Anda di halaman 1dari 7

STATUS KLINIK

A. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT


Diagnosa medis : Sindrom piriformis
Terapi Umum : Medika Mentosa
B. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
1. Anamnesis
a. Anamnesis Umum
Nama :Tn.Alipi Bin Zakaria
Umur : 46 thn
Pekerjaan : Supir Angkot
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jalan Rappocini Raya,lorong 11B no 2
b. Anamnesis Khusus
Keluhan Utama : nyeri pada pantat
Riwayat penyakit : 5 bulan yang lalu pasien merasakan nyeri di pantat
sampai tungkai bawah dan pasien tidak tahu
penyebab utamanya
Riwayat penyakit dahulu : -
Riwayat penyakit penyerta : -
c. Anamnesis Sistem
1) Musculosketa : spasme otot piriformis dan gastrocnemius.
2) Kardiovaskuler : Tidak ada gangguan
3) Respirasi : Tidak ada gangguan
4) Neuromuscular : Terdapat kelemahan ekstremitas bawah dibagian
dextra
2. Pemeriksaan Fisik
a. Vital Sign
 Tekanan darah : 110/80 mmhg
 Denyut nadi : 88 kali / menit
 Pernafasan : 20 kali / menit
 Temperatur : 35,5 o
c
 Tinggi Badan :160 cm
 Berat badan : 52 kg
b. Inspeksi
Statis
1. Pasien tidak dapat duduk dan selalu mengangkat bokong yang sakit
2. Pasien tidak dapat berjalan dalam waktu yang lama

Dinamis
1. Pasien nampak kesakitan ketika dilakukan gerakan pada pinggangnya
2. Pada saat berjalan pasien lebih menumpu ke kaki yang sehat/ pincang.

3. Pemeriksaan Spesifik
a. Pemeriksaan fungsi dasar
Regio Lumbal
Nama gerakan Aktif Pasif TIMT
Fleksi Nyeri, ROM Nyeri, elastis end Nyeri, kualitas
dalam batas feel, ROM normal saraf baik
normal
Ekstensi Tidak Nyeri, Tidak Nyeri, Tidak Nyeri,
ROM dalam batas elastic end feel, kualitas saraf baik
normal ROM normal
Rotasi sinister Tidak nyeri, ROM Tidak nyeri, Tidak Nyeri,
dalam batas elastis end feel, kualitas saraf baik
normal ROM normal
Rotasi dextra Tidak nyeri, ROM Tidak nyeri, elasti Tidak Nyeri,
dalam batas end feel, ROM kualitas saraf baik
normal normal
L.fleksi sinistra Tidak Nyeri, Tidak Nyeri, Tidak nyeri,
ROM dalam batas elastis end feel, kualitas saraf baik
normal ROM normal

L. fleksi dextra Tidak nyeri, ROM Tidak nyeri, end Tidak nyeri,
dalam batas elastic end feel, kualitas saraf baik
normal ROM normal
Regio HIP joint

Nama Aktif Pasif TIMT


gerakan
Fleksi Tidak Nyeri, ROM Nyeri, elasitis end Tidak Nyeri, kualitas
terbatas feel, ROM terbatas saraf baik
Ekstensi Tidak Nyeri, ROM Tidak nyeri, elastis Tidak Nyeri, kualitas
terbatas end feel, ROM saraf baik
terbatas
Abduksi Tidak nyeri, ROM Tidak nyeri, elastis Tidak nyeri, kualitas
dalalm batas normal end feel, ROM saraf baik
normal
Adduksi Tidak nyeri, ROM Tidak nyeri, elastis Tidak nyeri, kualitas
dalam batas normal end feel, ROM saraf baik
normal
Internal Tidak Nyeri, ROM Tidak nyeri, elastis Tidak nyeri, kualitas
rotasi dalam batas normal end feel, ROM saraf baik
normal
External Tidak nyeri, ROM Tidak nyeri, elastis Nyeri, kualitas saraf
rotasi dalam batas normal end feel, ROM baik
normal

b. PengukuranNyeri :
VAS
0 5 7 10

Nyeri Diam : 4 Nyeri Tekan : 6 Nyeri


Gerak :9
Keterangan :
0 : Tidak Nyeri
1–4 : Nyeri Ringan
5-7 : Nyeri Sedang
8 – 10 :Nyeri Berat
Interpretasi : Jasil dari pengukuran nilai ambang nyeri adalah 6 yang berarti sedang.

c. Tes SLR + Bragard


Hasilnya : nyeri
Interpretasi: ada gangguan pada tendon aschilles dan tibialis anterior peroneus
longus dan penyempitan n. Ischiadicus.
d. Tes Patrick
Hasilnya : tidak ada nyeri
Interpretasi : tidak ada gangguan pada lig. sacroilliaca anterior
e. Tes Antipatrik
Hasilnya : tidak nyeri
Interpretasi : tidak ada gangguan pada lig. sacroilliaca posterior
f. Tes Kontraktur
Hasil : Nyeri pada m. piriformis sinistra, rectus femoris, hamstring
Interpretasi : Adanya pemendekan pada hamstring.
g. Palpasi
Hasil : nyeri tekan pada m. piriformis dan spasme gastrocnemius.
Interpretasi : ada spasme m. Piriformis dan gastrocnemius.
h. Connective Tissue
Interpretasi: Adanya spasme pada otot erektor spine.
C. Diagnosa Fisioterapi
Impairment

1. Adanya keluhan nyeri pada M. Gluteus maximus menjalar sampai ke paha


sebelah kiri.

2. Spasme pada hip.

Functional Limitation

1. Adanya keterbatasan gerak ekstensi hip.

2. Adanya keterbatasan gerak fleksi hip.

3. Adanya keterbatasan gerak adduksi hip.

4. Adanya penurunan kekuatan otot.


5. Kesulitan dalam berjalan dan jongkok

Disability

Pasien mengalami kesulitan dalam beraktivitas sebagai supir angkot dan aktivitas
sosial dilingkungan masyarakat.

D. Problematik Fisioterapi

 Adanya nyeri menjalar sampai ketungkai

 Kontraktur pada m. hamstring

 Spasme otot Piriformis, erector spine, gastrok

 Terjepitnya nervus ischiadicus

E. Perencanaan Fisioterapi
1. Tujuan
a. Jangka Panjang : Mengembalikan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional
berjalan pasien.
b. Jangka Pendek
1) Mengurangi nyeri
2) Mengurangi spasme m.piriformis dan gastrocnemius
3) Mengurangi kontraktur pada m. Hamstring
4) Melepaskan penjepitan nervus ishiadicus

2. Tindakan
Metodogi Fisioterapi
a) MWD
b) Exercise terapi
3. Edukasi
 Untuk tidak mengangkat barang dalam keadaan berdiri
 Dianjurkan pasien memakai korset
 Dalam keadaan berdiri disarankan agar satu kaki pasien di sanggah dengan
bangku.
 Pasien tidur miring sebelum, bangun
F. Intervensi Fisioterapi
1. MWD
Ini sebagai pre eliminery exercise posisi pasien tengkurap,jarak antaraa tranduser
dengan permukaan tubuh pasien 3 cm.Tujuan : alat ini selain untuk sirkulasi darah, cocok
untuk menurunkan nyeri.Dosis : Tiap Hari Frekuensi alat 80 MHZ teknik Coplanar dengan
intermitten dengan waktu 10 menit

2 Friction
Ini untuk melemaskan otot yang spasme. Pasien Tengkurap kemudian Fisioterapis
menekan otot piriformis/otot yang spasme, menggunakan ibu jari atau bagian-baian tubuh
yang runcing.Dosis: Tiap Hari dengan waktu 5x pengulangan

3. Streching
Ini untuk melemaskan otot yang mengalami spasme. Pasien terlentang dengan posisi
knee di tekuk kemudian fisioterapis membawa lututnya kesamping badan kiri dan kanan
sampai terasa terulur. Untuk mengulur otot Quadratus lumborum.Dosis: Tiap hari
dengan 8x hitungan dan 6x pengulangan

G. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad Sanam : Bonam
Quo ad Fungsionam : dubia ad malam
Quo ad Cosmeticam : bonam

H. EVALUASI
1. Evaluasi sesaat : pasien nampak lelah setelah latihan dan merasa sedikit membaik
sesaat setelah terapi.
2. evaluasi berkala : setelah beberapa hari, perkembangan keadaan pasien sebagai
berikut :
 Keadaan psikis pasien semakin membaik dan bertambah semangat untuk latihan
 Nyeri mulai menurun dari nilai 6 (nyeri sedang) menjadi nilai 3 (nyeri ringan)
 Penurunan spasme pada m. Piriformis dan m. Gastrocnemius.
I. HASIL TERAPI AKHIR
Mulai dari awal di Fisioterapi sampai terakhir. Pasien merasakan ada sedikit perubahan yaitu
penurunan nyeri dan penurunan spasme otot.

J. HOME PROGRAM
Pasien dianjurkan untuk sering melakukan latihan stretching otot piriformis agar dapat
mengurangi kontraktur pada m. Piriformis.

Anda mungkin juga menyukai