NIM : B10018176
KELAS :D
Dalam membasmi penyakit masyarakat di kota Jambi, Tim Gabungan Polda Jambi
melaksanakan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) di berbagai hotel melati dan rumah kost.
Pada hari ke 8 pelaksanaan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Siginjai II Tahun 2020,
Senin (30/11) di mulai dari pukul 21.00 WIB petugas gabungan mendatangi Hotel Harisman
Residen, Kecamatan Jelutung. Petugas berhasil menemukan 4 pasangan belum menikah yang
diduga berbuat mesum. Tiga pasangan berada di kamar hotel No 20, dan satu pasangan di
kamar hotel No 21.
Kasus tersebut di atas diatur dalam Pasal 6 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2
Tahun 2014 tentang Pemberantasan Pelacur dan Perbuatan Asusila yang menyebutkan
“Bahwa setiap orang yang tidak terikat dalam pernikahan dilarang melakukan hubungan
seksual dengan sesama orang yang tidak terikat dalam pernikahan.” Apabila terbukti
melanggar ketentuan tersebut maka pelaku dapat dikenakan ketentuan pidana Pasal 16 ayat
(2) Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemberantasan Pelacur dan
Perbuatan Asusila yang menyatakan “Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau
denda paling banyak Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).”
Pasal 13 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemberantasan
Pelacur dan Perbuatan Asusila menyebutkan “Masyarakat baik secara individu maupun
kelompok dapat berperan serta dalam upaya pemberantasan tindak pidana pelacuran dan
tindak pidana kesusilaan.” Adapun peran serta masyarakat dalam membasmi penyakit
masyarakat di Kota Jambi ini diatur dalam Pasal 14 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2
Tahun 2014 tentang Pemberantasan Pelacur dan Perbuatan Asusila yang menyebutkan Peran
serta masyarakat diwujudkan dalam bentuk: (a) memberikan informasi dan/atau melaporkan
tentang terjadinya tindak pidana pelacuran dan/atau tindak pidana kesusilaan kepada Polri
atau Satuan kerja perangkat daerah yang tugas pokok dan fungsinya melakukan penegakan
peraturan daerah; (b) turut serta dalam mencegah terjadinya tindak pidana pelacuran dan
tindak pidana kesusilaan; (c) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam pembinaan dan
rehabilitasi sosial terhadap germo, mucikari, pelacur dan pelanggan pelacur; (d) Ketua Rukun
Tetangga yang mengetahui terjadinya tindak pidana pelacuran dan/atau tindak pidana
kesusilaan wajib melaporkan kepada Polri atau Satuan kerja perangkat daerah yang tugas
pokok dan fungsinya melakukan penegakan Peraturan Daerah.
https://www.kompasiana.com/elvarayolanda6578/5fe16b098ede481ee1033735/upaya-
pemerintah-dan-peran-serta-masyarakat-dalam-membasmi-penyakit-masyarakat-di-kota-
jambi