Anda di halaman 1dari 21

MATERI 2

Kurikulum IPS SD

A.  Kurikulum IPS SD dan Perkembangannya


Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam
satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran
ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang
pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan
lapangan kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan
dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan.
Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju
arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara
menyeluruh
Dalam upaya mengantisipasi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, kurikulum dari masa kemasa selalu mengalami penyesuaian
dan penyempurnaan guna mengantisipasi perubahan zaman yang
semakin pesat. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum
pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947,
1952, 1964, 1968, 1975, 1986, 1994, 2004, 2006, hingga kurikulum 2013
sekarang ini. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari
terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek
dalam masyarakat berbangsa dan bernegara.

B.  Kedudukan IPS dalam Kurikulum Sekolah Dasar


IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial
yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi,
antropologi, tatanegara dan sejarah (kurikulum, 1994) yang bertujuan
untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang
berguna bagi dirinya dalm kehidupan sehari – hari.
Pemberian materi di SD diberikan oleh guru berdasarkan kurikulum
pendidikan. Kurikulum pendidikan IPS di SD di Indonesia sudah terjadi
beberapa perubahan, dinataranya kurikulum IPS SD tahun 1947, 1964,
1968, 1975, 1984, 1986, 1994, 2004, 2007. Dari tiap-tiap perubahan itu
mengalami peningkatan bagaimana seorang guru menyampaikan kepada
anak didiknya di SD. Contohnya, materi kurikulum IPS 1994 di tata secra
lebih terpadu dan lebih sederhana dari pada materi kurikulum IPS 1986
dan kurikulum IPS 1975 yang masih tampak berdiri sendiri. Pada
kurikulum IPS 1994 guru dituntut untuk bisa mengembangkan materi-
materi yang akan disampaikan, sedangkan pada kurikulum sebelumnya
seorang lebih mengacu pada metri-materi yang ada pada buku. Ruang
lungkup pengetahuan sosial meliputi:
1. Sistem sosial dan budaya
2. Manusia, tempat, dan lingkungan
3. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
4. Waktu, keterlanjutan, dan perubahan
5. Sistem berbangsa dan bernegara.

C.  Kompetensi IPS di Sekolah Dasar


Standar kompetensi mata pelajaran pengetahuan sosial SD dan MI
adalah kompetensi yang harus dikuasai siswa setelah melalui proses
pembelajaran pengetahuan sosial, antar lain:
1. Kemampuan memahami identitas diri dan keluraga dalam rangka
berinteraksi di lingkungan rumah.
2. Kemampuan dalam menerapkan hak dan kewajiban, sikap saling
menghormati dan hidup hemat dalam keluraga serta memelihara
lingkungan.
3. Kemampuan memahami kronologis peristiwa penting dalm
keluraga, kedudukan dalam keluraga serta hak dan kewajiban
dalam lingkungan masyarakat.
4. Kemapuan memahami keragaman suku bangsa dan budaya,
perkembangan teknologi, persebarab SDA,sosila,dan aktivitasnya
dalam jula beli, menghargai peninggalan di lingkungan setempat
dan sikap kepahlawanan dan patroitisme, serta hak dan kewajiban
warga negara.
5. Kemapuan memahami keragaman kemampuan alam sosial,
budaya, dan kegiatan ekonomi di Indonesia serta memahami,
menghargai, dan melestarikan sejarah perjalananbangsa
Indonesia.
6. Kemampuan memahami peran masyarakat, sebagai potensi
bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan, kegitan ekonomi
negara Indonesia dan negara tetangga, kenampakkan alam dunia,
dan kedudukan masyarakat sebagi potensi bangsa dalam
melaksanakan hak azasi manusia dan nilai-nilai pancasila.

D.  IPS dalam Struktur Kurikulum Sekolah Dasar


Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Kedalaman dan keluasan muatan kurikulum untuk setiap mata pelajaran
pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai oleh siswa sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum. Kompetensi tersebut mencakup standar kompetensi
dan kompetensi dasar, yang dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Adapun struktur IPS di dalam kurikulum
Sekolah Dasar dirumuskan sebagai berikut:

Kelas 1 semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami identitas diri dan  Mengidentifikasi identitas
keluarga, serta sikap saling diri,keluarga, dan kerabat
menghormati dalam kemajemukan  Menceritakan pengalaman diri
keluarga  Menceritakan kasih sayang antar
anggota keluarga
 Menunjukkan sikap hidup rukun
dalam kemajemukan keluarga

Kelas 1 semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Mendeskripsikan lingkungan  Menceritakan kembali peristiwa
rumah penting yang dialami sendiri di
lingkungan keluarga
 Mendeskripsikan letak rumah
 Menjelaskan lingkungan rumah
sehat dan perilaku dalam menjaga
kebersihan rumah

Kelas 2 semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami peristiwa penting  Memelihara dokumen dan koleksi
dalam keluarga secara kronologis benda berharga miliknya
  Memanfaatkan dokumen dan benda
penting keluarga sebagai sumber
cerita
 Menceritakan peristiwa penting
dalam keluarga secara kronologis

Kelas 2 semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Memahami kedudukan dan  Mendeskripsikan kedudukan dan
peran anggota dalam keluarga dan peran anggota keluarga
lingkungan tetangga  Menceritakan pengalamannya dalam
melaksanakan peran dalam anggota
keluarga
 Memberi contoh bentuk-bentuk
kerjasama di lingkungan keluarga
 
 Kelas 3 semeter 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami lingkungan dan 1. Menceritakan lingkungan alam dan
melaksanakan kerjasama di sekitar buatan di sekitar rumah dan sekolah
rumah dan sekolah 2. Memelihara lingkungan alam dan
buatan di sekitar rumah
3. Membuat denah dan peta
lingkunganrumah dan sekolah
4.  Melakukan kerjasama di ingkungan
rumah, sekolah, kelurahan/desa
Kelas 3 semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Memahami jenis pekerj aan dan  Mengenal jenis-jenis pekerjaan
penggunaan uang  Memahami pentingnya semangat
kerja
 Memahami kegiatan jual beli di
lingkungan rumah dan sekola
 Mengenal sejarah uang
  Mengenal penggunaan uang
sesuai dengan kebutuhan

Kelas 4 semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami sejarah,  Membaca peta lingkungan setempat
kenampakan alam, dan keragaman (kabupaten/kota, provinsi) dengan
suku bangsa di lingkungan menggunakan skala sederhana
kabupaten/kota dan provinsi  Mendeskripsikan kenampakan
 alam di lingkungan kanupaten/kota
dan provinsi serta hubungannya
dengan keragaman social dan
budaya
 Menunjukkan jenis dan persebaran
sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan
ekonomi di lingkungan setempat
 Menjaga kelestarian alam
  Kelas 4 semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Mengenal sumber daya alam,  Mengenal aktivitas ekonomi yang
kegiatan ekonomi, dan kemajuan berkaitan dengan sumber daya
teknologi di lingkungan alam dan potensi lain di daerahnya
kabupaten/kota, provinsi  Mengenal pentingnya koperasi  
dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
  Mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman
menggunakannyaMengenal
permasalahan sosial di daerahnya
 
Kelas 5 semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menghargai berbagai  Mengenal makna peninggalan-
peninggalan dan tokoh sejarah peninggalan sejarah yang berskala
yang berskala nasional pada nasional dari masa Hindu-
masa Hindu-Budha dan Islam, Budha dan Islam di Indonesia
keragaman kenampakan alam  Menceritakan tokoh-tokoh sejarah
dan suku bangsa, serta kegiatan pada masa Hindu-Budha dan Islam di
ekonomi di Indonesia Indonesia
 Mengenal keragaman kenampakan
alam dan buatan serta pembagian
wilayah waktu di Indonesia dengan
menggunakan peta, atlas, dan globe
 Mengenal keragaman suku, bangsa,
dan  budaya
  Menghargai suku bangsa dan budaya
yang ada di Indonesia
 Mengenal jenis-jenis usaha dan
kegiatan  ekonomi yang ada di
Indonesia
 Kelas 5 semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Menghargai peranan tokoh  Mendeskripsikan perjuanganpara
pejuang dan masyarakat dalam tokoh pejuang pada masa
mempersiapkan dan penjajahan Belanda dan Jepang
mempertahankan kemerdekaan  Menghargai jasa dan peranan tokoh
Indonesia perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
 Menghargai jasa dan peranan tokoh
dalam memproklamasikan
kemerdekaan
 Menghargai perjuangan para   tokoh
dalam mempertahankan
kemerdekaan

Kelas 6 semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami perkembangan  Mendeskripsikan perkembangan
wilayah Indonesia, kenampakan  Sistem administrasi wilayah
alam dan keadaan sosial negara- Indonesia
negara di Asia Tenggara serta  Membandingkan kenampakan alam
benua – benua dan keadaan sosial Negara- negara
tetangga
 Mengidentifikasi benua-benua
Kelas 6 semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.      Memahami gejala alam yang  Memahami peranan bangsa
terjadi di Indonesia dan sekitarnya Indonesia di era global dan dampak
2.      Memahami peranan bangsa serta dampak positif dan negatifnya
Indonesia di era global terhadap kehidupan bangsa
  Indonesia
   Mengenal manfaat eksport dan
import di Indonesia sebagai kegiatan
ekonomi antar bangsa

E.  Perkembangan Kurikulum IPS


1.   Kurikulun 1947 – 1952
Rencana Pelajaran 1947, yang menjadi Kurikulum Pendidikan masa itu
masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang,
sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Pada
tahun 1952, kurikulum pendidikan mengalami penyempurnaan, dengan
nama Rencana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah
pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan
sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran
harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari.

 2.   Kurikulum 1964 – 1968


Menjelang tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem
kurikulum pendidikan di Indonesia, dengan nama Rencana Pendidikan
1964. Pokok-pokok pikiran yang menjadi cirinya adalah pemerintah
mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik
untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan
pada program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan,
emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani. Kurikulum 1968 merupakan
pembaharuan dari kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur
kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa
pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum ini
merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD
1945 secara murni dan konsekuen, bertujuan bahwa pendidikan
ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat,
dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan jasmani,
moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.
Adapun sistem – sistem dalam penggunaan kurikulum 1964 – 1968
adalah sebagai berikut:
 Penataan materi kurikulum tampak berdiri sendiri (terpisah)
 Tidak merupakan korelasi, tetapi merupakan broad-field antara ilmu
sejarah, ilmu bumi dan pengetahuan Kewarganegaraan. Kurikulum
nama bidang studi ini adalah Pendidikan Kemasyarakatan.
Sedangkan Kurikulum 1968 nama Bidang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan.
 Kurikulum 1964 menggunakan pendekatan flashback (khususnya
sejarah nasional: mulai dari bahan sejarah yang dekat dengan anak
kemudian mundur kebelakang, ke masa lampau yang lebih jauh),
sedangkan Kurikulum 1968 menggunakan pendekatan periodesasi.
 Kurikulum 1964 dan 1968 diajarkan sejak kelas 1.
 Dari segi tujuan kurikuler, kurikulum 1964 lebih menekankan unsur
tujuan Pendidikan Kewargaan Negara / Moral. Pada Kurikulum
1968 unsur ini lebih menonjol.
 Kurikulum 1964 dan 1968 tujuan kurikuler tidak disusun perkelas.
 Kalau dibandingkan antara Kurikulum 1968 dengan Kurikulum
1964, maka tampak / kelihatan bahwa penataan Kurikulum 1964
sama dengan penataan Kurikulum 1968, yaitu berdiri sendiri secara
terpisah atau merupakan broad – field antara ilmu sejarah, ilmu
bumi dan Kewarganegaraan (Civics). Nama bidang studi ini dalam
Kurikulum 1964 Pendidikan Kemasyarakatan. Pada Kurikulum
1964 dan Kurikulum 1968, IPS (dengan nama yang berbeda)
diajarkan dengan nama yang berbeda dan diajarkan sejak kelas 1
SD.
 Dari segi materi, kurikulum 1964 terdiri dari 18 pokok Bahasan.
Kurikulum 1968 terdiri dari 19 pokok bahasan.
 Kurikulum 1964 dan 1968, dari segi lingkup bhan pengajaran
menggunakan pendekatan spiral yaitu pengajaran yang dimulai dari
lingkungan terdekat dan sederhana sampai kepada lingkungan
yang makin meluas dan kompleks.
 Pelaksanaan kurikulum sejak kurikulum 1964 dan 1968 dalam
PBM, telah mengacu pada prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA),
dimana siswa dituntut untuk berperan aktif dalam menemukan
masalah sosial yang ada dilingkungannya.
3.   Kurikulum 1975 – 1986
 Materi Kurikulum 1979 masih tampak berdiri sendiri belum ada
korelasi antara berbagai disipilin ilmu penunjangannya
 Materi Kurikulum IPS 1986 ini ditata secara terpadu / terintegrasi.
Untuk kurikulum 1986 ditambah Sosiologi dan Hukum  
 Kurikulum 1975 unsur pendidikan kewarganegaraan dalam IPS di
posahkan dari IPS dan dijadikan bidang studi tersendiri dengan
nama Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Sedangkan bidang studi
IPS ini diajarkan mulai dari kelas III SD. Hal ini dilaksanakan agar
materi tidak memberatkan anak kelas 1 dan 2 dan agar jumlah
bidang studi dikelas 1 dan 2 tidak terlalu banyak
 Sejarah setempat (lokal) tetap berada dalam IPS, namun sejarah
nasional sub-studi tersendiri yang di ajarkan secara tersendiri mulai
kelas IV SD meskipun tetap berada dlam kelompok bidang studi
IPS
 Kurikulum 1975 dan 1986 unsur tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan / moral terwadahi dalam studi PMP. Dari segi
penyusunan tujuan Kurikulum tahun 1975,1986 tujuan kurikuler
disusun perkelas. Perbedaan dalam Kurikulum 1975 ada 6 tujuan
kurikuler untuk semua aspek dalam bidang studi IPS. Dalam hal ini
termasuk Sejarah Nasional, sedangkan dalam kurikulum 1986 ada
4 tujuan kurikuler untuk IPS masing-masing satu tiap kelas
 Dari segi lingkup bahan penjaran pada Kurikulum 1986 dan 1975
menggunakan pendekatan spiral
  Kurikulum 1975 dan 1986, khusus untuk Sejarah Nasional
menggunakan pendekatan periodesasi yaitu penyampaian
pelajaran dimulai dari zaman kuno sampai dengan sejarah
kontemporer masa sekarang. Khusus Kurikulum 1986 di batasi
pada tonggak-tonggak peristiwa penting karena banyak materi
Sejarah Nasional telah termuat dalam bidang studi Pendidikan
Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB)
 Kurikulum 1975 ada 29 pokok Bahasan pada Kurikulum 1986 ada
39 Pokok Bahasan
 Proses belajar mengajar, menganut pada prinsip Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA). Pada kurikulum 1986 padat dan sarat dengan
materi sehingga kedalaman dan keluasan materi cenderung
dibatasi.
4)   Kurikulum 1994
Materi Kurikulum IPS 1994 ditata secara lebih terpadu dan lebih
sederhana dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Dilihat dari
cakupan materi, terdiri dari pengetahuan sosial dan sejarah. Materi IPS
ditata secara terpadu anatara pokok bahasan yang ditunjang oleh
beberapa konsep yang bersasal dari berbagai ilmu atau disiplin ilmu sosial
yaitu Geografi, Sejarah, Ekonomi, Lingkungan Hidup, Koperasi dan
politik / pemerintah
 Khusus materi Sejarah Nasional Walaupun merupakan sub bidang
studi IPS. Namun disusun secara tersendiri  dan diajarkan secara
tersendiri dan diajarkan secara tersendiri pula mulai dari kelas IV
sampai kelas VI
 Ditinjau dari tujuan kurikuler, kurikulum 1994 lebih menekankan
kepada unsur tujuan pendidikan kewarganegaraan, terwadahi
dalam bidang studi PMP/ PPKN
 Kedalaman dan keluasaan materi diserahkan sepenuhnya kepada
guru selaku pegembang kurikulum
 Dari segi lingkup bahan pengajaran, Kurikulum 1994 tetap
menggunakan pendekatan spiral (yakni pengajaran yang dimulai
dari lingkungan terdekat dan sederhana sampai kepada lingkungan
yang makin luas dan kompleks)
 Dalam proses belajar mengajar menggunakan prinsip Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA)

5)   Kurikulum 2004
 Kurikulum 2004 untuk Penggetahuan Sosial memuat materi
Pengetahuan Sosial dn Kewarganegaraan
 Pengetahuan Sosial disatukan dengan Pendidikan
Kewarganegaraan dipelajari siswa mulai dari kelas I sampai kelas
IV SD
 Pengetahuan Sosial, Sejarah dan Pendidikan Kewarganegaraan
masuk ke dalam mata pelajaran Pengetahuan Sosial (IPS)
diajarkan mulai kelas I sampai dengan kelas VI
 Merupakan korelasi berbagai disiplin ilmu seperti Sosiologi,
Antropologi, Sejarah, Ekonomi dan Koperasi, Geografi da Politik
kenegaraan dan sebagainya, merupakan “broadfield” antatara
Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Pengetahuan Kewarganegaraan.
 Dari strategi belajar mengajar sampai kepada pelaksanaannya,
memberikan keluluasan kepada guru agar mau dan mampu
menentukan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang
dihadapi.
 Dari segi tujuan kurikuler untuk setiap kelas dari kelas I –VI masing-
masing memiliki satu tujuan disebut Standar Kompetensi. Dari
setiap standar kompetensi dikembangkan menjadi kompetensi
dasar, hasil belajarindikator dan materi pokok.
 Dari kelas I sampai kelas VI SD terdapat 49 kompetensi dasar
 Dari segi lingkup bahan pengajaran menggunakan pendekatan
spiral, yaitu pendekatan pembelajaran dimulai dari lingkungan yang
terdekat dan sederhana sampai kepada lingkungan yang makin
luas dan kompleks
 Untuk sejarah pendekatan yang digunakan bisa menggunakan
periodesasi yaitu penyampaian bahan pelajaran dimulai dari zaman
kuno sampai dengan sejarah kontenporer, bisa juga menggunakan
pendekatan Flashback dimulai dengan zaman sekarang menuju
zaman yang terjadi pada masa lalu
 Pengembangan materi semakin sederhana dan terfokus kepada
kompetensi yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan memberikan pengalaman-pengalamn belajar
yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan
 Materi yang disampaikan sedikan tetapi mendalam dan kontektual
(perampingan materi dan lebih simpel), komoperhensif dan
berkelanjutan
  Mengutamakan hasil disamping proses agar siswa memiliki
kompetensi yang memadai atas pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang sesuai dengan tujuan yang telah digariskan dalam
kurikulum dan dalam pembelajaran
 Secara konseptual memberi ruang gerak kepada guru untuk
mengemas dan mengembangkan materi pembelajaran yang
berkualitas
 Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah dan kewarganegaraan melalui pendekatan pendagogis dan
psikologis secara seimbang (balance) o\
 Kurikulum Pendidikan IPS tahun 2004 dengan kurikulum 1994
hampir tidak jauh berbeda dimana keduanya memberikan peluang
yang luas bagi guru sebagai pengembang kurikulum.
 Pengorganisaian materi menggunakan pendekatan
kemasyarakatan yang semakin meluas (ECA: EXPANDING
community approach) yakni dimulai dari yang terdekat ke hal-hal
yang lebih jauh (global)
 Materi ilmu-ilmu sosial diambil dalam kehidupan sehari-hari yang
lansung dapat diamati dan dipahami siswa. Pengorganisasian
materi dimulai dari lingkungan terdekat sampai pada lingkungan
terjauh, yaitu dari lingkungan keluarga, tetangga,sekolah,
masyarakat sekitar, Indonesia, dan dunia.
 Materi yang disampaikan sedikit tetapi medalam dan kontekstual
(perampingan materi dan lebih simpel), komperhensif dan
berkelanjutan
 Mengutamakan kompetensi siswa yang memadai atas
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
 Merupakan pendekatan penguasaan kompetensi tertentu, memberi
penekanan yang besar pada penguasaan kompetensi (skill) atau
aspek psikomotor dibanding aspek pengetahuan (kognitif)
 Hasil kompetensi siswa secara kongrit berupa produk, proposal,
fortofolio, karya dsb.
 Dilihat dari aspek guru, guru dibebaskan dari tuntutan menyusun
Prosedur Pengembangan Sistim Intruksional (PPSI). Guru bekerja
secara mandiri dan tidak bergantung pada kurikulum, tetapi guru
memiliki kreatuvitas dan fleksibel dalam  pembelajaran di kelasnya
 Secara konseptual memberi ruang gerak kepada guru untuk
mengemas dan mengembangkan materi pembelajaran secara
berkualitas
 Menggunakan multimedia, mltimetoda dan multi sumber serta
evaluasi, sehingga diharapkan anak akan merasa senang belajar
IPS
 Penilaian menggunakan penilaian berbasis kelas yang diarahkan
untuk mengukur pencapaian indikator hasil belajar. Selain penilaian
tertulis, dapat juga menggunakan penilaian berdasarkan perbuatan,
penugasan dan produk atau portofolio.
 Merujuk pada tuntutan Kurikulum Berbasis Kompetensi yaitu
dengan menggunakan program “life skill” ini merupakan salah satu
upaya untuk memberikan kecakapan bagi lulusan sekolah disemua
jenjang pendidikan.
 Dengan demikan, keberhasialn pelaksanaan proses pembelajarn
IPS di SD banyak bergantung pada penguasaan guru dalam
menentukan tehnik/strategi yang dapat memberi peluang kepada
siswa melakukan latihan-latihan melalui proses berpikir.

6)   Kurikulum 2006
1. Kurikulum 2006 atau dikenal dengan Model KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan) yakni model umum yang berisi
kerangka acuan dan model kurikulum lengkap yang lansung
diaplikasikan ke dalam satuan pendidikan. Kurikulum 2006 atau
KTSP merupakan modifikasi dari model kurikulum yang sudah ada.
Kurikulum ini memuat berupa standar isi dan standar kompetensi.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar kompetensi adalah perilaku yang
dapat diukur dan/diobservasikan untuk menunjukan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan mata pelajaran.
2.  Adapun yang menjadi ruang lingkup mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, dapat dilihat pada tabel Aspek dan Sub Aspek
Ilmu-ilmu Sosial di bawah ini:

 Tabel Aspek dan Sub Aspek Ilmu-Ilmu Sosial


ASPEK SUB ASPEK
1. Sistem Sosial dan Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Budaya Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode
Interaksi Sosial
Sosialisasi
Pranata Sosial
Struktur Sosial
Kebudayaan
Perubahan Sosial Budaya
2. Manusia, Tempat, Sistem Informasi Geografi
dan Lingkungan Interaksi Informasi Geografi
Interaksi Gejala Fisik dan Sosial
Struktur Internal Suatu Tempat/Wilayah
Interaksi Keruangan
Persepsi Lingkungan dan Kewajiban
3. Perilaku Ekonomi dan Berekonomi
Kesejahteraan Ketergantungan
Spesialisasi dan Pembagian Kerja
Perkoperasian
Kewirausahaan
Pengelolaan Keuangan Perusahaan
4. Waktu, Dasar-dasar Ilmu Sejarah
Keberlanjutan, dan Fakta, Peristiwa, dan Proses

Perubahan
 (Sumber: Kurikulum 2006)
3. Khusus melalui mata pelajaran IPS SD, standar kompetensi kecakapan
hidup dan telah dibakukan dalam kurikulum 2006, meliputi:
 Kecakapan Personal
Kecakapan ini meliputi beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berfikir rasional, memahami diri sendiri,, percaya diri, bertanggung
jawab untuk pembelajaran pribadi, dapat menghargai, dan menilai diri
sendiri. Aspek akhlak mulia meliputi kemampuan pengenalan,
pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan spriual tersebut pada akhirnya bertujuan
pada optimalisasi sebagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.
 Kecakapan Sosial
Kecakapan ini meliputi kompetensi bekerjasama dalam kelompok,
menunjukkan tanggungjawab sosial, mengendalikan emosi, dan
berinteraksi dalam masyarakat dan budaya lokal serta global. disamping
itu siswa dapat meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
 Kecakapan Intelektual
Kecakapan ini meliputi kompetensi menguasai pengetahuan,
menggunakan metode dan penelitian ilmiah, bersikap ilmiah,
mengembangkan kapasitas sosial dan berfikir strategis untuk belajar
sepanjang hayat, serta berkomunikasi secara ilmiah. Disamping itu siswa
dapat memperoleh kompetensi lanjut akan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan
mandiri dan berprilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan nilai-nilai untuk
mengambil keputusan yang tepat.
 Kecakapan vokasional
Kecakapan ini berkaitan dengan suatu bidang kejuruan/keterampilan yang
meliputi keterampilan funsional, keterampilan bermata pencahrian seperti
menjahit, bertani, berternak, otomotif; keterampilan bekerja;
kewirausahaan; dan keterampilan menguasai teknologi informasi dan
komunikasi.
Sedangkan yang menjadi Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial SD/MI, antara lain:
1. Kemampuan memahami identitas diri dan keluarga, serta sikap
saling menghormati daam kemajemukan keluarga.
2. Kemampuan mengenal lingkungan rumah dan peristiwa penting di
lingkungan keluarganya.
3. Kemampuan memahami peristiwa penting dalam keluarga secara
kronologis
4. Kemampuan memahami kedudukan dan peran anggota keluarga
5. Kemampuan mengenal lingkungan dan melaksankan kerjasama di
sekitar rumah dan sekolah.
6. Kemampuan memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
7. Kemampuan memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
8. Kemampuan memahami sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan
kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
9. Kemapuan mendeskripsikan kejayaan masa lau,keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan  ekonomi di
Indonesia.
10. Kemampuan memahami perjuangan bangsa Indonesia dalam
meraih kemerdekaan.
11. Kemampuan memahami kenampakan alam dan keadaan sosial
negara tetangga (Asia Tenggara), Asia, dan dunia.
12. Kemampuan memahami peranan bangsa Indonesia di era
globalisasi.

Ciri-ciri kurikulum 2006:


 Pada kurikulum 2004 dinamakan Pengetahuan Sosial yang sudah
terintegrasi dengan Bidang Studi PPKn atau disebut juga dengan
Mata Pelajaran PKPS, sedangkan dalam kurikulum 2006 dinamakan
Mata Pelajaran IPS (kembali lagi seperti pada Kurikulum 1994)
 Kurikulum 2006 merupakan kurikulum operasional yang disusun
dan dilaksankan oleh masing-masing satuan pendidikan (sekolah)
 Sekolah/guru mempunyai kelulusan penuh untuk menjabarkan
kompetensi menjadi beberapa indikator atau mengembangkan
indikator sendiri
 Kurikulumm 2006 bersifat memberi rambu-rambu untuk
menentukan materi kemudian pendalaman dan keluasan materi
sepenuhnya ditentukan oleh guru. Di sini aspirasi setempat (Muatan
Lokal) dapat dituangkan
 Lebih menuntut kreativitas sekolah/guru untuk menyusun model
pendidikan yang sesuai dengan kondisi lokal
 Bahan kajian IPS untuk kelas I sampai III tidak diajarkan sebagai
mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi diintegrasikan (dipadukan)
ke dalam mata pelajaran yang relevan secara tematis
 Untuk kelas IV sampai dengan kelas VI, tema –tema yang telah
ditetapkan seperti:
Kelas IV
Semester 1, tema: “Alam dan Potensi Daerahku”
Semester 2, tema: “Kesejaahteraan Masyarakat Daerahku”

Kelas V
Semester 1, tema: “Kejayaan Negeriku”
Semester 2, tema: “Tantangan Bangsaku”

Kelas VI
Semester 1, tema: “Indonesia di Tengah-tengah Dunia”
Semester 2, tema: “Indonesia di Era Globalisai

 Kurikulum IPS 2006 hanya memuat standar kompetensi dan


kompetensi dasar, sedangkan hasil belajar, indikator, dan materi tidak
tercantum. Hal ini menuntut guru dapat secara mandiri untuk
mengembangkan indikator sendiri
 Metode mengajar, penilaian dan sarana pengajaran guru
diharapkan dapar mandiri, mau dan mampu menentukan sendiri
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang dihadapi
 Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi. Guru hendaknya memberikan
inspirasi kepada peserta didik untuk mengembangkan diri
 Pengorganisasian materi menggunakan pendekatan
kemasyarakatan yang meluas (expending community approach) yakni
dimulai dari hal-hal yang terdekat dengan siswa (keluarga) ke hal
yang lebih jauh (global)
 Pembelajaran dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
menggunakan pendekatan terpadu (integrated approach) dan
pendekatan belajar kontekstual untuk mengembangkan dan
meningkatkan kecerdasan, sikap, serta keterampilan sosial.
Pendekatan tersebut menggunakan metode Inkuri, eksploratif,
pemecahan masalah.
 Dalam pembelajarn Ilmu Pengetahuan Sosial perlu didikuti dengan
Praktik Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Praktik belajar ini
merupakan inovasi pembelajarn yang dirancang untuk membantu
siswa agar memahami fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi
melalui praktik belajar secara empirik, yang disebut dengan Praktik
Kesadaran Lingkungan.
 Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat menggunakn
berbagai media yang mempunyai potensi untuk menambah wawasan
dan konteks belajar serta meningkatkan hasil belajar.
 Penilaian Berbasis Kelas dalam mata  pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial diarahkan untuk mengukur pencapaian indikkator hasil belajar.
 Alokasi waktu tiap komoetensi dasar dapat diorganisasikan guru
sesuai dengan alokasi yang diperlukan.
7.   Kurikulum 2013
Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD adalah bersifat
tematik integratif. Dalam pendekatan ini, mata pelajaran IPA dan IPS
sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran. Prosesnya,
tema-tema yang ada pada dua pelajaran itu diintegrasikan kedalam
sejumlah mata pelajaran. Untuk IPA menjadi materi pembahasan
pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll. Untuk IPS menjadi materi
pembahasan pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, dll.
Dalam Kurikulum 2013 memuat berupa kompetensi inti da kompetensi
dasar.
 Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar
Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh
peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai
kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus
menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard
skills dan soft skills. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok
yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan
(Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.
 Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
 
Abdullah N. S (1987). Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Program
Pendidikan Koperasi FPIPS IKIP.
Achmad Sanusi, Dt. (1971). Studi Sosial di Indonesia. Bandung: IKIP.
Bimo Walgito. (1983). Psikologi Sosial, suatu Pengantar. Yogyakarta:
Fakultas Psikologi UGM.
Djojo Suradisastra, dkk. (1992). Pendidikan IPS III, Jakarta: Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti.
Hidayati. (2004). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bahan Ajar FIP
Universitas Negeri Yogyakarta.
Husein Achmad, dkk. (1982). Konsep-Konsep Ilmu Pengetahuan
Sosial. Yogyakarta: FKIS IKIP.
Kardiyono .(1980) Mengajar Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta
P3G Departemen P dan K.
Koentjaraningrat. (1969). Pengantar Antropologi. Jakarta: PD. Aksara.
______________(1974). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan.
Jakarta: Gramedia.
Kosasih Djahiri. (1979) Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: LPP-IPS IKIP.
Maman Abdurahman (1980). Ilmu-Ilmu Sosial Dasar. Bandung: IKIP.
Nursid Sumaatmadja. (1986). Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Karunia UT.
Taneo. S. P. (2005). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. (Bahan
Ajar). Kupang Undana FKIP.
Tukidi. B. (1992). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial Bandung
PGSD. Jakarta: FIP – IKIP.

Anda mungkin juga menyukai