Bab 2 Alopesia
Bab 2 Alopesia
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Alopesia areata (AA) adalah penyakit inflamasi kronis yang mengenai rambut
dengan pasti, namun dapat dipastikan peran limfosit T terutama CD4 dan IFNg pada
Alopecia areata bisa terjadi pada setiap bagian dari tubuh tetapi lebih umum dan
nyata pada kepala. Pasien biasanya mengeluh rambut rontok tiba-tiba dan ditandai
dengan gugurnya rambut. Karakteristik lesi dari alopecia areata biasanya bulat atau
oval, botak secara total dengan permukaan halus. Keadaan ini sering menimbulkan
masalah psikososial terutama pada anak-anak dan dewasa muda (Yustin and Evie,
2014).
2.2 Penyebab
sebagian besar oleh penyakit autoimun dengan predisposisi genetik, yang ditunjukkan
dengan hubungan antara AA dengan human leukocyte antigen (HLA) terutama adalah
HLA-DR dan HLA-DQ dan peransel T pada penyakitini (Junika Putri and
Sugiritama, 2013).
4
5
Gangguan yang terjadi pada rambut tidak terlepas dari nutrisi, perawatan, dan
memproduksi rambut, penyakit tertentu, luka bakar di kepala, tifus, setress, dan
Gambaran klinis AA yang khas adalah patch kebotakan total yang berbentuk
oval atau bulat, kulit tampak halus, meliputi daerah kepala atau daerah pertumbuhan
rambut lain pada tubuh. Pada bagian tepi lesi terdapat exclamatioon hair,yaitu rambut
yang tampak pendek, terputus atau rusak yang meruncing ke bagian proksimal.
Banyak penderita yang asimtomatis, namun beberapa mengeluhkan rasa gatal ringan
sampai sedang, terbakar atau nyeri sebelum terjadi kebotakan. Kerontokan rambut
terjadi dalam waktu 3-6 minggu atau beberapa bulan kemudian dengan interval
2.4 Patofisiologi
Ditemukan pada 10% - 42% kasus individu yang memiliki riwayat keluarga alopecia
areata. Insiden keluarga dari alopecia areata dilaporkan sekitar 37% pada pasien
yang terkena kebotakan pertama pada umur 30 tahun dan 7,1% setelah umur 30
tahun. Dilaporkan juga terdapat alopecia areata pada kembar identik. Beberapa gen
yang berhubungan, seperti human leukocyte antigen (HLA) yang terdapat pada
6
Complexs (MHC).
Hubungan yang terjadi antara kedua HLA kelas I (HLA-A, -B, -C) dan kelas II
mengidentifikasi hubungan genetik HLA, maka telah lebih dekat mengetahui dan
memahami struktur dari epitopes oleh sel T, yang merupakan kunci dari respon imun
areata merupakan langkah besar dalam memahami mekanisme alopecia areata dan
berguna dalam membuat terapi dan pencegahan untuk penyakit ini. Alopecia areata
alopecia areata. Polimorfisme dalam kluster IL-1 akan memodulasi respon IL-1. IL-1
memiliki efek langsung pada pertumbuhan rambut. Pada folikel rambut, IL-1
penyakit poligenik dengan korelasi gen yang beragam baik dari segi pengaruh yang
melemahkan maupun gen lain yang memperparah penyakit ini. Kemungkinan utama,
ada hubungan antara faktor genetik dengan faktor lingkungan yang merangsang
presenting cells seperti sel langerhans, semakin meningkat pada bulbus yang
imunologikal yaitu peningkatan IL-2, gamma interferon dan ICAM. Peningkatan ini
mengatur proliferasi sel. Sitokin berasal dari keratinosit epidermal, interleukin IL-1a,
IL-1b dan TNF-a merupakan penghambat dari siklus pertumbuhan folikel rambut dan
secara in vitro menghasilkan perubahan pada bentuk folikel rambutyang sama seperti
bentuk alopecia areata. Sel T helper menghasilkan sitokin yang dibagi menjadi dua
sub bagian. Sel T helper tipe 1 (Th1) menghasilkan interferon y (IFN-y) dan IL-2. Sel
T-Helper tipe 2 (Th2) menghasilkan sel IL-4 dan IL-5 (Yustin and Evie, 2014).
8
sinensis
Keluarga : Theaceae
Bahan :
Cara membuat:
9
2. Kemiri
Bahan :
Kemiri secukupnya
Air secukupnya
Setelah agak kering, bilas. Lakukan secara teratur dua kali seminggu
10
Nama daerah : Kelangsa (Aceh), jeruk nipis (Sunda & Jawa), lemau
Keluarga : Rutaceae
Bahan :
Peras 1 buah jeruk nipis, lalu oleskan airnya pada kulit kepala hingga rata
Setelah agak kering, oleskan kuning telur pada kulit kepala hingga rata
4. Cabai Rawit
Keluarga : Solanaceae
Zat Berkhasiat Utama : Kapsisin, vitamin C, damar, zat warna, kapsantin dan
karoten
5. Seledri
Keluarga : Apiaceae
6. Daun Pare
Keluarga : Cucurbitaceae
Tanaman asal : Aloe perryi, Aloe barbadensis, Aloe ferox, Aloe africana,
Aloe spicata
Keluarga : Liliaceae
Zat berkhasiat : Damar, aloin, air dan abu. Sifat Purgatif disebabkan oleh 3
Pemerian : Semua jenis jadam berasa sangat pahit dan menimbulkan rasa
mual.
8. Daun Mangkokan
Keluarga : Araliaceae
Cuci bersih 10 lembar daun waru muda yang segar, segenggam daun urang-
Lakukan pada malam hari sebelum tidur. Esok paginya rambut dikeramas
9. Bawang Lanang
Keluarga : Liliaceae
17
Bawang putih
Shampo
Cara lain:
Tunggu selama satu jam kemudian pijit kulit kepala dengan minyak zaitun