Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Virus corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada hewan
ataupun manusia. Di Indonesia masih melawan virus corona sampa saaat ini, begitupun
juga dengan Negara lain. Jumlah kasus virus corona terus bertabah dengan beberapa
melaporkan kesembuhan namun tidak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan
pencegahan terus dilakukan demi melawan covid 19 dengan gejala mirip flu.
Kasusnya dumulai dengan peneomonia atau radang paru-paru misterius pada desember
2019. Kasus infeksi pneumonia misterius memang banyak ditemukan di pasar hewan
tersebut. Virus corona di duga di bawa kelelawar, dan hewan lain yang di makan
manusia hingga terjadi penularan. Corona virus sebetulnya tidak asing dalam dunia
kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mamaou menginfeksi manusia hingga
menjadi penyakit radang paru.

Situasi pandemi covid 19 membawa banayak perubahan pada masyarakat hampir di


seluruh dunia, terkusus mahasiswa STIkes Surya Global Yogyakarta. Perubahan yang
terjadi salah satunya semakin peduli terhadap kesehatan dan kebersihan diri dan
lingkungan. Kebiasaan seperti menggunakan masker jika keluar rumah, mencuci tangan
dan menjaga jarak dengan orang lain kini sudah sangat melekat di setiap aktifitas
kehidupan. Hal tersebut menjadi alasan saya sebagai calon tenaga kesehatan masyarakat
untuk ikut andil dalam berperan mencegah penularan dan penyebaran covid 19 yaitu
sebagai tim satgas terkusus di wilyah kampus STIkes Surya Global Yogyakarta.
Satgas ( satuan tugas) adalah sebuat unit atau formasi yang dibentuk untuk mengerjakan
tugas tertentu.

Alasan saya memilih tempat di STIkes surya global Yogyakarta menjadi satgas covid-19
adalah sebagai bentuk keperdulian saya terhadap situasi pandemi yang kasusnya semakin
bertambah. Sedangakan aktivitas kegiatan belajar mengajar sudah mulai aktif dilakukan
tetapi kampus belum cukup memiliki sarana untuk mengontrol mahasiswa yang datang
ke kampus maupun mengikuti kegiatan kampus.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam melakukan PKL magang di daerah kampus stikes surya global
Yogyakarta adalah untuk memperoleh pengalaman terhadap suatu masalah kesehatan
masyarakat secara nyata dilapangan dengan menjadi satgas di kampus, melalui
identifikasi masalah, priorotas masalah, dan penentuan alternative pemecahan masalah.
Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dan
mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya.
2. Tujuan Khusus
a. memenuhi tugas mata kuliah PKL di daerah kampus STIkes surya global Yogyakarta.
b. Menentukan identifikasi masalah yang ada di Daerah kampus STIkes surya global
Yogyakarta
c. Mengetahui tugas-tugas satgas (satuan tugas)
d. Menentukan identifikasi masalah terutama di Daerah kampus STIkes surya global
Yogyakarta
e. Menentukan Prioritas masalah yang ada di Daerah kampus STIkes surya global
Yogyakarta
f. Memberikan alternatif pemecahan masalah di Daerah kampus STIkes surya global
Yogyakarta

C. Lokasi Magang

Jl. Ring Road Selatan Baldo, Potorono, Banguntapan Yogyakarta


Telp/Fax.0274-4469098, 4469099 Fax.(0274) 373022, 4460101
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI

A. Nama Instansi dan Badan Hukumnya Yayasan Surya Global

Akte notaris Muhammad Kamaludin Purnomo SH nomor 15 tanggal29 Maret


2002Yayasan ini juga telah disahkan oleh kementrian hokum dan HAM RI nomor c-
27.HT.01.02.TH 2005 Tanggal 10 Januari 2005.

B. Sejarah Berdirinya
Peran serta masyarakar dalam penyelenggaraan pendidikan merupakan sebuah
pengabdian warganegara dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang
bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Masyarakat dapat kesempatan untuk
menyelenggarakan suatu pendidikan formal melalui suatu lembaga yang berbadan hokum
sejalan dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikanNasionalpasal 54 yang menyatakan bahwa masyarakat dapat berperan setra
sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan. Pendididkan tenaga
kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan kesehatan, merupakan salah satu
elemen yang penting dala menunjang terwujudnya visi kementrian kesehatan Republilk
Indonesia yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Karenanya ditetapkan
visi pendidikan tenga kesehatan yaitu dihasilkannya tenaga kesehatan yang professional
sesuai dengan kebutuhan program pelayanan kesehatan dan menuju masyarakat sehat
yang mandiri dan berkeadilan.
Misi pendidikan tenaga kesehatan untuk mewujudkan visi tersebut adalah meningkatkan
mutu lulusan, meningkatkan mutu instansi pendidikan tenaga kesehatan, termasuk
pendidikan tenaga keehatan yang didirikan dan diselenggarakan oleh pihak masyarakat,
serta menigkatkan kemitraan dan kemandirian institusi,pemerintah, masyarakat, termasuk
swasta dalam pelaksanaan diknakes. Perwujudan misi ini perlu sejalan dengan kondisi
nyata perkembangan internasional antara lain perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan pemberlakuan pasar bebas, maka tujuan pendidikan tenaga kesehatan
diarahkan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten, professional, dan
berdaya saing yang jumlah dan jenisnya sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
dalam tatanan pelayanan kesehatan di tingkat nasional maupun global.
Penyediaan tenaga kesehatan juga perludidasarkan atas proyeksi kebutuhan tenaga
tersebut yang sejalan dengan tuntutan dan permintaan pasar ( deman-driven)
sertaperkembangan epidemiologi penyakit dan perubahan demografi. Transisi
demografidan epidemiologi penyakit telah mendorong perubahan perilaku dan gaya
hidup masyarakat dan perubahn ini sudah barang tentu mendorong perkembangan
teknologi kesehatan/kedokteran terutama dalam bidang instrumentasi diagnotik, terapi,
dan rehabilitasi medis. Sejalan dengan hal tersebut maka keberadaan tenaga kesehatan
kususnya tenaga farmasi, kesehatan masyarakat, dan perawat professional sangat strategis
dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Berawal dari niat tulus untuk
berkiprah di dunia pendidikan dalam usaha untuk mencerdaskan anak bangsa, maka
yayasan Surya Global yogyakarta mendirikan dan meresmikan perguruan tinggi yang
bergerak dibidang ilmu kesehatan yang diberi nama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Surya Global Yogyakarta. Tepatya pada tanggal 13 maret 2003 dengan berdasarkan
keputusan mentri pendidikan Nasional No.35/D/O/2003 tanggal 23 maret 2003
denganresmi STIkes Surya Global berdiri.

Dalam perjalanannya setelah 2 (dua) tahun berjalan, STIKes Surya Global Yogyakarta
telah mendapatkan Ijin Perpanjangan Program Studi dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia dengan No. 2202/D/T/2005 untuk Program Studi Kesehatan
Masyarakat serta Perpanjangan Ulang Ijin Penyelenggarakan Program Studi Kesehatan
Masyarakat dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dengan No
2970/D/T/K-V/2009 dan Surat Keputusan No. 2203/D/T/2005 untuk Program Studi Ilmu
Keperawatan serta Perpanjangan Ulang Ijin Penyelenggarakan Program Studi Ilmu
Keperawatan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dengan No
2971/D/T/K-V/2009.

Pada bulan Juni 2007 STIKes Surya Global Yogyakarta mengikuti proses visitasi
(Akreditasi) yang diselenggarakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN PT) dan berdasarkan SK BAN PT nomor : 015/BAN-PT/Ak.-X/S1/VII/2007
Program Studi Ilmu Keperawatan dinyatakan telah Terakreditasi dan untuk Program
Studi Kesehatan Masyarakat juga teah dinyatakan Terakreditasi sesuai dengan nomor
BAN PT yaitu : SK. No.020/BAN-PT/Ak.-X/S1/IX/2007.

Pada bulan Desember 2008, STIKES Surya Global menambah satu lagi program studi
yaitu Program Studi Profesi Ners dengan ijin penyelenggaraan Surat Keputusan Dirjen
Dikti Depdiknas RI No. 267/D/O/2008. Pada tahun 2011, Program Studi Profesi Ners
mendapatkan Perpanjangan Ulang Ijin Penyelenggaraan Program Studi Profesi Ners dari
Kementerian Pendidikan Nasional Kopertis Wilayah V DIY  No. 6972/D/T/K-V/2011.

Tahun 2011, STIKES Surya Global menambah 1 (satu) program studi yaitu Program
Studi Diploma III yaitu Program Studi Farmasi dengan ijin penyelenggaraan Surat
Keputusan No 224/E/O/2013. Tahun 2014 STIKES Surya Global mengajukan proses
Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dan pada tahun 2015 STIKES Surya Global
telah Terakreditasi BAN PT dengan Surat Keputusan BAN PT Nomor: 152/SK/BAN-
PT/Akred/PT/IV/2015. Kampus STIKes Surya Global Yogyakarta yang terletak di
Ringroad Selatan, Blado, Potorono, Banguntapan, Bantul dengan beberapa ruangan dan
asrama yang dibangun untuk menampung kegiatan perkuliahan, praktikum, asrama ,
perpustakaan dan klinik kesehatan, sebagai Kampus Terpadu STIKes Surya Global. Oleh
karena kepercayaan dari seluruh civitas akademika, saat ini STIKes Surya Global
mengelola 4 (empat) Program Studi dan beberapa konsentrasi peminatan studi di masing-
masing program studi.
Dalam rangka untuk mencapai visi dan misi dari STIkes Surya Global terdiri dari 3 (tiga)
pilar utama yaitu Agamis, Humanis dan Kompeten. Visi agamis akan kita capai melalui
program-program yang ada di Pondok Pesantren Mahasiswa STIkes SURGA untuk
mahasiswa muslim dan untuk mahasiswa non muslim melaui kegiatan-kegiatan yang
telah disusun oleh lembaga keagamaan terkait yang telah bekerjasama dengan STIkes
SURGA. Untuk visi Humanis akan dicapai melalui kegiatan-kegiatan dalam payung
kepanduan pramuka surge. Dan visi kompeten melalui kegiatan-kegiatan tri dharma yang
dilakukan di kampus STIkes SURGA.
Visi tersebut ditargetkan akan terealisasi pada tahun 2025 sesuai dengan STIkes Surya
Global pada bab II pasal 2 ayat 2.

Dalam upaya mencapai visi tersebut, STIkes Surya Global telah


merumuskan misi sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi kesehatan yang berlandaskan pada keimanan,


ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak mulia;
b. Mengembangkan perilaku agamis, sikap humanis dan kompeten di bidangnya bagi
seluruh civitas akademika STIkes Surya Global.
c. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang mampu mendukung kemajuan pendidikan
kesehatan Nasional sehingga terwujud sistem kesehatan Nasional yang bertujuan
meningatkan derajat kesehatan masyarakat.
d.Menyelenggarakan  penelitian  dalam  bidang  kesehatan  yang  kontektual  untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemuliaan peradaban bangsa dan Negara Indonesia.
e.Mengembangkan  dan  memanfaatkan  Ilmu.Kesehatan  untuk  peningkatan
kesejahteraan  hidup masyarakat dan kemuliaan peradaban Bangsa dalam rangka
pengabdian kepada masyarakat.
f. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan prinsip good governance.

Adapun rumusan tujuan penyelenggaraan pendidikan di STIkes Surya Global adalah:

a. Menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq
mulia, dan memiliki kompetensi dibidangnya.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki Aqidah yang lurus (Salimul Aqidah), Ibadah yang
benar (Shohihul Ibadah), Akhlak yang terpelihara dan berbakti kepada orang tua(Matinul
Khuluq & birrul walidain), Badan yang sehat dan kuat (Qowiyyul Jism), Pemikiran yang
berwawasan luas (Mutsaqoful Fikr), Mandiri (Qodirun ‘Alal Kasbi), Tertata urusannya
(Munazhamun Fii Syu’unihi), Pandai mengatur waktu (Haritsun ‘Alal Waqtihi),
bersungguh-sungguh (Mujahadun Liinafsihi), Bermanfaat bagi orang lain (Nafi’un Lii
Ghoirihi).
c. Mewujudkan sivitas akademika yang menjadi teladan dalam menegakkan amar makruf
nahi munkar.
d. Mewujudkan perguruan tinggi yang terdepan dalam kegiatan kemanusiaan, bela Negara
dan cinta Tanah Air.
e. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat
melalui konsep pemecahan masalah dengan metode ilmiah.
f. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan kompeten di bidangnya
serta dapat menerapkan, mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, untuk
kemaslahatan umat, Masyarakat, Bangsa dan Negara.
g. Menghasilkan  penelitian  dalam  bidang  kesehatan  yang  kontektual  untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemuliaan peradaban bangsa dan Negara Indonesia.
h.Menghasilkan  kegiatan  pengabdian  yang  memanfaatkan  Ilmu Kesehatan untuk
pelayanan masyarakat.
i. Mewujudkan pengelolaan pendidikan tinggi yang terencana, terorganisasi, bersungguh
sungguh, terus menerus, tidak terputus dan berkelanjutan;
Struktur organisasi merupakan kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan
untuk mencapai sasaran, pencapaian tujuan organisasi, hubungan antarv fungsi-fungsi
wewenang dan tanggung jawab. Berikut struktur kepengurusan STIkes Surya Global
Yogyakarta:
Pengelola STIkes Surya Global Yogyakarta
Ketua : Dwi suharyanta, ST,MM,M.Kes
Wakil ketua I: H.Dedi kuswoyo,S.IP,M.Pd,M.PH
Wakil ketua II: Rustiana setyowati,SE,MM,M.PH
Wakil ketua III: Suyatno,S.PdI,M.PdI
Kepala program studi KM: Nor wijayanti,SKM,M.Kes
Kepala program studi IKP: Supriyadi,S.KEP.,NS.,M.Kes
Kepala program studi profesi: Ani mashunatul M,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Kepala program studi farmasi: Dwi kurniawatisambodo, S.Farm.,M.Si.,Apt
E. Sarana dan Prasarana

1. P3sp ( Pusat pengembangan program simulasi dan parktik) program studi kesehatan
masyarakat

Sebagainsalah satu langkah untuk membekali mahasiswa santri STIkes Surya Global Yogyakarta
mengadakan program simulasi dan praktek di bawah pengelolaan pusat pengembangan program
simulasi dan praktek ( P3sp). Program ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan di
luar kegiatan di kelas.

2. LPAS ( Lembaga Pengembangan Akhlaq Spiritual)

Agar perjalanan dakwah dapat mendekati sasaran yang hendak dicapai maka ada dua jenis
pertumbuhan yang perlu diwujudkan secara seimbang yaitu pertumbuhan horizontal dan vertikal.
Medan pertumbuhan horizontal ialah nasyruddakwah (penyebaran dan perluasan dakwah)
dengan kualitas, perluasan operasional, dan sasarannya. Sedangkan medan pertumbuhan vertikal
ialah tarbiyah dengan segala pendekatan, tahapan, karakteristik, alat piranti dan
keuniversalannya.

Program ini dilaksanakan selama 4 semester, dimulai dari semester 3, 4, 5 dan 6. Materi yang
diajarkan meliputi praktek toharoh, praktek sholat, sholat nafilah, sujud syukur, sholat musafir,
zakat, puasa, perawatan jenazah hingga praktek manasik haji. Kami mengharapkan setelah lulus
dari Stikes Surya Global, mahasiswa sudah benar-benar bisa beribadah dengan baik serta mampu
membaca al-qur’an degan baik dan benar, hafal 25 surat-surat pendek al-qur’an dan doa sehari-
hari sebagai syarat lulus dari Stikes Surya Global.

3. Perpustakaan

Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, perpustakaan
Pesantren STIKes Surya Global memiliki tujuan mendukung kinerja dari perguruan tinggi dalam
menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber informasi ilmiah di
perpustakaan tersebut dan selalu melayani pengguna (mahasiswa) selama menjalankan
pendidikan di perguruan tinggi.

LAYANAN

a. Koleksi referensi

b. Koleksi sirkulasi

c. OPAC

d.    Jurnal/ terbitan berkala

Layanan lain: layanan bebas pustaka, fotocopi, akses oleh pengguna di luar civitas
akademika  STIKes Surya Global Yogyakarta.

4. UPT Komputer

STIkes Surya Global Yogyakarta menyediakan sarana laboratorium computer sebagai wahana
praktik dan belajardanpraktek penerapan teknologi computer. Laboratorium computer dengan
luas 120 m2 ini letak di kampus utarayang terdiri dari dua ruang laboratorium computer dengan
jumlah 62 unit komputer dengan processor Pentium dilengkapi dengan layanan teknologi
internet LCD, viewer, ruangan ber-AC dan dilengkapi dengan sarana belajar lainnya.
5. Laboratorium Pratikum

Fasilitas atau sarana penunjang kegiatan akademik/perkuliahan mahasiswa santri berupa


sejumlah laboratorium, terdapat dikampus STIkes Surya Global Yogyakarta. Laboratorium
tersebut digunakan untukmementapkan keilmuan ( teori-teori, konsep- konsep) mahasiswa santri.
Di samping itu mahasiswa ataupun dosen dapat menggunakan fasilitas tersebut untuk
kegiatan/rekayasa dan keahlian serta profesi.

6. RSA (Rumah Sehat Alami) Surya Global.

STIKES Surya Global  memberikan kesempatan dan keterampilan kepada mahasiswa khususnya
program studi Kesehatan Masyarakat dimana untuk belajar dan berkembang secara optimal dan
memberikan ruang yang cukup bagi pengembangan dan pembinaan diri melalui
Program Herbalis Medicine yang dikelola oleh RSA (Rumah Sehat Alami) Surya Global.

Dalam program ini mahasiswa akan diberi bekal ilmu pengobatan ala timur,  dimana sudah sejak
dahulu pengobatan ini dipercaya dan terbukti dapat mengatasi berbagai macam persoalan
kesehatan di masyarakat. Pengobatan yang dipelajari adalah mengandalkan tanaman obat  dan
terapi fisik..

BAB III
RUANG LINGKUP BIDANG KERJA DAN PERMASALAHAN

A. Ruang Lingkup bidang kerja di tiap bagian atau semua bagian yang ada dilokasi
magang.

Kegiatan yang saya lakukan selama magang adalah melakukan pengecekan suhu di maskan
yang sudah di tetapkan dalam pembagian kerja kelompok magang, kemudian melakukan
penyemprotan di wilayah kampus, mencatat kegiatan yang akan dilakukan di lakukan di
kampus seperti kegiatan dari organisasi atau UKM HMJ maupun kegiatan apapun yang akan
dilakukan di kampus yang melibatkan orang banyak. Menanyakan berapa peeserta yang akan
mengikuti kegiatan.

B. Permasalahan di Tiap Bagaian

a. Kurangnya fasilitas yang disediakan seperti pengecek suhu atau termogun


b. Pencatatan buku laporan kegiatan masih kurang rapih

c. Pembagian kerja dalam kelompok yang belum maksimal

BAB IV
LAPORAN KERJA DAN ANALISIS PERMASALAHAN

A. Inventarisasi Masalah

a. Kurangnya fasilitas yang disediakan seperti pengecek suhu atau termogun

b. Pencatatan buku laporan kegiatan masih kurang rapih

c. Pembagian kerja dalam kelompok yang belum maksimal

B. Prioritas Masalah

Masalah Besar masalah Kemudahan Kegawatan Toatal

1. Kurangnya fasilitas
yang disediakan seperti
pengecek suhu atau 8 7 8 23

termogun

2.Pencatatan buku
laporan kegiatan masih
kurang rapih. 7 6 8 21

3. Pembagian kerja
dalam kelompok yang
belum maksimal. 8 7 7 22

C. Alternatif Pemecahan Masalah


a. Dibuatkan proposal untuk pengadaan fasilitas yang masih kurang atau belum ada.

b. Sebaiknya dalam pencatatan buku kegiatan dirapihkan kembali sehingga dapat


mempermudah dalam pengecekan apa saja yang sudah dilakukakn dalam hari tersebut.

c. Dilakukan evaluasi tiap kelompok dan di buatkan jadwal pembagian kerja dalam
kelompok. Hal ini agar pembagian kerja dapat dilakukan secara adil dan setiap anggota dapat
melaukan tugasnya masing-masing secara maksimal.

D. Prioritas Pemecahan Masalah

Solusi Besar solusi Kemudahan Kegawatan Total

a. Dibuatkan proposal untuk


pengadaan fasilitas yang masih
kurang atau belum ada. 7 8 8 23

b. Sebaiknya dalam pencatatan


buku kegiatan dirapihkan
kembali sehingga dapat 7 6 7 20

mempermudah dalam
pengecekan apa saja yang sudah
dilakukakn dalam hari tersebut

c. Dilakukan evaluasi tiap


kelompok dan di buatkan jadwal
pembagian kerja dalam 7 8 7 22

kelompok. Hal ini agar


pembagian kerja dapat dilakukan
secara adil dan setiap anggota
dapat melaukan tugasnya
masing-masing secara maksimal.
E. Analisa Pemecahan Masalah

Perencanaan (P1)

Menambah fasilitas yang masih kurang dan belum ada, hal ini bermaksud agar kegiatan
satgas dapat berjalan secara maksimal.

Pengorganisasian dan Pergerakan ( P2)

1. Man ( manusia)

Manusia yang disebutkan disini adalah siapa-siapa yangyang harus dilibatkan dalam sebuah
perencanaan untuk pemecahan masalah dalam kegiatan satgas ini, yaitu seluruh anggota
satgas dan jajaranya.

2. Money ( uang )

Uang yang dimaksudkan adalah modal untuk memperbaiki fasilitas- fasilitas yang dianggap
kurang atau belum ada.

3. Methods ( cara atau setrategi)

Metode yang dapat digunakan adalah dengan membuat jadwal tugas untuk setiap kelompok
secara jelas, hal ini berjutuan agar anggota satgas dapat menjalankan tugas dan tangunggung
jawabnya secara maksimal.

4. Material (bahan yang digunakan)

Material yang dimaksud adalah proposal yang akan diajukan kepada pimpinan untuk
menambah fasilitas yang masih kurang atau belum ada.

5.Machine ( mesin / alat )

Dalam hal ini alat yang diperlikan adalah computer karena alat trsebut dapat digunakan untuk
pembuatan proposal.
Pengawasan, Pemantauan, dan Penilaian ( P3)

a. Pengawasan

Agar kegiatan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan pengendalian atau
pengawasan dari atasannya secara langsung agar pengawasan tersebut bisa berjalan dengan
baik, dengan adanya pengawasan pimpinan dapat mengetauhi apakah anggota satgas sudah
menggunakan fasilitas dengan baik dan benar atau tidak.

b. Pemantauan.

Pemantauan meruakan suatu bagian yang penting,karena dengan evaluasi akan diperoleh
umpan balik ( feedback ) terhadap kegiatan pengawasan terhadap anggota satgas.

d. Penilaian

Penilaian dilakukan setelah program pengawasan dan pemantauan tersebut dilaksanakan.


Danpembandingan antara harapan yang ingin di capai dan dengan hasil yang telah dicapai
sudah sesuai atau belum. Setelah program pengawasan dan pemantauan tersebut dilaksankan
maka pihak atasan dapat melakukan kebijakan apa yang akan diambilnya.
F. Analisis Swot

Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu aktivutas memerlukan suatu perencanaan


strategis, salah satu analisis yang cukup popular adalah analisis SWOT, istilah dari
perkataan:

1. Strenght ( kekuatan) bermaksud dapat dioptimalkan

2. Weakness ( kelemahan ) bermaksud dapat dibenahi

3. Opportunities ( kesempatan ) bermaksud untuk dimanfaatkan

4. Treatments ( ancaman) bermaksud untuk diantisipasi

a. Strenght ( kekuatan)

Merupakan suatu alternative yang di buat oleh kampus STIkes Surya Global Yogyakarta
dalam mewadahi mahasiswanya dalam rangka mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan
selama di perkuliahan.

b. Weakness ( kelemahan )

Kurangnya kesadaran petugas dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab

c. Opportunities ( kesempatan )

Bertepatan dengan kondisi pandemic saat ini, SATGAS meruapkan suatu alternative yang
dapat di bentuk baik di kampus maupun dimasyarakat dalam rangka usaha pencegahan
penyebaran covid 19 kususnya di wilayah kampus STIkes Surya Global Yogyakarta

d. Treatments ( ancaman)

risiko terpaparnya virus covid-19 lebih besar


BAB V

KESIMPULAN DAN SASARAN

A. KESIMPULAN
B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai