ARCIV TEAM
YOGYAKARTA
2020
1
DATA DIRI PESERTA
Mahasiswa 1
NIM : 5180811219
Mahasiswa 2
NIM : 5170911062
Mahasiswa 3
NIM : 5180811268
2
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL LOMBA PERANCANGAN BANGUNAN
Arciv Team
3
DAFTAR ISI
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB 1
PENDAHULUAN
6
penyediaan pemandadangan juga untuk penerangan alami, sehingga peningkatan
perolehan cahaya alami membawa pengaruh pada penurunan kebutuhan energi
pencahayaan. Namun fungsi yang terakhir sering kali disertai oleh peningkatan
panas pada bangunan, khususnya di daerah ber iklim tropis lembab. Penerimaan
radiasi yang besar melalui kaca merupakan faktor utama yang menimbulkan
pemanasan global akibat terlalu banyak menggunakan material kaca. Namun dalam
segi arsitektur penggunaan kaca memberi efek lebih modern dan minimalis dan
memberi kesan bebas memandang lebih jauh. Dalam hal ini ditemukan inofasi baru
yaitu material pengganti kaca yang hemat biaya. Pemilihan materialnya yang
transparan seperti kaca menjadi salah satu alternative yang digunakan untuk
mengganti kaca.
7
bangunan baru yang belum pernah ada sebelumnya, dan konsep ramah lingkungan
yang merujuk pada komponen pendukung rumah yang tidak merusak lingkungan.
Inovasi yang dituangkan dalam The Future Exccentric Home adalah konsep hunian
yang mengutamakan desain yang futuristik dan mengurangi penggunaan kaca
sebagai bentuk mengurangi pemanasan global yang berasal dari efek rumah kaca
sehingga dapat mengurangi pemanasan global yang sedang gencar-gencarnya
terjadi di Indonesia. Selain itu kenyamanan penguhinya juga sebagai salah satu
prioritas utama dalam merencanakan bangunan ini. Kenyamanan adalah aspek
terpenting karena saat berada di rumah yang notabennya adalah tempat beristirahat
setelah melakukan aktivitas, penghuni mampu mencapai kenyamanan. Selain itu
desain yang futuristic yang menjadikan bangunan terkesan mengikuti tren mode
dan tidak membosankan. Sehingga kami ingin mewujudkan berbagai keinginan dan
impian owner untuk kedepannya dengan memanfaatkan efisiensitas lahan namun
memberi kesan mengikuti perkembangan zaman yang nyaman.
1.3 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dalam hal ini, antara lain:
8
1.4 Manfaat
Melalui rancangan ini diharapkan dapat menginspirasi untuk mengatasi
permasalahan yang ada akibat keterbatasan lahan dan global warming yang
diakibatkan karena penggunaan kaca sebagai komponen pembangunan yang umum
digunakan dengan mengganti bahan material kaca dengan polycarbonat yang lebih
ramah lingkungan namun tetap terlihat futuristic dan efisien dalam menggunakan
lahan yang ada.
9
BAB II
2. Pekerjaan Tanah dan Pasir Pekerjaan pada tahap ini tentu saja meliputi
pekerjaan galian tanah untuk fondasi, hingga penimbunan kembali dan
pemadatan sampai didapatkan elevasi yang sudah ditentukan. Pekerjaan
tanah dan pasir ini harus sangat diperhatikan oleh pengawas. Hal ini tentu
saja karena pekerjaan ini akan sangat menentukan kekuatan struktur yang
akan dibangun, kekuatan struktur akan sangat menentukan umur dari
bangunan yang akan dibangun tersebut.
10
3. Pekerjaan Pemasangan dan Pembuatan Pada tahap ini akan terfokus
membuat bangunan arsitektural, dimulai dari pembuatan beton bertulang
maupun tidak bertulang, seperti pekerjaan dinding, pekerjaan kolom,
sloof, balok, dan lain sebagainya. Setelah itu, dilanjutkan dengan
pembuatan atap, yang meliputi pembuatan kuda-kuda, gording, atap
penutup hingga detail-detail yang sudah direncanakan pada rancangan
proyek.
11
BAB III
12
Perhitungan ini merupakan kelanjutan dari perhitungan yang telah dibuat
sebelumnya tentang penyiapan data berupa perhitungan volume pekerjaan untuk
estimasi biaya pekerjaan konstruksi, dengan penekanan pada tambahan untuk
pekerjaan pondasi dan pekerjaan finishing.
13
Menurut Sahid (2017: 147), secara umum komponen biaya suatu pekerjaan
meliputi bahan atau material, upah tenaga kerja, dan biaya peralatan. Berikut
penjelasan masing-masing komponen biaya konstruksi :
14
Gambar 3.3 Analisis Harga Satuan
15
masih dibantu dengan studi kelayakan proyek). Rencana anggaran kasar
ini juga dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung
secara teliti.
Menurut Sahid (2017: 152), “Biaya kasar yaitu estimasi pada awal
proyek, dimana data proyek masih sangat sedikit, hanya data jenis
bangunan seperti, rumah tinggal (mewah, menengah, sederhana), kantor,
jalan tol. Biaya yang diperkirakan masih secara kotor”.
2. Anggaran Biaya Sesungguhnya (Real cost).
Setelah penganggaran selesai, bagi pemilik fixed price yang tercantum
dalam kontrak, anggaran ini adalah sebagai nilai terakhir, kecuali kecuali
dalam pelaksanaan terjadi tembahan atau kekurangan (meer and minder
werk). Bagi kontraktor nilai tersebut adalah penerimaan yang fixed,
sedangkan pengeluaran sesungguhnya (real cost) yaitu segala biaya yang
kontraktor keluarkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
16
harga satuan pekerjaan berdasarkan gambar tahap pekerjaan serta syarat-
syarat analisa pembangunan kontruksi yang berlaku.
17
3.5 Time Schedule (Kurva S)
Kurva – S adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan
antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah digunakan
atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu. Dengan demikian
pada kurva–S dapat digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan
sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian dari proyek.
Dengan membandingkan kurva tersebut dengan kurva yang serupa yang
disusun berdasarkan perencanaan, maka akan segera terlihat dengan jelas apabila
terjadi penyimpangan. Oleh karena kemampuannya yang dapat diandalkan dalam
melihat penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan proyek, maka
pengendalian proyek dengan memanfaatkan Kurva–S sering kali digunakan
dalam pengendalian suatu proyek.
Pada Kurva–S, sumbu mendatar menunjukkan waktu kalender, dan sumbu
vertikal menunjukkan nilai komulatif biaya atau jam orang atau persentase
penyelesaian pekerjaan. Kurva yang berbentuk huruf ”S” tersebut lebih banyak
terbentuk karena kelaziman dalam pelaksanaan proyek yaitu:
a. Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat.
b. Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu
yang lebih lama.
Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada suatu titik akhir.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
19