Anda di halaman 1dari 13

Contents

1. PENGENALAN ILMU KIMIA.....................................................................................................................................................2


2. ASAM, BASA, DAN GARAM.....................................................................................................................................................3
3. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN; KLASIFIKASI ZAT; KARAKTERISTIK ZAT......................................................................5
4. PERUBAHAN MATERI..............................................................................................................................................................7
5. PEMISAHAN CAMPURAN........................................................................................................................................................7
6. ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN......................................................................................................................................9
7. PEMANASAN GLOBAL DAN EKOSISTEM...............................................................................................................................10
8. ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.........................................................................................................................................12
9. GUNUNG API.........................................................................................................................................................................12
10. TATA SURYA..........................................................................................................................................................................12
11. PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN DAMPAK LINGKUNGAN...............................................................................................12
12. PRODUK TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN.......................................................................................................................12
13. BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN............................................................................................................................12
14. TANAH DAN KEHIDUPAN......................................................................................................................................................12
15. DAMPAK PENCEMARAN BAGI KEHIDUPAN..........................................................................................................................12
16. BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN......................................................................................................................................12
KISI KISI OLIMPIADE KIMIA SMP CFD 2019

PENGENALAN ILMU KIMIA


 Ilmu kimia ialah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi, meliputi susunan, struktur, sifat dan perubahannya,
serta energi yang mempelajari perubahan tersebut.
 Materi ialah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
 Struktur materi adalah gambaran tentang bagaimana atom-atom saling terikat yang menentukan sifat materi .
Contoh intan dan grafit unsurnya sama, yaitu carbon (C),  tetapi strukturnya berbeda, sehingga sifatnya berbeda.
 Macam-macam ilmu kimia :
 Kimia organik, memusatkan kajian tentang senyawa  Kimia lingkungan, mengkaji masalah lingkungan
organik, seperti alkohol, bensin, solar dll  Kimia inti, mengenai zat radioaktif
 Kimia anorganik, kajian pada senyawa-senyawa  Kimia farmasi, mengenai pemisahan , pembuatan dan
anorganik, seperti garam, mineral dan lain-lain. pengembangan bahan alam untuk obat.
 Biokimia, mengenai sifat dan komposisi senyawa,  Kimia fisik, berkaitan dengan ilmu Fisika
meliputi karbohidrat, lemak, protein dll.  Kimia pangan, pengembangan kualitas pangan.
 Kimia analitik, berkaitan dengan penentuan kimia
kualitatif dan kuantitatif.
 Cara-cara atau metodedalam mempelajari dan mendapatkan ilmu pengetahuan (sains) disebut metode ilmiah. Alur
Kegiatan Metode Ilmiah:
1. Merumuskan Masalah 6. Menarik kesimpulan
Percobaan dimulai dengan suatu pertanyaan, setelah Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil
itu mencoba menjawab pertanyaan itu dengan eksperimen/percobaan. Ada dua kemungkinan,
melakukan percobaan pertama hipotesis ditolak berarti dugaan sementara
2. Menyusun Kerangka Berpikir tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Kedua hipotesa
Kerangka berpikir dicari melalui kepustakaan atau fakta diterima berarti dugaan sementara sesuai dengan hasil
empiris. Ilmu berkembang karena orang membaca eksperimen.
atau mengembangkan apa yang telah ditemukan orang 7. Publikasi
lain. Penemuan-penemuan orang lain dapat dijadikan Setelah melakukan percobaan/penelitian maka
kerangka berpikir untuk mengembangkan dan hasilnya diterbitkan dalam bentuk jurnal atau
menemukan hal-hal yang lain dipublikasikan di majalah.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah suatu dugaan yang merupakan
jawaban sementara terhadap masalah yang belum
dibuktikan
4. Melakukan percobaan
Setalah dugaan sementara dirumuskan , tahapa
selanjutnya adalah membuktikan apakah dugaan itu
benar atau tidak. Eksperimen berfungsi untuk menguji
hipotesis yang diajukan tersebut dengan didukung oleh
bukti empiris yang cukup dari hasil percobaan.
5. Analisis data
Tahap ini merupakan tahap yang sulit, biasanya
diperlukan alat analisis data berupa statistik. Hasil
analisis data biasanya digunakan untuk membuat
kesimpulan.
 Simbol Bahan Kimia
 Peralatan Kimia di Laboratorium

ASAM, BASA, DAN GARAM


 Asam adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan
memberi-kan ion hidrogen (H+).
 Asam dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu asam lemah
dan asam kuat. Kuat lemahnya asam ditentukan oleh
jumlah jumlah ion hidrogen yang ter-ionisasi dalam larutan
 Basa adalah suatu senyawa yang menghasilkan ion hidroksida
(OH-) ketika larut dalam pelarut air.
 Basa dibagi menjadi dua, yaitu basa lemah dan basa kuat.
Kekuatan basa tergantung pada kemampuan basa tersebut
melepaskan OH- dalam larutan.
 Garam adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara
asam dengan basa (reaksi netralisasi).
 Garam dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung pada
jenis asam basa pembentuknya.
 Garam asam terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
 Garam basa terbentuk dari basa kuat dan asam lemah
 Garam netral terbentuk dari asam kuat dan basa kuat
SIFAT ASAM SIFAT BASA SIFAT GARAM
1. berasa asam 1. Berasa pahit dan licin 1. Berasa asin
2. bersifat korosif 2. Bersifat merusak kulit 2. Mudah larut pada air
3. Memerahkan lakmus 3. Membirukan lakmus 3. Berbentuk kristal
4. Jika bereaksi dengan air melepas ion H + 4. Jika bereaksi dengan air menghasilkan 4. Bersifat netral (pH
5. Bereaksi dengan Magnesium ion OH- sekitar 6,8 – 7,2)
menghasilkan   Gas Hidrogen 5. Dapat menghantarkan arus listrik 5. Tidak mengubah
6. Bereaksi dengan logam Karbonat 6. Bereaksi dengan logam menghasilkan warna lakmus
menghasilkan Karbondioksida endapan
7. Memiliki pH < 6,8 7. Memiliki pH >7,2
NAMA RUMUS KEGUNAAN
KIMIA
Asam asetat Larutan cuka
Asam Askorbat Jeruk, tomat, dan syuran
Asam Sitrat Jeruk
Asam Borat Larutan pencuci mata
Asam Karbonat Minuman berkarbonasi
Asam Klorida Asam lambung & obat tetes mata
Asam Nitrat Pupuk
Asam Fosfat Pupuk dan deterjen
Asam Tartrat Anggur
Asam Malat Apel
Asam Formiat Sengatan lebah
Asam Laktat Keju
Asam Benzoat Bahan Pengawet makanan
Alumunium Hidroksida Deodoran dan obat sakit mag
Kalsium Hidroksida Plester dan mortar
Magnesium Hidroksida Obat mag dan obat urus-urus
Natrium Hidroksida Bahan sabun dan pembersih saluran air
Kalium Hodroksida Pembuat sabun dan elektrolit pada baterai
Natrium Klorida Garam dapur
Natrium Hidrogen Karbonat (bikarbonat) Baking soda
Kalsium Karbonat Pembuatan cat dan bahan karet
Kalium Nitrat Pembuat pupuk dan bahan peledak
Kalium Karbonat Pembuatan sabun dan kaca
Natrium Fosfat Pembuatan detergen
Amonium Klorida Pembuatan baterai

 INDIKATOR ASAM-BASA : petunjuk yang digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa dari suatu zat.
 Contoh indikator asam-basa:
 Kertas Lakmus: lakmus merah & biru. Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak
 Kelebihan kertas lakmus:
 Dapat berubah warna dengan cepat Indikator Range pH Perubahan Warna
saat bereaksi dengan asam atau basa Phenolphthalein 8.3 – 10.0 Tak berwarna – merah muda
Metil orange 3.2 – 4.4 Merah – kuning
 Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen
Metil merah 4.8 – 6.0 Merah – kuning
sehingga tahan lama Bromtimol biru 6.0 – 7.6 Kuning – biru
 Lakmus mudah diserap oleh kertas Metil biru 10.6 – 13.4 Biru – ungu
sehingga digunakan dalam bentuk Lakmus 4.7 – 8.3 Merah - biru
kertas
 Larutan Indikator: Fenolftalein, metil merah, metil jingga
 Indikator alami : kunyit, kubis ungu, kulit manggis
 Penentu Skala Keasaman dan Kebasaan:
 Indikator Universal : Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki
warna yang berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator ini selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14.
Terdapat dua bentuk indikator universal yaitu larutan dan kertas
 pH meter: Pengukuran pH yang lebih akurat dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter. Elektroda pH meter
dicelupkan ke dalam larutan yang akan diperiksa. Nilai pH meter dapat dilihat pada angka yang terdapat di layar alat
pengukur.
UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN; KLASIFIKASI ZAT;
KARAKTERISTIK ZAT
 Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom (mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan
neutron yang bermuatan netral) yang dikelilingi oleh awan elektron (yang bermuatan negatif). Terkecuali pada Hidrogen-1
yang tidak memiliki neutron
 Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana secara reaksi kimia biasa.
 Partikel terkecil dari unsur adalah atom
 Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia. Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya
adalah jumlah proton dalam inti atom tersebut
 Contoh : oksigen, hidrogen, besi, tembaga dan lain-lain.
 Penulisan unsur menggunakan lambang huruf yang disebut lambang unsur. Lambang unsur yang sekarang dipakai
adalah lambang unsur yang menganut sistem Berzellius
 Molekul adalah gabungan atom-atom yang saling mengikat. Molekul dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
 molekul unsur terdiri atas atom-atom yang sejenis. Contoh : 1 molekul gas hydrogen (H2) terdiri atas 2 atom hydrogen
yang saling mengikat. Contoh lain : O2 (gas oksigen), O3 (ozon), S8
 molekul senyawa terdiri dari dua atom atau lebih dari unsur yang berbeda bergabung membentuk molekul. Senyawa /
molekul senyawa adalah zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana secara
reaksi kimia biasa. Senyawa merupakan gabungan dua atau lebih unsur yang berlainan jenis.
 Contoh : molekul air (H2O) terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen; Garam dapur (NaCl) merupakan
gabungan antara unsur natrium (Na) dan khlor (Cl); Asam cuka (CH3COOH) merupakan gabungan antara unsur
karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen
(O)
 Ion adalah atom yang bermuatan listrik. Ion yang
bermuatan positif disebut kation, dan ion yang
bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion
dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu
jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom
mengandung dua atau lebih atom yang berbeda.
 Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat
tunggal yang tidak saling bereaksi dan masing-masing komponen masih mempertahankan sifat asalnya. Campuran
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
 Campuran homogen / Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Ukuran
partikel larutan sangat kecil, kurang dari 1 nm, sehingga tidak dapat dilihat dengan menggunakan microskop ultra
sekalipun. dan tidak dapat dibedakan antara zat terlarut dan medium pelarutnya. Zat dalam larutan tidak dapat
dipisahkan melalui penyaringan.
 Contoh: larutan gula, kita tidak bisa membedakan mana gula mana air dalam larutan gula. Beberapa contoh larutan
adalah larutan garam, larutan asam basa dan lain-lain.
 Campuran Heterogen / Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen. Ukuran partikel suspensi lebih dari
100 nm sehingga suspensi dapat dipisahkan melalui penyaringan
 Contoh: campuran terigu dalam air. Campuran ini awalnya tampak seperti larutan yang keruh, tetapi lambat laun
terpisah karena pengaruh gravitasi (mengalami pengendapan). Contoh suspensi yang lain misalnya kapur dengan
air, tanah dengan air, es cendol, campuran batu kali dengan pasir dan lain-lain.
 Campuran yang keadaannya antara suspensi dan larutan / Koloid adalah: Koloid adalah campuran yang terdiri dari
partikel terdispersi dan pertikel pendispersi. Ukuran partikel koloid terletak antara 1 nm – 100 nm. Atau dengan kata
lain ukuran partikel koloid keadaannya antara suspensi dan larutan. Bahan dalam campuran koloid tidak dapat
dipisahkan melalui penyaringan biasa, melainkan dengan menggunakan penyaring ultra.
PERUBAHAN MATERI
 Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Materi disebut juga dengan zat.
Materi dapat berwujud Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain; Cair, misalnya; air, minyak,
bensin, alkohol, dan lain-lain; Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.
 Sifat materi:
 Sifat Fisika adalah sifat meteri yang berhubungan dengan perubahan wujud zat dan tidak berhubungan dengan
pembentukan zat baru.
 Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Misalnya; bau, warna, titik
didih,titik lebur, titik beku, rasa, daya hantar, kekerasan (hardness), dll.
 Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Misalnya; kelarutan, mol, volume, massa,
densitas, konsentrasi, energi, dll.
 Sifat Kimia adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Misalnya; kereaktifan , keterbakaran,
kestabilan, dan lain-lain.
 Perubahan materi : Materi dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya jika menerima
atau melepaskan energi/kalor. Perubahan materi dibedakan
menjadi 2, yaitu:
 Perubahan Fisika adalah perubahan materi yang tidak
disertai dengan pembentukan zat yang jenisnya baru.
 Contoh: pencampuran gula ke dalam air membentuk
larutan gula. Secara fisik gula berubah dari bentuk
padat menjadi bentuk yang terlarut dalam air, tetapi
sifat-sifat gula masih tampak dalam larutan itu,
misalnya rasa manis masih ada, baik dalam wujud
padat maupun dalam bentuk terlarut dalam air.
 Perubahan Kimia adalah suatu perubahan materi yang
menghasilkan jenis dan sifat materi berbeda (baru) dari zat
semula dinamakan (perubahan kimia dinamakan juga reaksi kimia atau reaksi). Dalam perubahan kimia tidak hanya
mengalami perubahan wujud, juga mengalami perubahan zat tetapi tidak mengalami perubahan massa.
 Contoh perubahan kimia adalah pembakaran kayu, jika kayu dibakar akan menghasilkan arang kayu. Jika
dibandingkan antara kayu dan arang kayu, keduanya memiliki jenis dan sifat yang berbeda.
 Reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat diketahui berdasarkan tanda-tanda/gejala-gejala yang menyertai
reaksi tersebut. Gejala- gejala atau tanda-tanda yang menyertai reaksi kimia adalah sebagai berikut:
 Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi berkarat, roti menjadi gosong, dan lain-lain.
 Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai menjadi tempe, karbid disiram air, dan lain-
lain.
 Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala, karbid disiram air, sampah membusuk, dan lain-lain.
 Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi tengik, batu kapur disiram air, dan lain-lain.

PEMISAHAN CAMPURAN
 Filtrasi adalah cara pemisahan zat padat dari cairan melalui saringan/filter
yang berpori.
 Contohnya: pemisahan pasir dari air dengan menggunakan corong
yang dilengkapi kertas saring. Pasir tertinggal dikertas saring,
sedangkan air turun ke bawah menembus kertas saring.
 Cairan hasil penyaringan disebut filtrat,
 sedangkan zat yang tertahan dalam kertas saring pada suatu
proses filtrasi tersebut dinamakan residu.
 Alat yang biasa digunakan untuk penyaringan antara lain sebagai
berikut: Kertas saring; Corong; Pengaduk; Gelas kimia atau labu
erlen-meyer
 Prinsip pemisahan campuran dengan cara filtrasi ini dapat diterapkan dalam penjernihan air di rumah. Secara alamiah
kasus penyaringan/filtrasi ini juga terjadi pada penyerapan air hujan oleh lapisan tanah, tanah berfungsi sebagai alat
penyaring/saringan.
 Kristalisasi adalah cara memperoleh zat padat yang larut dalam cairan. Zat padat, seperti gula dan garam, tidak dapat
dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring. Hal ini karena ukuran partikel-partikel larutan tersebut sangat kecil dan
tersebar merata dalam larutan.
 Alat yang sering digunakan antara lain sebagai berikut: Gelas kimia; Alat penyaring; Alat pemanas
 Ada dua kristalisasi yang biasa dilakukan yaitu:
 Cara penguapan /evaporasi
 Cairan diuapkan melalui pemanasan sehingga diperoleh Kristal padat.
 Cara ini dipakai pada industri garam(memisahkan garam dari air laut), dan memisahkan gula tebu dari air tebu.
 Tahapan pemisahan campuran dengan penguapan dapat digambarkan sebagai berikut >> Larutan dipanaskan
 Pelarut menguap  Zat terlarut didapatkan kembali.
 Cara pendinginan
 Zat yang mempunyai titik didih rendah juga akan
mempunyai titik beku yang rendah, demikian juga
sebaliknya. Jadi ketika suatu larutan didinginkan
maka zat yang mempunyai titik didih dan titik beku
lebih tinggi akan membeku lebih dulu dibandingkan
dengan zat yang memiliki titik didih dan titik beku
yang rendah. Zat-zat padat lebih mudah larut dalam
air panas dari pada dalam air dingin. Jika suatu
larutan didinginkan, kelarutan zat berkurang,
sehingga muncul sebagai Kristal.
 Cara ini dipakai dalam industri belerang.
 Tahapan pemisahan campuran dengan pendinginan
>> Larutan didinginkan  Zat terlarut membeku 
Zat terlarut diperoleh kembali.
 Rekristalisasi ialah suatu proses kristalisasi ulang. misalnya kita
mendapatkan kristal, namun kristal tersebut belum murni. untuk
mendapatkan kristal yang lebih murni dilakukan rekristalisasi.
rekristalisasi dilakukan dengan cara melarutkan kristal dalam
pelarut kemudian mengkristalkannya kembali
 Distilasi adalah cara memperoleh cairan yang dikotori zat terlarut
atau bercampur dengan cairan lain yang titik didihnya berbeda.
 Contohnya : pada industri air murni (air suling), proses pemisahan alkohol dengan air, proses pengolahan minyak bumi,
dan lain-lain.
 Sublimasi. Jika suatu komponen campuran zat padat yang dipisahkan dengan cara distilasi dapat secara langsung diubah
menjadi bentuk padat tanpa melalui bentuk cair terlebih dahulu, maka proses pemisahan campuran semacam ini disebut
dengan sublimasi. Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat.
Zat padat yang menyublim (berubah wujud menjadi gas atau sebaliknya) dapat dipisahkan dengan campurannya dengan zat
padat yang tidak dapat menyublim menggunakan metode sublimasi.
 Contohnya pada proses pembuatan kamfer (kapur barus). Campuran kamfer dan arang dipanaskan sehingga kamfer
yang dapat menyublim akan menguap. Setelah itu zat tersebut didinginkan sehingga menjadi padat kembali.
 Contohnya seperti campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara pemanasan. Campuran dipanaskan di
dalam wadah cawan yang ditutp dengan corong terbalik. Iodin akan menyublim dan menjadi uap, tapi pada saat
menyentuh permukaan corong, uap iodin menyublim kembali menjadi padatan yang menempel pada permukaan
corong sehingga dapat dipisahkan dengan padatan garam.
 Ekstraksi adalah cara pemisahan suatu zat dari campurannya dengan melarutkan zat itu pada pelarut yang sesuai.
Pemisahan campuran dengan metode ekstraksi terjadi atas dasar perbedaan kelarutan zat terlarut di dalam pelarut yang
berbeda. Ekstraksi sering dilakukan untuk mengambil sari dari suatu tumbuhan.
 Adsorpsi adalah penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat sehingga menempel pada permukaannya, zat penyerap
yang digunakan misalnya karbon aktif (arang murni) yang mampu menyerang gas, zat warna, bahkan mikroorganisme.
Contohnya pada industri gula untuk memutihkan gula kotor yang warna coklat.
 Kromatografi merupakan pemisahan campuran yang terjadi karena perbedaan kelarutan zat-zat dalam pelarut serta
perbedaan penyerapan (adsorbsi) kertas terhadap zat-zat yang ingin dipisahkan. Suatu zat yang lebih dahulu larut dalam
pelarut dan kurang terabsorbsi pada kertas akan bergerak lebih cepat. Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan
perbedaan kecepatan zat-zat terlarut yang bergerak bersamasama dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda
penyerap. Pada proses kromatografi terdapat beberapa fase atau tahap, yaitu fase tetap (diam) dan fase bergerak. Fase
tetap biasanya berupa padatan atau cairan, sedangkan fase bergerak biasanya berupa cairan atau gas. Fase diam akan
menahan komponen campuran sedangkan pada fase bergerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang
mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat.
 Alat yang biasa digunakan adalah kertas kromotografi
 Dalam kehidupan sehari-hari kromatografi berguna untuk :
 Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman untuk
dikonsumsi
 Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan
giro
 Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin/darah atlet atau
penyalahgunaan narkoba
 Memeriksa apakah pestisida yag terdapat pada sayuran atau buah-buahan
masih dalam batas aman
 Menentukan tingkat pencemaran udara.
 Mengetahui kandungan nikotin dalam darah.
 Corong Pisah. Campuran dua jenis zat cair yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan
dengan corong pisah lalu didiamkan selama beberapa saat sampai membentuk dua lapisan terpisah. Contohnya pada
pemisahan antara air dengan minyak

ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN


 Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Energi memiliki berbagai
bentuk dan dapat mengalami perubahan.
 Jenis jenis energi :
 Energi listrik: energi yang dimiliki oleh muatan listrik dan arus listrik
 Energi kimia : energi yang dimiliki suatu zat karena kandungannya
 Energi potensial: energi yang dimiliki suatu benda karena kedudukan atau posisi benda tersebut terdiri dari energi
potensial gravitasi dan energi potensial elastis.
 Energi potensial gravitasi adalah energi yang timbul akibat adanya pengaruh gaya grafitasi bumi. Persamaan energi
potensial gravitasi dirumuskan : Ww = Δ EP | EP = mgh
 Ket: EP: Energi Potensial benda; m: massa benda; g: percepatan gravitasi bumi; h: tinggi benda; W: usaha
 Energi potensial elastis yaitu energi potensial yang tersimpan dalam benda elastis karena adanya gaya tekan dan
gaya regang yang bekerja pada benda dan dirumuskan : W = –Δ EP | EP = ½ kΔ x2
 Ket : k: konstanta elastisitas; Δx: perubahan panjang
 Energi kinetic : energi yang dimiliki benda yang sedang bergerak dengan rumus: Ek=1/2.m.v2
 Ket : Ek: energi kinetic; m: massa benda; v: kecepatan benda bergerak
 Sumber energi adalah sesuatu yang menghasilkan energi
 Sumber energi terbarukan: sumber energi yang dapat diperbaharui seperti biogas, energi panas dari matahari, energi
kinetic dari air mengalir, energi tidal ataupjarun angin, dan makanan sebagai sumber energi utama bagi tubuh
 Sumber energi tak terbarukan: sumber energi yang dapat habis apabila tidak dikelola dengan baik seperti hasil
tambang,energi nuklir
 Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup
 Anabolisme merupakan proses pembentukan / sintesis seperti fotosintesis
 Katabolisme adalah reaksi penguraian dalam proses respirasi.
 Transport energi pada sel adalah proses pengubahan bentuk bentuk energi pada makhluk hidup heterotroph terjadi pada
organel:
 Mitokondria: energi digunakan untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi ATP (Adenosina trifosfat
adalah suatu nukleotida yang dalam biokimia dikenal sebagai "satuan molekular" pertukaran energi intraselular)
 Kloroplast : melalui proses fotosintesis energi panas dari cahaya matahari akan digunakan untuk mengubah CO2 dan
H2O menjadi glukosa dan O2
 Fotosintesis adalah proses perubahan energi cahaya menjadi energi kima dalam bentuk glukosa.
 Respirasi merupakan proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zart sumber energi melalui proses kimia dengan
bantuan oksigen.
 Sistem pencernaan makanan sebagai sumber energi yang terbagai kedalam 3 jenis yaitu karbohidrat, protein dan lemak
 Karbohidrat : sebelum dicerna oleh usus karbohidrata akan dipecah menjadi monosakarida yang akan diserap oleh
dinding usus dan dialirkan ke hati ataupun jaringan tertentu dan mengalami proses metabolism lanjutan. Didalam hati
monosakarida akan disintesis membentuk glikogen.
 Protein : dalam tubuh protein akan diubah menjadi asam amino melalui proses hidrolisis. Asam amino selanjutrnya
diabsorpsi ke pembuluh darah dan akan digunakan oleh jaringan
 Lemak: sebelum diserap lemak dihidrolisis membentuk asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase
yangberlangsung dalam saluran pencernaan. Asam lemak diserap oleh jonjot usus halus.
PEMANASAN GLOBAL DAN EKOSISTEM
 Pemanasan global (bahasa Inggris: Global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus
tahun terakhir.
 Pemanasan Global adalah fenomena naiknya suhu permukaan bumi karena meningkatnya efek rumah kaca.Efek rumah
kaca di atmosfer meningkat akibat adanya peningkatan kadar gas-gas rumah kaca, antara lain karbon dioksida (CO2),
metana (CH4), ozon (O3), Dinitrogen oksida (N2O), Chloroflourocarbon (CFC)
 Bumi secara alami menjadi panas karena radiasi panas matahari yang masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian diserap
oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali ke angkasa. Karena ada gas rumah kaca di atmosfer, di antaranya
karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga Bumi menjadi
hangat pada suhu yang tepat (60ºF/16ºC) bagi hewan, tanaman, dan manusia untuk bisa bertahan hidup.3 Mekanisme
inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa efek gas rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC.4
Sayangnya, karena sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak panas yang ditangkapnya.
Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas.
 Definisi Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan
proses biotik berlangsung,sedangkan pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang
menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan),
hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi.
 Bioma adalah ekosistem di bumi , dimana terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotik yang membentuk suatu
daerah kehidupan dengan ciri tertentu.
 Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat,
dan ekosistem buatan.
 Akuatik (air)
 Ekosistem air tawar. Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang,
dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya
tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada
umumnya telah beradaptasi.
 Ekosistem air laut. Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai
55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar
25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di
bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
 Ekosistem estuari. Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan
kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan
fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
 Ekosistem pantai. Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan
Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini
menjalar dan berdaun tebal.
 Ekosistem sungai. Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta
mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada
air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan
kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
 Ekosistem terumbu karang. Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat
tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut,
ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai
membuat pantai memiliki pasir putih.
 Ekosistem laut dalam. Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat
mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
 Ekosistem lamun. Lamun atau seagrass adalah satu satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di
lingkungan laut. Tumbuh tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti hal-nya rumput di
darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.
Berbeda dengan tumbuh tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan
meng¬hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat zat
hara.Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
 Terestrial (darat) Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.Ekosistem
terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem
terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran,
atau aktivitas manusia
 Hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-
225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung
letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga
membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat
di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu
sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan
anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
 Sabana. Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi
temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di
Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti
zebra, singa, dan hyena.
 Padang rumput. Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri
padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas
(peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan
rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar,
serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
 Gurun. Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah
gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan
semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun
seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk
menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan
beberapa hewan nokturnal lain.
 Hutan gugur. Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-cirinya adalah curah
hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di
hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
 Taiga. Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di
musim dingin rendah.Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan
sejenisnya.Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam,
ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
 Tundra. Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-
puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah
sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya,
tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
 Karst (batu gamping /gua). Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di
Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif
terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang
lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman
aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

GUNUNG API

TATA SURYA

PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN DAMPAK LINGKUNGAN

PRODUK TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN

TANAH DAN KEHIDUPAN

DAMPAK PENCEMARAN BAGI KEHIDUPAN

BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

Anda mungkin juga menyukai