PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN
PENGOLAHAN
BUAH-BUAHAN
Menerapkan Proses dan Melakukan
Pengecilan Ukuran Buah
Menerapkan
Pengolahan dan Memproduksi
Olahan Hasil Buah-Buahan
10
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
11
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
12
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
manisan dapat ditentukan oleh tingkat apel dan buah lainnya yang banyak
kerenyahan (tekstur daging buah), di mengandung senyawa fenolik.
mana tingkat kerenyahan buah sangat Beberapa senyawa fenolik yang
menentukan mutu manisan buah. Oleh terdapat dalam buah di antaranya
karena itu, buah-buahan yang akan asam klorogenat, leukoantosianin dan
diolah menjadi manisan diusahakan lain-lain. Sedangkan enzim yang
yang masih mengkal, dalam artian terdapat dalam buah dan dapat
buah belum matang (masak) karena menyebabkan pencoklatan di
buah yang belum matang (masak antaranya enzim fenoloksidase,
optimal) kandungan patinya masih polifenoloksidase, fenolase atau
tinggi serta kandungan gulanya polifenolase.
rendah. Buah yang digunakan harus
buah yang sehat dan tidak busuk. Buah Untuk mencegah terjadinya reaksi
tidak harus yang tua dan bermutu browning (pencoklatan) pada buah
prima, meskipun bentuk buahnya dapat dilakukan dengan cara berikut.
kurang bagus, tetapi daging buahnya 1) Blanching, yaitu dilakukan pemanasan
tebal dan masih dapat dimanfaatkan. dengan cara direbus atau dikukus
Sebagai contoh untuk buah pepaya, pada suhu 80°C selama 3-5 menit.
jika akan diolah menjadi manisan Tujuannya untuk menonaktifkan
biasanya digunakan buah pepaya yang enzim yang dapat menyebabkan
sudah masak, tetapi belum matang perubahan warna coklat. Dengan
(mengkal). Teksturnya masih keras, dilakukan blanching atau pemanasan
tetapi daging buahnya sudah berwarna pendahuluan, warna produk olahan
merah. Hal ini disebabkan bila buah menjadi bagus.
telah masak akan mengakibatkan 2) Perendaman buah dalam larutan
kualitas manisan buah kurang garam 1%, sehingga buah tidak
disenangi. Tekstur buah menjadi kontak langsung dengan udara.
lembek, warna buah kelihatan tidak 3) Sulfitasi, yaitu penambahan sulfit
segar (kusam/ coklat), kesulitan dalam dalam bentuk garam, seperti:
proses pengeringan, dan jika diolah natriumsulfit, natriumbisulfit,
menjadi manisan basah larutan gula kaliumsulfit atau natriummetabisulfit.
menjadi keruh. Proses sulfitasi berfungsi untuk
b. Warna Buah mempertahankan warna asli buah
Buah bila mendapat perlakuan secara yang akan diolah menjadi manisan
fisik akan mengakibatkan adanya dan dapat berfungsi juga sebagai
perubahan warna, misalnya buah- pengawet.
buahan jika dikupas warna daging 2. Sari Buah
buah akan berubah menjadi coklat. Sari buah merupakan sari atau filtrat
Perubahan ini terjadi karena adanya buah melalui proses penghancuran buah
reaksi browning (pencoklatan) yang dan penyaringan. Sari buah segar yang
disebabkan adanya reaksi pencoklatan ada di pasaran ada yang ditambahkan
enzimatis. Secara umum, warna coklat gula dan ada pula yang asli (tidak
pada manisan buah sangat tidak ditambah gula). Saat ini, banyak produk
disukai. Reaksi pencoklatan enzimatis sari buah dari berbagai jenis rasa buah
tersebut sering terjadi pada buah- (dari essence buah) maupun sari buah
buahan, seperti: salak, pisang, pala, dari buah asli yang beredar di pasaran.
13
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
14
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
seperti sari buah tidak boleh Produk sirop buah yang prima
menggunakan suhu tinggi karena vitamin memerlukan ketelitian sejak pengadaan
akan rusak. Kemudian, produk yang bahan dasar, tahap pembuatanny, sampai
dihasilkan sebaiknya disimpan dalam pada perindustriannya. Oleh karena itu,
kondisi dingin. bahan baku buah yang digunakan harus
3. Sirop Buah berkualitas baik, masak, dan tidak rusak
atau busuk. Di samping itu,
Sirop buah merupakan minuman segar
p e n go l a h a n n y a h a r u s t e p a t , b a i k
yang cukup digemari oleh semua lapisan
perbandingan bahan-bahannya maupun
masyarakat, baik anak-anak maupun
langkah-langkah pembuatannya, serta
orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh
hasilnya juga harus berpenampilan
rasa sirop buah yang manis dan sedikit
menarik. Proses pembuatan sirop buah
asam. Selain itu, sirop buah menjadi
meliputi: pemilihan bahan dasar,
minuman yang menyegarkan, apalagi
pengupasan, pengecilan ukuran,
jika diminum dengan penyajian yang
penggilingan/ penghancur, penyaringan,
disertai es batu pada waktu cuara panas,
pengisian dan pembotolan, sterilisasi,
dapat sebagai penghilang dahaga. Sirop
pemasangan seal dan label.
buah merupakan larutan inti untuk
minuman dengan rasa buah asli, rasa
manis, aroma buah yang harum, dan
warnanya sesuai dengan warna asli buah
serta larutannya kental. Oleh karena itu,
penyajian sirop buah harus diencerkan
terlebih dahulu dengan air. Sirop buah
termasuk salah satu barang konsumsi
minuman, maka keamanan dan
keawetannya harus terjamin. Keamanan
itu di antaranya: sirop tidak beracun,
tidak mengandung bakteri dan logam
yang berbahaya, serta tidak mengandung
jamur. Sebagai salah satu produk industri
pangan, sirop buah memiliki standar
mutu yang ditetapkan oleh Departemen
Perindustrian. Kriteria mutu sirop yang
ditetapkan pemerintah dapat dilihat Gambar 2.7 Sirop Buah(Sumber: https://shopee.co.id/SIROP-BUAH-
pada tabel 1. MARKISA-i.55735327.1232965904)
15
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
16
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
17
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
masak (under ripe) atau matang tua (after b. Sifat Fisik Pektin
mature). P e k t i n m e r u p a k a n ko l o i d y a n g
a. Komposisi Pektin reversibel, yaitu bisa larut dalam air,
Pektin berasal dari protopektin yang dipresifitasi, dikeringkan, dan bisa
terjadi pada proses pematangan/ dilarutkan kembali tanpa mengubah
pemasakan atau cara hidrolisis sifat fisiknya. Pektin yang diperoleh dari
lainnya. Pektin disusun oleh rantai pasaran diekstraksi dari kulit buah-
panjang dan asam galaktoronat yang buahan, biasanya adalah pektin dengan
dihubungkan dengan jembatan grade 150. Hal ini berarti bahwa setiap 1
oksigen. Jenis pektin macamnya kg pektin dapat membuat jelly yang baik
relatif banyak karena pektin dari sebanyak 150 kg. Untuk mengetahui
berbagai buah dan sayuran berbeda- terdapatnya pektin dalam suatu bahan,
beda. Perbedaan tersebut tidak saja dapat digunakan alkohol 95%. Pektin
kadar metoksilnya (-COO-CH3), tetapi oleh alkohol dipresifitasi dengan rasio
juga dalam sifat-sifat fisiknya, derajat 1:1. Buah-buahan yang baik sebagai
polimerisasi, dan esterifikasi. bahan baku untuk jelly adalah buah-
buahan yang cukup mengandung pektin
Pektin sebenarnya merupakan
dan asam, seperti: apel, jeruk, dan lain
kompleks dari garam Ca-Mg anhidro-
sebagainya. Sementara itu, buah-buahan
arabino galaktosa metoksi tetra asam
yang mengandung pektin sedikit antara
galakturonat. Jumlah gugus metoksi
lain: nanas, pisang, dan arbei. Albedo
dalam molekul pektin menentukan
(bagian yang berupa spons dari kulit
proses gelatinisasi atau daya jadi jelly.
jeruk) mengandung banyak pektin
Pektin dengan gugus metoksil yang
sampai 50%.
18
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
19
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
20
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
21
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
22
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
23
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
24
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
25
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
26
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
27
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
28
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
29
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
30
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
Cara menggunakan dan merawat baskom Cara menggunakan dan merawat nampan
yang baik adalah sebagai berikut. yang baik adalah sebagai berikut.
a. Cucilah baskom dengan pembersih a. Cucilah nampan dengan air hangat
sebelum dan setelah digunakan. atau air panas ditambah larutan
b. Lap hingga kering. pembersih, sehingga dapat membunuh
bakteri dan jamur yang tertinggal di
c. Saat menyimpan baskom, jangan
dalamnya.
menumpuk dengan peralatan lain
yang basah karena bisa membuat b. Lap hingga kering.
bakteri berkembang biak. c. Jangan menumpuk dengan peralatan
d. Jika baskom plastik sudah lama lain yang basah karena bisa membuat
digunakan dan terdapat banyak bakteri berkembang biak.
guratan, sebaiknya jangan digunakan d. Jika nampan plastik sudah lama
lagi dan menggantinya dengan yang digunakan dan terdapat banyak
baru. guratan, sebaiknya jangan digunakan
5. Nampan lagi dan menggantinya dengan yang
baru.
Nampan merupakan peralatan
berbentuk persegi empat dengan sisi 6. Gelas Ukur/ Literan
atas dan dipergunakan sebagai wadah Digunakan untuk mengukur cairan yang
segala bahan. Selain itu, juga dapat digunakan. Karena fungsinya untuk
digunakan sebagai alat pencuci atau mengukur cairan, maka dipastikan bahwa
merendam bahan, sehingga dapat dalam literan tersebut terdapat skala
dikatakan multifungsi. Nampan pengukuran yang tepat. Gelas ukur
biasanya terbuat dari plastik, aluminium, biasanya terbuat dari material plastik
kayu, atau juga stainless steel dengan dengan segala macam ukuran.
berbagai macam ukuran.
31
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
7. Panci
Pada pengolahan buah-buahan, panci
digunakan untuk memanaskan air,
blanshir, mengukus, dan merebus. Panci
biasanya terbuat dari bahan aluminum,
stainless steel, atau keramik dengan
segala macam ukuran.
Panci yang ada di pasaran adalah panci
rebus dan kukus. Perbedaannya adalah
panci kukus terdapat jaring (angsang)
sebagai alas untuk tempat bahan saat
menguukus, sedangkan panci rebus tidak
ada.
Gambar 2.43 Saringan Plastik
(Sumber: Dokumen Penulis)
32
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
33
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
34
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
35
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
36
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
16. Pengemas
Pengemasan produk olahan buah-
Gambar 2.64 Continuos Sealer
buahan dapat dilakukan secara manual, (Sumber: https://www.made-in china.com/)
semi manual, maupun secara elektris. 17. Mesin Penggoreng Vaccum
Pengemas plastik manual digunakan
u n t u k m e n g e m a s p ro d u k d e n g a n Mesin Vacuum Frying adalah sebuah alat
kemasan plastik yang dapat diatur yang memiliki fungsi untuk menggoreng
berdasarkan ketebalan plastik pengemas buah-buahan ataupun sayuran dengan
yang digunakan. memanfaatkan sistem penggorengan
hampa udara. Mesin ini mampu
menghasilkan keripik buah yang segar,
renyah, rasa buah tidak hilang, sehat,
bernutrisi, dan enak tentunya
37
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
38
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
39
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
40
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
41
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
42
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
43
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
3.Sirop Buah
Untuk membuat sirop buah,
hendaknya diawali dengan persiapan
alat dan bahan yang diperlukan.
Peralatan yang digunakan adalah
kompor, baskom, pisau, panci/ wajan,
blender, kain saring dan botol. Di
Gambar 2.69 Kemasan Tetrapack
(Sumber:http://www.sacherer.de/amerika/21Lifestyle.html)
samping itu, bahan-bahan seperti
Pembuatan sari buah secara umum buah-buahan dan gula pasir disiapkan
sama. Ketika buah yang digunakan sesuai dengan keperluan.
berbeda, maka akan ada bebarapa Langkah selanjutnya untuk membuat
langkah yang berbeda. Hal ini sirop buah adalah meliputi tahapan
sesuai dengan karakteristik buah proses sebagai berikut:
yang dibuat sari buah. Perbedaan a. Pemilihan Bahan Dasar
langkah kerja juga dapat dilakukan
sesuai dengan kondisi lingkungan Bahan dasar untuk membuat sirop
kerja yang ada. buah harus dipilih atau disortasi
dengan tujuan untuk memisahkan
S e c a r a u m u m , l a n g k a h ke r j a buah yang tidak sesuai dengan
pembuatan sari buah dapat dilihat kriteria atau buah yang
pada gambar 2.70 berikut. dipersyaratkan untuk diolah
Buah
menjadi sirop, misalnya buah dipilih
dan dipisahkan dari buah yang
Air Bersih
Pencucian
rusak, tidak rusak, matang, mentah,
busuk dan lain-lain. Kualitas bahan
dasar akan berpengaruh terhadap
kualitas produk akhir, sehingga bila
Pengupasan Kulit
bahan dasar tidak memenuhi
kriteria yang dipersyaratkan maka
Air Panas
sirop yang dihasilkan juga akan
Filtrasi Ampas
memiliki kualitas yang kurang baik.
Untuk bahan dasar sirop buah,
hendaknya dipilih buah yang tidak
Penyaringan Kotoran
busuk yaitu buah yang segar,
matang optimal, bebas penyakit dan
bebas dari kerusakan lain.
Gula Pasir Penggulaan
b. Pengupasan Kulit
Pengupasan dilakukan dengan
Pemanasan tujuan untuk menghilangkan bagian
buah yang tidak digunakan seperti
kulit, mata nanas, sisa tangkai atau
Pengemasan bagian lain yang tidak diperlukan,
sehingga diperoleh daging buah
yang bersih. Untuk buah yang tidak
Sirup Buah perlu dikupas, hanya dibuang
Gambar 2.70 Diagram Alir Pembuatan Sari Buah
(Sumber: Dokumen Penulis)
bagian-bagian yang tidak
diperlukan saja.
44
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
45
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
sama, ketika buah yang digunakan gunakan buah yang masih segar.
berbeda maka akan ada bebarapa Semakin segar buah yang digunakan,
langkah yang berbeda. Secara maka jam yang dihasilkan akan
umum, langkah kerja pembuatan semakin bagus. Pilih buah yang masak
sari buah dapat dilihat pada gambar optimal, tidak terlalu matang dan tidak
berikut. terlalu muda. Buah yang terlalu
Buah
matang kurang baik untuk diolah
menjadi jam karena akan diperoleh
hasil yang kurang sempurna (seperti
Air Bersih
Pencucian memiliki aroma yang tidak segar akibat
bau yang dihasilkan oleh buah over-
ripe).
Pengupasan Kulit Buah yang kurang atau belum matang
bisa digunakan sebagai campuran.
Untuk proses ini, sering menghasilkan
Filtrasi Ampas jam/ selai dengan kualitas yang bagus
atau memuaskan. Bila pada buah
terdapat bagian yang busuk, sebaiknya
Penyaringan Kotoran bagian tersebut dihilangkan karena
akan menghasilkan kualitas jam yang
rendah. Biasanya, aroma akibat buah
Gula Pasir Penggulaan busuk kurang segar dan masa simpan
jam menjadi lebih pendek.
b. Pengupasan dan Pencucian
Pemanasan
Selanjutnya, buah yang terpilih
dikupas kulitnya (bila perlu). Bagian
yang tidak diinginkan dibuang dan
Pengemasan
buah dicuci dengan menggunakan air
bersih. Pengupasan sebaiknya
menggunakan pisau antikarat atau
Sirup Buah
stainless steel. Bila menggunakan pisau
Gambar 2.71 Diagram Alir Pembuatan Sirop Buah
(Sumber: Dokumen Penulis) yang terbuat dari baja biasa dapat
4.Selai/ Jam Buah menimbulkan karat pada saat
pengupasan akibat kandungan asam
Secara garis besar, pembuatan jam/ pada buah. Akibatnya, kualitas jam/
selai nanas meliputi: pemilihan bahan selai yang dihasilkan menjadi rendah.
dasar, pengupasan dan pencucian,
pengecilan ukuran, pemanasan dan Karena jam/ selai memiliki konsintensi
pengemasan. Di samping itu, perlu yang kental, maka sebaiknya buah
pula melakukan penambahan pektin yang digunakan untuk jam/ selai
dan pengaturan pH. berasal dari buah-buah yang memiliki
kandungan pektin tinggi. Namun,
Secara garis besar, proses pembuatan seperti nanas kandungan pektinnya
selai/ jam adalah sebagai berikut. re l a t i f re n d a h , s e h i n g g a u n t u k
a. Pemilihan Bahan Dasar (Buah) membuat jam/ selai dengan
Untuk membuat jam/ selai buah, konsistensi kental dapat ditambahkan
46
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
pektin pada saat pengolahannya. buah yang terdapat dalam panci untuk
Pektin yang digunakan dapat pemanasan. Untuk panci dengan luas
digunakan pure pectin atau pektin dari permukaan yang lebar, maka proses
buah-buahan. Contoh buah yang penguapan akan berjalan lebih cepat
memiliki kandungan pektin tinggi dibandingkan dengan panci yang lebih
adalah apel dan jambu biji. sempit luas permukaannya.
Pektin adalah sel yang terdapat Pemanasan harus sampai mendidih
dinding buah (kulit) mengandung atau sampai bubur buah benar-benar
bahan alami yang dapat membentuk masak. Lama pemanasan sangat
s t r e n g t h e n , s e h i n g g a d i p e ro l e h dipengaruhi oleh jenis buah, contoh
konsistensi yang kental. Persentase untuk plum, black current 30-45 menit
kandungan pektin pada buah dan untuk rasberry dan stroberi
tergantung tingkat ketuaan buah. cukup10-15 menit. Selama
Makin tua buah, maka kandungan pemanasan, hendaknya dilakukan
pektin makin kecil. Pada buah yang pengadukan untuk menghindari
belum matang, kandungan pektinnya kegosongan. Selama pemanasan
tertinggi. Makin tua buah, maka ditambahkan gula. Sebaiknya, gula
kandungan pektin makin rendah. Hal ditambahkan setelah bubur buah
ini dikarenakan pektin perlahan-lahan benar-benar masak. Gula dapat
dihidrolisis oleh enzim yang dihasilkan menghasilkan atau mengeraskan jam.
selama proses pematangan, sehingga Oleh karena itu, hendaknya gula yang
kandungan terus menurun. ditambahkan dalam bentuk larutan
c. Pengecilan Ukuran dan ditambahkan beberapa saat
sebelum akhir pemanasan.
Pengecilan ukuran dimaksudkan untuk
Penambaan gula terlalu awal akan
memudahkan langkah proses
menyebabkan warna jam menjadi
berikutnya dan untuk mendapatkan
kecoklatan karena memerlukan waktu
ukuran jam/ selai yang relatif seragam.
pemanasan yang lebih lama.
Pengecilan ukuran dapat
Pemanasan dihentikan apabila jam/
menggunakan blender maupun parut
selai sudah mengental dan diuji
atau alat lain yang memiliki fungsi
dengan spoon test. Caranya adalah
sama.
dengan meneteskan jam panas ke
d. Pemanasan dalam air dingin. Apabila jam/ selai
Pemanasan dilakukan terhadap bubur yang diteteskan langsung padat,
buah (hasil pengecilan ukuran). Bubur artinya jam/ selai sudah harus
buah dimasak sampai benar-benar dihentikan pemanasannya. Apabila
masak. Proses pemanasan merupakan langsung hancur, artinya pemanasan
tahapan yang penting karena dapat masih perlu diteruskan.
memutus dinding sel buah dan Perbandingan antara buah dan gula
mengekstraksi pektin. Bila perlu 50% : 50%, artinya 1 bagian buah : 1
selama pemanasan boleh bagian gula. Dry Matter (DM) untuk jam
ditambahkan air untuk mencegah yang baik berkisar 62%. Bila
t e r j a d i n y a ke go s o n g a n . J u m l a h menggunakan pektin, maka jumlah
penambahan air dipengaruhi oleh pektin yang diperlukan biasanya
suhu pemanasan, kandungan air pada berkisar 1 gram pektin untuk setiap
buah (bahan baku), dan jumlah bubur
47
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
Contoh:
Untuk membuat jam/ selai nanas, Pengecilan Ukuran
jumlah nanas hasil pengupasan 376
gram dengan DM 12,82%.
Gula dan Pektin Pemasakan
DM gula 98% dan DM jam/ selai nanas
yang dikehendaki 62%. Berapakah
jumlah gula dan pektin yang harus Pengemasan
ditambahkan pada jam tersebut?
Berapa perkiraan jumlah jam/ selai Selai/Jam
nanas yang diperoleh? Gambar 2.72 Diagram Alir Pembuatan Selai/ Jam
(Sumber: Dokumen Penulis)
e. Mengemas Hasil Produksi Sesuai
Spesifikasi yang Ditentukan 5.Jelly Buah
Pengemasan jam/ selai dapat Jelly biasanya dikonsumsi langsung
dilakukan dengan dua cara, yaitu hot sebagai makanan/ minuman dengan
filling dan cold filling. Pada hot filling, tekstur spesifik dan flavour yang
jam dimasukkan dalam kondisi masih menyegarkan serta dapat dikemas
panas ke dalam botol steril dan dengan berbagai jenis kemasan yang
langsung ditutup rapat. Sedangkan dibuat semenarik mungkin.
cold filling dilakukan setelah jam Secara garis besar, pengolahan jelly
benar-benar dingin (suhu berkisar terdiri atas beberapa tahapan, yaitu
40oC) dimasukkan ke dalam botol sebagai berikut.
steril dan langsung ditutup.
a. Perebusan Buah
Pembuatan selai/ jam buah secara
u m u m s a m a . Ke t i k a b u a h y a n g Buah-buahan perlu dilakukan
digunakan berbeda, maka akan ada pemanasan hingga mendidih
bebarapa langkah yang berbeda. Hal (perebusan) agar sari buah dapat
ini sesuai dengan karakteristik buah terekstraksi sekaligus memperoleh
yang dibuat selai/ jam. Perbedaan pektin sebanyak-banyaknya. Proses
langkah kerja juga dapat dilakukan perebusan akan mengubah
sesuai dengan kondisi lingkungan protopektin menjadi pektin juga
kerja yang ada. sekaligus melunakkan jaringan/
tekstur buah. Buah-buahan yang
Secara umum, langkah kerja mengandung air relatif banyak tidak
pembuatan selai/ jam dapat dilihat perlu ditambah air, cukup diiris-iris
pada gambar berikut. dan direbus selama 2-3 menit. Bagi
buah-buahan yang padat seperti
apel dan sejenisnya perlu diiris-iris
dan ditambah air secukupnya. Lama
perebusan sampai kurang lebih 20
48
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
menit, sedangkan untuk buah jeruk bahwa proses produksi jelly pada
perlu digodog relatif lama hingga prinsipnya ditentukan oleh tiga
30-60 menit. komponen utama, yaitu pektin, gula,
b. Pengepresan/ Pemerasan dan keasaman. Oleh karena itu, sari
buah selanjutnya perlu
Pengepresan atau pemerasan
dikondisikan tingkat keasamannya
merupakan proses pengeluaran sari
secara ideal, yaitu derajat
buah dari dalam jaringan buah yang
keasamannya (pH) sebaiknya diatur
telah dipanaskan. Proses
pada pH 3,3- 3,5. Jenis asam yang
pengepresan ini dapat dilakukan
dapat ditambahkan di antaranya
dengan berbagai cara, seperti
asam sitrat, asam malat, dan asam
pengepresan secara manual dapat
tartrat.
digunakan kain saring lalu diberi
tekanan sacara manual, baik oleh f. Penambahan Pektin
tangan langsung ataupun Jika kandungan pektin terdapat
menggunakan alat penekan. dalam sari buah, proses pengolahan
Pengepresan secara pabrikasi dapat jelly perlu ditambahkan pektin dari
menggunakan mesin peras, seperti luar dalam bentuk serbuk dan
hidrolic press, pnematic press, screw ditambahkan sambil dipanaskan,
press, dan lain sebagainya. Apapun tapi tidak mendidih. Pektin yang
metode pengepresan yang d a p a t d i t a m b a h ka n ke d a l a m
dilakukan yang penting sari buah larutan sari buah dan gula adalah
yang diperoleh harus bening dan sekitar 0,1-0,3%. Hal ini tergantung
mengekstraksi pektin sebanyak pada jenis grade dari pektin yang
mungkin agar produk jelly yang digunakan. Grade 100, 150, atau
diperoleh hasilnya lebih baik. 200. Selain itu, tergantung pada
c. Penjernihan Sari Buah kandungan pektin di dalam buah
(sebelumnya dilakukan pengujian
Sari buah yang diperoleh dari hasil
dengan alkohol 70-95%).
pengepresan selanjutnya dilakukan
penjernihan agar diperoleh produk g. Perebusan
jelly yang baik, yaitu dengan Proses perebusan akhir perlu
dilakukan filtrasi. Proses filtrasi dilakukan dengan waktu yang tidak
banyak cara yang dapat dilakukan, terlalu lama. jika terlalu lama, bisa
yaitu di antaranya menggunakan menghilangkan flavour, warna
penyaring kain saring minimal 100 kurang baik, dan terjadi hidrolisis
mesh secara manual, menggunakan dari pektin tersebut. Proses
filter press, centrifuse filter, dan perebusan dapat dilakukan sekitar
sebagainya. 3-6 menit pada suhu 104-105℃.
d. Penambahan Gula h. Pengemasan Jelly
Sebagai acuan dapat digunakan Larutan jelly diperoleh setelah
takaran sebagai berikut, yaitu perebusan. Selanjutnya, dilakukan
sekitar 1 bagian sari buah pengemasan menggunakan bahan
ditambahkan ½, ¾, hingga 1 bagian pengemas yang sesuai dengan
gula atau 55% jelly. kebutuhan. Bahan pengemas yang
e. Pengaturan Kemasaman dapat digunakan di antaranya
plastik dengan bentuk dapat
Seperti telah dijelaskan di atas,
49
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
50
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
51
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
52
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
53
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
54
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
h. Pendinginan
Selanjutnya, dodol yang telah Pemasakan
matang dimasukkan ke dalam
loyang untuk didinginkan.
Pendinginan bertujuan untuk Pendinginan
mempermudah pemotongan dan
pembungkusan.
i. Pemotongan dan Pembungkusan Pengemasan
55
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
56
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
57
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
58
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
59
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
60
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
61
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
62
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
63
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
di dasar gelas dalam bentuk bulatan, dan gula pasir. Bumbu rasa asin
berarti sudah terbentuk gel. Lalu, dibuat dari garam 10 gr dan
ditambahkan Natrium benzoat dan bawang putih 2 siung. Bahan-
pemanasan dihentikan. bahan tersebut ditumbuk hingga
halus. Setelah halus, tambahkan
8)Jelly yang masih dalam keadaan air sebayak 100 cc dan diaduk
panas dimasukkan ke dalam jar yang hingga rata. Bumbu manis dibuat
telah steril dan ditutup rapat. Lalu, dengan cara, yaitu melarutkan gula
didinginkan dingin. 250 gr dan garam 2 gr ke dalam 1
6. Keripik Buah liter air.
Untuk membuat atau memproduksi 2) Pisang nangka/ kepok kuning
keripik buah dapat disesuaikan dipilih yang tua dan belum matang.
dengan jenis keripik yang akan dibuat. Pisang dikupas kulit bagian
Buah dapat disesuaikan dengan yang luarnya sampai bersih dengan
ada di daerah setempat dan sesuai pisau yang tahan karat.
dengan musimnya. Pengkulitan buah pisang dilakukan
a.Keripik Buah Pisang secara Deep satu per satu, dan langsung diiris
Frying dan digoreng (tanpa ada waktu
menunggu).
Alat:
3) Pengirisan dilakukan
1) Pisau menggunakan alat pengiris (slicer)
2) Slicer (pengiris) dengan ketebalan 1-1,5 mm.
3) Timbangan Penggorengan dilakukan pada
4) Wajan suhu 170-200 o C hingga warna
pisang kekuningan.
5) Serok
4) Penambahan bumbu asin
6) Solet dilakukan pada saat pisang masih
7) Kompor dalam proses penggorengan.
8) Gelas ukur Bumbu cair dimasukkan ke dalam
9) Baskom plastik minyak pada saat keripik setengan
matang.
10) Cobek
5) Penambahan bumbu manis
11) Peniris bambu dilakukan setelah keripik pisang
Bahan: mendekati kering sempurna.
1) Pisang mentah Keripik pisang yang hampir masak
2) Garam atau kering diangkat dari
minyaknya. Selanjutnya, keripik
3) Minyak goreng pisang dicelupkan ke dalam
4) Gula putih bumbu manis yang sudah
5) Bawang putih disiapkan. Usahakan semua
6) Kantong plastik dan kertas koran permukan pisang terbaluri oleh
bumbu manis. Keripik pisang
Langkah Kerja: digoreng kembali hingga kering
1) Bumbu-bumbu yang digunakan sempurna.
terdiri atas: garam, bawang putih, 6) Keripik pisang hasil penggorengan
64
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
65
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
66
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
suhu sekitar 80 oC. Pada tahap ini Daftar Vitamin dan Mineral yang Paling
ditambahkan asam sitrat. Pentinguntuk Tumbuh Kembang Anak
c)Tahap III, selama 30 menit pada Semasa bayi, kecukupan asupan vitamin dan
suhu 100 o C. Pada tahap ini mineral anak Anda akan terjamin oleh
ditambahkan pengharum pemberian ASI. Namun, lewat dari enam
(esence). bulan, kebutuhan si kecil harus dipenuhi tidak
4) Menduga pemasakan dodol buah hanya lewat susu melainkan juga makanan
sudah selesai, yaitu dengan semi-padat. Akan lebih mudah bagi Anda
mengambil sampel dari dodol untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak bila
yang sedang dimasak dengan Anda mengetahui dengan pasti nutrisi apa
sendok. Kemudian, dibungkus saja yang paling dibutuhkan si kecil. Jika kita
dengan pembungkus plastik. Jika tidak memberikan cukup vitamin dan mineral,
tidak berair dan tidak lengket ini dapat menyebabkan masalah serius pada
pada bungkus, berarti dodol anak. Nutrisi penting termasuk vitamin A, B, C,
sudah matang dan segera di D dan E serta mineral seperti kalsium, zat besi,
angkat dari perapian. yodium dan zinc.
A. Sumber Vitamin dan Mineral Anak
5) Dodol buah yang sudah matang
dimasukkan kedalam baki Tubuh anak membutuhkan banyak vitamin dan
plastik. Setelah agak dingin, mineral penting untuk pertumbuhan dan
dibungkus dengan pembungkus perkembangan tulang, otot, kulit, organ, dan
plastik mika dan dikemas dalam untuk metabolisme melawan infeksi.
kantong plastik yang tebal dan Cara terbaik agar vitamin dan mineral anak
diberi label. Kapasitas kemasan terpenuhi adalah dengan makan berbagai
500 gram atau 1.000 gram. macam makanan segar. Tubuh dapat menyerap
vitamin, mineral, dan nutrisi lain lebih baik
ketika unsur-unsur tersebut berasal dari
makanan, bukan dari suplemen vitamin dan
mineral.
1. Vitamin A
Anak Anda membutuhkan vitamin A
Daftar Vitamin dan Mineral yang Paling
untuk penglihatan, kulit,
Pentinguntuk Tumbuh Kembang Anak
pertumbuhan, perkembangan dan
fungsi kekebalan tubuh. Vitamin A
dapat ditemukan pada hati, daging,
susu dan telur, buah dan sayuran,
seperti wortel dan ubi jalar.
2. Vitamin B1 (Thiamine)
Vitamin B1 akan mengeluarkan energi
dari makanan sehingga sistem saraf
dan otot anak dapat bekerja dengan
baik. Vitamin B1 biasa ditemukan pada
ikan, daging, sari ragi, roti gandum dan
sereal.
Sumber:https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak
/sumber-vitamin-dan-mineral-pada-makanan-anak-anda/
67
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
68
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
TUGAS KELOMPOK
1.Bagi semua peserta didik menjadi 6
kelompok!
2.Lakukan praktik sesuai perintah guru
Kembangkan wawasan kalian dengan mencari Anda dengan lembar kerja yang sudah
informasi tambahan melalui berbagai sumber tersedia secara berkelompok!
belajar salah satunya internet terkait materi 3.Buat kesimpulan dari praktik yang
pada bab ini. Salah satunya kalian dapat dilakukan. Kemudian, presentasikan di
mengunjungi link di bawah ini. muka kelas!
Ÿ https://cookpad.com/id/cari/selai%20stro
beri%20homemade
Ÿ https://bacaterus.com/buah-yang-sering-
dijadikan-manisan/
Ÿ http://bisnisukm.com/tips-membuat- 1. Siapkan bahan yang akan digunakan untuk
dodol-nanas.html praktik sesuai tanggung jawab masing-
masing peserta didik!
2 Buat laporan praktik sesuai format yang
ditentukan!
69
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
PRAKTIK
LEMBAR KERJA 2.1 kemudian dicuci dengan air bersih.
Acara: Pembuatan Manisan Buah Mangga 6. Buatlah larutan garam 10% (b/v).
Basah Kemudian, buah direndam dalam
Tujuan: larutan garam tersebut selama 12-48
jam.
Peserta didik mampu membuat manisan
buah mangga basah dengan kriteria: 7. Lakukan pencucian buah dengan air
kenampakan manisan buah segar, aroma panas sampai rasa asinnya hilang
spesifik khas buah, tekstur keras, rasa (untuk buah kedondong dicuci dengan
manis, dan warna cerah (tidak terjadi air dingin). Kemudian, diseduh atau
pencoklatan). dicuci kembali dengan air dingin atau
air es lalu tiriskan.
Alat:
8. Siapkan larutan gula 50%. Kemudian,
1. Baskom plastik
rendam buah tersebut dalam larutan
2. Pisau gula selama 1 malam. Semakin lama
3. Panci perendaman dalam larutan gula
4. Kompor semakin enak rasa manisannya.
5. Sendok kayu 9. Apabila telah meresap rasa gulanya,
kemudian kemaslah dengan kantong
6. Tissu
plastik dan simpan di dalam lemari
7. Stoples pendingin (refrigerator).
Bahan:
1. Mangga LEMBAR KERJA 2.2
2. Gula pasir Acara: Pembuatan Sari Buah Naga
3.Kapur sirih Tujuan:
4. Garam Peserta didik mampu membuat sari buah
5. CaCl2 naga, dengan kriteria: rasa khas buah naga
6. Kain saring (segar), rasa manis, warna menarik,
berbentuk cair.
Langkah Kerja:
Alat:
1. Pilihlah buah yang masih segar dan
pisahkan dari yang busuk atau cacat. 1. Pisau
2. Timbanglah buah tersebut sesuai 2. Blender
dengan kebutuhan, dan cuci dengan 3. Baskom
menggunakan air bersih. 4. Literan
3. Kupaslah kulit bagian luarnya dan 5. Penyaring
pisahkan dari bagian tidak digunakan
6. Panci rebus
(biji).
7. Cup sealer
4. Lakukan pengecilan ukuran dengan
cara dirajang atau dipotong sesuai Bahan:
dengan keinginan. 1. Buah naga1 kg
5. Buatlah larutan kapur 10% (diambil 2. Gula pasir20 % dari total sari buah
yang beningnya) atau CaCl2 0,1% dan 3. Asam sitrat0,25% setiap liter sari buah
rendamlah potongan buah dalam yang dihasillan
l a r u t a n t e rs e b u t s e l a m a 1 j a m ,
70
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
PRAKTIK
Langkah Kerja: LEMBAR KERJA 2.3
1. Siapkan air panas mendidih 5 liter. Acara: Pembuatan Sirop Buah Jambu Biji
Proses yang pertama dilakukan adalah Tujuan:
menyiapkan air panas (mendidih Peserta didik dapat mengolah buah menjadi
100oC). Sebelum digunakan, air panas sirop, dengan kriteria: rasa manis, aroma
tetap dididihkan dengan api kecil khas buah segar (harum), cepat dan mudah
sampai siap akan digunakan. larut dalam air dingin atau panas, cairan
2. Belah buah naga dan ambil daging sirop kental dan tidak ada endapan (stabil),
buahnya. Hancurkan daging buah warna sesuai dengan warna buahnya
dengan blender. Alat:
Untuk mengambil daging buah naga, 1. Pisau
setelah dibelah kemudian ditarik/
2. Blender
kupas kulitnya dan pemotongan
daging buah langsung dilakukan di 3. Baskom
atas blender untuk menghemat 4. Literan
peralatan yang digunakan. 5. Penyaring
Penghancuran daging buah tanpa 6. Panci rebus
penambahan air. Kemudian, bubur
7. Cup sealer
b u a h y a n g d i h a s i l ka n l a n g s u n g
dituangkan ke dalam literan untuk Bahan:
mengetahui jumlah bubur buah yang 1. Buah jambu biji 1,5 kg.
dihasilkan. 2. Gula pasir secukupnya (untuk 0,5 liter sari
3. Hitung bubur buah yang di dapat. bubur buah ditambah 400 gram gula
Kemudian, tambahkan air panas (untuk pasir).
1 liter bubur buah ditambah 3 liter air 3. Asam sitrat secukupnya (untuk 1 liter sari
panas). bubur buah ditambahkan 3 gram asam
Penambahan air panas dilakukan sitrat).
sesuai perhitungan bubur buah yang 4. Pengemas.
didapat dan dilakukan pada wadah Langkah Kerja:
yang lebih besar. Setelah penambahan
1. Cuci bersih jambu dan kupas. Belah dan
air panas langsung diaduk rata.
pisahkan antara daging buah dan biji
Catatan: jambu. Cuci buah secara manual, jika
1. Air panas harus disiapkan terlebih terdapat buah yang rusak dan tidak
dahulu karena dalam pembuatan sari standar tidak digunakan. Setelah buah
buah tidak mengalami pemanasan. dikupas tidak perlu dicuci.
Proses pembuatan sari buah akan Pemisahan daging buah dan biji dapat
dapat berjalan dengan cepat dan sari dibantu menggunakan sendok.
buah tidak mengalami kontaminasi
2. H a n c u r ka n d a g i n g j a m b u d e n g a n
yang berlebihan untuk mencegah
blender hingga lembut. Saring untuk
keawetan sari buah yang dihasilkan.
mendapatkan sari bubur buah jambu.
2. W a d a h y a n g d i g u n a k a n u n t u k Saring menggunakan penyaring plastik
pengemasan harus disterilkan lebih agar bubur buah dapat terpisah dari
dahulu untuk mengurangi kontaminasi kotoran atau sisa biji yang tidak hilang.
pada sari buah yang dihasilkan.
71
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
PRAKTIK
3. Tambahkan sari bubur jambu dengan 3. Pektin 4,5 gram
gula. Lalu, aduk rata dan masak sampai 4. Asam sitrat 4 gram
gula larut. Tambahkan asam sitrat.
5. Kemasan
Setelah mendidih, tunggu 10 menit
sambil diaduk. Saat pemasakan gunakan Langkah Kerja:
api sedang dan harus terus diaduk untuk 1.Cuci buah sampai bersih. Kemudian,
menghindari kegosongan. h a n c u r k a n b u a h d e n g a n b l e n d e r,
4. Angkat sirop dan kemas. tempatkan pada panci pemasakan. Saat
mencuci buah dan ditemukan buah yang
Pengemasan dilakukan dalam keadaan
tidak standar, maka tidak digunakan.
panas (hot filling) untuk mencegah
Buah dihancurkan tanpa menggunakan
kontaminasi sari buah yang dihasilkan
tambahan air.
sehingga lebih awet.
2.Campur pektin secara perlahan-lahan.
Catatan:
Pencampuran paktin dilakukan secara
1. S a a t m e n g h a n c u r ka n b u a h b o l e h
cepat untuk menghindari penggumpalan
ditambah air dingin, dengan catatan air
(pektin akan langsung menggumpal saat
yang ditambahkan dicatat untuk
bertemu dengan cairan).
mengurangi jumlah bubur buah yang
dihasilkan, sehingga didapat 3.Tambahkan gula, aduk rata. Pengadukan
perhitungan bubur buah asli. gula harus rata sebelum pemasakan.
Setelah tercampur rata, baru kompor
2. W a d a h y a n g d i g u n a k a n u n t u k
dinyalakan.
pengemasan harus disterilkan lebih
dahulu untuk mengurangi kontaminasi 4.Masak sampai mendidih, aduk-aduk
pada sirop buah yang dihasilkan. selama 15 menit.
Saat pemasakan gunakan api sedang dan
harus terus diaduk untuk menghindari
LEMBAR KERJA 2.4
kegosongan.
Acara: Pembuatan Jam/ Selai Stroberi
5 . Ta m b a h k a n a s a m s i t r a t . S e t a l a h
Tujuan: ditambahkan asam sitrat, diaduk terus
Peserta didik dapat mengolah buah sampai rata.
menjadi jam dengan kriteria: rasa manis, 6.Matikan api, angkat dan kemas dalam
aroma khas buah segar (harum), gel bagus, keadaan panas.
halus, warna sesuai dengan warna
Pengemasan dilakukan dalam keadaan
buahnya.
panas (hot filling) untuk mencegah
Alat: kontaminasi selai/ jam yang dihasilkan
1. Pisau lebih awet.
2. Blender 7. Kukus selai/ jam selama 20-30 menit
3. Wajan untuk sterilisasi. Dinginkan dan beri
label.
4. Pengaduk
Catatan:
5. Panci rebus
1. Gunakan buah yang masih segar, matang
Bahan:
optimal, atau campuran dari buah yang
1. Buah stroberi 1 kg belum matang dan matang. Hindari
2. Gula pasir 600 gram penggunaan buah lewat masak (over-
72
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
PRAKTIK
ripe). Alat:
2. Pektin, asam, dan gula merupakan 1. Pisau
ingredien vital untuk mendapatkan 2. Pemeras jeruk
kualitas jam yang baik. Ukuran yang 3. Wajan
digunakan harus ditimbang dengan
akurat. 4. Pengaduk
3. Saat mencampurkan pektin dapat dibantu 5. Panci rebus.
dengan gula, agar pektin tercampur rata Bahan:
dan tidak menggumpal. Ambil gula 3-4 1. Buah jeruk 1 kg
sdm, kemudian campurkan dengan 2. Gula pasir 600 gram
pectin. Setelah itu, masukkan campuran
tersebut pada bubur buah secara merata. 3. Pektin 13,5 gram
4. Penambahan gula dilakukan setelah 4. Asam sitrat 4 gram
bubur buah mengental. 5. Kemasan
5. Pemanasan yang berlebihan akan Langkah Kerja:
menimbulkan warna jam kecoklatan, 1. Cuci buah sampai bersih, kemudian
aroma rusak (cenderung berbau gosong) peras air jeruknya. Ketika ditemukan
dan menghasilkan jam yang keras dan buah yang tidak standar saat pencucian,
lengket (liat). maka buah tidak digunakan. Air perasan
6. P e m a s a k a n y a n g k u r a n g a k a n yang didapat perlu disaring untuk
menghasilkan jam yang encer (syrupy memisahkan dengan kotoran yang ada.
jam), hal ini juga bisa terjadi akibat 2. Campur pektin secara perlahan-lahan.
penambahan gula terlalu banyak. Pencampuran paktin dilakukan secara
7. Jam yang dihasilkan dari pemanasan cepat untuk menghindari penggumpalan
kurang (belum mendidih), dan gula yang (pektin akan langsung menggumpal saat
dikandung sangat rendah akan bertemu dengan cairan).
m e n g a k i b a t ka n t e r j a d i n y a p ro s e s 3. Tambahkan gula, aduk rata. Pengadukan
fermentasi selama penyimpan. gula harus rata sebelum pemasakan.
8. W a d a h y a n g d i g u n a k a n u n t u k Setelah tercampur rata, baru kompor
pengemasan harus disterilkan lebih dinyalakan.
dahulu untuk mengurangi kontaminasi 4. Masak sampai mendidih, aduk-aduk
pada sari buah yang dihasilkan. selama 15 menit.
9. Simpanlah jam di tempat dingin, kering, Saat pemasakan gunakan api sedang dan
dan tidak terkena cahaya matahari harus terus diaduk untuk menghindari
langsung. kegosongan.
LEMBAR KERJA 2.5 5. Ta m b a h k a n a s a m s i t r a t . S e t a l a h
Acara: Pembuatan Jelly Buah Jeruk ditambahkan asam sitrat terus diaduk
Tujuan: sampai rata.
Peserta didik dapat mengolah buah 6. Matikan api, angkat dan kemas dalam
menjadi jelly, dengan kriteria: rasa manis, keadaan panas.
aroma khas buah segar (harum), kenyal, Pengemasan dilakukan dalam keadaan
trasparan, warna sesuai dengan warna panas (hot filling) untuk mencegah
buahnya. kontaminasi jelly yang dihasilkan lebih
awet.
73
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
PRAKTIK
7. Kukus jelly selama 20-30 menit untuk tidak menjadi kecoklatan (brownning).
sterilisasi. Dinginkan dan beri label. 2. Tiriskan, lalu rendam dalam larutan kapur
Catatan: selama 15 menit.
1. Saat mencampurkan pektin dapat Perendaman dalam kapur sirih dilakukan
dibantu dengan gula, agar pektin secara bersamaan setelah pisang
tercampur rata dan tidak menggumpal. terpotong semua. Hal ini dilakukan agar
Ambil gula 3-4 sdm, kemudian sama waktu perendamannya.
campurkan dengan pectin. Setelah itu, 3. Cuci dengan air bersih, tiriskan.
masukkan campuran tersebut pada Pencucian dilakukan 2-3 kali agar air
bubur buah secara merata. kapur benar-benar hilang dari slice
2. W a d a h y a n g d i g u n a k a n u n t u k pisang, sehingga tidak mempengaruhi
pengemasan harus disterilkan lebih rasa keripik buah pisang yang dihasilkan.
dahulu untuk mengurangi kontaminasi 4. Goreng dalam minyak panas dan banyak
pada sari buah yang dihasilkan. sampai berwarna kuning kecoklatan
LEMBAR KERJA 2.6 (golden brown).
Acara: Pembuatan Keripik Buah Pisang Penggorengan dilakukan dengan teknik
Tujuan: deep frying.
Setelah menyelesaikan kegiatan ini, 5. A n g k a t , t i r i s k a n d a n l a n g s u n g d i
peserta didik diharapkan mampu centrifuge untuk mengurangi minyak.
menghasilkan keripik pisang dengan Proses pengurangan minyak dengan
kriteria warna kuning kecoklatan, renyah, centrifuge dilakukan saat keripik masih
rasa sesuai selera (asin/ manis). dalam keadaan panas. Hal ini dilakukan
Alat: agar minyak tidak kembali meresap ke
1. Pisau dalam keripik.
2. Pasah 6. Kemas keripik pisang.
3. Baskom Pengemasan dilakukan setelah keripik
dalam keadaan dingin.
4. Wajan
LEMBAR KERJA 2.7
5. Kompor
Acara: Pembuatan Dodol Buah Nanas
6. Centrifuge
Tujuan:
Bahan:
Peserta didik dapat mengolah buah nanas
1. Pisang kapok 1 sisir (mengkal) menjadi dodol dengan kriteria: warna
2. Minyak goreng 2 liter kuning-coklat, rasa manis, aroma buah
3. Kapur sirih secukupnya nanas segar, tekstur kenyal.
4. Kemasan Alat:
Langkah Kerja: 1. Pisau
1. Kupas satu buah pisang, langsung 2. Pemarut, kain saring.
dipasah dan dimasukkan ke air. Lakukan 3. Blender
sampai pisang habis. Siapkan air dingin 4. Kompor
dalam baskom sebelum mengupas buah
pisah. Pengupasan dan pemasahan 5. Wajan
dilakukan satu per satu agar slice pisang 6. Pengaduk
74
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
PRAKTIK
Bahan: Catatan:
1. Buah nanas : 1 kg Siapkan plastik kemasan yang sudah
2.Ampas pepaya : 0,5 kg (masih putih, dipotong-potong sesuai dengan ukurannya.
parut kasar dan ambil ampasnya) Saat pengemasan dodol harus dalam
keadaan benar-benar dingin.
3.Gula pasir : 350 gram
4.Asam sitrat : 5 gram
5.Essence nanas : ( 3 – 4 sdm)
6.Kemasan (plastik)
Langkah Kerja:
Buah-buahan merupakan bahan hasil
1.Kupas nanas dan belah, kemudian p e r t a n i a n y a n g b a n y a k d i ko n s u m s i
rendam 10 menit dalam air garam. Cuci masyarakat luas. Selain rasanya yang segar,
bersih, potong-potong dan hancurkan buah juga kaya kandungan gizi. Akan tetapi,
dengan blender. buah pada umumnya memiliki daya simpan
Saat mengupas nanas, hilangkan mata yang singkat. Setelah 2-3hari tekstur buah
nanas sampai bersih. Setelah direndam akan melunak dan mulai rusak. Indonesia
air garam, cuci bersih terlebih dahulu sebagai negara tropis memiliki berbagai
sebelum dipotong-potong. jenis buah-buahan yang tersebar di seluruh
Penghancuran nanas tidak perlu terlalu daerah di Indonesia. Banyak buah-buahan
lembut, boleh juga hanya diparut kasar. yang hanya akan kita peroleh pada musim
2.Masukkan ampas pepaya di wajan dan tertentu, tidak sepanjang tahun. Demikian
campur dengan gula pasir, aduk rata. juga pada saat tertentu terjadi panen raya di
Kemudian, masak di atas api sedang mana buah-buahan melimpah sehingga
selama 30 menit dengan pengadukan. b a n y a k y a n g t e r b u a n g. Pe n go l a h a n
merupakan solusi untuk menangani
Ampas pepaya diambil dari pepaya masalah tersebut. Berbagai produk olahan
mentah yang diparut kasar, kemudian buah dapat dibuat dengan kriteria buah
diperas dengan kain saring sampai airnya tertentu untuk produk olahan buah yang
habis. Ampas pepaya kemudian dicampur akan dibuat.
dengan gula dalam wajan hingga rata,
kemudian baru dimasak. Prinsip pengolahan buah-buahan
ditentukan oleh proses dan produk yang
3.Tambahkan bubur buah, dan masak dihasilkan. Ada beberapa prinsip pengolahan
kembali selama 30 menit. Saat buah-buahan, yaitu sebagai berikut.
pemasakan sambil diaduk-aduk sampai
rata. 1. Pengeringan, prinsip pengeringan
dilakukan pada buah yang akan dibuat
4.Tambahkan asam sitrat dan masak selama sale, seperti sale pisang, yaitu dengan
30 menit. mengeluarkan air yang terkandung
5.Tambahkan essence nanas dan masak dalam buah dengan cara dikeringkan
hingga adonan dapat dipulung. baik secara alami ataupun buatan.
E ss e s ce n a n a s y a n g d i t a m b a h ka n 2. Pe n g g u l a a n , p r i n s i p p e n g g u l a a n
secukupnya saja (3-4 sdm) sambal dilihat diterapkan pada produk olahan buah
warna dan dirasakan. baik sebagai pemanis maupun
6.Angkat, dinginkan dan kemas. pengawet. Prinsip penggulaan sebagai
Pengemasan dilakukan pada keadaan pemanis diterapkan antara lain pada
dingin produk sari buah, sedangkan prinsip
75
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
76
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
PENILAIAN HARIAN
8. Bahan pengisi pada pembuatan sasus
tomat yang sering digunakan adalah…
A. nangka, ubi jalar, labu parang
B. kentang, labu siam, pisang
C. pepaya, pisang, labu parang
D.pepaya, ubi jalar, kentang
E. pepaya, ubi jalar, labu siem
9. Alat untuk menggoreng keripik wortel
adalah …
A. Deep frying
B. Happy call
C. Vaccum frying
D. Centrifuge
E. Wajan penggorengan
10. Pektin grade 150 untuk pembuatan jam
artinya untuk pemakaian 10 gram pektin
akan mengahsilkan jam sebanyak….
A. 0,15 kg
B. 1,5 kg
C. 15 kg
D. 150 kg
E. 150 ons
77