Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PARIWISATA DAN GEOGRAFI PARIWISATA DI KOTA

BATU DITINJAU BERDASARKAN KONSEP-KONSEP GEOGRAFI

Risky Rena Anggia Sari


190722638030 / H / 2019

I. PENDAHULUAN
Geografi pariwisata merupakan cabang ilmu geografi regional yang mengkaji
suatu wilayah atau region di permukaan bumi secara komprehensif, baik aspek
geografisnya maupun aspek manusianya. Menurut suwantoro (2004:28), geografi
pariwisata adalah geografi yang berhubungan erat dengan pariwisata. Kegiatan
pariwisata banyak sekali seginya dimana semua kegiatan itu biasa disebut dengan
Industri Pariwisata, termasuk di dalamnya perhotelan, restiran, took cenramata,
transportasi, biro jasa perjalanan, tempat-tempat hiburan, objek wisata, atraksi
budaya dan lainnya.
Secara etimologis, pariwisata terdisi dari dua suku kata yaitu pari dan wisata.
Pari berarti banya, berkali-kali berputar putar, lengkap (ingat kata paripurna).
Sedangkan kata wisata, berarti perjalanan berpergian yang dalam hal ini sinonim
dengan kata travel dalam Bahasa inggris. Atas dasar itu maka pariwisata
seharusnya diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-
putar, dari suatu tempat ke tempat lain, dalam Bahasa Inggris disaebut dengan
kata tour. Penegrtian jamak, kepariwisataan dapat digunakan kata Tourisme atau
Tourism Dede (Nurdin, 2005).
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak
tempat pariwisata menarik salah satunya yaitu Kota Batu. Kota Batu menyajikan
banyak pilihan pariwisata, diantaranya Jatimpark 1, Jatimpark 2, Jatimpark 3, Eco
Green, Selecta, Pemandian Air Panas Cangar, Coban Talun, dan lainnya.
Kota batu sudah dikenal sebagai daerah tujuan wisata favorit di wilayah
Kabupaten Malang juga menjadi salah satu objek wisata yang sering diminati di
Jawa Timur. Kota Batu mempuntyai kekayaan wisata alam yang mempunyai
panorama indah dan menawan, terletak di Kawasan pegunungan dengan suhu
rata-rata mecapai 12-19 derajat celcius. Kota Batu merupakan salah satu kota yang
baru terbentuk pada tahun 2001 sebagai pecahan Dari Kabupaten Malang.
Sebelumnya Kota yang memiliki julukan kota apel ini merupakan bagian dari sub
satuan wilayah pengembangan 1 (SSWP 1) Malang Utara. Kota Batu terletak pada
ketingian 800 Mdpl dengan pemandangan alam yang luar biasa.

II. PEMBAHASAN
Geografi pariwisata adalah cabang daripada ilmu geografi yang mengkaji
berbagai hal yang terkait dengan aktivitas perjalanan wisata, meilputi karakteristik
destinasi (objek) wisata, aktivitas dan berbagai fasilitas wisata serta aspek lain
yang mendukung kegiatan pariwisata di suatu daerah (wilayah).
Dalam menganalisis kepariwisataan di Kota Batu, penulis menggunkan konsep-
konsep geografi sebagai berikut:
1. Aglomeraasi
Aglomerasi membahas mengenasi pengelompokan suatu gejala terkait dengan
aktivitas manusia yang bersifat dinamis dibanding dengan fenomena alam. Dalam
pariwisata kota batu, dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu wisata
edukasi dan wisata alam. Wisata edukasi yang terdapat di Kota Batu terletak
dalam satu kompleks wilayah, Seperti Jatimpark 1, Jatimpark 2, Eco Green Park,
Meseum Satwa, Meseum Tubuh, Museum Angkut. Hal ini tentu menimbulkan
manfaat positif karena jarak tempuh antara lokasi satu dan lainnya sangat dekat.
Sedangkan untuk wisata alam tentunya memiliki lokasi yang tersebar karena
umumnya wisata alam di kota ini berupa air terjun atau biasa disebut coban juga
sumber mata air panas.
2. Jarak
Dalam geografi jarak dapat diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometric
dinyatakan dalam satuan Panjang kilometer dan jarak waktu yang diukur dengan
satuan waktu (jarak tempuh). Dalam segi pariwisata, jarak menjadi pertimbangan
untuk menentukan perjalanan berwisata. Wisat alam dan wisata rekreasi yang
berlokasi di Kota Batu memiliki jarak tempuh yang berbeda tentunya, karena
wisata rekreasi berlokasi secara berkemlompok maka akan lebih cepat jarak
tempuhnya disbanding dengan wisata alam yang lokasinya tersebar.
3. Keterjangkauan
Dalam konsep keterjangkauan, kita membahas mengenai sulit atau mudahnya
suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh letak lokasi, jarak, dan
kondisi suatu tempat. Meskipun wisata alam lebih banyak tersebar lokasinya
daripada wisata rekreasi, namun keduanya mampu dijangkau dengan transportasi
mobil maupun bis,selain itu karena pembangunan pariwisata yang baik, akses
jalan untuk menuju keduanya memiliki kondisi yang baik dan layak.
4. Distribusi / diferensiasi keruangan
Dalam pariwisata, diferensiasi keruangan sangat dibutuhkan untuk menarik
wisatawan karena fenomena yang berbeda antara tempat yang satu dengan
lainnya. Area wisata alam lebih banyak menyuguhkan keindahan alam tentunya,
meskipun sekarang beberapa wisata alam ditambhkan beberapa area bermain
seperti batu flower garden yang berlokasi di Coban Rais kemudian penginapan
Apache Camp di Coban Talun. Seangkan untuk wisata rekreasi seperti Jatimpark,
Selecta, juga Museum lebih banyak menyuguhkan permainan, hiburan serta
wisata oleh-oleh karena ini merupakan wisata buatan yang dibangun untuk
tujuan wisata edukasi.

III. PENUTUP
Pada dasarnya pariwisata merupakan perjalanan dengan tujuan menghibur
yang dilakukan diluar kegiatan sehari-hari guna untuk memberikan keuntungan
yang bersifat permanen maupun sementara. Tetapi apabila dilihat dari kontek
pariwisata bertujuan untuk menghibur juga mendidik. Kota Batu menyuguhkan
banyak wisata rekreasi yang merupakan daya tarik kota ini seperti wisata alam,
wisata edukasi, wisata oleh-oleh, dan lainnya. Masing-masing wisata memiliki
konsepnya tersendiri dimana memiliki manfaat pada tiap-tiap konsepnya.

DAFTAR PUSTAKA

Nurdin M. 2005. Perkembangan Ekowisata Berbasis Konversi di Taman Nasional.


Yogyakarta:Gadjah Mada Press.

Sari Yuli I. 2007. Konsep-Konsep Geografi Dalam Mebahas Kepariwisataan (onine) :


http://yulifanasari.com/wp-content/uploads/2018/05/Konsep-konsep-Geografi_Yuli-
Ifana-Sari.pdf (7 September 2020).

Suwantoro G. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta:Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai