Anda di halaman 1dari 11

AT – TADBIR

JURNAL ILMIAH MANAJEMEN

Homepage: ojs.uniska.ac.id/attadbir

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA


KARYAWAN
(Study Kasus Pada PT. Mitra Dana Putra Utama Banjarmasin)

Azahraty
Fakultas Ekonomi Uniska Banjarmasin
Jl. Adhyaksa No. 2 Kayu Tangi Banjarmasin Kalimantan Selatan
e-mail: azahraty@gmail.co.id

Abstract
This study aims to analyze the influence of leadership style and work discipline that has the
most dominant influence on employee performance PT.Mita Dana Putra Utama
Banjarmasin .. This research uses a kind of descriptive analytical research with
quantitative approach. The method used in this research is survey method. Data analysis
used is by regression test by using program of SPSS for windows 21. From result of
regression test got Competence variable (X2) has highest value 0,433 with significant
0,000, leadership style variable (X1) value 0,315 with significant 0,000, variable of
discipline work (X3) value 0,224 significant 0,004. The value of R Squre shows the value of
0.917 or 91.70% is defined as 91.70% performance in PT.Mitra Dana Putra Utama
Banjarmasin influenced by leadership style, competence, work discipline, the remaining
8.30% influenced by other variables..

Keywords: Leadership Style, Work discipline, Employee Performance

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin
Kerja yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan PT.Mita Dana
Putra Utama Banjarmasin.. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitis
dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode
survey. Analisis data yang digunakan adalah dengan uji regresi dengan menggunakan
program SPSS for windows 21. Dari hasil uji regresi didapatkan variabel Kompetensi (X2)
memiliki nilai beta paling tinggi 0,433 dengan signifikan 0,000, variabel gaya
kepemimpinan (X1) nilai 0,315 dengan signifikan 0,000, variabel disiplin kerja (X3) nilai
0,224 signifikan 0,004. Nilai R Squre menunjukkan nilai 0,917 atau 91,70% ini diartikan
sebagai 91,70% kinerja pada PT.Mitra Dana Putra Utama Banjarmasin di pengaruhi oleh
gaya kepemimpinan, kompetensi, disiplin kerja, sisanya 8,30% dipengaruhi variabel lain.

Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, disiplin Kerja, Kinerja Karyawan

24
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

manajemen. Seorang pemimpin dianggap baik


PENDAHULUAN
jika mau menerima adanya perubahan,mau
Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai menerima kritik dan saran dari bawahan secara
posisi yang sangat penting mengingat kinerja terbuka, dansering memperhatikan kesejateraan
perusahaan sangat di pengaruhi oleh kualitas mereka. Pemimpin organisasi dapat
sumber daya manusianya. Kinerja yang baik mempengaruhi perilaku dengan cara menciptakan
merupakan suatu hasil yang ingin di capai oleh sistem dan proses organisasi yang sesuai
setiap perusahaan. Perusahaan yang baik kebutuhan, baik kebutuhan individu, kebutuhan
memerlukan karyawan yang mempunyai daya kelompok maupun kebutuhan organisasi.
kerja atau Kinerja yang tinggi, untuk Prasetyo (2008:171), Gaya Kepemimpinan
mengantisipasi peluang dan tantangan merupakan bentuk perilaku yang dapat dibuat
lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dalam mengintegrasikan tujuan dengan tujuan individu,
pencapaian tujuan perusahaan, maka pengelolaan maka gaya kepemimpinan merupakan norma
sumber daya manusianya harus di arahkan untuk perilaku seseorang yang dipergunakan untuk
menjadi pemikir dan penentu jalannya mempengaruhi orang lain sesuai dengan
perusahaan serta menjadi pelaksana bagi keinginannya. Seorang pemimpin yang efektif
kelangsungan usaha secara berkesinambungan. harus tanggap terhadap perubahan, mampu
Untuk mencapai kinerja yangtinggi, diperlukan menganalisis kekuatan dan kelemahan sumber
Pemimpin yang memiliki potensi untuk daya manusianya sehingga mampu
mengarahkan bawahannya. memaksimalkan kinerja organisasi dan
Pihak perusahaan akan sangat di untungkan memecahkan masalah dengan tepat.
apabila karyawannya atau Sumber Daya Manusia Kedisplinan merupakan fungsi operatif
di perusahaan mereka mencapai hasil optimal Manajemen Sumber Daya Manusia yang
dalam mengerjakan tugas-tugas mereka, ide-ide terpenting karena semakin baik disiplin
cemerlang buat pelaksanaannya. karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang
perencanaan perusahaan akan berjalan dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang
dengan baik apabila ada sebuah kesepakatan baik, sulit bagi perusahaan mencapai hasil yang
bekerja sama dalam sebuah tim, antara atasan dan optimal.
bawahan untuk itu Kepemimpinan Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
profesionalyang diperlukan buat pemenuhan ide rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-
tersebut serta kompetensi dan displin oleh tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan
karyawan dapat membuat kinerja perusahaan mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan
dapat tercapai dan memenuhi target pada terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
waktunya. masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer
Hal pertama yang mempengaruhi kinerja selalu berusaha agar para bawahannya
karyawan adalah kepemimpinan didefinisikan mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer
sebagai kemampuan yang dimiliki dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika
seseoranguntuk mempengaruhi orang lain agar para bawahannya berdisiplin baik. Untuk
bekerja mencapai tujuan dan sasaran, memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang
Patola(dalam ummah, 2011:6). Kemampuan baik memang merupakan hal yang cukup sulit,
mempengaruhi yang dimiliki seorang pimpinan karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
akan menentukan cara yang digunakan karyawan Terkadang kekurangtahuan karyawan
dalam mencapai hasilkerja. Hal ini didasarkan tentang peraturan, prosedur, dan akan kebijakan
pada argument yang menyatakan bahwa seorang yang ada merupakan penyebab terbanyak
pemimpin memiliki otoritas dalam tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk
merencanakan, mengarahkan, mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya
mengkoordinasikan, dan mengawasi perilaku memberikan program orientasi kepada tenaga
karyawan sesuai dengan fungsi dari kerja. Selain memberikan orientasi, pimpinan

25
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

harus menjelaskan secara rinci peraturan dengan cara yang sama dalam kondisi yang
peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional, serupa dan pola itu membentuk kebiasaan
dan konsekuensinya. Demikian pula tindakan yang setidaknya dapat diperkirakan
peraturan/prosedur atau kebijakan yang bagi mereka yang bekerja dengan orang-
mengalami perubahan atau diperbaharui,
orang.
sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui
Menurut Kartini Kartono (2011:93),
diskusi aktif.
Siagian (2004:305) mengemukakan bahwa
fungsi dari kepemimpinan ialah memandu,
disiplin karyawan dalam manajemen sumber menuntun, membimbing, membangun,
daya manusia berangkat dari pandangan bahwa memberi atau membangunkan motivasi-
tidak ada manusia yang sempurna, lepas dari motivasi kerja, mengemudikan organisasi,
kesalahan dan kekhilafan. Jadi disiplin karyawan menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang
adalah suatu bentuk pelatihan karyawan yang baik, memberikan supervise/pengawasan
berusaha memperbaiki dan membentuk yang efisien, dan membawa para
pengetahuan ,sikap dan perilaku karyawan pengikutnya kepada sasaran yang dituju,
sehingga perilaku karyawan tersebut secara suka sesuai dengan ketentuan waktu dan
rela berusaha bekerja secara koperatif dengan
perencanaan.
para karyawan lain serta meningkatkan prestasi
Salah satu pendekatan kepemimpinan
kerja.
yang paling banyak diteliti adalah teori jalur
sasaran (Path-goal theory).Dasar dari teori ini
TINJAUAN PUSTAKA
adalah bahwa tugas seorang pemimpin
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin
adalah membantu anggotanya dalam
merupakan hal yang ikut menentukan
memberi informasi, dukungan, dan sumber
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
daya lain yang penting dalam mencapai
Dan penerapan gaya memimpin antara satu
tujuan mereka (Robbins, 2011:418).
organisasi dengan organisasi yang lain
Sedangkan gaya kepemimpinan menurut
berbeda-beda sesuai dengan kondisi
pendapat Ranu Pandjojon dan Husnan (1986:
organisasi dan pola kerja anggota organisasi,
28) adalah sebagai berikut : “gaya
sehingga dalam penerapannya gaya
kepemimpinan sebagai pola tingkah laku
kepemimpinan ini akan meningkatkan
yang dirancang untuk mengintegrasikan
kinerja para anggota organisasi.
tujuan organisasi dengan tujuan individu
Ada beberapa pengertian gaya
untuk mencapai tujuan tertentu, setiap
kepemimpinan menurut para ahli. Menurut
pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan
Mitfah Toha (1993: 297), bahwa gaya
yang berbeda-beda antara yang satu dengan
kepemimpinan adalah perilaku yang
yang lain dan tidak semestinya suatu gaya
digunakan oleh seseorang pada saat orang
lebih baik atau lebih jelek daripada gaya
tersebut mencoba mempengaruhi orang lain.
kepemimpinan yang lainnya”.
Gaya kepemimpinan menurut Kartini
Dari beberapa pendapat di atas, maka
Kartono (2005: 46) mendefinisikan “gaya
dapat disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan adalah pola-pola perilaku
kepemimpinan adalah pola perilaku yang
yang diterapkan seorang pemimpin dalam
dilakukan oleh seseorang pemimpin pada
bekerja dengan melalui orang lain seperti
saat pemimpin tersebut mencoba
dipersepsikan orang-orang”. Pola perilaku
mempengaruhi perilaku orang lain agar
konsisten yang dimaksud disini adalah pola-
bekerja mancapai tujuan dan sasaran yang
pola yang timbul pada diri orang-orang pada
waktu mereka mulai memberikan tanggapan

26
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

telah ditetapkan sesuai dengan kondisi dan Kepemimpinan merupakan tulang


situasi dalam organisasi. punggung pengembangan organisasi karena
Setiap pemimpin memiliki gaya tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit
kepemimpinan yang berbeda-beda. Dasar mencapai tujuan organisasi.Jika seorang
yang digunakan dalam memilih gaya pemimpin berusaha untuk mempengaruhi
kepemimpinan merupakan tugas yang harus perilaku orang lain,maka orang tersebu perlu
dilakukan oleh pimpinan. Seorang pimpinan memikirkan gaya kepemimpinannya. Gaya
harus mempunyai kapasitas untuk membaca kepemimpinan adalah perilaku dan strategi
situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya sebagai hasil kombinasi dari falsafah,
kepemimpinannya sesuai dengan situasi dan keterampilan, sifat dan sikap yang sering
kondisi suatu organisasi. Menurut diterapkan seorang Pemimpin karena ia
Heidjrachman dan Suad Husnan (2002:225) mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya
secara umum, gaya kepemimpinan dapat (Tampubolon ,2007:3).
dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu : Gaya kepemimpinan adalah suatu cara
1) Gaya kepemimpinan otokratik (The yang digunakan oleh seorang pemimpin
Autocratic Leader), Menurut tipe ini, dalam mempengaruhi perilaku orang lain.
pimpinan yang mengambil keputusan dan Dari gaya ini dapat diambil manfaatnya
pimpinan pula yang bertanggungjawab untuk dipergunakan sebagai pemimpin dalam
atas keberhasilan tujuan karena pemimpin memimpin bawahan atau para pengikutnya.
yang otokrasi menganggap bahwa Gaya kepemimpinan merupakan norma
bawahannya tidak mampu untuk perilaku yang dipergunakan oleh seseorang
mengarahkan diri mereka sendiri. pemimpin pada saat mencoba mempengaruhi
2) Gaya kepemimpinan partisipasi (The perilaku orang lain atau bawahan. Dalam hal
Participative Leader), Seorang pemimpin ini usaha menyelaraskan persepsi di antara
yang partisipasif menjalankan orang yang akan mempengaruhi
kepemimpinannya melalui konsultasi. perilakudengan orang yang perilakunya akan
Bawahan dilibatkan dalam pengambilan dipengaruhi menjadi amat penting
keputusan dengan cara menerima berbagai kedudukannya (Thoha, 2010:303).
pendapat dan pemikiran dari bawahan Disiplin adalah suatu bentuk ketaatan
mengenai keputusan yang akan ia ambil. terhadap aturan, baik tertulismaupun tidak
Ia akan mendengarkan dan menerima ide tertulis yang telah ditetapkan. Disiplin kerja
atau pemikiran dari bawahannya sejauh pada dasarnyaselalu diharapkan menjadi ciri
pemikiran tersebut dapat dipraktekkan. setiap sumber daya manusia dalam
3) Gaya kepemimpinan “kendali bebas” (The organisasi,karena dengan kedisplinan
Free Rein Leader), Menurut tipe ini, organisasi akan berjalan dengan baik dan
pemimpin mendelegasikan wewenang bisamencapai tujuannya dengan baik pula
untuk mengambil keputusan kepada (Setiyawan dan Waridin, 2006:189).
bawahan. Pemimpin menyerahkan Disiplin kerja adalah suatu alat yang
tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan digunakan para manajer untukberkomunikasi
kepada bawahan dalam arti pemimpin dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
ingin agar bawahan bisa mengendalikan mengubah suatuperilaku serta sebagai suatu
diri terhadap penyelesaian suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
pekerjaan. dankesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma yang

27
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

berlaku (Veithzal Rivai dan Ella Jauvani, pimpinan dalam mengambil tindakan, ada
2009: 825). tidaknya pengawasan pimpinan, ada tidaknya
Siagian (2004:305) mengemukakan perhatian kepadakaryawan, diciptakan
bahwa disiplin karyawan dalam manajemen kebiasaan-kebiasaan yang mendukung
sumber daya manusia berangkat dari tegaknya disiplin(Singodemedjo dalam
pandangan bahwa tidak ada manusia yang sutrisno,2009:89-92).
sempurna, lepas dari kesalahan dan Ada beberapa tingkat dan jenis sanksi
kekhilafan. Jadi disiplin karyawan adalah pelanggaran kerja yangumumnya berlaku
suatu bentuk pelatihan karyawan yang dalam suatu organisasi yaitu sanksi
berusaha memperbaiki dan membentuk pelanggaran ringan,sedang dan berat.sanksi
pengetahuan ,sikap dan perilaku karyawan pelanggaran ringan meliputi teguran lisan,
sehingga perilaku karyawan tersebut secara tegurantertulis dan pernyataan tidak puas
suka rela berusaha bekerja secara koperatif secara tertulis. Sanksi pelanggaran
dengan para karyawan lain serta sedangmeliputi penundaan kenaikan gaji,
meningkatkan prestasi kerja.Berdasarkan penurunan gaji, dan penundaan
pengertian diatas disimpulkan bahwa disiplin kenaikanjabatan. Sanksi pelanggaran berat
kerjamerupakan suatu sikap, tingkah laku, meliputi penurunan pangkat, pembebasandari
dan perbuatan yang sesuai denganperaturan jabatan, pemberhentian dan pemecatan (Rivai
baik tertulis maupun tidak tertulis, dan bila dan Ella, 2009:831).
melanggar akan adasanksi atas Selanjutnya adalah keadilan yaitu tidak
pelanggarannya. membedakan pegawai yang satudengan yang
Terdapat empat perspektif daftar yang lain karena instansi melakukan keadilan
menyangkut disiplin kerja menurut Siagian terhadap semuapegawai. Sanksi hukuman
(2004:306) yaitu Disiplin retributive hendaknya bersifat mendidik dan menjadi
(retributive discipline)yaitu berusaha alatmotivasi untuk memeilhara kedisiplinan
menghukum orang yang berbuat dalam perusahaan. Kemudian ketegasan
salah.Disiplin korektif(corrective discipline) adalah pimpinan menegur dan menghukum
yaitu berusaha membantu karyawan setiap karyawan setiap karyawan dapat
mengkoreksiperilakunya yang tidak mewujudkan kedisiplinan yang baik dalam
tepat.Perspektif hak-hak individu (individual perusahaan.
rightperspective) yaitu berusaha melindungi Hubungan kemanusiaan adalah
hak-hak dasar individu selamatindakan- hubungan yang harmonis diantara sesama
tindakan disipliner.Perspektif utilitarian karyawan, ikut menciptakan kedisiplinan
(utilitarian perspective)yaitu berfokus kepada yang baik pada suatu perusahaan(Hasibuan,
penggunaan disiplin hanya pada saat 2006:194-198).
konsekuensikonsekuensitindakan disiplin Disiplin perlu untuk mengatur tindakan
melebihi dampak-dampak negatifnya. kelompok, dimana setiap anggotanya harus
Disiplin kerja dapat dipengaruhi mengendalikan dorongan hatinya dan bekerja
beberapa faktor, yaitu besar kecilnya sama demi kebaikan bersama. Dengan kata
pemberian kompensasi, ada tidaknya lain, mereka harus secara sadar tunduk pada
keteladanan pimpinan dalam perusahaan,ada aturan perilaku yang diadakan oleh
tidaknya keteladanan pimpinan dalam kepemimpinan organisasional, yang
perusahaan, ada tidaknya aturanpasti yang ditujukan pada tujuan yang hendak dicapai.
dapat dijadikan pegangan, keberanian Disiplin yang baik mencerminkan besarnya

28
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

tanggung jawab seseorang terhadap tugas- sangat penting. Kesesuaian antara


tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini pendekatan dan metode dengan strategi yang
mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan dijalankan oleh organisasi juga akan
terwujudnya tujuan perusahaan. Guna menentukan efektifitas sistem penilaian dan
mewujudkan tujuan perusahaan, yang hal ini juga akan mengakibatkan efektifnya
pertama harus segera dibangun dan implementasi strategi melalui aktivitas
ditegakkan diperusahaan adalah kedisiplinan individu dan kelompok.
karyawan.Jadi, kedisiplinan merupakan kunci Pengertian kinerja menurut Benardin dan
keberhasilan suatu perusahaan dalam Russel (1998) adalah pencatatan outcome
mencapai tujuan. yang dihasilkan pada fungsi atau aktivitas
Kinerja karyawan dalam periode waktu pekerjaan secara khusus selama periode
tertentu pelu dievaluasi atau dinilai karena waktu tertentu. Menurut Wood et al. (2001)
penilaian terhadap kinerja karyawan kinerja merupakan suatu pengukuran ringkas
merupakan bagian dari proses staffing, yang dari kuantitas dan kualitas kontribusi tugas-
dimulai dari proses rekrutmen, seleksi, tugas yang dilakukan oleh individu atau
orientasi, penempatan, pelatihan dan proses kelompok untuk kerja unit atau organisasi
penilaian kerja (Syafarudin Alwi, 2001). (sekolah).
Kenyataan dewasa ini menunjukkan masih Kinerja adalah tingkat keberhasilan
relative banyak organisasi atau perusahan dalam melaksanakan tugas dan kemampuan
mengabaikan fungsi penilaian terhadap untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
kinerja. Padahal penilaian terhadap kinerja (Gibson,Ivancevich &Donelly,1997). Konsep
merupakan bagian yang sangat penting dari kinerja merujuk kepada tingkat pencapaian
manajemen kinerja dan mungkin juga sistem karyawan atau organisasi terhadap
penilaian yang diterapkan tidak sesuai persyaratan pekerjaan. Graounlud,1992
dengan kultur organisasi yang dikembangkan seperti diktif oleh Sangkala (2006)
sehingga tidak mendorong motivasi kerja. mendefinisikan kinerja sebagai “penampilan
Hal ini mengakibatkan adanya proses perilaku kerja yang ditandai oleh keluwesan
penilaian kinerja yang cenderung bersifat gerak, ritme dan urutan kerja yang sesuai
administratif, subjektif, dan kurang memiliki dengan prosedur sehingga diperoleh hasil
daya pembeda yang valid. yang memenuhi syarat kualitas, kecepatan
Penilaian kinerja yang efektif berfokus dan jumlah”. Wall et al. (1990),
pada hasil kerja yang terkait secara langsung mendefinisikan kinerja sebagai prestasi yang
dengan misi dan tujuan organisasi sehingga dapat ditunjukkan oleh karyawan. Ia
nantinya dapat menunjang implementasi merupakan hasil yang dapat dicapai dalam
strategi bisnis. Hal ini akan terwujud apabila melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
karyawan memahami dimensi-dimensi yang kepadanya berdasarkan kecakapan,
dievaluasi, aspek-aspek yang dinilai dari pengalaman, dan kesungguhan serta waktu
jabatannya dan mereka memandang penilaian yang tersedia.
telah dilakukan secara terbuka dan valid Kerangka pemikiran dalam penelitian ini
(wall et al.1990). Dalam hal ini diperlukan yakni Variabel Dependen adalah Kinerja dan
adanya interaksi antara penilai dengan Variabel Independen adalah Gaya
individu yang dinilai dalam proses penentuan Kepemimpinan, dan Disiplin Kerja,
dimensi kegiatan, standar penilaian, dan hubungan variabel tersebut dapat dilihat pada
metode penilaian memegang peranan yang gambar berikut:

29
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

Gaya Kepemimpinan
(X1)

Kinerja pegawai

Disiplin Kerja

Hubungan Variabel Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan.

Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, maka hipotesis sebagaiberikut:


1. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja karyawan
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja karyawan
secara parsial.
Ha : Terdapat pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja karyawan secara
parsial.
2. Pengaruh disiplin kerja terhadap variabel kinerja karyawan
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel disiplin kerja terhadap variabel kinerja karyawan secara
parsial.
Ha : Terdapat pengaruh antara variabel disiplin kerja terhadap variabel kinerj karyawan secara parsial..

METODE PENELITIAN Merupakan data yang diperoleh dari


pengumpulan langsung dari lapangan (tidak
Desain penelitian yang digunakan adalah melalui media perantara), berupa opini
desain deskriptif analitik kuantitatif yang subjek (orang) secaraindividual atau
bertujuan menguraikan sifat dan karakteristik kelompok, hasil observasi terhadap suatu
data-data atau variabel yang akan diuji, benda (fisik),kejadian atau kegiatan, dan
sehingga dalam penelitian ini digunakan hasil pengujian. Adapun data primer
untuk menganalisis data yang diperoleh, agar yangdigunakan dalam penelitian ini, yaitu:
dapat diketahui pengaruh antar variabel 1). Kuesioner
bebas (Dependent) dan terikat ( Kuesioner merupakan penelitian dengan
Independent). Variabel yang akan diuji cara mengajukan daftar pertanyaan langsung
Variabel Independen Gaya Kepemimpinan kepada responden, yaitu pada karyawan PT.
X1 ,Kompetensi X2,Disiplin kerjaX3 dan Mitra Dana Putra Utama di Banjarmasin.
variabel Dependen Kinerja Karyawan (Y). 2). Wawancara
Dalam penelitian ini digunakan analisis data Adalah teknik pengumpulan data yang
melalui software SPSS 21. dilakukan dengan cara melakukan tanya
Dalam memperoleh data yang jawab dengan pimpinan danpada karyawan
dibutuhkan guna melengkapi PT. Mitra Dana Putra Utama di Banjarmasin
prosespenelitian ini, penulis melakukan yang berhubungan dengan penelitian.
serangkaian kegiatan yang bersumber dari:
a. Data Primer (Primary Data)

30
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

b. Data Sekunder (Secondary Data) a. Jika r hitung positif serta r hitung > r
Data sekunder adalah sumber data tabel maka butir atau variabel tersebut valid.
penelitian yang diperoleh secara tidak b. Jika r hitung tidak positif dan r hitung
langsung melalui media perantara (diperoleh < r tabel maka butir atau variabel tersebut
dan dicatat oleh pihak lain). tidak valid, (Ghozali, 2011: 53)
Adapun data sekunder yang digunakan Berdasarkan hasil perhitungan dapat
oleh penulis adalah: disimpulkan dengan total sampel N = 62
1. Riset Kepustakaan : Kepustakaan (Library responden dengan tingkat signifikansi
Research) adalah penelitian yang sebesar 5% dan didapat nilai rtabel sebesar
datanyadiambil terutama atau seluruhnya 0,2500, kemudian dibandingkan dengan
dari kepustakaan (buku, dokumen,artikel, rhitung diketahui dari hasil SPSS V21,
jurnal, internet dan lain sebagainya). dengan demikian diketahui bahwa semua
2. Populasi, Menurut Riduwan dan Kuncoro nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel,
(2011:38) populasi adalah keseluruhandari berarti semua item instrumen tersebut
karakteristik atau unit hasil pengukuran dinyatakan valid dan bisa dijadikan sebagai
yang menjadi objek penelitin, data dalam penelitian ini
ataupopulasi merupakan objek atau subjek Begitu juga dengan variable disiplin
yang berada pada suatu wilayah kerja dapat disimpulkan dengan total sampel
danmemenuhi syarat-syarat tertentu N = 62 responden dengan tingkat signifikansi
berkaitan dengan masalah penelitian. sebesar 5% dan didapat nilai rtabel sebesar
Populasi yang dimaksud disini ialah 0,2500, kemudian dibandingkan dengan
karyawan pada PT. Mitra Dana Putra rhitung diketahui dari hasil SPSS V21,
Utama di Banjarmasin, yang berjumlah 62 dengan demikian diketahui bahwa semua
orang karyawan. nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel,
3. Sampel, Sampel merupakan bagian dari berarti semua item instrumen tersebut
jumlah dan karakteristik yang dimiliki dinyatakan valid dan bisa dijadikan sebagai
populasi tersebut (Sugiyono,2008:44). data dalam penelitian ini.
Sampel yang digunakan pada karyawan Dari variable kinerja karyawan dapat
PT.Mitra Dana Putra Utama Banjarmasin disimpulkan dengan total sampel N= 62
berjumlah 62 Orang karyawan. responden dengan tingkat signifikansi
sebesar 5% dan didapat nilai rtabel sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN 0,2500, kemudian dibandingkan dengan
Hasil Uji Kualitas data Variabel rhitung diketahui dari hasil SPSS V21,
Uji validitas dilakukan dengan dengan demikian diketahui bahwa semua
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel,
tabel untuk degree of freedom (df) = n-2 berarti semua item instrumen tersebut
dengan alpha 0,05. Jika rhitung lebih besar dinyatakan valid dan bisa dijadikan sebagai
dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau data dalam penelitian ini.
pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk Dari hasil perhitungan yang dilakukan
hasil analisis dapat dilihat pada output uji untuk variable gaya kepemimpinan, disiplin
reliabilitas pada bagian corrected item total kerja dan, kinerja karyawan menunjukkan
correlation. Dalam pengambilan keputusan hasil yang baik, karena syarat syarat
untuk menguji validitas indikatornya adalah: minimum yang harus dipenuhi agar

31
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

kuesioner dikatakan reliabel adalah lebih X2, secara bersama-sama berpengaruh pada
besar dari 0,6 dapat terpenuhi, sehingga kinerja.
dapat disimpulkan bahwa kuesioner 3. Uji t
diakatakan reliabel. Teknik uji T yang dilakukan yaitu
1. Analisis Regresi Linear Berganda dengan melihat nilai T signifikan pada hasil
Dari tabel 1 diatas, maka persamaan pengolahan data melalui SPSS. Dalam
Regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut: penelitian ini α yang digunakan yaitu sebesar
Y= 0,519 + 0,315X1 +0,224X2+e
5% (0,05). Keputusannya, jika nilai T
2. Uji F signifikan < terhadap α maka H0 akan
Teknik uji F yang dipergunakan yaitu ditolak dan menerima Ha.
dengan membandingkan antara F hitung Berikut disajikan hasil perhitungan T
dengan F tabel, jika F hitung lebih besar dari signifikan masing-masing variabel bebas
F tabel maka keputusannya adalah Ho dan (kinerja karyawan). Tabel 3 Hasil
Ha diterima. Dengan tingkat keyakinan 95% Rangkuman Nilai T Signifikan
dan derajat kebebasan (k-1) (n-k) maka tabel Hasil pembuktian hipotesa pertama (H1)
untuk F (0,05) (4) (97) = 2,3092. yaitu keputusannya menolak H0 dan
Perbandingan antara F hitung dengan F tabel menerima Ha yang artinya uji t terhadap
dapat dilihat dalam tabel 2. persamaan regresi yang diperoleh dari
Dari tabel 2 diatas ternyata F hitung penelitian ini menunjukan hasil bahwa,
lebih besar (213.978) dari F tabel (2,3092), secara terpisah (parsial) kedua variabel gaya
sehingga keputusannya adalah menolak H0 kepemimpinan dan disiplin kerja
dan menerima Ha yang artinya variabel X1, berpangaruh terhadap kinerja.

Tabel 1 Hasil regresi berganda


Variabel b Koefisien
Constant 0.519

Gaya Kepemimpina (x1) b1 .315

Disiplin Kerja (x2) b2 .224

Sumber: Data Primer yang sudah diolah

Table 2 Hasil uji bersama (F)


F Hitung F Tabel Sig.
213,978 2,3092 0,000
Sumber: Data Primer yang sudah diolah

Tabel 3 Rangkuman Uji Signifikansi parsial (t)


Variabel Signifikan t sig Ha diterima/ditiolak
Gaya 4.049 0.000 Diterima
Kepemimpinan
(X1)
Disiplin Kerja 2.994 0.004 Diterima
(X2)
Sumber: Data Primer yang sudah diolah

32
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

Pembahasan hasil Uji Hipotesis penelitian Berdasarkan hasil analisis tabel 12


1. Gaya Kepemimpinan Berpengaruh menunjukkan bahwa nilai F tabel sebesar
Signifikan Terhadap Kinerja 213.978 dengan taraf signifikan sebesar
Karyawan PT. MDPU (Uji t). 0,000. Dari tabel F di dapat nilai tabel hitung
Gaya kepemimpinan dihipotesiskan untuk F0,05 = 3,60 = 2,76, karena 213.978 >
memiliki hubungan yang signifikan 2,76 dan nilai sig 0,000 < 0,05 maka Ho
dengan kinerja karyawan pada PT. MDPU ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
Banjarmasin. gaya kepemimpinan secara serempak
Berdasarkan table 3 menunjukkan bahwa berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
nilai t hitung variabel gaya kepemimpinan
sebesar 4.049 dengan taraf signifikansi Kesimpulan
sebesar 0,000 dan nilai t tabel t0,05:62 = Berdasarkan analisis dan pembahasan yang
1,99, karena 4.049 > 1,99 dan nilai sig 0,000 telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka
< 0,05, maka Ho ditolak sehingga dapat dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
disimpulkan gaya kepemimpinan a. Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh
berpengaruh signifikan terhadap kinerja yang signifikan terhadap kinerja karyawan
karyawan. pada PT. MDPU Finance Banjarmasin.
b. Disiplin kerja memiliki pengaruh yang
2. Disiplin Kerja Berpengaruh Signifikan signifikan terhadap kinerja karyawan pada
Terhadap Kinerja Karyawan PT. PT. MDPU Finance Banjarmasin.
MDPU (Uji t). c. Gaya kepemimpinan dan disiplin kerja
Disiplin kerja dihipotesiskan memiliki secara simultan atau bersama-sama
hubungan yang signifikan dengan kinerja dihipotesiskan memiliki pengaruh yang
karyawan pada PT. MDPU Banjarmasin. signifikan terhadap kinerja karyawan pada
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa PT. MDPU Finance Banjarmasin.
nilai t hitung variabel disiplin kerja sebesar
2.994 dengan taraf signifikansi sebesar 0,004 DAFTAR PUSTAKA
dan nilai t tabel t0,05:62 = 1,99, karena 2.994 Amstrong, Michael. “Seni Manajemen
Sumber Daya Manusia”,
> 1,99 dan nilai sig 0,004 < 0,05, maka Ho
Penterjemah:Sofyan Cikmat dan
ditolak sehingga dapat disimpulkan disiplin Haryanto, Jakarta : PT.Alex Media
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Komputindo, 1998.
karyawan. Desianty, Sovyia.”Pengaruh Gaya
3. Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kepemimpinan Terhadap
Kerja Secara Simultan Berpengaruh KomitmenOrganisasi Pada PT.Pos
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Indonesia (Persero) Semarang”.Jurnal
StudiManajemen dan Organisasi,Vol
MDPU Banjarmasin (Uji F).
2,No 1, Januari, 2005.
Gaya kepemimpinan dan disiplin kerja Dessler, Gary. “Human Resource
secara bersama-sama atau serempak Management”. Pearson Prentice Hall.
dihipotesiskan memiliki hubungan yang 2005.Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis
signifikan dengan kinerja karyawan pada PT. Multivriate dengan Program SPSS”.
MDPU Banjarmasin. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro,

33
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11

2011.Gomes, Faustino Cardoso. Bandung: Alfabeta 2008


”Manajemen Sumber Daya Manusia”. Veithzal Rivai, 2006. Kepemimpinan dan
Yogyakarta:Andi Ofset, 2000 Perilaku Organisasi. Jakarta: PT.
Handoko, Hani. Manajemen Personalia dan RajaGrafindo Persada.
Sumber Daya Manusia. Veithzal, Rivai.”Manajemen Sumber Data
Yogyakarta:BPFE UGM, 2000. Manusia untuk Perusahaan”, Jakarta:PT
Hasibuan,S.P Malayu. Manajemen Dasar, Raja Grafido Persada, 2009.
Pengertian dan Masalah. Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala.
Jakarta:BumiAksara, 2008. “Manajemen Sumber Daya
Herianty, Dewita.” Analisis Pengaruh ManusiaUntuk Perusahaan”. Cet ke 3.
Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Jakarta: Rajawali Pers. 2010.
danGaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja Karyawan dengan Abdurahman, Maman, Muhidin, Sambas &
KomitmenOrganisasi Sebagai Variabel Somantri, Ating. (2012). Dasar-Dasar
Intervening”. Tesis Pasca Sarjana Metode Statistika Untuk Penelitian.
Universitas. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Diponogoro Semarang, 2007.Hessel Nogi Prihadi Utomo, Yuni. (2007). Eksplorasi
Tangkalisan. Manajemen Publik. Data dan Analisis Regresi dengan SPSS.
Jakarta: Grasindo, 2007. Surakarta: Muhammadiyah University
Istijanto. Riset Sumber Daya Manusia, Pess.
Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Siregar, Syofian. (2013). Statistik Parametrik
Utama,2008. untuk Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. “ Bumi Aksara.
Perilaku Organisasi “, Jilid 2,
Jakarta:Salemba Empat, 2005.
Leny Evanita, Disiplin Kerja, Gaya
Kepemimpinan, Pelatihan dan Kinerja
Karyawan RSUD Lubuk Sikaping,Tesis
Pasca Sarjana Universitas Esa
Unggul,2013.
Siagian, Sondang. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : PT. Bumi
Askara,2004.
Siagian, Sondang. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : PT.
BumiAskara.2007.
Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Yogyakarta: STIE
YKPN,2004.
Siswandoko, Tjatjuk, dan Darsono. “ Sumber
Daya Manusia Abad 21” .
Jakarta:Nusantara Consulting.2011.
Stephen P. Robbins dan Mary
Coulter.“Manajemen”. Ed 10. Jakarta:
Erlangga.2010.
Sucipto, Agus, dan Siswanto. “ Teori dan
Perilaku Organisasi”. UIN-
MalangPress, 2008.
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D, edisi keempat

34

Anda mungkin juga menyukai