Oleh
Pendidikan Kimia D
Kelompok3
RatuZakiya (17035109)
Dosenpembimbing :
FauzanaGazali, SPd.,M.Pd
JURUSAN KIMIA
2019
MATA PELAJARAN : KIMIA
Pada KD 3.10, garis besarnya sama-sama membahas tentang konsep asam-basa, namun
pada revisi 2016 dan 2017 terdapat penambahan kekuatan dan kesetimbangan pengionan
asam-basa dalam larutan. Perbedaannya terdapat pada kata kerja yang digunakan.
Pada KD 4.10, K.2013 membahas penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan
keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa, sedangkan pada revisi 2016 dan 2017
membahas trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam,
dimana pada revisi 2017 ada penambahan kata “melalui percobaan” dan perbedaan lain
terletak pada kata kerja yang digunakan.
Pada KD 3.13 dan 4.13 jelas sekali perbedannya yaitu pada K.2013 membahas tentang
penyangga, sedangkan pada revisi 2016 dan 2017 membahas titrasi asam-basa. Perbedaan
antara revisi 2016 dan 2018 terdapat pada kata kerja yang digunakan.
b) Analisis silabus
Kompetensi Inti
Tujuan KD 3.10
Tujuan KD 4.10
Tujuan KD 3.13
Tujuan KD 4.13
1. Peserta didik mampu menyimpulkan hasil analisis data hasil percobaan titrasi asam
basa melalui tugas kelompok
2. Peserta didik mampu membuat kurva hasil titrasi berdasarkan data hasil percobaan
titrasi asam-basa melalui tugas dan diskusi kelompok.
B. ANALISIS MATERI
ANALISIS MATERI
1 Larutan asam meiliki Asam Arrhenius adalah zat yang Jika PH larutan
ANALISIS MATERI
3 HCL tergolong asam Basa konjugat adalah basa yang Jika PH larutan
kuat dihasilkan bila suatu asam sama dengan 7
menyumbangkan protonnya dan maka larutan
asam konjugat adalah asam yang bersifat netral
dihasilkan bila suatu basa
menerima sebuah proton
(keenan,1990)
4 NaOH tergolong basa Asam lewis adalah suatu partikel Jika pada titran
kuat yang dapat menerima pasangan yang telah di beri
electron dari partikel lain untuk indicator pp, terjadi
membentuk iktan kovalen perubahan warna
koordinasi (syukri, 1999) menjadi pink
selayang maka
telah di peroleh
titik akhir titrasi
dan tittasi
dihentikan
PROSEDURAL :
3. Ambillah larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan gelas kimia, kemudian tuangkan ke
dalam buret (50 ml) hingga mencapai garis 0 ml
4. ambillah 20 ml asam cuka dengan menggunakan gelas kimia, kemudian tuangkan ke dalam
sebuah labu erlenmeyer dan tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein (PP)
5. Tetesi asam cuka dengan larutan NaOH. Penetesan harus dilakukan secara hati-hati dan
sedikit demi sedikit sambil menggoyang-goyangkan labu
6. Penetesan dihentikan apabila terjadi perubahan warna yang tetap pada larutan yaitu
menjadi merah muda sampai keunguan
DAFTAR PUSTAKA