB
b) Mengerti tentang kesehatan reproduksi (pentingnya konseling bagi calon pengatin)
c) Mengerti tentang covid – 19 (anjuran pemerintah tentang 5M)

3. Motode
a) Ceramah
b) Tanya Jawab

4. Media dan Alat Peraga


a) Leafet
5. Proses Kegiatan Penyuluhan

Jam Kegiatan Respon Waktu


13.00 – Pendahuluan 3 menit
13. 05 a) Menyampaikan salam Membalas salam
b) Memperkenalkan diri Mendengarkan
c) Menjelaskan tujuan Mendengarkan
13.05 – Inti Mendengarkan 7 menit
13.12 a) Pengertian KB dan dengan penuh
Covid 19 perhatian
b) Pelayanan KB saat
pandemi covid – 19
c) Pelayanan kesehatan
reproduksi bagi calon
pengantin
d) Anjuran pemerintah
tentang 5M
13.12 – Penutup 5 menit
13.17 a) Tanya jawab Menanyakan yang
belum jelas
b) Menyimpulkan hasil Menyimpulkan
penyuluhan
c) Memberi salam penutup Memberi salam
MATERI PENYULUHAN

A. Kesehatan Reproduksi (KESPRO)


a) Definisi Kesehatan Reproduksi
Definisi Kesehatan Reproduksi dalam tulisan ini bedasarkan hasil
kesepakan ICPD 1994 dan Bandan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional,
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi serta
sebagai rujukan definisi menurut UU Kesehatan. Kesehatan Reproduksi adalah
sebagai hasil akhir kedaan sehat sejahtera fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal terkait dengan sistem, fungsi
serta proses reproduksi (ICPD, 1994 dan WHO).
Kesehatan Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
secara utuh, yang tidak semata – mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.
(BKKBN, 2009).
Sehat secara fisik meliputi kondisi tanpa penyakit atau kecacatan pada
organ reproduksi proses reproduksi berjalan lancar dan selamat. Sehat secara
mental meliputi kondisi psikologis yang stabil, sehingga hormone mempengaruhi
organ reproduksi dengan baik dan seimbang.
Sehat secara sosial meliputi saling menghargai, menghormati dan menjaga
hak reproduksi sesama.
b) Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi
Ruang lingkup yang dibahas berdasarkan siklus hidup perempuan,
pelayanan yang menjadi ranah kesehatan reproduksi berdasarkan perarturan
pemerintah tentang kesehatan reproduksi. Ruang lingkup berdasarkan pendekatan
siklus hidup (life cycle approach), yaitu :

- Kesehatan Ibu dan Anak


Kesehatan ibu lebih fokus pada kesehatan perempuan di masa obstetri ,
yaitu kondisi perempuan sebelum hamil, hamil, bersalin, nifas dan
menyusui. Upaya preventif untuk mencegah masalah kesehatan di masa ini
sebagai berikut :
 Konseling prahamil dan peneriksaan berkala sebelum hamil
 Pemeriksaan rutin selama masa kehamilan
 Pertolongan persalinan yang aman dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang terampil
 Perawatan nifas dan bayi baru lahir yang tepat sesuai standar
pelayanan oleh tenaga kesehatan
 Informasi yang benar mengenai penyakit reproduksi
- Keluarga Berencana
Pelayanan keluarga berencana, meliputi :
 Pelayanan pencegahan dan pengelolaan infertilitas
 Pencegahan abortus tidak aman
 Pengaturan jarak anak
 Pengaturan jumlah anak
 Penghentian kehamilan
- Kesehatan Reproduksi Remaja
Pelayanan yang diharapkan konseling perawatan genetalia :
 Siklus menstruasi
 Pencegahan aktivitas seksual di luar pernikahan yang sah (free sex)
 Informasi yang benar mengenai seksualitas
 Informasi yang benar mengenai dampak pergaulan bebas
 Informasi yang benar mengenai NAFZA
 Informasi yang benar mengenai penyakit menular seksual
- Pencegahan dan Penanganan Penyakit Menular Seksual (PMS) termasuk
IMS-HIV/AIDS
Pelayanan yang diperlukan informasi yang benar mengenai macam –
macam penyakit :
 Cara penularan
 Cara pencegahan
 Cara penanggulangan
 Informasi petugas yang akan memberikan pelayanan serta
pengobatan IMS termasuk HIV/AIDS
- Kesehatan reproduksi untuk usia lanjut
Diperlukan pelayanan lansia yang adekuat :
 Olahraga yang tepat
 Pencegahan / penanggulangan sindrom menopause/andropause
 Informasi penyakit masa lansia terutama keganasan dan
osteoporosis
c) Hak – Hak Reproduksi
Hak – hak reproduksi akan dibahas, berdasarkan penelaahan ICPD, di rumuskan
oleh International Planned Parenthood Federation (IPPF) tahun 1996 sebagai
berikut :
- Hak untuk hidup
- Hak atas kebebasan dan keamanan
- Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi
- Hak atas kerahsasiaan pribadi
- Hak untuk kebebasan berfikir
- Hak mendapatkan informasi dan pendidikan
- Hak untuk menikah atau tidak menikah serta membentuk dan
merencanakan keluarga
- Hak untuk memutuskan mempunyai anak atau tidak dan kapan
mempunyai anak
- Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan
- Hak mendapatkan manfaat dari hasil kemajuan ilmu pengetahuan
- Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik
- Hak untuk bebas dari penganiyaan dan perlakuan buruk

B. Keluarga Berencana (KB)


a) Definisi Keluarga Berencana
Keluarga Berencana menurut UU No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kepududukan dan Perkembangan Keluarga Sejahtera adalah upaya peningkatan
kepudulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan perkawinan (PUP),
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Secara umum keluarga berencana adalah suatu usaha yang mengatur
banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya
dan bagi ayahnya serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak
akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut.
b) Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan utama program KB nasional adalah untuk memenuhi perintah
masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas,
menurunkan angka kematian ibu bayi, dan anak serta penanggulangan masalah
kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas
sedangkan tujuan program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) adalah untuk
meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan perilaku positif remaja tentang
kesehatan dan hak – hak reproduksi, guna meningkatkan derjat kesehatan
reproduksinya, untuk mempersiapkan kehidupan dalam mendukung upaya
meningkatkan kulitas generasi mendatang.
c) Ruang Lingkup Keluarga Berencana
Ruang lingkup KB sebagai berikut :
- Pemanfaatan PIK-KRR yang sudah ada
- Pembentukan PIK-KRR yang baru terutama di Kabupaten / Kota yang
belum memilki PIK-KRR dalam rangka meningkatkan kualitas
pengelolaan PIK-KRR
- Pembinaan PIK-KRR dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan
PIK-KRR
- Pelatihan bagi pendidik sebaya dan konselor sebaya
d) Metode dan Jenis Kontrasepsi

- Metode Sederhana
 Dengan Alat :
 Mekanis (Contoh kondom, diafragma)
 Kimiawi
 Tanpa Alat :
 KB alamiah
 Coitus interuptus
 Kalender berkala
 Masa ovulasi billing (lendir cervix)
- Metode Modern
 Kontrasepsi hormonal :
 Oral
 Suntik
 Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)
 Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / Intra Uterine Device
(IUD)
 Sterilisasi :
 Metode Operatif Wanita (MOW)
 Metode Operatif Pria (MOP)
 Kontrasepsi pascakeguguran
 Kontrasepsi darurat

C. Covid – 19
a) Definisi Covid – 19
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat
menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti
flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. COVID-19 (coronavirus disease
2019) adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan
coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus Corona.
b) Gejala Covid – 19

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah
itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala
yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak
napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi
melawan virus Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:

- Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


- Batuk kering
- Sesak napas

c) Pencegahan Covid – 19
Pencegahan agar terhindar dari virus ini, kita dianjurkan dengan menggunakan
5M yaitu :
- Mencuci tangan
- Memakai masker
- Menjaga Jarak
- Menghindari kerumunan
- Mengurangi mobilitas
DAFTAR PUSTAKA

1. Suazini dkk. 2019. Kesehatan Perempuan & Perencanaan Keluarga. Bandung : Manggu
Makmur Tanjung Lestari
2. Alodokter.com

Anda mungkin juga menyukai