1189 2357 1 SM
1189 2357 1 SM
Homepage: ojs.uniska.ac.id/attadbir
Azahraty
Fakultas Ekonomi Uniska Banjarmasin
Jl. Adhyaksa No. 2 Kayu Tangi Banjarmasin Kalimantan Selatan
e-mail: azahraty@gmail.co.id
Abstract
This study aims to analyze the influence of leadership style and work discipline that has the
most dominant influence on employee performance PT.Mita Dana Putra Utama
Banjarmasin .. This research uses a kind of descriptive analytical research with
quantitative approach. The method used in this research is survey method. Data analysis
used is by regression test by using program of SPSS for windows 21. From result of
regression test got Competence variable (X2) has highest value 0,433 with significant
0,000, leadership style variable (X1) value 0,315 with significant 0,000, variable of
discipline work (X3) value 0,224 significant 0,004. The value of R Squre shows the value of
0.917 or 91.70% is defined as 91.70% performance in PT.Mitra Dana Putra Utama
Banjarmasin influenced by leadership style, competence, work discipline, the remaining
8.30% influenced by other variables..
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin
Kerja yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan PT.Mita Dana
Putra Utama Banjarmasin.. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitis
dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode
survey. Analisis data yang digunakan adalah dengan uji regresi dengan menggunakan
program SPSS for windows 21. Dari hasil uji regresi didapatkan variabel Kompetensi (X2)
memiliki nilai beta paling tinggi 0,433 dengan signifikan 0,000, variabel gaya
kepemimpinan (X1) nilai 0,315 dengan signifikan 0,000, variabel disiplin kerja (X3) nilai
0,224 signifikan 0,004. Nilai R Squre menunjukkan nilai 0,917 atau 91,70% ini diartikan
sebagai 91,70% kinerja pada PT.Mitra Dana Putra Utama Banjarmasin di pengaruhi oleh
gaya kepemimpinan, kompetensi, disiplin kerja, sisanya 8,30% dipengaruhi variabel lain.
24
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
25
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
harus menjelaskan secara rinci peraturan dengan cara yang sama dalam kondisi yang
peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional, serupa dan pola itu membentuk kebiasaan
dan konsekuensinya. Demikian pula tindakan yang setidaknya dapat diperkirakan
peraturan/prosedur atau kebijakan yang bagi mereka yang bekerja dengan orang-
mengalami perubahan atau diperbaharui,
orang.
sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui
Menurut Kartini Kartono (2011:93),
diskusi aktif.
Siagian (2004:305) mengemukakan bahwa
fungsi dari kepemimpinan ialah memandu,
disiplin karyawan dalam manajemen sumber menuntun, membimbing, membangun,
daya manusia berangkat dari pandangan bahwa memberi atau membangunkan motivasi-
tidak ada manusia yang sempurna, lepas dari motivasi kerja, mengemudikan organisasi,
kesalahan dan kekhilafan. Jadi disiplin karyawan menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang
adalah suatu bentuk pelatihan karyawan yang baik, memberikan supervise/pengawasan
berusaha memperbaiki dan membentuk yang efisien, dan membawa para
pengetahuan ,sikap dan perilaku karyawan pengikutnya kepada sasaran yang dituju,
sehingga perilaku karyawan tersebut secara suka sesuai dengan ketentuan waktu dan
rela berusaha bekerja secara koperatif dengan
perencanaan.
para karyawan lain serta meningkatkan prestasi
Salah satu pendekatan kepemimpinan
kerja.
yang paling banyak diteliti adalah teori jalur
sasaran (Path-goal theory).Dasar dari teori ini
TINJAUAN PUSTAKA
adalah bahwa tugas seorang pemimpin
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin
adalah membantu anggotanya dalam
merupakan hal yang ikut menentukan
memberi informasi, dukungan, dan sumber
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
daya lain yang penting dalam mencapai
Dan penerapan gaya memimpin antara satu
tujuan mereka (Robbins, 2011:418).
organisasi dengan organisasi yang lain
Sedangkan gaya kepemimpinan menurut
berbeda-beda sesuai dengan kondisi
pendapat Ranu Pandjojon dan Husnan (1986:
organisasi dan pola kerja anggota organisasi,
28) adalah sebagai berikut : “gaya
sehingga dalam penerapannya gaya
kepemimpinan sebagai pola tingkah laku
kepemimpinan ini akan meningkatkan
yang dirancang untuk mengintegrasikan
kinerja para anggota organisasi.
tujuan organisasi dengan tujuan individu
Ada beberapa pengertian gaya
untuk mencapai tujuan tertentu, setiap
kepemimpinan menurut para ahli. Menurut
pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan
Mitfah Toha (1993: 297), bahwa gaya
yang berbeda-beda antara yang satu dengan
kepemimpinan adalah perilaku yang
yang lain dan tidak semestinya suatu gaya
digunakan oleh seseorang pada saat orang
lebih baik atau lebih jelek daripada gaya
tersebut mencoba mempengaruhi orang lain.
kepemimpinan yang lainnya”.
Gaya kepemimpinan menurut Kartini
Dari beberapa pendapat di atas, maka
Kartono (2005: 46) mendefinisikan “gaya
dapat disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan adalah pola-pola perilaku
kepemimpinan adalah pola perilaku yang
yang diterapkan seorang pemimpin dalam
dilakukan oleh seseorang pemimpin pada
bekerja dengan melalui orang lain seperti
saat pemimpin tersebut mencoba
dipersepsikan orang-orang”. Pola perilaku
mempengaruhi perilaku orang lain agar
konsisten yang dimaksud disini adalah pola-
bekerja mancapai tujuan dan sasaran yang
pola yang timbul pada diri orang-orang pada
waktu mereka mulai memberikan tanggapan
26
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
27
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
berlaku (Veithzal Rivai dan Ella Jauvani, pimpinan dalam mengambil tindakan, ada
2009: 825). tidaknya pengawasan pimpinan, ada tidaknya
Siagian (2004:305) mengemukakan perhatian kepadakaryawan, diciptakan
bahwa disiplin karyawan dalam manajemen kebiasaan-kebiasaan yang mendukung
sumber daya manusia berangkat dari tegaknya disiplin(Singodemedjo dalam
pandangan bahwa tidak ada manusia yang sutrisno,2009:89-92).
sempurna, lepas dari kesalahan dan Ada beberapa tingkat dan jenis sanksi
kekhilafan. Jadi disiplin karyawan adalah pelanggaran kerja yangumumnya berlaku
suatu bentuk pelatihan karyawan yang dalam suatu organisasi yaitu sanksi
berusaha memperbaiki dan membentuk pelanggaran ringan,sedang dan berat.sanksi
pengetahuan ,sikap dan perilaku karyawan pelanggaran ringan meliputi teguran lisan,
sehingga perilaku karyawan tersebut secara tegurantertulis dan pernyataan tidak puas
suka rela berusaha bekerja secara koperatif secara tertulis. Sanksi pelanggaran
dengan para karyawan lain serta sedangmeliputi penundaan kenaikan gaji,
meningkatkan prestasi kerja.Berdasarkan penurunan gaji, dan penundaan
pengertian diatas disimpulkan bahwa disiplin kenaikanjabatan. Sanksi pelanggaran berat
kerjamerupakan suatu sikap, tingkah laku, meliputi penurunan pangkat, pembebasandari
dan perbuatan yang sesuai denganperaturan jabatan, pemberhentian dan pemecatan (Rivai
baik tertulis maupun tidak tertulis, dan bila dan Ella, 2009:831).
melanggar akan adasanksi atas Selanjutnya adalah keadilan yaitu tidak
pelanggarannya. membedakan pegawai yang satudengan yang
Terdapat empat perspektif daftar yang lain karena instansi melakukan keadilan
menyangkut disiplin kerja menurut Siagian terhadap semuapegawai. Sanksi hukuman
(2004:306) yaitu Disiplin retributive hendaknya bersifat mendidik dan menjadi
(retributive discipline)yaitu berusaha alatmotivasi untuk memeilhara kedisiplinan
menghukum orang yang berbuat dalam perusahaan. Kemudian ketegasan
salah.Disiplin korektif(corrective discipline) adalah pimpinan menegur dan menghukum
yaitu berusaha membantu karyawan setiap karyawan setiap karyawan dapat
mengkoreksiperilakunya yang tidak mewujudkan kedisiplinan yang baik dalam
tepat.Perspektif hak-hak individu (individual perusahaan.
rightperspective) yaitu berusaha melindungi Hubungan kemanusiaan adalah
hak-hak dasar individu selamatindakan- hubungan yang harmonis diantara sesama
tindakan disipliner.Perspektif utilitarian karyawan, ikut menciptakan kedisiplinan
(utilitarian perspective)yaitu berfokus kepada yang baik pada suatu perusahaan(Hasibuan,
penggunaan disiplin hanya pada saat 2006:194-198).
konsekuensikonsekuensitindakan disiplin Disiplin perlu untuk mengatur tindakan
melebihi dampak-dampak negatifnya. kelompok, dimana setiap anggotanya harus
Disiplin kerja dapat dipengaruhi mengendalikan dorongan hatinya dan bekerja
beberapa faktor, yaitu besar kecilnya sama demi kebaikan bersama. Dengan kata
pemberian kompensasi, ada tidaknya lain, mereka harus secara sadar tunduk pada
keteladanan pimpinan dalam perusahaan,ada aturan perilaku yang diadakan oleh
tidaknya keteladanan pimpinan dalam kepemimpinan organisasional, yang
perusahaan, ada tidaknya aturanpasti yang ditujukan pada tujuan yang hendak dicapai.
dapat dijadikan pegangan, keberanian Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
28
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
29
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
Gaya Kepemimpinan
(X1)
Kinerja pegawai
Disiplin Kerja
30
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
b. Data Sekunder (Secondary Data) a. Jika r hitung positif serta r hitung > r
Data sekunder adalah sumber data tabel maka butir atau variabel tersebut valid.
penelitian yang diperoleh secara tidak b. Jika r hitung tidak positif dan r hitung
langsung melalui media perantara (diperoleh < r tabel maka butir atau variabel tersebut
dan dicatat oleh pihak lain). tidak valid, (Ghozali, 2011: 53)
Adapun data sekunder yang digunakan Berdasarkan hasil perhitungan dapat
oleh penulis adalah: disimpulkan dengan total sampel N = 62
1. Riset Kepustakaan : Kepustakaan (Library responden dengan tingkat signifikansi
Research) adalah penelitian yang sebesar 5% dan didapat nilai rtabel sebesar
datanyadiambil terutama atau seluruhnya 0,2500, kemudian dibandingkan dengan
dari kepustakaan (buku, dokumen,artikel, rhitung diketahui dari hasil SPSS V21,
jurnal, internet dan lain sebagainya). dengan demikian diketahui bahwa semua
2. Populasi, Menurut Riduwan dan Kuncoro nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel,
(2011:38) populasi adalah keseluruhandari berarti semua item instrumen tersebut
karakteristik atau unit hasil pengukuran dinyatakan valid dan bisa dijadikan sebagai
yang menjadi objek penelitin, data dalam penelitian ini
ataupopulasi merupakan objek atau subjek Begitu juga dengan variable disiplin
yang berada pada suatu wilayah kerja dapat disimpulkan dengan total sampel
danmemenuhi syarat-syarat tertentu N = 62 responden dengan tingkat signifikansi
berkaitan dengan masalah penelitian. sebesar 5% dan didapat nilai rtabel sebesar
Populasi yang dimaksud disini ialah 0,2500, kemudian dibandingkan dengan
karyawan pada PT. Mitra Dana Putra rhitung diketahui dari hasil SPSS V21,
Utama di Banjarmasin, yang berjumlah 62 dengan demikian diketahui bahwa semua
orang karyawan. nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel,
3. Sampel, Sampel merupakan bagian dari berarti semua item instrumen tersebut
jumlah dan karakteristik yang dimiliki dinyatakan valid dan bisa dijadikan sebagai
populasi tersebut (Sugiyono,2008:44). data dalam penelitian ini.
Sampel yang digunakan pada karyawan Dari variable kinerja karyawan dapat
PT.Mitra Dana Putra Utama Banjarmasin disimpulkan dengan total sampel N= 62
berjumlah 62 Orang karyawan. responden dengan tingkat signifikansi
sebesar 5% dan didapat nilai rtabel sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN 0,2500, kemudian dibandingkan dengan
Hasil Uji Kualitas data Variabel rhitung diketahui dari hasil SPSS V21,
Uji validitas dilakukan dengan dengan demikian diketahui bahwa semua
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel,
tabel untuk degree of freedom (df) = n-2 berarti semua item instrumen tersebut
dengan alpha 0,05. Jika rhitung lebih besar dinyatakan valid dan bisa dijadikan sebagai
dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau data dalam penelitian ini.
pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk Dari hasil perhitungan yang dilakukan
hasil analisis dapat dilihat pada output uji untuk variable gaya kepemimpinan, disiplin
reliabilitas pada bagian corrected item total kerja dan, kinerja karyawan menunjukkan
correlation. Dalam pengambilan keputusan hasil yang baik, karena syarat syarat
untuk menguji validitas indikatornya adalah: minimum yang harus dipenuhi agar
31
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
kuesioner dikatakan reliabel adalah lebih X2, secara bersama-sama berpengaruh pada
besar dari 0,6 dapat terpenuhi, sehingga kinerja.
dapat disimpulkan bahwa kuesioner 3. Uji t
diakatakan reliabel. Teknik uji T yang dilakukan yaitu
1. Analisis Regresi Linear Berganda dengan melihat nilai T signifikan pada hasil
Dari tabel 1 diatas, maka persamaan pengolahan data melalui SPSS. Dalam
Regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut: penelitian ini α yang digunakan yaitu sebesar
Y= 0,519 + 0,315X1 +0,224X2+e
5% (0,05). Keputusannya, jika nilai T
2. Uji F signifikan < terhadap α maka H0 akan
Teknik uji F yang dipergunakan yaitu ditolak dan menerima Ha.
dengan membandingkan antara F hitung Berikut disajikan hasil perhitungan T
dengan F tabel, jika F hitung lebih besar dari signifikan masing-masing variabel bebas
F tabel maka keputusannya adalah Ho dan (kinerja karyawan). Tabel 3 Hasil
Ha diterima. Dengan tingkat keyakinan 95% Rangkuman Nilai T Signifikan
dan derajat kebebasan (k-1) (n-k) maka tabel Hasil pembuktian hipotesa pertama (H1)
untuk F (0,05) (4) (97) = 2,3092. yaitu keputusannya menolak H0 dan
Perbandingan antara F hitung dengan F tabel menerima Ha yang artinya uji t terhadap
dapat dilihat dalam tabel 2. persamaan regresi yang diperoleh dari
Dari tabel 2 diatas ternyata F hitung penelitian ini menunjukan hasil bahwa,
lebih besar (213.978) dari F tabel (2,3092), secara terpisah (parsial) kedua variabel gaya
sehingga keputusannya adalah menolak H0 kepemimpinan dan disiplin kerja
dan menerima Ha yang artinya variabel X1, berpangaruh terhadap kinerja.
32
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
33
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 2 No. 1 (2018) 1-11
34