BENTUK-BENTUK
SOSIAL INTEGRASI SOSIAL
KONFLIK BERSIFAT KEKERASAN B. SYARAT TERWUJUDNYA F. PROSES INTEGRASI
DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERPECAHAN ATAU INTEGRASI SOSIAL SOSIAL
DISINTEGRASI SOSIAL C. FAKTOR YANG G. ELEMEN DI DALAM
MEMPENGARUHI KOHESI SOSIAL
TERJADINYA INTEGRASI H. UNSUR PEMBENTUK
D. FAKTOR PENDORONG INTEGRASI SOSIAL
INTEGRASI SOSIAL I. DISINTEGRASI SOSIAL
PEMULIHAN, REHABILITASI,
REINTEGRASI DAN TRANSFORMASI
SOSIAL
• Pembauran sesuatu yang • integrasi adalah suatu keadaan • Suatu pola hubungan yang
berbeda sehingga menjadi dimana kelompok - kelompok mengakui adanya perbedaan ras
kesatuan yang utuh dan bulat etnik beradaptasi dan bersikap dalam masyarakat, tetapi tidak
komformitas terhadap memberikan fungsi penting
kebudayaan mayoritas pada perbedaan ras tersebut
masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan
mereka masing - masing.
Integrasi memiliki 2 pengertian
yaitu:
• Pengendalian terhadap konflik
dan penyimpangan sosial
dalam suatu sistem sosial
tertentu.
• Membuat suatu keseluruhan
dan menyatukan unsur - unsur
tertentu
integrasi sosial adalah proses
penyesuaian unsur-unsur yang
berbeda dalam masyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan. Integrasi sosial adalah proses
Unsur-unsur yang berbeda sosial yang berupa
tersebut dapat meliputi kecenderungan untuk saling
perbedaan kedudukan sosial, menarik, saling bergantung, dan
ras, etnik, agama, bahasa, saling menyesuaikan diri. Proses
kebisaaan, sistem nilai, dan ini biasanya terjadi secara
norma sukarela maupun terpaksa.
Seperti yang kita tahu
bahwasannya manusia bersifat
dinamis dan berubah
1.Homogenitas 1.Besar 1.Mobilitas 1.Efektifitas
Kelompok Kecilnya Sosiogeografi dan Efisiensi
Kelompok Komunikasi
1.Primordial
1.Sakral
1.Tokoh
Amalgamasi
Syarat Terjadinya Asimilasi
A.C. A.F.
REHABILITASI REINTEGRASI
SOSIAL
C. REHABILITASI
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun
2012 tentang Penanganan Konflik Sosial, pasal 38 menyatakan
pemerintah dan pemerintah daerah melaksanakan rehabilitasi
sesuai tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya. Rehabilitasi
ditujukan pada daerah pasca konflik dan di daerah terkena
dampak konflik.
D. REKONSTRUKSI
Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2012
tentang Penanganan Konflik Sosial, Pasal 39 menyatakan
bahwa pemerintah dan pemerintah daerah melaksanakan
rekonstruksi sesuai dengan tugas, tanggungjawab, dan
wewenangnya
E. TRANSFORMASI SOSIAL
Transformasi sosial dapat berarti perubahan yang
berkenaan dengan masyarakat. Perubahan dapat
terjadi akibat beberapa hal seperti peningkatan
ekonomi, terjadinya perang, kekacauan politik,
dan konflik di masyarakat. Transformasi sosial
mengacu pada proses perubahan yang terjadi
pada nilai, norma, hubungan, dan stratifikasi
sosial pada masyarakat. Transformasi sosial juga
mempengaruhi pola interaksi di dalam
masyarakat.
F. REINTEGRASI SOSIAL
Situasi yang kacau akibat konflik sosial yang terjadi di
dalam masyarakat yang jelas merupakan suatu masalah
sosial yang menjadi kendala dalam proses integrasi sosial.
Dalam menghadapi masalah tersebut, masyarakat
berusaha untuk kembali pada tahap integrasi di mana
lembaga politik, ekonomi, pemerintahan, agama, dan
sosial berada di dalam keadaan yang selaras, serasi, dan
seimbang. Proses ini disebut dengan reintegrasi. Dengan
demikian reintegrasi merupakan suatu proses sosial
dalam menyatukan kembali pihak-pihak yang berkonflik
untuk berdamai atau bersatu kembali seperti kondisi
sebelum terjadinya konflik.