Laporan PKL SEPTIAN Revisi
Laporan PKL SEPTIAN Revisi
Oleh:
SEPTIAN DEWANTA
160204059
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kimia
iii
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini tidak lepas dari bantuan dan
dukungan banyak pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :
iv
9. Calon istri Rizka Ardianti, S.Kep yang telah memberi dukungan, serta do’a
yang tulus kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.
10. Teman-teman satu kelas program B 2016 Fakultas MIPA dan Kesehatan
UMRI yang telah memberikan penulis dukungan dan semangat dalam
menyelesaikan laporan ini.
Penulis
v
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................. 4
1.3. Manfaat................................................................................................. 4
1.4. Pengenalan Perusahaan ........................................................................ 5
1.5. Laboratorium Pengujian Kertas............................................................ 8
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Struktur organisasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk
Perawang……………………………………………….......... 7
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. Dokumentasi
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan
dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan,
kebersihan ataupun toilet. Sebagai bahan baku kertas, parameter yang penting dari
pulp adalah kandungan selulosa dan kandungan lignin. Kandungan selulosa yang
tinggi sangat diperlukan pada pembuatan kertas karena merupakan bahan dengan
rantai yang panjang sehingga dengan kadar yang tinggi kertas yang dihasilkan akan
kuat. Sedangkan kandungan lignin menunjukkan banyaknya lignin dalam pulp.
Kandungan lignin yang tinggi dalam pulp tidak diinginkan, karena adanya lignin
dapat menimbulkan warna coklat pada kertas (Bahri, 2015).
Dalam pembuatan kertas begitu banyak proses dan tahapan yang di lewati
untuk menghasilkan kertas, sehingga banyak sekali faktor-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya cacat produk. Salah satunya yaitu proses pembentukan dan
penggulungan kertas pada mesin rewinder yang terkadang kurang tepat dalam
mengoperasikannya sehingga sering terjadi defect pada jumbo roll, salah satu contoh
jenis defect yang terjadi yaitu smoothness dan roughness yang dapat mempengaruhi
penyebaran tinta printer pada lembaran kertas nantinya.
Smoothness adalah sifat yang menyatakan kelicinan atau kehalusan
permukaan kertas yang di ukur dalam keadaan standar. Smoothness kertas,
berlawanan dengan roughness kertas. Smoothness dan roughness merupakan
kuantitas fisik penting dalam mengevaluasi derajat cembung-cekung kertas.
Kehalusan kertas sangat erat kaitannya dengan penyebaran tinta printer di atas
permukaan kertas, maka kehalusan kertas cetak perlu diukur. Metode pengukuran
kehalusan kertas saat ini meliputi metode Buick, Bentsen, PPS, dan metode tidak
langsung yang mengukur kehalusan kertas secara online dengan memanfaatkan
gangguan gesekan permukaan kertas. Di antara metode ini, metode Buick paling
umum digunakan, prinsip pengukurannya ditunjukkan pada gambar 1.1 kertas yang di
ukur diletakkan di atas pelat kaca halus C, D dan E adalah dua bejana kolom yang
dibalik ke bawah di atas kertas. Udara masuk Ruang A melewati celah antara bejana
D dan kertas yang diukur setelah udara di ruang B dipompa dalam keadaan vakum
dengan cepat. Permukaan kertas yang halus menyebabkan kedap udara yang lebih
2
baik pada bejana D, sehingga waktu pengosongan udara (dalam A) digunakan untuk
menunjukkan kehalusan kertas atau lebih tepatnya, semakin lama waktu berarti
semakin tinggi kehalusan kertas yang diukur. Namun metode ini tidak dapat
mengukur kehalusan kertas secara online. Selain itu, meskipun menampilkan presisi
pengukuran yang tinggi, metode yang memanfaatkan kebisingan gesekan permukaan
kertas tidak dapat digunakan di jalur produksi kertas karena terlalu bising saat
digunakan di ruang kerja (Zhou et al., 2012).
3
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan PKL
Adapun tujuan dari dilakukannya praktik kerja lapangan ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Melengkapi persyaratan mata kuliah program studi S1 Kimia FMIPA dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Riau.
2. Membekali mahasiswa dengan pengalaman, kedisiplinan dan komunikasi sebagai
bekal mahasiswa untuk terjun kedunia kerja.
3. Mahasiswa mampu memadukan teori yang didapat di perkuliahan dengan dunia kerja.
4. Meningkatkan hubungan kerja sama antara perguruan tinggi dengan instansi
perusahaan tempat dilakukannya praktik kerja lapangan.
1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Adapun manfaat praktik kerja lapangan ini bagi mahasiswa adalah sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui lebih jauh realita antara ilmu yang telah diterima di
perkuliahan dengan kenyataan di lapangan.
2. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan serta kreativitas mahasiswa
untuk di aplikasikan pada lingkungan kerja di masa mendatang.
4
3. Dapat menyiapkan langkahlangkah yang diperlukan untuk menyesuaikan
diri dalam lingkungan kerja di masa mendatang.
4. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengelaman sebagai generasi yang
dididik untuk siap terjun langsung ke masyarakat khususnya di lingkungan
kerja.
5
PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Perawang pertama kali dipelopori oleh
Soetopo Jananto (Yap Sui Kie) yang pada saat itu beliau memimpin Berkat Group di
tahun 1975. Berkat Group yang memiliki banyak anak angkat tersebut memulai
kerjasama dengan perusahaan Chung Hwa Pulp Corporation, Taiwan & Yuen Foong
Yu Paper Manufacturing, Taiwan, untuk kemudian melakukan survei pertama studi
kelayakan usaha dengan lokasi pendirian berbagai macam pabrik yang diantaranya:
1. Pabrik Kertas di Serpong, Tangerang-Jawa Barat.
2. Pabrik Pulp di Jawa Tengah, Jambi dan Riau serta tujuh daerah lainnya di
Indonesia.
Pada tahun 1976, diurus perizinan pembebasan tanah, izin penanaman modal
dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) dengan izin Presiden pada tanggal 11
April 1976. Pada tanggal 7 Desember 1976 perusahaan PT. Indah Kiat Pulp & Paper
(IKPP) Tbk Perawang kini telah resmi berdiri dengan notaris Ridwan Soesilo, S.H.
Permohonan pendirian pabrik dilakukan dengan status PMA, dimaksudkan untuk
mendatangkan tenaga asing, karena tenaga lokal belum menguasai tentang pembuatan
kertas, disamping memberikan perangsang agar investor asing mau masuk ke
Indonesia (Dokumen PT. Indah Kiat Pulp & Paper: 2014).
Akhirnya setelah mempertimbangkan data studi kelayakan lokasi tahun 1975.
Khususnya lokasi pabrik yang sesuai dengan sumber bahan baku, pengangkutan dan
lain sebagainya, maka studi lanjutan dilakukan di desa Pinang Sebatang dan
Perawang, Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Provinsi Riau dan pada tanggal 05
September 1981, dilakukan pembebasan tanah dan perizinan. Setahun kemudian
pembangunan fisik pabrik fase I dimulai di Provinsi Riau. Secara bersamaan
dibangun pula fasilitas bongkar muat berupa pelabuhan khusus yang dapat disandari
oleh Kapal Samudera dengan bobot mati lebih dari 6000 ton, yang berjarak lebih
kurang 1.5 km dari lokasi pabrik di tepi Sungai Siak. Pada tanggal 24 Mei 1984,
dilakukan produksi percobaan pabrik Pulp di provinsi Riau ditandai dengan
peresmian pabrik oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Soeharto (Dokumen PT.
Indah Kiat Pulp & Paper: 2014).
6
PT. Indah kiat pulp and paper Tbk Perawang memiliki visi dan misi perusahaan
yang dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu:
1. Visi dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper adalah menjadi perusahaan kertas yang
berstandar internasional dengan kualitas kertas yang sangat baik dan bisa bersaing
dengan perusahaan kertas lainnya baik dari tingkat domestik maupun
internasional.
2. Misi dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper adalah bekerja dengan integritas dan
komitmen kepada pelanggan, karyawan dan para pemegang saham dalam waktu
yang bersamaan dan memantapkan perhatian kepada pengawasan terhadap kualitas
dan performa serta prima dari produk kertas industri PT. Indah Kiat Pulp & Paper
(Dokumen PT. Indah Kiat Pulp & Paper: 2014).
Penerapan strategi yang sukses banyak tergantung kepada struktur organisasi
perusahaan, mengkoordinasikan seluruh daya perusahaan untuk mencapai tujuan-
tujuan perusahaan. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Perawang dipimpin oleh
seorang President Director yang membawahi 3 group divisi, yaitu PUP (Group
Divisi Pulp), PAG (Group Divisi Paper) dan SUG (Group Divisi Supporting) seperti
divisi IT, HRD, Security, Safety, Akunting, dan lain-lain. Berikut adalah skema dari
struktur organisasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper yaitu:
Gambar 1.2. Struktur organisasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Perawang.
7
1.5. Laboratorium Pengujian Kertas
Laboratorium yang digunakan ketika melakukan Praktik Kerja Lapangan adalah
laboratorium physical properties yang berada di area PPM#6 dibawah naungan divisi
TEA. Laboratorium physical properties area PPM#6 merupakan bagian area kerja
seksi QC2 yang bertugas menguji, mengontrol dan menentukan mutu produksi kertas
sesuai standar yang ditentukan. Instrumen pengujian telah menggunakan instrumen
canggih dan terbaru seperti alat Spectrodensitometer X-Rite 508 untuk menguji
density tinta printer pada permukaan kertas dan juga alat L&W AutoLine 400 yang
mampu meguji beberapa parameter pengujian sekaligus secara otomatis seperti BW,
thickness, color, porosity, smoothness, roughness, tensile, alongation, tearing, TSO
angle, TSI MD dan CD, dan formation.
Sistem kerja karyawan mengunakan 2 sistem pola kerja, yaitu sistem non shift
yang jam kerjanya mulai jam 07.00 WIB sampai jam 11.00 WIB, kemudian jam
11.00 WIB sampai jam 13.00 WIB istirahat, kemudian bekerja kembali 13.00 WIB
sampai jam 17.00 WIB selama 5 hari kerja dan 2 hari off selama seminggu.
Sedangkan sistem shift terbagi menjadi 3 shift, shift 1 jam kerjanya dari jam 07.00
WIB sampai jam 15.00 WIB, shift 2 jam kerjanya dari jam 15.00 sampai jam 23.00
WIB, dan shift 3 jam kerjanya dari jam 23.00 WIB sampai jam 07.00 WIB, selama 5
hari kerja dan 2 hari off dalam seminggu.
Untuk sampel kertas, diambil beberapa lembar seperti selebar spool PPM#6 di
area pope reel, kemudian sampel dibawa ke laboratorium physical properties untuk
dilakukan pengujian kertas dan sisanya untuk sampel pertinggal. Sedangkan sampel
kertas cetak HVS ukuran A4 dengan GSM 70 diambil dari area FS#3 (Folio Sheeter
3) yang kemudian dibawa ke laboratorium physical properties untuk dilakukan
pengujian density tinta printer pada permukaan kertas.
8
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
9
Sisi atas kertas dibubuhi tanda sebagai wire dan sisi bawah sebagai felt. Sampel
kertas juga dibubuhi tanda MD (machine direction) sebagai arah serat kertas searah
mesin dan tanda CD (cross direction) sebagai arah serat tegak lurus arah mesin.
Sampel kertas digulung dari BS ke FS dengan posisi sisi atas kertas adalah wire,
kemudian dimasukkan ke dalam instumen L & W AL 400 untuk menguji beberapa
parameter pengujian kertas termasuk smoothness dan roughness. Sambil menunggu
hasil uji di AL400 selesai, sediakan juga sampel kertas cetak ukuran A4 yang telah
dicetakkan format pengujian Inkjet Print menggunakan Printer Cannon IP 2770 dan
juga telah ditentukan sisi wire dan felt-nya untuk dilakukan pengujian density tinta
printer pada permukaan kertas.
3. Pengujian kualitas permukaan kertas dan density tinta printer
Kualitas permukaan kertas diukur dengan 2 parameter, yaitu smoothness dan
roughness. Smoothness dan roughness kertas diukur dengan menggunakan alat L &
W AL400, sedangkan density tinta printer diukur menggunakan alat
Spectrodensitometer X-Rite 508. Untuk hasil pengukuran smoothness dan roughness
di L & W AL400, data di transfer ke portal database QC2 sesuai dengan nomor
jumbo roll yang diuji, sedangkan hasil pengukuran uji density data dicatat secara
manual pada tabel hasil pengamatan yang ada pada format pengujian Inkjet Print
yang sudah dicetakkan di atas permukaan kertas cetak HVS ukuran A4 70GSM. Data
yang didapat, dianalisa untuk mengetahui pengaruh smoothness dan roughness
terhadap density penyebaran tinta printer pada permukaan kertas.
2.3.2. Bahan
Kertas sampel PPM#6 grade PPTIP035-70 GSM
10
2.4. Prosedur Kerja
2.4.1. Pengambilan Sampel
1. Kertas diambil dari PPM#6 (Paper Machine) yang diperlukan untuk pengujian.
2. Pengambilan kertas uji dilakukan tanpa memperhatikan kondisi atau kualitas
kertas, tetapi kertas uji diambil setelah lapisan luar kertas dari roll sebanyak 3
sampai 4 lembar dibuang lebih dulu.
3. Kertas uji dijaga tetap licin dan rata (seperti aslinya) tidak terjadi lipatan.
Dihindari kertas uji dari pengaruh sinar matahari dan dijaga air dari tangan
(keringat) serta kontak dengan cairan).
4. Pemotongan kertas uji dari roll dilakukan sejajar arah mesin dan silang mesin
(persegi empat).
5. Hindari cacat pada kertas seperti tetesan air, kerutan dan kerusakan kertas lainnya.
6. Berikan tanda posisi pada kertas untuk memastikan arah MD dan CD serta
posisinya pada mesin.
11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Berikut ini adalah data yang didapatkan pada saat melakukan analisa pengaruh
smoothness dan roughness kertas terhadap penyebaran tinta printer pada permukaan
kertas PPM#6 dengan grade PPTIP035-70 GSM di QC2 PPM#6 PT. Indah Kiat Pulp
and Paper Tbk Perawang Mill.
Tabel 3.1. Hasil Analisa
Density Inkjet print pada kertas Smoothness Roughness
No Jumbo
Black Cyan Magenta Yellow ⁄ ⁄
Roll
w f w F w f w f w f w F
A620E1004 1.65 1.05 1.63 1.01 1.59 0.97 1.37 0.79 39.0 31.1 109 145
A620E1006 1.06 0.93 1.04 0.88 1.00 0.74 0.81 0.67 33.1 23.1 132 207
A620E1022 1.24 0.99 1.22 0.96 1.18 0.91 0.98 0.72 34.9 26.2 129 188
A620E1110 1.14 0.95 1.11 0.92 1.08 0.79 0.89 0.70 33.9 24.3 136 201
A620E1114 1.30 1.02 1.27 0.98 1.24 0.94 1.03 0.75 35.5 25.5 125 182
3.2. Pembahasan
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak
serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya
kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet
(Bahri, 2015). Pembuatan kertas memiliki begitu banyak proses dan tahapan yang di
lewati untuk menghasilkan kertas, sehingga banyak sekali faktor-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya cacat produk, salah satu contoh jenis defect yang terjadi
12
yaitu smoothness dan roughness yang dapat mempengaruhi penyebaran tinta printer
pada lembaran kertas nantinya.
Smoothness adalah sifat yang menyatakan kelicinan atau kehalusan permukaan
kertas yang di ukur dalam keadaan standar. Smoothness kertas, berlawanan dengan
roughness kertas, kehalusan (smoothness) kertas sangat erat kaitannya dengan
penyebaran tinta printer di atas permukaan kertas, maka kehalusan kertas cetak perlu
diukur. Smoothness dan roughness merupakan kuantitas fisik penting dalam
mengevaluasi derajat cembung-cekung kertas. (Zhou et al., 2012). Sementara
roughness adalah tingkat kekasaran permukaan kertas dalam luasan tertentu yang di
ukur dalam keadaan standar pada sisi wire dan felt (Pellinen & Lukkala, 1995).
Kertas yang telah dipotong akan melalui proses pengujian kualitas, salah satunya
yaitu pengujian smoothness dan roughness, yang nantinya dapat mempengaruhi
penyebaran tinta printer pada permukaan kertas.
Tinta printer terbagi dalam dua bagian yaitu tinta standar dan tinta spesial. Tinta
standar terdiri dari tinta CMYK dan tinta base color, tinta CMYK adalah sebuah
model warna berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color
model) dan yang umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna, jenis tinta CMYK
adalah tinta Cyan (C), Magenta (M), Yellow (Y), dan Black (K), yaitu tinta proses
cetak yang menghasilkan banyak warna jika terjadi penumpukan raster pada image
atau cetakan. Sedangkan tinta base color adalah warna-warna yang tidak dihasilkan
hanya dengan CMYK, karena hasil tinta base color lebih bersih atau lebih kuat.
Untuk menghasilkan gamut warna lebih luas lagi, digunakan tinta base color (tinta ini
memiliki hue dan chroma lebih dari CMYK). Sedangkan tinta spesial adalah tinta
yang dihasilkan dari pencampuran tinta standar seperti CMYK atau base color untuk
mendapatkan warna tinta sesuai keinginan konsumen (Azmi, 2016). Berikut adalah
pengaruh antara smoothness dan roughness terhadap densitas CMYK:
13
3.2.1. Pengaruh Smoothness dan Roughness terhadap Densitas Black
a b
Gambar 3.1. (a) Grafik pengaruh smoothness terhadap densitas black,
(b) Grafik pengaruh roughness terhadap densitas black
a b
Gambar 3.2. (a) Grafik pengaruh smoothness terhadap densitas cyan,
(b) Grafik pengaruh roughness terhadap densitas cyan
14
Pada grafik pengujian densitas cyan di atas dapat di lihat bahwa nilai densitas
cyan (wire dan felt) baik yang dipengaruhi oleh smoothness maupun roughness
mendapatkan nilai di atas standar. Dari grafik di atas juga dapat dijelaskan bahwa
pengaruh smoothness dan roughness terhadap densitas cyan masih sama seperti
densitas black yaitu semakin tinggi nilai smoothness maka semakin besar pula nilai
densitasnya sedangkan pada roughness semakin tinggi nilai roughness maka semakin
kecil nilai densitas yang didapatkan.
a b
Gambar 3.3. (a) Grafik pengaruh smoothness terhadap densitas magenta,
(b) Grafik pengaruh roughness terhadap densitas magenta
Untuk nilai densitas magenta dapat dijelaskan dari grafik di atas bahwa untuk
nilai densitas magenta yang felt baik itu yang dipengaruhi oleh smoothness maupun
roughness masih berada dibawah garis standar, sedangkan pada densitas magenta
yang wire baik itu yang dipengaruhi oleh smoothness maupun roughness sebagian
mendapatkan nilai di atas standar dan sebagian mendapatkan nilai di bawah standar.
15
3.2.4. Pengaruh Smoothness dan Roughness terhadap Densitas Yellow
a b
Gambar 3.4. (a) Grafik pengaruh smoothness terhadap densitas yellow,
(b) Grafik pengaruh roughness terhadap densitas yellow
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai smoothness maka
nilai densitas yellow akan semakin tinggi pula, sedangkan pada roughness yaitu
kebalikan dari smoothness, semakin tinggi nilai roughness maka nilai densitas yellow
akan semakin rendah. Untuk densitas yellow yang felt baik yang dipengaruhi oleh
smoothness ataupun roughness nilai densitasnya masih di bawah standard, sedangkan
pada densitas yellow yang wire baik yang dipengaruhi oleh smoothness ataupun
roughness nilai densitasnya sebagian ada yang di bawah standar dan sebagian lagi
ada yang di atas standar.
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari pengujian kualitas kertas yang dilakukan terhadap jumbo roll dengan
menggunakan beberapa parameter yaitu pengujian smoothness, roughness, dan
densitas kertas dengan hasil yang didapatkan sesuai standar mutu yang berlaku di
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Perawang. Pengujian smoothness, roughness,
dan densitas kertas sangat berpengaruh pada kualitas hasil cetak printer, karena
dengan pengujian ini maka penyebaran tinta printer saat di cetak pada kertas
akan menyebar secara merata.
Nilai smoothness memiliki dua sisi yaitu wire dan felt, untuk nilai
sec
smoothness dengan sisi wire paling tinggi adalah 39 /10cc dan untuk nilai
sec
smoothness dengan sisi felt yang tertinggi adalah 31.1 /10cc. Nilai roughness
juga memiliki dua sisi yaitu wire dan felt, untuk nilai roughness dengan sisi wire
paling tinggi adalah 136 ml /min dan untuk nilai roughness dengan sisi felt yang
tertinggi adalah 207 ml /min.
Smoothness permukaan kertas yang terlalu tinggi dapat membuat tinta
printer tidak akan melekat baik pada permukaan kertas yang dicetak, sehingga
hasil tinta pada permukaan kertas yang dicetak akan merembes kemana-mana.
Sedangkan untuk roughness permukaan kertas jika terlalu tinggi dapat membuat
tinta printer tidak menyebar secara merata.
4.2. Saran
Untuk selanjutnya, perlu dilakukan pengujian lebih lanjut lagi mengenai
pengaruh smoothness dan roughness terhadap densitas kertas, dengan
menggunakan beberapa jenis printer lainnya, tidak hanya menggunakan printer
Cannon IP 2770 saja.
17
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S. (2015). Pembuatan Pulp dari Batang Pisang. Jurnal Teknologi Kimia
Unimal, 4 (2), 36 – 50. http://ft.unimal.ac.id/teknik_kimia/jurnal.
Bahri, S. (2015). Pembuatan Serbuk Pulp Dari Daun Jagung. Jurnal Teknologi Kimia
Unimal, 4 (1), 46 – 59. http://ft.unimal.ac.id/teknik_kimia/jurnal.
Pellinen, J. S., & Lukkala, P. (1995). Paper Roughness Measurement Using Airborne
Ultrasound. Sensors and Actuators A, 49 (1995), 37– 40.
Zhou, Q., Ren, P., & Tan, Y. L. (2012). Soft measurement of paper smoothness based
on time–frequency analysis of paper quantization noise, Measurement, 45
(2012), 493– 499.
18
Lampiran 1
SKEMA KERJA
Setelah pengujian selesai, alat akan berhenti secara otomatis, data quality
akan muncul di layar monitor AL400 termasuk data smoothness dan
roughness. Klik terminate, data akan di transfer ke portal database quality
QC2.
Lampiran 1
DATA ANALISA
1. Data Analisa Smoothness Dan Roughness Tanggal 10 Mei 2020
Lampiran 2
DATA ANALISA DENSITAS CMYK WIRE DATA ANALISA DENSITAS CMYK FELT
Lampiran 2
DATA ANALISA DENSITAS CMYK WIRE DATA ANALISA DENSITAS CMYK FELT
Lampiran 2
DATA ANALISA DENSITAS CMYK WIRE DATA ANALISA DENSITAS CMYK FELT
Lampiran 2
DATA ANALISA DENSITAS CMYK WIRE DATA ANALISA DENSITAS CMYK FELT
Lampiran 2
DATA ANALISA DENSITAS CMYK WIRE DATA ANALISA DENSITAS CMYK FELT
Lampiran 3
DOKUMENTASI
No Foto Keterangan
Alat spectrodensitometer X-
3 Rite 508, untuk pengujian
kualitas densitas kertas.
No Foto Keterangan