Anda di halaman 1dari 10

Praktikum Kimia Fisika II

Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju


Melly Ariani Sidabutar*, Febya Tristinchia Ningrum, Annisa Layla Qodri, Marchelius
Jonathan, Mariabel Maura, , Yaumil Akbar, Wanda R.L (Asisten)
Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Telp/Fax. (0561) 740186 Pontianak 78124
*email: mellyarianis@gmail.com

ABSTRAK

Laju reaksi merupakan perubahan konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam satu satuan
waktu tertentu. Proses penentuan orde reaksi dan harga tetapan laju reaksi penyabunan etil
asetat oleh ion hidroksida dapat dilakukan dengan metode titrasi. Penentuan reaksi seperti
ini didasarkan pada jalanya reaksi yang diikuti dengan proses penentuan konsentrasi untuk
ion –OH pada waktu tertentu dengan cara mengambil sejumlah tertentu larutan tersebut,
kemudian ke dalam larutan yang ada mengandung asam berlebih atau dapat di lakukan
dengan cara mencampurkan larutan NaOH dengan etil asetat lalu larutan yang sudah
tercampur tersebut dicampurkan lagi dengan asam klorida dan bagian yang berlebih dengan
HCl akan dititrasi dengan larutan standar NaOH. Konsentrasi NaOH yang diperoleh yaitu
0,034 M.

Kata kunci : laju reaksi, orde reaksi, tetapan laju

I. Pendahuluan mengandung asam berlebih atau


1.1 Prinsip Percobaan dapat di lakukan dengan cara
Prinsip dari percobaan ini mencampurkan larutan NaOH dengan
yaitu proses penentuan orde reaksi etil asetat lalu larutan yang sudah
dan harga tetapan laju reaksi tercampur tersebut dicampurkan lagi
penyabunan etil asetat oleh ion dengan asam klorida dan bagian yang
hidroksida dapat dilakukan dengan berlebih dengan HCl akan dititrasi
metode titrasi. Penentuan reaksi dengan larutan standar NaOH.
seperti ini didasarkan pada jalanya Reaksi yang terjadi yaitu:
reaksi yang diikuti dengan proses CH3CO2C2H5 + NaOH → C2H5OH
penentuan konsentrasi ion –OH pada + CH3COONa
waktu tertentu dengan cara
mengambil sejumlah tertentu larutan, HCl + NaOH → NaCl + H2O
kemudian ke dalam larutan yang ada
CH3COOC2H5 + NaOH + HCl → CH3COOC2H5+NaOH →
CH3COONa + C2H5Cl + H2O CH3COONa+C2H5

Melly Ariani Sidabutar (D1121171024) Penentuan Orde Reaksi Dan Tetapan Laju
Praktikum Kimia Fisika II

1.2 Tujuan Percobaan tersebut, lalu biarkan selama


waktu tertentu (0 menit, 20
Tujuan dilakukannya
menit dan 40 menit). Kemudian
percobaan penentuan orde reaksi
pepet sebanyak 10 ml, lalu
dan tetapan laju ini adalah untuk
menunjukkan bahwa reaksi ditambahkan larutan HCl
penyabunan etil asetat oleh ion sebanyak 20 ml dan tambahkan
hidroksida adalah reaksi orde indikator pp, baru titrasi
kedua dan akan ditentukan campuran tersebut dengan
tetapan laju reaksinya dengan larutan standar NaOH hingga
cara titrasi. mencapai perubahan warna merah
muda, catat volume larutan NaOH
II. Metodologi yang digunakan dalam proses
titrasi tersebut.
2.1 Alat dan Bahan
2.3 Rangkaian Alat
Alat-alat yang digunakan yaitu
buret 50 mL, klem buret, statif,
erlenmeyer 250 mL,
termometer, pipet ukur 10 mL,
gelas beaker, batang pengaduk,
spatula, cawan petri, waterbath,
labu ukur 250 mL, pipet volume
10 mL.

Bahan-bahan yang
digunakan yaitu akuades (H2O),
etil asestat p.a (CH3COOC2H5), Gambar 1. Rangkaian Alat
indikator PP, larutan asam Titrasi
klorida (HCl) 0,02 M, dan
larutan natrium hidroksida III Hasil Dan Pembahasan
(NaOH) 0,02 M.
3.1 Data Pengamatan
2.2 Prosedur Kerja
3.1.1 Tabel Standarisasi
Pertama akan disediakan
No. VLarutan Vtitrasi
dua erlenmeyer untuk masing-
1. 5 mL 5,2 mL
masing larutan etil asetat dan 2. 5 mL 5,7 mL
NaOH, kemudian disamakan
suhunya 35oC. Setelah sama
3.1.2 Tabel Titrasi
suhunya, dicampurkan kedua
larutan etil asetat dan NaOH N waktu VHCl Vetil&Na Vtitrasi
o OH

Melly Ariani Sidabutar (D1121171024) Penentuan Orde Reaksi Dan Tetapan Laju
Praktikum Kimia Fisika II

1. 3 20m 10mL 20mL Sifat alami suatu reaksi.


L
2. 8 20m 10mL 14,3mL Beberapa reaksi memang secara
L alami lambat atau lebih cepat
3. 15 20m 10mL 14,7mL
L dibandingkan yang lain. Jumlah
4. 25 20m 10mL 15mL spesies yang ikut bereaksi serta
L
5. 40 20m 10mL 15,5mL keadaan fisik reaktan, ataupun
L kekompleksan jalanya
(mekanisme reaksi) dan factor
lain sangat menentukan
kecepatan laju reaksi.
3.2 Pembahasan Konsentrasi reaktan. Karena
persamaan laju reaksi
Laju reaksi merupakan
didefinisikan dalam bentuk
perubahan konsentrasi pereaksi
konsentrsi reaktan maka dengan
atau produk persatuan waktu,
naiknya konsentrasi maka naik
hal itu beartinya terjadi
pula kecepatan reaksinya.
pengurangan konsentrasi
Artinya semakin tinggi
pereaksi atau pertambahan
konsentrasi maka semakin
konsentrasi produk tiap satuan
banyak molekul reaktan yang
waktu tertentu. Orde reaksi
tersedia denngan demikian
merupakan pangkat-pangkat
kemungkinan bertumbukan akan
dalam suatu persamaan laju
semakin banyak juga sehingga
reaksi kimia. Orde reaksi
kecepatan reaksi meningkat.
tergantung reaksi yang
berlangsung, bila pangkat tinggi, Tekanan. Reaksi yang
maka laju reaksi semakin tinggi. melibatkan gas, kecepatan
Konstanta laju reaksi merupakan reaksinya berbanding lurus
laju reaksi bila konsentrasi dari dengan kenaikan tekanan
masing– masing jenis adalah dimana factor tekanan ini
satu. Laju reaksi dapat ekuivalen dengan konsentrasi
dipengaruhi oleh beberapa gas.
faktor, adapun faktor-faktor
tersebut yaitu penambahan Orde reaksi. Orde reaksi
katalis, pengaruh suhu, luas menentukan seberapa besar
permukaan dan konsentrasi zat konsentrasi reaktan berpengaruh
(Bird, 1991; Satrohamidjojo, pada kecepatan reaksi.
2001). Temperatur.
Berikut penjabaran Temperature berhubungan
Faktor yg mempengaruhi laju dengan energi kinetic yang
reaksi: dimiliki molekul-molekul

Melly Ariani Sidabutar (D1121171024) Penentuan Orde Reaksi Dan Tetapan Laju
Praktikum Kimia Fisika II

reaktan dalam Katalis. Adanya katalis


kecenderungannya dalam suatu sitem reaksi akan
bertumbukan. Kenaikan suhu meningkatkan kecepatan reaksi
umumnya menyediakan energi disebabkan katalis menurunkan
yang cukup bagi molekul energi aktifasi. Dengan
reaktan untuk meningkatkan penurunan energi aktifasi ini
tumbukan antar molekul. Akan maka energi minimum yang
tetapi tidak semua reaksi dibutuhkan untuk terjadinya
dipengaruhi oleh temperature, tumbukkan semakin berkurang
terdapat reaksi yang independent sehingga mempercepat
terhadap temperature yaitu terjadinya reaksi.
reaksi akan berjalan melambat
saat temperature di naikkan Pengadukan. Proses
seperti reaksi yang melibatkan pengadukan mempengaruhi
radikal bebas. kecepatan reaksi yang
melibatkan sistem heterogen.
Pelarut. Banyak reaksi Seperti reaksi yang melibatkan
yang terjadi dalam larutan dan dua fasa yaitu fasa padatan dan
melibatkan pelarut. Sifat pelarut fasa cair seperti melarutkan
baik terhadap reaktan, hasil serbuk besi dalam larutan HCl,
intermediate, dan produknya dengan pengadukan maka reaksi
mempengaruhi laju reaksi. akan cepat berjalan.
Seperti sifat solvasi pelarut
terhadap ion dalam pelarut dan Dalam percobaan ini
kekuatan interaksi ion dan yang paling dominan yaitu
pelarut dalam pembentukan pengadukan, konsentrasi, sifat
counter ion. alami dari reaksi, katalis, suhu
dan orde reaksi, dimana yang
Radiasi elektromagnetik paling signifikan adalah
dan Intensitas Cahaya. Radiasi konsentrasi katalis dan suhu.
elektromagnetik dan cahaya Untuk orde reaksi, adanya
merupakansalah satu bentuk kenaikan orde reaksi ini
energi. Molekul-molekul reaktan kemungkinan disebabkan oleh
dapat menyerap kedua bentuk pengaruh perubahan suhu reaski,
energi ini sehingga mereka atau reaksi yang terjadi tidak
terpenuhi atau meningkatkan sesuai dengan model matematis
energinya sehingga atau persamaan yang digunakan
meningkatkan terjadinya dalam menghitung orde reaksi
tumbukan antar molekul tersebut,

Melly Ariani Sidabutar (D1121171024) Penentuan Orde Reaksi Dan Tetapan Laju
Praktikum Kimia Fisika II

Pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi Tetapan laju reaksi disebut
juga koefisien laju atau laju
Pada teori tumbukan, reaksi jenis, dengan lambing k
perubahan jumlah molekul (konstanta). Tetapan laju adalah
pereaksi dapat berpengaruh pada tetapan perbandingan antara laju
laju suatu reaksi. Telah reaksi dan hasil kali konsentrasi
diketahui jumlah mol spesi zat spesi yang mempengaruhi laju
terlarut dalam 1 liter larutan reaksi. Tetapan laju juga
dinamakan konsentrasi molar. merupakan laju reaksi. Tetapan
Bila konsentrasi pereaksi laju juga merupakan perubahan
diperbesar dalam suatu reaksi, konsentrasi pereaktan atau
berarti kerapatannya bertambah produk reaksi per satuan waktu
dan akan memperbanyak dalam suatu reaksi jika
kemungkinan tabrakan sehingga konsentrasi semua pereaksi
akan mempercepat laju reaksi. sama dengan satu(Aboulkasand
Karena persamaan laju Harfi, 2008).
reaksi didefinisikan dalam Langkah pertama yang
bentuk konsentrsi reaktan maka dilakukan pada percobaan ini
dengan naiknya konsentrasi adalah menimbang NaOH
maka naik pula kecepatan sebanyak 0,2 gram, dipindahkan
reaksinya. Artinya semakin ke dalam gelas beaker kemudian
tinggi konsentrasi maka semakin ditambahkan ± 50 mL akuades
banyak molekul reaktan yang untuk melarutkan NaOH dan
tersedia dengan demikian diaduk hingga larut. Larutan
kemungkinan bertumbukan akan dipindahkan ke dalam labu ukur
semakin banyak juga sehingga 250mL kemudian ditambah
kecepatan reaksi meningkat. akuades hingga tanda batas dan
dikocok hingga homogen.
Orde reaksi merupakan Selanjutnya dipipet HCl
pangkat-pangkat dalam suatu sebanyak 0,4mL dan dilarutkan
persamaan laju reaksi kimia. dalam 250mL akuades. Akuades
Orde reaksi tergantung reaksi digunakan untuk melarutkan
yang berlangsung bila pangkat NaOH dan HCL karena akuades
tinggi, maka laju reaksi semakin merupakan pelarut yang baik
tinggi. Orde reaksi dapat yang dapat menyerap berbagai
mempengaruhi kecepatan reaksi, partikel yang ditemuinya.
orde reaksi total merupakan Standarisasi dapat
jumlah total dari orde-orde dilakukan dengan titrasi. Titrasi
reaksi tersebut(Bird, 1993). merupakan proses penentuan

Melly Ariani Sidabutar (D1121171024) Penentuan Orde Reaksi Dan Tetapan Laju
Praktikum Kimia Fisika II

konsentrasi suatu larutan dengan menstandarkan larutan yaitu, 1.


mereaksikan larutan yang sudah Pembuatan langsung larutan
ditentukan konsentrasinya dengan melarutkan suatu zat
(larutan standar). Titrasi asam murni dengan berattertentu,
basa adalah suatu titrasi dengan kemudian diencerkan sampai
menggunakan reaksi asam basa memperoleh volume tertentu
(reaksi penetralan). Prosedur secara tepat. Larutan ini disebut
analisis pada titrasi asam basa larutan standar primer,
ini adalah dengan titrasi sedangkan zat yang kita
volumemetri, yaitu mengukur gunakan disebut standar primer.
volume dari suatu asam atau 2. Larutan yang konsentrasinya
basa yang bereaksi (Syukri, tidak dapat diketahui dengan
2009). cara menimbang zatkemudian
melarutkannya untuk
memperoleh volum tertentu,
tetapi dapatdistandartkan dengan
larutan standar primer, disebut
larutan standar skunder.
(Sukmariah,2000).
Gambar 2. Struktur Indikator PP
Tujuan dari variasi waktu
Berdasarkan teoritis, tersebut digunakan untuk
menyatakan bahwa laju reaksi mengetahui perbandingan laju
dan konstanta laju reaksi reaksi terhadap waktu yang
berbanding lurus. Dengan digunakan larutan untuk
demikian, konstanta laju reaksi bereaksi. Waktu terhitung
semakin kecil apabila suatu setelah kedua larutan bercampur.
reaksi akan berlangsung lambat. Reaksi yang terjadi adalah :
Pada percobaan ini larutan CH3COOO2H5 + NaOH
NaOH harus distandarisasi CH3COONa + 3H2O3
karena larutan NaOH
merupakan standar sekunder Standarisasi dilakukan
yang memiliki sifat hidroskopis dengan menggunakan 5mL
atau mudah berubah larutan NaOH. Kemudian
konsntrasinya karena bereaksi ditambahkan indikator PP 3
dengan udara bebas dan HCl tetes. Penggunaan indikator PP
merupakan standar primer. bertujuan sebagai indikator yang
Larutan standar adalah larutan menunjukkan titik akhir titrasi.
yang diketahui konsentrasinya,
yang akan digunakan pada
analisis volumetri. Ada dua cara

Melly Ariani Sidabutar (D1121171024) Penentuan Orde Reaksi Dan Tetapan Laju
Praktikum Kimia Fisika II

Titrasi adalah metode penetapan kedua larutan. Selain itu juga


kadar suatu larutan dengan untuk mencegah menguapnya
menggunakan laruta standar larutan etil asetat yang sifatnya
yang sudah diketahui mudah menguap. Kemudian
konsentasinya. Dalam hal ini, dipipet 20mL etil asetat dan
suatu larutan yang 20mL NaOH lalu dipanaskan di
konsentrasinyatidak diketahui dalam waterbath sampai 40oC.
sampai reaksi kimia antara Suhu kedua larutan harus sama
kedua larutan tersebut sebab suhu merupakan salah
berlangsung sempurna. Titik satu faktor yang mempengaruhi
ekuivalen dalam titrasi adalah laju reaksi pada suatu reaksi
titik keadaan asam-basa dapat sehingga akan mengganggu
ditentukan secara stokiometri. penentuan tetapan laju reaksi
(Chandra, 2012) akibat berkurangnya jumlah
konsentrasi reaktan dan
Titik akhir titrasi bertambahnya jumlah
ditandai dengan perubahan konsentrasi produk. Selain itu
warna. Perubahan warna pada agar reaksi penyabunan etil
indikator PP dan zat yang asetat dengan ion hidroksida
digunakan berdisosiasi menjadi cepat terjadi . dimana apabila
bentuk tak berwarna dan suhu dinaikkan maka partikel-
kemudian menjadi ion dengan partikel didalam larutan tersebut
system konjugasi sehingga bertumbuk antara satu dengan
muncul warna merah muda. yang lainnya oleh sebab itu
Titrasi dilakukan secara duplo terjadi energy kinetik partikel
bertujuan untuk menentukan pereaksi akibatnya laju reaksi
konsentrasi NaOH pada saat semakin besar. Apabila larutan
titrasi. Konsentrasi NaOH yang NaOH dan larutan etil asetat
diperoleh yaitu 0,034 M. telah mencapai suhu thermostat,
Selanjutnya, dipipet etil asetat maka larutan etil astetat
sebanyak 1,24 mL kemudian di dicampurkan dengan cepat pada
larutkan dalam 250mL akuades. larutan NaOH. Pada saat etil
Didapatkan konsentrasi etil asetat dan NaOH dicampurkan
asetat 10,12 M. Larutan terjadi reaksi saponifikasi.
etilasetat dan natrium hidroksida Setelah dicampurkan kedua
ditempatkan pada erlenmeyer larutan tersebut dibiarkan dalam
bertutup agar kedua larutan kurun waku 3,8,15,25,40 menit.
tersebut tidak terkontaminasi Tujuan dari variasi waktu
dengan zat lain yang dapat tersebut untuk mengetahui
mempengaruhi konsentrasi perbandingan laju reaksi

Melly Ariani Sidabutar (D1121171024) Penentuan Orde Reaksi Dan Tetapan Laju
Praktikum Kimia Fisika II

terhadap waktu yang digunakan IV. SIMPULAN


larutan umtuk bereaksi. Tiga
menit setelah reaksi dimulai Berdasarkan hasil percobaan
dipipet 10mL campuran reaksi yang telah dilakukan maka disimpulkan
dan dimasukkan kedalam salah bahwa reaksi penyabunan etil asetat
satu labu yang berisi 20mL HCl oleh ion hidroksida merupakan orde
lalu ditambahkan 3 tetes reaksi kedua dan harga konsnta laju (B)
indikator PP. Penambahan HCl yang dihasilkan dari grafik adalah
berfungsi untuk menetralkan sebesar 0,0016x.
campuran karena campuran DAFTAR PUSTAKA
bersifat basa akibat kelebihan
NaOH (ion OH-). Setelah Aboulkas and Harfi K.E., 2008.
larutan ditambahkan dan Study of the kinetic and
indikator diteteskan, baru mulai mechanisms of thermal
lakukan titrasi untuk campuran decomposition of morocco oil
tersebut dengan larutan standar shale Vol 25 No 4, pp:426-443
NaOH hingga mencapai
Bird, S. 1991. “Laju Reaksi dan
perubahan warna merah muda.
Tetapan Laju”. Erlangga. Jakarta
Setelah itu catat hasil volume
NaOH pada setiap variasi waktu. Bird, Tony. 1993. “Kimia Fisika
Pada (t=3menit) volume yang Untuk Universitas”. Gramedia.
didapat 20mL, (t=8menit) Jakarta
volume yang didapat 14,3 mL,
(t=15menit) volume yang Chandra, Achmad Dwiana. 2012.
didapat 14,7 mL, (t=25menit) Rancang Bangun Kontrol pH
volume yang didapat 15 mL, Berbasis Self Tuning PID
(t=40menit) volume yang melalui Metode Adaptive
didapat 15,5 mL. Hal tersebut Control. Jurnal Teknik POMITS
sesuai dengan konsep laju reaksi Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
yang menyatakan bahwa
Sastrohamidjojo, H. 2001. “Kimia
semakin rendah suhu maka
Fisika”. Renika Cipta. Jakarta
semakin lambat reaksi yang
terjadi. Bedasarkan hasil grafik Sukmariah. 2000. ”Kimia
dibawah laju reaksi yang didapat Kedokteran Edisi 2’. Binarupa
pada percobaan ini adalah. Aksara : Jakarta.

Syukri. 2009. “Kimia Dasar 2”.


Bandung : ITB.

Melly Ariani Sidabutar (D1121171024) Penentuan Orde Reaksi Dan Tetapan Laju
Praktikum Kimia Fisika II

LAMPIRAN

FOTO

Keterangan:

Gambar 1. Proses Titrasi

Gambar 2. Proses Pengadukan

Gambar 3. Hasil Titrasi

Gambar 4. Proses Pemanasan

Gambar 5. Hasil Titrasi

Melly Ariani Sidabutar (D1121171024) Penentuan Orde Reaksi Dan Tetapan Laju
Praktikum Kimia Fisika II

LAMPIRAN

PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan laju


reaksi?

Jawab :

Laju reaksi merupakan perubahan


konsentrasi pereaksi atau produk
dalam satuan-satuan waktu
tertentu. Laju reaksi dapat
dinyatakan sebagai laju
berkurangnya konsentrasi suatu
pereaksi atau bertambah
konsentrasi suatu produk.

2. Apa yang mempengaruhi laju suatu


reaksi?

Jawab :

seperti sifat pereaksi, konsentrasi,


temperatur dan katalis.

3. Apa yang dimaksud dengan orde


reaksi

Jawab :

Orde reaksi merupakan pangkat-


pangkat dalam suatu persamaan
laju reaksi kimia.

Melly Ariani Sidabutar (D1121171024) Penentuan Orde Reaksi Dan Tetapan Laju

Anda mungkin juga menyukai