Anda di halaman 1dari 3

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional

dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu

meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, tanpa meninggalkan kuratif

dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan bertanggung jawab

melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat

agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup

sehat.

Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat,

bertanggungjawab pada wilayah kerjanya. Dalam era JKN, fungsi Puskesmas seolah bergeser

menjadi Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Dalam upaya mendorong dan lebih

mengaktifkan kembali fungsi UKM Puskesmas, terutama dalam kegiatan luar gedung, serta

agar dapat menjangkau pelayanan secara merata dan berkisanambungan, dibutuhkan

dukungan biaya operasional, dan dukungan pembiayaan lainnya. Dana Bantuan Operasional

Kesehatan merupakan salah satu sumber pendanaan untuk menunjang operasional pelayanan

di Puskesmas.

Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dibutuhkan anggaran pemerintah yang

cukup dan teralokasi secara adil. Sumber pendanaan puskesmas terdiri dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),
dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Dana kapitasi merupakan salah satu

dana berasal dari sumber-sumber lain yang sah yaitu BPJS kesehatan.

Sedangkan dana perimbangan mencakup Dana Alokasi Khusus yang berasal dari

APBN, dialokasikan ke daerah untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan

daerah. Dana Alokasi Khusus DAK digunakan untuk membiayai kegiatan fisik dan kegiatan

nonfisik. Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang kesehatan berfungsi untuk pengadaan

peralatan kesehatan dan pemenuhan sarana. Berbeda dengan Dana Alokasi Khusus (DAK)

nonfisik bidang kesehatan, yang berguna untuk pendanaan daerah agar tercapainya prioritas

pembangunan nasional kesehatan. Salah satu dana DAK nonfisik yang mengutamakan upaya

promotif dan preventif pada pelayanan kesehatan tingkat pertama yaitu dana Bantuan

Operasioanal Kesehatan (BOK).

Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang dialokasikan ke puskesmas dapat

digunakan untuk pelaksanaan kegiatan, manajemen puskesmas dan Upaya Kesehatan

Masyarakat (UKM). Fungsi dana BOK dalam manajemen puskesmas seperti untuk fungsi

perencanaan, pengorganisasian, dan fungsi pelaporan. Sedangkan Upaya Kesehatan

Masyarakat (UKM) terdiri dari esensial dan pengembangan. Upaya Kesehatan Masayarakat

esensial merupakan pemanfaatan dana BOK di puskesmas seperti pada upaya kesehatan ibu,

anak dan promosi kesehatan. Oleh karena itu, dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

mendukung puskesmas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai

dengan besar alokasi dana yang diberikan.


https://www.academia.edu/36070172/PENGELOLAAN_KEUANGAN_PUSKESMA

Anda mungkin juga menyukai