Akuntansi
Cara mudah
memahami
penyajian
laporan
keuangan
beserta
contohnya
Logika Dasar
Akuntansi
Muhtar Yahya
Logika Dasar Akuntansi
Diterbitkan oleh:
Mirra Buana Media
(Imprint Grup Penerbitan CV. Diandra Primamitra Media)
Anggota IKAPI (062/ DIY/ 08)
Jl. Melati No 171, Sambilegi Baru Kidul,
Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
Telepon: (0274) 2801996, Fax: (0274) 485222
Email: diandracreative@gmail.com
Facebook: https://www.facebook.com/diandrapenerbit
Instagram: @penerbitdiandra
Twitter: @bikinbuku
Website: www.diandracreative.com
Halaman Judul........................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................... v
Kata Pengantar........................................................................................... vii
Bab 1 – Pendahuluan............................................................................... 1
a. Pengguna Informasi Akuntansi.............................................................. 2
b. Informasi Akuntansi............................................................................... 4
c. Laporan Keuangan................................................................................. 6
d. Asumsi Akuntansi.................................................................................. 7
Daftar Pustaka............................................................................................ 99
Biodata Penulis.......................................................................................... 100
vi
Kata Pengantar
Buku ini akan membahas seluruh langkah yang diperlukan dalam penyajian
laporan keuangan tersebut. Pembahasan lebih diarahkan kepada logika dasar
dari penyajian laporan keuangan. Bab yang akan dihadirkan lebih mengarah
kepada segala sesuatu yang sangat mendasar. Hal yang bersifat lebih teknis
akan dibahas dalam buku akuntansi yang lain.
Penulis sangat bersyukur kepada Allah bahwa buku ini bisa diterbitkan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya.
Silakan saran dan kritik perbaikan diberikan ke e-mail muhtaryahya@gmail.
com.
viii
Bab 1
Pendahuluan
menjadi sebuah informasi yang mudah diketahui dan bermanfaat. Data tersebut
mungkin berasal dari berbagai sumber yang berjauhan namun dengan proses
akuntansi tersebut semuanya akan dikompilasi menjadi satu informasi.
Sebuah kemampuan yang sangat penting dan harus dimiliki oleh pihak
yang berkepentingan adalah menginterpretasikan informasi yang disajikan
tersebut. Biasanya sebelum sebuah interpretasi sampai kepada sebuah simpulan
akhir maka pembuat keputusan terlebih dahulu membuat perbandingan
ratio antarunsur, grafik, persentase, maupun bagan-bagan tertentu. Dalam
simpulan tersebut biasanya dijelaskan tentang makna informasi, manfaat untuk
pengambilan keputusan, keterbatasannya, serta berbagai informasi lain yang
relevan.
2
Logika Dasar Akuntansi
3
Logika Dasar Akuntansi
b. Informasi Akuntansi
Tujuan umum dari akuntansi adalah memberikan informasi tentang
posisi keuangan, kinerja, dan arus kas dari entitas yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship)
manajemen atas pengguna sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, informasi akuntansi, laporan
keuangan hendaknya menyajikan informasi tentang entitas yang meliputi:
1. Aset (Kekayaan atau Harta)
Merupakan sumber daya yang dimiliki oleh entitas yang digunakan
dalam kegiatan produksi, konsumsi atau ditukar dengan barang lain.
Karakteristik umum dari aset ini adalah adanya kemampuan untuk
memberikan jasa atau manfaat pada masa mendatang. Biasanya
direpresentasikan dengan adanya arus kas masuk (penerimaan kas)
ke entitas. Misal, mobil dianggap aset karena bisa dipakai untuk
mengangkut barang dagangan atau yang lain dan bahkan bisa dijual
sehingga menghasilkan uang (kas) masuk.
2. Liabilitas (Kewajiban atau Hutang)
Merupakan kewajiban yang harus ditunaikan (amanah) oleh entitas.
Kewajiban ini biasanya berupa hutang kepada pihak ketiga. Kewajiban
kepada pemasok biasanya disebabkan entitas pernah membeli sebuah
barang secara kredit, sering dinamakan hutang dagang. Begitu juga
entitas meminjam uang ke bank maka akan muncul kewajiban yang
disebut hutang bank.
4
Logika Dasar Akuntansi
3. Ekuitas (Modal)
Merupakan hak dari pemilik atas aset yang dimiliki oleh entitas.
Nilainya sama dengan jumlah seluruh aset dikurangi liabilitas yang
ada. Dengan kata lain, aset sebanding dengan kewajiban kepada
kreditur (hutang) ditambah kewajiban kepada investor (modal). Modal
ini terdiri dari modal kontribusi dari pemilik entitas tersebut dan Saldo
Laba (pendapatan-beban).
4. Pendapatan dan Beban termasuk Keuntungan dan Kerugian
Yang dimaksud pendapatan ini adalah kenaikan ekuitas yang
berasal dari kegiatan bisnis. Secara umum pendapatan ini berasal dari
penjualan barang dagang, penyewaan dari sebagian bangunan dan
meminjam uang yang dimiliki. Sedangkan beban adalah penurunan
ekuitas yang disebabkan oleh kegiatan operasional. Biasanya ini berasal
dari beban atas kegiatan penjualan, penyewaan, dan peminjaman
tersebut. Selisih dari pendapatan dan beban tersebut merupakan laba
(rugi). Keuntungan (kerugian) juga merupakan selisih dari pendapatan
dan beban pokoknya yang disajikan secara bersih.
5. Arus Kas
Merupakan informasi dari penerimaan dan pengeluaran uang kas
di entitas tersebut selama periode tertentu. Biasanya dikelompokkan
menjadi arus kas pembiayaan, arus kas investasi, dan arus kas operasi.
Penyajian bisa dilakukan dengan membedakan antara penerimaan
dan pengeluaran secara kotor atau boleh juga dikurangkan (di-net-
kan) menjadi arus kas bersih. Khusus, untuk arus kas dari kegiatan
operasional bisa disajikan dengan metode langsung dan metode tidak
langsung. Kedua metode tersebut akan dibahas secara lebih detail
dalam buku lain.
5
Logika Dasar Akuntansi
c. Laporan Keuangan
Informasi akuntansi diharapkan akan membantu pengguna laporan
dalam memprediksi kinerja keuangan pada masa depan atau dalam rangka
pengambilan keputusan yang relevan. Informasi tersebut akan disajikan
dalam laporan keuangan yang disusun oleh manajemen entitas.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya terdiri dari:
1. Neraca (Statement of Financial Position atau Balance Sheet)
Didefinisikan sebagai bentuk laporan keuangan yang menyajikan
posisi keuangan terdiri dari harta, hutang, dan modal pada suatu saat
tertentu.
2. Laporan Laba Rugi (Statement of Profit or Loss atau Income
Statement)
Didefinisikan sebagai laporan keuangan yang menyajikan kinerja
keuangan terdiri dari pendapatan dan beban termasuk laba atau rugi
selama suatu periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Equity Changes)
Didefinisikan sebagai laporan keuangan yang menyajikan
perubahan modal terdiri dari modal awal ditambah dengan penambahan
modal, dikurangi pengambilannya dan ditambah dengan laba usaha
atau dikurangi rugi usaha selama periode tertentu.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
Didefinisikan sebagai laporan keuangan yang menyajikan
perubahan kas terdiri dari saldo awal, penambahan atau pengurangan
(dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan) selama suatu periode
tertentu.
6
Logika Dasar Akuntansi
d. Asumsi Akuntansi
Dalam melakukan proses pengubahan data keuangan menjadi
informasi keuangan, akuntansi dipengaruhi oleh beberapa asumsi
dasar yang menjadi dasar pijakan. Semua asumsi itu akan berlaku dan
diperhatikan selama penyajian informasi keuangan. Asumsi tersebut harus
dipahami dan diketahui pada saat mengartikan, membukukan, mencatat,
serta menginterpretasikan informasi akuntansi. Beberapa asumsi tersebut
di antaranya adalah;
1. Prinsip Kestabilan Nilai Uang (Stable Monetary Units).
Dalam asumsi ini dianggap tingkat inflasi tidak berpengaruh
(diabaikan) sehingga daya beli uang dari tahun ke tahun dianggap
sama. Untuk kondisi usaha dengan tingkat inflasi sangat tinggi maka
diperlukan penjelasan tambahan dari penyesuaian angka yang disajikan.
2. Prinsip Entitas Ekonomis (Economic Entity).
Akuntansi menganut prinsip bahwa terdapat perbedaan antara
badan usaha dan pemiliknya. Transaksi yang berkaitan dengan entitas
harus dibedakan dengan transaksi yang berkaitan dengan pemilik
sebagai pribadi. Walaupun dalam praktik kadang sangat sulit untuk
melakukan pemisahan tersebut namun prinsip tersebut harus dijalankan
sebagaimana mestinya.
7
Logika Dasar Akuntansi
8
Logika Dasar Akuntansi
Demikian beberapa hal yang perlu dipahami sebagai latar belakang dari
penyusunan laporan keuangan tersebut. Pengambil keputusan yang akan
mendasarkan kepada laporan keuangan, harus memahami semua hal tersebut
di atas. Dengan demikian, maka diharapkan keputusan yang akan diambilnya
menjadi sesuatu yang rasional dan berlatar belakang analisis yang matang. Tanpa
adanya pemahaman yang komprehensif atas penyajian laporan keuangan ini
maka bukan mustahil keputusan yang diambil menjadi salah. Sebaliknya juga,
penyajian laporan keuangan yang kurang bermutu maka akan mengakibatkan
kebijakan yang diambil pun menjadi tidak tepat.
9
Bab 2
Persamaan Akuntansi
S emua informasi keuangan sebuah entitas akan bermula dari data transaksi
yang terjadi pada entitas tersebut. Pada saat entitas mendeklarasi bahwa
dirinya mempunyai sejumlah aset, maka pada saat yang bersamaan, entitas
tersebut juga harus menceritakan bahwa dirinya memiliki amanah (kewajiban)
dengan jumlah yang sama. Misalnya pada tanggal 1 Januari 2001, entitas
mendapatkan setoran modal Rp100.000 dari investor maka pada waktu yang
sama entitas juga memiliki amanah (kewajiban) kepada investor senilai
Rp100.000. Korelasi dari kejadian tersebut dapat disajikan dalam sebuah
persamaan akuntansi sebagai berikut:
11
Logika Dasar Akuntansi
Persamaan akuntansi ini berlaku untuk semua entitas, tidak peduli besar
ataupun kecil, apa pun jenis usahanya, ataupun bentuk badan hukumnya.
Karakteristik fundamental dari persamaan akuntansi ini adalah bahwa jumlah
aset senantiasa harus sama dengan jumlah liabilitas dan ekuitas pemilik.
Persamaan akuntansi memberikan landasan bagi pemahaman sistem akuntansi
perusahaan. Selanjutnya transaksi usaha akan dicatat dengan cara yang logis dan
teratur yang memperlihatkan pengaruhnya terhadap aset, liabilitas dan ekuitas
tersebut. Untuk memudahkan pembahasan aset ditempatkan pada sebelah kiri
sedangkan liabilitas dan ekuitas akan ditempatkan pada sebelah kanan.
a. Transaksi Akuntansi
Tidak semua kejadian yang berhubungan dengan perusahaan selalu
dibukukan dalam catatan akuntansi. Akuntansi hanya mencatat transaksi
yang mempunyai nilai uang. Sebagai misal, entitas membeli sejumlah aset
secara tunai adalah transaksi keuangan. Sementara, manajemen menelepon
kantor pusat atau karyawan untuk diajak berbicara perkembangan ekonomi
adalah bukan transaksi. Secara umum transaksi tersebut dapat diklasifikasi
menjadi:
No A L E Contoh transaksi
12
Logika Dasar Akuntansi
No A L E Contoh transaksi
b. Analisis Transaksi
Transaksi berikut ini adalah transaksi bisnis sebuah usaha dalam
bidang antar jemput pelanggan (klien). Pemahaman atas penyajian laporan
keuangan harus didasari dengan pemahaman atas perlakuan atas transaksi
keuangan yang terjadi. Untuk melanjutkan dalam bahasan berikutnya,
maka pemahaman atas analisis transaksi sebagai dasarnya. Analisis ini
tidak terlalu sulit, namun menjadi kunci dari penyajian laporan keuangan.
Oleh karena itu, pemahaman atas analisis transaksi adalah sangat penting
untuk dapat memahami akuntansi yang lebih beragam.
Sebagai contoh pembahasan, berikut ini disajikan data transaksi sebuah
entitas di Jakarta selama tahun 2001:
1. Zar dan Taq, dua orang sahabat akan membuat entitas usaha bimbingan
belajar dengan nama “Zar-Taq Care”. Mereka masing-masing akan
menyerahkan uang Rp75.000 sebagai modal usaha.
2. Entitas membeli sebuah meja seharga Rp70.000 secara tunai yang
direncanakan akan dipergunakan untuk menjalankan usaha tersebut.
3. Membeli kursi sekolah seharga Rp16.000 kepada pemasok secara
kredit.
13
Logika Dasar Akuntansi
4. Selama tahun berjalan dibayar beban sewa Rp6.000, beban gaji pegawai
Rp9.000, dan beban listrik Rp2.000 secara tunai.
5. Entitas memberikan jasa kursus kepada para anak sekolah di lingkungan
sekitar sebagai konsumen pertama senilai Rp12.000 secara tunai.
6. Untuk memperkenalkan usaha ini Zar-Taq Care memasang iklan
dengan biaya Rp2.500. Karena kendala masalah teknis di ATM, maka
uang belum dibayarkan walaupun iklan sudah terpasang.
7. Kembali entitas melakukan jasa kursus kepada anak sekolah di sebelah
lokasi usaha senilai Rp35.000 dengan menerima uang muka senilai
Rp15.000.
8. Membayar sebagian hutang kepada toko kursi secara tunai sejumlah
Rp2.500.
9. Diterima uang dari penagihan kepada anak sekolah tadi sebagai
pelanggan yang belum lunas pembayarannya (pihutang usaha) sejumlah
Rp6.000.
10. Zar dan Taq mengambil uang sejumlah total Rp13.000 untuk keperluan
pribadinya secara tunai. Dianggap sebagai penarikan kembali
modalnya.
14
Logika Dasar Akuntansi
15
Logika Dasar Akuntansi
16
Logika Dasar Akuntansi
17
Logika Dasar Akuntansi
18
Logika Dasar Akuntansi
19
Logika Dasar Akuntansi
20
Logika Dasar Akuntansi
21
Logika Dasar Akuntansi
22
Logika Dasar Akuntansi
c. Ikhtisar Transaksi
Pada dasarnya analisis atas setiap transaksi dilakukan untuk memastikan
unsur apa yang terpengaruh dalam kejadian tersebut. Agar memudahkan
analisis, maka sebaiknya digunakan model pembukuan berpasangan.
Seandainya ada transaksi yang memengaruhi lebih dari dua unsur, maka
transaksi tersebut bisa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga selalu dua
unsur yang dibukukan.
Bersamaan dengan pencatatan setiap transaksi tersebut, maka akan
menjadi lebih akurat seandainya jumlah akhir pun selalu dipantau. Hal ini
dilakukan setiap kali terjadi transaksi atau secara bersamaan pada setiap
akhir periode. Kelebihan pemantauan yang dilakukan setiap terjadi transaksi
adalah mudahnya tindak lanjut yang bisa dilakukan kalau ternyata analisis
dan pembukuan tersebut menghasilkan jumlah total yang tidak seimbang.
Jika semua data sudah selesai dianalisis, maka seluruh data transaksi
tersebut selanjutnya dapat disajikan dalam satu tabel. Tujuannya adalah
agar bisa diketahui lebih jelas hubungan antara unsur yang satu dengan
lainnya. Untuk memudahkan pemahaman, berikut disajikan persamaan
akuntansi yang lengkap sebagai tabel ikhtisar analisis.
23
Logika Dasar Akuntansi
24
Logika Dasar Akuntansi
25
Bab 3
Laporan Keuangan
27
Logika Dasar Akuntansi
Zar-Taq Care
NERACA
Per 31 Desember 2001
Uang 80.500 H. Toko 13.500
Meja 70.000 H. Iklan 2.500
Kursi 16.000 Modal 137.000
Piutang 14.000 Kinerja 27.500
Total 180.500 Total 180.500
28
Logika Dasar Akuntansi
6. Aset tidak berwujud, meliputi semua aset yang meskipun tidak ada
wujud fisiknya namun sangat diperlukan dalam kegiatan perusahaan.
7. Hutang usaha dan hutang lainnya, meliputi semua kewajiban kepada
pihak lain seperti hutang dagang, hutang listrik, hutang gaji, hutang
bank.
8. Aset dan kewajiban pajak, meliputi akibat dari perbedaan antara
pencatatan yang dilakukan oleh pelaku bisnis dengan fiskus.
9. Kewajiban diestimasi, meliputi kewajiban yang harus ditunaikan
entitas karena adanya peristiwa hukum di masa lalu, misal hutang
garansi, hutang pembongkaran aset tertentu.
10. Ekuitas, meliputi seluruh proporsi kepemilikan atas entitas tersebut.
29
Logika Dasar Akuntansi
30
Logika Dasar Akuntansi
31
Logika Dasar Akuntansi
32
Logika Dasar Akuntansi
33
Logika Dasar Akuntansi
yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek dan bukan
ditujukan untuk tujuan investasi atau lainnya.
Pelaporan sumber uang, penggunaannya serta kenaikan atau penurunan
kas adalah informasi yang sangat bermanfaat bagi investor, kreditur, dan
pihak lainnya untuk mengetahui apa yang terjadi atas aset yang paling
likuid ini. Uang yang berasal dari kontribusi pemodal dan yang berasal dari
kegiatan operasional tentu mempunyai makna yang berbeda.
Penyajian arus kas ini akan diawali dengan saldo awal lalu ditambahkan
atau dikurangkan dengan kas yang berasal dari operasional, pembiayaan,
dan investasi. Terakhir akan didapat informasi saldo akhir kas untuk
periode tersebut. Selanjutnya berdasarkan tabel ikhtisar yang ada di atas
maka laporan arus kas akan disajikan menjadi:
Secara umum, arus kas dari kegiatan pendanaan akan meliputi seluruh
pemasukan dan pengeluaran uang dari dan kepada pemilik entitas dan
kreditur jangka panjang. Sementara, arus kas untuk investasi biasanya
dilakukan untuk pembelian aset tetap. Arus kas dari aktivitas operasi
terutama diperoleh dari aktivitas utama penghasil utama pendapatan entitas.
34
Bab 4
Siklus Akuntansi
a. Akun (Rekening)
Sebuah akun merupakan catatan yang mandiri dari kenaikan atau
penurunan pada suatu aset, liabilitas dan ekuitas. Secara sederhana sebuah
akun akan menginformasikan tentang nama atau identitas umum, sisi kiri
(debit) dan sisi kanan (kredit). Karena bentuknya seperti huruf T, maka
kadang dinamakan T-Akun. Penggunaan istilah debit dan kredit ini hanyalah
sebuah kesepakatan yang diterima oleh profesi akuntansi. Bahkan istilah
ini pun tidak mempunyai makna khusus.
Logika Dasar Akuntansi
Penerapan debit kredit ini berlaku untuk semua aset, liabilitas dan
ekuitas. Termasuk penjelasan lebih lanjutnya seperti beban dan pendapatan.
Setelah semua transaksi ini dimasukkan dalam akun ini, maka kemudian
dilakukan penjumlahan sisi debit dan kredit. Jika sisi debit lebih besar
daripada kredit maka ini berarti akun tersebut bersaldo debit. Sebaliknya
jika saldo kredit ternyata lebih besar daripada debitnya maka saldo akhir
akan dimunculkan pada sisi kredit.
Sebagai misal, transaksi kas selama tahun 2001 dari Zar-Taq Care jika
disajikan dalam bentuk ikhtisar transaksi (bagian dari persamaan akuntansi)
kemudian diubah menjadi akun kas maka akan tampak sebagai berikut:
36
Logika Dasar Akuntansi
37
Logika Dasar Akuntansi
b. Jurnal Transaksi
Transaksi keuangan akan dicatat dulu dalam sebuah jurnal yang rapi
sebelum dimasukkan dalam akun masing-masing. Jurnal ini akan mengacu
kepada hasil analisis dalam persamaan akuntansi yang dijelaskan dalam
Bab 2. Setiap jurnal akan menunjukkan perubahan pada dua akun yang
berbeda. Walaupun tidak ada bentuk khusus dari sebuah jurnal, namun
pada umumnya jurnal akan berisi kolom tanggal, nama akun, keterangan,
referensi, dan debit serta kredit.
Fungsi jurnal ini sangat strategis sekali karena:
1. Jurnal ini akan mengungkapkan pengaruh dari sebuah transaksi
secara lengkap.
2. Jurnal menyediakan pencatatan transaksi yang kronologis.
3. Jurnal membantu menjaga dari berbagai kesalahan, sebab
keseimbangan debit dan kredit sudah selalu dijaga.
Berdasarkan data transaksi pada Zar-Taq Care selama tahun 2001 dapat
disajikan jurnal transaksi sebagai berikut:
1. 1 Januari 2001, Zar dan Taq akan membuat entitas usaha bimbingan
belajar dengan nama “Zar-Taq Care”. Mereka berdua menyerahkan
uang masing-masing sejumlah Rp75.000 sebagai modal usaha.
38
Logika Dasar Akuntansi
39
Logika Dasar Akuntansi
40
Logika Dasar Akuntansi
41
Logika Dasar Akuntansi
42
Logika Dasar Akuntansi
43
Logika Dasar Akuntansi
44
Logika Dasar Akuntansi
Jurnal Transaksi:
Tanggal Nama Akun (keterangan) Ref Debit Kredit
01.06.2001 Kas 9 6.000
Piutang usaha 6.000
(menerima uang penagihan piutang)
10. 31 Desember 2001, Zar dan Taq mengambil uang Rp13.000 untuk
keperluan pribadinya secara tunai. Dianggap sebagai penarikan
kembali modalnya.
Analisis Persamaan Akuntansi:
♦ Aset, berupa kas akan berkurang sejumlah Rp13.000
♦ Ekuitas akan berkurang sejumlah Rp13.000
Analisis Debit Kredit:
♦ Debit akan menurunkan ekuitas: Debit ---> Akun Ekuitas Rp13.000
♦ Kredit menurunkan aset berupa kas: Kredit ---> Akun Kas
Rp13.000
Jurnal Transaksi:
Tanggal Nama Akun (keterangan) Ref Debit Kredit
31.12.2001 Modal 10 13.000
Kas 13.000
(mengambil kembali sebagian modal)
45
Logika Dasar Akuntansi
sedang yang belakangan akan ditulis pada bagian akhir. Berikut ini adalah
gabungan jurnal tersebut.
46
Logika Dasar Akuntansi
47
Logika Dasar Akuntansi
48
Logika Dasar Akuntansi
49
Logika Dasar Akuntansi
50
Logika Dasar Akuntansi
51
Logika Dasar Akuntansi
52
Logika Dasar Akuntansi
53
Logika Dasar Akuntansi
Setelah kertas kerja selesai dibuat maka hal ini bermakna bahwa
laporan keuangan telah siap untuk disajikan. Laporan laba rugi akan dibuat
berdasarkan kolom laba rugi dan neraca (laporan posisi keuangan) akan
disusun berdasarkan angka pada kolom neraca.
54
Logika Dasar Akuntansi
entitas menghasilkan laba rugi (profit) yang berasal dari kegiatan operasional
selama suatu periode tertentu. Berdasarkan data yang ada pada Zar-Taq
Care selama tahun 2001, maka akan diperoleh laba rugi sebagai berikut:
55
Logika Dasar Akuntansi
56
Bab 5
Proses Akhir Periode
mencakup seluruh akun dalam laba rugi dan prive (dividen). Seluruh akun
sementara ini akan ditutup.
Sedangkan akun permanen atau akun riil adalah akun yang mencakup
informasi berkenaan dengan satu atau lebih periode akuntansi masa
mendatang. Akun ini mencakup seluruh akun dalam neraca yaitu aset,
liabilitas, ekuitas, dan Saldo Laba. Akun permanen tidak ditutup, justru
malah saldonya akan dibawa menjadi saldo awal periode berikutnya. Proses
menghadirkan saldo awal periode selanjutnya tersebut harus dilakukan
dengan membuat jurnal penutup terlebih dahulu.
58
Logika Dasar Akuntansi
jurnal penutup dapat diambil dari kertas kerja kolom laba rugi. Jurnal
penutup bisa dilakukan satu per satu atau per kelompok.
Secara umum ada 4 langkah jurnal penutup yang diperlukan. Jurnal
tersebut dilakukan jika memang terdapat transaksi yang masuk dapat
klasifikasi tersebut. Jika selama periode tersebut tidak ada transaksi
tersebut, maka jurnal penutupnya juga tidak dilakukan. Beberapa langkah
penting yang dilakukan, yaitu:
1. Debit semua akun pendapatan beserta jumlahnya dan kreditkan ke
akun Ikhtisar Laba Rugi sejumlah total nilai pendapatan tersebut.
2. Debit akun Ikhtisar Laba Rugi sejumlah total beban dan kreditkan
semua akun beban beserta jumlahnya masing-masing.
3. Debit akun Ikhtisar Laba Rugi untuk dikreditkan ke Saldo Laba Rugi
sejumlah selisih antara pendapatan dan beban yang ada.
4. Kalau ada pengambilan untuk kepentingan pribadi maka Debit akun
Saldo Laba Rugi tersebut dan kreditkan akun Dividen atau Prive
dengan jumlah yang sama.
Untuk lebih jelasnya, hubungan antara jurnal dalam jurnal penutup
tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut.
Pendapatan Beban
xxx xxx
xxx xxx
Ikhtisar L/R
xxx
xxx
xxx
Saldo L/R
xxx
59
Logika Dasar Akuntansi
60
Logika Dasar Akuntansi
Pendapatan Beban
47.000 19.500
47.000 19.500
Ikhtisar L/R
47.000
19.500
27.500
Saldo L/R
27.500
61
Logika Dasar Akuntansi
62
Logika Dasar Akuntansi
Analisis transaksi
Jurnal transaksi
Neraca Saldo
Jurnal Penutup
63
Logika Dasar Akuntansi
64
Bab 6
Tes-Sya Consultant
(Perusahaan Jasa)
a. Contoh Kasus
Tes dan Sya membuka usaha konsultan pajak “Tes-Sya & Rekan” di
Jakarta. Perusahaan ini akan melayani jasa konsultasi penyusunan laporan
keuangan dan pajaknya. Mereka berdua selama tahun 2011 telah melakukan
langkah kerja berikut.
Pendanaan:
1. Tanggal 1 Januari 2011, Tes-Sya masing-masing menyetorkan uang
Rp500.000 sebagai modal awal.
2. Tanggal 2 Januari 2011, perusahaan ini meminjam uang ke Bank BRI
sejumlah Rp9.000.000. Dalam perjanjian kredit itu Bank BRI akan
meminta bunga 10% atas nilai pinjaman pada akhir tahun buku.
Investasi:
3. Tanggal 4 Januari 2019, perusahaan membeli sebuah komputer seharga
Rp3.000.000, secara tunai.
Logika Dasar Akuntansi
Pertanyaan:
1. Buatlah analisis atas transaksi yang ada.
2. Sajikan data tersebut dalam persamaan akuntansi.
3. Apa simpulan dari persamaan itu.
4. Susunlah jurnal transaksi selama tahun 2011.
5. Posting-kan jurnal tersebut ke buku besar (Ledger).
6. Sarikan buku besar tersebut ke neraca saldo.
66
Logika Dasar Akuntansi
b. Pembahasan:
1. Membuat analisis atas transaksi yang ada
a) Tanggal 1 Januari 2011, Tes-Sya masing-masing menyetorkan
uang Rp500.000 sebagai modal awal.
Analisis Persamaan Akuntansi:
♦ Aset, berupa kas bertambah sejumlah Rp1.000.000
♦ Ekuitas, berupa modal bertambah sejumlah Rp1.000.000
Analisis Debit Kredit:
♦ Debit akan meningkatkan aset: Debit ---> Akun Kas
Rp1.000.000
♦ Kredit akan meningkatkan ekuitas: Kredit ---> Akun Modal
Rp1.000.000
b) Tanggal 2 Januari 2011, perusahaan ini meminjam uang ke Bank
BRI sejumlah Rp9.000.000. Dalam perjanjian kredit itu Bank BRI
akan meminta bunga 10% atas nilai pinjaman pada akhir tahun
buku.
Analisis Persamaan Akuntansi:
♦ Aset, berupa kas bertambah sejumlah Rp9.000.000
♦ Liabilitas, berupa hutang bank bertambah sejumlah
Rp9.000.000
67
Logika Dasar Akuntansi
68
Logika Dasar Akuntansi
69
Logika Dasar Akuntansi
70
Logika Dasar Akuntansi
71
Logika Dasar Akuntansi
72
Logika Dasar Akuntansi
73
Logika Dasar Akuntansi
74
Logika Dasar Akuntansi
75
Logika Dasar Akuntansi
12.500.000 6.400.000
6.100.000
b) Akun Komputer
Komputer
04.01.11 3.000.000
3.000.000 -
3.000.000
c) Akun Printer
Printer
05.01.11 1.000.000
1.000.000 -
1.000.000
76
Logika Dasar Akuntansi
d) Akun Motor
Motor
07.01.11 5.000.000
5.000.000 -
5.000.000
3.000.000 500.000
2.500.000
- 9.000.000
9.000.000
- 1.000.000
1.000.000
1.500.000 5.000.000
3.500.000
77
Logika Dasar Akuntansi
i) Akun Modal
Modal
01.01.11 1.000.000
- 1.000.000
1.000.000
j) Akun Pendapatan
Pendapatan
10.05.11 3.000.000
11.05.11 2.000.000
- 5.000.000
5.000.000
500.000 -
500.000
900.000 -
900.000
300.000 -
300.000
78
Logika Dasar Akuntansi
200.000 -
200.000
79
Logika Dasar Akuntansi
80
Logika Dasar Akuntansi
81
Logika Dasar Akuntansi
82
Bab 7
Jefara Grocery
(Perusahaan Dagang)
a. Contoh Kasus
J efar akan mendirikan sebuah perusahaan dealer motor. Bisnis yang akan
dijalani adalah jual beli motor automatik. Selama tahun 2011, perusahaan
ini telah melakukan kegiatan sebagai berikut.
Pendanaan:
1. Tanggal 1 Januari 2011, Jefar menyetorkan uang Rp2.000.000 sebagai
modal awal usahanya.
2. Tanggal 2 Januari 2011, perusahaan ini meminjam uang ke Bank BRI
sejumlah Rp15.000.000. Dalam perjanjian kredit itu Bank BRI akan
meminta bunga 10% atas nilai pinjaman pada akhir tahun buku.
Investasi:
3. Tanggal 4 Januari 2019, perusahaan membeli sebuah mobil untuk
mengangkut motor ke konsumen seharga Rp7.000.000, secara tunai.
Logika Dasar Akuntansi
Operasional:
4. Tanggal 7 Januari 2011, membeli 10 buah barang dagangan berupa
motor @Rp2.000.000 kepada PT Supplier total Rp20.000.000, secara
kredit.
5. Tanggal 8 Januari 2011, perusahaan membayar sebagian hutang dagang
kepada PT Supplier senilai Rp3.000.000, tunai.
6. Tanggal 11 Mei 2011, perusahaan menjual 3 buah motor kepada
konsumen A senilai Rp2.500.000 per unit total Rp7.500.000, tunai.
7. Tanggal 15 Mei 2011, perusahaan menjual 4 buah motor kepada
konsumen B senilai Rp2.750.000 total Rp10.500.000, kredit.
8. Tanggal 2 Agustus 2011, menerima uang dari penagihan kepada
konsumen B sejumlah Rp5.000.000.
9. Tanggal 31 Desember 2011, membayar bunga atas hutang kepada Bank
BRI Rp1.500.000, tunai.
10. Tanggal 31 Desember 2011, membayar gaji pegawai Rp1.200.000,
tunai.
Pertanyaan:
1. Buatlah analisis atas transaksi yang ada.
2. Sajikan data tersebut dalam persamaan akuntansi.
3. Apa simpulan dari persamaan itu.
4. Susunlah jurnal transaksi selama tahun 2011.
5. Posting-kan jurnal tersebut ke buku besar (Ledger).
6. Sarikan buku besar tersebut ke neraca saldo.
7. Buat dan selesaikan kertas kerja (worksheet).
84
Logika Dasar Akuntansi
b. Pembahasan:
1. Buatlah analisis atas transaksi yang ada
a) Tanggal 1 Januari 2011, Jefar menyetorkan uang Rp2.000.000
sebagai modal awal usahanya.
Analisis Persamaan Akuntansi:
♦ Aset, berupa kas bertambah sejumlah Rp2.000.000
♦ Ekuitas, berupa modal bertambah sejumlah Rp2.000.000
Analisis Debit Kredit:
♦ Debit akan meningkatkan aset: Debit → Akun Kas Rp2.000.000
♦ Kredit akan meningkatkan ekuitas (modal): Kredit → Akun
Modal Rp2.000.000.
b) Tanggal 2 Januari 2011, perusahaan ini meminjam uang ke Bank
BRI sejumlah Rp15.000.000. Dalam perjanjian kredit itu Bank
BRI akan meminta bunga 10% atas nilai pinjaman pada akhir
tahun buku.
Analisis Persamaan Akuntansi:
♦ Aset, berupa kas bertambah sejumlah Rp15.000.000
♦ Liabilitas, berupa hutang bank bertambah sejumlah
Rp15.000.000
85
Logika Dasar Akuntansi
86
Logika Dasar Akuntansi
87
Logika Dasar Akuntansi
88
Logika Dasar Akuntansi
89
Logika Dasar Akuntansi
90
Logika Dasar Akuntansi
91
Logika Dasar Akuntansi
92
Logika Dasar Akuntansi
29.500.000 12.700.000
16.800.000
93
Logika Dasar Akuntansi
2) Akun Mobil
Mobil
04.01.11 7.000.000
7.000.000 -
7.000.000
3) Akun Persediaan
Persediaan
07.01.11 20.000.000 11.05.11 6.000.000
15.05.11 8.000.000
20.000.000 14.000.000
6.000.000
11.000.000 5.000.000
6.000.000
- 15.000.000
15.000.000
3.000.000 20.000.000
17.000.000
94
Logika Dasar Akuntansi
7) Akun Modal
Modal
01.01.11 2.000.000
- 2.000.000
2.000.000
8) Akun Penjualan
Penjualan
11.05.11 7.500.000
15.05.11 11.000.000
- 18.500.000
18.500.000
14.000.000 -
14.000.000
1.500.000 -
1.500.000
1.200.000 -
1.200.000
95
Logika Dasar Akuntansi
96
Logika Dasar Akuntansi
97
Logika Dasar Akuntansi
JURNAL PENUTUP
No Tanggal Akun Debit Kredit
1 31.12.11 Ikhtisar Laba Rugi 16.700.000
Beban Pokok 14.000.000
Beban Bunga 1.500.000
Beban Gaji 1.200.000
2 31.12.11 Penjualan 18.500.000
Ikhtisar Laba Rugi 18.500.000
3 31.12.11 Ikhtisar Laba Rugi 1.800.000
Saldo Laba Ditahan 1.800.000
98
Daftar Pustaka
Muhtar Yahya
Dilahirkan dan melalui masa kecilnya di
Magelang. Penulis juga menempuh pendidikan
sekolah dasar dan sekolah menengah di kota yang
sama. Kemudian melanjutkan pendidikan dalam
bidang akuntansi pada Program Diploma III
Akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
(STAN). Saat ini berprofesi sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN) dengan jabatan Widyaiswara yang
mengajar di lingkungan Kementerian Keuangan. Mata kuliah yang diampu
adalah Dasar-dasar Akuntansi, Pengantar Akuntansi, Aplikasi Akuntansi untuk
Perusahaan Jasa dan Dagang. Di samping itu, juga aktif menjadi pembicara dan
narasumber pada berbagai pelatihan di berbagai tempat.