A. Laporan KKN - Pemberdayaan
A. Laporan KKN - Pemberdayaan
Oleh:
1. Ahmad Rasis Sholikin NIT. 17263010
2. Dony Ferdiansyah NIT. 17263018
3. Mega Milova L. Tjan NIT. 17263029
4. Pandu Kuncoro Admojo NIT. 17263075
Oleh:
Mengetahui Menyetujui
Kepala Pusat Penelitian dan Dosen Pembimbing
Pengabdian kepada Masyarakat Pengabdian Masyarakat
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan laporan yang berjudul PEMETAAN BIDANG-BIDANG TANAH
BASIS DATA LENGKAP BERMASALAH DI KELURAHAN TENGAH dengan
sebaik-baiknya. Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan Pengabdian Masyarakat di
Kelurahan Tengah, Kecamatan Deltapawan, Kabupaten Ketapang. Selama penyusunan
laporan ini penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Berkaitan
dengan itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan banyak ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Senthot Sudirman, M.S., selaku Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan
Nasional;
2. Bapak Dr. Sutaryono, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Diploma IV
Pertanahan dan dosen monitoring KKNP-PTLP di Kantor Pertanahan Kabupaten
Ketapang;
3. Bapak M. Nazir Salim, S.S., M.A., selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat;
4. Bapak Erwin Rachman, S.H., M.M., selaku Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Ketapang;
5. Bapak Suyanto, S.T, selaku Kepala Seksi Infrastruktur Pertanahan Kantor
Pertanahan Kabupaten Ketapang sekaligus pembimbing Pengabdian Masyarakat di
Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang;
6. Bapak Fitzastri Alrassi, S.T. M.Sc, selaku Kepala Sub Seksi Pengukuran Dan
Pemetaan Dasar dan Tematik;
7. Bapak Hairani.S.MN.ME, selaku Kepala Kelurahan Tengah;
8. Seluruh perangkat Kelurahan Tengah yang telah membantu dalam pelaksanaan
Pengabdian Masyarakat;
9. Seluruh pemilik tanah yang berpartisipasi dalam pengumpulan data;
10. Segenap staf dan pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang yang telah
membantu penyusunan laporan ini.
iii
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... v
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………... vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………...vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….viii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
A. Gambaran Umum Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kelurahan
Tengah………………………………………………………………... 1
1. Lingkup Kegiatan ………………….................................................... 2
2. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 3
3. Maksud dan Tujuan………………….................................................. 4
B. Gambaran Umum Wilayah Kerja……….…………................................. 4
C. Tim Pelaksana……….…………............................................................... 6
BAB II KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DI KELURAHAN
TENGAH…………..………………………………………..……… 7
A. Peralatan, Bahan, dan Cara Kerja…………………................................. 8
B. Hasil dan Pembahasan…………………................................................. 26
C. Permasalahan dan Alternatif Penyelesaian……...................................... 29
BAB III PENUTUP……………………………………………………………… 33
A. Kesimpulan……………………............................................................. 33
B. Saran……………………….................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA………................................................................................. 36
LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kegiatan pengadministrasian pertanahana. Salah satu kebutuhan data yang
pertanahan yang lengkap saat ini adalah suatu keniscayaan. Data bidang
tanah (parcel based) adalah dasar yang menjadi landasan overlay semua
informasi tematik dalam menunjang informasi yang komprehensif,
berkelanjutan dan akurat di Kelurahan Tengah, Kelurahan tengah adalah
salah satu wilayah administrative di kecamatan Deltapawan, Kabupaten
Ketapang Provinsi Kalimantan Barat. Sebagai Kelurahan yang berlokasi di
Ibukota Kabupaten, Kelurahan Tengah bisa dikategorikan sebagai
kelurahan yang cukup padat selayaknya kelurahan di wilayah perkotaaan.
Kondisi Saat ini hampir 90 persen bidang tanah di Kelurahan Tengah telah
tersertipikat. Dengan total buku tanah aktif di Kelurahan Tengah mencapai
total 2.450 Sertipikat dengan Total bidang tanah yang baru terpetakan
sebanyak 1.477 bidang. Mengacu pada kondisi tersebut maka penting
kiranya dilakukan penyusunan basis data pertanahan Kelurahan Tengah
Guna mewujudkan Kelurahan Tengah Sebagai salah satu kelurahan
lengkap di Kabupaten Ketapang.
Adapun Kegiatan Pembuatan Basis data desa lengkap sebelumnya
sudah pernah dilakukan dengan pendataan melalui RT namun karena tidak
dilakukannya pendampingan dan pelatihan instrument pengumpul data
yang tepat maka kegiatan pendataan yang sebelumnya menjadi kurang
maksimal dan belum bisa mewujudkan basis data lengkap di kelurahan
Ketapang.
Kegiatan Pembangunan Basis Data Kelurahan Lengkap di kelurahaan
Tengah Ini kan bersinergi dengan Kegiatan Kantor Pertanahan Kabupaten
Ketapang yaitu program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
tahun Anggaran 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk mendata dan
keseluruhan bidang-bidang tanah di kelurahan Tengah baik yang sudah
bersertipikat ataupun yang belum bersertipikat. Pelibatan warga
masyarakat Kelurahan tengah dalam kegiatan Kelurahan lengkap
merupakan inisiatif dari Taruna yang melaksanakan KKNP-PTLP di
Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang. Untuk mewujudkan basis data
pertanahan yang tidak saja lengkap tapi juga benar perlu melibatkan
2
perangkat Kelurahan serta masyarakat yang dianggap lebih tahu
wilayahnya dan lebih dapat diterima oleh masyarakat di kelurahan tengah.
Guna menunjang Kegiatan pembuatan Kelurahan lengkap ini maka
dipilih suatu instrument pendukung dalam kegiatan pengumpulan data
lapangan yaitu suatu aplikasi mobile Gis (SmartPTSL) Sebagi Instruman
data kolektor dalam kegiatan pengumpulan data bidang tanah di Kelurahan
Tengah. Dari data yang di kumpulkan oleh masyarakat dan didampingi
olehh Taruna STPN diharapkan dapat dijadikan dasar dalam pembuatan
basis data Kelurahan lengakap yang bermanfaat tidak hanya bagi kantor
pertanahan tetapi juga bagi pemerintah Kelurahan tengah khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Data bidang tanah yang bersifat parcel base
ini kedepanya dapat dikembangkan kedalam system informasi Kelurahan
multi guna.
2) Latar Belakang Masalah
Berdasarkan ruang lingkup di atas maka kami dapat mengambil suatu latar
Belakang masalah dalam pembangunan basis data desa lengkap di kelurahan
tengah
a. Belum tersedianya basis data bidang tanah lengkap di kelurahan Tengah.
b. Belum tersedianya system informasi pertanahan yang lengkap akurat
dan komperhensif di kelurahan Tengah.
c. Makin Meningkatnya kebutuhan Informasi Publik dimana salah satu
informasi publik yaitu terkait pertanahan.
d. Kantor Pertanahan belum mampu menyediakan informasi pertanahan
yang terbuka, tepat dan akurat sebagai implementasi dari undang-udang
keterbukaan informasi publik
e. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan informasi di bidang
pertanahan
f. Belum menjawab tantangan sebagai agen perubahan pertanahan.
3) Maksud dan Tujuan
Berdasarkan ruang lingkup di atas, maka maksud dan tujuan dari
pelaksanaan pengabdian masyarakat, diantaranya:
3
a. Untuk Membanguna Basis data lengkap bidang- bidang tanah di
Kelurahan Tengah, Kecamatan Delta Pawan.
b. Untuk meningkatkan peran serta perangkat Kelurahan dan
masyarakat Kelurahan Tengah pada umumnya dalam mendukung
kegiatan pembangunan sistem informasi pertanahan lengkap.
c. Untuk membangun Sisetem informasi Kelurahan yang lengkap, tepat
dan berkualitas.
d. Untuk mendukung kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
(PTSL) yang dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Ketapang.
e. Sebagai data dasar dalam pembangunan sistem informasi publik di
bidang pertanahan
B. Gambaran Umum Wilayah Kerja
Menurut data Badan Pusat Statistik (2018), Kelurahan Tengah
merupakan salah satu Kelurahan yang berada di wilayah kecamatan
Deltapawan yang terdiri atas (enam) dusun, 12 (dua belas) Rukun Warga, dan
30 (tiga puluh) Rukun Tetangga. Kelurahan Tengah memiliki luas wilayah
seluas 117,74 Ha, yaitu kurang lebih 3% dari total luas kecamatan
Deltapawan, yaitu 3.374 Ha. Sebagian besar wilayah Kelurahan Tengah
digunakan untuk tanah pemukiman dan usaha jasa dan perkantoran dan
fasilitas umum dengan rincian yaitu untuk pemukiman seluas 65 ha,
Perdagangan dan jasa 30 hektar, perkantoran seluas 12 hektar, fasum dan
fasos untuk penggunaan lain seluas 10 hektar.
Berdasarkan morfologi Kelurahan (2019), batas-batas wilayah
Kelurahan Tengah, sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kelurahan Sampit dan Kelurahan Sukaharja
Sebelah Selatan : Kelurahan Kantor
Sebelah Barat : Sungai Pawan
Sebelah Timur : Kelurahan Mulia Baru
4
Gambar 1. Peta Lokasi KKNP Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang
2020
Adapun Struktur pemerintahan , Kelurahan Tengah didukung oleh
tenaga sumber daya manusia yang terdiri dari 1 (satu) Kepala Kelurahan, 1
(satu) Sekretaris, 12 (dua belas) orang Perangkat Kelurahan, dan 9 (sembilan)
orang Badan Pemusyawaratan Kelurahan (BPD), dengan rincian sebagaimana
berikut :
Tabel 1. Sumber Daya Manusia di Kelurahan Tengah
Jumlah
No Jabatan
(Orang)
1 Kepala Kelurahan 1
2 Sekretaris Kelurahan 1
3 Perangkat Kelurahan
a Kaur 1
b Kasi 3
c Kadus 4
4 BPD
a Pengurus 5
b Anggota 10
TOTAL 25
Sumber : Data Morfologi Kelurahan Tengah
Adapun Kondisi Pertanahan di Kelurahan Tengah itu sendiri dapat di rincikan
sebagai Berikut
C. Tim Pelaksana
Pelaksanaan pengabdian masyarakat di Kelurahan Tengah dilakukan
dengan melibatkan beberapa pihak. Keterlibatan tersebut bertujuan untuk
melancarkan dan menyukseskan kegiatan sehingga diperoleh hasil yang
5
bermanfaat bagi masyarakat di daerah yang bermasalah tersebut. Adapun Tim
pelaksana terdiri atas 3 (tiga) tim inti, antara lain:
1. Tim Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang
a. Kepala SubSeksi Infrastruktur Pertanahan sebagai Penanggungjawab
b. Petugas Ukur sebagai Pelaksana pengukuran
c. Pegawai Honorer yang bertugas membangun Basis data desa lengkap
2. Tim Kelurahan
a. Kepala Kelurahan sebagai Penanggungjawab
b. Kepala Seksi Pemerintahan sebagai Koordinator
c. Perangkat Ketua Rukun Tetangga Sebagai Pengumpul Data
3. Taruna STPN
Adapun rincian jumlah pengumpulan data bidang bidang tanah di
Kelurahan Tengah, antara lain:
Tabel 2. Pelaksana Pembuatan Basis Data Desa Lengkap Kelurahan Tengah
Jumlah
No Pelaksana
(Orang)
1 Pihak Kelurahan 35
a. Lurah Tengah 1
b. Kasi Pemerintahan 1
c. Staf Honorer 1
d. Ketua Rukun Tetangga 31
2 Pihak Kantor Pertanahan 4
a. Kasi Infrastruktur Pertanahan 1
b. Honorer Kantor Pertanahan 3
3 Taruna 4
TOTAL 47
Sumber: Dokumen Penyusun, 2020
6
yang faham tentang teknologi sebagai orang yang dianggap mampu bertugas
sebagai admin pengumpul data di tingkat kelurahan.
Untuk ketua rukun tetangga bertugas sebagai Pelaksana Pengumpul data
sebnyak 31 orang yang merepresentasikan dari pembagian wilayah kerja kedalam
31 wilayah rukun tetangga untuk mempersempit wilayah kerja dan
mendistribusikan beban pekerjaan ke banyak orang. Hal ini di anggap efektif
karena ketua rukun tetangga dianngap menguasai wilayahnya masing-masing
sehingga kegiatan pengumpul data menjadi lebih cepat, tepat dan akurat.
Dan yang terakhir adalah tugas dan peran taruna sebagai pendamping dan
pelatih pengumpulan data pertanahan, dimana taruna bertugas untuk melatih
penggunaan aplikasi SmartPTSL kepada pengumpul data pertanahan serta
mendampingi kegiatan pengumpul data pertanahan dan membantu proses
pengolahan data desa lengkap di Kelurahan Tengah.
7
BAB II
KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
a. Sensus
Sensus adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi dengan cara
mengamati seluruh elemen dari populasi. Dari hasil pengamatan akan
diperoleh karakteristik dari populasi yaitu berupa ukuran-ukuran yang
disebut dengan parameter . Metode Sensus dipilih karena selain digunakan
untuk mendata bidang-bidang tanah yang belum terdata juga digunakan
sebagai untuk mengoreksi data dari bidang tanah yang sudah terdaftar
dengan mendata pidang per bidang.
Adapun keunggulan dari metode sensus yaitu :
8
1. Hasilnya lebih akurat karena bukan merupakan estimasi.
2. Terbebas dari kesalahan sampling.
3. Hasil sensus dapat digunakan sebagai kerangka sampel induk untuk
kegiatan survei.
Kelemahan Metode Sensus yaitu :
1. Biaya Yang Relatif mahal.
2. Non sampling error lebih besar, seperti content error, terlewat atau
terhitung ganda.
3. Cakupan variabel terbatas karena mempertimbangkan keterbatasan
jadwal sensus.
4. Kesalahan sulit diperbaiki.
5. Dibutuhkan Sumberdaya Manusia yang relative banyak dan waktu
yang relative lama
b. Partisipatif
Partisipasi adalah sebuah kata yang sering dipakai dalam konteks
pengembangan masyarakat. Pada saat ini kebanyakan program
merupakan 'Program Partisipatif'. Namun, arti 'Partisipasi' itu tidak selalu
sama dan jelas. Partisipasi mempunyai bermacam-macam arti
(spektrum), dari menghadiri dan mendengar pada suatu seminar sampai
berperan serta dalam pengambilan keputusan dalam tahap
Beberapa pendapat tentang definisi partisipasi yang pada dasarnya
mempunyai arti yang hampir sama, antara lain berikut ini:
Upaya terorganisasi untuk meningkatkan pengawasan terhadap
sumber daya dan lembaga pengatur dalam keadaan tertentu, oleh
berbagai kelompok dan gerakan yang dikesampingkan dari fungsi
pengawasan ( Stiefel dan Wolfe, 1994).
Menurut kami partisipasi masyarakat merupakan solusi terhadap
keterbatasan metode sensus pertanahan yaitu keterbatasan sumber daya
manusia, keterbatasan biaya dan keterbatasan waktu. Selain itu peran dari
masyarakat pada umumnya dan perangkat desa dari kelurahan tengah
khususnya berfungsi untuk mengoreksi data baik data yang dikumpulkan
9
melalui sensus pertanahan ataupun data yang sudah ada di kantor
pertanahan, sehingga bisa dihasilkan data pertanahan yang lengkap,
akurat dan berkualitas.
10
dalam mendukung kegiatan survey lapangan seperti aplikasi Open data
Collect, DataHub, MapitGis, GeoOdk, NextGis, LocusGis, AmigoCloud,
Google form dan masih banyak lagi aplikasi lainnya. Setiap aplikasi
pengumpul data tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Walaupun terdapat banyak sekali sistem pengumpulan data
dengan menggunakan smartphone namun sedikit sekali yang
menggunakan fitur-fitur terbaru misalnya GPS checkin, foto dan
International Mobile Equipment Identity (IMEI) (Sukarno 2015)
Salah Satu Aplikasi Pengumpul data Lapangan adalah Aplikasi
SmartPTSL. Aplikasi ini mempunyai kelebihan dibanding aplikasi sejenis
lainnya dimana selain mampu mebuat data atribut poin, aplikasi
SmartPTSL juga mampu membangun data bidang tanah yang merupakan
data polygon melalui hasil digitasi on screen langsung di smartphone
dengan basemap citra satelit yang diperoleh dari google map. Selain
digitasi on screen, aplikasi SmartPTSL juga dapat mengimport peta dengan
format *.Shp atau citra dengan format *.Mbtiles dimana peta-peta tersebut
disimpan di memory internal smart phone sehingga memungkinkan
pekerjaan dilakukan secara online maupun offline. Selain hal tersebu
Aplikasi SmartPTSL juga memiliki kelebihan lain yaitu , bisa
dipergunakan multi user surveyor, bisa dipergunakan dalam kondisi tanpa
koneksi internet, bisa dilakukan pengecekan dan validasi data oleh admin
dengan menggunakan system satu akun , serta user interfacenya bersifat
user friendly sehingga bisa dipergunakan dengan mudah oleh berbagai
kalangan dengan berbagai latarbelakang pendidikan.
11
Gambar 3. Rapat Koordinasi Persiapan Kelurahan Lengkap
Dalam pelaksanaan rapat koordinasi ini dibahas kondisi terkini dari data
pertanahan kelurahan tengah dimana diperoleh rekap data sebagai berikut :
Tabel 3. Rekapitulasi Kualitas Data Kecamatan Delta Pawan
Belum
NO DESA LUAS (HA) BUKU TANAH Terpetakan Presentase
Terpetakan
1 TENGAH 117,74 2.691 1.477 1.214 54,89%
2 KANTOR 161,56 3.325 694 2.631 20,87%
3 MULIA BARU 563,98 5.192 3.239 1.953 62,38%
4 SAMPIT 329,81 4.713 2.687 2.026 57,01%
5 SUKAHARJA 1.505,62 11.582 7.362 4.22 63,56%
6 SUKABANGUN 942,23 1.632 958 674 58,70%
7 KALINILAM 1.773,80 6.283 5.131 1.152 81,66%
8 PAYA KUMANG 217,02 1.461 1.104 356 75,56%
9 SUKABANGUN DALAM 740,72 552 457 95 82,79%
Dari data diperoleh informasi bahwa dari total 2.691 buku tanah
aktif di kelurahan Tengah baru terpetakan sebanyak 1.471 bidang atau
sebanyak 54,89 persen sedangkan total 1.214 bidang belum terpetakan.
Pada kesempatan ini di putuskan untuk memilih kelurahan tengah sebagai
pilot project desa lengkap. Pemilihan kelurahan tengah sebagai Desa
lengkap dilandasi oleh beberapa alasan yaitu :
1. Kelurahan Tengah memiliki Batas desa yang sudah jelas dengan
desa-desa sekitar, sehingga dapat meminimalisir pemeliharaan data
pindah desa terhdadap buku tanah yang didaftar salah desa.
2. Kelurahan tengah bukan merupakan desa pemekaran sehingga tidak
ada perbaikan buku tanah dari desa induk.
12
3. Jumlah ketersediaan warkah yang relatif lengkap dimana warkah
buku tanah sudah terentry, terinput dan tervalidasi lebih dari 90
persen .
4. Ketersedian Peta Analog yang relatif lengkap sebagai dasar untuk
membangun basis data bidang-bidang tanah.
5. Kelurahan tengah sudah ditetapkan dalam penetapan lokasi sebagai
salah satu lokasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap sehingga
sudah sejalan dengan program yang ditetapkan oleh kantor
pertanahan.
6. Perangkat desa di kelurahan tengah relatif kooperatif terhadap
kegiatan sensus pertanahan yang akan di laksanakan.
7. Ketersediaan peta Pajak yang dapat mendukung melengkapi data
subyek bidang–bidang tanah yang relatif sama dengan subyek pajak
13
Selain mambahas rencana pembagian wilayah kerja dibahas juga strategi
pengumpulan data untuk mendata bidang bidang tanah di kelurahan tengah.
Adapun metode pengumpulan data rencananya akan menggunakan metode
sensus pertanahan dengan memanfaatkan aplikasi SmartPTSL dengan
melibatkan partisipasi aktif dari perangkat desa kelurahan tengah dan
masyarakat kelurahan tengah.
b. Penyiapan Data
Data yang dipersiapkan untuk kegiatan survey adalah data spasial
berupa peta kerja yang dipergunakan untuk kegiatan sensus pertanahan dan
data tekstual berupa daftar buku tanah se Kelurahan Tengah. Peta kerja itu
sendiri merupakan kombinasi dari peta analog dikombinasikan dengan peta
pendaftaran hasil unduhan dari geokkp dan peta deliniasi dan juga di dukung
oleh peta PBB. Adapun peta kerja tersebut akan disiapkan dalam dua bentuk
yaitu hard file yang di cetak pada kerta ukuran A3 dan juga soft file yang
akan di import ke dalam aplikasi SmartPTSL sebagai pedoman kegiatan
survey lapangan. Untuk peta-peta analog sebelum di konversi kedalam shape
file terlebih dahulu dilakukan digitasi peta peta analog di kelurahan tengah.
Terdapat total 12 lembar peta analog yang harus di deliniasi menjadi data
digital vector
1. Peta analog adalah peta pendaftaran hard copy yang memuat bidang-bidang
tanah terdaftar yangdi dalamnya terdapat atribut nomor hak, nomor surat
ukur dan Nomor identifikasi bidang.
14
2. Peta Pajak Bumi dan Bangunan adalah peta yang memuat informasi obyek
pajak dan subyek pajak di kelurahan tengah. Adapun sebenarnya peta pajak
ini merupakan peta yang sebelumnya dimilikki oleh kantor pajak Ketapang
dan yang saat ini sudah beralih tugasnya ke dinas pendapatan daerah
Kabupaten Ketapang. Dari data di PBB total terdapat kurang lebih 2.467
obyek pajak lebih kecil dari jumlah sertifikat hak katas tanah di kelurahan
tengah, hal ini menunjukkan bahwa hampir semua bidang tanah di
kelurahan Tengah sudah bersertipikat
15
4. Hasil deliniasi Surat Ukur yang bisa di identifikasi posisiny di
studio/Kantor, acaun untuk memposisikan bidang tanah adalah pada
keterangan di sket lokasi surat ukur dan dilakukan pendekatan posisi di sket
lokasi tersebut
16
tengah melalui aplikasi KKP web. Rekapitulasi subyek hak di kelurahan
tengah akan memuat informasi rincian dari bidang tanah yang sudah
terpetakan, validasi dari buku tanah dan surat ukur, keterangan bidang tanah
yang tervalidasi dan juga subyek ha katas tanah. Rekapitulasi kualitas data
yang di unduh pada tanggal 12 bulan februari tahun 2020 diperoleh rincian
data sebagai berikut :
Table.2 Kwalitas data bidang Tanah Kelurahan Tengah
Kelurahan Jumalah Buku Tanah Terpetakan Belum Terpetakan Validasi Tekstual Validasi Spasial
Dari data awal dapat disimpulkan bahwa kelurahan tengah masih belum
memenuhi kriteria sebagai desa lengkap menurut petunjuk teknis PTSL di
tahun 2020, dimana buku tanah terpetakan masih kurang dari 95 %.
c. Koordinasi
Setelah disepakati metode yang dipergunakan dan juga semua data
pendukung telah disiapkan langkah selanjutnya adalah melakukan tahap
koordinasi ke kantor kelurahan tengah, koordinasi dilakukan untuk
terciptanya kesamaan presepsi antara pemerintah desa dengan kantor
pertanahan Kabupaten Ketapang.
1. Tahapan koordinasi dilakukan mulai dari lurah Kelurahan Tengah
sebagai penanggung jawab utama kegiatan di tingkat kelurahan, disini
juga disampaikan permohonan izin untuk melakukan kegiatan sensus
pertanahan di kelurahan tengah.
17
2. Koordinasi dilakukan ditingkat perangkat desa. Perangkat desa ini
adalah perangkat desa yang telah ditunjuk sebagai koordinator kegiatan
ditingkat kelurahan sebagai yang nantinya bertugas sebagai
penghubung antara Pihak kantor pertanahan dengan masyarakat dan
Ketua RT,.
18
4. Koordinasi di tingkat masyarakat dilakukan berbarengan dengan
kegiatan penyuluhan Kegiatan PTSL di tahun 2020 dalam sosialisasi
disampaikan persayaratan sebagai peserta PTSL 2020 dan juga Rencana
akan dilakukanya sensus pertanahan di kelurahan tengah.
19
Gambar12. Suasana penyampaian materi pelatihan
Adapun penjelasan yang disampaikan adalah terkait latar belakang
dilakukannya pembuatan system basis data desa lengkap yaitu :
a. Tidak adanya system informasi pertanahan yang lengkap dan baik
hiangga saat ini
b. Adanya kebutuhan akan keterbukaan system informasi publik.
c. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi
pertanahana.
d. Masih banyaknya sengketa pertanahan diakibatkan ketidak jelasan
informasi pertanahan baik subyek maupun obyek pertanahan.
e. Menjawab Tantangan sebagai agen perubahan di bidang pertanahan.
2. Pembuatan Akun Sensus Pertanahan di Aplikasi SmartPTSL
Selain penyampaian maksud dan tujuan dari desa lengkap juga
dilakuan pembuatan Akun Sensus Pertanahan kelurahan tengah dan
Pemilihan Admin dari Aplikasi SmartPTSL dan Pembagian lembar kerja.
20
3. Simulasi deliniasi bidang di aplikasi SmartPTSL
Simulasi deliniasi dilakukan oleh masing-masing peserta pelatihan
sensus pertanahan dengan didampingi oleh taruna. Deliniasi dilakukan
setelah dibagikan foto udara resolusi tinggi dan data digital peta kerja
bidang-bidang tanah. Selain simulasi deliniasi dilakukan juga simulasi
eksport dan import data hasil pengumpulan data di lapangan ke dalam
bentuk data *.shp dan data tekstual dalam bentuk *.excel.
Gambar 14. Bidang Hasil deliniasi dan import data peta kerja kelurahan
tengah
Tabel 3. Data unduhan tekstual dari aplikasi smartPTSL
21
4. Praktik Lapangan
Praktikum lapang dilakukan dimana peserta pelatihan melakukan
identifikasi bidang di lapangan dan dilakukan pendataan ditambah
melakukan deliniasi dan suplesi batas bidang menggnakan meteran. Hasil
dari suplesi di koreksikan ke data hasil deliniasi sehinggi data yang di dapat
adalah data yang mendekati kebenaran. Pelatihan pengumpulan data
lapangan ini di tujukan sebagai kegiatan pra pengukuran sehingga apabila
nantinya petugas dari kantor pertanahan turun ke lapangan batas sudah
terpasang dengan benar dan sesuai kesepakatan berbatasan. Hasil dari data
lapangan kedepanya di harpakan dapat digunakan sebagi pembuatan alas
hak atas tanah (SKT). Data ukuran sementara alas hak hasil dari unduhan
smartPTSL ini sudah berkoordinat sehingga dapat meminimalisir
pembuatan alas hak ganda/ tumpang tindih alas hak yang nantinya akan di
daftar menjadi sertipikat di kantor pertanahan
22
keterbatasan warkah di kantor pertanahan yaitu warkah surat ukur dan buku
tanah sebagai data dasar acun pembuatan desa lengkap. Selain
mengidentifikasi posisi dan geometri dari masing bidang tanah petugas sensus
juga menginventarisir Sertipikat yang ada di masyarakat. Dari data diperoleh
sertipikat yang arsip surat ukurnya tidak ditemukan di kantor pertanahan yaitu
sertipikat lama yang terbit ditahun 1960-1980. Kegiatan sensus bertujuan untuk
melengkapi data yang tidak ada di kantor pertanahan. Adapun peran taruna
dalam kegiatan sensus ini adalah ikut mendampingi kegiatan sesnsus yang
dilakukan dari awal sampai akhir, sehingga tujuan dari sesnsus pertanahan
dapat tercapai seluruhnya
23
Hasil identifikasi dan posisi dari bidang tanah akan langsung di petakan
dengan menggunakan aplikasi smartPTSL secara realtime di lapangan. Apabila
terdapat data yang keliru dari peta kerja dan data dari kantor pertanahan maka
akan langsung di koreksi di aplikasi smartPTSL. Sehingga nantinya seluruh
bidang tanah di kelurahan Tengah merupakan bidang tanah yang sudah tervalidasi
baik itu obyek maupun subyeknya.
Gambar 18. Peta kerja Sebelum Sensus Pertanahan dan Setelah Sensus
Pertanahan
f. Pengolahan Data.
Tahapan terkahir dari sensus pertanahan adalah tahap pengolahan data hasil
sensus pertanahan, data hasil idntifikasi lapang dan hasil deliniasi bidang
tanah diunduh dan dikumpulkan kedalam satu folder untuk memudahkan
analisis data.
Tahapan pengolahan data yaitu dengan :
1. Mengunduh peta geokkp terakhir dari menu peta pendaftaran.
Peta yang diunduh adalah peta sebelumnya pernah disiapkan dan di
rapikan pada saat tahap persiapan
2. Mengunduh peta hasil survey lapang.
24
Peta hasil survel lapang adalah peta hasil delinias dilapangan yang
beracuan pada peta foto yang digunakan sebagai basemap di aplikasi
smartPTSL.
3. Mengoverlaykan peta hasil survey lapang dengan peta pendaftaran
Apabila terdapat gap atau overlap harus dirapikan sesuai fisik Surat
ukur atau apabila arsip surat ukur tidak ada geometri disesuaukan
dengan peta foto dan kenampakan fisik.
4. Menyesuaikan geometri peta hasil survey sesuai peta foto yang
dipergunakan sebagai basemap dengan luasan surat ukur. Adapun
batasan selisih luasan tekstual dengan luasan peta tidak boleh lebih dari
10 persen untuk pemukiman (luas kurang dari 2.000 m2) dan 5 persen
untuk luasan batasan ini sesuai petunjuk teknis kota lengkap.
5. Melakukan topologi dan analisis bidang tanah yang terdapat tumpang
tindih dan gap/celah.
6. Melakukan delinisasi batas jalan dan saluran/sungai serta bidang-
bidang tanah yang tidak bisa teridentifikasi subyeknya dan bukan
merupakan bidang tanah yang akan di daftar dalam kegiatan PTSL
2020
7. Malakukan upload data bidang tanah yang belum ada di geokkp ke
system geokkp.
8. Mengupload bidang hasil deliniasi baik itu bidang jalan, saluran dan
bidang-bidang yang tidak dapat teridentifikasi dengan memberi nomor
identifikasi sementara (NIS).
9. Melakukan Validasi bidang tanah secara menyeluruh di kelurahan
tengah.
B. Hasil dan Pembahasan
1. Partisipan
a. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang Sebagai Penanggung
Jawab Kegiatan
b. Ketua Satgas fisk PTSL tahun 2020 sebagai koordinator kegiatan Desa
Lengkap di Kelurahan Ketapang.
25
c. Lurah Kelurahan Tengah Sebagai penanggung jawab kegiatan di tingkat
kelurahan
d. Kasi Pemerintahan Kelurahan Tengah.
e. Staf Honorer Kelurahan Tengah sebagai admin di tingkat desa.
f. Ketua RT sebagai pengumpul data desa lengkap.
2. Jadwal dan Waktu Kegiatan
Kegiatan Pemberdayaan kurang lebih dilakukan selama satu bulan mulai
tanggal 20 juni sampai tanggal 20 juli 2020. Adapun kegiatan
pemberdayaan ini dilaksanakan menyesuaikan dengan agenda kantor
pertanahan yaitu Pendaftaran Tanah Sistematis lengkap di kelurahan
Tengah.
Tabel 5. Rincian Jadwal Kegiatan Pemberdayaan
No Kegiatan Waktu
3. Hasil Kegiatan
Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Tengah dapat
memberikan hasil dan manfaat bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang
khususnya dan masyarakat Kelurahan tengah pada umumnya. Adapun
indikator keberhasilan dari pemberdayaan ini adalah :
a. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan sensus pertanahan selain sebagai
pengumpul data pertanahan juga berperan sebagai corrector data lengkap
26
pertanahan yang sedang di bangun menuju kelurahan tengah lengkap
2020.
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat tengah akan pentingnya informasi
pertanahan desa yang berkualitas sebagai dasar untuk pengembangan
desa kedepanya, adapun basis data bidang tanah kedepannya dapat
dikembangkan dan diisi informasi-informasi publik lainya.
27
Memuat peta administrasi kelurahan tengah dan batas RT se kelurahan
tengah yang di overlaykan dengan Peta Foto udara resolusi tinggi
28
Sumber. Olahan penulis dari unduhan aplikasi kkpweb
29
mengidentifikasi batas desa atau faktor lainnya, sehingga perlu usaha
ekstra untuk membenahi data .
Gambar 22. Bidang di ploting di sungai Gambar 20. Bidang di ploting di atas hak pakai
b) Bidang tanah yang tertukar posisi dengan bidang lainnya sehingga harus di
identifikasi antara data peta dengan kondisi di lapangan
c) Geometri dan luas bidang tanah masih banyak yang tidak sesuai baik itu
dengan kondisi eksisting maupun data di buku tanah.
d) Kelengkapan warkah di kantor pertanahan Ketapang yang tidak lengkap
terutama warkah surat ukur.
e) Masih ada data tekstual di aplikasi yang tidak bisa tervalidasi karena
kesalahan luas tekstual.
f) Masih ada bidang tanah induk yang belum dimatikan sehingga bidang tanah
tumpang tindih, bidang tanah induk baik ada pencatatan ataupun tidak ada
pencatatan.
g) Ada bidang tanah dengan counter nomer hak dari desa bersebelahan yang
kondisisi eksistingnya masuk ke dalam wilayah kelurahan tengah.
30
lama yang sudah banyak beralih atau subyek yang memenguasai bidang tanah
ternyata bedan nama dengan sertipkat.
d) Tingkat pemahaman yang berbeda-beda dari perangkat desa /RT tentang
penggunaan Aplikasi SmartPTSL.
e) Permasalahan terkait shareing data antara kantor prtanahan dengan desa
belum di atur oleh peraturan. Sehinggi masih ada kekhawatiran apabila data
bidang tanah tersebar di masyarakat.
f) Terdapat bidang tanah yang tumpang tindih atau dobel sertipikat.
2. Solusi
2.1 Solusi pemetaan pengolahan dan pemetaan
a) Untuk bidang tanah yang belum terpetakan atau tidak terpetakan di posisinya
dilakukan pemetaan ulang sesuai lokasi berdasarkan data di surat ukur,
gambar ukur atau pendekatan informasi lain yang dapat dijadikan acuan
untuk pemetaan.
b) Bidang tanah yang tertukar posisi dilakukan kroscek di lapangan dan
dilakukan pemetaan ulang.
c) Untuk Geometri yang tidak sesuai baik itu bentuk atau luasan dapat
disesuikan dengan kondisi fisik dilapangan beracuan pada Foto Udara
Resolusi tinggi dengan tetap memperhatiakan Surat ukur dan Gambar Ukur.
Namun apabila dalam ketidak tersedian data Surat Ukur dan Gambar ukur
maka dilakukan pengukuran ulang.
d) Solusi terhadap keterbatasan warkah adalah dengan melengkapi data warkah
dengan mengcopy data data yang ditemukan pada saat sensus di lapangan.
e) Membuat daftar perbaikan data tekstual dan melakukan perubahan pencatatan
di aplikasi termasuk juga data hard copy apabila memang belum ada
pencatatan.
f) Melakukan pencatatan di kkp apabila terdapat dasar atau keterangan di buku
tanah yaitu alasan buku tanah di matikan, misal karena pemecahan
sempurna , atau pemisahan habis atau pelepasan hak dll. Apabila di buku
tanah fisik tidak ada pencatatan maka di buat berita acara mematikan /menon
aktifkan buku tanah. Atau dapat juga dilakukan blokir internal.
31
g) Melakukan ganti desa dengan memberi nomer hak baru di kelurahan tengah
dan dilakukan ploting ulang di kelurahan tengah dengan atribut nomer hak
baru.
2.2 Solusi Permasalahan pada saat sensus pertanahan
a) Subyek bidang tanah tidak di ketahui untuk tanah kosong atau rumah kosong
maka di cari informasi dari tetangga bersebelahan atau mengidentifikasi dari
nama subyek pajak di peta PBB
b) Untuk RT yang kurang aktif dapat digantikan tugas dan perannya oleh
perangkat desa dengan tetap berkoordinasi dengan Ketua RT yang tidak aktif.
c) Melakukan pengecekan ulang atau nama pemilik tanah langsung di cari di
lapangan.
d) Solusi untuk kurangnya pemahaman terhadap penggunaan aplikasi yaitu
dilakukan pendampingan terdapat ketua RT pada saat sensus pertanahan.
e) Permasalahan terkait shareing data pertanahan dengan pemerintah desa yaitu
dengan membuatkan regulasi terkait shareing data pertanahan, atau
menyiapkan portal yang dapat terpantau terkait shareing data pertanahan.
f) Terkait bidang tanah yang tumpang tindih atau dobe maka akan dilakukan
pengukuran ulang kemudian dilakukan mediasi dan di buat berita acara. Atau
dengan melakukan blokir internal terhadap bidang tanah yang bermasalah.
32
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Kantor Pertanahan Taruna Diploma IV
Pertanahan melakukan kegiatan pemberdayaan dalam bentuk kegiatan Sensus
pertanahan partisipatif dengan memnggunakan aplikasi SmartPTSL. Kegiatan
sensus pertanahan ini didahului dengan pelatihan aplikasi SmartPTSL kepada
perangkat desa di Kelurahan Tengah.
Sensus pertanahan merupakan solusi bagi pelaksanaan pembuatan basis
data desa lengkap, sensus pertanahan meupakan jawaban atas keterbatasan
sumberdaya manusia, keterbatasan ketersedian warkah di kantor pertanahan,
keterbatasan. Sensus pertanahan juga merupakan cara untuk melakukan
koreksi terhadap data pertanahan di kantor pertanahana, sehingga data
dikantor pertanahan tidak hanya baik secara kuantitas tetapi juga baik secara
kualitas.
Kegiatan pelatihan terhadap perangkat kelurahan tengah diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan perangkat desa di bidang pertanahan
terutama dalam hal pemetaan, sehingga kedepanya perangkat desa dapat
membangun system informasi pertanahan desa secara mandiri. Kemampuan
perangkat desa dalam menggunakan aplikasi SmartPTSL juga diharakan dapat
dijadikan dasar pembuatan Surat Keterangan Tanah (SKT) yang sebelumnya
berlum terpetakan dengan baik menjadi lebih terpetakan dengan baik.
Manfaat kegiatan pemberdayaan masyarakat bagi Kantor Pertanahaan
adalah terbangunnya basis data desa lengkap yang nantinya kelurahan Tengah
tidak hanya sebagai pilot project sebagai potensi desa lengkap saja, tetapi
dapat dideklarasikan untuk pertama kali sebagai kelurahan Lengkap di
wilayah perkotaan untuk wilayah Kalimantan Barat.
Adapun Konsekuensi dari Deklarasi Desa Lengkap di kelurahan
ketapang Setelah dicapai hasil Pendaftaran Tanah Lengkap Kota / Kabupaten,
Kantor Pertanahan wajib menggunakan data hasil Pendaftaran Tanah Lengkap
33
Kota / Kabupaten sebagai dasar seluruh kegiatan pertanahan, meliputi
pelayanan :
a. Pelayanan Elektronik;
b. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah;
c. One Map Policy;
d. Penataan Ruang;
e. Sensus Pajak;
f. Pembangunan Sistem Informasi berbasis Bidang Tanah;
g. Data sharing dengan instansi terkait yang membutuhkan;
h. dan kegiatan pelayanan lainnya.
B. Saran dan Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat kami sampaikan terhadap pemrintah desa
Kelurahan Tengah dan Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang adalah.
1. Rekomendasi untuk Kelurahan Ketapang
Pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelatihan aplikasi SamartPTSL
dan sensus pertanahan adalah awal dari membangun system informasi
pertanahan desa. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini perlu ditindak lanjuti
dengan kegiatan-kegiatan lanjutan dalam membangun basis data pertanahan
yang multi guna. Selain hal itu perlunya penyiapan payung hukum dan sekema
terkait shareing data antara kantor pertanahan dengan pemerintahan daerah
dalam hal ini kelurahan tengah. Sehingga data yang dibagikan adalah data yang
dapat dipertanggung jawabkan.
2. Rekomendasi untuk Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang.
Kegiatan membangun basis data desa lengkap hingga proeses deklarasi
menjadi desa lengkap merupakan rangkaian kegiatan yang sangat panjang dan
berkesinambungan sehingga sangat menyita waktu, pikiran dan tenaga yang
cukup besar. Terkait hal tersebut menurut kami kantor pertanahan perlu
membentuk suatu tim khusus yang bertugas dalam kegitan membangun basis
data desa lengkap. Adapun komposisi tim itu sendiri terbagi kedalam dua tim,
yaitu tim yang membidangi data spasial dan data tekstual.
Membangun data desa lengkap merupakan tanggung jawab bersama Kantor
Petanahan Kabupaten Ketapang, sehingga sinergisitas antar seksi sangat di
34
butuhkan terutama koordinasi antara Seksi Hubungan Hukum Pertanahan
dengan Seksi Infrastruktur Pertanahan.
Perlunya Peningkatan Kemapuan Petugas yang bertugas dalam membangun
data spasial dengan kemampuan GIS terutama penggunaan aplikasi
ArcGis/Quantum Gis untuk memudahkan melakukan analisi spasial dalam
kegiatan desa lengkap.
Digitalisasi warkah merupakan suatu yang sangat urgen untuk dilakukan
saat ini, sebagai kegiatan penunjang dalam pembangunan basis data desa
lengkap.
Kegiatan desa lengkap sebaiknya dilaksnakan dengan sebaik-baiknya, tidak
hanya sekedar mengejar kuantitas dari desa lengkap, karena pada hakikatnya
esensi dari pelakasanaan kegiatan desa lengkap adalah untuk membangun data
pertanahan yang berkualitas. Adapun nantinya ada konsekuansi yang timbul
apabila suatu desa atau kelurahan sudah mendeklarasikan diri sebagai
kelurahan lengkap, yaitu semua kegiatan baik itu pelayanan maupun non
pelayanan yang berkaitan dengan informaso spasial wajib berpedomaan pada
data tersebut. Apabila kualitas data tidak dapat di jaga maka akan menghambat
kegiatan pelayanan di kantor pertanahan.
Pada akhirnya membangun basis data desa lengkap adalah suatu
keniscayaan yang wajib dilaksanakan, semakin kita menunda untuk
mengerjakanya maka permasalahan yang akan muncul akan semakin
kompleks. Maka tidak salah kiranya jika kita harus mengalokasikan waktu,
tenaga dan pikiran ekstra untuk membangun basis data desa lengkap yang
berkualitas.
35
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan-Peraturan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi.
36
37
1
2
3