Pem Buk Tian

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan 2017

The Indonesian Association of Forensic Medicine Proceeding Annual Scientific Meeting 2017

PEMBUKTIAN MALPRAKTIK
Syarifah Hidayah Fatriah1, Budi Sampurna2

Abstrak PENDAHULUAN
Malpraktik tidak hanya terbatas pada profesi kesehatan Terjadinya malpraktik atau tidak, dalam
saja namun dapat terjadi juga dalam profesi lain.
Malpraktik medis dapat dilakukan oleh dokter, perawat, kenyataan tidak selalu mudah dipastikan.
bidan atau tenaga kesehatan lain yang tindakannya
menyimpang dari standar medis. Tenaga medis dapat
Hukum mempunyai kriteria untuk mentukan
melakukan sesuatu yang mestinya tidak dia lakukan hal itu. Adapun dokter dapat dikatakan
(commission) atau tenaga medis tidak melakukan
sesuatu yang seharusnya dia lakukan (omission). Selain melakukan malpraktik apabila dokter kurang
itu malpraktek dapat juga terjadi sebagai akibat kelalaian menguasai ilmu kedokteran yang berlaku
ataupun suatu ketidak-kompetenan yang tidak
beralasan. Malpraktik tidak dapat dilihat dari hasil umum, memberikan pelayanan dibawah
tindakan medis pada pasien melainkan harus ditinjau
dari bagaimana proses tindakan medis tersebut standar, melakukan kelalaian berat, atau
dilaksanakan. melakukan tindakan medik yang bertentangan
Kata Kunci: malpraktik medis, dokter, etik
dengan hukum. Kelalaian medis adalah salah
Afiliasi Penulis : 1. Fakultas Kedokteran Universitas Riau 2. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia satu bentuk dari malpraktik medis, sekaligus
Korespondensi: Syarifah Hidayah Fatriah, email :
syarifah.hf@gmail.com merupakan bentuk malpraktik medis yang
paling sering terjadi.
Jika dokter hanya melakukan tindakan
yang bertentangan dengan etik kedokteran,
maka ia hanya telah melakukan malpraktik
etik. Untuk dapat menuntut penggantian
kerugian karena kelalaian, maka penggugat
harus dapat membuktikan adanya empat
unsur berikut : 1

1. Adanya kewajiban dokter terhadap


pasien
2. Dokter melanggar standar pelayanan
medik yang lazim dipakai
3. Penggugat menderita kerugian dan
4. Kerugian tersebut disebabkan
tindakan di bawah standar

Dugaan adanya malpraktik kedokteran


harus ditelusuri dan dianalisis terlebih
dahulu untuk dapat dipastikan ada atau
tidaknya malpraktik, kecuali apabila
faktanya sudah membuktikan bahwa telah

276 | I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017


Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan 2017 Syarifah Hidayah Fatriah, Pembukitan Malpraktik….

terdapat kelalaian. Pembuktiannya dapat  Kerugian khusus (special damages),


dilakukan dengan dua cara yaitu: 1 kerugian financial nyata yang harus
dikeluarkan seperti biaya pengobatan.
1. Cara langsung d) Direct Causation (penyebab langsung)
Berarti bahwa harus ada kaitan kausal
Pembuktian suatu tindakan tenaga antara tindakan yang dilakukan dan
medis dianggap lalai apabila telah kerugian yang diderita. Penggugat harus
memenuhi tolak ukur 4D , yaitu: membuktikan bahwa terdapat suatu
“breach of duty” dan bahwa penyimpangan
a) Duty of Care (kewajiban): kewajiban
itu merupakan sebab (proximite cause) dari
profesi, dan kewajiban akibat kontrak
kerugian/ luka yang diderita pasein. Hal ini
dengan pasien. Dalam hubungan perjanjian
adalah sesuatu yang tidak mudah dilakukan
tenaga kesehatan dengan pasien, tenaga
oleh pasien.
kesehatan haruslah bertindak berdasarkan :
 Adanya indikasi medis Gugatan ganti rugi akibat suatu
 Bertindak secara hati-hati dan teliti kelalaian medik harus membuktikan adanya
 Bekerja sesuai standar profesi ke-empat unsur diatas, dan apabila salah
 Sudah ada informed concent satu unsur saja diantaranya tidak dapat
dibuktikan maka gugatan tersebut dinilai
tidak cukup bukti. Adapun dasar hukum
b) Dereliction of Duty (penyimpangan
penuntutan ganti rugi berdasarkan kepada:
dari kewajiban)
Berarti pelanggaran kewajiban  Pasal 1365 KUH Perdata
tersebut, sehinga mengakibatkan timbulnya  Pasal 1366 KUH Perdata
kerugian kepada pasien artinya tidak  Pasal 1367 KUH Perdata
memenuhinya standard profesi medik.  Pasal 1370 KUH Perdata
Penentuan bahwa adanya penyimpangan  Pasal 1371 KUH Perdata
dari standard profesi medik adalah sesuatu  Pasal 1372 KUH perdata
yang harus didasarkan atas fakta-fakta
 Pasal 359 KUHP
secara kasuistis yang harus dipertimbangkan
 Pasal 360 KUHP
oleh para ahli dan saksi ahli.
 Pasal 361 KUHP
c) Damage (kerugian)
Berarti kerugian yang diderita pasien 2. Cara tidak langsung
itu harus berwujud dalam bentuk fisik, Cara tidak langsung merupakan cara
financial, emosional atau berbagai kategori pembuktian yang mudah bagi pasien, yakni
kerugian lainnya. Di dalam kepustakaan dengan mengajukan fakta-fakta yang
dibedakan antara : diderita olehnya sebagai hasil layanan
 Kerugian umum (general damages), perawatan (doktrin res ipsa loquitur).
termasuk kehilangan pendapatan yang akan Contohnya : tertinggalnya kasa didalam luka
diterima, kesakitan dan penderitaan (loss of operasi. Fakta-fakta tersebut harus
future earnings and pain and suffering) memenuhi beberapa kriteria yaitu: Fakta itu
terjadi memang berada dalam tangung
jawab tenaga kesehatan dan Fakta tersebut

277 | I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017


Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan 2017 Syarifah Hidayah Fatriah, Pembukitan Malpraktik….

terjadi tanpa ada kontribusi dari pasien atau standar profesi medis dalam
dengan perkataan lain tidak ada hubunganya dengan kausa (penyebab)
contributory negligence. risiko.
Dasar adanya kewajiban dokter adalah 2. Adanya kelalaian dalam hubungannya
adanya hubungan kontraktual antara tenaga dengan kausa (penyebab) risiko.
medis dengan pasiennya, yang 3. Tidak adanya risiko medis berupa
menimbulkan kewajiban profesi, kewajiban kecelakaan yang layak serta risiko
hukum dan kontrak terapeutik yang diagnosis.
diuraikan didalam sumpah profesi, etik Dasar tuntutan perdata:2,3
profesi, berbagai standar pelayanan,  Pasal 1365 KUH Perdata
berbagai prosedur operasional,  Pasal 1366 KUH perdata
administrative, pidana dan perdata. Dalam  Pasal 1367 KUH perdata
kaitannya dengan kelalaian medik cara  Pasal 1338 KUH Perdata
pembuktian dapat juga dilakukan dengan  Pasal 55 UU Kesehatan
membandingkan antara “apa yang  Pasal 1370 KUH perdata
dikerjakan” (das sein) dengan “apa yang  Pasal 1371 KUH perdata
seharusnya dikerjakan” (das sollen).
Perkara administrasi
Perkara pidana
Tenaga kesehatan dikatakan telah
Kelalaian medik juga dapat dapat melakukan pelanggaran administrasi
dimasukkan kedalam masalah pidana, dapat manakala tenaga kesehatan tersebut telah
dilihat pada pasal 359-361 KUHP yang melanggar hukum administrasi. Perlu
mengancam seseorang dengan pidana diketahui bahwa dalam melakukan police
apabila melakukan kelalaian sehingga power, pemerintah mempunyai
mengakibatkan seseorang lain luka, luka kewenangan menertibkan berbagai
berat atau mati. Pembuktiannya sama, baik ketentuan di bidang kesehatan, misalnya
di lingkungan peradilan perdata (ganti rugi) tentang persyaratan bagi tenaga kesehatan
maupun dilingkungan peradilan pidana. untuk menjalankan profesisnya (Surat Izin
Perbedaannya hanyalah siapa yang dibebani Kerja, Surat Izin Praktek), batas kewenangan
pembuktian tersebut dan seberapa tinggi serta kewajiban tenaga kesehatan. Apabila
tingkat kepastian yang dibutuhkan untuk aturan tersebut dilanggar maka tenaga
membuat putusan. Tingkat kepastian yang kesehatan yang bersangkutan dapat
harus dicapai pada peradilan pidana harus dipersalahkan melanggar hukum
3
mencapai kepastian yang mendekati administrasi.
sempurna yaitu beyond reasonable doubt Perkara Disiplin
(kurang-lebih mendekati 95% atau lebih).1
Seorang dokter dapat dikatakan
Perkara perdata melanggar disiplin jika ditemukan salah satu
dari 28 hal yang termasuk pelanggaran
Ruang lingkup pembuktian secara medis
disiplin kedokteran, sesuai konsil kedokteran
dalam malpraktik perdata meliputi:1
Indonesia nomor 17/KKI/KEP/VII/2006
1. Penilaian tindakan medik yang telah tentang pedoman penegakan disiplin profesi
dilakukan berdasarkan standar of care

278 | I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017


Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan 2017 Syarifah Hidayah Fatriah, Pembukitan Malpraktik….

kedokteran bentuk pelanggaran disiplin 10. Dengan sengaja, tidak membuat atau
kedokteran:4 menyimpan rekam medik, sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-
1. Melakukan praktik kedokteran dengan
undang atau etika profesi.
tidak kompeten.
11. Melakukan perbuatan yang bertujuan
2. Tidak merujuk pasien kepada dokter
untuk menghentikan kehamilan yang
atau dokter gigi lainyang memiliki
tidak sesuai dengan ketentuan,
kompetensi sesuai.
sebagaimana diatur dalam peraturan
3. Mendelegasikan pekerjaan kepada
perundang-undangan dan etika profesi.
tenaga kesehatan tertentu yang tidak
12. Melakukan perbuatan yang dapat
memiliki kompetensi untuk
mengakhiri kehidupan pasien atas
melaksanakan pekerjaan tersebut.
permintaan sendiri dan atau
4. Menyediakan dokter atau dokter gigi
keluarganya.
pengganti sementara yang tidak
13. Menjalankan praktik kedokteran dengan
memiliki kompetensi dan kewenangan
menerapkan pengetahuan atau
yang sesuai atau tidak melakukan
keterampilan atau teknologi yang belum
pemberitahuan perihal penggantian
diterima atau diluar tata cara praktik
tersebut.
kedokteran yang layak.
5. Menjalankan praktik kedokteran dalam
14. Melakukan penelitian dalam praktik
konsisi tingkat kesehatan fisik maupun
kedokteran dengan menggunakan
mental sedemikian rupa sehingga tidak
manusia sebagai subjek penelitian,
kompeten dan dapat membahayakan
tanpa memperoleh persetujuan etik
pasien.
(ethical clearance) dari lembaga yang
6. Dalam penatalaksanaan pasien,
diakui pemerintah.
melakukan yang seharusnya tidak
15. Tidak melakukan pertolongan darurat
dilakukan atau tidak melakukan yang
atas dasar perikemanusiaan, padahal
seharusnya dilakukan, sesuai dengan
tidak membahayakan dirinya, kecuali
tanggung jawab profesionalnya, tanpa
bila ia yakin ada orang lain yang
alas an pembenar atau pemaaf yang sah,
bertugas dan mampu melakukannya.
sehingga dapat membahayakan pasien.
16. Menolak atau menghentikan tindakan
7. Melakukan pemeriksaan atau
pengobatannya terhadap pasien tanpa
pengobatan berlebihan yang tidak sesuai
alasan yang layak dan sah sebagaimana
dengan kebutuhan pasien.
diatur dalam peraturan perundang-
8. Tidak memberikan penjelasan yang
undangan atau etika profesi.
jujur, etis dan memadai (adequate
17. Membuka rahasia kedokteran,
information) kepada pasien atau
sebagaimana diatur dalam peraturan
keluarganya dalam melakukan praktik
perundang-undangan atau etika profesi.
kedokteran.
18. Membuat keterangan medik yang tidak
9. Melakukan tindakan medik tanpa
didasarkan kepada hasil pemeriksaan
memperoleh persetujuan dari pasien
yang diketahuinya secara benar atau
atau keluarga dekat atau wali atau
patut.
pengampunya.

279 | I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017


Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan 2017 Syarifah Hidayah Fatriah, Pembukitan Malpraktik….

19. Turut serta dalam perbuatan yang Praktek (SIP) dan/atau sertifikat
termasuk tindakan penyiksaan (torture) kompetensi tidak sah
atau eksekusi hukuman mati. 27. Ketidakjujuran dalam menentukan jasa
20. Meresepkan atau memberikan obat medic.
golongan narkotika, psikotropika dan 28. Tidak memberikan informasi,
zat adiktif lainnya (NAPZA) yang tidak dokumen dan alat bukti lainnya yang
sesuai dengan peraturan perundang- diperlukan MKDKI untuk pemeriksaan
undangan dan etika profesi. atas pengaduan dugaan pelanggaran
21. Melakukan pelecehan seksual, disiplin.
tindakan intimidasi atau tindakan Perkara Etik
kekerasan terhadap pasien, ditempat Seorang dokter dapat dibuktikan
praktik melanggar etik apabila tidak sesuai dengan
22. Menggunakan gelar akademik atau pasal-pasal yang tercantum dalam KODEKI.
sebutan profesi yang bukan haknya Dewan kehormatan kode etik dibentuk oleh
23. Menerima imbalan sebagai hasil dari organisasi profesi untuk menegakkan etika,
merujuk atau meminta pemeriksaan pelaksanaan kegiatan profesi serta menilai
atau memberikan resep obat/alat pelanggaran profesi yang dapat merugikan
kesehatan masyarakat atau kehidupan profesionalisme
24. Mengiklankan kemampuan/ pelayanan di lingkungannya. 5
atau kelebihan kemampuan/
pelayanan yang dimiliki, baik lisan SIMPULAN
ataupun tulisan yang tidak benar atau
Kelalaian medis adalah salah satu
menyesatkan
bentuk dari malpraktik medis, sekaligus
25. Ketergantungan pada narkotika,
merupakan bentuk malpraktik medis.
psikotropika, alcohol serta zat adiktif
Tenaga medis dapat melakukan malpraktik
lainnya
perdata, pidana, etik dan disiplin.
26. Berpraktik dengan menggunakan Surat
Tanda Registrasi (STR) atau Surat Ijin

DAFTAR PUSTAKA

1. Sampurna B. Syamsu Z. Siswaja TD. 4. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia.


Kelalaian medik dalam Bioetik dan hukum
kedokteran, pengantar bagi mahasiswa 5. Kode etik kedokteran indonesia.2012.
kedokteran dan hukum.2005.

2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

3. Sampurna B. Sistem peradilan,


pembuktian perkara dan mal praktek
medis.2012

280 | I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017


Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan 2017 Syarifah Hidayah Fatriah, Pembukitan Malpraktik….

281 | I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai