OLEH :
Harmiati Dusu
MAKASSAR
2021
BAB I
BAB II
1. Kala III
Kala III persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir.
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusat.
Beberapa menit kemudian, uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta
dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15menit setelah bayi
lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pada tahap ini
dilakukan tekanan ringan di atas puncak rahim dengan cara Crede untuk
membantu pengeluaran plasenta. Plasenta diperhatikan kelengkapannya secara
cermat, sehingga tidak menyebabkan gangguan kontraksi rahim atau terjadi
perdarahan sekunder.
Yang terupdate dari kala III
1) Lotus Brith
Lotus birth adalah metode persalinan normal seperti pada umumnya, tapi
dengan tidak memotong tali pusar bayi. Tali pusar dibiarkan tetap menempel
pada bayi yang langsung terhubung dengan plasenta.Tali pusar akan
mengering dengan sendirinya dan terlepas setelah 3-4 hari.
Beberapa kalangan tertentu mengklaim metode lotus birth memiliki banyak
manfaat. Bayi yang masih terhubung dengan plasenta akan mendapatkan
pasokan darah tambahan sebanyak 30 persen, sehingga meningkatkan sel
darah merah juga zat besi. Kekebalan tubuh bayi jadi lebih baik karena darah
yang mengalir dari plasenta bisa memberikan tambahan oksigen, makanan
dan antibodi untuk bayi yang baru lahir.
Dalam prosedur lotus birth, daripada memotong tali pusar dalam
beberapa menit setelah kelahiran, orangtua membawa plasenta yang
masih menempel pada bayi baru lahir dalam mangkuk atau kantong
khusus, selama beberapa hari, setelah plasenta berhenti secara aktif
mentransfer darah ke bayi baru lahir. Sebagai perbandingan, rumah sakit
biasanya membuang plasenta sesaat setelah tali pusat dipotong. Para
penggagas lotus birth berpendapat bahwa kontak yang berlangsung lama
dengan plasenta memudahkan transisi bayi baru lahir ke kehidupan di
luar rahim, dan menyatakan bahwa praktik tersebut dapat memberikan
manfaat kesehatan bagi bayi.
2) IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
Inisiasi menyusui dini (IMD) adalah proses pemberian ASI kepada bayi dalam
1 jam pertama setelah kelahiran. Proses ini disarankan untuk dilakukan,
karena bisa memberikan manfaat yang berlimpah untuk kesehatan bayi
maupun ibu.Berbagai lembaga kesehatan, termasuk maupun Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI), juga telah menyerukan anjuran gerakan IMD untuk
bayi-bayi yang baru lahir.
Inisiasi Menyusui Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan,
di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke
puting susu). Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam
keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui.
Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan
mencegah anak kurang gizi.
Prosedur IMD:
Setelah tali pusat dipotong dan diikat, tengkurapkan bayi di atas perut ibu
dengan kepala bayi menghadap kearah kepala ibunya (bila sectio,bayi diletakkan
diatas dada) dan keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
lainnya kecuali kedua tangannya.
Bau cairan amnion pada tangan bayi akan membantunya mencari puting ibu
yang mempunyai bau yang sama. Maka agar baunya tetap ada, dada ibu juga
tidak boleh dibersihkan. Mengeringkan tubuh bayi tidak perlu sampai
menghilangkan verniks (lapisan tebal putih) karena verniks dapat berfungsi
sebagai penahan panas pada bayi.
Jika ruang bersalin dingin, berikan selimut yang akan menyelimuti ibu dan
bayinya, dan kenakan topi pada kepala bayi.
Apabila bayi dibiarkan tengkurap di perut ibu, selama beberapa waktu bayi akan
diam saja tetapi tetap waspada melihat kesekelilingnya.
Setelah 12-44 menit bayi akan mulai bergerak dengan menendang,
menggerakkan kaki, bahu dan lengannya. Meskipun kemampuan melihatnya
terbatas, bayi dapat melihat areola mammae yang berwarna lebih gelap dan
bergerak menuju ke sana. Bayi akan membentur-benturkan kepalanya ke dada
ibu.
Bayi kemudian mencapai puting dengan mengandalkan indera penciuman dan
dipandu oleh bau pada kedua tangannya.
Bayi akan mengangkat kepala, mulai mengulum puting, dan mulai menyusu. Hal
tersebut dapat tercapai antara 27 - 71 menit.
Pada saat bayi siap untuk menyusu, menyusu pertama berlangsung sebentar,
sekitar 15 menit, dan setelah selesai, selama 2 - 2,5 jam berikutnya tidak ada
keinginan bayi untuk menyusu. Selama menyusu bayi akan mengkoordinasi
gerakkan menghisap, menelan, dan bernapas.
Setelah usai tindakan inisiasi menyusu dini ini, baru tindakan asuhan
keperawatan seperti menimbang, pemeriksaan antropometri lainnya,
penyuntikkan vitamin K1, dan pengoleskan salep pada mata bayi dapat
dilakukan.
Tunda memandikan bayi paling kurang 6 jam setelah lahir atau pada hari berikut.
Bayi tetap berada dalam jangkauan ibunya agar dapat disusukan sesuai
keinginan bayi (rooming in / rawat gabung).
2. Kala IV
Kala IV persalinan ditetapkan berlangsung kira-kira dua jam setelah plasenta
lahir. Periode ini merupakan masa pemulihan yang terjadi segera jika homeostasis
berlangsung dengan baik.Pada tahap ini, kontraksi otot Rahim meningkat sehingga
pembuluh darah terjepit untuk menghentikan perdarahan. Pada kala ini dilakukan
observasi terhadap tekanan darah, pernapasan, nadi, kontraksi otot rahim dan
perdarahan selama 2 jam pertama. Selain itu juga dilakukan penjahitan luka
episiotomi. Setelah 2 jam, bila keadaan baik, ibu dipindahkan ke ruangan bersama
bayinya.
Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan neonatus pertama
di luar rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat
besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim. Bayi baru lahir normal
adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah lahir aterm antara 37 – 42 minggu,
berat badan 2500 – 4000 gram, panjang lahir 48 – 52 cm. lingkar dada 30 – 38
cm, lingkar kepala 33 – 35 cm, lingkar lengan 11 – 12 cm, frekuensi denyut
jantung 120 – 160 kali/menit, kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan
subkutan yang cukup, rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya
telah sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7, gerakan aktif,
bayi langsung menangis kuat, genetalia pada laki-laki kematangan ditandai
dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang sedangkan
genetalia pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uterus yang
berlubang labia mayora menutup labia minora, refleks rooting (mencari putting
susu) terbentuk dengan baik, refleks sucking sudah terbentuk dengan baik,
refleks grasping sudah baik, eliminasi baik, urin dan mekonium keluar dalam 24
jam pertama.
Yang terupdate dari bayi baru lahir