Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2598-6244

Jurnal Inventa Vol III. No 1 Maret 2019 P-ISSN: 2622-819X

PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI


INKUIRI UNTUK MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DI
MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MUHAMMADIYAH TURUS
KABUPATEN KLATEN

Diah Novita Fardani


IAIN Surakarta
Email: diahnovita.novy@gmail.com

Abstrak
Pendidikan karakter merupakan aspek yang sangat penting di era perkembangan
zaman sekarang ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu membentuk karakter peserta
didik sejak dini. Dengan adanya karakter yang telah tertanam dalam diri peserta
didik akan membentengi dirinya dari bahaya perubahan zaman kelak yang akan
terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini yaitu
bahwa pembelajaran Aqidah Akhlak dengan strategi inkuiri dapat membentuk
karakteristik peserta didik.
Kata Kunci: Karakter, Aqidah Akhlak, Strategi Inkuiri.

Abstract
Character education is a very important aspect in the current era of development.
The purpose of this study is to shape the character of students from an early age.
With the character that has been embedded in the students will fortify themselves
from the dangers of future changes that will occur. This research was conducted
with qualitative methods, data collection was done by observation and interview.
The results of this research are that learning Aqidah Akhlak with inquiry
strategies can shape the characteristics of students.
Keywords: Character, Aqidah Akhlak, Inquiry Strategy.

1. Pendahuluan baik itu berstatus swasta maupun negeri


Madrasah merupakan lembaga pendidikan sangatlah penting.
setaraf dengan sekolah. Sekolah merupakan Dalam mencapai suatu tujuan tentunya
salah satu kebutuhan masyarakat yang dapat harus ada persiapan dan juga proses yang
meningkatkan taraf hidup masyarakat panjang dalam mencapai tujuan tersebut,
menjadi lebih baik. Sekolah dijadikan sebagai sehingga dapat mengurangi terjadinya
tempat berlangsungnya kegiatan belajar hambatan. Seperti halnya dalam pendidikan
mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan dan juga pengajaran, harus dipersiapkan
peserta didik. Keberadaan sekolah atau komponen-komponen yang menunjang
madrasah sangat penting dalam melancarkan tercapainya tujuan dengan sedemikian rupa
jalannya proses belajar mengajar antara agar tujuan tercapai dengan maksimal, seperti
pendidik dan peserta didik untuk mencapai RPP, silabus, strategi dan metode mengajar,
suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dengan dan lain-lain.
demikian keberadaan lembaga pendidikan, Adanya perencanaan sebelum jalannya
proses belajar mengajar dilaksanakan tersebut

87
ISSN : 2598-6244
Jurnal Inventa Vol III. No 1 Maret 2019 P-ISSN: 2622-819X

akan menjadikan proses belajar mengajar mengenai strategi yang digunakan dalam
yang berlangsung di dalam kelas akan terarah pembelajaran Aqidah Akhlak.
berjalan sesuai dengan alur yang telah Mata pelajaran Aqidah Akhlak bukan
dirancang sebelumnya. Adanya perencanaan hanya mata pelajaran yang mengharapkan
ini menjadikan proses belajar mengajar para peserta didik mampu memahami
menjadi efektif dan efisien dalam mencapai materinya saja, melainkan mata pelajaran
suatu tujuan yang telah ditetapkan. Begitu yang mengharapkan agar perserta didik
pula dengan strategi pembelajaran, yang mampu menerapkan materi tersebut dalam
mana strategi pembelajaran juga harus kehidupan sehari-hari. Seperti berperilaku
diperhatikan ketika proses belajar mengajar baik atau berakhlak mulia, melaksanakan
berlangsung. perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila menghormati orang tua, dan lain-lain.
peserta didik memahami materi yang telah Sehingga mata pelajaran Aqidah Akhlak ini
diajarkan oleh pendidik. Dikatakan pendidik bukan hanya menekankan pada aspek
profesional jika dapat menjadikan peserta pengetahuan saja melainkan juga aspek sikap,
didik paham dengan materi yang sedang baik sikap sosial maupun sikap spiritual.
dibahas. Peserta didik dapat memahami Pendidikan karakter merupakan salah satu
materi dengan baik apabila pembelajaran aspek penting yang harus ditanamkan pada
dilaksanakan dengan strategi yang tepat. diri peserta didik. Karakter haruslah dibentuk
Dengan demikian, seorang pendidik harus sedini mungkin, karena karakter yang telah
mengetahui strategi yang tepat dalam terbentuk itu akan sulit untuk diubah. Hal ini
mengajarkan materi kepada peserta didiknya, dilakukan karena mengingat adanya
Akan tetapi banyak pendidik yang tidak perubahan zaman yang semakin cepat,
memperhatikan strategi yang tepat dalam sehingga banyak terjadi hal-hal negatif yang
mengajarkan materi kepada peserta didik. dilakukan oleh para pelajar, seperti tawuran
Kebanyakan para pendidik hanya antar pelajar, geng motor, begal, pergaulan
menggunakan satu strategi dalam proses bebas, dan lain sebagainya. Penanaman
belajar mengajar. Materi apapun yang pendidikan karakter pada peserta didik dapat
diajarkan kebanyakan hanya menggunakan dilakukan melalui proses pembelajaran
satu strategi pembelajaran atau bahkan hanya Aqidah Akhlak salah satunya yaitu dengan
menggunakan satu jenis metode menggunakan strategi inquiry.
pembelajaran saja. Penulisan ini bertujuan untuk membentuk
Hal itu akan menyebabkan peserta didik karakter peserta didik agar menjadi peserta
bosan untuk mengikuti mata pelajaran didik yang berakhlak mulia dan menjalankan
tersebut. Bahkan mereka akan sibuk dengan perintah Allah SWT serta menjauhi larangan-
urusan mereka masing-masing, seperti bicara Nya. Dengan mempelajari Aqidah Akhlak
sendiri saat guru menjelaskan, bermain, dan diharapkan peserta didik dapat
membuat kegaduhan di dalam kelas. menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga mereka tidak memperhatikan Strategi inquiry diharapkan dapat menjadi
penjelasan guru dan tidak paham dengan salah satu strategi yang efektif dalam
materi yang diajarkan. Dengan demikian, pembelajaran Aqidah Akhlak untuk
dalam artikel ini peneliti akan membahas membentuk karakter peserta didik.

88
ISSN : 2598-6244
Jurnal Inventa Vol III. No 1 Maret 2019 P-ISSN: 2622-819X

Peneliti memilih MI Muhammadiyah sebagai bentuk pengumpulan data guna


Turus sebagai objek yang diteliti karena di MI memperoleh data yang dibutuhkan.
tersebut dalam pembelajaran menggunakan Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada
strategi yang tepat dalam mengajarkannya. informan untuk mendapatkan informasi yang
Selain itu di MI tersebut juga sangat diperlukan dalam menyelesaikan tugas
mengedepankan pendidikan karakter atau pembuatan artikel ilmiah. Jenis wawancara
perilaku yang baik dalam kehidupan sehari- yang dilakukan menggunakan wawancara
harinya. Pada MI Muhammadiyah tersebut bebas (tidak terstruktur). Tujuan dari
penanaman karakter sudah ditanamkan sejak wawancara ini yaitu agar memperoleh data
dini. secara mendalam, bukan sekedar jawaban
Ada berbagai macam jenis strategi yang sesuai dengan topik pembahasan saja.
digunakan dalam pembelajaran Aqidah Sumber data diperoleh dari dua jenis
Akhlak salah satunya yaitu strategi inkuiri. sumber data, yaitu sumber data primer dan
Penulisan artikel ini akan membahas sumber data sekunder. Sumber data primer
mengenai pembelajaran Aqidah Akhlak yaitu sumber data yang diperoleh secara
dengan strategi inkuiri untuk membentuk langsung dapat memberikan informasi
karakter peserta didik di MI Muhammadiyah kepada peneliti. Sumber data ini dapat
Turus. Dengan menggunakan strategi inkuiri diperoleh dari kepala sekolah, guru Aqidah
dalam pembelajaran Aqidah Akhlak ini dapat Akhlak, dan peserta didik. Proses
membentuk karakter peserta didik melalui pengumpulan data ini dapat diperoleh melalui
bimbingan guru di madrasah. wawancara. Sedangkan sumber data sekunder
adalah sumber data yang diperoleh tidak
2. Metode Penelitian secara langsung dapat memberikan informasi
Penelitian ini dilakukan dengan kepada peneliti karena harus ada pengolahan
menggunakan metode penelitian kualitatif. terlebih dahulu untuk dapat mengetahui
Metode kualitatif ini dilakukan peneliti informasi dari data yang diperoleh tersebut.
dengan mengumpulkan data apa adanya yang Hal ini dapat diperoleh melalui dokumentasi
ada di madarasah yang akan dijadikan mengenai data tenaga pendidik dan
sebagain tempat penelitian. Dalam penulisan kependidikan di madrasah tersebut, profil
ini, peneliti melakukan observasi dan sekolah, struktur ketenagakerjaan, dan lain-
pengamatan langsung di lapangan. Penelitian lain.
ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Subjek penelitian dalam penulisan artikel
Muhammadiyah Turus yang terletak di ilmiah ini yaitu guru Aqidah Akhlak dan
Dukuh Mrisen, Desa Turus, Kecamatan siswa kelas satu di MI Muhammadiyah Turus.
Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sedangkan informan dalam penelitian ini
Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu kepala sekolah dan guru Aqidah Akhlak
peneliti yaitu dengan observasi, dokumentasi, di MI Muhammadiyah Turus. Peneliti
dan wawancara. Peneliti melakukan memperoleh informasi melalui kegiatan
pengamatan secara langsung di lapangan. wawancara yang dilakukan dengan guru
Peneliti mengamati keadaan atau situasi di MI Aqidah Akhlak di MI tersebut.
tersebut, baik dari jumlah guru, jumlah siswa,
maupun proses pembelajaran di MI
Muhammadiyah tersebut. Hal ini dilakukan

89
ISSN : 2598-6244
Jurnal Inventa Vol III. No 1 Maret 2019 P-ISSN: 2622-819X

3. Hasil dan Pembahasan dimiliki oleh peserta didik. Dengan demikian,


Pembelajaran adalah proses penyampaian pendidikan Aqidah Akhlak ini berperan
ilmu pengetahuan yang menjadikan penting dalam pembentukan karakter peserta
seseorang dari yang pada awalnya belum tahu didik.
menjadi tahu. Pembelajaran dapat pula Strategi artinya suatu cara. Inkuiri berasal
disebut sebagai proses belajar. Pembelajaran dari bahasa inggri, “inquiry” yang berarti
dilakukan oleh pendidik dan peserta didik pertanyaan atau penyelidikan. Strategi inkuiri
pada susatu tempat dan membahas mengenai adalah suatu cara yang digunakan oleh guru
tema tertentu. Tujuan dari adanya dalam proses pembelajaran agar siswa
pembelajaran yaitu adanya suatu perubahan mampu untuk bertanya, memeriksa, dan
yang terjadi oleh pembelajar. Perubahan menyelidiki sesuatu. Pembelajaran dengan
tersebut terjadi setelah adanya proses strategi ini dapat mendorong siswa untuk aktif
pembelajaran. dalam mengikuti pembelajaran. Jadi
Aqidah Akhlak merupakan salah satu Pembelajaran Inkuiri adalah pembelajaran
rumpun pelajaran Pendidikan Agama Islam. yang melibatkan peserta didik untuk
Mata pelajaran Aqidah Akhlak diajarkan pada diselidiki cara berfikirnya dalam
lembaga pendidikan yang kurikulumnya memecahkan suatu masalah dengan cara
berbasis Islam. Sebagai contoh lembaga berfikir kritis dan analitis. Pembelajaran
pendidikan yang mengajarkan mata pelajaran dengan strategi inkuiri merupakan
Aqidah Akhlak yaitu madrasah, sekolah Islam pembelajaran yang berorientasi pada peserta
terpadu, dan lain-lain. didik, sedangkan disini guru hanya sebagai
Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan fasilitator.
mata pelajaran yang didalamnya terkandung Terdapat beberapa langkah yang ditempuh
nilai-nilai yang berhubungan dengan dalam penerapan pembelajaran dengan
keimanan kepada Allah dan perilaku terpuji strategi inkuiri. Langkah-langkah tersebut
atau akhlak mulia. Dalam pembelajaran diantaranya yaitu.
Aqidah Akhlak bukan hanya pengetahuan a. Mengemukakan atau memunculkan
saja yang ditekankan melainkan penanaman masalah.
sikap atau perilaku yang baik juga diajarkan b. Pengumpulan data untuk memperoleh
dalam mata pelajaran tersebut. Mata pelajaran kejelasan.
Aqidah Akhlak memiliki tujuan untuk c. Pengumpulan data untuk melakukan
menjadikan peserta didik dapat percobaan.
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. d. Perumusan keterangan yang diperoleh.
Ilmu Aqidah mengajarkan mengenai e. Analisis proses inkuiri.
hubungan manusia dengan Allah SWT Karakter berasal dari bahasa Yunani,
sedangkan ilmu Akhlak mengajarkan “charassein” yang berarti mengukir,
mengenai hubungan manusia dengan membuat tajam, dan membuat dalam.
manusia. Pendidikan Akhlak bisa dikatakan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata
sebagai pendidikan moral dalam pendidikan karakter diartikan sebagai tabiat, sifat-sifat
Islam. Karena dengan pendidikan Akhlak kejiwaan, akhlak, watak, dan budi pekerti
dapat menjadikan peserta didik memiliki yang membedakan antara manusia satu
karakter yang baik pula. Karakter yang baik dengan manusia yang lainnya. Karakter
akan melahirkan sifat-sifat mulia yang adalah moralitas, kebenaran, kebaikan,

90
ISSN : 2598-6244
Jurnal Inventa Vol III. No 1 Maret 2019 P-ISSN: 2622-819X

kekuatan, dan sikap seseorang yang kalangan remaja, narkoba, tawuran,


ditunjukkan kepada orang lain melalui pembunuhan, perampokan, dan
tindakan. pengangguran lulusan. Dengan adanya
Berdasarkan definisi itu, dapat kita pahami karakter yang baik dalam diri peserta didik
bahwa karakter merupakan watak dan sifat dapat mengendalikan banyaknya tantangan
yang dimiliki oleh seseorang dan telah atau bahaya yang ada di alam semesta ini.
mengakar pada dirinya sehingga dapat Jasa Ungguh Muliawan dalam bukunya
dikatakan identik dengan kepribadian orang Ilmu Pendidikan Islam, menyatakan bahwa
tersebut. Karakter lebih cenderung pada Peserta didik adalah orang yang menuntut
penilaian terhadap tingkah laku atau sikap ilmu atau disebut juga dengan pelajar, yaitu
seseorang. Jika seseorang memiliki perilaku orang yang belajar. Peserta didik pada
baik dan dinilai berperilaku baik, maka orang dasarnya merupakan manusia yang sedang
tersebut memiliki karakter yang baik pula. dalam masa perkembangan dan pertumbuhan
Begitupun sebaliknya, apabila seseorang yang membutuhkan orenga lain dalam
memiliki sikap yang kurang baik maka akan menjalani perkebangan dan pertumbuhannya
dinilai berkarakter yang kurang baik pula. tersebut. Dengan demikian, peserta didik
Orang yang berkarakter berarti orang yang merupakan orang yang memiliki potensi
berkepribadian, berperilaku, bersifat, untuk dikembangkan, yang mana
bertabiat, atau berwatak. Setiap orang pengembangannya dilakukan dengan proses
memiliki karakter yang berbeda-beda, tidak pendidikan. Dalam perkembangan fisik dan
ada seorang pun yang mempunyai karakter psikis peserta didik dalam proses pendidikan
yang sama. Karakter dapat dijadikan sebagai ini, terdapat beberapa kebutuhan yang harus
penanda bagi seseorang, apakah memiliki dipenuhi, diantaranya.
karakter yang baik atau memiliki karakter a. Kebutuhan jasmani, berupa kegiatan
yang buruk. Dengan mengetahui adanya olahraga, makan, minum, tidur, pakaian,
karakter maka akan lebih bisa untuk dan lain-lain.
mengendalikan dalam dan berhati-hati dalam b. Kebutuhan Sosial, berupa lingkungan,
bersikap, baik dengan diri sendiri maupun baik lingkungan sekolah maupun tempat
orang lain dalam keadaan apapun. tinggal. Dengan lingkungan seorang
Karakter merupakan suatu sikap yang telah peserta didik akan memperoleh
tertanam dalam diri seorang individu. pengalaman belajar, yaitu dengan
Seseorang yang telah memiliki karakter melakukan komunikasi dengan orang lain,
tertentu dalam bertindak dan berperilaku baik dengan pendidik, orang tua, teman,
tidak memikirkannyaa terlebih dahulu. Jadi maupun dengan masyarakat.
dilakukan secara spontan. Hal itu dikarenakan c. Kebutuhan Intelektual, berupa materi yang
bahwa karakter telah mengakar pada diri hendak dipelajari oleh siswa. Yang mana
seorang individu. Sehingga karakter dapat materi tersebut disesuaikan oleh minat
disebut juga sebagai suatu kebiasaan. peserta didik. Antara peserta didik yang
Pendidikan karakter sangatlah penting satu dengan peserta didik yang lain
pada zaman sekarang ini. Terlebih dengan memiliki minat dan bakat berbeda beda
dirasakannuya ketimbangan hasil pendidikan dalam memperlajari materi, dan yang suka
yang dilihat dari perilaku lulusan saat ini, materi sejarah, ekonomi, kimia, biologi,
semisal korupsi, perkembangan seks bebas di dan lain-lain. Minat belajar siswa tidak

91
ISSN : 2598-6244
Jurnal Inventa Vol III. No 1 Maret 2019 P-ISSN: 2622-819X

boleh dipaksakan, jadi harus sesuai digunakan dalam pembelajaran menggunakan


kehendak peserta didik itu sendiri. strategi yang menyenangkan. Hal ini
Peserta didik bukan hanya orang yang dimaksudkan agar peserta didik tidak bosan
duduk di bangku pendidikan formal, seperti dalam mengikuti pembelajaran dan mudah
sekolah atau madrasah saja, melainkan dalam memahami materi yang diajarkan.
siapapun yang belajar dengan pendidik dan Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
melakukan proses belajar disebut dengan dengan baik.
peserta didik. Baik itu di sekolah, madrasah, Salah satu strategi yang digunakan dalam
masjid, pesantren, dan lain sebagainya tetap pembelajaran di MI Muhammadiyah Turus
disebut sebagai peserta didik, hanya saja tersebut yaitu menggunakan strategi inkuiri.
sebutannya yang berbeda seperti siswa, Yang mana, strategi inkuiri merupakan
murid, santri, mahasiswa, dan lain-lain. Jadi strategi pembelajaran yang dapat mendorong
siapa saja yang melakukan proses pendidikan peserta didik untuk berfikir kritis dalam
itu disebut sebagai peserya didik. Dalam memecahkan suatu masalah tertentu melalui
pendidikan tidak mengenal adanya perbedaan bimbingan guru. Strategi pembelajaran ini
usia. dilakukan dengan cara guru memberikan
Menjadi seorang peserta didik tidak suatu permasalahan yang harus dipecahkan
dibatasi oleh usia, baik itu anak kecil maupun oleh peserta didik.
orang tua, jika melakukan kegiatan belajar Ada beberapa langkah yang harus
disebut juga dengan peserta didik. Seperti ditempuh pada pembelajaran dengan metode
yang dinyatakan oleh Mangun Budianto ini. Sebagai contoh, seperti yang telah
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam, diutarakan oleh Ibu Yuli pada wawancara
bahwa peserta didik adalah setiap orang atau yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai
sekelompok orang, tanpa ada batasan usia pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak
tertentu, yang menjadi sasaran pengaruh dengan strategi inkuiri yaitu pada
kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh pembelajaran adab makan dan minum. Adab
pendidik dalam rangka tercapainya tujuan makan dan minum merupakan salah satu
pendidikan. Jadi menuntut ilmu itu dilakukan materi yang diajarkan pada anak kelas satu
seumur hidup tanpa ada batasan apapun, baik MI. Disini peneliti mengambil sampel
waktu maupun usia. pembelajaran Aqidah Akhlak pada anak kelas
Proses penerapan strategi inkuiri dalam satu di MI Muhammadiyah Turus. Dalam
pembelajaran Aqidah Akhlak untuk pembelajaran Aqidah Akhlak dengan materi
membentuk karakter peserta didik di MI adab makan dan minum tersebut, guru
Muhammadiyah Turus tersebut bermacam- mengajarkannya dengan menggunakan
macam. Diantaranya yaitu strategi strategi inkuiri.
ekspositori, active learning, inkuiri, Langkah-langkah pembelajarannya,
kooperatif, quantum learning, dan lain-lain. pertama guru mengenalkan terlebih dahulu
Penggunaan strategi ditentukan oleh materi mengenai materi tentang adab makan dan
yang akan dibahas. minum. Akan tetapi tidak menjelaskan
Guru Aqidah Akhlak sekaligus guru dengan rinci mengenai adab makan dan
rumpun mata pelajaran PAI lainnya di MI minum secara detail, hanya sekedar
Muhammadiyah Turus, Yuli Anita Sari, mengenalkannya saja. Setelah itu, guru
S.Pd.I. menyatakan bahwa strategi yang memberikan roti kepada masing-masing

92
ISSN : 2598-6244
Jurnal Inventa Vol III. No 1 Maret 2019 P-ISSN: 2622-819X

peserta didik. Namun guru sengaja menaruh peserta didik dihadapkan dengan adab
roti tersebut di sebelah kiri peserta didik. Hal memakan roti, ketika itu peserta didik yang
itu dimaksudkan untuk menguji peserta didik sebelumnya belum mengetahui adab makan
apakah adab makan peserta didik sudah benar dan minum yang benar dapat menjadi tahu.
atau belum. Walaupun para peserta didik tidak
Kemudian guru menyuruh peserta didik diberitahu secara langsung mengenai
untuk mulai memakan roti tersebut secara bagaimana adab makan dan minum dengan
bersamaan. Setelah diamati, ternyata terdapat benar. Hal tersebut adalah ciri khas dari
berbagai macam variasi cara makan peserta pembelajaran inkuiri, yang tujuannya
didik tersebut. Ada peserta didik yang makan mendorong peserta didik untuk berfikir kritis
dengan menggunakan tangan kiri, ada yang dalam memecahkan permasalahan. Dengan
mengambil makanan dengan kedua tangan, strategi tersebut, akan menjadikan peserta
ada yang makan tidak berdoa terlebih dahulu, didik lebih mengingat materi yang
dan ada pula peserta didik yang mengambil diajarkannya dengan baik karena strategi
makanan dengan tangan kanan lalu berdoa yang digunakan dengan cara praktik secara
terlebih dahulu sebelum makan. langsung. Selain itu juga dengan mencari
Guru mengetahui peserta didik mana yang jawaban sendiri tanpa diberi tahu oleh guru
adab makannya benar dan peserta didik mana terlebih dahulu.
yang adab makannya salah. Tetapi guru tidak Strategi inkuiri dalam pembelajaran
langsung menyalahkan peserta didik yang Aqidah Akhlak berkaitan dengan
adab makannya salah. Langkah yang pembentukan karakter peserta didik.
dilakukan guru adalah dengan memberikan Kaitannya yaitu dengan adanya kebiasaan
pertanyaan kepada peserta didik mengenai baik, walaupun hanya kebiasaan sederhana,
bagaimana adab makan dan minum yang seperti adab makan dan minum yang benar
benar. Selain itu guru juga memberi contoh saja tetapi kebiasaan tersebut memiliki
kepada peserta didik mengenai adab makan dampak yang besar bagi kehidupan masa
yang benar dengan menyuruh salah satu depan peserta didik kelak, Ketika sejak dini
peserta didik untuk praktik di depan kelas dan peserta didik telah dibekali dengan
peserta didik yang lain mengamatinya. melakukan kebiasaan yang baik, maka
Kemudian guru memberi pertanyaan kepada kedepannya peserta didik tersebut akan
peserta didik apakah adab makan yang melakukan kebiasaan baik tersebut.
dilakukan oleh salah satu temannya yang Suatu kebiasaan merupakan hal yang
praktik di depan kelas tersebut benar atau sangat sulit untuk dirubah. Begitu pula
salah. dengan kebiasaan yang dilakukan oleh
Dengan menggunakan strategi inquiry peserta didik atau anak, jika mereka
dalam pembelajaran Aqidah Akhlak dapat mempunyai kebiasaan yang baik, maka
membentuk peserta didik memiliki karakter sampai tumbuh dewasa juga akan melakukan
yang baik, karena peserta didik dihadapkan kebiasaan baiknya tersebut. Namun
dengan permasalahan yang diberikan oleh sebaliknya, jika seorang anak atau peserta
guru dan harus dipecahkan. Seorang peserta didik memiliki kebiasaan yang buruk, maka
didik dapat berfikir dengan kritis untuk dapat ketika menginjak dewasa orang terbut juga
mengetahui yang baik dan yang buruk akan memiliki kebiasaan yang buruk. Akan
maupun yang benar atau yang salah. Saat

93
ISSN : 2598-6244
Jurnal Inventa Vol III. No 1 Maret 2019 P-ISSN: 2622-819X

tetapi tidak menutup kemungkinan dapat peserta didik, akan tetapi karakter juga harus
terjadi perubahan pada individu seseorang. ditanamkan pada anak-anak melalui
Karakter yang telah tertanam dalam diri bimbingan dari orang tua.
peserta didik dapat berubah, hal itu Apabila karakter baik telah melekat pada
dikarenakan adanya pengaruh faktor dari luar, diri peserta didik, maka hal tersebut dapat
seperti faktor keluarga maupun lingkungan mencegah adanya dampak buruk bagi masa
tempat tinggal, dan lain-lain. Lingkungan depan peserta didik tersebut. Mengingat
tempat tinggal sangat berpengaruh terhadap adanya perkembangan zaman yang semakin
pembentukan karakter peserta didik apalagi cepat dan berdampak negatif bagi peserta
keluarga. Keluarga merupakan pihak yang didik apabila tanpa dibentengi dengan
sangat mempengaruhi pembentukan karakter karakter yang baik. Maka dari itu,
peserta didik. Adanya pendidikan atau pembentukan karakter sangat penting
pengajaran tanpa adanya dukungan dan ditanamkan sedini mungkin.
kerjasama antara pihak sekolah dan keluarga
akan sulit dalam mencapai tujuan yang 4. Kesimpulan
hendak dicapainya. Untuk itu harus ada Penelitian mengenai penggunaan strategi
kerjasama antara pihak sekolah dan pihak inkuiri dalam pembelajaran Aqidah Akhlak
keluarga, terutama orang tua siswa dalam ini bertujuan untuk mengetahui apakah
proses pembelajaran di sekolah. dengan strategi inkuiri tersebut dapat
Karakter baik peserta didik yang terbentuk membentuk karakter peserta didik atau tidak.
dari sesuatu yang sederhana, seperti adab Pembelajaran Aqidah Akhlak dengan strategi
makan dan minum dengan benar akan inkuiri dapat membentuk karakteristik peserta
berdampak besar pada kehidupannya yang didik. Karakteristik peserta didik dapat
akan datang kelak. Ketika seseorang telah terbentuk karena dalam proses pembelajaran
memiliki karakter yang baik, secara spontan Aqidah Akhlak menekankan pada perilaku
seseorang tersebut akan melakukan perbuatan peserta didik dan pembelajarannya dilakukan
yang baik pula tanpa berfikir yang panjang dengan menarik, yaitu dengan menggunakan
terlebih dahulu ketika hendak melakukannya. strategi inkuiri.
Seseorang yang telah memiliki karakter,
karakter tersebut telah tertanam dalam Daftar Acuan
jiwanya dan akan sulit untuk mengubahnya. AB, Said. 2016. Pengaruh Metode
Begitu pula untuk orang yang mempunyai Pembelajaran Inkuiri pada Subtema
karakter buruk. Seseorang yang memiliki Gerak dan Gaya Terhadap Hasil
karakter buruk secara spontan akan Belajar Siswa Kelas IV SDN 16 Banda
melakukan perbuatan yang buruk pula, Aceh. Jurnal Pesona Dasar Vol.3,
walaupun pada kenyataannya seseorang No.4.
tersebut masih memiliki hati nurani yang
sebenarnya ingin berbuat baik. Dan tak lain, Budiyanto, Mangun. 2013. Ilmu Pendidikan
bahwa orang tersebut karakternya juga telah Islam. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
tertanam dalam dirinya. Sehingga sulit untuk
mengubahnya. Dengan demikian, karakter Hartono. 2014. Pendidik dan Peserta Didik
yang baik haruslah ditanamkan sejak dini dalam Perspektif Filsafat Pendidikan
kepada peserta didik. Bukan hanya kepada Islam. Jurnal Potensia Vol. 13 Edisi 1.

94
ISSN : 2598-6244
Jurnal Inventa Vol III. No 1 Maret 2019 P-ISSN: 2622-819X

M, Ramli. 2015. Hakikat Pendidik dan


Kesuma, Dharma, dkk. 2011. Pendidikan Peserta Didik. Jurnal Tarbiyah
Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Islamiyah Volume 5, Nomor 1.
Sekolah. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran
Pendidikan Karakter. Bandung:
Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2011. Remaja Rosdakarya.
Pendidikan Karakter Perspektif Islam.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Wibowo, Agus. 2013. Managemen
Pendidikan Karakter di Sekolah
Muliawan, Jasa Ungguh. 2015. Ilmu (Konsep dan Praktik Implementasi).
Pendidikan Islam: Studi Kasus Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Terhadap Struktur Ilmu,
Kurikulum, Metodologi, dan Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan
Kelembagaan Pendidikan Islam. Karakter: Landasan, Pilar, &
Jakarta: Rajawali Pers. Implementasi. Jakarta: Kencana.

95

Anda mungkin juga menyukai