Anda di halaman 1dari 4

DROP FORGING

Prinsip dari pengerjaan drop forging adalah Memaksa logam panasyang plastis
memenuhi dan mengisi bentuk die (cetakan) dengan carapenempaan. Proses ini sudah
diperlengkapi dengan die (cetakan). Dieatau cetakan umumnya dibagi dua bagian dimana satu
bagiandiletakkan pada hammer, yang lainnya pada anvil (bantalan).Syarat die (cetakan) yang
digunakan harus kuat dan tangguh terhadapbeban impact (beban kejut),keausan, dan temperatur
umumnya terbuatdari campuran baja dengan krom, molibdenum dan nickel.Faktor yang penting
dan harus diperhatikan adalah tenaga pneumatisdan tenaga hidrolis sehingga mesin-mesin tipe
steam hammer maupunair hammer mampu bekerja sangat cepat, mudah dikontrol
danotomatis.Impact forging juga merupakan bagian dari closed die forging hanyasaja gerakan
hammernya horisontal dan bisa dikerjakan dalampengerjaan panas maupun dingin.Skematik
proses drop forging :
Pada operasi ini, ada aliran logam di dalam die yang disebabkan oleh adanyagaya timpaan
yang berlangsung bertubi-tubi. Untuk mengatur aliran logam selama proses timpaan
berlangsung, maka operasi ini dibagi atas beberapa langkah, dimanasetiap langkah, akan
merubah bentuk benda kerja secara bertahap, dengan demikiana l i r a n a l i r a n l o g a m d a p a t
d i a t u r s a m p a i b e n d a k a r j a n y a t e r b e n t u k d e n g a n b a i k . Banyak nya langkah,
tergantung pada ukuran dan bentuk benda kerja, kwalitas tempalogam dan toleransi yang
dituntut/dipersyaratkan, namun biasanya untuk benda kerjayang bentuk nya rumit, diperlukan
tahap penempaan terlebih dahulu.Beberapa jenis logam dengan suhu penempaan nya, dapat
dilihat dibawah ini.
- Baja = 1100 s/d 1250
- Tembaga dan paduan nya = 750 s/d 925
- Magnesium = 315
- Aluminium = 370 s/d 450
 
Benda tempa yang menggunakan die tertutup, biasanya mempunyai bobot
antara beberapa gram sampai dengan sekitar 10 ton.Penempaan jenis ini banyak digunakan
pada industri perkakas tangan, gunting, sendok-garpu,suku cadang kendaraan bermotor dan
bagian-bagian pesawat terbang.

Keuntungan operasi penempaan adalah:


- struktur kristal yang halus
- tertutup nya lubang-lubang- waktu pengerjaan relatif singkat
- meningkatnya sifat-sifat fisis tertentu dari logam.

Kerugian operasi penempaan adalah:


- dapat timbul “kerak-kerak” pada permukaan logam
- harga die cukup mahal, sehingga tidak ekonomis untuk pengerjaan dengan jumlah terbatas.

Keunggulan die tertutup dibandingkan dengan panempaan menggunakan die terbuka adalah:
- praktis tidak ada bahan yang terbuang
- kapasitas produksi lebih banyak dan tidak memerlukan operator dengan keakhlian khusus.

Logam-logam yang sering ditempa adalah:


- baja karbon
- baja paduan
- besi tempa
- tembaga
- paduan aluminium
- paduan magnesium

Contoh produk Drop forging – Closed die forging adalah :


CONNECTING ROD

Proses pembuatanny ialah sebagai berikut :

FORGED CONNECTING ROD ( STANG PISTON TEMPA )

Proses pembentukan connecting rod dengan cara pemukulan / penekanan termasuk jenis closed die
forging. Peralatan yang digunakan yaitu ; Drop Hammer, Hidraulic, dansekrup penekan.

Prosesnya Closed-die forging

1. Bahan
Connecting rod berawal dari batangan alloy steel sepanjang 2m. Alasan digunakannya bahan alloy
steel adalah lebih kuat, tahan karat dan mudah dalam proses pemotongan.Kemudian batangan
dipotong menjadi batangan- batangan kecil.

2. Proses forging
Penekan dan cetakan dipanaskan, sementara bahan (billet) dipanaskan didalam oven, Temperatur
pemanasan sama dengan temperatur penekan dan cetakan yaitu sekitar 11000C – 12500C. Kemudian
bahan alloy steel (billet) dikeluarkan dari oven dan diletakkan di atas penekan. Proses penekanan
dilakukan dengan besar tekanan 2000 ton sehingga membentuk bentuk dasar dari connecting rod.

3. Oven
Setelah proses pendinginan, connecting rod dimasukkan kedalam oven lagi sebanyak dua kali. Proses
yang pertama bertujuan untuk memperkuat logam dengan temperatur yangtinggi. Proses yang kedua
dilakukan untuk menstabilkan logam dengan temperature rendah.
4. Proses pembubutan
Kemudian digunakan mesin bubut untuk memotong kelebihan ukuran dari bentuk dasar dari
connecting rod. Menjadikannya lebih dekat ke ukuran akhir proses.

5. Proses Milling
Mesin milling digunakan untuk mengurangi sampai beberapa mm pada setiap sisi dari connecting
rod. Ini bertujuan untuk mengurangi berat keseluruhan dari connecting rod itu sendiri. Proses milling
lainnya mengurangi beberapa logam pada awal proses, menjadikan bentuknya satu tahap lebih dekat
ke bentuk akhir.

6. Finishing
Proses finishing digunakan untuk memperhalus dan merapikan bentuk connecting rod,bertujuan agar
bentuk presisi saat digunakan. Kemudian mesin menuliskan model dan informasi produk. Kemudian
seorang pekerja memperhalus sudut-sudut tajam dari connecting rod yang terbentuk selama proses
pembuatan. Lubang yang ada kemudian dihaluskan dengan sebuah mesin agar connecting rod lebih
presisi. Akhirnya, connecting rod di semprot panas,deionisasi air, menghilangkan pelumas yang
tersisa atau oli yang tertinggal pada saat proses pembuatan. Setelah kering, connecting rod siap
digunakan.

Forged Connecting Rod

Anda mungkin juga menyukai