Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman Skill Lab MMR

1. Memperkenalkan Diri
a. Salam
b. Nama
c. Nim
d. Fakultas dan Universitas
e. Maksud dan tujuan
“Assalamualaikum WR. WB. Perkenalkan nama saya Regilia Shinta Mayangsari
NIM 31101700068 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung,
disini saya akan memperagakan skill lab pengukuran MMR atau Maxillo
Mandibular Relationship”
2. Persiapan Alat dan Bahan
a. Base plate dan bite rim yang sudah dibuat sesuai desain
b. Jangka sorong
c. Oklusal guide plane
d. Benang nylon yang digunakan untuk menandai garis chamber
e. Oklusal table untuk mengurangi bite rime jika ketinggian
f. Lampu spirtus
g. Korek
h. Bolpoin apabila mengukur menggunakan 2 dot teknik atau untuk menandai garis
center of rotation
i. Solatip untuk merekatkan tali pada garis chamber
3. Persiapkan pasien, pasien diumpakan memiki edentulous total
4. Tahap 1: Mengukur kesejajaran bite rim Rahang atas
a. Pengukuran ini digunakan untuk menentukan waktu pasien sewaktu ada gigi
seberapa dataran oklusal RA terhadap basis cranii
b. Mengukur dengan panduan posterior sejajar garis chamber dan anterior sejajar
garis pupil dengan bantuan oklusal guide plane untuk mensejajarkan bite rim yang
sudah dibuat
c. Garis chamber merupakan garis khayal dari center of rotation (diukur 14mm dari
tragus ke sudut mata). Kemudian tandai center of rotation pada bagian kanan dan
kiri dengan bolpoin.
d. Merekatkan tali dengan solatip dari center of rotation kanan melewati bagian
bawah hidung ke center of rotation kiri, pastikan benang tegang
e. Untuk memastikan tali sudah terpasang di center of rotation atau belum
instruksikan pasien membuka mulut kemudian check bagian center of roration
kanan dan kiri
f. Dan inilah hasil dari garis chamber untuk kesejajaran bite rim RA bagian posterior
g. Kemudian untuk menentukan kesejajaran bite RA bagian anterior menggunakan
garis interpupil yang diukur di antara bagian tengah 2 bola mata.
h. Instruksikan pasien membuka mata dan letakkan jangka jorong atau penggaris
diantara bagian tengah 2 bola mata dan hubungakan dengan oklusal guide plan di
bagian anterior RA. Pastikan sudah lurus
i. Anggap pasien edentulous dan anggap bite rim sudah dimasukkan di rongga mulut
untuk memastikan ukuran bite rim sudah sesuai dengan garis chamber dan garis
interpupil
j. Saat bite rim berada didalam mulut pasien, lakukan cek dukungan base plate dan
bite rim terhadap otot wajah dilihat dari sulkus nasolabial masih terlihat atau tidak
tegang, terlihat normal = ketebalan cukup dukungan dari bite rim. Semakin tebal
 semakin hilang
k. Saat bite rim berada didalam mulut pasien, ujung dari bite rim anterior harus
terlihat 1-2mm dibawah batas bibir atas saat kondisi rileks untuk alasan estetis
l. Cek filtrum tidak boleh hilang, saat hilang berarti bite rim terlalu tebal
m. Cek pipi tidak boleh kempot
Kesimpulan : ada 4 pengecekan setelah bite rim di insersi sulkus nasolabial, 1-
2mm dibawah bibir bawah, filtrum tidak boleh hilang, dan pipi tidak boleh cempot
terlihat ada dukungan
n. Posisikan pasien duduk tegak lurus atau sejajar dengan lantai kemudian masukkan
oklusal guide plane, pastikan OGP menempel dengan bite rim bagian bawah dan
sesuaikan dengan garis chamber dan garis interpupil. Penyesuaian garis chamber
pada bagian OGP bite rim posterior disamakan dengan anterior dengan
menggunakan penggaris apabila tidak sesuai maka bite rim posterior harus
dipotong sesuai garis dan sesuaikan kanan dan kirinya. Untuk bagian anterior
dikira-kira dengan melihat garis interpupilnya.
o. Jika sudah sama OGP dilepas, tahap 1 MMR selesai

5. Tahap 2: megukur dimensi vertikal untuk mengukur jarak antara maxilla dan
mandibula
a. Pengukuran dimensi vertikal dilakukan dengan cara mengukur DVRP / dimensi
vertikal reposisi dan DVO / dimensi vertikal oklusi
b. DVRP tidak berubah, sehingga untuk menentukan DVO menggunakan DVRP
dikurangi 2-4mm/ free way space
c. Pengukuran DVRP menggunakan metode fonetik contohnya huruf m sehingga
gigi tidak berkontak, setelah mengucapkan m 2x bibir ditahan kemudian
dilakukan pengukuran dengan metode willis
d. Metode willis: garis interpupil sudut mulut sama dengan hidung dagu, tetapi
kurang aplikatif di orang asia
e. Metode 2 dot teknik: 1 titik orientasi di ujung hidung dan 1 titik didaerah di dagu.
Kemudian lakukan pengukuran
f. Hasil pengukuran willis dikurangi 2-4mm adalah hasil dari DVO
g. Didapatkan kandidat DVO, kemudian dilakukan insersi ulang dan untuk angka
yang tepat DVO adalah pasien bisa mengucapkan huruf s dan bisa menelan denan
instruksi mengucapkan huruf s dan menelan ludah. Dan apabila tidak sesuai yang
dikurangi adalah bite rim RB sampai sesuai, RA tidak boleh dirubah

6. Tahap 3: Dimensi horizontal atau relasi sentris


a. Posisikan kepala condyl berada diposisi paling superior posterior dari fossa
glenoid dengan cara menengadah 1 menit (metode gravitasi)
b. Atau dengan metode nukleus lafvof dengan cara membuat titik sebesar biji jagung
dipalatum dari base plate, instruksikan pasien untuk mengangkat lidahnya ke
tengah-tengah palatum yang ada titik tadi saat bersamaan menyentuh kemudian
pasien menggigit bite rim sehingga kontak atas bawah.
c. Metode fatique / metode lelah. Bite rima RA dan RB dipasang dan dibuat garis
panduan pada garis midline yaitu frenulum labialis superior ke frenulum labialis
inferior. Kemudian garis caninus line yaitu garis cuping hidung atau garis mulut.
Buka tutup mulut 30 detik dan 3 garis yang kita buat bertemu itu adalah relasi
sentrik pasien, apabila garis berubah pilih yang paling sering bertemu

7. Tahap 4: fiksasi
a. Kemudian lakukan fiksasi dengan double V groove dengan cara membuat ruang
pada bite rim RA didaerah P1 dan M1 dan potong berbentuk V dan bekas
potongan diletakkan RB sehingga ada sedikit benjolan. Apabila kesulitan bisa
menggunakan staples yang dipanaskan
b. Saat sudah terfiksasi, bite rim bisa dikeluarkan

8. Tahap 5: smile line


a. Menambah 2 garis yaitu high lipline dan low lipline
b. Low lipline dibuat dengan instruksikan pasien untuk menutup mulut relaksasi dan
didapatkan garis tersebut
c. Pasien diintruksikan nyengir maksimal dan kemudian dibuat garis garis high
lipline untuk batas servikal gigi anasir
d. Keluarkan bite rim dari mulut pasien dan kembalikan ke model kerja untuk
dilakukan monting

Terimakasih wassalamualaikum WR.WB

Anda mungkin juga menyukai