Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


1.1.1 Profil Perusahaan

Yogya Group (PT Akur Pratama) adalah sebuah perusahaan ritel modern asli Indonesia
dengan format supermarket, department Store dan food court. Gerai ini umumnya
menjual berbagai produk makanan, minuman dan barang kebutuhan hidup lainnya.
Lebih dari 200 produk makanan dan barang kebutuhan hidup lainnya tersedia dengan
harga bersaing, memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari terutama bagi masyarakat
Jawa Barat, Jawa Tengah dan sekitarnya.

Berdasarkan misi setia memenuhi kebutuhan masyarakat, kami selalu beruaha


menyajikan produk berkualitas, unggul layanan, akrab bersahabat serta suasana belanja
yang menyenangkan. Toserba Yogya berawal dari sebuah toko batik di daerah Kosambi
kota Bandung, dengan luas toko sekitar 100 m2 dan karyawan berjumlah 8 orang. Toko
batik yang diberi nama Djokdja. Didirikan tahun 1948 dan dikelola secara sederhana.
Pada tahun 1972, Pak Boedi dan Ibu mulai membenahi dengan kerja keras, keuletan dan
pandangan yang jauh kedepan. Usaha ini dengan prinsip pelayanan yang berorientasi
pada memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat, sehingga yang tadinya hanya toko
batik berubah menjadi toko kelontong. Barang dagangan pun di lengkapi secara bertahap
sehingga bukan lagi hanya menyediakan produk batik, melainkan berkembang menjadi
penyedia kebutuhan sehari-hari.

Tanggal 28 Oktober 1982, bertepatan dengan hari sumpah pemuda, dibuka cabang
pertama yang berlokasi di Jalan Sunda 60 Bandung, Luas toko sekitar 300 m2 dengan
sekitar 30 karyawan. Proses transformasi terjadi dalam perkembangan toko djokdja,
termasuk perubahan penulisan nama menjadi Toserba Yogya. Selanjutnya tanggal 28
Oktober ditetapkan sebagai hari lahir Toserba Yogya, yang setiap tahun diperingati
sumpah pemuda. Saat ini Toserba Yogya telah berkembang menjadi sebuah jaringan
usaha yang menaungi beberapa unit bisnis seperti: Toserba Yogya, Toserba Griya,

1
Yomart minimarket, serta berbagai strategic business unit lain, namun tetap fokus pada
bisnis ritel. Sekalipun tumbuh dan berkembang sebagai peritel lokal dari daerah
Bandung, namun Pak Boedi dan Ibu selalu menekankan tim kerja untuk berorientasi ke
masa depan. Keberadaan Toserba Yogya diakui oleh Pemerintah Indonesia sebagai salah
satu perintis ritel modern di Indonesia. Hal itu ditandai dengan pemberian APRINDO
Award yang diberikan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia
tanggal 16 Februari 2000.

1.1.2 Logo Perusahaan


Adapun logo dari perusahaan Toserba Yogya Group adalah sebagai berikut:

1 Gambar 1.1 Logo PT. Infomedua Solusi Humanika

Gambar 2.1 Logo Yogya Group


Sumber : Yogya Group

Bentuk logo Toserba Yogya memiliki unsur gambar didalamnya yaitu simbol
menyerupai huruf Y yang merupakan inisial perusahaan, filosofi logo dari Toserba
Yogya ini mengartikan keseimbangan tiga komponen dari proses perkembangan
perusahaan yaitu Perusahaan, Konsumen dan Mitra Kerja.

2
1.1.3 Visi dan Misi Perushaan
a) Visi

Tetap menjadi pilihan utama. Pilihan utama bagi konsumen, mitra usaha, pasar tenaga
kerja, shareholder, maupun masyarakat dan pemerintah di tengah berbagai alternatif
pilihan dan persaingan usaha.

b) Misi

Setia memenuhi kebutuhan masyarakat, selalu berusaha menyajikan produk berkualitas,


unggul layanan, akrab bersahabat serta suasana belanja yang menyenangkan.

1.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan


Adapun struktur organisasi dari Toserba Yogya Group Cabang Batununggal Bandung
adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Toserba Yogya Cabang Batununggal


Sumber : Data Internal Perusahaan (2018)
3
Berikut adalah penjelasan tugas dari struktur organisasi Toserba Yogya :
1) Store Manager
Tugas dari Store Manager adalah bertanggung jawab penuh atas kondisi seluruh toko
dan para staff yang berada didalamnya.
2) Chief Inventory Control
Tugas Chief Inventory Control adalah melakukan stock opname secara periodik dan
memonitor persediaan barang, memastikan tidak ada barang yang rusak karena
tempat dan lamanya penyimpanan.
3) Chief Operation
Tugas dari Chief Operation adalah bertanggung jawab menangani lancarnya
ketersediaan barang dan kegiatan operasional internal perusahaan, seperti operasional
kantor, karyawan, hingga bisnis.
4) Chief F&A
Tugas dari Chief Financial & Accounting adalah bertanggung jawab untuk
perencanaan keuangan dan pencatatan, serta pelaporan keuangan dan mengawasi
pelaksanaan administrasi dan akuntansi perusahaan.
5) Personalia & General Affair
a. Personalia
Tugas dari Personalia adalah melakukan kegiatan pengelolaan SDM yang lebih
fokus kepada hal-hal yang bersifat administrative yang mengatur hubungan kerja
antara employer dan employee. Aktivitas paling intens yang dilakukan oleh bagian
personalia adalah rekrutmen.
b. General Affair
Tugas dari General Affairs adalah mengurus fasilitas dan maintence gedung,
keperluan fasilitas dan alat-alat kantor, perundangan, gangguan, kebakaran dan
keamanan.

4
1.2 Latar Belakang Penelitian
Perusahaan dapat berkembang merupakan keinginan setiap individu yang berada di
dalam perusahaan tersebut, sehingga diharapkan dengan perkembangan tersebut
perusahaan mampu bersaing dan mengikuti kemajuan zaman. Oleh karena itu, tujuan
yang diharapkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan baik (Rivai & Sagala,
2013:547).

Disiplin karyawan memerlukan alat komunikasi, terutama pada peringatan yang


bersifat spesifik terhadap karyawan yang tidak mau berubah sifat dan perilakunya.
Penegakan disiplin karyawan biasanya dilakukan oleh penyelia. Sedangkan kesadaran
adalah sikap seorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan
tugas dan tanggung jawabnya. Karyawan yang memiliki disiplin kerja yang tinggi jika
yang bersangkutan konsekuen, konsisten, taat asas, bertanggungjawab atas tugas yang
diamanahkan kepadanya. Perusahaan akan sangat membutuhkan ketaatan dari
karyawannya pada peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam perusahaan tersebut
(Rivai & Sagala, 2013:825).

Umumnya disiplin ini dapat dilihat dari indikator seperti: karyawan datang ke tempat
kerja tepat waktu, berpakaian rapih, sopan, memperhatikan etika cara berpakaian
sebagaimana mestinya seorang pegawai, karyawan mempergunakan alat-alat dan
perlengkapan sesuai ketentuan, mereka bekerja penuh semangat dan bekerja sesuai
dengan aturan yang ditetapkan perusahaan. Dengan kata lain, disiplin kerja pada
karyawan sangat dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan perusahaan akan sukar
dicapai bila tidak ada disiplin kerja (Sutrisno 2015:85).

Menurut Hasibuan (2017: 194-198) pada dasarnya banyak dimensi yang


mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi diantaranya: tujuan dan
kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, waskat, sanksi hukuman, ketegasan,
dan hubungan kemanusiaan.

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Cabang Toserba Yogya Batununggal, Yogya


Group merupakan perusahaan ritel dengan format Supermaret dan Department Store.
Saat ini Yogya Group sudah memiliki kurang lebih 80 cabang tidak hanya di Bandung
5
tetapi juga terdapat di DKI Jakarta dan Jawa Tengah yang telah dibuka seperti Toserba
Griya, Griyamart, Griyatron, Yomart, bread.co, Magic Oven, Magic Pizza, dan Yogya
Xpress ke beberapa kota lainnya, seperti Sukabumi, Bogor, Jakarta, Sumedang,
Kuningan, Indramayu, Majalaya, Garut, dan Subang. Untuk di daerah Bandung sudah
ada kurang lebih 41 cabang Toserba Yogya. Cabang terbesar ada di Grand Yogya
Kepatihan Bandung. Yogya group yang saat ini memiliki lebih dari 7100 orang
karyawan yang merupakan aset berharga bagi pengembangan.
Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan manager aspek disiplin terbaik dari
karyawan Toserba Yogya Cabang Batununggal yaitu karyawan tidak pernah terlambat
dan taat pada peraturan yang telah dibuat.
Berdasarkan survey pendahuluan dengan menyebarkan kuesioner pra peneiitian
kepada 30 karyawan Toserba Yogya Cabang Batununggal diperoleh data sebagai
berikut:

TABEL 1.1
REKAPITULASI KUESIONER PRA PENELITIAN
No Indikator SS S TS STS
1 Karyawan mempunyai kejelasan tujuan yang 15 15
ingin dicapai
2 Atasan memberikan contoh teladan yang baik 15 12 3
bagi peningkatan disiplin karyawan
3 Instansi memberikan kompensasi sesuai dengan 3 21 6
kemampuan kerja karyawan
4 Atasan berperilaku adil dalam pemberian 15 12 3
sanksi
5 Kehadiran atasan merupakan pengawasan 6 21 3
melekat bagi karyawan
6 Sanksi hukuman sesuai dengan jenis 9 18 3
pelanggaran yang dilakukan karyawan
7 Atasan bertindak tegas jika karyawan 24 6
melakukan ketidakdisiplinan
8 Hubungan kerja antara karyawan dengan atasan 21 9
berjalan baik
Sumber : Data Hasil Pra Kuesioner Diolah Penulis, 2018

Keterangan :
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
6
Berdasarkan pada tabel 1.1 di atas, terdapat kuesioner pra penelitian yang diberikan
kepada 30 karyawan Toserba Yogya Cabang Batununggal, dengan delapan pernyataan
mengenai disiplin kerja berdasarkan teori Hasibuan. Pada tabel tersebut menunjukkan
bahwa:
a. 3 karyawan yang menyatakan atasan kurang memberikan contoh teladan yang
baik bagi peningkatan disiplin karyawan seperti atasan terkadang terlambat
masuk kantor.
b. 6 karyawan menyatakan instansi kurang memberikan kompensasi sesuai dengan
kemampuan kerja karyawan seperti kurangnya tambahan kompensasi terhadap
karyawan yang bekerja lembur.
c. 3 karyawan menyatakan atasan masih kurang berperilaku adil dalam pemberian
sanksi seperti kepada karyawan yang masih kerabatnya.
d. 3 karyawan menyatakan ketidakhadiran atasan dalam melakukan pengawasan
melekat bagi karyawan, dan 3 karyawan menyatakan sanksi hukuman kurang
sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan karyawan seperti keterlambatan
yang langsung dikenakan sanksi pemotongan gaji walaupun sudah ada
pemberitahuan atau ijin sebelumnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh
mengenai disiplin kerja terhadap karyawan Yogya Group Cabang Batununggal Bandung
dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor Disiplin Kerja Karyawan Pada
Toserba Yogya Group Cabang Batununggal Bandung”.

1.3 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini
adalah:
a. Bagaimana tingkat disiplin kerja pada karyawan Toserba Yogya Group Cabang
Batununggal?
b. Faktor disiplin kerja apa yang dominan pada karyawan Toserba Yogya Group
Cabang Batununggal?

7
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian
ini adalah:

a. Untuk mengetahui dan memahami tingkat disiplin kerja pada karyawan Toserba
Yogya Group Cabang Batununggal?
b. Untuk mengetahui faktor-faktor disiplin kerja yang dominan pada karyawan Toserba
Yogya Group Cabang Batununggal

1.5 Kegunaan Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi pihak-pihak
yang terkait, yaitu:

a. Kegunaan Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta meningkatkan


pemahaman terhadap konsep disiplin kerja. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi
bagi peneliti selanjutnya.

b. Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai masukan dalam menghadapi
permasalahan yang berkaitan dengan pembentuk disiplin kerja. Hasil penelitian ini
diharapkan untuk dapat mengetahui terjadinya faktor disiplin kerja pada karyawan.

1.6 Waktu dan Periode Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan yaitu pada tanggal Januari 2018 sampai
April 2018. Periode penelitian yaitu bulan Januari 2018 sampai dengan Mei 2018.

1.7 Sistematika Penulisan


Dalam penyusunan laporan ini, sistematika penelitian ini disusun untuk memberikan
gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika penelitian dari
penelitian ini disusun sebagai berikut:

8
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengantar menuju penelitian yang berisi gambaran singkat mengenai
isi skripsi yang menyangkut latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Merupakan tinjauan yang membuat konsep teori sebagai penguat dalam skripsi ini.
Dalam bab ini juga akan dibahas mengenai penelitian terdahulu, kerangka pemikiran,
dan hipotesis yang digunakan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Merupakan metode penelitian yang digunakan, skala pengukuran, teknik pengumpulan
dan pengolahan data, populasi dan sampel serta sistematika penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang uraian hasil penelitian dan pembahasan secara kronologis dan
sistematis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan pemaknaan dan penafsiran peneliti terhadap hasil analisis temuan
penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian dan saran yang
merupakan implikasi dari kesimpulan yang berhubungan dengan masalah dan alternatif
pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai