Anda di halaman 1dari 20

ARTIKEL

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT,


PEMERINTAH DAN SWASTA
(Studi Kasus di Dusun Sungai Samak, Desa Sungai Samak, Kecamatan
Badau, Kabupaten Belitung)

Abstract

This paper describes the chronology of the conflict, the factors that cause conflict, the
form of conflict and conflict resolution between society, government and sand mining
companies in Samak River Village, Samak River Village, Badau District, Belitung Regency.
Conflict that occurred in the Samak River Hamlet backdrop by the lack of socialization, less
open village government to the community, the difference in the importance of the impact of
mining activities. The forms of social conflict that occurred in the Samak River Hamlet are
vertical conflicts and horizontal conflicts. Vertical conflicts occur between communities,
village governments and mining companies. While horizontal conflicts occur within the
society itself between the pro and the opposing groups because of differences of interest.
Conflict resolution measures taken by communities, government and mining companies
include negotiations; Kosuliasi; Mediation; and Arbitration.

Keywords: Conflict, Society, Government, Mine


A. PENDAHULUAN
Irwandi, Endah R. Chotim Indonesia merupakan salah satu
E-mail: irwandi@uinsgd.ac.id, Negara di dunia dengan sumber daya
Endahchotim@uinsgd.ac.id alam yang sangat melimpah,
khususnya sumber daya mineral dan
Dosen FISIP batu bara. Keseluruhan sumber daya
Universitas Islam Negeri alam tersebut didapatkan melalui
Sunan Gunung Djati Bandung proses pertambangan. Pertambangan
merupakan rangkaian kegiatan
dalam rangka upaya pencarian,
penambangan (penggalian),
pengolahan, pemanfaatan dan
penjualan bahan galian (mineral, batu
bara, panas bumi, dan migas). Sektor
pertambangan diharapkan bisa
meningkatkan kesejahteraan bagi
mayarakat, namun disisi lain tidak
sedikit kegiatan pertambangan yang
menimbulkan konflik bagi
masyarakat dan kerusakan
lingkungan hidup.
Konflik pada dasarnya merupakan
sebuah hal yang selalu ada dan sulit
untuk dipisahkan dalam kehidupan
sosial. Konflik sosial merupakan

1
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

gambaran tentang perselisihan,


berdampak baik bagi kemajuan dan
percecokan, ketegangan atau perubahan masyarakat. Namun
pertentangan sebagai akibat dari sebaliknya, jika konflik yang terjadi
perbedaan-perbedaan yang muncul ditengah masyarakat tidak mampu
dalam kehidupan masyarakat, baik dikelola dan diatasi dengan baik
perbedaan yang bersifat individual maka konflik akan menimbulkan
maupun perbedaan kelompok. dampak buruk hingga timbulnya
Seperti perbedaan pendapat, berbagai kerusakan baik itu fisik
pandangan, penafsiran, pemahaman, maupun non fisik, ketidak-amanan,
kepentingan atau perbedaan lain ketidakharmonisan, dan menciptakan
yang lebih luas dan umum seperti ketidakstabilan, bahkan sampai
perbedaan agama, ras, suku, bangsa, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
bahasa, profesi, golongan politik dan Sebagaimana konflik yang terjadi
sebagainya. antara masyarakat, pemerintah desa
Konflik tidak muncul begitu saja dan perusahaan tambang pasir
dengan sendirinya, melainkan ada bangunan di Dusun Sungai Samak,
faktor-faktor yang melatar Desa Sungai Samak Kecamatan
belakanginya. Konflik bisa muncul Badau Kabupaten Belitung.
pada skala yang berbeda, seperti Kehadiran perusahaan tambang
konflik antar individu (interpersonal dengan segala aktivitas dan dampak
conflict), konflik antar kelompok yang ditimbulkannya melahirkan
(intergroup conflict), konflik antar reaksi penolakan dari masyarakat
kelompok dengan negara (vertical setempat. Masyarakat Dusun Sungai
conflict) dan konflik antar negara Samak, Desa Sungai Samak
(interstate conflict). Setiap skala Kecamatan Badau Kabupaten
memiliki latar belakang dan arah Belitung menolak keberadaan dua
perkembangannya masing-masing. perusahaan tambang yang beroperasi
Konflik sendiri hadir sebagai di daerah mereka. Kegiatan
manifestasi dari ketegangan sosial, eksploitasi yang dilakukan oleh dua
politik, ekonomi dan budaya atau perusahaan tersebut dinilai
bisa juga disebabkan oleh perasaan mengganggu aktivitas masyarakat
ketidakpuasan umum, ketidakpuasan setempat yang sebagian besar
terhadap komunikasi, ketidakpuasan berprofesi sebagai nelayan. Selain itu
terhadap simbol-simbol sosial dan masyarakat mengatakan tidak ada
ketidakpuasan terhadap informasi awal dari pemerintah desa
kemungkinan resolusi serta adanya terkait dengan akan adanya kegiatan
sumber daya mobilisasi. penambangan dari perusahaan itu,
Konflik merupakan proses berapa jumlah lahan yang di
disosiatif, namun konflik sebagai ekploitasi, mekanisme tambang
salah satu bentuk proses sosial yang seperti apa, serta apa manfaat yang
memiliki fungsi positif maupun akan diterima warga dan lainnya.
negatif. Apabila konflik mampu
Penolakan masyarakat tersebut
dikelola dan diatasi dengan baik oleh
memiliki dasar dan alasan yang kuat
setiap elemen masyarakat, maka akan
karena setelah aktivitas

25
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

pertambangan tersebut berjalan Konflik ini jika tidak ditangani


warga sekitar mulai terkena dampak dengan baik maka akan
negatifnya. Dampak negatif tersebut menyebabkan eskalasi konflik kian
antara lain warga terganggu dengan meluas. Selain itu, penanganan
kebisingan dari aktivitas konflik yang lambat akan
pengangkutan pasir dilakukan menyebabkan berbagai dampak
perusahaan yang sampai 24 jam dalam kehidupan masyarakat, seperti
dengan melalui jalan milik warga. hancurnya atau retaknya kesatuan
Akibat aktivitas pengangkutan pasir kelompok, hancurnya harta benda,
tersebut juga menyebabkan jalan dan jatuhnya korban jiwa, dan lain
saluran air menjadi rusak. Selain itu sebagainya. Melihat kondisi tersebut,
warga nelayan mulai resah karena maka dibutuhkan penanganan atau
hasil tangkapan mereka menurun resolusi konflik yang tepat demi
drastis dan terkadang tidak bisa meredam konflik tersebut agar tidak
melalut akibat pembuangan limbah semakin meluas dan menyebabkan
cucian pasir yang dialirkan ke muara dampak yang lebih besar lagi.
sungai sehingga air menjadi keruh
dan terjadi penumpukan sedimen. B. TINJAUAN PUSTAKA
Tidak adanya sosialisasi kepada 1. Definisi Konflik
warga perihal rencana dan aktivitas Konflik berasal dari kata kerja,
penambangan yang dilakukan oleh yaitu configure yaitu yang berarti
perusahaan serta dampak yang saling memukul. Secara sosiologis,
ditimbulkannya menyebabkan konflik diartikan sebagai suatu
masyarakat menuding bahwa proses sosial antara dua orang atau
pemerintah desa setempat tidak lebih (bisa juga kelompok) dimana
transparan dan menjalin salah satu pihak berusaha
persekongkolan dengan pihak menyingkirkan pihak lain dengan
perusahaan. Hal ini diperkuat menghancurkan atau membuatnya
dengan kenyataan bahwa laporan tidak berdaya.
protes warga terhadap aktivitas Menurut Soerjono Soekanto (2006),
penambangan dan dampak yang “Konflik sosial adalah suatu proses
ditimbulkannya tidak mendapat sosial dimana individu atau
tanggapan serius dari pemerintah kelompok berusaha untuk memenuhi
desa setempat. Disinilah kemudian tujuannya dengan jalan menentang
muncul gerakan penolakan terhadap pihak lawan yang disertai dengan
aktivitas penambangan pasir di ancaman atau kekerasan”.
Dusun Sungai Samak Kecamatan Menurut Pritt dan Rubbin dalam
Badau Kabupaten Belitung ini yang Syahril Ramadhan (2008), konflik
kemudian memicu konflik antara berarti persepsi mengenai perbedaan
masyarakat dengan pemerintah desa kepentingan (repceived divergence of
dan perusahaan tambang pasir interest) atau suatu kepercayaan
tersebut. bahwa aspirasi pihak-pihak yang

26
berkonflik tidak dapat tercapai secara dinamis atau sering kali mengalami
simultan. perubahan. Setiap elemen yang
Berdasarkan teori konflik, terdapat pada masyarakat dianggap
masyarakat senantiasa berada dalam mempunyai potensi terhadap
proses perubahan yang di tandai oleh disintegrasi sosial. Menurut teori
pertentangan yang terus menerus konflik ini keteraturan yang terdapat
diantara unsur-unsur yang ada dalam masyarakat hanyalah karena
dalam masyarakat. Teori konflik ada tekanan atau pemaksaan
melihat bahwa setiap elemen kekuasaan dari golongan yang
memberikan sumbangan terhadap berkuasa. Adanya perbedaan peran
disintegrasi sosial. Selain itu teori dan status di dalam masyarakat
konflik beranggapan bahwa menyebabkan adanya golongan
keteraturan yang terdapat dalam penguasa dan yang dikuasi.
masyarakat itu hanyalah disebabkan Distribusi kekuasaan dan wewenang
karena adanya tekanan atau yang tidak merata menjadi faktor
pemaksaan kekuasaan dari atas terjadinya konflik sosial secara
golongan yang berkuasa. sistematis (Ritzer, 2002).
Konflik sudah menjadi bagian dari
kehidupan manusia. Ketika orang 2. Jenis-Jenis Konflik
memperebutkan sebuah area, mereka Konflik yang terjadi pada manusia
tidak hanya memperebutkan ada berbagai macam ragamnya,
sebidang tanah saja, namun juga bentuknya, dan jenisnya. Soetopo
sumber daya alam seperti air, emas, (1999) mengklasifikasikan jenis
meneral, hutan serta berbagai sumber konflik, dipandang dari segi
daya alam yang terkandung materinya menjadi empat, yaitu:
didalamnya. Setiap kelompok sosial a. Konflik tujuan yaitu konflik
selalu ada benih-benih pertentangan terjadi jika ada dua tujuan atau
antara individu dengan individu, yang kompetitif bahkan yang
kelompok dengan kelompok, kontradiktif.
individu atau kelompok dengan b. Konflik peranan yaitu konflik
pemerintah. Pertentangan ini yang timbul karena manusia
biasanya berbentuk non fisik. Tetapi memiliki lebih dari satu peranan
dapat berkembang menjadi benturan dan tiap peranan tidak selalu
fisik, kekerasaan dan tidak berbentuk memiliki kepentingan yang
kekerasaan. Konflik yang terjadi sama.
dapat berupa konflik vertikal, yaitu
antar pemerintah, masyarakat dan c. Konflik nilai yaitu konflik yang
swasta, antar pemerintah pusat, muncul karena pada dasarnya
pemerintah kota dan desa, serta nilai yang dimiliki setiap
konflik horizontal yaitu konflik antar individu dalam organisasi tidak
masyarakat. sama, sehingga konflik dapat
Teori konflik menganggap bahwa terjadi antar individu, individu
unsur-unsur yang terdapat di dalam dengan kelompok, kelompok
masyarakat cenderung bersifat dengan organisasi.
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

d. Konflik kebijakan yaitu suatu perbedaan kepentingan antar


konflik dapat terjadi karena ada kelas sosial.
ketidaksetujuan individu atau
d. Konflik atau pertentangan
kelompok terhadap perbedaan
politik, yaitu konflik yang terjadi
kebijakan yang dikemukakan
akibat adanya kepentingan atau
oleh satu pihak dan kebijakan
tujuan politis seseorang atau
lainnya.
kelompok.
Menurut Fisher (2001), e. Konflik yang bersifat
berdasarkan polanya, konflik dibagi
Internasional yaitu konflik yang
kedalam tiga bentuk, yaitu:
terjadi karena perbedaan
a. Konflik latent sifatnya
kepentingan yang kemudian
tersembunyi dan perlu diangkat
berpengaruh pada kedaulatan
kepermukaan sehingga dapat
Negara.
ditangani secara efektif.
b. Konflik terbuka adalah konflik 3. Faktor Penyebab Konfik
yang berakar dalam dan sangat
Sosiologi memandang bahwa
nyata, dan memerlukan berbagai
masyarakat itu selalu dalam
tindakan untuk mengatasi akar
perubahan dan setiap elemen dalam
penyebab dan berbagai macam
masyarakat selalu memberikan
efeknya.
sumbangan bagi terjadinya konflik.
c. Konflik dipermukaan memiliki
Salah satu penyebab terjadinya
akar yang dangkal atau tidak
konflik adalah karena ketidak
berakar dan muncul hanya
seimbangan antara hubungan-
karena kesalahpahaman
hubungan manusia seperti aspek
mengenai sesuatu yang dapat
sosial, ekonomi dan kekuasaan.
diatasi dengan menggunakan
Contohnya kurang meratanya
komunikasi.
kemakmuran dan akses yang tidak
Selain itu Soerjono Soekanto dalam seimbang terhadap sumber daya
Furkan Abdi (2009), membagi konflik yang kemudian akan menimbulkan
sosial kedalam lima bentuk khusus masalah-masalah dalam masyarakat
berdasarkan tingkatannya, yaitu (Fisher, Simon, dkk. 2001).
sebagai berikut:
Faktor-faktor penyebab konflik
a. Konflik atau pertentangan menurut Soejono Soekanto (2006),
pribadi, yaitu konflik yang terjadi antara lain yaitu:
antara dua individu atau lebih
a. Adanya perbedan individu yang
karena perbedaan pandangan
meliputi perbedaan pendirian dan
dan sebagainya.
perasaan, karena setiap manusia
b. Konflik atau pertentangan rasial,
unik, dan mempunyai perbedaan
yaitu konflik yang timbul akibat
pendirian, perasaan satu sama lain.
perbedaan ras.
Perbedaan pendirian dan perasaan
c. Konflik atau pertentangan antara
ini akan menjadi satu faktor
kelas-kelas sosial, yaitu konflik
penyebab konflik sosial, sebab
yangdisebabkanadanya
dalam menjalani hubungan

28
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

sosial seorang individu tidak selalu menjadi nilai-nilai masyarakat


sejalan dengan individu atau industri.
kelompoknya.
Nilai-nilai yang berubah itu seperti
b.Perbedaan latar belakang nilai kegotong royongan berganti
kebudayaan sehingga membentuk menjadi nilai kontrak kerja dengan
pribadi-pribadi yang berbeda- upah yang disesuaikan menurut jenis
beda, individu sedikit banyak akan pekerjaannya. Hubungan
terpengaruh oleh pola pemikiran kekerabatan bergeser menjadi
dan pendirian kelompoknya, dan hubungan struktural yang disusun
itu akan menghasilkan suatu dalam organisasi formal perusahaan.
perbedaan individu yang dapat Nilai-nilai kebersamaan berubah
memicu konflik. menjadi individualis dan nilai-nilai
c. Perbedaan kepentingan antara tentang pamanfaatan waktu yang
individu atau kelompok, individu cenderung tidak ketat berubah
memiliki latar perasaan, pendirian menjadi pembagian waktu yang tegas
dan latar belakang budaya yang seperti jadwal kerja dan istirahat
berbeda. Ketika dalam waktu yang dalam dunia industri. Perubahan-
bersamaan masing-masing perubahan ini jika terjadi secara cepat
individu atau kelompok memilki dan mendadak, akan membuat
kepentingan yang berbeda. kegoncangan proses-proses sosial
Kadang, orang dapat melakukan dalam masyarakat, bahkan akan
kegiatan yang sama, tetapi terjadi upaya penolakan terhadap
tujuannya berbeda. Konflik akibat semua bentuk perubahan karena
perbedaan kepentingan ini dapat dianggap mengacaukan tatanan
pula menyangkut bidang politik, kehidupan masyarakat yang sudah
ekonomi, sosial, dan budaya. ada.
d. Faktor terjadinya konflik juga
Selain itu, menurut Diana Francis
dapat disebabkan karena (2006), sebab-sebab terjadinya konflik
perubahan-perubahan nilai yang antara lain:
cepat dan mendadak dalam a. Komunikasi
masyarakat. Perubahan adalah
Salah pengertian yang berkenaan
sesuatu yang lazim dan wajar dengan kalimat, bahasa yang
terjadi, tetapi jika perubahan itu sulit dimengerti dan informasi
berlangsung cepat atau bahkan yang tidak lengkap.
mendadak, perubahan tersebut b. Struktur
dapat memicu terjadinya konflik
Pertarungan kekuasaan antara
sosial. Misalnya, pada masyarakat
pemilik kepentingan atau sistem
pedesan yang mengalami
yang bertentangan, persaingan
industrialisai yang mendadak akan
untuk merebutkan sumberdaya
memunculkan konflik sosial, sebab
yang terbatas, atau saling
nilai-nilai lama pada masyarakat
ketergantungan dua atau lebih
tradisional yang biasanya bercorak
kelompok- kelompok kegiatan
pertanian secara cepat berubah
kerja untukmencapai tujuan
mereka.

29
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

c. Pribadi. konflik, ketika ketegangan dan/


Ketidaksesuaian tujuan atau kekerasan terjadi paling hebat.
nilai-nilai sosial pribadi dengan Dalam konflik skala besar, ini
perilaku yang diperankan merupakan periode perang,
mereka, dan perubahan dalam ketika orang-orang dari kedua
nilai-nilai persepsi. pihak terbunuh. Komunikasi
normal diantara dua pihak
4. Tahapan Konflik kemungkinan putus, pernyataan-
Situasi konflik akan selalu berubah pernyataan umum cenderung
dari waktu kewaktu apabila konflik menuduh dan menentang pihak
tersebut terus dibiarkan terjadi tanpa lainnya.
adanya upaya penanganan atau d. Akibat: kedua pihak mungkin
penyelesaian yang dilakukan oleh setuju bernegosiasi dengan atau
pihak-pihak yang berkonflik. Fisher tanpa perantara. Suatu pihak
el.al, menyebutkan ada beberapa alat yang mempunyai otoritas atau
bantu untukmenganalisissituasi pihak ketiga yang lebih berkuasa
konflik, salah satunya adalah mungkin akan memaksa kedua
penahapan konflik. Konflik berubah pihak untuk menghentikan
setiap saat, melalui tahap aktivitas, pertikaian.
intensitas, ketegangan dan kekerasan e. Pasca-Konflik: akhirnya
yang berbeda (Fisher, 2001). Tahap- situasi diselesaikan
tahap ini adalah: dengan cara mengakhiri
a. Pra-Konflik: merupakan periode berbagai konfrontasi kekerasan,
dimanaterdapatsuatu ketegangan berkurang dan
ketidaksesuaian sasaran diantara hubungan mengarah lebih
dua pihak atau lebih, sehingga normal diantara kedua
timbul konflik. Konflik pihak. Namun jika isu-isu dan
tersembunyi dari pandangan masalah- masalah yang timbul
umum, meskipun salah satu karena sasaran mereka
pihak atau lebih mungkin saling bertentangan
mengetahui potensi terjadi tidak diatasi dengan
konfrontasi. Mungkin terdapat baik, tahap ini sering kembali
ketegangan hubungan diantara lagi menjadi situasi pra konflik.
beberapa pihak dan/atau
keinginan untuk menghindari 5. Akibat Konflik
kontak satu sama lain. Konflik dapat merupakan proses
b. Konfrontasi: pada saat ini konflik yang bersifat instrumental dalam
menjadi semakin terbuka. Jika pembentukan, penyatuan
hanya satu pihak yang merasa dan pemeliharaan
ada masalah, mungkin para penyatuan dan
pendukungnya mulai melakukan pemeliharaan struktur soial. Konflik
demonstrasi atau perilaku dapat menetapkan dan menjaga garis
konfrontatif lainnya. batas antara dua atau lebih individu
c. isis: ini merupakan puncak atau kelompok. Konflik individu atau

30
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

kelompok lain dapat memperkuat Hal ini terjadi apabla timbul


kembali identitasnya dan pertentangan antar golongan
melindunginya agar tidak lebur dalam suatu kelompok.
kedalam dunia sosial sekelilingnya. c. Adanya perubahan kepribadian
Konflik atau pertentangan tentu individu
saja mempunyai dampak positif Ketika terjadi pertentangan, ada
maupun dampak negatif. Apakah beberapa pribadi yang tahan dan
suatu pertentangan membawa tidak tahan terhadapnya. Mereka
dampak-dampak yang poitif atau yang tidak tahan akan mengalami
tidak, tergantung dari persoalan yang perubahan tekanan yang
dipertentangkan dan juga truktur berujung tekanan mental.
sosial dimana pertentangan tersebut d. Hancurnya harta benda dan
bersifat positif oleh karena itu ia jatuhnya korban Jiwa
mempunyai kecenderungan untuk Konflik yang berujung pada
memungkinkan adanya penyesuaian kekerasan maupun peperangan
kembali norma-norma atau akan menimbulkan kerugian, baik
hubungan-hubungan sosial dalam secara materi maupun jiwa- raga
kelompok bersangkutan sesuai manusia.
dengan kebutuhan individu maupun e. Akomodasi, dominasi, dan
bagian-bagian kelompok. takluknya suatu pihak
Pemikiran awal tentang fungsi dari Konflik merupakan kenyataan
konflik sosial berasal dari pemikiran yang hidup dalam masyarakat.
George Simmel yang diperluas oleh Konflik bisa terjadi ketika
Lewis Alfred Coser dalam Furkan beberapa tujuan dari masyarakat
Abdi (2009), yang menyatakan bahwa tidak sejalan.
konflik dapat membantu
mengeratkan ikatan kelompok yang 6. Resolusi Konflik di dalam
terstruktur secara longgar. Masyarakat
Masyarakat yang mengalami
disintegrasi atau berkonflik dapat Penyelesaian atau resolusi konflik
memperbaiki perpaduan integrasi. merupakan suatu kondisi di mana
Beberapa akibat yang ditimbulkan pihak-pihak yang berkonflik
oleh pertentangan atau konflik, melakukan suatu perjanjian yang
antara lain (Wirawan, 2010): dapat memecahkan ketidak cocokkan
a. Bertambahnya solidaritas in- utama di antara mereka, menerima
group Apabila suatu kelompok keberadaan satu sama lain dan
bertentangan dengan kelompok menghentikan tindakan kekerasan
lain, solidaritas antara warga/ satu sama lain. Ini merupakan suatu
kelompok biasanya akan tambah kondisi yang selalu muncul setelah
erat. konfliknya terjadi. Resolusi konflik
b. Hancurnya atau retaknya ini merupakan suatu upaya
kesatuan kelompok perumusan kembali suatu solusi atas
konflik yang terjadi untuk mencapai
kesepakatan baru yang lebih diterima
oleh pihak-pihak yang berkonflik.

31
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

Resolusi konflik memiliki tujuan Menurut Nasikun (1993), pola


agar kita mengetahui bahwa konflik penyelesaian konflik dapat dilakukan
itu ada dan diarahkan pada dalam beberapa pendekatan, yaitu:
keterlibatan berbagai pihak dalam 1. Negosiasi adalah proses tawar-
isu-isu mendasar sehingga dapat menawar dengan jalan berunding
diselesaikan secara efektif. Selain itu, guna mencapai kesepakatan
agar kita memahami gaya dari bersama antara satu pihak
resolusi konflik dan mendefinisikan dengan pihak lain. Negosiasi juga
kembali jalan pintas ke arah diartikan suatu cara penyelesaian
pembaharuan penyelesaian konflik. sengketa secaradamai melalui
Resolusi konflik difokuskan pada perundingan antara pihak yang
sumber konflik antara dua pihak, berperkara. Dalam hal ini,
agar mereka bersama-sama negosiasi merupakan komunikasi
mengidentifikasikan isu- isu yang dua arah yang dirancang untuk
lebih nyata. Selain itu, resolusi mencapai kesepakatan pada saat
konflik dipahami pula sebagai upaya kedua belah pihak memiliki
dalam menyelesaikan dan berbagai kepentingan yangsama
mengakhiri konflik. Fisher et.al (2001) maupun yang berbeda.
menjelaskan bahwa resolusi konflik
2. Konsiliasi (Conciliation),
adalah usaha menangani sebab-sebab
Pengendalian konflik dengan cara
konflik dan berusaha membangun
konsiliasi terwujud melalui
hubungan baru yang bisa tahan lama
lembaga-lembaga tertentu yang
diantara kelompok-kelompok yang
memungkinkan tumbuhnya pola
berseteru.
diskusi dan pengambilan
Menunjuk pada pemaparan diatas keputusan di antara pihak-pihak
maka yang dimaksud dengan yang berkonflik. Lembaga yang
resolusi konflik adalah suatu cara dimaksud diharapkan berfungsi
antara pihak yang berkonflik untuk secara efektif, yang sedikitnya
menyelesaikan masalah yang sedang memenuhi empat hal:
dihadapinya secara sukarela. a. Harus mampu mengambil
Resolusi konflik juga menyarankan keputusan secara otonom,
penggunaan cara-cara yang lebih tanpa campur tangan dari
demokratis dan konstruktif untuk badan-badan lain,
menyelesaikan konflik dengan b. Lembaga harus bersifat
memberikan kesempatan pada pihak- monopolistis, dalam arti hanya
pihak yang berkonflik untuk lembaga itulah yang berfungsi
memecahkan masalah mereka oleh demikian,
mereka sendiriatau dengan c. Lembaga harus mampu
melibatkan pihak ketiga yang bijak, mengikat kepentingan bagi
netral dan adil untuk membantu pihak-pihak yang berkonflik,
pihak-pihak yang berkonflik d. Lembaga tersebut harus
memecahkan masalahnya. bersifat demokratis.

32
e. Konsiliator nantinya memiliki penyelesaian. Tujuan mediasi
hak dan kewenangan untuk untuk mencapai atau
menyampaikan pendapat menghasilkan kesepakatan yang
secara terbuka dan tidak dapat diterima pihak-pihak yang
memihak kepada yang bersengketa guna mengakhiri
bersengketa. Selain itu, sengketa.Dengan demikian,
konsiliator tidak berhak untuk putusan yang diambil atau yang
membuatputusan dalam dicapai oleh mediasi merupakan
sengketa untuk dan atas nama putusan yang disepakati bersama
para pihak sehingga oleh para pihak yang dapat
keputusan akhirmerupakan berbentuk nilai-nilai atau norma-
proses konsiliasi yang diambil norma yang menjadi tatanan
sepenuhnya oleh para pihak dalam masyarakat.
dalam sengketa yang 4. Arbitrasi (Arbitration), pihak-
dituangkan dalam bentuk pihak yang berkonflik bersepakat
kesempatan di antara mereka. untuk menerima pihak ketiga,
3. Mediasi (Mediation), pihak-pihak yang akan berperan untuk
yang berkonflik bersepakat untuk memberikankeputusan-
menunjuk pihak ketiga yang keputusan, dalam rangka
akanmemberikannasihat- menyelesaikan yang ada. Berbeda
nasihat, berkaitan dengan dengan mediasi, cara arbitrasi
penyelesaian terbaik terhadap mengharuskan pihak-pihak yang
konflik yang mereka alami bahwa berkonflik untuk menerima
mediasi merupakansalah satu keputusan yang diambil oleh
bentuk negosiasi antara para pihak arbitrer.
pihak yang bersengketa dan
melibatkan pihak ketiga dengan C. METODE PENELITIAN
tujuan membantu demi Metode penelitian yang digunakan
tercapainya penyelesaian yang dalam penelitian ini adalah metode
bersifat kompromistis. Sementara penelitian deskriptif kualitatif.
itu, pihak ketiga yang ditunjuk Adapun yang menjadi informan
membantumenyelesaikan dalam penelitian ini adalah Ketua
sengketadinamakan sebagai Badan Permusyaratan Desa (BPD),
mediator. Oleh karena itu, Kepala dan Sekretaris Desa, 2 (dua)
pengertian mediasi mengandung orang nelayanan, 1 (satu) orang
unsur-unsur,antaralain: perwakilan perusahaan penambang,
Merupakansebuahproses
serta dua tokoh masyarakat lainnya
penyelesaiansengketa
yang dianggap memiliki
berdasarkan perundingan;
pengetahuan/pengalaman mengenai
Mediator terlibat dan diterima
aktivitas penambangan pasir.
oleh para pihak yang bersengketa
Jenis data yang digunakan dalam
di dalamperundingan; Mediator
penelitian ini adalah data primer dan
bertugas membantu para pihak
data sekunder. Teknik pengumpulan
yang bersengketa untuk mencari
data dilakukan adalah observasi
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

terlibat, wawancara mendalam, studi kegiatan penambangan tersebut.


literatur dan studi dokumentasi. Akhirnya sejumlah tokoh pemuda
Analisis data dalam penelitian ini dan tokoh masyarakat berupaya
dilakukan dengan menggunakan untuk menolak perusahaan tambang
model interaktif Miles & Hubermas tersebut agar tidak terus menerus
dengan beberapa tahapan yaitu melakukan kegiatan eksploitasinya.
reduksi data, penyajian dan verifikasi Masyarakat melakukan
data. musyawarah dan bersepakat untuk
melakukan aksi penolakan tambang
D. HASIL DAN PEMBAHASAN kepada Kepala Desa Sungai Samak.
1. Kronologis Konflik Dalam aksi tersebut masyarakat
Konflik antara masyarakat, menyampaikan kepada Kepala Desa
pemerintah desa dan perusahaan Sungai Samak Bupati Belitung bahwa
tambang pasir di Dusun Sungai masyarakat Dusun Sungai Samak
Samak pada tahun 2016 hingga 2017 menolak adanya pertambangan di
ini berawal dari kehadiran CV wilayah nya. Aksi tersebut tidak
Cahaya Mandiri Abadi dan CV ditanggapi serius oleh Pemerintah
Kembar Rezeki Bersama yang Desa Sungai Samak, karena massa
melakukan kegiatan eksploitasinya di aksi pada saat itu tidak begitu
wilayah Dusun Sungai Samak, Desa banyak, hanya dilakukan oleh
Sungai Samak Kecamatan Badau beberapa orang pemuda saja.
Kabupaten Belitung. Masyarakat Pemerintah Desa Sungai Samak
pada umumnya belum pernah menganggap bahwa masyarakat pada
mendapatkan sosialisai atau umumnya telah menyetujui
penyampaian dari pemerintah desa pertambangan tersebut dengan
setempat mengenai kegiatan berdalih perusahaan telah memiliki
penambangan tersebut. Masyarakat izin terlebih dahulu sebelum
baru mengetahui hal tersebut ketika mendapat rekomendasi dari desa
pihakbertambanganmulai untuk melakukan pertambangan.
melakukanaktivitas
Aksi protes yang dilakukan oleh
penambangannya berupa tokoh pemuda dan masyarakat
pematokkan area pertambangan, tersebut tidak berhenti sampai disitu,
penggalian dan lain sebagainya. mereka kemudian melakukan
Masyarakat di Dusun Sungai memberikan somasi/peringatan
Samak,DesaSungaiSamak kepada pihak perusahaan melalui
Kecamatan Badau Kabupaten Kantor Hukum Arvid Saktyo &
Belitung yang sebagian besar bermata Patners. Setelah adanya somasi itu
pencaharian sebagai petani dan diadakan beberapa mediasi antara
nelayan merasa resah melihat masyarakat, pemerintah desa dan
aktivitas penambangan yang perusahaan penambang baik di
dilakukan oleh pihak perusahaan Kantor Desa Sungai Samak maupun
terebut. Mereka khawatir terhadap di kantor kuasa hukum masyarakat.
dampak yang itimbulkan oleh Namun mediasi itu menemui jalan

34
buntu karena tidak ada itikat baik dan menutup paksa lokasi tambang
dari perusahaan. Bahkan masalah tersebut. Akibat aksi tersebut aparat
tersebut pernah diangkat oleh media kepolisian dari SABARA beberapa
cetak maupun media elektronik hari berjaga-jaga di lokasi
setempat dengan harapan bahwa penambangan untuk mengantisipasi
pemerintah daerah dan pemerintah serbuan warga. Beberapa kali juga
provinsi turun tangan mengenai warga meminta kejelasan pemerintah
masalah ini, namun tidak ada reaksi desa dan pihak perusahaan
dari pemerintah setempat. penambang mengenai kejelasan luas
Setelah itu masyarakat yang wilayah tambang dan dana ganti rugi
menamakan dirinya sebagai Forum lahan terhadap warga namun tidak
Masyarakat Sungai Samak kembali ada kejelasan dari pihak desa.
menghimpun massa dengan jumlah Tidak berhenti sampai disitu,
yang lebih banyak dari sebelumnya masyarakat kemudian melalui kuasa
dan mendatangi Kantor DPRD hukumnya Arvid Saktyo & Patners
Kabupaten Belitung dengan tuntutan melakukan gugatan Perdata ke
yang sama. Akhirnya DPRD Pengadilan Negeri Tanjung Pandan
Kabupaten Belitung sepakat untuk untuk menuntut Pemerintah
mengadakan rapat dengar pendapat Kabupaten Belitung menutup
beberapa hari berselang dengan tambang pasir, menuntut pemerintah
mengundang pihak perusahaan dan desa untuk bertanggungjawab serta
instansi-instansi terkait. Namun tidak menuntut perusahaan tambang
satupun perwakilan pihak untuk melakukan ganti rugi atas
perusahaan yang hadir memenuhi kerugian warga yang tidak bisa
undangan DPRD tersebut untuk melaut selama perusahaan
menemui dan mendengarkan
membuang limbah pencucian pasir
keluhan tuntutan masyarakat ke sungai. Harapan itu belum juga
tersebut. Walaupun dalam rapat terpenuhi, baik Pemerintah Daerah
dengar pendapat itu menghasilkan Kabupaten Belitung, maupun
rekomendasi untuk menutup pemerintah desa tetap pada
aktivitas pertambangan, namun pendiriannya dengan berdalih.
kenyataannya hal itu tidak pernah Sementara pihak perusahaan terus
jadi kenyataan. berkilah bahwa tidak mengakui
Masyarakat yang tergabung dalam bahwa mereka telah melakukan
Forum Masyarakat Sungai Samak pencemaran di sungai dan laut
(FMS) ini terus melakukan berbagai dengan dalih hasil pemeriksaaan
cara, namun pemerintah daerah dan laboratorium dari BLHD
pemerintah desa tetap pada menunjukkan tingkat kekeruhan
pendiriannya bahwa hak untuk masih dalam batas normal dan tidak
memberhentikan kegiatan mau mengganti rugi.
penambangan adalah hak Provinsi Berkaitan dengan hal diatas, Teori
Kepulauan Bangka Belitung. Hingga konflik menganggap adanya
akhirnya masyarakat memutuskan perbedaan peran dan status dalam
untuk mendatangi lokasi tambang masyarakat menyebabkan adanya
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

golongan penguasa dan yang pemerintah desa dan perusahaan


dikuasai. Distribusi kekuasaan dan tambang di Dusun Sungai Samak,
wewenang yang tidak merata Desa Sungai Samak, Kecamatan
menjadi faktor terjadinya konflik Badau, Kabupaten Belitung.
sosial secara sistematis (Ritzer, Kegiatan eksploitasi yang
2002:26). Pemerintah merasa bahwa dilakukan oleh perusahaan tambang
mereka adalah kaum penguasa dan di Dusun Sungai
menganggap bahwa masyarakat Samak menimbulkan
adalah golongan yang dikuasainya, berbagai persepsi dalam
sehingga dengan leluasa penguasa masyarakat, tentang mengapa
mengeluarkan kebijakan tanpa pemerintah desa mengeluarkan
meminta pertimbangan masyarakat rekomendasi izin pertambangan
terlebih dahulu. Jadi, pemerintah tersebut tanpa mensosialisasikan atau
dinilai kurang transparan terhadap membicarakan terlebih dahulu
masyarakatnya dan terkesan dengan masyarakat setempat sebagai
menutup-nutupi kebijakan yang pemilik hak atas tanah, kemudian
mereka tetapkan. menjelaskan kepada masyarakat
mengenai berbagai manfaat atau
2. Faktor-Faktor Penyebab keuntungan dari hasil pertambangan
Terjadinya Konflik tersebut baik untuk masyarakat serta
menjelaskan pula bagaimana
Konflik sosial yang terjadi antara dampaknya kedepan dan seperti apa
masyarakat dengan pemerintah di AMDAL-nya, dengan senantiasa
Dusun Sungai Samak, Desa Sungai
memperhatikan seperti apa kondisi
Samak, Kecamatan Badau, Geografis, Sosial-Budayanya serta
Kabupaten Belitung dilatarbelakangi bagaimana kondisi Ekonominya.
oleh berbagai faktor. Faktor-faktor Selanjutnya, kenapa pemerintah desa
yang melatar belakangi terjadinya mengeluarkan kebijakan tersebut
konflik, antara lain: tanpa memperhatikan persetujuan
a. Proses Sosialisasi Tidak Berjalan dari masyarakat terlebih dahulu,
dengan Baik apakah masyarakat mendukung atau
Sosialisasi merupakan salah satu menolak kegiatan pertambangan di
hal terpenting dalam kehidupan wilayah mereka.
bermasyarakat. Sosialisasi
Ibu M (37 tahun), beliau
dimaksudkan agar memudahkan
menuturkan mengenai tidak
seseorang atau sekelompok orang
maksimalnya sosialisasi yang
dalam memahami sesuatu hal. Proses
dilakukan oleh pemerintah desa
sosialisasi yang tidak berjalan dengan
kepada masyarakat secara umum,
baik dapat mengakibatkan
sehingga menimbulkan reaksi
pemahaman atau persepsi orang
penolakan masyarakat terhadap
terhadap suatu hal tersebut akan
perusahaan tambang tersebut,
berbeda-beda (multipersepsi). Seperti
sebagaiamana pernyataan beliau,
dalam kasus konflik sosial yang
“Sosialisasi tidak dilakukan secara
terjadi antara masyarakat,
menyeluruh keseluruh lapisan

36
masyarakat, hanya beberapa tokoh b. Pemerintah Desa Kurang
masyarakat yang hadir pada saat itu. Terbuka Terhadap Masyarakat
Sehingga setelah dilakukan kegiatan Tidak adanya sosialisasi terhadap
penambangan, masyarakat banyak masyarakat secara menyeluruh,
yang merasa terganggu, dan merasa mengakibatkan Pemerintah (baik itu
tidak setuju dengan adanya Pemerintah Desa, Kecamatan
pertambangan (Wawancara, 9 Juni maupun Pemerintah Kabupaten)
2016)”. dinilai tidak transparan ataupun
Pemerintah Desa Sungai Samak terkesan tertutup terhadap
memang pernah melakukan masyarakat, terkait rencana maupun
sosialisasi kepada masyarakat kebijakan-kebijakan yang mereka
mengenai akan adanya aktivitas putuskan. Sebagaimana dalam kasus
pertambangan tersebut, namun ini, pemerintah desa langsung saja
sosialisasi yang dilakukan dinilai menetapkan dan mengeluarkan
tidak maksimal serta tidak berjalan rekomendasi pertambangan tersebut,
dengan baik, karena tidak tanpa menjelaskan secara detail
disampaikan secara menyeluruh kepada masyarakat mengenai
keseluruh lapisan masyarakat, manfaat yang akan diperoleh
sosialisasi dilakukan hanya terbatas masyarakat, luas wilayah yang
pada aparatur-aparatur pemerintah dijadikan area pertambangan,
desa serta para pihak yang pro saja. mengenai ganti rugi terhadap tanah
Selain itu, sosialisasi tidak dilakukan warga, serta mengenai dampak-
sejak awal sebelum perusahaan dampak yang akan ditimbulkan oleh
tersebut mulai melakukan kegiatan kegiatan penambangan nantinya dan
pertambangan di Dusun Sungai bagaimana AMDAL-nya.
Samak, Desa Sungai Samak, Terdapat beberapa hal yang
Kecamatan Badau, Kabupaten terkesan ditutup-tutupi oleh
Belitung. Pemerintah Desa Sungai Samak
Jadi, menurut Sa (38 Tahun), mengenai seperti apa perjanjian dan
konflik tersebut terjadi karena kesepakatannya dengan pihak
pemerintah desa maupun pihak perusahaan tambang tersebut,
perusahaan tambang tidak sehingga hal itu wajar saja dilakukan
melakukan sosialisasi terlebih dahulu oleh pemerintah desa. Sebab apabila
terhadap masyarakat setempat pemerintah desa melakukan
sebelum pemerintah desa sosialisasi terlebih dahulu kepada
memberikan rekomendasi masyarakat secara terbuka tanpa ada
pertambangan serta sebelum yang di tutup-tutupi sedikitpun,
perusahan tambang melakukan maka kemungkinan besar
kegiatan eksploitasinya di Dusun masyarakat pasti akan menolaknya.
Sungai Samak, Desa Sungai Samak, Sehingga untuk memuluskan
Kecamatan Badau, Kabupaten rencananya, pemerintah desa
Belitung. mengambil langkah untuk tetap
mengeluarkan rekomendasi izin
tersebut kepada CV. Cahaya Mandiri
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

Abadi dan Kembar Rezeki Bersama, tambang, lahan tersebut tidak boleh
meski tanpa sepengetahuan dirusak maupun dieksploitasi, kerena
masyarakat sebelumnya. sangat berdampak pada
c. Perbedaan Kepentingan keberlangsungan hidup masyarakat
Perbedaan merupakan hal yang kedepan. Bila lahan menjadi rusak,
senantiasa ada dalam kehidupan akan menimbulkan berbagai dampak
sosial masyarakat, baik perbedaan bagi kehidupan masyarakat
antara individu atau kelompok sekitarnya, seperti kekurangan air
dengan individu atau kelompok bersih, tercemarnya lingkungan dan
lainnya, begitu pula dengan lain-lain. Ketidak cocokan
perbedaan kepentingan. Menurut penggunaan lahan ini juga disinyalir
Soejono Soekanto salah satu faktor karena Pemerintah Desa Sungai
penyebab konfik adalah perbedaan Samak tidak pernah melakukan
kepentingan. Dia menyatakan, kegiatan sosialisasi kepada
“Ketika dalam waktu yang masyarakat, sehingga melahirkan
bersamaan masing-masing individu persepsi masyarakat bahwa ada
atau kelompok memilki kepentingan kemungkinan kepentingan pribadi
yang berbeda. Kadang, orang dapat dan kelompok dari pemberian
melakukan kegiatan yang sama, rekomendasi pertambangan di
tetapi tujuannya berbeda”. Dusun Sungai Samak tersebut.
Jadi dapat dikatakan bahwa Menurut saudara B (32 tahun),
kebutuhan atau kepentingan orang bahwa dalam pemberian
terhadap objek yang sama terkadang rekomendasi pertambangan tersebut
berbeda-beda, misalnya terdapat beberapa kepentingan, baik
ketidakcocokan penggunaan lahan/ kepentingan pribadi maupun
SDA di wilayah Dusun Sungai kepentingan kelompok dari pihak
Samak, Desa Sungai Samak, Desa. B secara subjektivitasnya
Kecamatan Badau, Kabupaten melihat bahwa aparatur desa telah
Belitung. Pemerintah desa menyalah gunakan wewenangnya
menginginkan potensi sumber daya demi keuntungan pribadi dan
alam yang ada pada lahan tersebut kelompoknya. Sebagaiamana yang di
dikelola dan dimanfaatkan dengan ungkapkan oleh sadara B (32 tahun),
baik, yaitu dengan melibatkan “Kalau menurut saya sih, mungkin
Perusahaan Tambang sebagai pencari aparat desa sudah menikmati hasil
dan pengelolah potensi-potensi yang dari pihak perusahaan makanya
ada pada lahan tersebut hasilnya mereka tidak berpihak ke warga, itu
dapat menambah pendapatan desa menurut saya pribadi (Wawancara, 2
yang akan digunakan untuk Juni 2016)”.
kepentingan masyarakat. d. Dampak Yang Ditimbulkan oleh
Namun dilain sisi, bagi Aktivitas Pertambangan
masyarakat terutama masyarakat Kehadiran dua perusahaan
yang tidak menggantungkan penambang pasir dengan segala
hidupnya terhadap perusahaan aktivitas dan dampak yang

38
ditimbulkannya dampak negatif bagi konflik antara pihak yang pro dan
masyarakat setempat. Dampak kontra dengan adanya aktivitas
negatif tersebut antara lain adalah penambangan.
sebagai berikut: warga mulai Masyarakat menganggap
terganggu dengan kebisingan dari pemerintah desa tidak transparan
aktivitas pengangkutan pasir yang ataupun terkesan tertutup terhadap
dilakukan perusahaan yang sampai masyarakat, terkait rencana maupun
24 jam dengan melalui jalan milik kebijakan-kebijakan yang mereka
warga. Akibat aktivitas putuskan dengan pihak perusahaan
pengangkutan pasir tersebut juga mengenai manfaat yang akan
menyebabkan jalan dan saluran air diperoleh masyarakat, luas wilayah
warga menjadi rusak. Selain itu yang dijadikan area pertambangan,
warga nelayan mulai resah karena mengenai ganti rugi terhadap tanah
hasil tangkapan mereka menurun warga, serta mengenai dampak-
drastis dan terkadang tidak bisa dampak yang akan ditimbulkan oleh
melalut akibat pembuangan limbah kegiatan penambangan nantinya dan
cucian pasir yang dialirkan ke muara bagaimana AMDAL-nya.
sungai sehingga air menjadi keruh Sementara diantara masyarakat
dan terjadi penumpukan sedimen. terdapat pro dan kontra dengan
Disinilah kemudian muncul gerakan aktivitas pertambangan tersebut.
penolakan terhadap aktivitas Mereka yang pro adalah mereka yang
penambangan pasir di Dusun Sungai terlibat di dalam proses ekplorasi
Samak Kecamatan Badau Kabupaten maupun eksploitasi tambang,
Belitung ini yang kemudian memicu sehingga mereka mendapat
konflik antara masyarakat dengan keuntungan dengan adanya aktivitas
pemerintah desa dan perusahaan pertambangan. Sementara pihak yang
tambang pasir tersebut.
kontra adalah warga
masyarakat yang tidak punya
3. Bentuk Konflik Sosial
kepentingan perusahaan tambang
Aktivitas penambangan pasir
tersebut, mereka jauh berpikir
bangunan yang dilakukan oleh CV
kedepan untuk kepentingan anak
Cahaya Mandiri Abadi dan CV
cucu mereka sehingga mereka tidak
Kembar Rezeki Bersama di Dusun
setuju dengan perusakan legal yang
Sungai Samak, Desa Sungai Samak,
dilakukan perusahaan. Selain itu
Kecamatan Badau, Kabupaten
pihak yang kontra adalah pihak yang
Belitung juga berampak negatif
terkena dampak negative dari adanya
terhadap kondisi sosial masyarakat.
aktivitas pertambangan tersebut.
Aktivitas pertambangan pasir
bangunan tersebut mengakibatkan
terjadi konflik vertikal antara
4. Resolusi Konflik
masyarakat dengan pemerintah desa
Resolusi konflik merupakan suatu
dan perusahaan penambang, serta
upaya perumusan suatu solusi atas
konflik horizontal dalam masyarakat
konflik yang terjadi untuk mencapi
Dusun Sungai Samak dimana terjadi
kesepakatan bersama yang bisa
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

diterima oleh pihak-pihak yang negosiasi yang dilakukan tidak


berkonflik. Resolusi konflik menghasilkan titik temu atau
difokuskan pada sumber konflik kesepakatan bersama antara masing-
antara dua pihak, agar mereka masing pihak, baik dari Pemerintah
bersama-sama mengidentifikasikan Desa, perusahaan maupun
isu-isu yang lebih nyata. masyarakat, masing-masing tetap
Adapun usaha-usaha penyelesaian pada pendiriannya, disatupihak.
atau Resolusi Konflik antara Akhirnya negosiasi sebagai resolusi
Masyarakat, Pemerintah, dan konflik pertama yang dilakukan
Perusahaan Tambang dalam kasus tersebut tidak memberikan hasil yang
esploitasi tambang di Dusun Sungai berarti terhadap penyelesaian konflik
Samak, Desa Sungai Samak, yang ada, justru yang terjadi adalah
Kecamatan Badau, Kabupaten sebaliknya, akibat negosiasi tersebut
Belitung ini antara lain: tidak berhasil sebagai mana mestinya
a. Negosiasi sehingga eskalasi konflik kian
Menurut Nasikun (1993), meluas, masyarakat semakin kecewa
Negosiasi adalah proses tawar- dengan hasil negosiasi tersebut.
menawar dengan jalan berunding
guna mencapai kesepakatan b. Konsiliasi
bersamaantara satu pihak dengan Resolusi Konflik yang dilakukan
pihak lain. Negosiasi juga merupakan selanjutnya adalah Konsiliasi.
komunikasi dua arah yang dirancang Pengendalian konflik dengan cara
untuk mencapai kesepakatan pada konsiliasi terwujud melalui lembaga-
saat kedua belah pihak yang lembaga tertentu yang
memiliki berbagai kepentingan yang memungkinkan tumbuhnya pola
sama maupun berbeda. Pemerintah diskusi dan pengambilan keputusan
desa dan perusahaan tambang diantara pihak-pihak yang
melakukan tahap negosiasi dengan berkonflik. Sejumlah warga
masyarakat pada hari Selasa tanggal mendatangi anggota komisi I dan II
20 Juli 2016, negosiasi tersebut di DPRD Kabupaten Belitung
Kantor Desa Sungai Samak, yang melakukan konsiliasi pada hari
dihadiri oleh 8 orang perwakilan dari Selasa tanggal 20 Desember 2016,
masyarakat, Ketua BPD, Kepala Desa, mereka melakukan rapat dengar
Kapolsek, Babinsa, serta perwakilan pendapat antara masyarakat,
pihak tambang. pemerintah desa dan pihak
Negosiasi baru dilakukan setelah perusahaan untuk mendengar
konflik telah berlangsung cukup tuntutan warga tersebut, namun
lama sejak masyarakat merasa pihak perusahaan urung hadir pada
terganggu dengan kehadiran rapat tersebut. Akibatnya upaya
Perusahaan Tambang tersebut serta konsiliasi tersebut lagi-lagi tidak
dampak yang ditimbulkannya. berhasil karena pihak-pihak yang
Negosiasi dilakukan setelah eskalasi berkonflik masih pada pendirian
konflik cukup meluas, selain itu masing-masing.

40
JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-Desember Tahun 2017

c. Mediasi
Selain negosiasi dan konsiliasi komunikasi politik antara masyarakat
proses mediasi juga telah dilakukan dengan pemerintah desa dan
oleh aparat penegak hukum perusahaan tambang masih belum
(Pengadilan negeri Tanjung pandan). berjalan normal hingga saat ini.
Pihak Pengadilan telah memfasilitasi
untuk memediasikan ketiga belah
E. SIMPULAN
pihak untuk berdiskusi
menyelesaikan masalah yang terjadi. Konflik yang terjadi di Dusun
Mediasi yaitu dimana pihak-pihak Sungai Samak, Desa Sungai Samak
yang berkonflik bersepakat untuk Kecamata Badau, Kabupaten Belitung
dilatar belakangi oleh berbagai faktor,
menunjuk pihak ketiga yang akan
mulai dari tidak adanya
memberikan nasehat-nasehat,
berkaitan dengan penyelesaian sosialisasi, kurang terbukanya
terbaik terhadap konflik yang mereka pemerintah desa kepada masyarakat,
alami. Pihak pengadilan terus perbedaan kepentingan dampak yang
melakukan proses mediasi dengan ditimbulkan dari aktivitas
menunjuk hakim mediator setelah penambangan. Bentuk konflik yang
warga mengajukan gugatan perdata terjadi di Dusun Sungai Samak, Desa
kepada pemerintah dan perusahaan Sungai Samak Kecamata Badau,
tambang, untuk melakukan Kabupaten Belitung adalah konflik
perundingan atau negosiasi, namun vertikal dan konflik horisontal.
hasilnya tetap sama sehingga harus Konflik vertikal terjadi antara
melalui putusan pengadilan. masyarakat, pemerintah desa dan
perusahaan penambang. Sementara
d. Arbitrasi konflik horizontal terjadi di dalam
Arbitrasi merupakan salah satu msyarakat itu sendiri antara
resolusi konflik, dimana pihak-pihak kelompok yang pro dan kelompok
yang berkonflik bersepakat untuk yang kontra. Upaya resolusi konflik
menerima pihak yang ketiga, yang yang dilakukan oleh masyarakat,
akan berperan untuk memberikan pemerintah dan perusahaan tambang
keputusan-keputusan yang harus antara lain melakukan Negosiasi;
diterima oleh pihak yang berkonflik. Kosuliasi; Mediasi; dan terakhir
Berbeda dengan mediasi, cara Arbitrasi. Pada tahap arbitrasi
arbitrasi mengharuskan pihak-pihak gugatan masyarakat ditolak oleh
yang berkonflik untuk menerima Pengadilan Negeri Tanjung Pandan,
keputusan yang diambil oleh pihak begitupula keputusan di tingkat
arbiter. Dari hasil proses arbitrasi itu, banding. Namun demikian setelah
pihak arbiter memutuskan menolak keputusan banding keluar, tiba-tiba
gugatan dari masyarakat dengan perusahaan menghentikan aktivitas
alasan bukan ranah mereka untuk pertambangan mereka di Dusun
mengadili perkara tersebut karena Sungai Samak.
ranah PTUN. Pasca konflik tersebut,
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Bima Nusa Tenggara
Arikunto, S. 2005. Manajeman Barat). Makassar: FISIP
Penelitian. Jakarta: Rineka Universitas Hasanuddin.
Cipta. Internet:
http://www.repository.usu.ac.id/bit
Diana,Francis. 2006. Teori Dasar stream/123456789/39659/5/C
Transformasi Konflik Sosial. hapter%20I.pdf. Diakses 10
Yogyakarta: Quills. Oktober 2017
Fisher, Simon, dkk. 2001. Mengelola http://www.digilib.uinsby.ac.id/314
Konflik: Keterampilan /4/Bab%201.pdf. Diakses 10
dan Strategi Untuk Oktober 2017
Bertindak, Alih Bahasa S. N. http://www.eprints.uny.ac.id/8869/2/
Kartikasari, dkk. Jakarta: The BAB%201%20-
British Counsil, Indonesia. %2008413244025.pdf. Diakses
Noor, Juliansyah. 2011. Metode 10 Oktober 2017
Penelitian. Jakarta: PT. Bhuana https://jamilkusuka.wordpress.com/tag/
Ilmu Populer. k onflik/.Diakses 10 Oktober 2017
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_
Nasikun. 1993. Sistem Sosial konflik.Diakses 10 Oktober
Indonesia, Jakarta: PT. Raja 2017
Grafindo Persada. Jurnal
Prastowo, Andi. 2011. Metode Danial, R. (2017). Meningkatkan
Penelitian Kualitatif Dalam Keunggulan Bersaing Usaha Kecil
Dan Menengah (Umkm). JISPO :
Perspektif Rancangan Penelitian.
Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik,
Jakarta: Ar-Ruzz Media.
7(1), 13 - 21.
Soerjono Soekanto (2006). Sosiologi
doi:http://dx.doi.org/10.15575/j
Suatu Pengantar. Jakarta: PT p.v7i1.1732
Raja Grafindo Persada. anggara, s. (2016). Teori Keadilan John
Soetopo. 1999. Teori Konflik. Jakarta: Rawls Kritik Terhadap
PT Raja Grafindo Persada. Demokrasi Liberal. JISPO : Jurnal
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 1(1),
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. 1-11.
Bandung: Alfabeta. doi:http://dx.doi.org/10.15575/ji
Winardi. 2000. Manajer dan spo.v1i1.710
mufti, m. (2016). Analisis Kritis Terhadap
Manajemen. Bandung: Citra
Sektor Pertanian Di Indonesia
Aditya Bakti. Dalam Negara
Kesejahteraan. JISPO : Jurnal Ilmu
Wirawan. 2010. Konflik dan Sosial Dan Ilmu Politik, 1(1), 38-50.
Manajemen Konflik: Teori, doi:http://dx.doi.org/10.15575/ji
Aplikasi, dan Penelitian. Jakarta: spo.v1i1.713
Salemba Humanika.

Skipsi:
Sahlan. 2015. Konflik Antara
Masyarakat dengan Pemerintah
(Studi Kasus pada Eksplorasi
Tambang di Kecamatan Lambu
42

Anda mungkin juga menyukai