Anda di halaman 1dari 10

EMERGENCY MANAGEMENT CONTINUUM

I. Pencegahan dan Mitigasi


Mengurangi resiko
upaya memperkecil dampak negative bencana
II. Kesiapan
pendekatan terkoordinasi kesiapan operasional
merencanakan bagaimana menaggapi bencana. Contoh: merencanakan kesiagaan; latihan
keadaan darurat, system peringatan.
BENCANA
III. Tanggap Darurat
respon terintegrasi sesuai dengan prioritas strategis
upaya memperkecil kerusakan yang disebabkan oleh bencana. Contoh: pencarian dan
pertolongan; tindakan darurat.
IV. Pemulihan
pemulihan / kelangsungan operasi

Rencana Manajemen Darurat Strategis


 pemindaian lingkungan
 keterlibatan kepemimpinan
 pelatihan penilaian risiko semua bahaya
 pelaksanaan
 proses peningkatan kemampuan
 penilaian kinerja

MANAJEMEN KELELAHAN

Lapisan pertahanan manajemen risiko kelelahan

Mengoptimalkan tidur

 susunan kepegawaian
 penjadwalan kerja

Mengoptimalkan kewaspadaan dan kinerja

 kebugaran untuk tugas


 pekerjaan/ desain tugas
 lingkungan kerja

kelelahan terkait slip, selang, kesalahan atau pelanggaran

Mengelola kesalahan

 deteksi kesalahan dan pemulihan


 control yang direkayasa

kelelahan terkait kecelakaan

menyelidiki celah dalam pertahanan dan memulai tindakan korektif


PERATURAN DAN PERUNDANG UNDANGAN YANG MENYANGKUT PERSYARATAN KEANDALAN
ASET PERKERETAAPIAN UNTUK JAMINAN KESELAATAN OPERASI KA

Sumber daya manusia Perkeretaapian meliputi:

1. Tenaga penguji
2. inspektur
3. auditor
4. tenaga pemeriksa
5. tenaga perawatan
6. petugas pengoperasian prasarana Perkeretaapian
7. awak sarana Perkeretaapian
8. petugas penanganan kecelakaan
9. petugas pemeriksa kecelakaan dan petugas analisis kecelakaan
10. asesor
11. tenaga pelaksana pembangunan prasarana Perkeretaapian.

1. TENAGA PENGUJI
Tenaga Penguji Prasarana dan Sarana Perkeretaapian
1) Tenaga penguji prasarana perkeretaapian harus memiliki sertifikat keahlian yang
dikeluarkan oleh Menteri sesuai dengan kualifikasi keahlian tenaga penguji prasarana
perkeretaapian.
2) Tenaga penguji sarana perkeretaapian dikelompokkan sesuai dengan jenis sarana
perkeretaapian. Kelompok tenaga penguji sarana perkeretaapian diklasifikasikan dalam
beberapa tingkat.
3) Untuk mendapatkan sertifikat keahlian, tenaga penguji harus mengikuti ujian keahlian yang
diselenggarakan oleh Menteri. Untuk mendapatkan sertifikat keahlian dikenai tarif jasa
penerbitan sertifikat keahlian. Besarnya tarif jasa penerbitan sertifikat keahlian ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Ujian keahlian hanya dapat diikuti oleh seseorang yang telah lulus pendidikan dan
pelatihan tenaga penguji prasarana dan sarana perkeretaapian yang dibuktikan dengan
tanda lulus.
Pendidikan dan pelatihan tenaga penguji prasarana dan sarana Perkeretaapian terdiri atas:
a. pendidikan dan pelatihan dasar; dan/ atau
Pendidikan dan pelatihan tenaga penguji prasarana dan sarana perkeretaapian
sebagaimana diselenggarakan oleh Menteri dan dapat dilimpahkan kepada badan
hukum atau lembaga yang mendapat akreditasi dari Menteri. Untuk mendapatkan
akreditasi badan hukum atau lembaga harus memenuhi persyaratan :
a) administrasi
paling sedikit memiliki akte pendirian, nomor pokok wajib pajak, dan keterangan
domisili.
b) teknis.
paling sedikit :
a. menguasai atau memilliki fasilitas pendidikan dan pelatihan
b. memiliki tenaga pengajar
c. memiliki metode, kurikulum dan silabus pendidikan dan pelatihan.
b. pendidikan dan pelatihan keahlian.

5) Tenaga penguji yang dalam kurun waktu 24 (dua puluh empat) bulan berturut-turut tidak
melakukan pengujian, maka sertifikat keahliannya dinyatakan tidak berlaku, tenaga penguji
dilarang melakukan pengujian prasarana dan sarana perkeretaapian. Tenaga penguji dapat
melakukan pengujian kembali setelah memperoleh sertifikat keahlian yang baru.
6) Badan hukum atau lembaga pendidikan dan pelatihan tenaga penguji prasarana dan sarana
perkeretaapian wajib :
a. melaksanakan jenis pendidikan dan pelatihan sesuai dengan sertifikat akreditasi
b. mempertahankan mutu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan
c. membuat perencanaan dan pelaporan untuk setiap penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan
d. mengajukan permohonan sertifikat keahlian bagi seseorang yang telah lulus
pendidikan dan pelatihan tenaga penguji prasarana perkeretaapian kepada Menteri.
Menteri melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kewajiban badan
hukum atau lembaga pendidikan dan pelatihan tenaga penguji.

7) Tenaga penguji prasarana dan sarana perkeretaapian yang melaksanakan tugas wajib :
a. mematuhi ketentuan sesuai dengan sertifikat keahlian
b. menggunakan peralatan pengujian prasarana perkeretaapian
c. mengikuti tata cara pengujian prasarana perkeretaapian.

2. TENAGA PEMERIKSA DAN TENAGA PERAWATAN


1) Pemeriksaan dan perawatan prasarana dan sarana perkeretaapian yang dilakukan
penyelenggara prasarana perkeretaapian wajib dilakukan oleh tenaga pemeriksa dan
tenaga perawatan yang memenuhi syarat dan kualifikasi keahlian. Syarat dan kualifikasi
keahlian ditetapkan oleh Menteri.
2) Kualifikasi keahlian diperoleh setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dibuktikan
dengan tanda lulus pendidikan dan pelatihan. Kualifikasi keahlian diberikan oleh
penyelenggara pendidikan dan pelatihan tenaga pemeriksa dan tenaga perawatan
prasarana dan sarana perkeretaapian. Menteri melakukan pengawasan terhadap
pemberian kualifikasi keahlian.

3. PETUGAS PENGOPERASIAN PRASARANA PERKERETAAPIAN


1) Pengoperasian prasarana perkeretaapian wajib dilakukan oleh petugas pengoperasian
prasarana perkeretaapian yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi kecakapan.
dibuktikan dengan sertifikat kecakapan. Sertifikat kecakapan petugas pengoperasian
prasarana perkeretaapian diberikan setelah lulus mengikuti Pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan dan pelatihan petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian meliputi :
a. pendidikan dan pelatihan dasar
b. pendidikan dan pelatihan kecakapan
2) Petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian, meliputi :
a. pengatur perjalanan kereta api
b. pengendali perjalanan kereta api
c. penjaga perlintasan kereta api
d. pengendali distribusi listrik.
Petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian yang lulus pendidikan dan pelatihan
diberi tanda lulus pendidikan dan pelatihan oleh penyelenggara pendidikan dan latihan.
Untuk dapat diangkat sebagai petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian, seseorang
harus memiliki sertifikat kecakapan petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian.

Sertifikat kecakapan petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian diberikan setelah


mendapatkan tanda lulus pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tingkat kecakapan
petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian.

Sertifikat kecakapan petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian diterbitkan oleh :

a. Menteri
b. badan hukum yang mendapat akreditasi dari Menteri
untuk mendapatkan akreditasi harus memenuhi persyaratan teknis Badan hukum dan
lembaga yang memenuhi persyaratan dapat mengajukan permohonan akreditasi
kepada Menteri. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan akreditasi
diatur dengan peraturan Menteri. Badan hukum atau lembaga yang mengeluarkan
sertifikat kecakapan wajib melaporkan secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada
Menteri.
c. lembaga yang mendapat akreditasi dari Menteri untuk mendapatkan akreditasi harus
memenuhi persyaratan :
a) administrasi
paling sedikit memiliki :
a. akte pendirian
b. nomor pokok wajib pajak; dan
c. keterangan domisili
b) teknis.
paling sedikit memiliki :
a. fasilitas pendidikan kecakapan di bidang pengoperasian prasarana
perkeretaapian;
b. tenaga pendidik yang berkompeten di bidang pengoperasian prasarana
perkeretaapian;
c. metode pengajaran di bidang pengoperasian prasarana perkeretaapian;
d. fasilitas pengujian kecakapan petugas pengoperasian prasarana
perkeretaapian;
e. tenaga penguji kecakapan petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian;
dan
f. metode pengujian kecakapan petugas pengoperasian prasarana
perkeretaapian.

Untuk mendapatkan sertifikat dikenai jasa penerbitan sertifikat. Besarnya tarif jasa
penerbitan sertifikat kecakapan oleh Menteri ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dalam hal penerbitan sertifikat kecakapan dilakukan oleh
badan hukum atau lembaga yang mendapat akreditasi dari Menteri, besarnya tarif jasa
penerbitan sertifikat kecakapan ditetapkan oleh badan hukum atau lembaga yang
bersangkutan berdasarkan pada komponen jasa penerbitan sertifikat kecakapan yang
ditetapkan oleh Menteri.

Petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian yang dalam kurun waktu 24 (dua puluh
empat) bulan berturut-turut tidak melakukan kegiatan pengoperasian prasarana
perkeretaapian, maka sertifikat kecakapannya dinyatakan tidak berlaku. Petugas
pengoperasian dilarang mengoperasikan prasarana perkeretaapian. Petugas
pengoperasian dapat melakukan pengoperasian prasarana perkeretaapian kembali setelah
memperoleh sertifikat kecakapan yang baru.

3) Badan hukum atau lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan petugas


pengoperasian prasarana perkeretaapian wajib :
a. melaksanakan jenis pendidikan dan pelatihan sesuai dengan sertifikat akreditasi
yang diberikan
b. mempertahankan mutu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan
c. membuat perencanaan dan pelaporan mengenai pelaksanaan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian.

Menteri melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kewajiban oleh


badan hukum atau lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan

4. AWAK SARANA PERKERETAAPIAN


Pengoperasian sarana perkeretaapian wajib dilakukan oleh awak sarana perkeretaapian
yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi kecakapan. Persyaratan dan kualifikasi
kecakapan dibuktikan dengan sertifikat kecakapan. Sertifikat kecakapan diberikan setelah
lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Awak sarana perkeretaapian terdiri atas :
a. masinis; dan
b. asisten masinis.
Awak sarana perkeretaapian dikelompokkan :
a. awak sarana perkeretaapian penggerak listrik; dan
b. awak sarana perkeretaapian penggerak nonlistrik.
Awak sarana perkeretaapian diklasifikasikan dalam beberapa tingkat.

Pendidikan dan pelatihan awak sarana perkeretaapian meliputi :


a. pendidikan dan pelatihan dasar; dan
b. pendidikan dan pelatihan kecakapan.
Awak sarana perkeretaapian yang lulus pendidikan dan pelatihan diberi tanda lulus
pendidikan dan pelatihan oleh penyelenggara pendidikan dan latihan.
Untuk dapat diangkat sebagai awak sarana perkeretaapian, seseorang harus memiliki
sertifikat kecakapan awak sarana perkeretaapian. Sertifikat kecakapan awak sarana
perkeretaapian diberikan setelah mendapatkan tanda lulus pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan kelompok dan tingkat kecakapan awak sarana perkeretaapian.

Sertifikat kecakapan awak sarana perkeretaapian diterbitkan oleh :


a. Menteri
b. badan hukum yang mendapat akreditasi dari Menteri
untuk mendapatkan akreditasi harus memenuhi persyaratan teknis. Badan hukum atau
lembaga yang memenuhi persyaratan dapat mengajukan permohonan akreditasi
kepada Menteri. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan akreditasi
diatur dengan peraturan Menteri. Badan hukum atau lembaga yang mengeluarkan
sertifikat kecakapan wajib melaporkan secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada
Menteri.
c. lembaga yang mendapat akreditasi dari Menteri. untuk mendapatkan akreditasi harus
memenuhi persyaratan:
a) administrasi; dan
b) teknis
paling sedikit memiliki :
1. fasilitas pendidikan kecakapan di bidang awak sarana perkeretaapian;
2. tenaga pendidik yang berkompeten di bidang awak sarana perkeretaapian;
3. metode pengajaran di bidang awak sarana perkeretaapian;
4. fasilitas pengujian kecakapan awak sarana perkeretaapian;
5. tenaga penguji kecakapan awak sarana perkeretaapian; dan
6. metode pengujian kecakapan awak sarana perkeretaapian.

Untuk mendapatkan sertifikat kecakapan dikenai jasa penerbitan sertifikat. Besarnya tarif
jasa penerbitan sertifikat kecakapan oleh Menteri ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dalam hal penerbitan sertifikat kecakapan dilakukan
oleh badan hukum atau lembaga yang mendapat akreditasi dari Menteri, besarnya tarif
jasa penerbitan sertifikat kecakapan ditetapkan oleh badan hukum atau lembaga yang
bersangkutan berdasarkan pada komponen jasa penerbitan sertifikat kecakapan yang
ditetapkan oleh Menteri.

Awak sarana perkeretaapian yang dalam kurun waktu 24 (dua puluh empat) bulan
berturut-turut tidak melakukan kegiatan pengoperasian sarana perkeretaapian, maka
sertifikat kecakapannya dinyatakan tidak berlaku. Awak sarana perkeretaapian dilarang
mengoperasikan sarana perkeretaapian. Awak sarana perkeretaapian dapat melakukan
pengoperasian sarana perkeretaapian kembali setelah memperoleh sertifikat kecakapan
yang baru.

Badan hukum atau lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan awak sarana
perkeretaapian wajib :

a. melaksanakan jenis pendidikan dan pelatihan sesuai dengan sertifikat akreditasi


yang diberikan;
b. mempertahankan mutu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan
c. membuat perencanaan dan pelaporan mengenai pelaksanaan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan awak sarana perkeretaapian.

Menteri melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kewajiban oleh


badan hukum atau lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan
Selain awak sarana perkeretaapian, penyelenggara sarana perkeretaapian dapat
menugaskan petugas lain untuk bekerja di dalam kereta api selama perjalanan kereta api.
Petugas lain harus memiliki keterampilan sesuai bidangnya dan pengetahuan tentang
keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api.
Keterampilan dibuktikan dengan tanda lulus yang diperoleh setelah mengikuti pendidikan
dan pelatihan.
Tanda lulus dikeluarkan oleh penyelenggara pendidikan dan pelatihan.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, serta pemberian tanda lulus pendidikan dan
pelatihan untuk petugas lain yang ditugaskan bekerja di dalam kereta api diatur dengan
peraturan Menteri.
STANDAR KESELAMATAN BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA PERKERETAAPIAN
PM NO.24 TAHUN 2015

Sumber daya manusia penyelenggara perkeretaapian dalam pengoperasian kereta api terdiri dari :

1. Sumber daya manusia penyelenggara prasarana perkeretaapian:


a. Tenaga Pemeriksa;
harus memenuhi standar kompetensi yang terdiri atas :
a) mengetahui dan memahami tata cara dan prosedur pemeriksaan prasarana
perkeretaapian;
b) mengetahui dan memahami spesifikasi teknis prasarana perkeretaapian;
c) mampu melakukan pemeriksaan terhadap sistem dan komponen prasarana
perkeretaapian;
d) mampu melakukan perbaikan sesuai persyaratan dan standar pemeriksaan prasarana
perkeretaapian;
e) mampu menyusun perencanaan kegiatan pelaksanaan pemeriksaan prasarana
perkeretaapian;
f) mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pemeriksaan sesuai persyaratan dan standar
pemeriksaan prasarana perkeretaapian;
g) mampu menilai hasil pemeriksaan perkeretaapian; dan
h) mampu memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap prasarana
perkeretaapian.
b. Tenaga Perawatan;
harus memenuhi standar kompetensi yang terdiri atas :
a) mengetahui dan memahami tata cara dan prosedur perawatan prasarana
perkeretaapian;
b) mengetahui dan memahami spesifikasi teknis prasaranaperkeretaapian;
c) mampu melakukan perawatan terhadap sistem dan komponen prasarana
perkeretaapian;
d) mampu melakukan perbaikan sesuai persyaratan dan standar perawatan prasarana
perkeretaapian;
e) mampu menyusun perencanaan kegiatan pelaksanakan perawatan prasarana
perkeretaapian;
f) mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil perawatan sesuai persyaratan dan standar
perawatan prasarana perkeretaapian; dan
g) mampu menilai kelaikan operasi sarana perkeretaapian.
c. Petugas Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian.
harus memenuhi standar kompetensi yang terdiri atas :
a. Pengatur dan Pengendali Perjalanan Kereta Api (PPKA) :
1. Mengetahui dan memahami peraturan perundangundangan terkait dengan operasi
kereta api, sarana dan prasarana kereta api;
2. Mengetahui, memahami dan menguasai standar operasi prosedur pemberangkatan,
kedatangan dan pemberhentian kereta api;
3. Mengetahui, memahami dan menguasai standar operasi prosedur teknis dan
administrasi perjalanan kereta api (pemeriksaan dan pengisian laporan kereta api);
4. Mengetahui, memahami dan menguasai standar operasi prosedur keamanan dan
keselamatan di stasiun;
5. Mengetahui, memahami, menguasai dan membaca Grafik Perjalanan Kereta Api,
Maklumat Kereta Api, Telegram Maklumat dan daftar waktu serta perubahannya;
6. Mengetahui, memahami dan menguasai standar operasi prosedur persinyalan,
telekomunikasi dan listrik dalam pengoperasian perekertaapian.
7. Mengetahui, memahami dan menguasai standar operasi prosedur pemindahan,
persilangan dan penyusulan operasi kereta api;
8. Mengetahui, memahami dan menguasai wilayah kerja;
9. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam mengatur perjalanan kereta api dan
mengendalikan perjalanan kereta api; dan
10. mampu dan cakap mengambil tindakan darurat dalam hal pengaturan dan
pengendalian perjalanan kereta api.
b. Penjaga Pintu Perlintasan (PJL) :
1. mengetahui dan memahami peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
operasi kereta api terutama tanda dan marka;
2. mampu mengoperasikan peralatan perlintasan dan peralatan kerja lainnya;
3. mengetahui, memahami dan menguasai jadwal perjalanan kereta api di wilayah
kerjanya;
4. mampu dan cakap mengoperasikan peralatan telekomunikasi perkeretaapian;
5. mampu dan cakap mengambil tindakan darurat dalam hal peralatan perlintasan
kereta api tidak berfungsi;
6. mengetahui, memahami dan menguasai wilayah kerjanya terhadap perjalanan
kereta api; dan
7. pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam menjaga perlintasan kereta api.

2. Sumber daya manusia penyelenggara sarana perkeretaapian :


a. Tenaga Pemeriksa;
harus memenuhi standar kompetensi yang terdiri atas :
1) mengetahui dan memahami tata cara dan prosedur pemeriksaan sarana
perkeretaapian;
2) mengetahui dan memahami spesifikasi teknis sarana perkeretaapian;
3) mampu melakukan pemeriksaan terhadap sistem dan komponen sarana
perkeretaapian;
4) mampu melakukan perbaikan sesuai persyaratan dan standar pemeriksaan sarana
perkeretaapian;
5) mampu menyusun perencanaan kegiatan pelaksanaan pemeriksaan sarana
perkeretaapian;
6) mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pemeriksaan sesuai persyaratan dan
standar pemeriksaan sarana perkeretaapian;
7) mampu menilai hasil pemeriksaan sarana perkeretaapian dan
8) mampu memberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan terhadap sarana
perkeretaapian.
b. Tenaga Perawatan;
harus memenuhi standar kompetensi yang terdiri atas :
1) mengetahui dan memahami tata cara dan prosedur perawatan sarana perkeretaapian;
2) mengetahui dan memahami spesifikasi teknis sarana perkeretaapian;
3) mampu melakukan perawatan terhadap sistem dan komponen sarana perkeretaapian;
4) mampu melakukan perbaikan sesuai persyaratan dan standar perawatan sarana
perkeretaapian;
5) mampu menyusun perencanaan kegiatan pelaksanakan perawatan sarana
perkeretaapian;
6) mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil perawatan sesuai persyaratan dan standar
perawatan sarana perkeretaapian; dan
7) mampu menilai kelaikan operasi sarana perkeretaapian.
c. Awak sarana Perkeretaapian.
harus memenuhi standar kompetensi yang terdiri atas :
1) mengetahui dan memahami peraturan perundang-undangan terkait dengan operasi
kereta api;
2) mampu menilai sarana perkeretaapian siap untuk dioperasikan;
3) mengetahui, memahami dan menguasai serta mampu mengoperasikan sarana
perkeretaapian sesuai standar operasi prosedur;
4) mengetahui, memahami dan menguasai standar operasi prosedur pengoperasian
sarana perkeretaapian selama berhenti, berjalan dan/atau langsir;
5) mengetahui, memahami dan menguasai standar operasi prosedur teknis dan
administrasi perjalanan kereta api;
6) mengetahui, memahami dan menguasai aspek standar operasi prosedur persinyalan,
telekomunikasi dan listrik dalam pengoperasian kereta api;
7) mengetahui, memahami dan menguasai dan membaca Grafik Perjalanan Kereta Api,
Maklumat Kereta Api,Telegram Maklumat dan daftar waktu serta perubahannya;
8) mengetahui, memahami dan menguasai wilayah perjalanan pengoperasian sarana
perkeretaapian; dan
9) pengetahuan, keterampilan, sikap dalam bekerja mengoperasikan sarana
perkeretaapian.

Sumber daya manusia penyelenggara perkeretaapian wajib :

a. mempunyai kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat;

b. mengikuti pelatihan berkala sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali

Sumber daya manusia penyelenggara perkeretaapian dilarang menggunakan obat terlarang,


narkotika dan psikotropika serta tidak dalam pengaruh alkohol.

Waktu kerja untuk awak sarana perkeretaapian dalam pengoperasian kereta api yaitu maksimal 8
jam per hari, 40 jam seminggu dengan waktu efektif operasi 4 jam untuk setiap harinya.

Pemeriksaan Awak Sarana

Penyelenggara sarana perkeretaapian sebelum mengoperasikan kereta api wajib melakukan


pemeriksaan terhadap awak sarana perkeretaapian

Kegiatan pemeriksaan awak sarana perkeretaapian dilakukan di tempat yang disediakan oleh
penyelenggara sarana perkeretaapian.

Pemeriksaan awak sarana perkeretaapian paling sedikit meliputi:

1. pemeriksaan sertifikat kecakapan;


2. pemeriksaan Kesehatan
dilakukan sebelum dinasan dan secara berkala 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
Pemeriksaan kesehatan sebelum dinasan dilakukan terhadap awak sarana yang pelaksanaannya
dilakukan 30 menit sebelum awak sarana bertugas;
Jenis pemeriksaan kesehatan sebelum dinasan minimal meliputi pemeriksaan tekanan darah,
pengaruh obat terlarang dan alcohol.
Pemeriksaan kesehatan secara berkala sekurang-kurangnya meliputi pemeriksaan :
a. Pemeriksaan mental
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan kesegaran jasmani;

Dalam hal hasil pemeriksaan dinyatakan bahwa awak sarana perkeretaapian tidak memiliki
sertifikat kecakapan atau habis masa berlakunya serta dinyatakan kurang sehat atau tidak
sehat, maka yang bersangkutan dilarang untuk mengoperasikan kereta api. Dalam hal
pemeriksaan kesehatan berkala dinyatakan kurang sehat, maka yang bersangkutan
memerlukan pengobatan/perawatan. Pemeriksaan kesehatan diulang setelah selesai
pengobatan / perawatan.

Hasil pemeriksaan dituangkan dalam berita acara hasil pemeriksaan Awak sarana
perkeretaapian.

3. pemberian surat tugas

Anda mungkin juga menyukai