Anda di halaman 1dari 8

“Modernization of National Wide Dispacth Centers of CADAFE -

Venezuela”

Interpretasi dari Paper karya R Pirela R Pargas, and R. Cespedes, Senior member , IEEE .
(Indra Utama Ichsan, PLN Pusenlis)

1. Pendahuluan
Cadafe merupakan perusahaan Listrik milik negara di Venezuela sedang berencana melakukan
upgrade pada control centrenya. Pada Gambar 1 dapat dilihat perkiraan jumlah poin yang
diperlukan oleh masing-masing control centre. Jika dibandingkan dengan sizing berdasarkan
SPLN ukuran NCC (National Control Centre) venezuela mencakup 40 gardu Induk sedangkan
NCC dengan SCADA Level-5 dipersyaratkan minimal 600 GI (SPLN S 6001 2008 Perencanaan
dan Pembangunan Sistem SCADA). Pengklasifikasian Level SCADA berdasarkan jumlah GI
yang dikendalikan juga perlu ditambah juga faktor pertimbangan kelas dari scada yang akan
dibangun menurut kepentingan. Jika sudah menyangkut skala Nasional atau negara maka Level
SCADA yang akan dibangun.

Gambar 1 Sizing of SCADA needs in cadafe


Gambar 2 Conceptual Configuration

Gambar 2 merupakan rencana atau konsep yang akan dibangun dimana Control Centre dibagi
menjadi 5 tingkatan
1. Level 0, level ini merupakan level tertinggi didalam konfigurasi ini. Dalam hal ini unit
yang memiliki privilege di level 2 adalah OPSIS dan corporate CADAFE. OPSIS
beperan sebagai supervise dan koordinasi system Interkoneksi Nasional di Venezuela.
OPSIS beroperasi berdasarkan perjanjian yang telah disepakati antara entitas di
Venezuela yaitu cadafe, edelca, EDC dan ENELVEN. Komunikasi yang digunakan
antara OPSIS dan CADAFE menggunakan ICCP, IEC 60870-6 standar protocol base
on TCP/IP network. Pada Level ini bidang IT Cadafe Corporate memiliki privilege dalam
menerima informasi yang diberikan NCC. Data yang diperoleh bisa digunakan system
seperti GIS, DMS dll
2. Level 1, Unit yang memiliki peranan pada level 1 adalah NCC of Cadafe. NCC
bertanggung jawab supervisi dan melakukan koordinasi operasi system
ketenagalistrikan Cadafe. NCC bertugas melakukan perencanaan operasi strategis
pembangkit dan system transmisi seperti :
a. Perencanaan Operasi Pembangkit
b. Economic Dispatch in real time
c. Frequency dan reserve monitoring
d. Load Forecast
e. Coordination of Bulk Energy Metering
f. Pemeliharaan Transmisi dan pembangkitan
g. Pengaturan Transmisi Tegangan 400 kv dan 230 kV
3. Level 2, Pada Level ini ada 3 RCC yang dibagi berdasarkan regional yaitu Central,
Occidental dan Oriental. Masing-masing independent dan memiliki system SCADA/EMS
yang dilengkapi fungsi Multisite. Level ini berkoordinasi dengan pengatiran distribusi
pada Level 3. Pada level ini RCC juga membagi informasi pengaturan mereka melalui
layanan web internet di system informasi perusahaan.
4. Level 3, Yang memiliki privilege pada level 3 adalah DCC atau pengaturan distribusi
yang berada di regional Central, Occidental dan Oriental. Masing-masing pengaturan
distribusi tersebut dapat memiliki peranan fungsi yang berbeda berdasarkan cara
pendekatan pengoperaasiannya.
a. Local Distibution Dispatch, Dilokasi yang sama dengan RCC memiliki
infrastruktur hardware dan software yang sama
b. Satelite Distribution Dispatch, Mengoperasikan system secara remote.
c. Autonomous Distribution Dispatch, Memiliki SCADA Platform dan Hardware
sendiri yang tidak melakukan koordinasi dengan RCC tetapi tetap akan bertukar
informasi dengan
5. Level 4, Pada level ini mencakup peralatan gardu induk terkait Control, metering dan
Proteksi seperti data concentrators, termoter terminal unit dan IEDs
2. Hardware Configuration

Gambar 3 Hardware Configuration

Pada Gambar 3 menjelaskan konfigurasi hardware Master Station yang berada di level 2.
Karakteristik yang utama pada konfigurasi diatas adalah
1. LAN full redundant
2. Server Rendundant untuk aplikasi utama seperti Database SDM, Historical Information
(HIS), Inter-control centre Protocol (ICCP), Netwoorks Application (NA), and Front End
for Serial Communications
3. Peralatan Komunikasi yang menghubungi data concentrator di Substation
4. Web Server, penggunaan untuk nonn operational ketenagalistrikan yang sifatnya
informasi umum seputar tenaga listrikan.( informasi beban MW,MVAR fekuensi dll)
5. Video Display, Layar tayang lebar yang menampilkan keseluruhan jaringan
ketenagalistrikan.
3. Software
SCADA/EMS merupakan software dasar yang digunakan pada control centre level 1 dan 2
yang dipergunakan untuk pengoperasian dan pemeliharaan sistem tenaga listrikan.
Fungsi Multisite pada konfigurasi ini control centre pada level 1 dan 2 masuk kedalam satu
jaringan mulsite yang memungkinkan keduanya dapat berkomunikasi dengan mudah. Masing -
masing Control centre bertugas mengatur sistem kelistrikan pada wilayah atau regional yang
telah ditentukan yaitu Centro, Occidente dan Oriente. Sebagai tambahan Centro Control
System ditugaskan menjadi backup Occidente System dengan menggunakan fungsi Multisite.
Setiap control centre bersifat otonom dan independen di dalam Jaringan multisite. Volume data
yang sangat besar akan didistribusikan oleh Aplikasi Multisite ke seluruh level 1 dan level 2
control centre. Seluruh control centre pada Level 1 dan 2 memiliki hardware yang sama tetapi
memiliki data yang berbeda. Fungsi Multisite memungkinkan juga bagi control centre memiliki
hardware dan tanggung jawab operasional yang berbeda. Sebagai contoh fungsi multisite yang
dikembangkan sampai ke level 3.

Fungsi Multisite Cadafe yang berjalan akan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Communication between control centres
Semua Control Centre pada evel 1 dan 2 terkoneksi pada WAN dengan kecepatan 100
Mbps yang mendukung operasional remote server yaitu mengendalikan secara remote
control centre lain. Control Centre saling berkomunikasi menggunakan TCP/IP Protocol.
Untuk mendukung kehandalan komunikasi dibuat redundant dengan konfigurasi ring
komunikasi media fibre optic memalui OPGW Conductor.
2. Control Center Redundancy
Fitur Multisite mampu mengimplementasikan fungsi backup National Control Center di
Occidente Control Center. Disamping memiliki fungsi backup untuk regional control
centre (RCC) dapat diimplementasikan pada sistem RCC untuk sharing data common.
Operator pada RCC mana saja dapat mengoperasikan RCC lain di level 2. 2 RCC dapat
melakukan sharing operasi kontrol untuk area yang sama. Melalui Multisite Control
center dapat menjadi backup control centre lainnya. Sistem Utama danSistem Backup
pada control centre bersifat otonom dan berdiri sendiri yang memiliki data model dan
volume data yang sama. Informasi yang identik sama pada suatu area akan dikirim ke
kedua Control centre utama dan backup. Tugas operasi kontrol ditugaskan ke Control
Centre Utama.
3. Data Maintenance
Data Maintenance akan dipegang oleh satu control center yang bertanggung jawab
untuk penyebaran data. Semua data model yang dimodifikasi menjadi data model
master dan distribusikan dari Control centre yang bertugas sebagai data maintenance
ke control centre yang lain. Setelah kejadian koneksi putus atau sistem runup Control
center lainnya akan meminta update data model dari control centre yang bertugas
sebagai data maintenance dan kemudian diupdate pada oleh masing-masing control
center.

4. Delegation of Operation Control task


Tugas pengoperasian dapat dalihkan tanggung jawabnya ke control center sesuai
dengan permintaan sepervisor operasi. Control center dapat juga beroperasi tanpa
operator dengan kurun waktu tertentu untuk keperluan manajemen misalnya.

5. Data Transmission
Data Lokal dari Control centre dapat lakukan kalkulasi oleh control center lain dalam
jaringan multisite. Fungsi Remote Control dapat dilakukan oleh control center lain yang
sebelumnya telah diberi autoritas. Manual input didalam fungsi scada/EMS, updatating
dan tagging dapat di enter oleh operator lokal mapun operator Global (Operator yang
diberi utoritas ke semua Control center. Jadi ada lokal input yang bisa dilakukan di Lokal
RCC sedangkan Global Input yang dapat berlaku ke semua control center. Jika terjadi
koneksi putus antara dua control center maka masing-masing control center beroperasi
berdiri sendiri dan jika ada suatu data di Control center yag diperlukan oleh control
center lain maka data tersebut tidak dapat diterima sampai koneksi terhubung kembali.
Remote Control melalui Multisite Manager dapat dilakukan diseluruh Control Center jika
operasi tugas control ditugaskan pada control center masing-masing.
The Command dan set poins di kirim oleh control center melalui tahapan pemeriksaan
(rights, interlocking conditions, run time monitoring).
Proses acknowledge kontrol mendapat status perubahan dari sistem kontrol.
Kasus jika tampil pesan “No excution” dikarenakan kondisi interlocking maka Sistem
kontrol error dan tidak mendapat laporan detail diagnosis. Sedangkan jika terjadi
koneksi terputus maka control center tidak dapat melakukan peritah control maka control
center akan mendapat laporan detil Diagnosis yang dapat dilihat pada local time
monitoring.
Prosedur Switching dibuat lokal dan dikirim melalui supervisory control dengan form
single steps.
4. Konsep Hirarki Konfigurasi Control Center

Gambar 4 Detailed Control Center Configuraion Of Cadafe

Gambar 4 menunjukkan detil konfigurasi implementasi multisite dengan tingkatan beberapa


level. Dijelaskan pada gambar tersebut semua tingkatan control center dan gardu induk beserta
tingkat tegangannya.
Berikut keterangan detil tambahan.
1. Peralatan yang di highlight biru merupakan bagian dari scada Transmisi yang
mendukung beroperasinya seluruh transmisi dan gardu Induk sub transmisi. Control
Center ini juga mendukung operasi distribusi lokal maupun distribusi remote jika
diperlukan.
2. Scada satelit merupakan sistem yang menjadi pelengkap dan mendukung kinerja scada
distribusi lokal untuk mendukung kinerja operasi distribusi.
3. Data Concentrator dipasang diseluruh peralatan gardu induk transmisi dan gardu induk
sub transmisi. Data Concentrator bertugas mengumpulkan data baik dari RTU maupun
IED. IED merupakan bagian penting dari sistem otomasi gardu induk.
4. Kotak merah merupakan bagian sistem manajemen dari relay proteksi yang fungsinya
dapat digunakan dalam pengaturan kelistrikan. Manajemen relay memungkinkan bagi
pengguna dapat merubah setting relay secara remote termasuk untuk mengubah
parameter instan tripping karena perubahan topologi jaringan. Dengan Sistem
Manajemen relay waktu menjadi lebih hemat dan sumber daya.

5. Kesimpulan
Manfaat utama implementasi Sistem Multisite di Upgrade Sistem SCADA CADAFE adalah
1. Rasionalisasi pengeluaran CADAFE pada SCADA Teknologi dengan penggunaan
secara maksimum pengembangan proyek secara awal pada tingkat pembangunan dan
hubungannya dengan infrakstrukstur komunikasi
2. Platform menjadi solid, upgrade dari Nasional Control Center cadafe ini bertujuan untuk
mendukung strategi CADAFE yaitu membangkit listrik, memenuhi kebutuhan konsumen
dan pembelian energi.
3. Mendukung secara memadai operasi sistem distribusi yang saat ini dilakukan masih
secara manual.

Anda mungkin juga menyukai