Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Seiring berjalannya perkembangan ilmu logika dengan berbagai model, masing-


masing  ahli ilmu logika ini mempunyai ciri has dalam mengembangkan fan ini.
Ucapan atau lafadz yang keluar sebagai alat percakapan untuk memahamkan lawan
bicara atau sebaliknya, adalah sangat bermacam macam. Semua itu karena dilatarbelakangi
dengan tujuan atau maksud orang yang berkata.
Dari sini, sangat diperlukan pengelompokan ungkapan demi memilah dan
memisahkan dari satu dengan yang lain. Agar tidak terjadi salah pemahaman atau salah
persepsi dari sebuah ungkapan.
.

B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembagian kulli dan jaz’i


1. Pegertian kulli
Kulli adalah tsuatu kata yang maknanya mencakup individu yang banyak.,
dalam term yang dapat di pergunakan bagi setiap anggota kelas dengan arti yang
sama. Kata "mobil" ini bila kita fikirkan lebih dalam/luas, pasti muncul cabangan
dari mobil itu yang tidak bisa terhindarkan. Karena kata "mobil" ini ada berupa
ada beberapa macam. Hal ini terbukti, tatakala seorang membeli ketika membeli
mobil "Mas, saya mau beli mobil". Secara otomatis, petugas deler balik bertanya
dan menawarkan "mobil apa pak?. Dan pertanyaan petugas seperti ini tidaklah
bisa disalahkan. Sebab kata "mobil" ini adalah lafadz mufrod yang masih banyak
kemungkinan unitnya. Isim kulli ini, di dalam ilmu nahwu di sebut Isim Nakirah.
Imam al-Ahdhari dan Al-Darwi menjelasakan bahwa lafaz mufrad kulli ini
terdiri dari musta’mal (yang di gunakan) dan ghair musta’mal (yang tidak di
gunakan).
Menurut ulama mantiq mutaqadimin di lihat dari segi buktinyaMusta’mal
mufrad kulli terbagi tiga bagian:
a. Lafadz yang wujudnya tidak dapat bisa di lihat oleh indra mata, seperti
malaikat, jin dan setan,
b. Lafadz yang wujudnya terlihat oleg indra mata, seperti misalanya
matahari.
c. Lafadz yang buktunya terlihat oleh indra mata, seperti manusia.
Sedangkan menurut ulama mantuk mutaakhirin, lafadz musta’mal mufrad kulli
terbagi enam yaityu:
a. Lafadz mufrad kulli yang tidak dapat di lihat (abstrak) dan mustahil
adanya, sepertinya berkumpulnya barat dan timur.
b. Lafadz mufrad kulli yang abstark tetapi menurut rasio boleh adanya.
Seperti air laut dari perak.
c. Lafad mufrad kulli yang hanya ada satu-satunyayidak ada yang lain
seoeryi “allah”.
d. Lafadz mufrad kulli yang hanya terlihat sebagian, tetapi boleh ada yang
lainya, seoerti matahatia.
e. Lafadz yang nufrad kulli yang ada dan pula tempatanay, sperti macs.
f. Lafadz mufrad kulli yang ada tetapi tempatnya abstrak, seperti nikmat
allah SWT.1
Lafad Mufrod Kully terbagi menjadi tiga. Yaitu Lafad Mufrod Kully
dzati, Lafad Mufrod Kully 'aridli dan Lafad Mufrod Kully wasithoh
a. Lafad Mufrod Kully dzati
Lafad Mufrod Kully dzati adalah jika arti dari sebuah kata kulli itu
termasuk dalam hakikat juz'inya secara melekat. Misalnya kata "ikan", "buah" 
dan lain-lain. Kata "buah" mempunyai unit berupa kata rambutan, pisang,
anggur dan lain lain. Hakikat dari pisang adalah buah, rambutan adalah buah,
anggur juga buah. Jadi ketiganya bisa disebut buah. Hal ini terbukti ketika
luna maya memesan anggur satu ons di toko buah milik pak Nazril.
Kemudian, selang beberapa saat adik luna maya (Tukul Arwana) datang
mengambil anggur yang dipesan oleh luna maya, " pak,, saya mau ambil
buahnya luna". Disini tukul arwana memakai Lafad Mufrod Kully dzati dari
anggurnya luna maya.
b. Lafad Mufrod Kully 'aridli
Lafad Mufrod Kully 'aridli adalah jika arti dari sebuah kata kulli itu
bukan termasuk dalam hakikat juz'inya secara melekat. Misalnya kata
presiden, gubernur, dan lain sebagainya. Jika kata presiden ini dinisbatkan
kepada bapak susilo bambang yudoyono maka hakikat kata presiden bukanlah
SBY. Meskipun pak sby bisa disebut dengan presiden. Hal ini terbukti pak sby
tidak bisa disebut presiden mana kala sudah lenser dari istana Negara
(pensiun).
c. Lafad Mufrod Kully wasithoh
Lafad Mufrod Kully wasithoh adalah ketika ada lafadz kuli yang bukan
Lafad Mufrod Kully dzati atau Lafad Mufrod Kully 'aridli. Dengan kata lain,
Kully wasithoh adalah lafadz kulli yang mempunyai dua nisbat yang hakikat.
Misalnya, kata manusia ini mempunyai dua hakikat. Yakni, manusia sebagai
hewan (hayawaniyyah) dan manusia mahluk yang berakal (nathiqiyyah).

1
Syukriadi Sambas, Mantik Kaidah Berfikir Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012). hal. 49.
2. Pengertian juz’i
Juz’I adalah kembalikan dari kulli yang berarti term yang menunjukan suatu
objek saja. lafadz mufrod yang tidak mungkin mencangkup beberapa unit.
Tegasnya, lafadz ini hanya mempunyai satu makna. Seperti kata "muzaki" (nama
salah satu mahasiswa usuludin) ini tidaklah bisa diartikan unit lain kecuali muzaki
itu sendiri. Hal ini terbukti ketika ada salah satu mahasiswa (teman muzaki)
menyuruh temannya (alex) untuk memanggilkan muzaki kedalam kelas "lex,
panggilkan muzaki dan ajak dia kesini". Kemudian alex masuk ke dalam kelas
tidak bersama muzaki melainkan membawa HPnya muzaki. Padahal keduanya
sama-sama kenal dengan muzaki. Dari sini, alex haruslah disalahkan. Sebab kata
"muzaki" tidak berarti lain diri muzaki itu sendiri , serta tidak bisa diartikan
bagian dari muzaki.
B. Pembagian kulli zdati dan aradhi
1. Kulli Dzati
adalah jika arti dari sebuah kata kulli itu termasuk dalam hakikat juz'inya
secara melekat yang tidak keluar dari hakekat dan merupakan bagian darinya,atau ia
merupakan sesuatau yang sama dengan yang di maksud dengan kata lain, dzat
adalah sesuatu yang menjadikan hakekat tang di tuju oleh makna lafadz. Contohnya
“hewan” dan “nathiq” (berfikir), merupakan hakekat dari insan,
2. Lafad Mufrod Kully 'aridli
Lafad Mufrod Kully 'aridli adalah jika arti dari sebuah kata kulli itu bukan
termasuk dalam hakikat atau sesuatu yang berada di luar kahekat. Dengan kata lain,
aradhi adalah sifat yang terdapat dalam zat. Contuhnya adalah “tertawa” bagi
manusia tertawa merupakan sifat manusia. Walaupun tidak tertawa, manusia tidak
kehilangan eksistensinya sebagai manusia.
C. Pembagian jinsi, nau dan fasli
1. Pembagian jinsi
insi adalah himpunana golong-golongan yang menunjukan hakekat sesuatu yang
berbeda tatapi terpadu oleh persamaan sifat. Seperti term hewan merupakan genus dan
golongan manusia merupakan species. Kulli jinis adalah lafadz Kulli yang
mempunyai beberapa jenis, hakikat yang berbeda, dan ketika terdapat persaman, kulli
itu patut digunakan sebagai jawaban dari sebuah pertanyaan. Misalnya kata
kendaraan, dengan kata ini kita bisa menyebutkan beberapa unit dari kendaraan itu
sendiri, yakni mobil, motor oplet, dan lain sebagainya. Sebab, mobilpada hakkatnya
adalah sebuah kendaraan. Motor dan oplet juga sebuah kendaraan.
Kata kendaraan inipun juga bisa dipakai untuk menjawab pertanyaan yang
menayakan unitnya. Contoh, ketika Bahrudi ditanya Justin Bieber tentang oplet. "Rud,
becak dan ontel itu apa?" Bahrudi cukup menjawab dengan lafad kullyna dari kata
becak. "becak adalah kendaraan, ontel juga sebuah kendaraan". Jawaban ini sudah
mewakili dari definisi unit kendaraan seperti becak, otel dan lain sebagainya.
Jadi, kendaraan ini adalah kully dari jinis motor, mobil, becak, dan lain lian yang
semuanya pada hakikatnya berbeda namun punya kesamaan definisi kendaraan.
Lafadz Kulli jinis ini bisa dibagi menjadi tiga yakni
a. Jenis Qorib
Jenis qorib adalah Jenis yang mana dibawahnya tidak ada jenis lagi.
Yang ada hanyalah nau'. Misalnya lafadz "Hewan" dibawahnya tidak ada lagi
jenis dari hewan, yang ada hanya nau'nya seperti manusia, kerbau kera.
b. Jenis Ba'id
Jenis ba'id jenis yang dibawahnya masih ada jenis lagi namun diatas
jenis itu sudah tidak terdapat jenis lagi. Misalnya kata jauhar atau dzat. Diatas
kata jauhar tidak ada lagi jenisnya. Akantetapi dibawahnya masih ada jenisnya
seperti jisim, jisim yang berkembang, dan hewan.
2. Kulli nau'
Kulli nau' adalah kulli yang mempunyai beberapa hakikat yang sama dan patut
dipakai sebuah jawaban dari pertanyaan perihal benda itu sendiri.
Contoh perkataan "manusia" ini mempunyai beberapa hakikat yang sesuai, yakni
ngatiyem, bejo, suratmi dan lain-lain. Yang semuanya mempunyai hakikat yang sama
yakni hewan yang berakal. Serta bisa dipakai jawaban dari sebuah pertanyaan " apa
definisi dari ngatiyem, bejo, suratmi?" kemudian dijawab " ngatiyem, bejo, suratmi itu
adalah manusia". Jawaban ini tentu benar dan sudah bisa mewakili dari hakikat
ngatiyem, bejo dan suratmi.
3. Kulli fasal
Kulli fasal adalah yaitu sebagian dari sebuah benda, dzat atau wujud yang
sebagian itu menunujkkan kehususan benda tersebut. Karena dengan bagianitu bisa
membedakan dengan perkara lain. Serta pantas dipakai jawaban untuk sebuah
pertanyaan terhadap bendanya.
Contoh kata "berakal", ini adalah bagian dari wujud kehususan manusia dari
hewan lainnya. Sebab manusia termasuk bagian dari hayawan. Serta kata berfikir ini
dapat dijadikan sebagai sebuah jawaban dari pertanyaan perihal apa hakikat manusia.
Hal ini dikarenakan hanya manusia yang dapat berfikir (hayawan berakal).
Kulli fasal dibagi menjadi dua, kulli fasal ba'id dan kulli fasal qorib.
a. kulli fasal ba'id seperti contoh diatas, kata "berakal" untuk jenis manusia.
b. kulli fasal qorib seperti kata "berperasaan" untuk jenis manusia.
BAB III
PENUTUP
A.

Anda mungkin juga menyukai