(PDF) Laporan Praktikum Sel Elektrokimia - Compress
(PDF) Laporan Praktikum Sel Elektrokimia - Compress
SEL ELEKTROKIMIA
(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
t ugas Mata Kuliah Prak.Kimia Fisika)
2014
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu :
Menjelaskan fenomena selelektro kimia
Mengukur potensial elktroda dengan elektroda pembanding
pe mbanding
Mengukur potensial sel setelah kedua elektroda dihubungkan
Menuliskan reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia
Menentukan katoda dan anoda berdasarkan percobaan
Contoh
Contoh Gambarsel galvani adalah sel Daniell ditunjukkan pada Gambar 7.1. Jika kedua
elektrodanya dihubungkan dengan sirkuit atau rangkaian luar, dihasilkan arus litrik yang
dapat dibuktikan dengan menyimpangnya jarum galvanometer yang dipasang pada
rangkaian luar dari sel tersebut.Kedua setengah sel dihubungkan dengan jembatan garam
Ketika sel Daniell digunakan sebagai sumber listrik terjadi perubahan dari Zn menjadi
Zn2+ yang larut Hal ini dapat diketahui
diketahui dari semakin berkurangnya
berkurangnya massa Zn sebelum dan
sesudah reaksi. Di sisi lain, elektroda Cu semakin bertambah massanya karena terjadi
pengendapan Cu dari Cu2+ dalam larutan.
Ketika sel Daniell “disetting ”, terjadi arus atau aliran elektron dari elektroda seng (Zn)
menuju elektroda tembaga (Cu) pada rangkaian luar. Oleh karena itu, logam seng
bertindak sebagai anoda atau kutub negatif dan logam tembaga sebagai katoda atau kutub
positif. Bersamaan dengan itu, dalam larutan pada sel tersebut terjadi arus atau aliran
muatan positif (kation) dari kiri ke kanan sebagai akibat dari mengalirnya sebagian ion
Zn2+ (karena dalam larutan sebelah kiri terjadi kelebihan ion Zn 2+ dibandingkan dengan
ion SO42-yang ada), yang reaksi totalnya ditunjukkan seperti berikut.
Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks yang spontan yang dapat digunakan untuk
memproduksi listrik melalui suatu rangkaian sel elektrokimia .
Struktur Sel
Bila dua logam dengan kecenderungan ionisasi yang berbeda dicelupkan ke dalam larutan
elektrolit dan kedua elektroda dihubungkan dengan kawat, sebuah sel galvani akan
tersusun (Gambar 7.2). Pertama, logam dengan kecenderungan terionisasi lebih besar akan
mengalami oksidasi dengan menghasilkan kation, dan terlarut dalam larutan elektrolit.
Kemudian elektron yang dihasilkan akan bermigrasi ke logam dengan kecenderungan
ionisasi lebih rendah melalui kawat. Pada logam dengan kecenderungan ionisasi lebih
rendah ini, kation akan direduksi dengan menerima elektron yang mengalir dari logam
dengan ionisasi besar melalui kawat rangkaian luar menuju logam dengan ionisasi kecil
atau elektroda.
Dalam sel Daniell, dua elektroda logam dicelupkan dalam larutan logam sulfatnya.
Elektroda negatif terdiri atas seng (Zn) dan larutan seng sulfat dalam airdan elektroda
positifnya terdiri atas tembaga dan larutan tembaga sulfat dalam air. Kedua elektroda ini
biasanya ditandai sebagai Zn/ZnSO4(aq) dan Cu/CuSO 4(aq). Kadang-kadang simbol lebih
sederhana,yakni Zn/Zn2+ dan Cu/Cu 2+
digunakan. Pelat berpori atau material yang mirip
digunakan untuk memisahkan kedua larutan dan pada saat yang sama memungkinkan
kation bermigrasi dari elektroda negatif (anoda) menuju elektroda positif (katoda).
Zn Zn2+(aq) + 2e-
Dengan demikian tembaga adalah elektroda positif (katoda).. Reaksi total adalah sebagai
berikut.
Notasi sel memberikan informasi yang lengkap dari sel galvani. Informasi tersebut
meliputi jenis elektroda, jenis elektrolit yang kontak dengan elektroda tersebut termasuk
konsentrasi ion-ionnya, anoda dan katodanya, serta pereaksi dan hasil reaksi setiap
setengah-sel.
Reaksi pada setiap elektroda disebut reaksi setengah sel. Reaksi setengah sel anoda
dituliskan terlebih dahulu, diikuti dengan reaksi setengah sel katoda. Satu garis vertikal
menggambarkan batas fasa. Garis vertikal putus-putus sering digunakan untuk menyatakan
batas antara dua cairan yang misibel. Dua spesi yang ada dalam fasa yang sama dipisahkan
dengan tanda koma. Garis vertikal rangkap dua digunakan untuk menyatakan adanya
jembatan garam. Untuk larutan, konsentrasinya dinyatakan di dalam tanda kurung setelah
penulisan rumus kimianya. Sebagai contoh
PtFe2+, Fe3+ H+H2Pt
Karena yang dituliskan terlebih dulu (elektroda sebelah kiri) dalam notasi tersebut adalah
anoda, reaksi yang terjadi pada elektroda sebelah kiri adalah oksidasi. Elektroda yang
ditulis berikutnya (elektroda kanan) adalah katoda maka reaksi yang terjadi pada elektroda
kanan adalah reaksi reduksi. Untuk sel dengan notasi :
Fe 2+ Fe 3+ + e ( oksidasi)
0
7.1.2 Potensial Elektroda Standar(E )danPotensial Sel (Esel)
0
Potensial E l ektr oda Reduksi Standar (E L+/L
)
Secara (konvensi), emf dari elektroda hidrogen standar sama dengan nol. Elektroda ini
ada pada keadaan standar jika fugasitas gasnya =1 dan aktifitas ion H +=1. IUPAC memilih
menempatkan elektroda hidrogen pada sisi kiri, dan emf dari elektroda lainnya diambil
sebagai emf (E) sel tersebut. Hanya emf yang demikian, pada kondisi standar disebut
sebagai potensial elektroda standar atau potensial reduksi standar.
Contoh :
Sel tersebut memberikan E oSel = + 0,34 Volt. Karena E oHidrogen=0 Volt, halini menunjukkan
kecenderungan yang lebih besar untuk proses reduksi
2
Cu 2e Cu daripada 2H 2e H2
2. Pengaruh Elektroda
No. Logam dan Larutan Potensial Vs Elektroda acuan (Volt)
1 Fe dalam NaCl - 0,478 (anoda)
2 Cu dalam NaCl - 0,21 (katoda)
3 Fe dan Cu + 0,31
3. Pengaruh Suhu
No. Logam dan Larutan Potensial Vs Elektroda acuan (Volt)
1 Fe dalam NaCl - 0,478 (anoda)
2 Fe dalam NaCl (60 C) - 0,42 (katoda)
3 Fe dan Fe + 0,076
4. Pengaruh Elektrolit
No. Logam dan Larutan Potensial Vs Elektroda acuan (Volt)
1 Fe dalam NaCl - 0,01 (katoda)
2 Fe dalam Aquades - 0,03 (anoda)
3 Fe dan Fe + 0,02
= +0,03 – ( 0,029 x 0 )
= +0,03 – 0
= +0,03 V
2. Pengaruh Elektroda
Logam Fe & Cu dalam larutanNaCl
Anoda (-) = Na Na+ + e- |x2 Eo = - 0,478 V
Katoda (+) = Cu2+ + 2 e- Cu |x1 Eo= - 0,21V
Anoda (-) = 2 Na 2 Na+ + 2 e- Eo = - 0,478 V
Katoda (+) = Cu2+ + 2 e- Cu Eo= - 0,21 V
Reaksisel = 2 Na + Cu2+ 2 Na+ + Cu
EoSel = EoKatoda – EoAnoda
= - 0,21 – ( - 0,478 )
= + 0,268 V
E = Eosel – log
= +0,268 – log
= +0,268 – ( 0,029 x 0 )
= +0,268 – 0
= +0,268 V+0,058 V +0,02 V +0,02 V
3. Pengaruh Suhu
Logam Fe dalam larutan NaCl
Logam Fe dalam larutan NaCl 50 oC
Anoda (-) = Fe Fe2+ + 2e- Eo = - 0,478 V
Katoda (+) = 2 H2O + 2e- H2 + 2 OH - Eo= - 0,42 V
Reaksisel = Fe + 2 H2O Fe2+ + H2 + 2 OH-
EoSel = EoKatoda – EoAnoda
= -0,42 – ( -0,478 )
=+ 0,058 V
E = Eosel – log
= +0,058 – log
= +0,058 – ( 0,032 x 0 )
= +0,058 – 0
= +0,058 V+0,02 V +0,02 V
4. Pengaruh Elektrolit
Logam Fe dalam larutan NaCl
Logam Fe dalam aquades
Anoda (-) = Fe Fe2+ + 2e- Eo = - 0,03 V
Katoda (+) = 2 H2O + 2e- H2 + 2 OH - Eo= - 0,01 V
Reaksisel = Fe + 2 H2O Fe2+ + H2 + 2 OH -
EoSel = EoKatoda – EoAnoda
= -0,01 – ( -0,03 )
=+ 0,02 V
o
E = E sel – log
= +0,02 – log
= +0,02 – ( 0,0295 x 0 )
= +0,02 – 0
= +0,02 V+0,02 V
Berdasarkan hasil praktikum ini, dengan menggunakan nilai potensial
logam hasil pengukuran. Dengan menggunakan persamaan Nernst didapatkan
hasil perhitungan E sel sebagai berikut :
Percobaan1 :+0,03 V
Percobaan2 :+0,268 V
Percobaan3 :+0,058 V
Percobaan4 :+0,02 V
Percobaan5 :+0,02 V
Sedangkan berdasarkan hasil teoritis, dengan menggunakan nilai potensial
logam yang tertera pada table reduksi. Dengan menggunakan persamaan Nernst
didapatkan hasil perhitungan E sel sebagai berikut :
Percobaan1 :- 1,268 V
Percobaan2 :+ 3,051 V
Percobaan3 :- 1,268 V
Percobaan4 :-1,268 V
Percobaan5 :+1,56 V
Perbedaan angka pada hasil perhitungan E sel tersebut menunjukan bahwa
potensial logam yang diukur dengan menggunakan elektroda pembanding tidak
100% sama dengan table potensial reduksi yang ada secara teo ritis. Hal ini dapat
disebabkan oleh factor kondisi alat ukur yang kurang baik serta adanya kekeliruan
saat pemilihan katoda anoda juga saat pembacaan angka potensial logam.
VIII. Kesimpulan
Hasil perhitungan potensial sel berdasarkan pengukuran adalah : + 0,03 V ; +0,268
V ; +0,58 V ; +0,02 V ; +0,02 V
Hasil perhitungan potensial sel berdasarkan teoriti s adalah : -1,28 V ; +3,051 V; -
1,268 V ; -1,268 V ;+1,56 V
Hasil pengukuran dengan teoritis berbeda
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa :
- Semakin kiri letak unsur dalam deret volta, maka semakin kuat si fat
reduktornya.
- Logam yang mengalami oksidasi akan lebih mudah berkarat daripada logam
yang mengalami reduksi.
- Suhu berbanding lurus dengan beda potensial. Semakin ti nggi suhu maka
semakin besar nilai beda potensial yang didapat.
- Konsentrasi berbanding lurus dengan beda potensial. Semakin besar
konsentrasi elektrolitnya maka senakin besar pula beda potensial yang
dihasilkannya.
IX. DaftarPustaka
Ngatin, Agustinus. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika .JurusanTeknik Kimia,
PoliteknikNegeri Bandung.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kimia%20dasar/elektrokimia/sel%20elektrokimi
a.htm
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kimia%20dasar/elektrokimia/jenis-
jenis%20sel%20elektrokimia.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektroda
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokimia