Modul 6
HUMAN RESOURCE
MANAGEMENT
Materi: Pengembangan
06-
Sekolah Pascasarjana S2 Magister 191411004
Manajemen
07
o
Abstract Kompetensi
Bab 6 mengkaji tentang Mahasiswa memiliki kemampuan
Development (Pengembangan) yang memahami, menganalisis,
terdiri dari sub bab: Tujuan menganalisis, dan menyimpulkan
Pelatihan, Manfaat Pelatihan, Dasar- praktik pelatihan dan pengembangan
dasar Pengembangan Program yang dilakukan di organisasi
Pelatihan, Proses Pengembangan .
Program Pelatihan, Metode
Pelatihan.
o
6.1 Pendahuluan
Pengembangan pada dasarnya merupakan bagian dari suatu proses kaderisasi
pimpinan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan demikian, pengembangan
merupakan suatu aktivitas organisasi dalam rangka menyiapkan manajer atau pimpinan
pada masa yang akan datang, sehingga ketika pada suatu saat organisasi memerlukan
manajer atau seorang pemimpin guna mengisi suatu posisi jabatan yang lowong atau posisi
jabatan baru, maka sudah tersedia karyawan yang andal, yaitu yang memiliki kapabilitas
sesuai dengan bidang tugas atau pekerjaan dimana mereka akan diposisikan.
Orientasi pelatihan adalah untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya yang sekarang. Waktu pelatihan relatif singkat, sehingga jenis pelatihannya
spesifik, sesuai dengan kepentingan untuk melaksanakan tugas pekerjaannya yang
sekarang. Akan tetapi, pengembangan orientasinya adalah dimilikinya kualifikasi untuk
melaksanakan tugas yang akan datang. Oleh karena itu, program pengembangan
disamping waktunya relatif lebih lama, juga berkesinambungan, dan jenis programnya dapat
bermacam-macam, yaitu sesuai dengan arah proyeksi posisi jabatan bagi karyawan yang
bersangkutan.Seperti halnya pada pelatihan, program pengembangan juga didasarkan pada
visi, strategi, dan tujuan organisasi. Walaupun terdapat beberapa perbedaan antara
pelatihan dan pengembangan, tetapi program pengembangan juga harus didasarkan pada
visi, strategi, dan tujuan organisasi, dengan maksud agar hasil dari program pengembangan
memberi manfaat bagi organisasi pada masa yang akan datang.
PENGEMBANGAN
VISI STRATEGI Tujuan: TUJUAN
Organisasi Organisasi Kaderisasi Organisasi
Promosi
jabatan
Keunggulan
kompetitif di
bidang SDM
Kaderisasi pemimpin
Menurut Herrmann (Bahaudin, 2007), karena sifat otak manusia yang plastis, maka
preferensi dominasi otak manusia itu dapat dikembangkan ke arah yang dikehendaki,
apakah ke arah otak analyzer, organizer, personalyzer, atau ke arah otak visualyzer. Untuk
menjadi pemimpin, preferensi utama yang harus benar-benar menjadi brain-strenghts
(primary strenghts) adalah sebagian besar dengan konsep imajinatif dan berpikir secara
menyeluruh (big picture). Sedangkan preferensi utama yang harus menjadi brain streghts
(primary streghts) untuk seorang manajer sebagian besar adalah preferensi yang ada pada
otak organizer, yang memiliki ciri-ciri utama pendekatan perencanaan, mengorganisasi
fakta, dan berurusan dengan detail. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh
Herrmann maupun Bahaudin ini, maka suatu program kaderisasi untuk membentuk
pemimpin atau calon pemimpin serta manajer yang andal sangat dimungkinkan. Lebih lanjut
Herrmann menyatakan bahwa dalam rangka mengembangkan kepemimpinan dapat
dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu pelatihan atau pendidikan formal, aktivitas
pengembangan, dan aktivitas yang membantu diri sendiri.
Promosi jabatan
Promosi jabatan harus menjadi suatu program dari sebuah organisasi, karena dengan
adanya program promosi ini, maka karyawan staf yang cakap memiliki peluang untuk pada
suatu ketika menduduki posisi jabatan sebagai pemimpin setelah melalui proses
pengembangan, dan para pemimpin pada level struktur bawah memiliki harapan untuk
menduduki posisi jabatan pemimpin yang lebih tinggi. Dengan adanya program promosi
jabatan ini, karyawan akan termotivasi untuk berkinerja tinggi, karena memiliki harapan
adanya perbaikan karier, status, dan penghasilan.
Keunggulan kompetitif
Keputusan menentukan langkah strategis, keunggulan kompetitif di bidang sumber daya
manusia merupakan suatu tindakan yang sangat tepat, karena sumber daya manusia
merupakan aset perusahaan yang memiliki peran sentral dalam mencapai tujuan organisasi.
Manajer yang visioner akan mampu menangkap peluang bisnis dengan baik, selanjutnya
menjadikan peluang ini sebagai lahan bisnis yang dapat mendatangkan laba bagi
perusahaan, melalui penawaran produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
Mempertahankan karyawan
Pada sisi lain, karyawan yang disertakan dalam program pengembangan merasa bahwa
dirinya memiliki peluang untuk meniti karir yang lebih tinggi di perusahaan tersebut,
sehingga mereka tidak berpikir keluar dari perusahaan untuk berkarir di perusahaan lain.
Dengan bertahannya karyawan ini, maka perusahaan tidak perlu mengeluarkan banyak
biaya untuk merekrut karyawan baru yang potensial, dan pada sisi lain perusahaan dapat
memiliki keunggulan bersaing di bidang sumber daya manusia.
Kepuasan kerja
Pengembangan karyawan didasarkan pada kompetensi yang dimilikinya. Oleh karena itu,
karwayan yang mengikuti program pengembangan ini akan merasa puas karena
pekerjaannya sesuai dengan karakteristik kepribadiaannya.
Aktivitas pengembangan
Aktivitas pengembangan dapat dilakukan dua bentuk, yaitu yang tidak terstruktur dan yang
terstruktur. Pada bentuk yang tidak terstruktur, individu yang termasuk dalam program
pengembangan personel diberi tugas-tugas tertentu yang sesuai dengan bidang tugasnya
sehari-hari. Dalam melaksanakan tugas tersebut mereka diberi keleluasaan untuk
menjalankan fungsi-fungsi manajemen secara utuh, sedangkan atasan bertindak sebagai
supervisor.
Bentuk aktivitas pengembangan yang kedua, yaitu yang terstruktur, merujuk pada sejumlah
tindakan yang dilakukan oleh organisasi secara sengaja, teratur, dan berkelanjutan, dengan
didasarkan pada norma-norma atau tatanan tertentu, seperti melakukan rotasi jabatan,
mutasi lintas fungsi, promosi, dan pendidikan. Aktivitas-aktivitas ini dilaksanakan
berdasarkan jangka waktu yang tidak tertentu, tergantung besar kecilnya organisasi dan
kebutuhan organisasi. Walaupun titik berat aktivitas-aktivitas ini merupakan upaya untuk
mengembangkan kemampuan manajerial, namun harus tetap memedomani norma-norma
sebagai berikut:
Meningkatkan kompetensi
Dalam rangka mengembangkan kompetensi, salah satu aktivitas yang dapat
dilakukan adalah merotasi karyawan dari satu tempat penugasan ke tempat penugasan
yang lain, namun masih dalam lingkup kompetensi yang sama. Hal ini dimaksudkan agar
kompetensi yang dimiliki karyawan tersebut makin kuat, karena ia harus menggunakan
kompetensinya itu di tempat penugasan yang berbeda dimana biasanya tempat yang
berbeda memiliki iklim dan lingkungan kerja yang berbeda pula. Disamping itu, karyawan ini
juga akan makin memahami pengaruh perbedaan iklim dan lingkungan kerja terhadap
kompetensi yang dimilikinya, serta apa akibat-akibat yang dapat terjadi serta bagaimana
cara mengatasinya.
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi karyawan adalah
melalui program pendidikan. Perlu ditekankan disini bahwa pendidikan harus merupakan
suatu program. Artinya direncanakan secara sengaja tentang siapa yang harus mengikuti
Pengalaman jabatan
Aktivitas mutasi lintas fungsi merupakan salah satu cara untuk memberikan pengalaman
manajerial kepada pemimpin yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Pelaksanaan mutasi lintas fungsi ini harus tetap dalam lingkup kompetensi yang sama,
namun penekanannya adalah pada pemberian pengalaman manajerial yang lebih banyak.
Pengalaman jabatan yang diperoleh seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab serta masalah-masalah yang berbeda akan makin meningkatkan
kemampuan manajerial dari pemimpin tersebut secara lebih baik. Seorang pemimpin yang
memiliki banyak pengalaman jabatan akan lebih mampu menyelesaikan masalah dengan
lebih baik, karena mereka ini mampu berpikir secara komprehensif, baik dalam
menganalisis masalah yang sedang dihadapi maupun dalam memilih alternatif pemecah
atas masalah tersebut.
*Pendelegasian
wewenang
*penugasan
Program Rotasi
Pendidikan Pengembangan Jabatan
Karyawan
Promosi Mutasi
Jabatan Lintas fungsi
Promosi jabatan
Pengembangan karyawan melalui program promosi jabatan dimaksudkan untuk
memberikan pengalaman melakukan fungsi-fungsi manajemen pada tataran struktur
jabatan yang lebih tinggi daripada sebelumnya, dimana posisi jabatan yang baru itu