Disusun Oleh :
Pendahuluan ..................................................................................... 3
Pembahasan...................................................................................... 6
A. Nama Program .................................................................................................. 6
B. Tujuan Program ................................................................................................. 6
C. Prosedur Pelayanan Program ........................................................................... 8
Rujukan .................................................................................................................. 8
Assessment ............................................................................................................ 8
Pelaksanaan Terapi ............................................................................................... 9
Dokumentasi........................................................................................................ 11
Evaluasi SOP ........................................................................................................ 12
Discharge Planning ............................................................................................. 13
Evaluasi Program ................................................................................................ 14
Kesimpulan...................................................................................... 16
Marketing Program ......................................................................... 19
Daftar Pustaka ................................................................................ 20
2
Pendahuluan
3
pasif, perubahan sensasi, dan neglect (Eliason A.C., Krumlinde-Sundholm
L., et.al., 2006).
Pada mirror terapi terjadi ilusi visual, dimana ilusi diciptakan oleh
cermin dari anggota tubuh yang sehat, hal ini akan mengelabuhi otak dan
pasien berfikir bahwa anggota tubuh yang terkena dapat bergerak, yang
pada gilirannya akan meningkatkan fungsi penggerak dari anggota tubuh
yang terkena (Ramachandran V. S., Rogers-Ramachandran D., et.al.,
4
1995). Terapi ini akan meningkatkan rangsangan korteks tulang belakang
melalui efek ilusi visual pada neuron aggota tubuh yang terkena tanpa
menyebabkan rasa sakit. Aksi neuron cermin ini akan mempengaruhi otak
dan membayangkan bahwa kedua anggota tubuhnya sehat. Maka akan
terjadi regenerasi korteks otak setelah menerima informasi baru ini
(Darnall B. D., 2010). Mirror therapy dapat memberikan efek positif pada
motor imagery (Stevens J. A., Stoykov M. E., 2003) dan mirror neuron
system (Marian E. Michilsen, et.al., 2011)
5
Pembahasan
A. Nama Program
B. Tujuan Program
Target dari terapeutik pada cerebral palsy tidak hanya anak mampu
pemulihan penuh, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam gerakan,
meningkatkan kemampuan anggota tubuh, dan mencapai kondisi
motoric yang diinginkan. Sehingga dilakukan penelitian oleh Farzamfar
P., Heirani A., & Sedighi M. (2017), untuk mengetahui pengaruh
latihan motorik dalam mirror therapy terhadap keterampilan motorik
6
halus pada anak Spastic Hemiplegic Cerebral palsy. Hasil temuan
menunjukkan bahwa kedua kelompok menunjukkan kemajuan yang
signifikan selama proses evaluasi dari pre-test hingga post-test, tetapi
kelompok terapi lebih banyak mengalami kemajuan keterampilan
motorik halus dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil ini sejalan
dengan hasil Jin Young et al., dan Shahanawaz et al., sehingga dapat
disimpulkan bahwa intervensi yang digunakan (mirror therapy) pada
penelitian ini mengakibatkan peningkatan penggunaan tangan pada
anak dengan CP spastik hemiplegia.
7
C. Prosedur Pelayanan Program
Rujukan
Klien dengan Cerebral palsy dirujuk oleh dokter atau spesialis anak
untuk melakukan terapi. Sebelum dilakukannya terapi, terapis
melakukan wawancara atau observasi untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan apa yang ada pada diri klien. Terapis juga memberikan
informasi dengan terapi atau aktiviitas apa yang akan diberikan dan
kelebihan dari aktivitas tersebut untuk klien.
Assessment
8
fleksi 90° dengan kaki menapak pada permukaan lantai. Siku
difleksikan 90° dengan lengan bawah berada di tengah-tengah antara
posisi supinasi dan pronasi serta ditopang pada sandaran tangan kursi
dan wrist pada posisi netral dan menggantung di sandaran tangan
kursi. Kemudian, setiap anak diminta untuk memegang pegangan
dynamometer dan menekannya dengan sekuat tenaga, lalu
melepaskan genggaman dynamometer. Hal ini dilakukan sebanyak 3
kali, kemudian dicatat rata-ratanya.
Pelaksanaan Terapi
9
hambatan yang terpantul di cermin, sehingga anak dapat menerima
umpan balik visual. Anak di instruksikan menggerakan lengan yang
tidak terpengaruh oleh instruksi atau isyarat terapis. Program mirror
therapy ini terdiri dari gerakan bahu, siku, lengan bawah, pergelangan
tangan dan kaki. (Paik, Kim, Lee, & Jeon, 2014; Lin er al., 2014)
gerakan-gerakan ini dilakukan dengan menggunakan sisi yang tidak
terpengaruh, dan setiap gerakan diulang sebanyak 10 kali. Mirror
therapy diberikan selama 4 minggu (60menit/setiap sesi,
5hari/minggu) dan hasil intervensi tersebut di dokumentasikan
sebelum dan sesudah intervensi fisik. (Kim, Ji & Cha, 2016).
Posisi cermin
10
penting dan dapat membantu sebelum menempatkan ekstremmitas
jika terjadi spastisitas otot yang serius.
Dokumentasi
Sumber : https://pharmascope.org/ijrps/article/view/1483/1723
Sumber : https://pharmascope.org/ijrps/article/view/1483/1723
11
Sumber : https://www.semanticscholar.org/paper/Effect-of-Mirror-
Visual-Feedback-on-Upper-Extremity-Emara-
Negamy/1a992e542847dc0dc7cb2178ecf147765b0c0489
12
pasien. Hal ini untuk mencegah supaya pasien tidak melihat anggota
tubuh yang mengalami gangguan. Dengan hal tersebut diharapkan
akan menciptakan ilusi visual dari anggota tubuh yang sehat dianggap
mempengaruhi anggota tubuh yang spastic. Ketika pasien melihat ke
cermin, maka yang dilihat adalah pantulan anggota tubuh yang sehat
yang akan menciptakan ilusi visual bahwa gerakan dari anggota tubuh
yang sehat dapat mempengaruhi anggota tubuh yang spastic ( G
Yavuzer, et.al, 2008).
Discharge Planning
13
melakukan program mirror therapy di rumah setelah ia mempelajari
bagaimana cara melakukannya. Peran keluarga penting dalam
melaksanakan program ini, keluarga juga dibimbing oleh terapis
dengan memberi arahan bagaimana melakukan program mirror
therapy ini.
Evaluasi Program
14
al, 1995; Shea, et. al, 2008; Stevens et. al, 2004, 2003; Tomatsu et.
al, 2005). Hal ini juga sejalan dengan penelitian Feltham, dkk. (2010)
yang menjelaskan bahwa anak-anak cerebal palsy dengan spastisitas
mempertahankan kendali lebih stabil ketika terjadi umpan balik visual
pada cermin pada sisi yang lemah atau saat diganti dengan refleksi
cermin dari sisi yang sehat.
15
Kesimpulan
16
tubuh yang sehat, hal ini akan mengelabuhi otak dan pasien berfikir
bahwa anggota tubuh yang terkena dapat bergerak, yang akan
meningkatkan fungsi penggerak dari anggota tubuh yang terkena
(Ramachandran V. S., Rogers-Ramachandran D., et.al., 1995).
17
dapat meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan fungsi tangan,
mencegah hemineglect, meningkatkan kapasitas ADL (Ismael, et. al.
2016). Mirror therapy cukup dibilang efektif, karena selain sederhana dan
murah, mirror therapy tidak memerlukan banyak aktivitas dan energi dari
terapis, dan pasien juga dapat melakukan program ini di rumah setelah ia
mempelajari bagaimana cara melakukannya (Wilcher D. G., Chernev I., &
Yan K., 2011).
18
Marketing Program
19
Daftar Pustaka
Altschuler, E. L., Wisdom, S. B., Stone, L., Foster, C., Galasko, D.,
Llewellyn, D. M. E., & Ramachandran, V. S. (1999). Rehabilitation of
hemiparesis after stroke with a mirror. The Lancet, 353(9169), 2035-
2036.
Basu, A. P., Pearse, J., Kelly, S., Wisher, V., & Kisler, J. (2015). Early
intervention to improve hand function in hemiplegic cerebral palsy.
Frontiers in neurology, 5, 281.
Beenakker, E. A. C., Van der Hoeven, J. H., Fock, J. M., & Maurits, N. M.
(2001). Reference values of maximum isometric muscle force
obtained in 270 children aged 4–16 years by hand-held
dynamometry. Neuromuscular disorders, 11(5), 441-446.
Bruchez, R., Jequier Gygax, M., Roches, S., Fluss, J., Jacquier, D.,
Ballabeni, P., ... & Newman, C. J. (2016). Mirror therapy in children
with hemiparesis: a randomized observer‐ blinded
trial. Developmental Medicine & Child Neurology, 58(9), 970-978.
20
Elanchezhian, C., & Swarnakumari, P. (2017). Physical Rehabilitation
Techniques to Improve Hand Function in Cerebral palsy. Indian
journal of applied research, 7(5), 377-379.
Eliasson, A. C., Krumlinde‐ Sundholm, L., Rösblad, B., Beckung, E., Arner,
M., Öhrvall, A. M., & Rosenbaum, P. (2006). The Manual Ability
Classification System (MACS) for children with cerebral palsy: scale
development and evidence of validity and reliability. Developmental
medicine & child neurology, 48(7), 549-554.
Farzamfar, P., Heirani, A., & Sedighi, M. (2017). The effect of motor
training in mirror therapy on gross motor skills of the affected hand
in children with hemiplegia. Iranian Rehabilitation Journal, 15(3),
243-248.
Feltham, M. G., Ledebt, A., Bennett, S. J., Deconinck, F. J., Verheul, M. H.,
& Savelsbergh, G. J. (2010). The “mirror box” illusion: effect of visual
information on bimanual coordination in children with spastic
hemiparetic cerebral palsy. Motor control, 14(1), 68-82. DOI:
https://doi.org/10.1123/mcj.14.1.68
21
Fukumura, K., Sugawara, K., Tanabe, S., Ushiba, J., & Tomita, Y. (2007).
Influence of mirror therapy on human motor cortex. International
Journal of Neuroscience, 117(7), 1039-1048.
Garry, M. I., Loftus, A., & Summers, J. J. (2005). Mirror, mirror on the
wall: viewing a mirror reflection of unilateral hand movements
facilitates ipsilateral M1 excitability. Experimental brain
research, 163(1), 118-122.
Hoare, B. J., Wasiak, J., Imms, C., & Carey, L. (2007). Constraint‐ induced
movement therapy in the treatment of the upper limb in children
with hemiplegic cerebral palsy. Cochrane Database of Systematic
Reviews, (2).
Lee, M. J., Na, K., Jeong, S. K., Lim, J. S., Kim, S. A., Lee, M. J., ... & Paik,
Y. K. (2014). Identification of human complement factor B as a novel
biomarker candidate for pancreatic ductal adenocarcinoma. Journal
of proteome research, 13(11), 4878-4888.
Mechsner, F., Kerzel, D., Knoblich, G., & Prinz, W. (2001). Perceptual basis
of bimanual coordination. Nature, 414(6859), 69-73.
Michielsen, M. E., Smits, M., Ribbers, G. M., Stam, H. J., van der Geest, J.
N., Bussmann, J. B., & Selles, R. W. (2011). The neuronal correlates
of mirror therapy: an fMRI study on mirror induced visual illusions in
patients with stroke. Journal of neurology, neurosurgery &
psychiatry, 82(4), 393-398.
22
Narimani, A., Kalantari, M., Dalvand, H., & Tabatabaee, S. M. (2019).
Effect of Mirror therapy on Dexterity and Hand Grasp in Children
Aged 9-14 Years with Hemiplegic Cerebral palsy. Iranian journal of
child neurology, 13(4), 135.
Park, E. J., Baek, S. H., & Park, S. (2016). Systematic review of the effects
of mirror therapy in children with cerebral palsy. Journal of physical
therapy science, 28(11), 3227-3231.
Sakzewski, L., Ziviani, J., & Boyd, R. N. (2014). Efficacy of upper limb
therapies for unilateral cerebral palsy: a meta-analysis. Pediatrics,
133(1), e175-e204.
Shea, C. H., Buchanan, J. J., Kovacs, A. J., & Krueger, M. (2008, June).
Cooperation between the limbs is better than we thought. In Journal
of Sport & Exercise Psychology (Vol. 30, pp. S128-S128). 1607 N
MARKET ST, PO BOX 5076, CHAMPAIGN, IL 61820-2200 USA:
HUMAN KINETICS PUBL INC.
23
Stevens, J. A., & Ellen Phillips Stoykov, M. (2004). Simulation of bilateral
movement training through mirror reflection: a case report
demonstrating an occupational therapy technique for hemiparesis.
Topics in Stroke Rehabilitation, 11(1), 59-66.
Taylor, R., Smiley, R.L., & Richards, S.B. (2009). Exceptional Students
Preparing Teachers for the 21st Century. New York: Mc Graw-Hill
Wilcher, D. G., Chernev, I., & Yan, K. (2011). Combined mirror visual and
auditory feedback therapy for upper limb phantom pain: a case
report. Journal of Medical Case Reports, 5(1), 1-4.
Yavuzer, G., Selles, R., Sezer, N., Sütbeyaz, S., Bussmann, J. B., Köseoğlu,
F., ... & Stam, H. J. (2008). Mirror therapy improves hand function in
subacute stroke: a randomized controlled trial. Archives of physical
medicine and rehabilitation, 89(3), 393-398.
24
25