Anda di halaman 1dari 2

Nama : Abdur Rasyid Mu’afa

NIM : 2043057011

A. Judul Jurnal
Uji Aktivitas Tonik Rambut Nanoemulsi Minyak Kemiri (Aleurites mollucana L.)

B. Penulis Jurnal
Fenita Shoviantari, Zefia Liziarmezilia, Adventa Bahing, Lia Agustina, Fakultas Farmasi,
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata, Kediri

C. Pendahuluan
Didalam pendahuluan jurnal penulis menggambarkan bahwa biji kenari mengandung 50-60%
berat minyak yang berasal dari daging biji kemiri yang memiliki kandungan aam lemak tak
jenuh yang tinggi yang memiliki sifat antioksidan asam oleat yang dapat memperlambat
masalah kerontokan yang sering dialami oleh pria maupun wanita. Faktor yang menyebabkan
rontok dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal seperti kelainan genetik, kondisi hormon,
penyakit sistemis, status gizi, maupun intoksisasi dan faktor eksternal seperti stimulus dari
lingkungan maupun penggunaan kosmetik rambut yang tidak cocok dengan kondisi tubuh.

D. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui aktivitas nanoemulsi minyak kemiri dalam mempercepat pertumbuhan
pada kelinci jantan.

E. Metode Penelitian
Nanoemulsi yang dibuat menggunakan minyak kemiri dengan takaran sebesar 5%
dicampurkan dengan larutan surfaktan Span 80 dan Tween 80 dan etanol 96% sebagai ko-
surfaktan pembawa air suling. Evaluasi mutu fisik nanoemulsi meliputi organoleptisi, ukuran
droplet, plydispersity index, Ph, dan tipe nanoemulsi. Uji aktifitas dilakukan secara in vivo
menggunakan kelinci jantan dengan 4 kelompok perlakuan selama 21 hari.

F. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian selama 21 hari terhadap kelinci yang diberi perlakuan
nanoemulsi minyak kemiri dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan rambut dibandingkan
dengan minyak kemiri konverional. Memiliki ukuran panjang rambut lebih signifkan dengan
durasi pengukuran sebanyak tiga kali yaitu pada hari ke-8, -15, dan -22 sebesar 1,58cm, 1,92
cm, dan 2,97cm. Laju pertumbuhan perhari pada perlakuan khusus menggunakan minyak
kemiri sebesar 0,13cm.
Pada uji organoleptis yang dilakukan secara visual dengan mengamati bentuk, bau, dan warna
sediaan diperoleh hasil yang jernih yang menandakan bahwa droplet memiliki ukuran yang
kecil sebesar21,1 mm dengan indexsebesar 0, 338. Hasil tersebut telah sesuai dengan
persyaratan nanoemulsi yang merupakan larutan homogen, transparan, dengan ukuran droplet
antara 10-100.
Pada hasil pengukuran Ph sediaan nanoemulsi minyak kemiri menggunakan particle size
analyzer menunjukkan nilai rata-ratasebesar 5,47 +- 0,029. Hasil tersebut telah sesuai dengan
standar SNI, yaitu Ph toni rambut yang baik berada pada kisaran 3,0 sampai 7,0 sehingga
sediaan yang dihasilkan tidak mengiritasi kulit.
G. Kelebihan
 Dapat menggambarkan secara jelas efek dari perlakuan khusus pemberian minyak
kemiri pada rambut kelinci dengan menyertakan diameter pertumbuhan yang dialami
rambut kelinci
 Bisa dijadikan acuan tahap awal dalam pengembangan sediaan tonik rambut dengan
sistem nanoemulsi.
H. Kekurangan
Tidak dijelaskan perlakuan yang diberikan oleh peneliti tentang pemeliharaan hewan
kelinci percobaan, sedangkan pada bagian pendahuluan dijelaskan bahwa faktor
terjadinya rontok bisa disebabkan karena vaktor internal dan eksternal.

Anda mungkin juga menyukai