INDIKATOR ASAM-BASA : petunjuk yang digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa dari suatu zat.
Contoh indikator asam-basa:
Kertas Lakmus: lakmus merah & biru. Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak
Kelebihan kertas lakmus:
Dapat berubah warna dengan cepat Indikator Range pH Perubahan Warna
saat bereaksi dengan asam atau basa Phenolphthalein 8.3 – 10.0 Tak berwarna – merah muda
Metil orange 3.2 – 4.4 Merah – kuning
Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen
Metil merah 4.8 – 6.0 Merah – kuning
sehingga tahan lama Bromtimol biru 6.0 – 7.6 Kuning – biru
Lakmus mudah diserap oleh kertas Metil biru 10.6 – 13.4 Biru – ungu
sehingga digunakan dalam bentuk Lakmus 4.7 – 8.3 Merah - biru
kertas
Larutan Indikator: Fenolftalein, metil merah, metil jingga
Indikator alami : kunyit, kubis ungu, kulit manggis
Penentu Skala Keasaman dan Kebasaan:
Indikator Universal : Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki
warna yang berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator ini selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14.
Terdapat dua bentuk indikator universal yaitu larutan dan kertas
pH meter: Pengukuran pH yang lebih akurat dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter. Elektroda pH meter
dicelupkan ke dalam larutan yang akan diperiksa. Nilai pH meter dapat dilihat pada angka yang terdapat di layar alat
pengukur.
UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN; KLASIFIKASI ZAT;
KARAKTERISTIK ZAT
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom (mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan
neutron yang bermuatan netral) yang dikelilingi oleh awan elektron (yang bermuatan negatif). Terkecuali pada Hidrogen-1
yang tidak memiliki neutron
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana secara reaksi kimia biasa.
Partikel terkecil dari unsur adalah atom
Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia. Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya
adalah jumlah proton dalam inti atom tersebut
Contoh : oksigen, hidrogen, besi, tembaga dan lain-lain.
Penulisan unsur menggunakan lambang huruf yang disebut lambang unsur. Lambang unsur yang sekarang dipakai
adalah lambang unsur yang menganut sistem Berzellius
Molekul adalah gabungan atom-atom yang saling mengikat. Molekul dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
molekul unsur terdiri atas atom-atom yang sejenis. Contoh : 1 molekul gas hydrogen (H2) terdiri atas 2 atom hydrogen
yang saling mengikat. Contoh lain : O2 (gas oksigen), O3 (ozon), S8
molekul senyawa terdiri dari dua atom atau lebih dari unsur yang berbeda bergabung membentuk molekul. Senyawa /
molekul senyawa adalah zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana secara
reaksi kimia biasa. Senyawa merupakan gabungan dua atau lebih unsur yang berlainan jenis.
Contoh : molekul air (H2O) terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen; Garam dapur (NaCl) merupakan
gabungan antara unsur natrium (Na) dan khlor (Cl); Asam cuka (CH3COOH) merupakan gabungan antara unsur
karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen
(O)
Ion adalah atom yang bermuatan listrik. Ion yang
bermuatan positif disebut kation, dan ion yang
bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion
dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu
jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom
mengandung dua atau lebih atom yang berbeda.
Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat
tunggal yang tidak saling bereaksi dan masing-masing komponen masih mempertahankan sifat asalnya. Campuran
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Campuran homogen / Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Ukuran
partikel larutan sangat kecil, kurang dari 1 nm, sehingga tidak dapat dilihat dengan menggunakan microskop ultra
sekalipun. dan tidak dapat dibedakan antara zat terlarut dan medium pelarutnya. Zat dalam larutan tidak dapat
dipisahkan melalui penyaringan.
Contoh: larutan gula, kita tidak bisa membedakan mana gula mana air dalam larutan gula. Beberapa contoh larutan
adalah larutan garam, larutan asam basa dan lain-lain.
Campuran Heterogen / Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen. Ukuran partikel suspensi lebih dari
100 nm sehingga suspensi dapat dipisahkan melalui penyaringan
Contoh: campuran terigu dalam air. Campuran ini awalnya tampak seperti larutan yang keruh, tetapi lambat laun
terpisah karena pengaruh gravitasi (mengalami pengendapan). Contoh suspensi yang lain misalnya kapur dengan
air, tanah dengan air, es cendol, campuran batu kali dengan pasir dan lain-lain.
Campuran yang keadaannya antara suspensi dan larutan / Koloid adalah: Koloid adalah campuran yang terdiri dari
partikel terdispersi dan pertikel pendispersi. Ukuran partikel koloid terletak antara 1 nm – 100 nm. Atau dengan kata
lain ukuran partikel koloid keadaannya antara suspensi dan larutan. Bahan dalam campuran koloid tidak dapat
dipisahkan melalui penyaringan biasa, melainkan dengan menggunakan penyaring ultra.
PERUBAHAN MATERI
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Materi disebut juga dengan zat.
Materi dapat berwujud Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain; Cair, misalnya; air, minyak,
bensin, alkohol, dan lain-lain; Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.
Sifat materi:
Sifat Fisika adalah sifat meteri yang berhubungan dengan perubahan wujud zat dan tidak berhubungan dengan
pembentukan zat baru.
Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Misalnya; bau, warna, titik
didih,titik lebur, titik beku, rasa, daya hantar, kekerasan (hardness), dll.
Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Misalnya; kelarutan, mol, volume, massa,
densitas, konsentrasi, energi, dll.
Sifat Kimia adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Misalnya; kereaktifan , keterbakaran,
kestabilan, dan lain-lain.
Perubahan materi : Materi dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya jika menerima
atau melepaskan energi/kalor. Perubahan materi dibedakan
menjadi 2, yaitu:
Perubahan Fisika adalah perubahan materi yang tidak
disertai dengan pembentukan zat yang jenisnya baru.
Contoh: pencampuran gula ke dalam air membentuk
larutan gula. Secara fisik gula berubah dari bentuk
padat menjadi bentuk yang terlarut dalam air, tetapi
sifat-sifat gula masih tampak dalam larutan itu,
misalnya rasa manis masih ada, baik dalam wujud
padat maupun dalam bentuk terlarut dalam air.
Perubahan Kimia adalah suatu perubahan materi yang
menghasilkan jenis dan sifat materi berbeda (baru) dari zat
semula dinamakan (perubahan kimia dinamakan juga reaksi kimia atau reaksi). Dalam perubahan kimia tidak hanya
mengalami perubahan wujud, juga mengalami perubahan zat tetapi tidak mengalami perubahan massa.
Contoh perubahan kimia adalah pembakaran kayu, jika kayu dibakar akan menghasilkan arang kayu. Jika
dibandingkan antara kayu dan arang kayu, keduanya memiliki jenis dan sifat yang berbeda.
Reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat diketahui berdasarkan tanda-tanda/gejala-gejala yang menyertai
reaksi tersebut. Gejala- gejala atau tanda-tanda yang menyertai reaksi kimia adalah sebagai berikut:
Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi berkarat, roti menjadi gosong, dan lain-lain.
Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai menjadi tempe, karbid disiram air, dan lain-
lain.
Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala, karbid disiram air, sampah membusuk, dan lain-lain.
Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi tengik, batu kapur disiram air, dan lain-lain.
PEMISAHAN CAMPURAN
Filtrasi adalah cara pemisahan zat padat dari cairan melalui saringan/filter
yang berpori.
Contohnya: pemisahan pasir dari air dengan menggunakan corong
yang dilengkapi kertas saring. Pasir tertinggal dikertas saring,
sedangkan air turun ke bawah menembus kertas saring.
Cairan hasil penyaringan disebut filtrat,
sedangkan zat yang tertahan dalam kertas saring pada suatu
proses filtrasi tersebut dinamakan residu.
Alat yang biasa digunakan untuk penyaringan antara lain sebagai
berikut: Kertas saring; Corong; Pengaduk; Gelas kimia atau labu
erlen-meyer
Prinsip pemisahan campuran dengan cara filtrasi ini dapat diterapkan dalam penjernihan air di rumah. Secara alamiah
kasus penyaringan/filtrasi ini juga terjadi pada penyerapan air hujan oleh lapisan tanah, tanah berfungsi sebagai alat
penyaring/saringan.
Kristalisasi adalah cara memperoleh zat padat yang larut dalam cairan. Zat padat, seperti gula dan garam, tidak dapat
dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring. Hal ini karena ukuran partikel-partikel larutan tersebut sangat kecil dan
tersebar merata dalam larutan.
Alat yang sering digunakan antara lain sebagai berikut: Gelas kimia; Alat penyaring; Alat pemanas
Ada dua kristalisasi yang biasa dilakukan yaitu:
Cara penguapan /evaporasi
Cairan diuapkan melalui pemanasan sehingga diperoleh Kristal padat.
Cara ini dipakai pada industri garam(memisahkan garam dari air laut), dan memisahkan gula tebu dari air tebu.
Tahapan pemisahan campuran dengan penguapan dapat digambarkan sebagai berikut >> Larutan dipanaskan
Pelarut menguap Zat terlarut didapatkan kembali.
Cara pendinginan
Zat yang mempunyai titik didih rendah juga akan
mempunyai titik beku yang rendah, demikian juga
sebaliknya. Jadi ketika suatu larutan didinginkan
maka zat yang mempunyai titik didih dan titik beku
lebih tinggi akan membeku lebih dulu dibandingkan
dengan zat yang memiliki titik didih dan titik beku
yang rendah. Zat-zat padat lebih mudah larut dalam
air panas dari pada dalam air dingin. Jika suatu
larutan didinginkan, kelarutan zat berkurang,
sehingga muncul sebagai Kristal.
Cara ini dipakai dalam industri belerang.
Tahapan pemisahan campuran dengan pendinginan
>> Larutan didinginkan Zat terlarut membeku
Zat terlarut diperoleh kembali.
Rekristalisasi ialah suatu proses kristalisasi ulang. misalnya kita
mendapatkan kristal, namun kristal tersebut belum murni. untuk
mendapatkan kristal yang lebih murni dilakukan rekristalisasi.
rekristalisasi dilakukan dengan cara melarutkan kristal dalam
pelarut kemudian mengkristalkannya kembali
Distilasi adalah cara memperoleh cairan yang dikotori zat terlarut
atau bercampur dengan cairan lain yang titik didihnya berbeda.
Contohnya : pada industri air murni (air suling), proses pemisahan alkohol dengan air, proses pengolahan minyak bumi,
dan lain-lain.
Sublimasi. Jika suatu komponen campuran zat padat yang dipisahkan dengan cara distilasi dapat secara langsung diubah
menjadi bentuk padat tanpa melalui bentuk cair terlebih dahulu, maka proses pemisahan campuran semacam ini disebut
dengan sublimasi. Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat.
Zat padat yang menyublim (berubah wujud menjadi gas atau sebaliknya) dapat dipisahkan dengan campurannya dengan zat
padat yang tidak dapat menyublim menggunakan metode sublimasi.
Contohnya pada proses pembuatan kamfer (kapur barus). Campuran kamfer dan arang dipanaskan sehingga kamfer
yang dapat menyublim akan menguap. Setelah itu zat tersebut didinginkan sehingga menjadi padat kembali.
Contohnya seperti campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara pemanasan. Campuran dipanaskan di
dalam wadah cawan yang ditutp dengan corong terbalik. Iodin akan menyublim dan menjadi uap, tapi pada saat
menyentuh permukaan corong, uap iodin menyublim kembali menjadi padatan yang menempel pada permukaan
corong sehingga dapat dipisahkan dengan padatan garam.
Ekstraksi adalah cara pemisahan suatu zat dari campurannya dengan melarutkan zat itu pada pelarut yang sesuai.
Pemisahan campuran dengan metode ekstraksi terjadi atas dasar perbedaan kelarutan zat terlarut di dalam pelarut yang
berbeda. Ekstraksi sering dilakukan untuk mengambil sari dari suatu tumbuhan.
Adsorpsi adalah penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat sehingga menempel pada permukaannya, zat penyerap
yang digunakan misalnya karbon aktif (arang murni) yang mampu menyerang gas, zat warna, bahkan mikroorganisme.
Contohnya pada industri gula untuk memutihkan gula kotor yang warna coklat.
Kromatografi merupakan pemisahan campuran yang terjadi karena perbedaan kelarutan zat-zat dalam pelarut serta
perbedaan penyerapan (adsorbsi) kertas terhadap zat-zat yang ingin dipisahkan. Suatu zat yang lebih dahulu larut dalam
pelarut dan kurang terabsorbsi pada kertas akan bergerak lebih cepat. Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan
perbedaan kecepatan zat-zat terlarut yang bergerak bersamasama dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda
penyerap. Pada proses kromatografi terdapat beberapa fase atau tahap, yaitu fase tetap (diam) dan fase bergerak. Fase
tetap biasanya berupa padatan atau cairan, sedangkan fase bergerak biasanya berupa cairan atau gas. Fase diam akan
menahan komponen campuran sedangkan pada fase bergerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang
mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat.
Alat yang biasa digunakan adalah kertas kromotografi
Dalam kehidupan sehari-hari kromatografi berguna untuk :
Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman untuk
dikonsumsi
Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan
giro
Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin/darah atlet atau
penyalahgunaan narkoba
Memeriksa apakah pestisida yag terdapat pada sayuran atau buah-buahan
masih dalam batas aman
Menentukan tingkat pencemaran udara.
Mengetahui kandungan nikotin dalam darah.
Corong Pisah. Campuran dua jenis zat cair yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan
dengan corong pisah lalu didiamkan selama beberapa saat sampai membentuk dua lapisan terpisah. Contohnya pada
pemisahan antara air dengan minyak
GUNUNG API
TATA SURYA