DOSEN :
Iqbal Tanjung, ST, MT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2020-2021
PENGARUH PENDEKATAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP
KEMAMPUAN ARGUMENTASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15
PALEMBANG
Abstract:
This study is an experimental research that aims to determine the effect of learning with
matemtika modeling approach to argumentation abilities of students. Population in this
research was students of junior high school number 15 Palembang. The sample was
graders VIII.4 and VIII.5 that selected randomly. VIII.5 class was chosen as an
experimental class with mathematical modeling study, whereas VIII.4 class was as a
class control with conventional learning. Data collection techniques used were test,
documentation, and interviews. The test was used to determine the ability of
argumentation students after studying the mathematical approach to the material
pemodelam prism pyramid, and after the test results were analyzed, interviews of students
were conducted to test very well categorized and very less associated with the answer
when students did the test. Data analysis showed that the experimental class students'
ability arguments were better than the control class. Based on these results, it can be
concluded that learning with mathematical modeling approaches affect the ability of
argumentation students with an average of 85.63.
Keywords: Mathematical Modelling, Ability of Argumentation
Abstrak:
Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pembelajaran dengan pendekatan pemodelan matemtika terhadap kemampuan
argumentasi siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 15
Palembang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII.4 dan VIII.5 yang dipih secara
acak: kelas VIII.5 sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran pemodelan
matematika, sedangkan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dokumentasi, dan
wawancara. Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan argumentasi siswa setelah
belajar dengan pendekatan pemodelam matematika. Setelah hasil tes dianalisis dan
diolah maka dilakukan wawancara terhadap siswa yang hasil tesnya berkategori sangat
baik dan sangat kurang terkait dengan jawabannya saat mengerjakan soal tes. Dari hasil
analisis data penelitian menunjukkan bahwa kemampuan argumentasi siswa kelas
eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran dengan pendekatan pemodelan matematika berpengaruh pada
kemampuan argumentasi siswa dengan rata-rata sebesar 85,63.
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 10 No.1 Januari 2016
115
Wulandari, Pengaruh Pendekatan Pemodelan Matematika...
116
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 10 No.1 Januari 2016
Populasi dalam penelitian ini adalah melihat validitas dan reliabilitas soal.
siswa kelas VIII semester genap tahun Setelah mendapatkan data tes
pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 15 kemampuan argumentasi siswa data
Palembang. Sampel dalam penelitian ini tersebut di uji normalitas dan uji
adalah kelas VIII.5 sebagai kelas homogenitas. Kemudian data tersebut, di
eksperimen dan kelas VIII.4 sebagai uji menggunakan uji-t guna melihat
kelas kontrol. Diasumsikan kemampuan pengaruh pembelajaran pendekatan
siswa kedua kelas sama. Hal ini di pemodelan matematika terhadap
karenakan pembagian kelas pada kemampuan argumentasi siswa.
sekolah tersebut dilakukan secara acak. Langkah-langkah pembelajaran
Kemudian variabel dalam penelitian ini yang dilakukan pada setiap pertemuan
adalah kemampuan argumentasi siswa pada dasarnya sama yang berbeda
dan perlakuan dalam penelitian adalah adalah materi pembelajarannya. Pada
pendekatan pemodelan matematika. pertemuan pertama pembelajaran
Data yang dibutuhkan dalam dimulai dengan berdoa bersama,
penelitian ini diperoleh melalu tes, kemudian dilanjutkan dengan mengingat
dokumentasi, dan wawancara. Tes kembali tentang rumus phytagoras,
dilakukan setelah pembelajaran dengan bangun ruang kubus dan balok sebagai
pendekatan pemodelan matematika apersepsi dan menginformasikan tujuan
untuk memperoleh data tes kemampuan pembelajaran. Selanjutnya, karena ini
argumentasi siswa. Dokument yang adalah pertemuan pertama, peneliti
dikumpulkan berupa Lembar Kerja menjelaskan proses pembelajaran yang
Siswa yang dikerjakan pada setiap akan ditempuh dengan menggunakan
pertemuan, dan video pada proses LKS berdasarkan langkah-langkah
pembelajaran sebagai data pendukung pembelajaran pemodelan matematika.
disamping data yang diperoleh dari hasil Materi pada pertemuan pertama ini
tes. Wawancara dilakukan setelah hasil adalah luas permukaan prisma. Dalam
tes di analisis dan diolah untuk kegiatan ini siswa dikondisikan menjadi
megetahui informasi lebih lanjut kelompok belajar.
mengenai proses pembelajaran Pertemuan kedua pembelajaran
pemodelan matematika dan pengerjaan dimulai dengan berdoa bersama,
soal. kemudian dilanjutkan dengan mengingat
Sebelum soal diberikan untuk kembali materi sebelumnya sebagai
mengetahui kemampuan argumentasi apersepsi dan menginformasikan tujuan
siswa, soal tes diujicobakan untuk pembelajaran. Materi pada pertemuan
117
Wulandari, Pengaruh Pendekatan Pemodelan Matematika...
kedua ini adalah luas permukaan limas. Jumlah seluruh siswa ada 35
Dalam kegiatan ini siswa dikondisikan orang sehingga kelompok yang
menjadi kelompok belajar. bisa dibentuk ada 8 dengan 3
Pertemuan ketiga pembelajaran kelompok beranggota 5 orang.
dimulai dengan berdoa bersama,
kemudian dilanjutkan dengan mengingat b. Kegiatan inti
kembali materi sebelumnya sebagai • Peneliti memberikan masalah-
apersepsi dan menginformasikan tujuan masalah dikehidupan sehari-hari
pembelajaran. Materi pada pertemuan yang berkaitan dengan materi
ketiga ini adalah volum prisma dan prisma dan limas. Masalah
limas. Dalam kegiatan ini siswa tersebut disajikan dalam lembar
dikondisikan menjadi kelompok belajar. kerja siswa (LKS). Pada
lain LKS ini merupakan wujud dari mengenai luas atap rumah pak
pemodelan matematika :
a. Pendahuluan
• Peneliti menyampaikan tujuan
dan motivasi pembelajaran yang
akan dicapai.
• Peneliti melakukan apersepsi
pembelajaran atau mengingakan Gambar 1. Penyajian masalah
kembali materi sebelumnya kehidupan sehari-hari pada LKS
yaitu tentang phytagoras, rumus
luas balok dan kubus, serta • Siswa berdiskusi dengan
rumus luas bangun datar. kelompoknya untuk
• Peneliti mengorgnisasi siswa menyajawab dan menemukan
untuk membentuk kelompok idea/gagasan kelompoknya
diskusi kecil yang terdiri dari 4 sendiri. Dalam proses diskusi
sampai 5 orang per kelompok.
118
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 10 No.1 Januari 2016
119
Wulandari, Pengaruh Pendekatan Pemodelan Matematika...
Tabel 1
120
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 10 No.1 Januari 2016
121
Wulandari, Pengaruh Pendekatan Pemodelan Matematika...
Ritna Vera dengan judul “Penerapan juga baik. Hal ini sejalan dengan
Pendekatan Problem Best Learning pendapat Whitenack dan Yackel (2006)
terhadap Kemampuan Argumentasi yang menyatakan bahwa kemampuan
Matematika Siswa”. Hasil penelitianya argumentasi sangat erat kaitannya
menunjukan bahwa rata-rata dengan kemampuan penalaran, sehingga
kemampuan argumentas matematika semakin baik keampuan penalaran siswa
siswa tinggi. Selain itu Ang (2006) maka semakin baik pula kemampuan
menegaskan bahwa pembelajaran argumentasi siswa.
dengan pendekatan pemodelan Kemampuan argumentasi siswa
matematika mendorong pengembangan pada kelas eksperimen yaitu kelas yang
setiap individu didalam kelas untuk mendapatkan pembelajaran pemodelan
memecahkan masalah matematika matematika lebih tinggi dari pada kelas
dalam kehidupan sehari-hari serta kontrol hal ini karenakan pembelajaran
pembenaran terhadap solusi yang pemodelan matematika pada tahap
didapatkan. Dalam pembelajaran perumusan model matematika secara
pendekatan pemodelan matematika langsung di pikiran siswa sudah
siswa diajarkan untuk mengubah tersimpang argument atau alasan
masalah sehari-hari kedalam bentuk mengapa ia mengubah masalah ke
matematika, yang kemudian di buat bentuk tersebut. Sehingga selama proses
persmaan untuk mencari solusi yang membuat model matematika
tepat untuk permasalahan tersebut. Hal kemampuan argumentasi juga akan
tersebut dapat didukung dengan berjalan untuk meyakinkan bahwa
menggunakan argumen – argumen untuk model yang mereka buat benar. Hal ini
memperkuat apakah persamaan yang sejalan dengan pendapat Hartatiana
dibuat dan solusi yang didapatkan telah (2011 : 23) yang menyatakan bahwa
benar. Setelah di dapatkan solusi dari salah satu langkah menumbuhkan
permasalahan, siswa di tuntut untuk kemampuan berargumen dalam
menginterpretasi atau mengaitkan antara membenarkan ide atau suatu pernyataan
solusi yang di dapat dengan adalah mencoba mencari tau bagaimana
permasalahan. siswa mengetahui bahwa solusi yang
Kemudian berdasarkan analisis hasil telah didapatkan telah benar.
tes siswa, kempuan penalaran siswa
Namun penelitian ini juga memiliki
dalam mengubah masalah dunia nyata
kelemahan, salah satu keterbatasan
kedalam model matematika sudah baik,
penelitian ini adalah mengenai waktu
sehingga kemampuan argumentasinya
122
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 10 No.1 Januari 2016
123
Wulandari, Pengaruh Pendekatan Pemodelan Matematika...
124
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 10 No.1 Januari 2016
125
Wulandari, Pengaruh Pendekatan Pemodelan Matematika...
126