Anisha Galih Purwati (1803009) Tugas 4
Anisha Galih Purwati (1803009) Tugas 4
MANAJEMEN KELELAHAN
Mengoptimalkan tidur
susunan kepegawaian
penjadwalan kerja
Mengelola kesalahan
1. Tenaga penguji
2. inspektur
3. auditor
4. tenaga pemeriksa
5. tenaga perawatan
6. petugas pengoperasian prasarana Perkeretaapian
7. awak sarana Perkeretaapian
8. petugas penanganan kecelakaan
9. petugas pemeriksa kecelakaan dan petugas analisis kecelakaan
10. asesor
11. tenaga pelaksana pembangunan prasarana Perkeretaapian.
1. TENAGA PENGUJI
Tenaga Penguji Prasarana dan Sarana Perkeretaapian
1) Tenaga penguji prasarana perkeretaapian harus memiliki sertifikat keahlian yang
dikeluarkan oleh Menteri sesuai dengan kualifikasi keahlian tenaga penguji prasarana
perkeretaapian.
2) Tenaga penguji sarana perkeretaapian dikelompokkan sesuai dengan jenis sarana
perkeretaapian. Kelompok tenaga penguji sarana perkeretaapian diklasifikasikan dalam
beberapa tingkat.
3) Untuk mendapatkan sertifikat keahlian, tenaga penguji harus mengikuti ujian keahlian yang
diselenggarakan oleh Menteri. Untuk mendapatkan sertifikat keahlian dikenai tarif jasa
penerbitan sertifikat keahlian. Besarnya tarif jasa penerbitan sertifikat keahlian ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Ujian keahlian hanya dapat diikuti oleh seseorang yang telah lulus pendidikan dan
pelatihan tenaga penguji prasarana dan sarana perkeretaapian yang dibuktikan dengan
tanda lulus.
Pendidikan dan pelatihan tenaga penguji prasarana dan sarana Perkeretaapian terdiri atas:
a. pendidikan dan pelatihan dasar; dan/ atau
Pendidikan dan pelatihan tenaga penguji prasarana dan sarana perkeretaapian
sebagaimana diselenggarakan oleh Menteri dan dapat dilimpahkan kepada badan
hukum atau lembaga yang mendapat akreditasi dari Menteri. Untuk mendapatkan
akreditasi badan hukum atau lembaga harus memenuhi persyaratan :
a) administrasi
paling sedikit memiliki akte pendirian, nomor pokok wajib pajak, dan keterangan
domisili.
b) teknis.
paling sedikit :
a. menguasai atau memilliki fasilitas pendidikan dan pelatihan
b. memiliki tenaga pengajar
c. memiliki metode, kurikulum dan silabus pendidikan dan pelatihan.
b. pendidikan dan pelatihan keahlian.
5) Tenaga penguji yang dalam kurun waktu 24 (dua puluh empat) bulan berturut-turut tidak
melakukan pengujian, maka sertifikat keahliannya dinyatakan tidak berlaku, tenaga penguji
dilarang melakukan pengujian prasarana dan sarana perkeretaapian. Tenaga penguji dapat
melakukan pengujian kembali setelah memperoleh sertifikat keahlian yang baru.
6) Badan hukum atau lembaga pendidikan dan pelatihan tenaga penguji prasarana dan sarana
perkeretaapian wajib :
a. melaksanakan jenis pendidikan dan pelatihan sesuai dengan sertifikat akreditasi
b. mempertahankan mutu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan
c. membuat perencanaan dan pelaporan untuk setiap penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan
d. mengajukan permohonan sertifikat keahlian bagi seseorang yang telah lulus
pendidikan dan pelatihan tenaga penguji prasarana perkeretaapian kepada Menteri.
Menteri melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kewajiban badan
hukum atau lembaga pendidikan dan pelatihan tenaga penguji.
7) Tenaga penguji prasarana dan sarana perkeretaapian yang melaksanakan tugas wajib :
a. mematuhi ketentuan sesuai dengan sertifikat keahlian
b. menggunakan peralatan pengujian prasarana perkeretaapian
c. mengikuti tata cara pengujian prasarana perkeretaapian.
a. Menteri
b. badan hukum yang mendapat akreditasi dari Menteri
untuk mendapatkan akreditasi harus memenuhi persyaratan teknis Badan hukum dan
lembaga yang memenuhi persyaratan dapat mengajukan permohonan akreditasi
kepada Menteri. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan akreditasi
diatur dengan peraturan Menteri. Badan hukum atau lembaga yang mengeluarkan
sertifikat kecakapan wajib melaporkan secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada
Menteri.
c. lembaga yang mendapat akreditasi dari Menteri untuk mendapatkan akreditasi harus
memenuhi persyaratan :
a) administrasi
paling sedikit memiliki :
a. akte pendirian
b. nomor pokok wajib pajak; dan
c. keterangan domisili
b) teknis.
paling sedikit memiliki :
a. fasilitas pendidikan kecakapan di bidang pengoperasian prasarana
perkeretaapian;
b. tenaga pendidik yang berkompeten di bidang pengoperasian prasarana
perkeretaapian;
c. metode pengajaran di bidang pengoperasian prasarana perkeretaapian;
d. fasilitas pengujian kecakapan petugas pengoperasian prasarana
perkeretaapian;
e. tenaga penguji kecakapan petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian;
dan
f. metode pengujian kecakapan petugas pengoperasian prasarana
perkeretaapian.
Untuk mendapatkan sertifikat dikenai jasa penerbitan sertifikat. Besarnya tarif jasa
penerbitan sertifikat kecakapan oleh Menteri ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dalam hal penerbitan sertifikat kecakapan dilakukan oleh
badan hukum atau lembaga yang mendapat akreditasi dari Menteri, besarnya tarif jasa
penerbitan sertifikat kecakapan ditetapkan oleh badan hukum atau lembaga yang
bersangkutan berdasarkan pada komponen jasa penerbitan sertifikat kecakapan yang
ditetapkan oleh Menteri.
Petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian yang dalam kurun waktu 24 (dua puluh
empat) bulan berturut-turut tidak melakukan kegiatan pengoperasian prasarana
perkeretaapian, maka sertifikat kecakapannya dinyatakan tidak berlaku. Petugas
pengoperasian dilarang mengoperasikan prasarana perkeretaapian. Petugas
pengoperasian dapat melakukan pengoperasian prasarana perkeretaapian kembali setelah
memperoleh sertifikat kecakapan yang baru.
Untuk mendapatkan sertifikat kecakapan dikenai jasa penerbitan sertifikat. Besarnya tarif
jasa penerbitan sertifikat kecakapan oleh Menteri ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dalam hal penerbitan sertifikat kecakapan dilakukan
oleh badan hukum atau lembaga yang mendapat akreditasi dari Menteri, besarnya tarif
jasa penerbitan sertifikat kecakapan ditetapkan oleh badan hukum atau lembaga yang
bersangkutan berdasarkan pada komponen jasa penerbitan sertifikat kecakapan yang
ditetapkan oleh Menteri.
Awak sarana perkeretaapian yang dalam kurun waktu 24 (dua puluh empat) bulan
berturut-turut tidak melakukan kegiatan pengoperasian sarana perkeretaapian, maka
sertifikat kecakapannya dinyatakan tidak berlaku. Awak sarana perkeretaapian dilarang
mengoperasikan sarana perkeretaapian. Awak sarana perkeretaapian dapat melakukan
pengoperasian sarana perkeretaapian kembali setelah memperoleh sertifikat kecakapan
yang baru.
Badan hukum atau lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan awak sarana
perkeretaapian wajib :
Sumber daya manusia penyelenggara perkeretaapian dalam pengoperasian kereta api terdiri dari :
Waktu kerja untuk awak sarana perkeretaapian dalam pengoperasian kereta api yaitu maksimal 8
jam per hari, 40 jam seminggu dengan waktu efektif operasi 4 jam untuk setiap harinya.
Kegiatan pemeriksaan awak sarana perkeretaapian dilakukan di tempat yang disediakan oleh
penyelenggara sarana perkeretaapian.
Dalam hal hasil pemeriksaan dinyatakan bahwa awak sarana perkeretaapian tidak memiliki
sertifikat kecakapan atau habis masa berlakunya serta dinyatakan kurang sehat atau tidak
sehat, maka yang bersangkutan dilarang untuk mengoperasikan kereta api. Dalam hal
pemeriksaan kesehatan berkala dinyatakan kurang sehat, maka yang bersangkutan
memerlukan pengobatan/perawatan. Pemeriksaan kesehatan diulang setelah selesai
pengobatan / perawatan.
Hasil pemeriksaan dituangkan dalam berita acara hasil pemeriksaan Awak sarana
perkeretaapian.