Anda di halaman 1dari 1

Pamitan di hari ke tujuh

Deskripsi masalah:
Sudah menjadi kepercayaan yang mengakar di Madura, jika ada salah
satu anggota keluarga meninggal dunia maka biasanya di hari ke tujuh, akan
terdengar suara piring atau peralatan dapur yan terjatuh, dan keluarganya
meyakini bahwa suara itu adalah pertanda dari ruh orang yang meninggal
dunia bahwa ia akan pergi meninggalkan keluarganya.
Ada sebagian warga yang tidak percaya dan berpendapat bahwa
kejadian tersebut hanyalah kebetulan dan mitos belaka, sebut saja Toni, ia
termasuk warga yang menganggap kejadian tersebut hanya tahyyul, namun
ia masih penasaran akan kejadian yang terus berulang-ulang di hari ketujuh
tersebut akhirnya ia mengundang tokoh di desanya untuk menanyakan
sebenarnya apa yang terjadi di hari ke tujuh itu, si tokohpun berinisiatif
untuk mengajak santrinya untuk menjadi mediator yang akan menjadi
perantara berkomunikasi dengan alam gaib, sesampainya di rumah Toni, ia
mengajaknya ke dapurnya setelah semalam tepat di hari ke tujuh setelah
ibunya wafat terdengar suara gelas yang terjatuh, dan di sana si tokoh
memasukkan sosok gaib ke tubuh santrinya, dan dengan spontan santri yang
kerasukan tersebut berkata bahwa ia adalah ibunya yang tadi malam
menghampiri dapur Toni untuk sekedar berpamitan.
Pertanyaan:
1. Benarkah keyakinan yang di anut warga seperti dalam deskripsi di
atas?
2. Bagaimanakah hukumnya memasukkan makhluk halus (jin/arwah) ke
dalam tubuh manusia?

Anda mungkin juga menyukai