Anda di halaman 1dari 2

Virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa alami murni adalah minyak yang diperoleh

secara alami diproses dari inti kelapa tua. Secara tradisional minyak kelapa digunakan
sebagai pelembab dan mengobati iritasi kulit. Efek emolien dari VCO telah berhasil
dibuktikan pada pasien dermatitia atropik, dengan demikian menunjukkan minyak kelapa
adalah emolien alami yang ampuh dalam pengobatan sirosis (Varma, 2017).
Minyak kelapa adalah derivate dari biji kelapa cocos nucifera. Minyak kelapa dibuat dari
kopra atau inti daging dari kelapa dengan cara dengan proses pemurnian, pemutihan, dan
penghingan bau. Disamping itu, minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO)
dihasilkan dari inti segar kelapa tua secara mekanikal maupun proses alami, dengan atau
tanpa pemanasan dan tanpa pemurnian secara kimia. Minyak tanpa pemurnian menjadi lebih
menarik karena permintaan pelanggan terhadap produk alami dan aman (Marina, 2009).
Pengaplikasian vco secara topical mampu memberikan aktifitas antiinflamasi dengan
menghambat beberapa kadar sitokin dan meningkatkan fungsi perlindungan kulit dengan
meningkatkan regulasi aquaporins, filaggrin, involucrin, dan juga melindungi dengan
melawan penyinaran UVB. Berdasarkan hasil penelitian diamati VCO mampu meningkatkan
kandungan filaggrin dan peningkatan potensial filaggrin mampu melembabkan kulit dan
meningkatkan fungsi perlindungan kulit (Varma, 2017).
Berdasarkan hasil penelitian Srivastava 2016, Kandungan yang terkandung di dalam minyak
kelapa murni antara virgin coconut oil dengan pemanansan (HEVCO) dan pendinginan
(CEVCO) tidak jauh berbeda. Namun pada minyak kelapa kopra terjadi perubahan signifikan
(Srivastava, 2016). Juga menurut Marina 2009, kandungan fenolik berpengaruh terhadap
kekuatan antioksidan dari VCO.

VCO banyak mengandung tokoferol dan asam lemak jenuh seperti asam laurat (± 53%) dan
asam kaprat(±7%) yang stabil. Berkhasiat melembabkan, mencegah kerusakan, melindungi
kulit secara alami, dan mampu memproteksi membran sel dengan membentuk selubung
membran yang bekerja menangkal oksidasi dari radikal. yangmana daya tahan sel terhadap
radikal bebas dapat ditingkatkan (Amrullah, 2009., Syawalni, 2017). Efek antioksidan juga
dapat mengurangi tekanan oksidatif akibat tekanan sinar UVB (Wiradika, 2017). Menurut
hasil penelitian Amrullah, 2009, VCO dapat menstabilkan kerusakan membrane eritrosit dari
paparan sinar uv selama 60 menit
vco dikatakan dapat membantu proses penguatan jaringan ikat pada kulit ketika terjadi
penyerapan minyak pada kulit hingga ke dalam sel jaringan. Dari proses tersebut, kerusakan
yang disebabkan oleh paparan sinar matahari berlebihan terhadap jaringan dapat
diminmalisir. VCO dapat digunakan sebagai antioksidan eksogen dari kandungan asam lemat
jenuh dan kandungan vitamin yang dapat melindungi sel tubuh dari efek radiasi UV
(Amrullah, 2009). Berdasarkan penelitian kaur dan saraf 2010, telah dihitung nilai spf (sun
protection factor) dari vco secara spektrofotometri yaitu senilai 7,119. Menunjukkan nilai
SPF yang cukup tinggi setelah minyak zaitun. Sehingga vco dikatakan dapat digunakan
sebagai bahan perlindungan alami dari paparan sinar UV atau sunscreen. Dengan spf yang
lebih tinggi maka perlindungan terhadap radiasi semakin baik (Wiradika, 2017).

1. Varma, Sandeep R, et. All. In vitro Anti-inflamatory and Skin Protective Properties of
Virgin Coconut Oil. Journal of Traditional and Complementarymedicine, (2017): 1-10
2. Amrullah, Hady Fitri., Et al. Pengaruh Pemberian Minyak Kelapa Murni Terhadap
Hemolisis Sel dara Merah Akibat Paparan Lampu UV secara In Vitro. Jurnal ilmiah berkala
sains dan terapan, 3.2(2009): 154-165
3. WIRADIKA, ANNISYAH (2017) OPTIMASI FORMULASI SEDIAAN LIP BALM
MENGANDUNG VCO (VIRGIN COCONUT OIL) DENGAN BASIS CERA ALBA DAN UJI
EFEKTIVITAS TABIR SURYA. Undergraduate (S1) thesis, University of Muhammadiyah Malang.

4. SYAWALNI, CHANTIKA FECILIA (2017) FORMULASI SEDIAAN LIPSTIK VIRGIN


COCONUT OIL (VCO) KADAR 20%, 25%, 30% DENGAN BASIS CARNAUBA
WAX. Undergraduate (S1) thesis, University of Muhammadiyah Malang.

5. Kaur CD., Saraf S. In vitro sun protection factor determination of herbal oils used in cosmetics.
Pharmacognosy Research, 2.1 (2010): 22-25

Anda mungkin juga menyukai