Anda di halaman 1dari 12

Operasional

Asuransi Kerugian

Sejarah Singkat Asuransi


Kerugian di Indonesia
Asuransi masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan
Belanda dan Negara kita pada waktu itu disebut Nederlands
Indie. Keberadaan asuransi di negeri kita ini sebagai akibat
berhasilnya bangsa Belanda dalam sektor perkebunan dan
perdagangan di negeri jajahannya.
Untuk menjamin kelangsungan usahanya, maka adanya
asuransi mutlak diperlukan. Dengan demikian usaha pere-
asuransian dapat dibagi dalam 2 kurun waktu, yakni zaman
penjajahan sampai tahun 1942 dan zaman sesudah Perang
Dunia II atau zaman Kemerdekaan.

2017-5-1

1
Asuransi Kerugian Syariah di
Indonesia
Contoh Asuransi Syariah di Indonesia
Full Pledge :
1.Asuransi
Takaful Umum (saat ini sedang off operasional,
merupakan pelopor asuransi syariah di Indonesia)
2.Asuransi Chubb Syariah (sebelumnya Jaya Proteksi Takaful)
3.Asuransi Jasindo Syariah (Sebelumnya Jasindo Takaful)
UUS (Unit Usaha Syariah)
1.Bumida Syariah
2.Adira Syariah
3.Jasaraharja Putera Syariah
4.Bri Syariah dll
2017-5-1

Perbedaan Asuransi Kerugian


Syariah dan Konvensional

Tidak ada

2017-5-1

2
Konsep Operasional
1. Konsep Takaful
Akad Dalam Investasi Dana Nasabah
Dana nasabah diinvestasikan oleh Takaful
dalam investasi yang sesuai dengan syariah
dengan skim mudharabah/ mudharabah
musytarakah. Hasil dari investasi tersebut
dibagi berdasarkan akad yang digunakan

2017-5-1

2017-5-1

3
Prinsip

 1. Berserah diri dan ikhtiar


 2.Tolong menolong
 3. Saling bertanggung jawab
 4. Saling kerjasama
 5. Saling melindungi dalam kesusahan
 6. Prinsip kepentingan berasuransi (insurable interes)
 7. Prinsip itikat baik
 8. Prinsip ganti rugi (indemnity)
 9. Prisnip Penyebab dominan (Proximate cause)
 10. Prinsip subrogasi
 11. Prinsip Kontribusi
2017-5-1

Mekanisme pengelolaan dana

AKAD
TABARRU SYAR’
SYAR’I

TAKAFUL

 Premi dari Tertanggung sebagai Dana Tabarru, yang dimiliki oleh semua
Tertanggung, perusahaan asuransi hanya sebagai Pengelola dana Tabarru. Jika
terjadi klaim dari tertanggung, dibayarkan oleh semua peserta dari Dana
Tabarru. Hasil investasi yang dikelola dengan prinsip syariah dibagi kepada
tertanggung dari Perusahaan Asuransi 2017-5-1

4
 APA ITU UNDERWRITING ?
 APA FUNGSI UNDERWRITING DALAM ASURANSI ?
BAGAIMANA UNDERWRITER BEKERJA DALAM
USAHA ASURANSI ?

 Dalam sebuah usaha asuransi, maka akan mengenal


sebuah istilah Underwriting atau dengan kata lain
bagian Akseptasi Risiko.
 Underwriting muncul karena adanya beberapa factor
yang mendasari, fungsionaris ini lazim disebut bagian
Underwriter/Tehnik. Faktor yang mendasarinya atau
fungsinya adalah
1. Untuk menganalisa risiko yang ditawarkan
2. Untuk menetapkan terms & Conditions
3. Menetapkan besaran premi yang mencerminkan
tingkat risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan
asuransi

5
Dalam melakukan aktivitas akseptasi risiko, Underwriter
melakukan prosedur akseptasi sebagai berikut :

 Mengumpulkan semua data-data/informasi yang berhubungan


dengan risiko yang ditawarkan yaitu fakta-fakta penting (Material
Facts) yang harus diberitahukan oleh calon tertanggung, baik dengan
cara mengisi SPPA, lisan maupun dengan cara-cara lainnya
Contoh : Asuransi Kendaraan Bermotor (Motor Vehicle)
Data/informasi yang dibutuhkan untuk akseptasi risiko ini adalah :
1. KTP
2. STNK
3. Foto Kendaraan (Mobil)
Underwriter menyusun fakta-fakta (material facts) yang diterima
dari tertanggung untuk kemudian mengidentifikasi dengan tingkatan
akseptasi dan kelompok-kelompok risiko yang dapat di aksep

Contoh :
1. Mobil Merk Toyota Calya Tahun 2016 Harga Pertanggungan
Rp. 150juta (dapat diaksep Comprehensive/Gabungan)
2. Mobil Merk Toyota Soluna Tahun 2007 Harga
Pertanggungan Rp. 56juta (dapat diaksep secara Total Loss
Only)
 Asuradur tidak perlu meminta informasi tambahan lebih
jauh, apabila sudah diketahui factor yang tidak bisa
dirubah dan factor mana tidak memungkinkan untuk
melakukan akseptasi risiko tersebut
Contoh : Mobil antik
 Bila semua aspek telah dianalisa, Asuradur dapat
memutuskan akseptasi dengan menetapkan kondisi-kondisi
yang dikehendaki atau menolak risiko yang ditawarkan

6
PRODUK-PRODUK ASURANSI UMUM
 ASURANSI MOTOR VEHICLE (KENDARAAN BERMOTOR)
 ASURANSI FIRE (KEBAKARAN)
 ASURANSI PERSONAL ACCIDENT (KECELAKAAN DIRI)
 ASURANSI UANG (MONEY INSURANCE)
 ASURANSI MARINE CARGO (PENGANGKUTAN)
 ASURANSI PUBLIC LIABILITY (PIHAK KETIGA)
 ASURANSI CONTRACTOR ALL RISK (PEMBANGUNAN)
 ASURANSI ERECTION ALL RISK (PEMASANGAN)
 ASURANSI HEAVY EQUIPMENT (ALAT BERAT)
 ASURANSI MARINE HULL (RANGKA KAPAL)

ASURANSI SIMPLE RISK


KENDARAAN BERMOTOR (MOBIL/MOTOR)
– Kerugian dan atau kerusakan pada Kendaraan Bermotor
dan atau kepentingan yang dilindungi yang secara langsung
disebabkan oleh :
Risiko yang dijamin/Manfaat yang dijamin adalah
1.Tabrakan, tubrukan, terbalik, tergelincir, terperosok
2.Perbuatan jahat
3.Pencurian

4.Kebakaran

5.Tanggungjawab hukum terhadap pihak ketiga

7
Pengecualian :
Polis Asuransi ini tidak melindungi kerugian, kerusakan,
biaya atas Kendaraan Bermotor yang disebabkan oleh :
Menarik, mendorong, kendaraan
1. atau benda lain,
memberi pelajaran mengemudi
2.Turutserta dalam perlombaan, latihan, penyaluran hobi,
karnaval, kampanye, unjuk rasa
3.Melakukan tindak kejahatan
4.Penggelapan, penipuan, hipnotis dan sejenisnya
5.Perbuatan jahat oleh peserta sendiri, suami/istri, anak,
orangtua, saudara, karyawan peserta
6.Pemogokan, huru hara, revolusi, perang, makar,
terorisme dll
7.Disengaja oleh peserta/pengemudi, tidak memiliki SIM
8.Dll (dalam wording polis)

Objek Asuransi yang dikecualikan


1.Bajaj dan kendaraan dengan jumlah roda kurang dari 4 (Empat)
kecuali yang disebutkan dalam Asuransi Sepeda Motor
2.Truk Umum (Public Truk)
3.Heavy Equipment (Alat Berat) seperti excavator, forklift
4.Kendaraan Sport/Rally
5.Angkutan Umum Kota (Angkot)

Jenis Asuransi Kendaraan Bermotor


Comprehensive/All Risk
Total Loss Only (TLO)

8
Comprehensive : Menjamin segala risiko yang dijamin pada polis Asuransi
Kendaraan Bermotor seperti tabrakan, tubrukan, pencurian dll
Total Loss Only : Menjamin risiko kehilangan total dan atau kerugian
akibat kecelakaan yang dijamin di polis min. 75%.

Rate Comprehensive

Ketentuan Rate/Tarif Premi :


Wilayah I : Sumatera dan Riau Kepulauan
Wilayah II : Jabotabek, Banten dan Jawa Barat
Wilayah III : Jawa Tengah dan Timur, Bali, Kalimantan,
Sulawesi dan Indonesia Timur
Contoh Perhitungan Comprehensive
Mobil : Toyota All New Avanza Tahun 2016
TSI : Rp. 200.000.000,-
Nopol : B 111 GH

Premium : Total Sum Insured x Rate


Rp. 200.000.000,- x 2.47% = Rp. 4.940.000,-
Biaya Polis + Materai = Rp. 30.000,-
Total Premi = Rp. 4.970.000,-

9
Rate Total Loss Only

Contoh Perhitungan Total Loss Only


Mobil : Toyota All New Avanza Tahun 2016
TSI : Rp. 200.000.000,-
Nopol : BM 111 GH

Premium : Total Sum Insured x Rate


Rp. 200.000.000,- x 0.44% = Rp. 880.000,-
Biaya Polis + Materai = Rp. 30.000,-
Total Premi = Rp. 910.000,-

10
Proses Aplikasi menjadi polis

Bagaimana proses/alur untuk dapat menerima polis


asuransi ?
1.Menerima form/aplikasi dari tertanggung sebagai bukti
tertulis bahwa tertanggung menyetujui pembuatan polis
2.Diajukan dan disetujui oleh bagian Underwriting
3.Proses Survey (sesuai term & Condition)
4.Pembuatan Polis di bagian underwriting
5.Telah selesai dibuat dan ditandatangani pejabat asuransi
terkait (Kepala Cabang/Head of Underwriting)
6.Didistribusikan ke tertanggung/nasabah
7.Pembayaran premi oleh tertanggung
2017-5-1

Pelayanan dan Klaim


Pelayanan
Pelayanan biasanya dilakukan oleh agen/marketing dari
Asuransi. Karena agen lah yang banyak berhubungan
dengan tertanggung dari mulai awal pengisian
aplikasi/SPPA hingga proses pembayaran premi.

Klaim
Untuk pelayanan Klaim ditangani oleh oleh bagian klaim
asuransi terkait. Dimulai dari
1.Pelaporan klaim min. lisan/tertulis 3 x 24 jam
2.Laporan ditindaklanjuti oleh bagian klaim untuk
identifikasi polis (masa berlaku polis dan pembayaran
premi)
3.Dilakukan
survey oleh bagian klaim dan diproses klaimnya,
hingga pembayaran klaim 2017-5-1

11
Potensi pasar
Luasnya wilayah Indonesia dengan berpenduduk lebih dari
200 juta jiwa sangat potensial untuk dijadikan potensi
pasar asuransi, dimana saat ini di Indonesia sendiri
kesadaran berasuransi masih sangat minim, hal ini berarti
banyak penduduk Indonesia yang belum sadar akan
perlunya asuransi.

Dibandingkan dengan Negara-Negara tetangga atau Negara-


Negara maju yang sudah menjadi kewajiban untuk
berasuransi.

Untuk itu pentingnya berasuransi ini perlu lebih banyak di


sosialisasikan agar masyarakat umumnya mengetahui
potensi kerugian yang bisa diderita dan sebagai cadangan
finansial 2017-5-1

Mari Galakkan Budaya


Berasuransi

Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

2017-5-1

12

Anda mungkin juga menyukai