Anda di halaman 1dari 15

Tugas : Keperawatan Komunitas I

Dosen : Ns. Sri Astuti Mashuri, S.Kep.,M.Kes

MAKALAH

TERAPI PENGOBATAN TRADISIONAL di KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :

Kelompok III :

Fera Metekohy Rosmiati

Angel Batkunde Wulan Rahanserang

Leni Kosaplawan Welminci R.Sabono

Moses Tawun

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha ESA atas segala rahmat
serta kasih sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan-
Nya.sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Terapi Pengobatan
Tradisional di Komunitas”

Adapun tujuan dari Penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas keperawatan
Menjelang Komunitas. Dalam Penyusunan makalah ini, Kelompok kami banyak mengalami
kesulitan dan hambatan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami
miliki. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun materi pada
khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin. Kami sebagai penyusun sangat
menyadari bahwa dalamPenyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang ditujukan
untuk membangun kedepan.

Gowa 25 November 2020

Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................ 2
B. Tujuan.......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................... 4

A. Pengertian Pengobatan................................................................ 5
B. Macam-macam Pengobatan........................................................ 6
a. Pengobatan Tradisional.......................................................... 7
b. Pengobatan Komplementer..................................................... 8
c. Jenis-jenis Terapi yang Dapat Diakses Keperawatan............. 9

BAB III PENUTUP.............................................................................. 10

A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. iii


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit dan kesehatan sebagai bagian dari kehidupan manusia yang dikaji dalam
antropologi kesehatan bermula dari sejak PDII.Ahli-ahli antropologi biologi dan
antropologi social budaya mulai meningkatkan perhatian mereka pada studi lintas budaya
mengenai masalah kesehatan juga pada factor biokologi dan sosiokultural yang
berpengaruh terhadap kesehatan dan timbulnya penyakit. Selain itu terdapat banyak
factor-faktor budaya yang sangat berpengaruh pada dunia kesehatan seperti perbedaan
persepsi sakit dan sehat, perlakuan kepada pasien, cara pengobatan, persepsi mengenai
penyebap sakit, bahkan mengenai cara seseorang memandang penyakit sangat ditentukan
oleh kebudayaannya.
Dalam system pengobatan dalam garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu pengobatan barat dan pengobatan timur.Pengobatan barat adalah metode
pengobatan yang sudah terstandarkan dan sudah diuji secara ilmiah sehingga dipercaya
sebagai pengobatan yang resmi dipakai oleh belahan dunia.Sedangkan pengobatan timur
memiliki karakteristik sebagai berikut, keamanan dan keampuhan dari pengobatan ini
tidak dibuktikan melalui penilitian ilmiah tetapi melalui pengobatan para praktisi
pengobatannya sendiri, dipandang lebih sebagai seni (art of medicine) tidak seperti
pengobatan barat yang dipandang sebagai bagian dari teknologi.

B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kulia keperawatan komunitas.
2. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami tentang terapi pengobatan
tradisional.
3. Mahasiswa mampu menganalisa apa yang terjadi dan factor-faktor yang
mempengaruhi terapi pengobatan tradisional.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGOBATAN
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1076/MENKES/SK/VII/2003, tentang penyelenggaran pengobatan tradisional,
pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat dan
pengobatannya yang mengacu kepada pengalaman, ketrampilan turun temurun, dan atau
pendidikan /pelatihan, dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
WHO Mendefenisikan pengobatan tradisonal sebagai jumlah total pengetahuan,
ketrampilan, dan praktek-praktek yang berdasarkan pada teori-teori, keyakinan dan
pengalaman masyarakat yang mempunyai adat budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau
tidak, digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan,
diagnose,perbaikan atau pengobatan penyakit secara fisik dan juga mental.
Pengobatan adalah suatu tindakan, usaha, aktifitas, cara yang kita lakukan untuk
memulihkan kesehatan, setelah kesehatan kita bermasalah/terganggu. Dalam hal ini
kesehatan bisa kita kelompokkan menjadi dua yaitu kesehatan fisik dan kesehatan
mental.Dalam bidang medis kata pengobatan sinonim dengan kata terapi.Di antara
psikolog, kata ini mengacu kepada psikoterapi, terapi pencegahan atau terapi profilaksis
adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk mencegah munculnya gangguan terhadap
kesehatan kita.

B. MACAM-MACAM PENGOBATAN
Menurut mangan (2003), cara pengobatan yang ada dikalangan masyarakat
sekarang bisa disimpulkan kedalam dua tipe pengobatan yaitu pengobatan cara barat
yang bersifat konvensional dan juga dianggap modern serta cara timur yang bersifat
alternative dan sering sekali disebut pengobatan tradisional. Secara umumnya pengobatan
timur bertujuan untuk meningkatkan system imun, menghambat pertumbuhan penyakit,
mengurangi keluahan pengguna dan memperbaiki fungsi badan tubuh.Berbeda dengan
pengobatan barat dimana sebagai contohnya bisa membuang tumor atau kanker dengan
pembedahan, membunuh sel kanker dengan kemoterapi ataupun radoterapi untuk
membunuh sel kanker yang kebanyakan bersifat inpasif pada tubuh manusia.
Paradigm yang diterapkan dalam pengobatan barat adalah “illness is the enemy”
dan pedoaman timur pula dengan paradigm “illness is not an enemy but caused
unbalancing energy” menyebapkan perbedaan cara pandang masyarakat serta cara
aplikasi keduanya pada upaya pelayanan kesehatan pada masyarakat, meskipun demikian
pengobatan tradisional ini diharapakanberkembang bersama pengobatan modern supaya
bisa saling mendukung dalam meberikan pelayanan kesehatan yang optimal pada
masyarakat (Mushito, 2002).

a. Pengobatan Tradisional

a). Defenisi

Menurut WHO (2000), pengobatan tradisional adalah jumblah total


pengetahuan, ketrampilan, dan praktek-praktek berdasarkan pada teori-teori,
keyakinan, dan pengalaman masyarakat yang mempunyai adat budaya yang
berbeda, baik dijelaskan atau tidak, digunakan dalam pemeliharaan kesehatan
serta dalam pencegahan, diagnose, perbaikan atau pengobatan penyakit secara
fisik dan juga mental.

Selain itu pengobatan tradisional juga salah satu cabang pengobatan


alternative yang bisa didefenisikan sebagai cara pengobatan yang dipilih oleh
seseorang bila cara pengobatan konvensional tidak memberikan hasil yang
memuaskan (Asmino, 1995).

a) Jenis Pengobatan Tradisional


Menurut Asmino (1995), pengobatan tradisional ini terbagi menjadi 2
yaitu :
1. Cara penyembuhan tradisional (Traditional healing) yang terdiri
dari pijatan, kompres, akupuntur, dan seebagainya.
2. Obat Tradisional (Traditional drugs) yaitu menggunakan bahan-
bahan yang telah tersedia dari alam sebagai obat untuk
menyembuhkan penyakit. Obat tradisional ini terdiri dari tiga
jenis yaitu.
 Sumber nabati yang diambil dari bagian-bagian tumbuhan
seperti buah, daun, kulit, batang dan sebaginya.
 Obat yang diambil dari sumber hewani seperti bagian
kelenjar-kelenjar, tulang-tulang maupun dagingnya.
 Sumber mineral atau garam-garam yang bisa didapatkan
dari mata air yang keluar dari tanah contohnya mata air
zam-zam yang terletak di Mekah Mukarramah.

b. Pengobatan Komplementer
a). Defenisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi merupakan


usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan
penyakit, perawatan penyakit. Terapi komplementer dikenal dengan terapi
tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern.Komplementer adalah
penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern (Andrews et al.,
1999).Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat
menyempurnakan.Menurut WHO pengobatan komplementer adalah pengobatan
non-konvensional yang bukan berasal dari Negara yang bersangkutan, misalnya
jamu yang merupakan produk Indonesia yang dikategorikan sebagai pengobatan
komplementer di Negara singapura.Di Indonesia sendiri, jamu dikategorikan
sebagai pengobatan tradisional, pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara
turun temurun pada suatu Negara. Terapi komplementer adalah cara
penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung atau pendamping
kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain
diluar pengobatan medis konvensional.

Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan defenisi pengobatan


komplementer Tradisional-alternatif atau sering disebut dengan CAM
(Complementary Alternative Medicine) adalah pengobatan non konvensional
yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative yang diperoleh melalui
pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektifitas yang tinggi
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik. Artinya pengobatan komplementer
adalah pengobatan tradisional yang sudah diakui dan dapat dipakai sebagai
pendamping terapi konvensional/medis. Sedangkan pengobatan alternative
adalah jenis pengobatan yang tidak dilakukan oleh para medis/dokter pada
umumny, tetapi oleh seorang ahli atau praktisi yang menguasai keahliannya
tersebut melalui pendidikam yang lain atau non medis.

b). Jenis-jenis Terapi Komplementer

Jenis-jenis terapi komplementer sesuai PERMENKES No:


1109/Menkes/Per/IX/2007, antara lain :

 Intervensi tubuh dan pikiran (Mind and body interventions)


melipputi : Hipnoterapi, mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan
yoga.
 System pelayanan pengobatan alternative meliputi: Akupuntur,
akupresur, naturopati, homeopati, aromaterapi,Ayurveda.
 Cara penyembuhan manual meliputi: chiropractive, healing touch,
tuina, shiatsu, osteopati, pijat urut.
 Pengobatan farmkologi dan biologi meliputi: Jamu, herbal.
 Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan meliputi: Terapi
ozon, makro nutrient, mikro nutrient.
Di Indonesia ada 3 jenis teknik terapi komplementer yang telah
ditetapkan oleh depertemen kesehatan untuk dapat diintegrasikan
kedalam pelayan konvensional, yaitu sebagai berikut :

1. Akupuntur Medic yaitu metode yang berasal dari cina ini


diperkirakan sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai
kondisi kesehatan tertentu dan juga analgesi (pereda nyeri).
Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul
signal yang berperan sebagai komuikasi antar sel. Salah satu
pelepasan molekul tersebut adalah pelepasan endorphin yang
banyak berperan pada system tubuh.
2. Terapi Hiperbarik, yaitu suatu metode terapi diamana pasien
dimasukkan kedalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan
udara 2-3 kali lebih besar daripada tekanan udarah atmosfer
normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni
(100%). Selama terapi pasien boleh membaca, minum, atau
makan untuk menghindari trauma pada telinga akibat tingginya
tekanan udara.
3. Terapi Herbal Medik, yaitu terapi dengan menggunakan obat
bahan alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan
pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka. Herbal
terstandard yaitu yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik
pada cell line atau hewan, baik terhadap keamanan maupun
efektifitasnnya.
Terapi dengan menggunakan herbal ini akan diatur lebih lanjut
oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi yaitu :
 Sumber daya manusia harus tenaga dokter yang suda
memiliki kompetensi.
 Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan
dalam bentuk sediaan farmasi.
 Rumah Sakit yang dapat melakukan pelayanan
penelitian harus telah mendapat izin dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan
pemantauan terus-menerus.

Dari Tiga jenis teknik pengobatan komplementer yang ada, daya


efetivitasnya untuk mengatasi berbagai jenis gangguan penyakit tidak bisa
dibandingkan satu dengan lainnya karena masing-masing mempunyai
teknik serta fungsinya masing-masing.Terapi hiperbarik umumnya
digunakan untuk pasien-pasien dengan gangren supaya tidak perlu
dilakukan amputansi bagian tubuh.Terapi herbal berfungsi dalam
meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara terapi akupuntur berfungsi
memperbaiki keadaan umum, meningkatkan system imun tubuh,
mengatasi konstipasi atau diare, meningkatkan nafsu makan serta
menghilangkan atau mengurangi efek samping yang timbul, akibat dari
pengobatan kanker itu sendiri, seperti mual dan muntah, fatigue
(kelelahan) dan neuropati.

c. Jenis-jenis Terapi yang Dapat Diakses Keperawatan


Beberapa terapi dan teknis medis alternative dan komplementer bersifat umum
dan menggunakan proses alami (pernapasan, pikiran, dan konsentrasi, sentuhan
ringan, pergerakan, dll.) untuk membantu individu merasa lebih baik dan
beradaptasi dengan kondisi akut. Berikut jenis-jenis terapi yang dapat diakses
keperawatan yaitu :
1. Terapi relaksasi
Respon relaksasi merupakan bagian dari penurunan umum kognitif,
fisiologis, dan stimulasi perilaku.Relaksasi juga melibatkan penurunan
stimulasi. Proses relaksasi memperpanjang serat otot, mengurangi
pengiriman implus neural ke otak, dan selanjutnya mengurangi aktifitas
otak juga system tubuh lainnya. Relaksasi membantu individu
membangun ketrampilan kognitif untuk mengurangi cara yang negative
dalam merespon situasi dalam lingkungan mereka, ketrampilan kognitif
adalah sebagai berikut :
 Fokus, (kemampuan untuk mengidentifkasi, membedakan,
mempertahankan perhatian dan mengembalikan perhatian pada
rangsangan ringan untuk periode yang lama).
 Pasif, (kemampuan untuk menghentikan aktifitas analisis dan
tujuan tidak berguna).
 Kesediaan, (kemampuan untuk menoleransi dan menerima
pengalaman yang tidak pasti, tidak dikenal, atau berlawanan).

Tujuan dari relaksasi jangka panjang adalah agar individu memonitor


dirinya secara terus-menerus terhadap indicator ketegangan, serta untuk
membiarkan dan melepaskan dengan sadar ketegangan yang terdapat di
berbagai bagian tubuh.

2. Meditasi dan Pernapasan


Meditasi adalah segala kegiatan yang membatasi masukan rangsangan
dengan perhatian lagsung pada suatu rangsangan yang berulang atau
tetap (Rakel & Faas, 2006).Ini merupakan terminasi umum untuk
jangkauan luas dan prakti yang melibatkan relaksasi tubuh dan
ketegangan pikiran. Menurut Benson komponen relaksasi sangat
sederhana yaitu :
 Ruangan yang tenang
 Posisi yang nyaman
 Sikap mau menerima
 Focus perhatian

Praktik meditasi tidak membutuhkan seorang pengajar, banyak


individu mempleajari prosesnya dari buku atau kaset, dan mudah
untuk diajarkan (Fontaine, 2005).Sebagian besar teknik meditasi
melibatkan pernapasan, biasanya pernapasan perut yang dalam,
relaks, dan perlahan.Meditasi menimbulkan keadaan santai,
menurunkan komsumsi oksigen, mengurangi frekuensi pernapasan
dan denyut jantung, serta menghasilkan laporan penurunan
kecemasan.

Ada banyak indikasi untuk meditasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

 Kecemasan atau suasana yang menegangkangkan


 Rasa kehilangan yang kronis
 Sindrom kelelahan yang kronis
 Rasa nyeri kronis
 Penyalahgunaan obat (alcohol atau tembakau)
 Hipertensi
 Kegelisahan
 Harga diri rendah atau menyalahkan diri
 Depresi ringan
 Gangguan tidur

Meskipun meditasi telah menunjukan perbaikan dalam berbagai


penyakit psikologis, meditasi merupaka kontraindikasi bagi beberapa
individu. Sebagai contoh, individu yang memiliki ketakutan akan
kehilangan control dapat menerima meditasi sebagai bentuk
pengontrolan pikiran dan mungkin menolak untuk mempelajari teknik
tersebut.

3. Imajinasi
Imajinasi atau teknik visualisasi yang menggunakan kesadaran
pikiran untuk menciptakan gambaran mental agar menstimulasi
perubahan fisik dalam tubuh, memperbaiki kesejahteraan, dan
meningkatkan kesadarn diri.Biasanya imajinasi dikombinasi dengan
beberapa bentuk latihan relaksasi yang memfasilitasi efek dari teknik
relaksasi.Imajinasi bersifa ditunjukan pada diri dimana individu
menciptakan gambaran mental dirinya sendiri atau bersifat terbimbing,
dimana selama praktisi membimbing individu melalui scenario tertentu.
Imajinasi akan sering menimbulkan respon psikofisiologi yang
kuat seperti perubahan dalam fungsi imun (Fontaine, 2005). Banyak
teknik imajinasi melibatkan imajinasi visual, tapi mereka juga
melibatkan indra pendengaran, proprioseptif, pengecap, dan penciuman.
Visualisasi kreatif adalah satu bentuk imajinasi yang ditunjukan pad diri
yang didasari pada prinsip hubungan tubuh-pikiran. Imajinasi memiliki
aplikasi pada sejumlah pulasi klien, imajinasi telah digunakan untuk
visualisasi sel kanker yang telah dihancurkan oleh sel system imun,
untuk mengontrol atau mengurangi rasa nyeri, dan untuk mencapai
ketenangan dan ketentraman.Imajinasi juga membantu dalam
pengobatan kondisi kronis seperti asma, hipertensi, gangguan fungsi
berkemih, sindrom prementasi dan menstruasi, ganguan gastrointestinal
ulcerative colitis, dan rheumatoid arthritis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat
dan pengobatannya yang mengacu kepada pengalaman, ketrampilan turun temurun, dan
atau pendidikan /pelatihan, dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Pengobatan adalah suatu tindakan, usaha, aktifitas, cara yang kita lakukan
untuk memulihkan kesehatan, setelah kesehatan kita bermasalah/terganggu. Dalam hal ini
kesehatan bisa kita kelompokkan menjadi dua yaitu kesehatan fisik dan kesehatan
mental.Dalam bidang medis kata pengobatan sinonim dengan kata terapi.Di antara
psikolog, kata ini mengacu kepada psikoterapi, terapi pencegahan atau terapi profilaksis
adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk mencegah munculnya gangguan terhadap
kesehatan kita.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan melalui makalah ini yaitu hendaknya kita
sebagai calon tenaga kesehatan mampu memahami tentang terapi pengobatan tradisional,
jenis-jenisnya. Factor-faktor yang mempengaruhi, manfaatnya bagi kesehatan sehingga
kita dapat mengaplikasikannya dalam pekerjaan kita nantinya, dan dalam kehidupan
sehari-hari
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna maka penulis menerima
segala kritikan, saran, dan masukan positif yang membangun daan memotivasikan kepada
penulis untuk kedepannya dapat membuat makalah ini lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Andrews, M., Angone, K.M., Cray, J.V., Lewis, J.A., & Johnson, P.H. (1999).Nurse’s
handbook of alternative and complementary therapies.Pennsylvania: Springhouse.
2. Buckle, S. (2003). Aromatherapy.http// .www.naturalhealthweb.com/articles, diperoleh
25 Januari 2008.
3. Fontaine, K.L. (2005). Complementary & alternative therapies for nursing practice. 2th
ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
4. Terapi Pengobatan Tradisional, Keperawatan Komunitas, Kelompok III, semester V,
STIK FAMIKA Makassar 2020.

Anda mungkin juga menyukai