RKS Arsitektur
RKS Arsitektur
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN PERENCANAAN TEKNIS GEDUNG
KANTOR BUPATI DAN SEKRETARIAT
KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI LAMPUNG
1. A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Lingkup Pekerjaan :
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksananya
pekerjaan ini dengan baik.
b. Pekerjaan galian ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan /
Construction Manager.
c. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan
kembali, juga seluruh sisa-sisa, puing-puing, sampah-sampah harus
disingkirkan dari Lapangan Pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini adalah
tanggung jawab Kontraktor.
2.Syarat-syarat Pelaksanaan :
h. Semua bagian/ daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis
sedemikian, sehingga dicapai suatu lapisan setebal 15 cm dalam
keadaan padat. Tiap lapis harus dipadatkan sebelum lapisan
berikutnya di urug.
i. Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan denagn
alat pemadat / compactor”vibrator type”yang disetujui oleh
Manajemen Konstruksi.Pemadatan dilakukan sampai mencapai hasil
kepadatan lapangan tidak kurang dari 95% dari kepadatan
maksimum hasil laboratorium.
j. Pengeringan / Pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan
tanah supaya daerah yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
k. Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan
batu-batu yang besar bersarang menjadi satu, dan semua pori-pori
harus diisi dengan batu-batu kecil dan tanah yang dipadatkan.
b. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-
bahan organis, Lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi
butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.
c. Koral Beton/Split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta
mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971.
d. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, lakali dan bahan-bahan organis/bahan
lainnya yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3 Pasal 10.
Apabila dipandang perlu. Pengawas Lapangan / Construction Manager
dapat meminta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
kontraktor.
e. Besi Beton
Digunakan mutu U-24 ( polos ) dan U-39 ( Ulir )., besi harus bersih dari
lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti serpih – serpih dan
sebagainya.
1. Mutu Beton
Mutu Beton yang digunakan adalah : K-300 dan untuk Mutu Tiang Pancang
adalah : K-500.
2. Pembesian
a. Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang
tercantum pada PBI – 1971.
b. Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan gambar
Konstruksi.
c. Tulangan Beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas
dari papan acuan dengan memasang beton decking sesuai dengan
ketentuan dalam PBI –1971.
3. Cara Pengadukan
a. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
b. Takaran untuk semen, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu
oleh Pengawas Lapangan / Construction Manager. Dan tercapai mutu
pekerjaan seperti yang ditentukan dalam uraian dan syarat
4. Pengecoran Beton
a. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram catakan-cetakan sampai jenuh,
pemeriksaan ukuran-ukuran, ketinggian, pemeriksaan penulangan dan
penempatan penahan jarak.
b. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
Pengawas Lapangan/ Construction Manager.
c. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan
menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan
harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan
sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.
d. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari
berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh
Pengawas Lapangan / Construction Manager.
5. Pekerjaan Acuan/Bekisting
a. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran – ukuran
yang telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar. Dari papan
jenis kayu yang memenuhi persyaratan dalam NI-2 pasal 5.1.
6. Kawat Pengikat.
Kawat Pengikat besi beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh
seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm.
Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang
sudah ditentukan.
9. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian
12. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh Kontraktor dengan mengambil
benda uji berupa kubus / silinder yang ukurannya sesuai dengan syarat-
syarat/ketentuan dalam PBI-1971. Pembuatannya harus disaksikan oleh
Pengawas Lapangan / Construction Manager dan diperiksa di laboratorium
konstruksi beton yang ditunjuk oleh Pengawas Lapangan/ Construction
Manager, Jumlah dan frekuensi pembuatan kubus serta ketentuan-
ketentuan lainnya sesuai dengan PBI – 1971.
13. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selam 3x 24
jam
14. Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang dilibatkan dari
pekerjaan-pekerjaan lain
16. Bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus selalu
dibasahi dengan air terus menerus selam 1 ( satu ) minggu atau lebih
2. Sambungan.
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan
berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Hanya diperkenankan satu sambungan.
b. Semua penyambungan profil baja harus dilaksanakan dengan las
tumpul / full penetration butt weld.
4. Pengecatan.
a. Semua bahan Konstruksi baja harus di cat.
Sebelum di cat semua permukaan baja harus bersih dari kotoran – kotoran
atau minyak – minyak. Pembersihan harus dilakukan dengan sikat besi
mekanis / mechanical wire brushing.
b. Cat dasar adalah cat zinc chromate buatan ICI, Danapaint atau setara ,
dan
Pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Baja
yang akan ditanami di dalam beton tidak boleh di cat.
c. Cat akhir adalah Zinc chromate / synthetic super gloss paint buatan ICI,
Danapaint atau setara dan pengecatan dilakukan satu kali/lebih di
lapangan.
Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan atau
hal – hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
e. Cacat - cacat
Cacat – cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari
pabrik.
f. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung.